Han Young Hoon adalah seorang
dokter di sebuah RS di kota Seoul, dia melihat para dokter Resident bimbingannya
menonton berita tentang kehebatan Choi Jin Chul. Young Hoon bertanya apakah
mereka tidak ada kerjaan lain, Young Hoon mengambil remote dan mematikannya.
Young Hoon kembali ke ruangannya dan merasa kesal.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Ponsel Young Hoon berdering, Jo
Min Young menelponnya. Min Young menanyakan tentang Sun Woo yang bersikap aneh,
karena Min Young tahu bahwa Young Hoon adalah teman baik Sun Woo, jadi Young
Hoon pasti tau tentang kondisinya, apa yang sebenarnya sedang terjadi pada Sun
Woo. Young Hoon yang tidak tahu apapun memberitahu Min Young tentang penyakit
Sun Woo, Tumor Otak stadium akhirn, dan Sun Woo yang sangat keras kepala tidak
ingin Kemoterapi karena dia lebih mementingkan rencana balas dendamnya pada
Choi Jin Chul.
Young Hoon bercerita pada Min
Young jika Sun Woo tidak segera melakukan Kemoterapi, dia tidak bisa menjamin
hidupnya bisa berapa lama. Bahkan setelah Kemo pun dia tak yakin Sun Woo akan
hidup lama, tapi dia ingin melakukan segala cara untuk Sun Woo meski itu
mungkin tidak akan mengubah kenyataan Sun Woo akan tewas karena penyakitnya.
Min Young bertanya apakah Sun Woo tidak akan hidup meskipun segala cara telah
dilakukan? Young Hoo bilang, spot tempat Tumor Sun Woo berada sangat sulit
untuk dioperasi. Mendengar itu Min Young hanya bisa menangis tertahan.
Min Young kembali ke rombongan
yang telah menunggunya, dia terlihat seolah tak terjadi apapun. Namun setelah
mobil melaju menuju tempat tujuan mereka, Min Young menangis tersedu mengingat
obrolannya dengan Young Hoon, tentang penyakit yang diderita Sun Woo. Min Young
bergunam, “dasar Baj*ngan”
Sun Woo pergi mengunjungi sebuah
rumah sakit, dia terdiam disebuah kamar, kemudian masuk. Itu adalah kamar
ibunya, Song Myung Hee. Sun Woo menyapa ibunya yang tengah berbaring untuk
beristirahat, tapi Ibunya tidak peduli dan mengabaikan Sun Woo. Dia bahkan
membalikan badannya seolah tidak ingin melihat Sun Woo. Sun Woo hanya bisa
merasa miris melihat keadaan ibunya saat ini.
Di perjalanan pulang ke rumah, Sun
Woo mendapatkan pesan dari statsiun TV, mengapa Sun Woo menghilang begitu saja?
Padahal di kantor sangat sibuk menerima berbagai telepon karena pertanyaan Sun Woo
terhadap Choi Jin Chul. Orang yang menelpon mengingatkan Sun Woo, bahwa
pendukung Choi Jin Chul sangat banyak, Sun Woo pasti menerima ratusan email
ancaman dari mereka. Dia mengingatkan agar Sun Woo tidak membuka emailnya agar
tidak stress. Lebih baik Sun Woo istirahat saja dan mereka akan selalu berada
di pihak Sun Woo seperti pertintah dari Direktur.
Sun Woo sampai di rumahnya, saat
keluar mobil, dia melihat Direktur datang. Sun Woo mengajak direktur untuk
berbicara di salah satu bar di dekat rumahnya. Direktur menolak, dia ingin
bicara didepan rumah Sun Woo saja. Direktur tak habis pikir dengan apa yang
terjadi, apakah Sun Woo benar-benar akan mati? dan juga tentang kasus Choi Jin
Chul. Sun Woo akan melewati krisis ini setelah kematiannya, namun mereka yang
hidup akan mendapat masalah besar hingga akhir. Sun Woo tertawa, dia akan
begitu saja melewati ini setelah mati, dia meninggalkan nama. Namanya pasti
akan selalu disangkut pautkan dengan masalah ini. Apakah direktur percaya
padanya? sepertinya iya.
