Cha Yoon Seo menjerit saat melihat
seorang pria setengah telanjang menggosok gigi di depannya. Tentu saja dia
berpikiran buruk, dia melemparkan dua bantal ke arah pria itu dan mencari
apapun yang bisa dia gunakan untuk menjadi senjata. Yoon Seo menemukan sebuah
remote dan menodongkannya ke arah Shi On. Yoon Seo bertanya dengan menuduh
Shi On pasti melakukan hal yang buruk
terdahapnya kan? Shi On tidak menjawab. dia hanya menggaruk perutnya sambil
meneruskan acara gosok giginya.
Tanpa sengaja, Yoon Seon
menyalakan TV karena menekan remote yang dia pegang. Dia mendengarkan berita di
TV yang sedang melaporkan berita tentang kasus pemekorsaan. Yoon Seo semakin
panik dan menapat Shi On, dia berteriak jika dia akan melaporkan Shi On ke
Polisi. Dengan polos Shi On berkata bahwa itu adalah rumahnya.
Yoon Seo tidak percaya, dia yakin
itu adalah rumahnnya. Yoon Seo mencari ponselnya, dia hampir terjatuh dari
tempat tidur, Shi On ingin membantunya, tapi Yoon Seo menolak dan memukuli Shi
On sambil berteriak agar Shi On tidak menyetuhnya.
Shi On pun menjauh dan kembali
menggosok gigi nya. Yoon Seo berhasil menemukan ponselnya. Dia ingin menelpon
polisi. Namun,,, dia melihat keadaan ruangan itu. Yoon Seo menyadari sesuatu
dan bertanya, “Tempat ini… Kira-kira,,, Unit nomor berapa ya?” Shi On menjawab,
“Ini Unit 101” Yoon Seo menyadari kesalahannya dan dia mendesis kecil, ternyata
memang dia yang salah.
Yoon Seo segera memunguti
pakaiannya dan meminta Shi On memutar kepalanya. Shi On benar-benar memutar
kepalanya seperti orang yang sedang melakukan pemanasan berolahraga.
Yoon Seo berkata bukan seperti
itu, dia meminta Shi On berbalik, karena dia akan memakai bajunya. Shi On pun
berbalik sambil tetap menggosok giginya. Di belakang Shi On, Yoon Seo sibuk
memakai bajunya dan memperingati Shi On agar tidak melihat ke belakang.
Yoon Seo meminta maaf pada Shi On
saat keduanya akan berangkat ke rumah sakit. Yoon Seo berkata dia telah salah
paham, karena dia menggunakan unit tempat tingga Shi On hingga minggu. Sekarang
Yoon Seo tinggal di Unit 201, unit di atas tempat tinggal Shi On. Karena
password unit 101 masih sama dengan saat dia menggunakan unit itu, saat dia
mabuk dia masuk ke rumah lamannya dan menekan password itu. Apakah Shi On
mengerti keadaannya? Sejak tadi Shi On tampak tak peduli dengan penjelasan Yoon
Seon, dengan enteng Shi On menjawan, dia tidak mengerti (keadaan Yoon Seo
maksudnya).
Yoon Seo merasa frustasi dan
kembali meminta maaf. Yoon Seo mengejar Shi On yang berjalan lebih dulu darinya.
Yoon Seo bertanya, “Kau baru pindah ke Apartemen perusahaan kan? Di departemen
mana kau bekerja?”
Tanpa memandang Yoon Seo, Shi On
menjawab, “Aku Park Shi On, Residen tahun pertama di Departemen Pediatri” Shi
On tetap berjalan tanpa memandang Yoon Seo.
Akh,, Yoon Seo tahu itu “Akh,,
residen baru itu! Aku tak melihatmu karena aku pulang lebih awal kemarin malam.
Aku Cha Yoon Seo, Dokter tahun ke dua di Departemen Pediatri. Aku tidak perlu
menggunakan bahasa formal karena kau adalah Hobae ku kan?”
Shi On masih terlihat tidak
peduli, dia malah berkata, “Di dekat toserba, belok kanan” Shi On mengabaikan
Yoon Seo dan terus mengatakan petunjuk jalan menuju Rumah sakit. Yoon Seo
merasa diabaikan, dia pun bertanya, apakah itu cara Shi On menolaknya? Shi On tidak
menjawab dan terus mengatakan petunjuk jalan menuju RS hingga berapa lama dia
harus menungu bis dan bis mana yang harus digunakannya.
Yoon Seo merasa Shi On sangat
aneh, “Karena aku melakukan kesalahan, kau tak boleh mengabaikan aku secara
terang-terangan seperti ini?” Shi On tetap tidak merespon pertanyaan Yoon Seo
dan tetap fokus pada tujuannya pergi ke RS dengan mengatakan berapa lama dia
harus berada di dalam bis.
Yoon Seo merasa Shi On
benar-benar orang yang aneh. Saat Shi On pergi menjauh, Yoon Seo menatapnya
dari belakang, “Apakah dia memang keras kepala atau dia memang orang yang
aneh?”
