Khaya mendengar suara ciak ciak
Ayam dari luar rumah dan panik melihat Bibi pemiliki rumah mengambil Ayamnya.
Khaya berusaha mencegahnya dan meminta bantuan Ji Won, namun dia diam saja dan
hanya menatap kompasnya yang rusak dengan sedih dan masuk ke dalam rumah tanpa
mempedulikan Khaya. Si Bibi jadi curiga apakah Ji Won benar-benar suaminya atau
bukan. Khaya kecewa melihat sikap cuek Ji Won hingga tak bisa mencegah Si Bibi
mengambil Ayamnya.
Khaya masuk rumah dan bertanya
mengapa Ji Won mengabaikannya? Bibi pemilik rumah jadi curiga. Khaya mencoba
menarik Ji Won dan memintanya untuk mengambil Ayam mereka. Ji Won ingin hidup
dengan tenang, itulah mengapa Ji Won harus mengambil Ayam mereka juga mengatakan pada si Bibi jika dia adalah
suaminya. Ji Won jadi kesal dan berkata agar Khaya berhenti pada orang seperti
itu.
Khaya berkata dia melakukan semua
itu untuk menyembunyikan identitas Ji Won dengan pernikahan mereka agar Ji Won
tidak tertangkap. Jika Ji Won tidak mengaku sebagai suaminya bagaimana bisa
mereka tinggal lagi disana? Ji Won tidak akan lama, dia akan segera kembali.
Khaya mengingatkan jika Ji Won akan mati jika pergi dari sana, bagaimanapun
tempat itu adalah yang terbaik. Ji Won semakin kesal dan meminta
Khaya berhenti, dia merasa hidupnya semakin buruk selama berada disini. Bahkan Ji
Won mengatakan jika dia menyesal datang menemui Khaya hari itu.
Ji Won beranjak untuk pergi karena merasa sangat frustasi. Khaya bertanya padanya, apakah dia yang
meminta Ji Won menemuinya? Ji Won sendiri yang datang. Dia yang mengatakan akan
menemukan Khaya dimanapun dia berada, mengapa Ji Won yang marah? Lalu… merasa
semakin buruk??? Khaya merasa lebih buruk karena setiap kali melihat lautan dia
merasa lehernya tercekik.
Mendengar apa yang dikatakan
Khaya, Ji Won jadi merasa bersalah. Dia berbalik pada Khaya yang kini tampak
sangat kecewa. Khaya sudah tidak peduli lagi, jika memang akan pergi, pergi
saja, Khaya berusaha menahan tangis dan berkata, memang tidak mungkin Ji Won
mempercayai orang seperti Khaya. Lalu dia pergi ke luar rumah, sementara Ji Won
merasa tampak sangat merasa bersalah. Ji Won berteriak memanggil Khaya namun
Khaya terlanjur pergi.
Ma Ri meminta Ayahnya untuk
menyelidiki ulang kasus Ji Won karena Ma Ri sangat yakin jika Ji Won di
jebak. Ma Ri tahu Ayahnya pasti bisa
melakukan itu. Namun itu diluar wewenangnya. Dia sudah meminta Ji Won untuk
menyerahkan diri, tapi dia menolak. Mengapa Ji Won harus melakukan itu? Ji Won
tidak bersalah. Bagaimanapun juga Ji Won telah melanggar hukum militer, dia
telah mencoreng repurasi militer.
Reputasi militer? Ma
Ri tahu bukan itu yang sedang di lindungi Ayahnya. Dia hanya melindungi dirinya
sendiri. Ayah menjadi sangat murka dan mengusir Ma Ri ke luar. Sebelum pergi Ma
Ri berkata, bahkan jika Ji Won seorang pembunuh dia akan tetap menikahinya. Kemudian
Ma Ri segera pergi dari hadapan Ayahnya.
Akhirnya Ma Ri datang ke kediaman Keluarga Cha dengan membawa koper (kabur dari rumah kah?). Di ruang makan dia bergabung dengan Seon Jae yang sedang makan
malam. Apa yang membuat Ma Ri datang ke rumah keluarga Cha? Ma Ri merasa
merindukan Ji Won, dia ingin berkeliling, namun Seon Jae mencegahnya dan
meminta Ahjumma menyiapkan makan malam untuk Ma Ri. Ahjumma mengiyakan dan
memanggil Seon Jae dengan sebutan direktur.