Direktur meminta Sun Woo kembali
bekerja. Sun Woo bilang dia tidak bisa karena kondisi kesehatannya. Direktur
melihat tidak ada yang aneh, Sun Woo terlihat seperti orang sehat, Sun Woo
berkata dia tidak se-sehat yang terlihat. Direktur bertanya apakah Sun Woo
tidak ingin mendapat kehormatan untuk meninggal sebagai Anchor? Sun Woo tentu
saja menginginkan hal itu,,, tapi,,, Direktur tidak mendengar kata tapi dan
tetap meminta Sun Woo kembali bekerja. Direktur pun pamit pergi.
Sun Woo masuk kedalam rumahnya,
dia menemukan catatan dari pembantunya bahwa dia telah membuat makanan untuk
Sun Woo juga membereskan beberapa barang. Saat kekamar dia melihat Dupa dan
koreknya, Sun Woo seolah melihat pembantunya membereskan barang-barang milik
kakaknya dan menyisakan dupa dan koreknya. Sun Woo merasakan sakit yang amat
menyiksa di kepalanya, dia mencoba menahannya, setelah rasa sakitnya mereda,
Sun Woo pergi menyalakan dupa.
Sun Woo kembali ke tempat
tidurnya dan membuka emailnya, dia melihat beberapa email yang membashing nya,
berkata bahwa Tuhan akan menghukumnya, berkata agar Sun Woo segera keluar dari
pekerjaannya. Sun Woo hanya tersenyum miris, tapi,,, tiba-tiba ponselnya
bertuliskan tidak ada koneksi internet. Sun Woo kebingungan dan melihat
kesekelilingnya, dia bukan berada di kamarnya sekarang, itu adalah kamarnya 20
tahun lalu.
Sun Woo mendengar sebuah Pager
yang berdering di atas meja, Sun Woo mendenkatinya dan melihat nomor yang ada
di Pager itu. Lalu Sun Woo mendengar suara yang memanggil kakaknya, “Jung Woo-ya,
turunlah” itu adalah suara ibunya. Sun Woo keluar kamar dan meliha ibunya yang
sehat wal’afiat berdiri memperhatikan ikan-ikan. Sun Woo turun dari lantai atas
sambil begunam, “Omma” Ibunya berkata pada Jung Woo, Sun Woo belum pulang dari
perpustakaan, ini sudah larut malam, sebaiknya Jung Woo menjemputnya.
Ibunya menoleh ke arah Sun Woo
dewasa yang terus turun ke lantai bawah, merasa tidak mengenal orang itu, Ibu
berteriak dan betanya “Siapa kau?” Sun Woo tidak menjawab, dia hanya terus
mendekat. Jung Woo datang setelah mendengar teriakan sang Ibu, dia kaget
melihat orang asing dirumahnya, dia segera mengambil tongkat base ball. Sun Woo
menoleh dan bergunam “Hyung” Tapi Jung Woo tidak memperhatikan dia mencoba
memukuli Sun Woo dewasa , namun Sun Woo mengelak hingga terjatuh dan tongkat
baseball nya mengenai akuarium hingga akuarium itu pecah dan pecahan kacanya
mengenai leher belakang Sun Woo. Ibunya berteriak melihat
kekacauan ini, Sun Woo segera lari ke atas untuk menghindari kemarahan Jung
Woo. Ayahnya keluar dan bertanya ada apa, Sun Woo melihat sekilas sosok Ayahnya
yang masih hidup lalu masuk ke kamar, bingung dengan apa yang terjadi.
Sun Woo
duduk lagi di tempat tidurnya, ponselnya berbunyi,bertuliskan sudah ada
Koneksi internet dan Viola~~ Sun Woo telah kembali ke kamarnya yang sekarang. Sun Woo
merasa kebingungan, apakah itu sebuah halusinasi?
Ponsel Sun Woo berdering, dia
melihat nomor tidak dikenal, namun Sun Woo mengangkatnya juga. Ternyata itu
dari Sekretaris Choi Jin Chul yang mengatakan bahwa atasannya ingin berbicara
secara pribadi dengan Sun Woo. Sun Woo meminta sedikit waktu dan menekan tombol
rekam, kemudian meminta Sekre nya Choi Jin Chul untuk menyambungkannya dengan
Choi Jin Chul.