Sesampainya di RS, Shi On memakai
jas dokternya di ruang staf Departemen Pediatri sambil menatap cermin. Han Jin Wook
memberitahu Yoon Seo tentang kondisi Shi On, “Penampilannya terlihat baik-baik
saja, tapi sepertinya dia tidak Normal sepenuhnya saat dia bicara”
Yoon Seo merasa heran, “Apakah
Profesor tidak mengatakan apapun?” Jin Wook berkata, “Ya” Profesor Kim Do Han
memang tidak mengatakan apapun, tapi tentu saja dia merasa terganggu dengan
keberadaan Shi On.
Jin Wook mempertanyakan bukan kah
Shi On juga tinggal di Apartemen perusahaan bersama Yoon Seo? Iya sih,,, tapi…
Yoon So tidak bisa mengatakan pada Jin Wook jika dia sempat salah kamar dan
akhirnya Shi On mengabaikannya. Shi On memiliki koneksi yang baik. Itulah
mengapa Jin Wook tidak mengerti, Direktur bukan orang seperti itu, yang peduli
pada perekrutan pegawai secara personal.
Jin Wook dan Yoon Seo melihat Kim
Do Han datang, mereka langsung bersiap dan membangunkan dokter lain untuk
bersiap menyambut kedatangan Profesor mereka.
Kim Do Han masuk ke ruangan
dengan wajah tak senang, apalagi saat dia melihat Park Shi On yang masih
menatap cermin. Shi On langsung sadar kedatangan Kim Do Han, dia segera memberi
hormat sementara Kim Do Ha menatapnya dengan kejam, dia sama sekali tidak
nyaman melihat keberadaan Shi On.
Kim Do Han mengambil sebuah botol
dari atas menja dan melemparkannya pada Yoon Seo. Yoon Seo bingung menerimanya
dan bertanya, “Untuk apa anda memberikan toner pria padaku?” Dengan dingin Kim
Do Han menjawab, “Nafasmu masih bau alkohol, Semprotkan itu disekitar wajahmu
sebelum sesi kunjungan”
Yoon Seo protes dan berkata, “Aku
tidak mau. Aku bisa menggunakan parfume”. Dengan sok tahu Kim Do Han berkata,
“Kau tidak punya parfume”
Semua rekan Yoon Seo
mentertawakannya, dan Yoon Seo berteriak kecil, “Jangan tertawa!” Setelah Kim
Do Han pergi, Yoon Seo bertanya pada dirinya sendiri, “Bagaimana dia tahu aku
tidak punya parfume…?”
Shi On berkomentar bahwa toner
itu digunakan di pemandian umum di Kotanya, baunya seperti bau lelaki tua, jika
Yoon Seo menyemprotkannya. Dokter yang lain semakin menahan tawa mendengar
komentar Shi On. Yoon Seo merasa dirinya sudah dipermalukan Kim Do Han, dan
sekarang oleh Park Shi On? Dia hanya bisa mendesis kecil, betapa memalukannya
hal ini.
Perawat senior Jo Jung Mi, sedang
bersama pasien anak-anak. Dia bertanya apakah para anak-anak memintanya untuk
mengajarkan mereka untuk melawan orang yang suka membuli di sekolah? Perawat Jo
mengajari mereka agar mereka menantang orang terkuat di kelas mereka.
Belum
selesai pelajaran itu diberikan pada anak-anak, Kepala Perawat datang dan
memperingati Perawat Jo agar tidak mengajarkan hal yang sembarangan pada
anak-anak. Perawat Jo langsung bungkam dan
menuruti Kepala perawat. Dia pamit pergi pada anak-anak dan berkata dia akan
melanjutkan ceritanya nanti. Seorang anak berkomentar setelah Perawat Jo pergi,
bagaimana dia bisa mengajar mereka cara melawan orang yang suka membuli, jika
Perawat Jo saja takut pada Kepala Perawat.
Seorang perawat masih tidak
percaya dengan apa yang di dengarnya tentang kabar Park Shi On seorang
penderita Savant Syndrome bisa menjadi Dokter Residen di RS mereka. Bagaimana
dia bisa diterima? Rekan perawatnya yang lain berkata, tentu saja itu karena
pengaruh dari Direktur RS. Mereka berhenti bergosip saat melihat tim dokter
Departemen Pediatri datang menghampiri meja mereka.
Han Jin Wook yang menyadari hal itu memperkenalkan Shi On
sebagai trainer residen tahun pertama di tim mereka. Dengan Sigap Shi On
langsung memperkenalkan diri dengan menyebutkan alamat dia tinggal sebelumnya.
Wong Il Kyu, kesal melihat Shi On
melakukan itu, “Hey… Lupakan itu, sangat
memalukan..” Shi On langsung bungkam, sementara kedua suster yang tadi bergosip
saling memandang mersa aneh.
Kepala perawat yang ada disana,
langsung memperkenal dirinya, “Seneng bertemu denganmu, Dr. Park. Aku Kepala
Perawat Nam Joo Yoon” Perawat Jo juga memperkenalkan dirinya sebagai Perawat
senior dan mereka akan sering bekerja sama. Shi On tidak menjawab, dia hanya
memberi salam dengan menganggukan kepalanya.
