Ayah kaget mendengar kabar bahwa Seo Young
akan kuliah di luar negeri, sebelum Seo Young pulang, Ayah meminta Seo Young
untuk berkunjung sebelum dia pergi.
Seo Young melihat Woo Jae di
depan asramanya. Dia memeluk Woo Jae dari belakang dan mengatakan dia ingin
seperti ini sejenak. Woo Jae bilang mereka bisa seperti ini selamanya. Seo
Young berkata pada Woo Jae, untuk mengatakannya pada Orang tua Woo Jae, Seo
Young berkata, “Mari kita bersatu hingga maut memisahkan” Woo Jae tersenyum
mendengar perkataan Seo Young.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Sang Woo kaget mendengar Seo
Young akan kuliah di luar negeri, dia tak habis pikir mengapa Seo Young tidak
mengatakan padanya lebih dulu. Sang Woo jadi teringat perbincangannya dengan
Seo Young yang ingin pergi jauh ke tempat ayahnya tidak ada. Sang Woo mendapat
sms dari Seo Young yang ingin menemuinya besok pagi.
Saat bertemu Seo Young, Sang Woo
tak ingin membuang waktu, dia mendesak Seo Young mengatakan sebenarnya, apakah
Seo Young benar-benar mendapatkan beasiswa? Seo Young menggeleng. Sang Woo
bertanya lalu mengapa Seo Young mengatakan hal seperti itu pada Ayahnya, Seo
Young berkata dia akan menikah. Sang Woo makin tak mengerti lalu mengapa Seo
Young malah berbohong pada ayahnya. Sang Woo lalu menduga, apakah,,,,
Seo Young mengatakan bahwa dia
mengatakan pada keluarga kekasihnya bahwa Ayahnya telah meninggal. Sang Woo
marah mendengar hal ini. Seo Young berkata bahwa dia juga tidak tahu akan
begini jadinya. Dia terlalu malu untuk mengakui Ayahnya yang bekerja di Klub
Malam, karena itu dia akhirnya memilih putus dari pria itu. Tapi ternyata dia
tidak bisa kehilangan pria itu, untuk pertama kalinya dia merasa mencintai
seseorang, dan dia tidak ingin kehilangan pria itu karena ayahnya.
Sang Woo bertanya apakah pria itu
begitu hebat, hingga Seo Young rela melepaskan Ayahnya? Seo Young berkata, pria
itu telah membuatnya tersenyum, membuat hatinya berdetak, membuatnya nyaman dan
merasa lengkap. Sang Woo berkata, jika dia begitu hebat dia pasti bisa memahami
kebohongan Seo Young dan memaafkannya. Seo Young ingin mengaku, tapi dia tidak
bisa. Sang Woo lalu bertanya apakah Seo Young ingin Sang Woo menemui calon
kakak ipar dan keluarganya tanpa Sang Ayah? Sang Woo tidak bisa melakukan itu.
Seo Young berkata Sang Woo berbeda, Sang Woo adalah adiknya, dia tidak bisa
mengatakan bahwa dia juga tidak memiliki seorang adik.
Sang Woo masih tak habis pikir
dengan sikap Seo Young, bagaimana seorang manusia bisa melakukan ini,
mengatakan Ayahnya yang masih hidup
telah meninggal. Jika Seo Young bisa dengan meudah mengatakan Ayahnya telah
tiada, maka katakan juga bahwa adiknya telah meninggal. Sang Woo meninggalkan
Seo Young dengan penuh amarah, sementara Seo Young hanya bisa menangis.
Woo Jae menemui Seo Young dan
mengajaknya berkencan di taman yang indah. Mereka menikmati waktu bersama. Seo
Young berkata pada Woo Jae, jika suatu hari Woo Jae mengetahui sesuatu tentang
Seo Young yang membuatnya sangat kecewa, tolong pahami itu. Woo Jae bukannya
menjawab, dia malah mengatakan bahwa dia akan menulis dalam jurnalnya. Hari ini
pertama kalinya Lee Seo Young memanggilnya Woo Jae-ssi dan mengatakan
keinginannya. Seo Young hanya tertawa mendengarnya, Woo Jae seperti anak kecil.
Woo Jae kemudian menawarkan kopi
dan pergi membelinya. Saat kembali dia memberikan Kopi untuk Seo Young. Dan
betapa terkejutnya Seo Young saat menemukan cincin di kopi itu. Seo Young
sangat terharu dan merekapun melakukan first Kiss di padang rumput yang indah
dan dibelai oleh angin sepoi-sepoi yang segar.