Direktur? Ma Ri jadi bingung,
Akh… itu Ji Soo yang memberi surat kuasa padanya untuk mengurus perusahaan. Ma
Ri langsung bersemangat, apakah Seon Jae berbicara pada Ji Soo? Dia bahkan
tidak mengangkat teleponnya. Seon Jae berbohong jika dia berbicara dengan Ji
Soo hari ini. Apakah Ji Soo baik-baik saja? Dengan siapa dia tinggal? Seon Jae
jadi bingung harus menjawab apa dan melihat koper yang dibawa Ma Ri.
Apakah Ma Ri akan pindah ke rumah
itu? bukan begitu dia hanya… Seon Jae meminta Ma Ri menginap karena itu sudah
malam. Seon Jae pamit akan kembali ke kantor. Selarut ini? Masih banyak yang
harus di urus jadi kadang dia hanya pulang sebentar saja.
Ma Ri membawa kopernya, berniat
menaiki tangga, namun dia kaget saat melihat foto keluarga Cha diganti dengan
sebuah lukisan. Ma Ri pun bertanya pada Ahjuma yang datang membantunya membawa
koper, kemana Foto yang sebelumnya tergantung disana? Tuan Min (Seon Jae)
memintanya untuk menggantinya sepertinya dia merasa sedih setiap kali melihat
foto itu. Ma Ri tampak kecewa karena foto itu tak ada, dia merasa ada yang
aneh.
Ji Won mencari Khaya hingga ke rumah Bibi pemilik rumah dan
bertanya dalam bahasa inggris apakah si Bibi melihat Khaya? Istrinya maksudnya?
Ji Won membenarkan. Bibi pemilik rumah heran mengapa Ji Won memanggil istrinya
sampah? Ji Won tampak bingung, apakah dia tidak tahu artinya? Dalam bahasa
Thailand, Khaya artinya sampah. Ji Won tampak semakin bersalah karena hal itu.
Ji Won menemukan Khaya
yang sedang duduk di tepi pantai. Ji Won membuat garis batas diantara mereka
dan berkata Khaya akan mati jika melewatinya. Ji Won duduk di samping Khaya
dengan jarak yang lumayan. Khaya tidak mengatakan apapun sejak kehadiran Ji Won
dan hanya memasang wajah sedih dan kecewanya. Ji Won tahu Khaya masih marah
padanya.
Ji Won kemudian men on off kan
senter yang dibawanya ke arah laut lepas. Khaya jadi bertanya apa yang sedang
dilakukan Ji Won? Dia sedang mencari bantuan, karena dia butuh diselamatkan.
Hari itu saat Ji Won datang menemuinya, dia merasa yakin Khaya akan
membantunya. Benar jika Ji Won memang percaya pada Khaya, entah karena alasan
apa.
Ayahnya baru saja meninggal,
bahkan Ji Won sendiri yang telah mengkremasi jenazah ayahnya. Kemudian dia
dituduh atas pembunuhan yang tidak pernah dilakukannya. Dia menjadi sangat
marah dan frustasi, namun dia tidak tahu harus menyalahkan siapa? Ji Won minta
maaf karena kemarahannya meluap pada Khaya.
Khaya mengerti perasaan itu. Dulu
setelah tsunami terjadi, Khaya juga merasakan hal itu, sendirian di tumpukan
sampah dan tidak tahu harus menyalahkan siapa? Khaya paling benci pada “mango
Ahjussi” (baca Ji Ryun) karena dia telah menyelamatkannya. Harusnya dia
membiarkannya mati saja.
Yah… Khaya tau perasaan itu, jadi
Ji Won boleh melampiaskan kemarahannya pada Khaya. Ji Won kemudian tersenyum
dan berkata Khaya pun boleh meluapkan kemarahannya pada Ji Won. Khaya berkata
agar Ji Won tidak tiba-tiba menghilang seperti yang dilakukan orang tuanya.
Saat Ji Won akan pergi, dia harus memberitahunya, jika tidak dia akan
melaporkan Ji Won pada polisi. Ji Won tersenyum dan mengajak Khaya untuk pulang
ke rumah mereka.
Khaya menjadi sangat bersemangat
dan melewati harus yang dibuat Ji Won Eittss,, Khaya telah melewati garis.
