Nenek meminta penjelasan pada Joo
Seung tentang siapa “Lee Joo Seung” sebenarnya, mengapa wajah yang ada di KTP
Lee Joo Seung berbeda dengan Joo Seung yang dia kenal? Joo Seung kaget
mendengarnya dan menyadari bawah nenek memiliki KTP Lee Joo Seung, dia pun
mencoba merebutnya namun Nenek
bersikeras meminta penjelasan.
Dalam proses saling rebut KTP Lee Joo Seung,
dengan tidak sengaja, Joo Seung membuat Nenek terjatuh dari tangga hingga
kepalanya terbentur lantai dan tidak sadarkan diri. Joo Seung panik menyadari
Nenek tidak sadarkan diri, bahkan setelah dia mencoba memanggil-manggil
namanya. Saking panik dan ketakutan Joo Seung pergi ke kamarnya dengan
terburu-buru.
Nenek terjatuh ke lantai 2, di
depan kamar Soo Ji dan Dae Young, namun keduanya memang sedang tidak ada di
kamar, sehingga tidak ada yang melihat apa yang baru saja terjadi. Dae Young
sedang minum soju setelah melihat Soo Ji yang dipeluk Sang Woo. Sementara Soo
Ji sendiri duduk di taman dengan perasaan tak menentu setelah menangis karena
Dae Young mengabaikan.
Sang Woo datang membawakan
minuman untuknya, Sang Woo sudah berbaik hati memeluknya saat dia menangis di
hadapannya tanpa menjelaskan apapun. Namun Sang Woo tetap penasaran apa yang
membuat Soo Ji menangis? Soo Ji berkata dia tidak apa-apa, dia juga tidak
mengerti mengapa dia menangis, tiba-tiba saja.
Soo Ji kemudian menyadari luka di
dagu Sang Woo, akhirnya Soo Ji menyadarinya juga, Sang Woo tertawa miris. Soo
Ji bertanya bagaimana Sang Woo mendapatka luka itu? Sama seperti Dae Young,
Sang Woo berbohong dia terluka di lapangan bola. Soo Ji teringat pada Dae Young
yang wajahnya terluka, apakah Dae Young juga sama-sama terluka di lapangan
bola. Sang Woo tampak bingung namun akhirnya mengiyakan.
Sang Woo berkata di bagian
belakang juga terasa sakit, Soo Ji melihat leher belakang Sang Woo dan melihat
luka memar disana. Soo Ji sangat cemas melihatnya, namun Sang Woo tiba-tiba
saja memeluknya dan berkata dia senang karena Soo Ji mengkhawatirkannya. Soo Ji
terdiam, dia bingung dengan perasaannya.
Hye Rim menunggu Joo Seung di
sebuah café, tapi dia tida datang juga. Akhirnya Hye Rim menghubungi Joo Seung
yang sedang ketakutan di kamarnya. Joo Seung mengatakan pada Hye Rim nenek
terjatuh dari tangga dan mungkin meninggal.
Sang Woo mengantar Soo Ji pulang,
tampaknya Sang Woo ingin mengantar sampai ke depan vila, tapi Soo Ji memintanya
pulang untuk istirahat karena luka-luka di tubuhnya. Bukan kah Sang Woo senang
melihat Soo ji mencemaskannya?
Tiba di depan Vila, Soo Ji kaget
melihat ada ambulan dan banyak orang yang berkumpul disana. Itu adalah ambulan
yang mengangkut Nenek Lee. Dae Young ikut ke RS sebagai walinya dan meminta Hye
Rim menelpon anak perempuan Nenek dengan segera. Soo Ji bertanya pada Hye Rim
apa yang terjadi dan bagaimana Nenek bisa terjatuh. Hye Rim juga tidak tahu,
Joo Seung yang menemukannya, dan sepertinya Joo Seung masih syok melihat
keadaan Nenek.