Sang Woo melihat Woo Jae
mengantar Seo Young pulang saat dia ingin berkunjung ke asrama Seo Young. Seo
Young panik melihat kedatangan Sang Woo dan mencoba melihat kepergian Woo Jae.
Sang Woo melarangnya.
Sang Woo tetap meminta Seo Young
untuk mengaku pada Woo Jae bahwa dia telah berbohong tentang ayahnya. Seo Young
bersikeras tidak bisa melakukan itu. Dia tidak ingin satu-satunya kebahagiaan
yang akan dia dapatkan dengan bersama Woo Jae akan hancur karena ayahnya. JIka
Seo Young tidak ingin mengakui Ayahnya itu artinya Seo Young pun harus tidak
mengakuinya. Seo Young panik, dia tetap
ingin Sang Woo menjadi adiknya dan bertemu dengan keluarga Woo Jae, ini adalah
satu-satu bantuan yang pernah Seo Young minta pda Sang Woo. Tapi Sang Woo tidak
bisa melakukannya.
Sang Woo juga membenci ayahnya
dengan semua penderitaan yang telah dia berikan pada Ibunya juga pada mereka
berdua. Tapi satu hal yang tidak dapat berubah. Dia adalah Ayah dari Seo Young
dan Sang Woo. Sang Woo adalah putranya. Seo Young adalah putrinya. Seo Young
kesal dan meluapkan emosinya, bukan dia yang memilih Ayah untuk menjadi
Ayahnya. Masih dalam emosinya, Seo Young bertanya, apakah Sang Woo begitu
mencintai Ayahnya hingga mengabaikan semua yang dia korbankan untuk Sang Woo.
Sang Woo sedih mendengar Seo
Young mengatakan itu. Seo Young juga syok mengapa dia bisa berkata seperti itu.
Sang Woo berkata, jika semua yang dilakukan Seo Young adalah sebuah pengorbanan
harusnya Seo Young tidak melakukan itu. Seo Young berkata bukan seperti itu
maksudnya. Sang Woo sudah tidak butuh penjelasan. Dia sudah cukup kecewa pada
Seo Young yang membuang Ayahnya demi kebahagiaannya bersama lelaki itu. Maka
bukan hal yang sulit bagi Seo Young untuk tidak mengakuinya juga. (Akh~~ sedih
banget ini liat si Kembar berdebat sambil nangis-nangisan~~”)
Sang Woo pulang ke rumah dalam
keadaan mabuk. Ayah kaget menlihatnya, tak biasanya Sang Woo seperti ini,
apalagi Sang Woo memeluk sang Ayah, mengatakan jika dia sangat mencintai
Ayahnya dan berkata, mari kita hidup berdua dengan bahagia. Ayahnya bingung,
apa yang Sang Woo katakan, setelah Seo Young kembali mereka bertiga harus hidup
dengan bahagia.
Ayah menebak, Sang Woo seperti
ini pasti karena sangat sedih karena Seo Young akan pergi ya? Ini pasti terasa
lebih berat untuk Sang Woo. Sang Woo berkata bagaimana bisa seperti itu, Ayah
adalah Ayahnya, bagaimana bisa Sang Woo lebih sedih dari Ayahnya. Sang Woo dan
Seo Young saling mendukung saat dia meninggalkan ibu mereka. Ayahnya sudah
terlalu lama tinggal jauh dari Seo Young. Dia merasa sedikit sedih dengan sikap
Seo Young padanya.
Saat ini yang ingin Ayah lakukan
adalah bisa menghasilkan uang $500 per bulan. Karena dengan begitu Seo Young
tidak menyesal memiliki Ayah seperti
nya. Meski tahu itu sulit, tapi dia juga ingin menghasilkan uang lebih banyak
dari itu, Ayah ingin menjadi Ayah yang Kaya untuk Seo Young dan bisa
membahagiakan Sang Woo dan Seo Young.
Seo Young lagi-lagi berbohong
pada Woo Jae. Dia tak sanggup mengatakan Adiknya telah meninggal ataupun dia
tidak memiliki seorang adik lelaki. Seo Young akhirnya berkata, adiknya sedang
berada di luar negeri dan tidak mungkin kembali dalam waktu dekat. Woo Jae
bertanya kapan dia pergi dan mengapa? Seo Young jadi bingung, Woo Jae berpikir
Seo Young kehilangan kontak dengan adiknya, Woo Jae menenangkan Seo Young,
mereka akan membicarakan ini nanti dan dia akan menangangi hal ini di depan
keluarganya.
Seo Young meminta maaf pada Ny
Kang dan keluarga Woo Jae yang lainnya karena telah menimbulkan masalah.