Khaya merebut senter dari tangan Ji Won dan meng on off kan senter itu ke arah
Ji Won, dia akan memberi kode meminta bantuan, agar kali ini Ji Won yang
menyelamatkannya.
Khaya dan Ji Won berjalan
beriringan menuju rumah kayu mereka. Khaya sudah merasa lapar dan meminta Ji
Won berjalan lebih cepat. Ji Won berjalan di belakang Khaya dan bertanya,
“Bagaimana dengan Ji Soo?” Khaya bingung apa maksudnya Ji Soo? Namamu, Khaya
kan bukan sampah mengapa dia memanggil dirinya seperti itu.
Memangnya Ji Soo apa? Ji Soo itu
nama adiknya yang sama keras kepalannya dengan
Khaya. Mendengar hal tersebut Khaya menjadi kesal, mengapa dia harus
menjadi adiknya? Wah Khaya benar-benar kerasa kepala. Lalu bagaimana dengan
Swan? Swan? Iya, artinya angsa putih yang cantik.
Saat masih kecil, Ji Soo sangat
jelek, tapi sekarang dia tumbuh menjadi gadis yang cantik. Apakah itu nama adik
Ji Won juga? Tentu saja bukan, Ji Soo adalah Si bebek buruk rupa, sementara
Khaya adalah Swan. Khaya tersipu dan berkata jika dia lebih menyukai Swan
daripada Ji Soo.
Sembari beriringan berjalan
menuju rumah, Khaya berkata pada Ji Won.
“Karena kita sedang bersembunyi,
sebaiknya memang menggantu nama. Kau Black dan Aku Swan”
Ji Won tersenyum melihat Khaya
yang begitu bahagia dengan nama barunya.
Tiba di halaman rumah, Khaya
senang saat melihat Ayamnya telah kembali. Ji Won pura-pura, sepertinya mereka
tahu jalan pulang. Saat Ji Won hendak berjalan menuju tempat tidur gantungnya,
Khaya berkata rumah mereka di sebelah sini? Bagaimana bisa Ji Won tidak lebih
pintar dari Ayam mereka?
Khaya mengijinkan Ji Won tidur di
dalam dengan peraturan yang sama jika Ji Won melewati garis dia akan mati. Ji Won
tersenyum lagi melihat tingkah Khaya.
Ma Ri pergi mengecek catatan
panggilan Ji Soo dengan berpura-pura sebagai Ji Soo dan membawa SIM nya,
hasilnya sangat mengagetkan, Ji Soo tidak melakukan panggilan selama sebulan.
Jadi Sung Jae berbohong padanya tentang dia yang berbicara dengan Ji Soo tempo
hari?
Seon Jae pulang ke rumah Keluarga
Cha sambil memanggil nama Ma Ri dengan panik, lalu dia kaget saat melihat foto
Keluarga Cha terpasang di tempatnya semula. Ma Ri datang dan berkata saat
pemiliknya tidak di rumah, Seon Jae tidak seharusnya memindahkan barang-barang
mereja. Seon Jae terdiam dan memilih mengalihkan pembicaraan. Katanya Ma Ri
sakit? Ma Ri tidak menjawab, dia
memberikan catatan panggilan Ji Soo selama sebulan yang kosong. Dimana Ji Soo?
Seon Jae bingung dan berkata dia tidak tahu, Ji Soo menghilang.
Ma Ri
berniat untuk pergi, Seon Jae mencegahnya. Ji Soo pasti sedang menikmati
perjalanannya. Apakah itu masuk akal? Tidak ada catatan panggilan selama
sebulan sejak dia pergi ke Cina. Ma Ri akan membuat laporan orang hilang.
Jangan menambah masalah, Seon Jae sedang mencari Ji Soo semampunya. Situasi ini
lebih rumit dari kasus yang terjadi pada Ji Won. Hilangnya Ji Soo harus di
rahasiakan.
Mengapa? Ma Ri tidak mengerti,
jangan-jangan Seon Jae menikmati semua ini. Apakah Seon Jae benar-benar mencari
Ji Won? Mengapa Seon Jae yang menjadi direktur? Itu seharusnya tempat Ji Won,
bahkan disaat mereke tidak tahu apakah Ji Won masih hidup atau sudah meninggal.