Kim Do Han memerintahkan para
perawat untuk segera mempersiapkan operasi untuk Eun Ji. Kepala Perawat
langsung terlihat tak enak hati. Dia meminta maaf pada Kim Do Han untuk
memberikan pendapat priadinya. Seharusnya mereka menunggu hasil uji psikologis
Eun Ji sebelum operasi dilakukan. Dengan dingin Kim Do Han berkata, “Aku akan
menerima pendapat pribadimu itu sebagai pendapat pribadi” Kim Do Han
mengabaikannya dan bersikukuh untuk mengoperasi Eun Ji hari ini.
Kepala perawat menatap ke arah
Yoon Seo kemudian menggelengkan kepalanya, dia sudah tidak bisa berbuat
apa-apa. Yoon Seo sedikit mengeluh, dia sadar dia tidak bisa berbuat apa-apa
lagi dalam masalah operasi Eun Ji.
Sesi Kunjungan pun di mulai. Kim
Do Han dan para dokter di bagian Pediatri mengunjungi pasien di bangsal
anak-anak satu persatu dan mengecek laporan perkembangan kesehatan mereka. Para dokter sibuk menulis kondisi
masing-masing pasien dan Order yang harus dilakukan pada pasien itu.
Jin Wook heran melihat Shi On
yang sejak tadi hanya diam, dia bertanya, “Apakah kau tidak mencatat?” Tanpa
melihat orang yang bertanya padanya seperti biasa, Shi On menjawab, “Aku
mencatat. Disini” katanya sambil menunjuk kepalanya, mengisyaratkan dia
mencatat semuanya di dalam otaknya.
Semua dokter kaget mendengarnya,
Do Han menatap tak suka pada Shi On. Yoon Seo penasaran dan menantang Shi On
untuk menjelaskan semua kondisi pasien dan Order yang harus diberikan pada
semua pasien yang mereka kunjungi sejak tadi. Dengan mudah Shi On menjabarkan satu
persatu semua kondisi pasien dan order yang harus diberikan dengan tepat
seperti apa yang ditulis oleh para dokter lainnya.
Yoon Seo tak terlihat merasa
takjub dengan ingatan Shi On, dia malah terlihat kesal, “Park Shi On! Order
bukan seperti materi yang harus kau hapal dalam otakmu. Kau harus mencatatnya
untuk pasien…” belum selesai Yoon Seo berpendapat, Kim Do Han memotong
ucapannya, “Lupakan itu. Biarkan saja dia” Kim Do Han mengajak tim nya untuk
mengunjungi pasien berikutnya.
Park Shi On mengikuti para dokter
lainnya untuk mengunjungi pasien anak di kamar lain, sebelum pergi dia melihat
kondisi seorang anak yang tidak biasa. Shi On melihat namanya. Yoo Seung Hoo.
Dia melihat gambar kupu-kupu yang terpampang di dinding bangsal tempat Seung
Hoo di rawat. Dia bertanya pada Ibu Seung Hoo, apakah gambar itu Seung Hoo yang
menggambarnya? Ibu nya menjawab, iya, Seung Hoo selalu bilang dia ingin menjadi
seorang Entomologis (Ahli Serangga).
Park Shi On berkomentar, dia juga suka kupu-kupu.
Seung Hoo tiba-tiba terbangun
karena ingin muntah. Ibunya langsung mengambilkan dia lap dan membiarkan Seung
Hoo mudah di lap itu. Shi On memperhatikannya. Warna muntahan Seung Hoo
berwarna kuning, Shi On sadar ada yang tidak beres dengan kondisi Seung Hoo.
Shi On segera berlari ke meja Informasi pasien dan menanyakan diagnose penyakit
Yoo Seung Hoo. Perawat Jo menjelaskan bahwa Seung Hoo baru selesai dioperasi 3 hari
yang lalu karena penyakit kista biliar. Shi On meminta perawat untuk
memperlihatkan bagan laporan kesehatan Yoo Seung Hoo padanya.
Shi On kembali ke bangsal Seung
Hoo dan bertanya sejak kapan kondisi Seung Hoo melemas. Ibunya jadi panik dan
berkata sejak kemarin Seung Hoo mengeluh perutnya sakit dan jadi lemas. Shi On
mengecek kondisi Seung Hoo dan bertanya sejak kapan Seung Hoo muntah? Sejak
tadi pagi. Shi On bertanya apakah pengeluaran urine nya lancar? Ibu Seung Hoo
berkata bahwa Seung Hoo tidak kencing sejak kemarin. Shi On menekan perut Seung
Hoo, dan anak itu merasa kesakitan, kondisi Seung Hoo sama sekali tidak
baik-baik saja.
Kim Do Han dan tim dokter
Departemen Pediatri mendengar suara teriakan Ibu Seung Hoo, mereka langsung ke
bangsal anak dan melihat Shi On yang sedang mengecek kondisi Seung Hoo. Sementara
itu Seung Hoo tidak sadarkan diri dan ibunya menjerit-jerit meminta Seung Hoo
untuk bangun.
Kim Do Han melihat ke arah Shi
On, dengan sedikit panik, Shi On berkata “Seung Hoo perlu di operasi lagi. Cepat! Sekarang juga!” semua dokter menjadi
bingung sementara Kim Do Han menatap kondisi Seung Hoo.