Untungnya Ibu memahaminya dan tidak mempermasalahkannya, dia sudah menerima Seo
Young menjadi calon menantunya. Ny Kang
meminta Seo Young untuk segera pindah ke rumah keluarga Kang. Dia cemas
memikirkan Seo Young yang tinggal di asrama. Seo Young menolak dan berkata akan
pindah setelah menikah.
Ny Kang meminta dukungan pada Tuan
Kang, Woo Jae, dan Sung Jae. Tapi mereka memilih menerima keputusan Seo Young. Tuan Kang meminta Ibu untuk tidak mempermasalahkan
hal seperti itu, lebih baik persiapkan saja pernikahannya, dan meminta Seo
Young untuk mengikuti petunjuk calon ibu mertuanya itu.
Ny Kang akhirnya memberikan
sejumlah uang pada Seo Young untuk persiapan pernikahan. Dia meminta Seo Young
mengubah penampilannya, Seo Young menolak dan berkata dia memiliki uang dari
bonus insentif yang diberikan tuan Kang. Ny Kang mencibir. Woo Jae mencoba
menengahi dan meminta Ibunya fokus pada masalah utama pernikahan mereka dan Woo
Jae yang akan mengurus semua kebutuhan calon istrinya.
Mendengar Woo Jae akan mengurus
Seo Young, Ibu menangis sedih di kamarnya. Dia tak habis pikir mengapa Woo Jae
cepat berubah. Tuan Kang berkomentar, Woo Jae selama ini bukan Mamaboy, mengapa
istrinya harus sesedih itu. Ny Kang berkata dulu Woo Jae sangat menyayangi ibu
nya, tidak tahukah Woo Jae, sangat sulit baginya memberi restu pada
pernikahannya dengan Seo Young, tapi seketika Woo Jae sepenuhnya lebih memihak
Seo Young dibanding dirinya.
Sung Jae masuk dan menenangkan
ibunya. Sung Jae berkata bahwa Ny Kang masih memiliki dirinya. Dia berjanji dia
akan membawa gadis yang ingin dia pacari ke rumah, jika Ibunya bilang “No,,no,,
no,,” maka gadis itu akan dia lepaskan. Ibu nya tak percaya, namun Sung Jae
berkata sambil mengeluarkan air matanya, bahwa dia tidak akan pernah bertemu
dengan Wanita yang dia cintai lebih dari ibunya. Ny Kang jadi terharu dang
berkata, seharusnya seorang Anak tidak mencintai ibunya lebih dari kekasihnya.
Tuan Kang yang melihat adegan ini jadi merasa Anak dan Istrinya sangat aneh.
Seo Young datang ke rumah Ayah
dan Sang Woo sebelum hari pernikahannya seperti yang dia janjikan pada Ayahnya
bahwa dia akan datang sebelum pergi ke luar negeri. Sang Woo bersikap agak
dingin pada Seo Young. Saat Ayah memberi Seo Young uang, dia terpaksa
menerimannya walau awalnya menolak. Ayah memberi banyak nasihat pada Seo
Young karena sangat mencemaskan kondisi
Seo Young kelak.
Seo Young pamit pergi, Ayah tidak
mencegahnya dia tahu banyak yang harus persiapkan. Dalam hatinya Ayah sangat
sedih karena Seo Young akan pergi jauh. Dia mencemaskan, apakah Seo Young bisa
hidup dengan baik disana.
Sang Woo mengantar Seo Young
pergi. Selama diperjalanan, Sang Woo tidak mempedulikan Seo Young. Sang Woo
mencarikan taxi untuk Seo Young. Seo Young berkata dia akan naik bus, Sang Woo
berkomentar, Seo Young akan menjadi menantu keluarga kaya, sebaiknya Seo Young
pergi dengan taxi. Seo Young mengerti maksud Sang Woo, dia meminta Sang Woo
jangan seperti ini. Sang Woo bilang dia awalnya punya sedikit harapan, tapi
ternyata Seo Young ingin meneruskan rencananya. Seo Young lah yang membuatnya
melakukan ini.