Seon Jae merasa jadi tertuduh dan
frustasi, Iya dia senang! Seon Jae berteriak dengan marah. Jika itu yang ingin
Ma Ri dengar. Ma Ri kaget mendengarnya. Ma Ri adalah orang yang dia cintai, dia
akan mengatakan apapun yang Ma Ri inginkan. Ma Ri semakin kaget, apakah Ma Ri
tidak menyadarinya? Ma Ri berkata Seon Jae gila.
Apakah Ma Ri berpikir Seon Jae
adalah orang yang begitu buruk? Rela memanfaatkan temannya demi mencapai
tujuannya? Semua ini terasa berat bagi Ma Ri, namun bagi Seon Jae lebih berat
lagi. Ji Won dan Ayahnya adalah satu-satunya yang dia miliki, namun kini meraka
sudah tidak ada, Seon Jae sejak tadi sudah menangis di depan Ma Ri dan secara
tidak sadar, Ma Ri pun mulai mengeluarkan air matanya. Semua ini berat untuk
mereka berdua.
Khaya pulang ke rumah dan
mendapatkan catatan dari Ji Won yang bergambar sebuah jaring. Khaya tersenyum
melihatnya dan mengumpulkan catatan itu dengan catatan yang lainnya dalam
sebuah kotak. Khaya berniat menyusul Ji Won, namun dia melihat pakaian yang
dipakainya, dan dia memutuskan mengganti baju.
Dengan sebua baju atasan yang
tidak biasa dia pakai, Khaya keluar menemui Ji Won yang sedang membuat jaring
untuk menangkap ikan. Ji Won tidak menyadari kehadirannya, dan Khaya tiba-tiba
bertanya sampai kapan Ji Won akan melakukan itu? Ji Won menoleh dan tidak sadar
jika wajah Khaya tepat berada di depannya. Khaya menjadi kaget dan hampir
terjatuh, untung saja Ji Won menahannya.
Ji Won berkata agar Khaya berhati-hati,namun Khaya kecewa, Ji Won bahkan
tidak memperhatikan baju nya yang berbeda hari ini.
Ji Ryun datang memanggil Ji Won
dengan sebutan Black, Khaya tiba-tiba saja menjadi sumringah (atau lebih
tepatnya pura-pura senang?) Dia menyapa Ji Ryung sambil merangkulkan tangannya
ke bahu Ji Ryun dan berkata dia sudah lama menunggungnya. Ji Ryun kaget sambil
tersenyum senang, Khaya menunggunya? Tentu saja, jika tidak ada Ji Ryun
semuanya tidak menyenangkan. Khaya melirik Ji Won mencoba melihat reaksinya,
namun Ji Won biasa saja.
Ji Won bertanya apakah Ji Ryun
mendapat kabar dari RS? Belum, Ji Won tampak kecewa namun berusaha untuk tidak
menunjukkannya. Ji Won memilih pergi, Ji Ryun tahu Ji Won kecewa dan
memanggilnya “Black!” Khaya berkata agar Ji Ryun membiarkannya,mungkin ini
adalah hari yang membuatnya depresi, Ji Won selalu seperti itu kadang depresi,
kadang baik-baik saja.
Khaya meminta Ji Ryun
mengikutinya masuk kedalam hutan, Ji Ryun bertanya mereka akan kemana? Khaya
memintanya diam, Syyuuuttt. Ternyata Khaya mengajaknya mengikuti Ji Won yang
berlari kedalam hutan melampiaskan rasa frustasinya. Ji Won berlari sejauh
mungkin dan melakukan latiham fisik sebisanya. Khaya menatap kagum dan berkata
pada Ji Ryun, “Dia seperti orang gila” Ji Ryun memahami sesuatu, gadis itu
jatuh menganggumi Ji Won dan dia tersenyum melihatnya.
Ji Won lari lagi, dan kali ini
mereka kehilangan Ji Won. Khaya mengambil jalan lain dan menunjukkan posisi Ji
Won di atas tebing pada Ji Ryun yang langsung merasa kaget. Ji Won melakukan
loncatan dari tebing itu menuju lautan untuk berenang. Khaya tersenyum
melihatnya dan berkata Ji Won akan baik-baik saja saat melihat Ji Ryun yang
panik. “Black tidak akan mati” dia akan kembali, dan benar saja Ji Won sudah
kembali muncul di permukaan air dengan
berenang.
Ji Ryun memahami situasi ini, dia
ingin mengatakan sesuatu pada Khaya, namun Khaya melarangnya memanggil seperti
itu, “Kata Black namaku Swan sekarang” Dia bukan sampah mengapa dia harus
memakai nama Khaya?