Yoon Seo meminta Shi On untuk
menjelaskan kondisi Seung Hoo, tapi Kim Do Han melarangnya dan bertanya pada
Perawat Jo, apakah Seung Hoo adalah pasien Dokter Kepala Go? Perawat Jo
membenarkan dan mengatakan bahwa Seung
Hoo adalah pasien penderita kista biliar. Kim Do Han langsung terlihat cemas
mendengar hal itu. Kim Do Han menyuruh Shi On keluar dan meminta Ibu Seung Hoo
untuk menunggu sebentar. Semua dokter termasuk Shi On mengikuti Kim Do Han
keluar ruangan.
Kepala perawat menenangkan ibu
Seung Hoo yang masih histeris dan berkata semuanya akan baik-baik saja. Ibu
Seung Hoo tidak percaya, dokter juga mengatakan hal itu kemarin, tapi lihat
kondisi Seung Hoo malah jadi seperti ini.
Kim Do Han mempertanyakan apa yang
sebenarnya dilakukan Shi On? tanpa mempedulikan pertanyaan Kim Do Han, Shi On
terus meracau. “Seung Hoo dalam bahaya, Seung Hoo dalam bahaya” Yoon Seo
semakin bingung dan bertanya bahaya seperti apa? Shi On mejelaskan kondisi
Seung Hoo yang tak kunjung membaik setelah operasi 3 hari yang lalu, dia malah
mendapatkan demam dan perutnya sakit hingga dia muntah-muntah.
Kim Do Han berkata, “Karena
ileus, pasien bisa saja muntah empedu bahkan setelah operasi” (ileus=gangguan
usus besar). Shi On menyanggah,
“Tidak,,, ini lebih dari itu…” Shi On mejelaskan lagi Seung Hoo tidak
mengeluarkan urine nya dan mengalami dehidrasi dan ada yang mengganjal di
daerah abdomennya (perut bagian bawah). Yoon Seo berpendapat bahwa itu terjadi
karena Seung Hoo kelihangan banyak energi setelah operasi sehingga usus
besarnya belum kembali berfungsi dengan baik .
Shi On menyanggah lagi, “Itu
tidak benar. Jika Operasinya berjalan dengan baik. Dia akan cepat kembali
menjadi kuat. Anak-anak biasanya sabar. Jika Dokter melakukan pekerjaan dengan
baik, anak-anak akan cepat pulih”
Kim Do Han menatap Shi On yang
terlihat gugup dan panik,dia tahu jika
Shi On tidak salah. Hanya saja prosedur yang dilakukan Shi On yang salah. Kim
Do Han mempertanyakan siapa saja yang menangani Seung Hoo? Jin Wook menjawabnya, “Spesialis HPB tahun ke
4 yang membedahnya” (HPB= hepatopancreatobiliary) Karena Seung Hoo pasien Dokter Kepala Pediatri,
maka Kim Do Han pun meminta Perawat Jo menghubunginya. Tapi Dokter Kepala
sedang ada seminar. Kim Do Han meminta perawat untuk menghubungi Dokter Kepala
secara langsung. Perawat Jo mengerti.
Kim Do Han menatap Shi On dengan
tajam, “Dan Kau,,,, mulai sekarang jangan berbicara apapun dan melakukan apapun
juga” Shi On langsung mengatupkan bibirnya dengan refleks. Kim Do Han pergi
diikuti para dokter lain, Yoon Seo menatap Shi On dengan pandangan lelah dan
mengikuti Kim Do Han.
Tinggal Wong Il Kyu yang masih
bersama Shi On, dia menatap Shi On dengan pandangan tidak suka, “Kau pasti
senang meningglkan Kesan mendalam di awal-awal masa kerjamu. Cepat Ikuti kami”
Shi On masih mengatupkan bibirnya. Dia menatap ke arah bangsal tempat Seung Hoo
di rawat dan terlihat bingung, namun pada akhirnya dia mengikuti Kim Do Han dan
tim nya.
Perawat Jo berusaha menghubungi Dokter
Kepala Pediatri, tapi belum berhasil juga. Apakah benar Dokter Kepala sedang
seminar? Ternyata tidak sama sekali, Dokter Kepala Go- Kepala Pediatri RS Universitas Sung
Woo sedang menghabiskan waktunya dengan bersantai bermain golf bersama Lee Kyu
Pil, ketua Yayasan RS Universitas Sung Won (Eeerrr,, dua orang ini nyebelin)
Para dokter Pediatri, di bawah
pimpinan Kim Do Han sedang bersiap untuk melakukan operasi Eun Ji, Han Jin Wook
bertanya pada Kim Do Han, apakah mereka perlu menghubungi Departemen HPB untuk
melakukan operasi Seung Hoo? Kim Do Han meminta semuanya untuk fokus pada
pasien mereka saja. Cha Yoon Seo pun merasa cemas dan bertanya apakah mungkin
mereka bisa menghubungi Profesor Kim Jae Joon untuk melakukan operasi itu… Kim
Do Han jadi kesal dan menyuruh mereka semua untuk fokus. Shi On sejak tadi diam
saja, tapi hatinya galau dan teringat terus pada Seung Hoo.