Paginya, Hye Rim berniat pergi ke
RS. Dae Young memberitahunya jika operasi Nenek telah berhasil. Soo Ji sudah
menunggu di depan Vila untuk pergi bersama Hye Rim ke RS. Joo Seung tidak ada
dikamarnya ye Rim pikir dia sudah pergi ke RS.
Sayangnya Ahjuma Kim datang dan
itu membuat Hye Rim bersembunyi. Ahjuma panik dan bertanya ada apa sebenarnya,
dia mengeluhkan kebiasaan Nenek Lee yang sering mondar mandir ke lantai atas.
Ahjuma Kim mengajak Soo Ji pergi ke RS bersamanya. Hye Rim yang bersembunyi
memutuskan untuk tidak menengok Nenek saat itu.
Anak perempuan Nenek menangis
tersedu melihat kondisi ibunya di ruang intensif, membuat Soo Ji, Dae Young dan
Ahjuma Kim yang ada disana tidak ikut sedih juga. Putrinya sangat menyesali
Nenek yang tidak mau tinggal bersamanya,
dan jarang menelponnya. Dia juga merasa sedih karena tidak sempat menjenguknya
akhir pekan lalu. Saat suster membertahu Nenek boleh di besuk, Putrinya segera
berbegas ke ruangn intensif.
Ahjuma Kim tadinya ingin ikut
membesuk, tapi Dae Young mencegah, mereka harus diberikan waktu untuk berdua.
Melihat hubungan Kondisi Nenek dan betapa sedih putrinya membuat Ahjuma Kim
pergi meelpon ibunya dan mengomel saat mendengar ibunya terus pergi ke luar.
Soo Ji juga menelpon ibunya dan mengatakan dirinya baik-baik saja, dia meminta
ibunya untuk tidak khawatir. Sementara Dae Young juga menelpon Ayahnya, yang
belum apa-apa sudah menutup teleponnya
setelah Dae Young apa yangs sedang di lakukan Ayahnya.
Joo Seung pergi ke hutan
mengambil uangnya. Dan menerima pesan dari Hye Rim yang bertanya dimana
dirinya. Joo Seung mengingat kenangannya bersama Hye Rim, betapa bahagianya dia bersama Hye Rim dan tidak ingin meninggalkannya begitu saja.
Soo Ji menawarkan untuk
mentraktir Dae Young makan, karena dia tahu menunggui orang yang di operasi itu
melelahkan, dia juga pernah melakukannya saat Ayahnya di operasi. Dae Young
menolaknya karena dia harus pergi bekerja. Soo ji sangat kecewa mendengarnya.
Joo Seung menemui Hye Rim dan
mengajaknya pergi ke luar kota seperti yang sudah mereka rencanakan sebelumnya.
Hye Rim kesal pada Joo Seung, Nenek sedang kritis, tapi apa yang Joo Seung
lakukan? Membeli tiket kereta? Padahal keadaan Nenek mungkin tidak akan bangun
lagi karena pendarahan di otaknya sangat parah. Hye Rim meminta Joo Seung untuk
segera mengunjungi Nenek di RS.
Sang Woo mengajak Soo Ji dan Hong
In Ah untuk mengunjungi sebuah restoran yang akan mereka gunakan di booklet
project mereka. Sang Woo sengaja melakukan itu untuk mempermudah Soo Ji menulis
review nya, namun pikiran Soo Ji sepertinya tidak ada disana. Entah apa yang
dia pikirkan, Nenek yang masih belum sadarkan diri ataukah Dae Young.
Saat Sang Woo mengambil mobilnya
untuk membawa mereka semua ke restoran itu, In Ah meminta Soo ji memberikan
nomor telepon Dae Young karena dia berniat untuk ikut asuransi kesehatan. Soo
Ji langsung bersemangat dan mempromosikan Dae Young. In Ah jadi curiga apakah Soo
Ji mendapatkan persentase dari Dae Young jika membantunya mendapatkan klien.