(Mulai sekarang aku pun akan
memanggil Khaya dengan sebutan Swan)
Swan membantu Ji Ryun menyiapkan
makanan saat Ji Won sedang mandi, Swan tidak sengaja mellihat Ji Won yang
sedang berguyur dan dia memalingkan wajah, terlihat malu. Hati nya bahkan
berdebar-debar tidak karuan. Swan memutuskan masuk ke dalam rumah saat Ji Won
selesai mandi, sementara Ji Won berbincang dengan Ji Ryun setelah dia memakai
kaosnya.
Ji Ryun bertanya tentang Ji Won
yang memberi Khaya nama baru, Swan. Itu bahkan tidak terpikirkan olehnya.
Apakah Ji Ryun tahu tentang cerita Si bebek buruk rupa yang berubah menjadi
Angsa? Adiknya seperti itu, dan Swan sudah seperti adik baginya. Karena itulah
dia memberikan nama itu padanya. Ji Ryng
bertanya mengapa Swan terlihat seperti adik baginya? Bagi Ji Ryun Swan terlihat
seperti seorang wanita. Ji Won hanya tersenyum mendengar hal itu.
Swan yang
mendengar hal itu dari dalam rumah tampak kecewa, karena Ji Won hanya
menganggapnya sebagai adik.
Seon Jae menerima seorang tamu di
kantornya, Kim Ji Ryun yang kembali ke Korea. Dia baru tahu jika Ji Soo pergi
ke Cina. Seon Jae menjelaskan Ji Soo melakukan itu karena Ji Won tidak ada jadi
dia tidak bisa menghentikannya. Ji Ryun ingin bertemu Ji Soo, dia memiliki
kabar baik untuknya. Seon Jae langsung waspada, apakah ini tentang Ji Won?
Ji Ryun mengatakan sepertinya
kasus Ji Won bisa ditinjau ulang. Orang yang mengejar Ji Won mencoba membunuh
seseorang sebelumnya. Syukurlah orang itu selamat dan Ji Ryun mengetahui dimana
orang itu dirawat saat ini. Seon Jae kaget namun berusaha tetap tenang dan
bertanya dimana orang itu di rawat.
Belum sempat Seon Jae mendapatkan jawaban,
Ji Ryun mendapatkan panggilan yang memberitahunya jika Ji Soo tidak pergi ke
Cina. Tidak ada catatan passport yang mengatakan Ji Soo pergi ke Cina.
Setelah menutup telepon, Ji Ryun
pamit karena ada meeting penting yang harus dia hadiri. Seon Jae bertanya
sekali lagi tentang alamat RS nya, namun Ji Ryun berkata dia akan menyelesaikan
semuanya sendiri, Seon Jae pasti sangat sibuk. Seon Jae pun menyerahkan
semuanya pada Ji Ryun.
Namun saat Ji Ryun keluar, Seon
Jae menatapnya tajam. Begitu juga dengan Ji Ryun, saat hendak keluar dia
memasang wajah serius, dia mencium bau busuk disini, dia yakin ada sesuatu yang
salah dengan Seon Jae yang tiba-tiba menjadi Direktur Sun Woo Group.
Swan menunggu Ji Won di ayunan
sambil menggambar gajah, saat melihat Ji Won datang Swan langsung tertawa
girang. Dia menyambut Ji Won dan bertanya apakah dia mendapatkan uang tip? Ji
Won menggeleng lemah, Swan juga tidak mendapatkan banyak uang hari ini. Saat
seperti ini, orang-orang pergi ke festival, jika mereka berjualan di festival
mereka mungkin akan mendapatkan banyak uang. Bahkan mereka bisa menaikan harga
jualnya.
Swan membicarakan tentang
menerbangkan lampion ke langit saat festival. Harga lampionnya sangat mahal,
selama ini Swan hanya bisa melihat orang lain menerbangkannya. Jika mereka
menerbangkannya hari ini, maka keinginan mereka akan terkabul. Ji Won lalu
bertanya, apakah mereka harus pergi kesana? Swan tampak terkejut mendengarnya.