Choi Jin Chul tidak berbasa basi,
dia ingin bernegosiasi dengan Sun Woo. Dia ingin Sun Woo mencabut apa yang
ditanyakannya jika itu semua karena yang terjadi 20 tahun lalu. Choi Jin Chul
berkata dia sudah berusaha membantu keluarga Sun Woo semampunya, tapi Sun Woo
dan Jung Woo lah yang menolak bantuannya. Sekarang Sun Woo malah ingin balik
menusuknya? Sun Woo berkata pada Choi Jin Chul, dia tak peduli dengan apa yang
dikatakan Choi Jin Chul, karena percakapan mereka sedang di rekam.
Choi Jin Chul kaget mendengarnya,
dia bertanya, apakah Sun Woo benar-benar tidak ingin bertemu dengannya ataupun
berbicara di telepon? Sun Woo menegaskan dia tak mau. Choi Jin Chul bertanya,
kalau begitu dia akan berbicara pada orang yang bukan Jurnalis, dia bertanya
dimana Jung Woo sekarang? Sun Woo memberitahu jika Hyung-nya telah mati. Choi
Jin Chul kaget dan bertanya mengapa Jung Woo bisa mati? Suara Sun Woo meninggi
dan berkata tentu saja karena Choi Jin Chul lah yang telah membunuhnya. Sun Woo
tak lagi ingin bicara dengan Choi Jin Chul, ibunya tidak bisa diajak berkomunikasi
dan Hyung-nya telah meninggal, tidak ada lagi yang bisa diajak bicara,
sebaiknaya Choi Jin Chul mempersiapkan diri menghadapi kenyataan.
Setelah Sun Woo menutup
teleponnya Choi Jin Chul masih terlihat syok, Sekretarisnya datang dan bertanya
apakah dia bisa mengubah pikiran Park Sun Woo. Bukannya menjawab, Choi Jin Chul
malah menyuruh sekretarisnya untuk mencari tahu tentang Kakak dari Park Sun
Woo. Bagaimana dan dimana dia mati, cari tahu secara mendetail.
Sun Woo merasa hatinya diliputi
dengan amarah. Dia mengambil minum untuk menenankan diri. Saat bersandar pada
meja, Sun Woo kaget mendapati darah yang mngucur dari lehernya. Sun Woo meraba
lehernya dan mengingat apa yang terjadi sebelumnya, sebuah pecahan kaca
mengenai tubuhnya dan dia sudah mencabutnya. Bagaimana luka itu bisa begitu
nyata? Jika apa yang dialaminya tadi hanya sebuah halusinasi?
Sun Woo pergi ke RS untuk
mengobati lukanya, Young Hoon datang dan melihat Sun Woo meringis terawa saat
menahan sakit. Young Hoon bertanya apakah itu lucu bagi Sun Woo? Young Hoon
menyuruh dokter yang menangani Sun Woo untuk pergi padahal Sun Woo bilang tidak
usah. Young Hoon memaksa dan mengobati luka Sun Woo dengan tangannya sendiri.
Young Hoo mengobati luka Sun Woo
dengan hati kesal karena Sun Woo masih menolak untuk melakukan Kemo, dia
mengingatkan bahwa gejalanya akan terjadi dimana saja, jika Sun Woo masih
menolak untuk Kemo dia bisa mati kapan saja. Young Hoon meminta Sun Woo untuk
bekerhenti bekerja dan memulai terapinya. Sun Woo bilang dia tidak bisa
melakukan itu. Young Hoon semakin kesal dan meneriaki Sun Woo bahwa waktu
setahun, mungkin saja tidak cukup dan Sun Woo bisa mati saat dia berjalan
sekalipun.
Sun Woo hanya menatap kaget
dengan teriakan Young Hoon padanya, semua orang diruangan rawat itu
memperhatikan mereka. Sun Woo tertawa dan berkata sebagai seorang dokter bukan
kah Young Hoon terlalu jujur pada pasiennya? Itu sama saja dengan mengutuknya.
Young Hoon mengerti maksud Sun Woo dan mencoba menenangkan diri.