Kim Do Han mempelajari kondisi
Eun Ji yang semakin parah dari sebelumnya. Apa yang akan terjadi jika mereka
mengikuti arahan Dr. Cha untuk melakukan tretmen psikologi pada Eun Ji,
segalanya akan lebih memburuk. Yoon Seo meminta maaf karena hal itu.
“Park Shi On, kemana dia pergi?” Kim
Do Han bertanya pada Tim nya. Shi On berjalan dari ruang operasi menuju bangsal
anak.
Beberapa saat yang lalu Park Shi
On masih ada disana, tapi sekarang dia menghilang. Yoon Seo berpikir bahwa Shi
On pergi ke bangsal Seung Hoo. Kim Do Han kesal karena mereka jadi memikirkan
Park Shi On, “Tetap Waspada… dan Fokus pada EUN JI, ok?” Kim Do Han kembali
memperingati para dokter Pediatri. Semua dokter hanya bisa menjawab “Ya”
Presdir Lee Yeo Won sedang berbincang
dengan Direktur Choi. Mereka membicarakan Yoo Chae Kyung. Presdir Lee bingung
apa yang harus dia lakukan untuk Chae Kyung. Dia pikir Chae Kyung akan bisa
menerimanya seiring berjalannya waktu, tapi luka di hati Chae Kyung malah
semakin besar seiring berjalannya waktu. Direktur Choi berkata, Chae Kyung
terlalu mencintai ibu kandungnya, dia hanya perlu memberikannya sedikit waktu
lagi. Chae Kyung pasti akan segera sadar karena dia adalah anak yang cerdas.
Presdir Lee sangat mengharapkan hal itu.
Direktur Choi medapatkan telepon
dari Shi On yang berbicara dengan panik. Direktur Choi memintanya untuk
berbicara dengan tenang dan pelan-pelan saja. Direktur Choi kaget mendengarkan
apa yang terjadi.
Di lapangan golf, Dokter Kepala Go
masih bersenang-senang bersama Ketua Lee. Mereka membicarakan masalah bisnis
obat dengan Predir Kim, salah satu Presdir perusahan obat. Ponsel Dokter Kepala
Go berdering, Coddy yang sejak tadi memegang ponselnya memberikan ponsel itu
pada Dokter Kepala Go dan berkata jika ponsel itu berdering sejak tadi. Dokter
Kepala Go tampak kesal dan bertanya siapa sebenarnya yang menganggunya itu.
Dokter Kepala Go mengangkat teleponnya,
itu adalah Perawat Jo yang memberitahu bahwa kondisi Seung Hoo sudah sangat
gawat dan perlu segera di operasi. Dokter Kepala Go berkata dia akan datang
dalam dua jam, dan meminta Perawat Jo untuk memantau kondisi Seung Hoo terus
menerus. Perawat Jo berkata itu akan sangat terlambat, dia bertanya apakah Dokter
Kepala Go mengijinkan jika Seung Hoo ditangangi oleh Profesor Kim atau dokter
lain dari bagian HPB? Dengan keras Dokter Kepala Go berteriak, jangan ijinkan
siapapun menyentuh paseiennya, Pasien itu miliknya. Perawat Jo sedikit
ketakutan dia mengatakan dia mengerti perintah Dokter Kepala Go.
Perawat Jo mengatakan pada Kepala
perawat jika Dokter Kepala Go akan datang dalam dua jam. Park Shi On yang sudah
ada di kamar Seung Hoo berkata Itu akan sangat terlambat, mengingat kondisi
Seung Hoo yang sudah sangat parah. Kepala perawat bertanya apa pendapat Dokter
Kepala memindahkan Seung Hoo ke departemen Hepatobiliarypankreas? “Dia mengatakan
Tidak untuk selamanya” Ibu Seung Hoo menjadi panik dan meminta mereka melakukan
sesuatu secepatnya.
Park Shi On menatap gambar
kupu-kupu di dinding bangsa Seung Hoo, teringat akan cita-cita anak itu untuk
menjadi seorang entomologist, keinginan Shi On untuk membawa Seung Hoo semakin
kuat. Kepala perawat meminta Perawat Jo untuk melakukan sesuatu tapi Perawat Jo
malah membantu Shi On untuk membawa Seun Hoo. Shi On membawa Seung Hoo menuju ruang
operasi, sementara Kepala Perawat mengejar mereka dengan panik. Dia berlari
dengan panik melihat kelakuan nekat Dr. Park Shi On bersama anak buahnya itu.
Kepala perawat berhasil mengejar
mereka hingga ke lift, tapi Perawat Jo malah mendorongnya sehingga pintu lift
tertutup dan meninggalkan Kepala perawat yang geram di depan pintu lift. Wakil Presdir
Kang datang dan melihat gelagat kepala perawat. Wakil Presdir Kang bertanya,
apa yang terjadi? Kepala perawat bingung harus menjelaskan bagaimana situasi
tak terduga ini. Pertama kalinya di RS Universitas Sung Won ada dokter yang
seperti ini.