Akhirnya Swan dan Ji Won pergi ke
festival lampion, Swan tampak sangat senang, ini pertama kalinya dia menikmat
festival, biasanya dia hanya berjualan. Tidak ingin Ji Won menarik perhatian,
Swan menutup wajahnya dengan topi, bagaimana pun Ji Won masih menjadi buronan,
mereka tidak boleh menarik perhatian dan lebih baik membaur dengan yang lain.
Ji Won melihat Meutong di sebrang
jalan, Swan panik saat melihatnya, dan mengajak Ji Won pergi dari sama. Swan
mengatakan dia adalah Meutong, dokter palsu akan melakukan apapun demi uang,
dia bahkan rela menyelamatkan orang yang jahat sekalipun. Orang yang berhasil
menangkap Ji Won akan diberi hadiah, jadi sebaiknya mereka pergi dari sana. Ji
Won mengamati dengan seksama, dia mengingat bagaimana Meutong menusuknya saat
dia melihat Meutong di tempat Killer.
Acara penerbangan lampion pun di
mulai, Swan menggambarkan keinginannya yang akan diterbangkan bersama Lampion.
Ji Won mencoba mengintip keinginan Swan, namun Swan melarangnya. Swan
menggambarkan sebuah rumah. Tampak seperti ruma kayu yang mereka tempati saat
ini di tepi pantai.
Tiba saatnya mereka akan
menerbangkan lampion, Swan meminta Ji Won menutup matanya dan mengucapkan
harapannya, “Belum terlambat untuk membuat harapan, Black” Ji Won menutup
matanya, begitu juga Swan.
Saat semua orang menerbangkan lampion, mereka juga
melepasan lampion mereka dan menerbangkannya bersama yang lain. Pemandangan
langit menjadi sangat indah karena banyak lampion berterbangan.
Ji Won menatap Swan yang sedang
melihat langit dengan takjub. Dia bergunam dalam hati, “Swan, keinginanmu akan
terkabul” setelahnya Ji Won pun menikmati pemandangan langit yang dipenuhi
Lampion dan juga letusan kembang api yang sangat indah.
Swan dan Ji Won melanjutkan
menikmati suasana festifal itu, Swan sangat senang dan antusias melihat jajanan
yang ada disana. Swan berniat membeli makanan, kebetulan dia punya uang. Tapi
Ji Won memintanya menunggu disana dan memakan makanannya, dia hendak ke suatu
tempat.
Ternyata Ji Won melihat telepon
umum, dia menghubungi Ma Ri di Korea dan berkata bahwa dia baik-baik saja.
Sementara Ma Ri hanya bisa menangis mendengar suara Ji Won yang berkata dia
menikmati hidupnya saat ini. Ji Won meminta Ma Ri berteriak padanya, dia ingin
mendengar suara Ma Ri. Namun Ma Ri terus menangis.
“Aku… Aku merindukanmu” Ji Won
akhirnya mengatakan hal itu. Ma Ri terus menangis dan akhirnya berkata dia
tidak percaya pada Ji Won, jika dia merindukannya, Ji Won harus datang
menemuinya. Ji Won pasti akan kembali kesana, mungkin akan terlambat, tapi bisakah
Ma Ri menunggunya?
Swan yang mendengar apa yang
dikatakan Ji Won pada Ma Ri terlihat sangat merasa sedih, dia hendak pergi,
membiarkan Ji Won melepaskan rindu pada Ma Ri yang dirindukannya.
Namun Swan
melihat polisi, mau tak mau dia memberitahu Ji Won dan mengajaknya untuk lari. Saat
itu Ji Won sedang menanyakan tentang Ji Soo pada Ma Ri, namun karena Swan
memberitahun ada polisi, Ma Ri tidak sempat memberitahu tentang menghilangnya
Ji Soo. Ji Won panik dan berkata pada Ma Ri untuk menunggunya, Ji Won pun segera
memutuskan sambungan teleponnya dengan Ma Ri, kemudian lari bersama Swan.
Polisi merasa Ji Won dan Swan
mencurigakan, mereka pun jadi mengejarnya. Swan berkata jika mereka lari
bersama mereka akan tertangkap. Ji Won menolak, dia menggenggam tangan Swan dan
mengajaknya untuk lari bersamanya. Mereka terus berlari menghindari polisi Seon Jae juga ada di
festival itu, namun dia tidak melihat Ji Won.