Sang Woo berkata bahwa mulai hari
ini, Seo Young bukanlah Noona-nya lagi. Dia tidak punya Kakak perempuan dan
Ayahnya tidak memiliki seorang putri. Sang Woo berkata sebaiknya mereka tidak
pernah bertemu lagi satu sama lain. Jika Seo Young datang menemui Ayahnya, dia
akan menghancurkan kebahagiaan Seo Young. Setelah mendapatkan Taxi, Sang Woo
memaksa Seo Young masuk, padahal sepertinya Seo Young ingin mengajak Sang Woo
berbicara. Sang Woo bersikap dingin dan mengantarkan kepergian Seo Young dengan
ucapan dingin, “Nikmatilah kebahagianmu” Sang Woo pun berbalik dengan dingin ke
arah yang berlawanan dengan taxi Seo Young melaju.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Seo Young menatap sosok Sang Woo
yang menjauh dengan berlinang air mata. Seo Young meminta sopir menghentikan
taxi nya, dia keluar dan berlari mengejar Sang Woo sambil memanggil namanya.
Sang Woo pun berbalik ke arah melihat Seo Young
yang sedang berlari ke arahnya sambil berlinang air mata. Seo Young
berhenti,dia memangis menatap Sang Woo, Sang Woo pun tak kuasa menahan tangis
lagi. Namun Seo Young tak berkata apapun, dia akhirnya memilih kembali berbalik
untuk pergi dengan taxi. Akhirnya Seo Young pun memilih melepaskan Sang Woo.
Sang Woo semakin sedih saat
mendengar ayahnya menangisi kepergian Seo Young ke luar negeri. Dia tak tahu
apa jadinya jika Ayahnya tahu yang sebenarnya. Bahwa Seo Young berbohong
tentang keluar Negeri dan ternyata putri tercintanya itu akan menikah dengan
keluarga yang mungkin tidak bisa menerimanya sebagai Ayah Seo Young. Di kamar
asramanya, Seo Young pun menangis sesegukan sambil menggenggam uang dari
Ayahnya.
Hari pernikahan Seo Young pun
tiba. Seo Young menatap foto ibunya dan berkata ini adalah pilihannya. Dia
berharap ibunya bisa memahaminya.
Sementara itu Ayah Seo Young
mempersiapkan diri untuk menghadiri acara pernikahan demi menerima sejumlah
bayaran. Ayah kaget saat melihat nama pengantin wanitanya sama dengan putrinya.
Lee Seo Young. Ayah melihat Pengantin laki-laki yang sedang menyambut para tamu
yang hadir. Ayah berkomentar bahwa pengantin laki-lakinya sangat tampan.
Di ruang tunggu, Seo Young sangat
gugup. Sung Jae yang pertama kali menemuinya. Sung Jae berusaha sangat keras
untuk terlihat lebih tampan dari Hyungnya, tapi dia gagal. Sung Jae mengucapkan
selamat pada Seo Young dan mulai berlatih memanggilnya dengan sebutan Kakak
Ipar. Sung Jae berkata bahwa dia akan berpera sebagai Adik dan Kakak Seo Young
hingga acara pernikahan ini berakhir. Seo Young jadi galau mendengar kata Adik.
Yah~~ dia sangat berharap Sang Woo menghadiri pernikahannya.
Saat Woo Jae datang menjemputnya,
Seo Young sangat gugup hingga gemetar. Woo Jae mencoba menenangkannya dengan
meminta Seo Young menggenggam erat tangannya agar tidak gugup. Seo Young pun
menuruti Woo Jae, dia berusaha untuk tidak terlihat gugup dan ragu-ragu.
Ayah bertepuk tangan saat
pengantin berjalan menuju Altar. Dia tersenyum lebar, dan memberikan wajah
bahagianya untuk pernikahan dari pasangan yang tidak dikenalnya. Namun Ayah
berhenti bertepuk tangan saat dia menyadari siapa yang menjadi Pengantin
wanitanya. Dia benar-benar Lee Seo Young, putri kandungnya. Ayah mengingat
semua ucapan Seo Young yang mengatakan akan pergi ke luar negeri juga ucapan
Seo Young bahwa dia selalu berharap bahwa Ayah bukan Ayah juga bukan suami dari
ibunya. Ketika melihat Seo Young di depan
Altar, Ayah berbalik mencoba menyembunyikan dirinya dari pandangan
orang-orang. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
Putrinya Lee Seo Young, menikah
tanpa restu darinya dengan berbohong akan pergi ke luar negeri untuk kuliah.
Apa yang harus Ayah lakukan?
Scene Mi Kyung di eps kali ini
agak sedikit sepertinya. Aku hanya menyadari keberadaannya saat dia menghadiri
pernikahan Seo Young dan Woo Jae. Sementara Ho Jung~~ hmm,, sedih aku
melihatnya~~”
Melihat Ho Jung yang mulai tidak
patuh dan pergi melarikan diri untuk menemui Sang Woo membuat ibunya memutuskan
mengirim Ho Jung keluar negeri dan tinggal bersama kakaknya Gyung Ho. Ho Jung
ketakutan, dia sepertinya takut pada kakaknya itu, namun apa daya ibunya telah
membuat keputusan yang tidak bisa dibantah Ho Jung.