Sun Woo dan Young Hoon pergi
makan malam bersama. Young Hoon masih memaksa Sun Woo untuk mau memulai
Kemo-nya. Sun Woo menolak, kali ini dengan alasan bahwa dia sedang berkencan
dengan Jo Min Young. Dia tidak ingin kehilangan senyuman Min Young, juga
menerima rasa simpati darinya kerena itulah dia harus merahasiakan penyakitnya.
Young Hoon jadi sedikit merasa bersalah mendengarnya. Young Hoon bertanya
apakah Min Young tidak mengatakan apapun pada Sun Woo? Apakah Min Young tidak
menelponnnya? Sun Woo bingung.
Young Hoon akhirnya bercerita,
bahwa Min Young menelponnya dan menanyakan tentang Sun Woo yang bersikap aneh.
Young Hoon merasa Min Young harus tahu, jadi dia memberitahu Min Young tentang
penyakitnya. Young Hoon berkata bukan salahnya, karena Min Young lah yang
mendesak untuk memberitahunya. Mendengar hal itu ekspresi wajah Sun Woo
langsung berubah, dia bertanya, Young Hoon memberitahu Min Young? Dia menahan
kesal dan melemparkan sumpitnya ke atas mangkok. Rencananya untuk memiliki
kisah cinta panas bersama Min Young selama 6 bulan terancam gagal.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Kini Sun Woo melakukan penelitian
tentang kasus Choi Jin Chul secara terang-terangan di statsiun TVnya. Sun Woo
merasakan sakit kepalanya, dia pamit sebentar dan pergi ke mejanya untuk minum
obat dengan susah payah karena harus menahan sakit. Setelah tenang, Sun Woo
memeriksa baris berita yang akan dibacakannya dan meminta salah satu staf untuk
mengeditnya. Sun Woo kemudian melihat laporan Langsung yang dibawakan Min Young
dari Annapura, salah satu puncak pengunungan Hilamaya. dia menatap Min Young
dan teringat kata-kata Young Hoon, bahwa Min Young telah mengetahui
penyakitnya.
Sun Woo masuk kedalam studio
berita, dan para kru mulai menggodanya, “Lihatlah, dia ingin menemui
kekasihnya?” Kru yang lain bertanya diapa maksudnya? Park Sun Woo, dia
mendengar bahwa Sun Woo mengunjungi Min Young secara pribadi di Nepal, apakah
mereka perlu mempertemukan mereka? Kru ruang siaran menghubungkan Himalaya dan
Studio secara langsung dan berkata pada Min Young bahwa Park Sun Woo ada di
studio.
Min Young langsung menatap kosong dan bertanya, apakah dia benar-benar
ada disana? Sun Woo pun akhirnya menatap Min Young yang mulai berbicara. Min
Young bertanya, “Apakah kau bisa melihatku dengan jelas?” Kru ruang siaran
mengatakan bahwa mereka melihat Min Young dengan jelas. Min Young minta maaf,
bukan mereka maksud Min Young. Yang dia maksud adalah Park Sun Woo, dan semua
ini ditujukan untuk Park Sun Woo. Min Young mengangkat tanganya dan
mengacungkan jari tengahnya (memberikan tanda f*ck you).
Semua orang kaget, tak terkecuali
Sun Woo. Cukup lama Min Young melakukannya sementara Sun Woo menatapnya dengan
tatapan yang sulit diartikan. Min Young tak bisa menahan tangisnya, dia minta
undur diri dulu untuk pergi kekamar. Para Kru siaran bertanya, apa yang terjadi?
Mereka telah memberikan kesempatan pada mereka untuk saling bertemu, mengapa
Min Young malah melakukan itu. Park Sun Woo pasti telah melakukan hal yang
buruk. Apakah dia selingkuh? Sun Woo meminjam speaker dan mengatakan pada para
kru di Himalaya untuk meminjam pesawat satelit dia ingin berbicara dengan Min
Young.