Ji Ryun pun datang juga ke festival setelah Bibi pemilik rumah memberitahunya
jika Ji Won dan Swan pergi ke festival Lampion. Dia mencari Ji Won dan Swan
namun belum juga menemukannya. Ji Ryun mendapat telepon dan dia berbicara dalam
bahasa Thailand, sepertinya dia mendapatkan kabar yang cukup penting.
Ji Won dam Swan bersembunyi di
balik pohon, saat polisi lewat, Ji Won memeluk Swan dengan erat. Swan kaget
namun dia sadar Ji Won melakukan itu untuk menghindari polisi. Swan mendengar
polisi berkata telah kehilangan mereka. Swan mengatakan hal itu pada Ji Won,
namun Ji Won tidak melepaskan pelukannya begitu saja, Ji Won masih mendengar
langkah kaki mereka yang belum terlalu jauh.
Setelah memastikan dia tidak lagi
mendengar suara langkah kaki para polisi, Ji Won baru melepaskan pelukannya
pada Swan dan mengajaknya melihat keadaan dengan masih menggenggam tangan Swan.
Mereka berbaur dengan kerumunan orang lagi, dan Ji Ryun berlari sambil
memanggilnya “Black!” Ji Won waspada
dan semakin menggenggam erat tangan Swan, mereka merasa lega, karena ternyata
itu adalah Ji Ryun.
Ji Ryun membawa kabar gembira, RS
menelponnya memberi kabar jika orang itu sudah sadar. Ji Ryun membawa Ji Won
dan Swan ke RS untuk menemui orang tersebut. Namun mereka tidak tahu jika
Killer juga datang ke RS tersebut.
Ji Won masuk ke dalam kamar rawat
pria tersebut, sementara Ji Ryun meminta Swan untuk berjaga-jaga. Ji Ryun
berencana untuk memindahkan pria itu ketempat yang lebih aman, dia akan
mengamati situasi RS terlebih dahuku.
Ji Won berkata agar pria itu untuk tidak
khawatir, dia datang bukan untuk membunuhnya. Dia hanya ingin bertanya sesuatu.
Ji Won memperkenalkan diri, dan bertanya apakah pria itu mengenal Ayahnya Cha
Jae Hwan? Pemilik perusahaan Sun Woo group? Orang yang berusaha membunuhnya
sekarang mengejar Ji Won dan juga membunuh Ayahnya. Apakah dia tahu apa alasan
Killer membunuhnya?
Pria itu hendak berbicara dan Ji
Won melepaskan masker oksigennya. Dia mengatakan dirinya bekerja di perusahaan
Morino, dan alasan Killer mencoba membunuhnya adalah Tender Gas Alami di
Thailand. Killer mengambil dokumen Perusahaan Morino tentang Tender Gas Alami
Thailand.
Swan datang dan berkata jika ada
orang yang datang, mereka harus pergi. Ji Won berkata pada pria itu bahwa masih
banyak yang ingin dia bicarakan dia akan datang lagi nanti. Swan bertanya
tentang pria itu, dan Ji Won yakin apa yang terjadi pada pria itu ada
hubungannya dengan kasus pembunuhan Ayahnya.
Killer berpura-pura menjadi
dokter, berusaha menghindari CCTV dan masuk ke dalam kamar pria it itu. Tanpa
banyak bicara dia menghabisi pria yang sudah ketakutan sejak melihat kedatangan
Killer ke kamarnya. Dengan beberapa tembakan tanpa suara, pria itu akhirnya
tewas. Killer segera keluar dari kamar dan melepaskan jas dokternya.
Ji Won dan Swan kembali ke kamar
pria itu, dan sangat kaget saat menyadari dia sudah tewas. Ji Won langsung
berlari keluar karena merasa yakin pembunuhnya belum jauh. Benar saja, Killer
baru saja masuk ke mobilnya dan Ji Won pun pergi mengikutinya.
Killer masuk ke sebuah restoran
untuk menemui Baek Eun Do, Ji Won mengikutinya dan berusaha mengenali siapa
yang ditemui Killer. Lalu Seon Jae datang ke restoran itu, dan Ji Won berusaha
memanggilnya, “Seon Jae-ya” Seon Jae menoleh, apakah dia benar-benar mendengar
panggilan Ji Won?