Shi On dan Perawat Jo tiba di
depan ruang operasi. Dua orang perawat mencegah perawat Jo dan Shi On untuk
masuk atas suruhan Perawat kepala. Perawat Jo tidak peduli dan mengadang
mereka. Shi On dan Perawat Jo memasukan Seung Hoo kedalam ruang operasi. Kepala
rawat datang terlambat dan kesal melihat kelakuan Perawat Jo, dia kesal karena
tidak bisa mencegah dua orang itu memasukan Seung Hoo ke ruang operasi.
Di ruang operasi Eun Ji, Hong Kil
Nam mendapat laporan tentang kericuhan yang dilakukan Shi On. Kil Nam
melaporkan hal ini pada Kim Do Han, “Dr. Park Shi On membawa pasien Dokter
Kepala ke ruang operasi tanpa permisi. Sekarang mereka ada di ruang sebelah”
Kim Do Han bertanya tentang Dokter Kepala Go. Hong Kil Nam mengatakan Dokter
Kepala Go akan tiba dalam dua jam dan dia berencana untuk mengoperasi pasiennya
sendiri dan tidak mengijinkan siapapun menyentuh pasiennya. Kim Do Han tahu ini
akan menjadi masalah besara, meskipun dua jam akan menjadi terlambat melihat
kondisi Seung Hoo.
Di ruang operasi Seung Hoo. Park
Shi On sedang mengecek kondisi anak malang itu, denyut jantungnya hanya 160 dan
tekanan darahnya 80/ 40, sangat rendah, belum lagi suhu badannya mencapai 39,5 derajat. Kondisi Seung Hoo
sangat tidak baik.
Perawat Jo bingung apa yang harus
mereka lakukan sekarang. Saat denyut jantung Seung Hoo melemah Shi On berkata
mereka harus segera mengoperasi Seung Hoo atau anak itu akan mati. Shi On
berpikir dengan tangan gemetar, dia berkata, “Aku akan melakukannya, aku akan
mengoperasinya”
Kepala perawat tidak menginjikan
hal itu, apalagi saat dia menlihat kondisi Shi On yang tangannya gemetar,
bagaimana dia bisa melakukan operasi sementara dia tidak bisa mmebuat dirinya
tenang. Shi On semakin panik saat mempersiapkan dirinya untuk operasi, dia
malah menyenggol barang-barang di ruangan operasi. Kepala perawat meminta Shi On
untuk tenang.
Pintu yang menghubungkan kedua
ruang operasi terbuka dan Kim Do Han berdiri disana menyaksikan bertapa
paniknya Shi On dan kekacauan yang dia timbulkan di ruang operasi itu.
Kim Do Han bertanya, “Kau tahu
apa yang sedang kau lakukan?”
Shi On mengatakan kondisi Seung
Hoo. “Ini adalah Septik Shock” (keadaan krisis yang ditimbulkan oleh infeksi
sehingga menyebabkan tekanan darah menjadi turun)
Shi On menjelaskan kondisi Seung
Hoo yang semakin gawat. Kim Do Han semakin kesal dan meminta Park Shi On menutup
mulutnya.
Kim Do Han akhirnya berkata, “Aku
akan melakukannya” Semua orang terkejut. Kim Do Han akan melakukan dua operasi
sekaligus. Saat ini mereka memiliki dua pasien yang berada dalam kondisi
kritis, Kim Do Han membagi tim nya menjadi dua. Cha Yoon Seo dan Wong Il Kyu
bertanggung jawab atas Eun Ji. Sementara Han Ji Wook, Hong Kil Nam dan Kim Sun
Joo bertanggung jawab atas Seung Hoo. Kim Do Han akan menangangi Eun Ji dan
Seung Hoo secara bergantian.
Kim Do Han memerintahkan tiga
orang dokter yang akan menangani Seun Hoo untuk mengganti baju dan sarung tanga
mereka serta mempersiapakan operasi Seung Hoo. Perawat Jo berkata dia akan
membantu operasi Seung Hoo, kepala perawat sepertinya ingin melarang, tapi Kim
Do Han mengijinkannya dan meminta mereka
segera mempersiapkan operasi Seung Hoo. Dia meminta Kepala Perawat untuk
menggantikan pakaian dan sarung tangannya setiap kali dia berganti ruang
operasi.
Park Shi On berkata dia ingin
berpartisipasi dalam operasi Seung Hoo. Dia ingin melakukan latihannya, Kim Do
Han berteriak, “Keluar! Park Shi On” Park Shi On menolak, dia akan tetap berada
disana, Kim Do Han semakin marah, “Aku bilang Keluar dari Ruang Operasi” Park
Shi On tidak berani membantah lagi dan akhirnya keluar juga dari ruang operasi.
Di ruang pantau Operasi Wakil
Presdir Kang sedang melihat kekacauan tersebut dengan senyum lebar. Dia
terlihat senang atas masalah yang ditimbulkan oleh Park Shi On. Tak lama, Park
Shi On datang menemani Wakil Presdir Kang di ruang pantau dan melihat keruang operasi Seung Hoo dengan hati
was-was. Park Shi On sama sekali tidak mempedulikan keberadaan Wakil Presdir
Kang.
Kim Do Han sadar aksinya sedang
diperhatikan oleh Wakil Presdir Kang. Jika dia melakukan kesalahan sedikit
saja, maka posisi Direktur Choi dalam bahaya.