Tentu saja bingung dan memilih untuk tidak menjawab saat mobilnya sudah datang.
Soo Ji akan duduk di depan, tapi
In Ah juga ingin duduk di depan. Soo Ji mengalah dan pergi ke belakang. Sang
Woo yang merasa tidak enak meminta mereka berdua duduk di belakang saja. Sang
Woo tidak akan konsentrasi menyetir jika ada seseorang disampinya. Soo Ji
tersenyum kecil karena hal itu.
Di dalam mobil, In Ah berkata
ingin mengatur kencan buta untuk Dae Young dan pelatih fitnesnya. Soo Ji
memberitahunya jika Dae Young sudah punya pacar. Dae Young sangat setia dan
selalu mara jika Soo Ji berbicara buruk tentang pacarnya. In Ah penasaran
seperti apa pacarnya karena Dae Young tidak pernah membicarakannya sebelumnya.
Dia sepertinya seorang wanita kota yang keren. Rambutnya pendek dan kulitnya
putih, dia juga memiliki tubuh yang langsing. Pasti dia sangat sensitif, itu
pasti membuat Dae Young merasa sulit. Sigh…
Melihat reaksi Soo Ji, In Ah
berkata Soo Ji menyukai Dae Young yah? Soo Ji pasti cemburu pada pacarnya? Soo
Ji menyangkal, mana ada hal seperti itu, Soo Ji melihat ke arah Sang Woo,
merasa tidak enak, tapi In Ah terus menggodanya. Tadi saat In Ah akan membali
asuransi pada Dae Young, Soo Ji begitu senang, pasti karena dia menyukainya
kan? Soo ji terus menyangkal, tapi In Ah yakin dengan instingnya karena dia
selalu tahu hal-hal seperti itu.
Sang Woo yang mendengarkan
percakapan itu menjadi tidak konsentrasi, seolah dia tahu jika yang dikatakan
In Ah adalah benar. Kekasihnya mencintai teman baiknya? Pikiran Sang Woo entah
melayang kemana, karena dia hampir saja menabrak mobil yang ada didepannya dan
langsung mengerem mendadak. Soo Ji dan
In Ah tersungkur ke depan, untuk saja tidak ada yang terluka, meski In Ah
mengeluhkan sakit. Sang Woo meminta maaf karena mobil di depannya tiba-tiba
memotong.
Taek Soo sedang menunggu email
tentang Lee Joo Seung tapi dia malah mendapatkan banyak email spam. Dae Young
datang dan meminta bantuannya tentang asurasi Nenek yang kurang tanda
tangannya. Apakah ada cara untuk mendapatkannya? Itu sebenarnya adalah kasus
yang sulit, namun Taek Soo akan mencoba membantu karena Nenek memperlakukannya
dengan baik selama ini.
Soo Ji, Sang Woo dan In Ah tiba
di restoran. Makanan khas korea telah tersaji di atas meja. In Ah merasa heran
ada 3 makanan yang selalu tersaji di atas meja di restoran korea, seolah itu
menjadi makanan dasar restoran Korea.
Soo Ji menjelaskan, Doraji (akar
Bellflower) merupakan akar yang mewakili nenek moyang, Gosari (Pakis tunas)
merupakan tunas yang mewakili orang tua, dan Sigeumchi (bayam) merupakan daun
yang mewakili anak-anak. Sejak dulu, makana korea yang disajikan selalu
memiliki maknanya masing-masing.
“Apa katamu? Itu adalah bubur
mallow. Makanan yang mewakili musim semi dan musim gugur. Makanan ini akan
menurunkan suhu tubuh orang yang memakannya dan juga menghilangkan racun. Sigh”
In Ah cukup kaget dan memberikan
bubur itu untuk Soo Ji, sepertinya suhu tubuhnya sedang meningkat, jadi di
harus banyak makan bubur itu. In Ah kemudian berkomentar pada Sang Woo,
bukan kah Soo Ji tampak seperti Goo Dae
Young? Sang Woo hanya berkata dia tidak
terlalu yakin tentang itu dan mengajak keduanya untuk makan saja.