Min Young masih menangis di
kamarnya, seorang kru mengetuk pintunya dan berkata bahwa Park Sun Woo ingin
berbicara dengannya di telpon, Min Young keluar dan menerimanya. Sun Woo
bertanya apakah Min Young ingin mempermalukannya di depan umum? Mengapa Min
Young melakukan itu? Apakah karena Sun Woo melamarnya? Ataukah karena Min Young
mengetahui bahwa Sun Woo akan segera mati?
Min Young kesal mendengarnya dan
berteriak, dia mengatakan bawa Sun Woo adalah baj*ngan, dia tak pernah melihat
orang yang lebih br*ngs*k dari Sun Woo. Lamaran? Dia belum menjawab apapun,
jangan mengharapkan apapun dari Min Young sekarang ini. Menjadi sendirilah
secara diam-diam, pergilah secara diam-diam. Lebih baik Min Young tidak pernah
mengetahui kenyataannya, mengapa Sun Woo malah mencoba merayunya saat hidupnya
tidak lama lagi.
Sun Woo berkata, saat dia
mengetahui tentang penyakitnya, hanya dua hal yang ada di kepalanya. Apakah Min
Young ingin mendengar kenyataan atau Fantasi? Kenyataannya, dia memikirkan
tentang ibunya, siapa yang akan menjaga ibunya setelah dia pergi, karena itulah
dia mencari kakaknya agar dia bisa menitipkan Ibu pada kakaknya. Yang kedua
adalah bagaimana caranya agar dia bisa mendapatkan kesempatan melakukan *hot
bed scene* dengan Jo Min Young. Sun Woo bukan seperti lelaki kebanyakan yang
menyimpan berbagai video atau foto model didalam komputernya, dia juga tidak
sempat tebar pesona pada para Anchor cantik rekan kerjanya. Dia hanya memiliki
Jo Min Young, dan sangat berharap bisa mendapatkan kesempatan melakukan *hot
bed Scene* dengannya.
Min Young protes, sekarang bukan
saat nya melakukan pelecehan seksual padanya. Sun Woo tidak bermaksud seperti
itu, dia hanya mengatakan kenyataannya. Sun Woo memberti nasehat pada Min
Young, jika kelak Min Young bertemu dengan seorang pria yang mengatakan bahwa
dia ingin melihat senyum Min Young seumur hidupnya, jangan pecaya. Pria itu
pembohong. Tapi jika ada pria yang berkata seperti dirinya, maka nikahi dia. Pria
itu adalah orang yang jujur. Sun Woo bertanya apakah Min Young kecewa? Dia
ingin mendengar vesi fantasinya?
Selama 5 tahun ini, Jo Min Young
adalah juniornya yang selalu bekerja keras. Namun bagaimanapun Jo Min Young
tetaplah seorang gadis. Saat mengetahui penyakitnya Sun Woo baru menyadari
bahwa selama 5 tahun ini, dia telah jatuh cinta pada Min Young tapi tak
disadarinya. Kini semuanya sudah terlambat, tapi dia ingin menghabiskan sisa
waktu hidupnya untuk memberikan apa yang dia bisa pada Min Young. Demi tidak
kehilangan senyuman dari gadis yang dicintainya, Sun Woo harus menrahasiakan
penyakitnya? Mengapa? Karena baginya Itu bukanlah sekedar senyuman, namun
segalanya.
Min Young tak berkutik mendengar
versi fantasi Sun Woo. Mereka saling terdiam selama beberapa saat, hingga
akhirnya Sun Woo bertanya, apakah Min Young ingin mendengar kisah yang seperti
itu? Min Young berkata mengapa dia merasa versi fantasinya terdengar lebih
nyata. Benarkah? Tapi bagaimana ya… semuan itu hanya sebuah kebohongan. Sun Woo
lega, karena berarti Min Young telah resmi menolak lamarannya. Dia tidak akan
lagi menekan Min Young untuk tidur bersamanya. Sun Woo meminta Min Young untuk
menuliskan permohonan maaf karena telah mengacungkan jari tengahnya pada Sun
Woo di depan umum. Sebagai pria Sun Woo bisa menerimanya, tapi sebagai Sunbae,
dia tidak bisa menerima hal itu. Sun Woo meminta Min Young untuk menjaga
dirinya.