Yang paling membuat Ho Jung sedih
adalah dia tidak bisa lagi melihat Sang Woo. Dia meminta bantuan Ayahnya untuk
mengijinkan dia keluar rumah agar bisa menemui Sang Woo untuk yang terakhir
kalinya. Sayang nya, Tuan Choi tidak bisa membantu putrinya. Walhasil suatu
malah Ho Jung nekad pergi dari rumah dengan hanya menggunakan piyama dan pergi
ke rumah Sang Woo hanya demi melihat Sang Woo untuk terakhir kalinya.
Sang Woo merasa iba pada keadaan
Ho Jung, dia akhirnya mengantarkan Ho Jung pulang. Ho Jung berkata pada Sang
Woo bahwa dia akan pergi ke luar negeri. Dia meminta Sang Woo berjanji,
seandainya,,, setelah 3 tahun,,, saat Ho Jung kembali ke Korea dan Sang Woo belum menikah atau bertunangan dengan orang lain, bisakah Sang Woo memberi nya satu kesempatan untuk menjadi
kekasihnya. Sang Woo kasihan melihat keadaan Ho Jung dan akhirnya berkata dia
akan memberi kesempatan pada Ho Jung.
Ho Jung pun pergi ke Amerika
untuk meneruskan kuliah musiknya. Siapa yang paling bersedih? Tentu saja
Ibunya,, hahahha,, dia yang nyuruh,, dia yang nangis paling kenceng~~
ckckckck,, kocak ini si ibu. Dia sedih banget saat Ho Jung pergi tanpa pernah
menoleh ke belakang lagi^^
BTW,, penasaran ini ya~~ kenapa
Sekre nya Tuan Kang kalo liat Sung Jae,, agak gimana~~ gitu,,, apakah Sung Jae
itu sebenarnya anak dia atau gimana ya… Hmm,, mencurigakan,, ada hubungan apa
sebenarnya antara Sung Jae dan Sekre nya Tuan Kang??? (*yang udah nonton, No Spoiler ya^^ soalnya aku beneran belum nonton*)
Huah~~ aku nangis Bombay waktu
melihat perpisahan Seo Young dan Sang Woo. Sedih banget liat si kembar yang
kompak ini harus berpisah. Benar kata pepatah, sekalinya kita berbohong, maka
kita akan kembali berbohong untuk menutupi kebohongan pertama kita. Udah berapa
kali nih Seo Young berbohong. Pertama tentang Ayahnya yang tidak ada pada
keluarga Kang, lalu kepergiaannya ke Luar Negeri pada Ayahnya, dan yang
terakhir dia berbohong tentang Adik laki-lakinya pada Woo Jae.
Hingga episode 10, alur drama ini
tidak mengecewakan, semuanya mengalir begitu saja. Suka banget^^ kayaknya aku
bakal jadi penggemar SWnim nya ini. Kalo dia nulis drama lagi, siapapun
pemainnya pasti akan aku tonton. Hmmm~~ perlukah aku korek profil SWnim drama
ini?
Terharu liat Scene Woo Jae
terkesima pas Seo Young pitting baju pengantin. Pertama, karena entah yang
keberapa kalinya aku melihat Lee Bo Young memakai baju pengantin dalam drama
dan filmnya. Aku sangat berharap dia segera memakainya di kehidupan nyata~~
Kedua,, tiba-tiba teringat pada Cha Seung Jo yang terkesima melihat Han Se
Kyung yang memakai gaun pengantinya~~ Arghhh,, aku kangen sama CDDA ternyata~~
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Komentar teh irfa tentang Swnimnya sama denganku,,, apapun drama selanjutnya yang dibuat,, mau genrenya apapun,, mau pemainnya siapapun,, akan aku ikuti,,, ckckckckkck
BalasHapusMakasih irfa...good job
BalasHapustrins irfa .....aku suka banget sama drama ini, ada sedihny ada lucunya . pa lagi kalo liat tingkah ho jung ha...ha....
BalasHapussmangat ya tuk ulis review episode berikutnya .....
gegara irfa m mb dee aq jd penasaran tngkt tinggi m drama ni....tp mksh fa....ulasanmu kdg jd rekomen drq buat plh drama yg mau aq tonton.slm knl....
BalasHapusana pri yogya
klo bnr2 liat drama'a pasti udah nangis nich adegan seoyoung dan sang woo,,,jd pengen cepet2 nyari dvd'a,,,he3
BalasHapusthanks ^^