Bersambung ke episode 4
***
Ji Won frustasi saat berada di
pelarian, dan dia merasa marah dengan keadaannya yang seolah tidak bisa berbuat
apa-apa. Aku memakluminya, dank arena hanya ada Swan yang ada disana, akhirnya
dia mulai meluapkan amarahnya pada Swan dan berkata menyesal menemuinya. Akh
kasian Swan~~~~ Namun Swan adalah gadis yang kuat. Dia marah, dia kesal dengan
tingkah Ji Won, namun dia memakluminya setelah itu karena dia juga pernah
merasakan hal yang sama.
Seperti yang dikatakan Ji Won,
jika dia menganggap Swan sebagai adiknya, karena dimatanya Swan mengingatkannya
pada Ji Soo. Apalagi hatinya masih dipenuhi oleh cintanya pada Ma Ri, sedih
lagi deh liat Swan pas denger Ji Won berjanji pada Ma Ri bahwa dia akan kembali
meski mungkin akan terlambat.
Banyak yang mengeluh, jika episode 3 ini membingungkan. Sangat, aku juga
merasakan hal yang sama. Malah ada yang bilang setting nya memang absurd gitu
yah? Tidak jelas kapan di Korea dan kapan di Thailand. Aku juga merasakannya
kok, sampai harus menonton beberapa kali biar jelas kapan dan dimana keberadaan
mereka.
Seperti yang sudah dibahas
sebelumnya. Tanggal 15 Desember 2011, Seon Jae dan Ma Ri sudah kembali ke
Korea. Seon Jae menjadi direktur Sun Woo Group dan sudah aktif melakukan
tugasnya saat Ma Ri bertengkar dengan Ayahnya dan kabur ke rumah keluarga Cha.
Ma Ri mengecek catatan telepon Ji
Soo dan petugas mengatakan jika Ji Soo
tidak melakukan panggilannya selama sebulan terakhir. Ma Ri mengatakan pada
Seon Jae, tak ada catatan panggilan dari ponsel Ji Soo sejak dia pergi ke Cina.
Artinya itu sudah sebulan berlalu sejak tanggal 13 Desember 2011 kan? Berarti
sekitar pertengahan bulan Januari 2012
Pertanyaannya sudah berapa lama
Ji Won dan Swan tinggal di pulau yang jauh dari kota itu? Sebulan, Dua bulan,
atau malah setahun? Tidak ada keterangan yang jelas, namun tidak mungkin hanya
beberapa hari saja karena Ji Soo bahkan sudah menghilang selama satu bulan.
Dugaanku sih, Ji Won dan Swan
tinggal di pulau hingga berbulan-bulan lamanya, karena Ji Won meninggalkan
banyak catatan gambar untuk Swan. Maka sangat masuk akal jika dalam kurun waktu
tersebut Swan benar-benar terpikat pada pesona Ji Won. Dan mengetahui kebiasaan
Ji Won saat dia merasa frustasi.
Festival Lampion yang didatangi
Ji Won dan Swan adalah festival Loy
Krathong yang biasanya diadakan sekitar bulan November di Thailand, nah Lho…. Tidak
mungkin Ji Won dan Swan datang ke Festival itu pada bulan November 2011 kan?
Itulah mengapa aku berkesimpulan bahwa Ji Won dan Swan berada di pulau itu
selama berbulan-bulan bahkan hampir setahun.
Yang aneh adalah karena ternyata
butuh waktu yang sangat lama untuk membuat Ji Ryun mengetahui menghilangnya Ji
Soo, karena dia baru kembali ke Korea. Juga tentang pria dari perusahaan
Morino, dari kondisi kritisnya hingga dia sadar ternyata membutuhkan waktu
setahun? Dan lagi, semua artikel media di Korea menyebutkan jika Cha Ji Won
kembali ke Korea setelah 5 tahun. Akh aku bingung >.<
Terimakasih untuk sinopsisnya... klo aq sih ngga tll memperhatikan time linenya. Tp klo dirunut lg sepertinya black baru 1-2 bln berada d thailand sejak peristiwa jebakan itu... bgmnapun makasih bnyk untuk sinopsisnya ya mba.. Aq sgt menikmati ceritanya ^_^
BalasHapusMakasi ya buat sinopsisnya..
BalasHapussmangat yaaaa
Lanjut yaaaa..
BalasHapusAq jg bingung kuadrat nih chingu lht wktu dn t4 nya....
BalasHapusGk jls ap yg gk nymbung gtu yaaa....
izin copas sinopsis :v
BalasHapusdownload film Sci-Fi