Sun Woo menutup telepon dan
menghela nafas dengan lega. Hmm,, masalah Jo Min Young telah selesai? Tapi di
pengunungan Himalaya Min Young masih tertegun, mencoba mencerna mana yang
benar? Versi kenyataan atau Versi fantasi dari cerita Park Sun Woo.
Ahjumma di rumah Sun Woo sedang
membereskan kamarnya dan mendengar sesuatu yang berbunyi. Itu adalah bunyi
pager. Ahjuma menelpon Sun Woo dan memebraitahu jika pagernya terus berbunyi.
Sun Woo bingung? Pager? dia tidak merasa memiliki barang itu? Tapi Ahjumma
menemukannya di saku celananya. Sun Woo berkata untuk mengabaikannya saja. Sun
Woo menutup telepon dan baru ingat bahwa saat dia merasa berhalusinasi dia
merasa memasukan Pager kedalam sakunya, dia kembali menelpon Ahjuma dan meminta
Ahjuma untuk menyebutkan nomer yang tertera di Pager.
Sun Woo mencoba menelpon dengan
telepon kantor tapi tidak terhubung, apakah Ahjuma memberikan nomor yang benar?
Ahjuma bisa memastikan itu, Sun Woo lalu berkata bahwa dia akan mengirimkan
kurir ekspres ke rumah dan meminta Ahjuma untuk memberikan Pager itu pada
kurirnya.
Saat Sun Woo sedang bersiap-siap
untuk membacakan siaran berita dia menelpon Young Hoon dan curhat bahwa dia
merasa mengalami halusinasi beberapa kali, apakah ini karena penyakitnya? Entah
karena Dupa ataukah karena Obat nya? Young Hoon bertanya Dupa? Ya,, Dupa yang
digenggam Hyung-nya saat dia ditemukan tewas. Sun Woo merasa mungkin Hyung-nya
pun mengalami halusinasi hingga dia tewas disana karena Dupa itu?
Tapi kemudian
dia teringat pada luka dan pager yang dikatakan Ahjumma. Kurir datang membawa bungkusan.
Sun Woo membukanya dan melihat pager itu. Benar saja, itu adalah pager yang
sama dengan yang ia lihat di halusinasinya. Sun Woo berkata pada Young Hoon
mungkinkah,,, apa yang dialaminya bukan halusinasi karena penyakitnya ataupun
obat?
Sun Woo memberikan pagernya kepada salah satu stafnya, dia ingin mendapatkan kapan pager tersebut di produksi dan dimana asal nomor yang selalu membuat pager itu berdering. Sun Woo meminta staf nya untuk mendapatkan informasi sebelum siaran berita berakhir. Stafnya protes, tapi Sun Woo tidak peduli dan kembali ke ruang rias.
Sun Woo ingin membuktikannya, dia pun menyalakan dupa milik di ruang rias
itu dan saat menoleh dia sudah ada di ruang rias CBM 20 tahun lalu, acara di TV
adalah acara music boyband tahun 90an dan berita di Koran pun menunjukkan tahun 92. Sementara itu, di tahun 2012,
Park Sun Woo menghilang, di ruang rias nya. Dia tidak ditemukan dimanapun.
Saat
mengetahui Sun Woo menghilang, Direktur menyuruh stafnya untuk segera
menemukannya, dia khawatir Sun Woo koleps di suatu tempat karena penyakitnya.
Semua orang panik dan mencoba menemukan Sun Woo. Direktur khawatir Sun Woo
tidak ditemukan di saat yang tepat, dia pun mengganti Anchor untuk News Night
sementara waktu dengan Anchor lain.
Saat kabar ini sampai ke tim Annapura di
Himalaya, jelas Min Young sangat kaget dan bertanya berkali-kali kemana Park
Sun Woo, tapi tak ada yang bisa menjawab karena mereka tidak tahu.
Di tahun 1992, pager yang
ditemukan Sun Woo kembali berbunyi, dia melihat nomor itu kemudian menelponnya.