Kim Do Han menyelesaikan dulu
bagian operasi Eun Ji yang sudah dimulainya hingga kondisi Eun Ji bisa
ditangangi dulu oleh Yoon Seo. Sementara itu Seung Hoo masih dipersiapkan untuk
dioperasi oleh Jin Wook dkk. Direktur Choi datang dengan panik ke ruang pantau
dan menemukan Wakil Presdir Kang dan Shi On ada disana.
“Wakil Presdir, apa yang sedang
anda lakukan disini?” Wakil Presdir Kang menatap takjub pada keadaan ini,
“Profesor Kim Do Han sangat luar biasa. Bagaimana dia melakukannya... operasi
seperti ini?” Direktur Choi sangat cemas melihat kondisi ini.
Kim Do Han berhasil melakukan
pembedahan bagiannya pada Eun Ji, dia meminta Cha Yoon Seo untuk mulai
menghilangkan tumor pada bagian yang telah mereka sepakati. Yoon Seo
paham dengan cepat. Kim Do Han pun pergi ke Ruang operasi Seung Hoo.
Kepala Perawat segera mengganti
baju dan sarung tangan Kim Do Han sebelum dia mengoperasi Seung Hoo. Kim Do Han
mengecek keadaan kesiapan Seung Hoo untuk dioperasi.
Di ruang pantau, Shi On
menjelaskan kondisi Seung Hoo, “Baik Roux-en-Y anggota tubuh anastomosis* tidak
dilakukan secara benar, mesenterium juga tidak dijahit dengan benar. Tingkat
amylase dan lipase nya normal sebelum operasi, tapi sekarang... “
Kim Do Han kesal dan merasa
terganggu, “Tutup mulutmu dan diamlah!”
(*anastomosis = menyambungkan
hati dengan usus kecil untuk menguras empedu karena kista yang ada di saluran
empedu.)
Kim Do Han pun memulai Operasinya
dengan prosedur seperti biasanya. Pisau bedah, gunting dan alat hisap
bergantian menjamah tubuh Seung Hoo. Operasi pertama Seung Hoo tidak membuat
keadaannya menjadi lebih baik, bahkan sayatan dan jahitannya pun tidak terlalu
baik. Kim Do Han memaklumi itu karena bagian HPB sepertinya baru pertama kali
melakukan Roux-en-Y. Setelah memulihkan kondisi Seung Hoo, Kim Do Han berniat
untuk kembali pada Eun Ji, tapi Seung Hoo mengalami pendarahan.
Shi On berteriak-teriak. “Darah…
darah” Seung Hoo mengelami pendarahan di sekitar pankreasnya tapi sumbernya
tidak jelas. Kondisi menjadi kritis
karena di ruang operasi Eun Ji, Yoon Seo mengatakan jika dia telah berhasil
membuang tumor di tempat yang diperintahkan Kim Do Han, namun belum berhasil menghilangkan tumornya di
bagian-bagian tertentu. Kim Do Han memintanya untuk menghilangkan dulu tumor di
tempat yang lebih bawah dulu.
Apa yang sebenarnya terjadi pada
Seung Hoo, mengapa tiba-tiba terjadi pendarahan di pankreasnya? Shi On
berteriak-teriak, “Order,, Order” Kim Do Han bertanya, suntikan apa yang
diperintahkan dokter pada tubuh Seung Hoo, Hong Kil Nam menjawab, “Chepa
generasi ketiga dan Heta Vizen.” Kim Do Han kaget mendengarnya. “Apa yang kau
katakan?”
Sebenarnya Heta Vizen itu
suntikan seperti apa? Mengapa Kim Do Han sangat kaget mendengarnya dan kondisi
Seung Hoo malah jadi memburuk.
Dr. Park Shi On menjelaskannya
dengan sangat detail. “Heta Vizen. Sebuah varian somastostatin, yang di
produksi oleh perusahaan farmasi Saint Medic Corp, Amerika Serikat. Saat
disuntikkan ke anak - anak, dilaporkan akan menyebabkan cholestasis,
pankreatitis akut dan pendarahan. Saat ini, obat itu dilarang untuk
dipergunakan pada anak - anak di Amerika Serikat. Bagaimanapun, sejak maret
lalu, obat tersebut terlah terjual habis di klinik korea. Fasilitas pengobatan
domestik telah memberikan peringatan tentang bahaya akan penggunaannya, dan
direkomendasikan untuk menghindari penyuntikannya kepada anak - anak. Dari
sebuah artikel mingguan MediChild bulan april, halaman 16. Hardy Cauterizer.”
Kim Do Han mengatasi apa yang
terjadi pada Seung Hoo. Setelah kondisi seung Hoo membaik, Yoon Seo melaporkan
bahwa dia telah menyelesaikan bagiannya. Kim Do Han akan segera ke tempat Eun
Ji setelah memastikan kondisi Seung Hoo stabil. Sebelum pergi ke ruang operasi
Eun Ji, Kim Do Han meminta Han Jin Wook untuk tetap menyiramkan larutan garam
pada sayatan usus Seung Hoo agar kondisinya tetap stabil.