Seorang remaja lelaki mengangkatnya. Sun Woo bertanya siapa remaja itu dan
mengapa dia menghubungi pager yang ada padanya. Remaja itu menjawab, bahwa itu
adalah Pagernya yang hilang kemarin, mengapa Pagernya ada pada Sun Woo? Sun Woo
bertanya siapa nama remaja itu? Sang remaja menjawab, “Aku adalah Park Sun Wo” Sun Woo termenung dan mengingat tentang pagernya sendiri yang hilang 20 tahun
lalu. Sun Woo bertanya, “Apakah kau kelas 205 di Sekolah SMU Myungjin, Park Sun
Woo?” Remaja itu kaget dan bertanya, “Bagaimana kau tahu?”
Sun Woo termenung,,,
Remaja itu bertanya lagi, “Siapa Ajussi? Huh,,, Siapa Ajussi sebenarnya?
Bagaimana Ajussi tahu tentang aku?” Sun Woo akhirnya menjawab, “Mengapa aku
bisa tahu tentang dirimu,,,, itu karena aku,,, “ Sun Woo diam sejenak dan
melakukan gerakan kebiasaanya saat sedang berpikir memegang bagian bibir
bawahnya yang hampir menuju dagu, “Aku,,, adalah dirimu” Sun Woo remaja kaget
mendengarnya, dan dia pun mulai berpikir lalu melakukan gerakan yang sama
dengan Sun Woo dewasa saat berpikir. (Ommo~~ Park Sun Woo dewasa dan Park Sun
Woo remaja bertemu untuk pertama kalinya di telepon^^ Ayo-ayo,,, siapa yang lebih
kece? Lee Jin Wook ato Park Hyun Sik? Kalo menurutku Lee Jin Wook yang lebih
kece #plak)
Komentar:
Episode 2 semakin menarik ya
ceritanya. Sun Woo bahkan bisa bertemu dengan Ibu, Hyung dan Ayahnya di masa 20
tahun lalu, meski masih menganggap itu halusinasi, tapi dengan adanya bukti
pager itu,,, aku rasa dia mulai sadar jika dia sedang melakukan perjalanan
waktu ke 20 tahun lalu.
Ya ampyun,,, itu Park Sun Woo
jujur banget tentang kalo pas tau penyakitnya dia pengen banget tidur sama Min
Young makanya dia ngajakin nikah. Wkwkwkwk,,, See? dia sama sekali nggak
Perfect kan,, sama sekali jauh dari yang namanya Prince Charming, tapi dia
hanya lelaki biasa yang jujur dengan lokiga dan perasaannya. Hmmm,,, kalo aku
jadi Min Young, aku bakal lebih percaya cerita fantasinya bagaimanapun juga^^
pas Sun Woo cerita pun dia lebih menghayati pas cerita tentang kisah
fantasinya, meskipun dia bilang itu semua bohong. Hmmm,, Ini Min Young dan Sun
Woo, gak ketemu aja,, chems mereka kok dapet banget yah^^ greget gitu liatnya.
Suka banget waktu Park Sun Woo
dengan tegas menolak untuk berbicara tentang apa yang ditanyakannya saat interview dengan Choi Jin Chul, penasaran banget nih,,, apa
yang sebenarnya dilakukan Choi Jin Chul 20 tahun lalu?? Sun Woo kok kayaknya
benci banget sama Choi Jin Chul dan kenapa Ibunya bisa jadi Skizofrenia setelah
kematian ayahnya?? Kesian Sun Woo, sampe Ibunya kayak yang ga mau ketemu dia
gitu~~
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Image by Irfa
Akhirnya aku nonton juga Fa, marathon sampai episode 4, ceritanya menarik, jarang2 ada kdrama macam begini, gak sabar nunggu episode berikutnya.
BalasHapusaku juga baru episode 4.
BalasHapusceritanya seru....
Omo,hot kiss nyam nyam nyam. Tq fa
BalasHapusMinie
Kok time travelnya, sebentar banget ya..,
BalasHapusKyaknya ni drama kisah romancenya sedikit banget ya mbak Irfa?
Time travelnya sesuai dengan nyala dupa, selama dupa menyala Sun Woo akan ada di masa lalu hingga dupa padam.
HapusNggak juga kok, lama-lama romance nya lumayan banyak dan semuanya jadi berimbang menurutku
Suka smua drama yg tema nya time travel :) lanjut sampai episode trakir ya, mb....
BalasHapus