Singkat cerita, kedua operasi
yang dipimpin Kim Do Han berjalan dengan sangat baik. Wakil Presdir Kang benar-benar
merasa takjub dengan kemampuan Kim Do Han, sangat sesuai dengan reputasi Kim Do
Han selama ini. Direktur Choi berterimakasih untuk kerja keras Kim Do Han dan
tim nya dalam dua operasi berat itu.
Dokter kepala Go datang dan
bersiap mengomeli Kim Do Han karena berani menyentuh Seung Ho, namun dia kaget
saat dia melihat ada Direktur Choi dan Wakil Presdir Kang di sana. Direktur
Choi menatap geram pada Dokter Kepala Go yang telah berani melalaikan
pasiennya. Namun dia dan Asisten Wakil Presdir Kang segera pergi dari sana.
Setelah mereka pergi, Dokter
kepala Go berteriak, “Profesor Kim, Atas ijin siapa kau melakukannya?”
Kim Do Han tampak tak peduli pada
teriakan dokter kepala Go. Dia melihat Shi On yang menurutnya menjadi biang
keladi dari masalah ini. Dengan kesal dia langsung memukul Shi On, dokter yang
lain mencoba menghalanginya, sementara Dokter kepala Go hanya bisa melongo
melihat amarah Kim Do Han pada Park Shi On.
Komentar? Nanti sekalian aja di part-2 ya^^
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Hwaiting!!
BalasHapustetap semangat kakak,,, sinopnya bagus banget :D
BalasHapusthanks mbk sinopnya
BalasHapusKeren bgt bgt bgt bgt pokoknya..
BalasHapusJadi tertarik sama kedokteran gara-gara drama ini xD
BalasHapusGanbatte
BalasHapuswow...
BalasHapusistilah2 medisnya mungkin membingungkan tp ya sudahlah..
pdhl aku suka pelajaran biologi,,, tp g prnh denger bbrp istilah yg aneh itu...
tdk mengurangi ketertarikanku pd drama ini...
Wɑ̤̈̊h seru B̲ª̲ª̲n̲gë̲ê̲é̲†, れ salut Ɓυ̲̣ɑ̤̈̊τ̩ penulisnya Ɣɑ̈Ώƍ JŲ̃ƍǻ SŲ̃đªh rincikan istilah medisnya...semangat Ɣªά̲̣̣̣̥"̮:) unnie Ɓυ̲̣ɑ̤̈̊τ̩ sinop nya...keren, ditunggu part 2 nya...gomawo..
BalasHapusWhoaaa...daebak!
BalasHapusGomawo irfa, skrg tampilannya ga berat lg loadingnya...
Sukaaa
Salam kenal eonni :) my first coment nih.. Hehehe... Sinopsisnya jelas nd detail.. Keep fighting eonni !! ^^ gomawo :)
BalasHapusKeren bgt drama ini mb...Semangat buat sinopsisnya.
BalasHapusViannie
huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuufffffffffffffffffffftttttttttt
BalasHapusserasa n berasa ikut ditkp mbak....tegang n wow.....
HWAITING nulis sinopsisnya :D
BalasHapusPenasaraaan u,u
banyak skali istilah kedokteranx. jadi bertambah ilmunya
BalasHapusbanyak skali istilah kedokteranx. jadi bertambah ilmunya
BalasHapussemangat lanjutin sinopsisnya (#^o^)9
BalasHapussaya menantikan sinopsis lanjutannya, fighting for Admin !!
BalasHapusTx mbak .. Wlaupun agak lama aq nunggu eps ini ,, tpi, gkpp deh! Hwaiting:D
BalasHapusTx mbak .. Wlaupun agak lama aq nunggu eps ini ,, tpi, gkpp deh! Hwaiting:D
BalasHapusTx mbak .. Wlaupun agak lama aq nunggu eps ini ,, tpi, gkpp deh! Hwaiting:D
BalasHapuskeren banget mbak..
BalasHapusthanks a lot yah mbak..
:D
delfi
keren bget sinopnya.butuh konsentrasi bwat bcanya.tp keren.thanx bwat sinopnya
BalasHapusWAAAAHHH keren
BalasHapuslanjut eps berikutnya ya mbak
:D
suka jin wook yang ini mbak *benahin rmabutnya
BalasHapusohya, kali ini mbelain do han sama yoon seo aja!!! bener2 pengertian hahaha
biar kutukan piggy back itupun berakhir sudah di sini :P
salam kenal Fa.. ^^
BalasHapusMy first comment..
Sukaaaa bgt..!
makin tambah ilmu jdnya..
Ganbatte...!
#Vie
Kereeeen, lanjutin yaa :)
BalasHapusSemangat!!!
sEbeL sMa kiM do hAn, dia t'laLu mEreMehKan sHi oN.
BalasHapusUntk sAat ini q maSiH kAsiaN sMa sHi oN.
Tp uNtk keSeLurUhan aKting mErekA DAEBAAAKK!!!
Hwaitinggg
BalasHapusBaru mulai liat di salah satu stasiun TV. Recap nya details,bagus, makasih.
BalasHapusKapan TV-TV Indonesia yang katanya sudah berumur dewasa itu berani memproduksi seri-seri menarik dan mendidik seperti ini ya?Bukan seri-seri konyol yang membosankan.
BalasHapus