Ketiganya sangat menikmati
makanan mereka, mungkin ini adalah pertama kalinya bagi Soo Ji benar-benar
menikmati makanannya saat makan bersama Sang Woo. Bahkan dia tampak tak ragu
berbicara pada dirinya sendiri mengomentari betapa segar dan nikmatnya makanan
tersebut. Saat mencoba bulgpgi dingin, Soo Ji penasaran apa itu? Sang Woo
menjelaskannya, akh… Soo Ji pertama kali mencobanya. Sang Woo berkata dia
melihatnya dalam buku. Sang Woo berkata agar Soo Ji makan dengan santai. Soo Ji
tersenyum dan berkata agar Sang Woo makan yang banyak.
Koki restoran itu datang, ingin
bertanya secara pribadi bagaimana penilaian mereka tentang masakannya. Mereka
sangat menikmati makanannya. Soo Ji berkata mereka harus mengambil foto nya.
Koki berkata sekarang ini banyak orang yang mengambil foto makanan di restoran
mereka, tapi baru-baru ini ada orang yang mengambil foto piring kosong.
“Piring Kosong?” ya.. orang itu
memiliki blog tentang makanan. Soo ji langsung memastikan apakah nama blognya Shiksyarel Habsida, dan menunjukkan blog Dae Young pada si koki yang
membenarkan.
Soo Ji langsung bersemangat dan dengan gembira mengatakan artinya
Dae Young kesana, dengan siapa? Apa yang dia makan? Soo Ji menebak dia makan
sesuatu yang pedas, Soo Ji tahu Dae Young itu amatir. Ekspresi wajah Sang Woo langsung
berubah saat melihat begitu bersemangatnya Soo Ji membicarakan Dae Young.
In Ah berkomentar, sepertinya Soo Ji benar-benar menyukai Dae
Young. Saat membicarakan Dae Young dia langsung bersemangat seperti itu. Soo Ji
menyangkal, tapi In Ah tidak berhenti dan berkata jangan-jangan pacar Dae Young
itu Soo Ji. Nde? Soo Ji kaget dan menyangkalnya lagi, tentu saja dia tidak
ingin Sang Woo salah paham.
Namun In Ah malah merasa reaksi
Soo Ji semakin mencurigakan. Dia memastikan pendapatnya itu pada Sang Woo,
dengan tenang Sang Woo malah menjawab. “Dia berpacaran denganku” In Ah bingung,
maksudnya Goo Dae Young berpacaran dengan Sang Woo? Bukan, tapi Soo Ji yang
berpacaran dengannya. In Ah awalnya kaget dan namun kemudian menganggap Sang
Woo bercanda, seharusnya Sang Woo tidak seperti itu karena itu akan melukai
hati Soo Ji.
Soo Ji yang sejak tadi cukup syok
karena Sang Woo mengakui hubungan mereka langsung merasa gugup. In Ah yang
tadinya berpikir Sang Woo sedang bercanda langsung mengerti jika apa yang
dikatakan Sang Woo adalah yang sebenarnya. In Ah tampak kecewa.
Di luar restoran In Ah sangat
kesal, jadi wanita yang membuat Sang Woo menolak Min Ah adalah Soo Ji?
Saat Soo Ji datang, In ah berkata
salut pada Soo Ji karena kesetiaannya. Kesetiaan yang membuat Soo Ji bisa
mendapatkan hati orang yang selama ini dicintainya secara sepihak. Jika itu
adalah dirinya, In Ah sudah tidak tahan karena gengsinya sangat tinggi. Akh..
tapi dia tidak perlu melakukan itu karena suaminya selalu disampingnya.
Soo Ji merasa sebal dengan sikap
In Ah itu, namun dia tidak mengatakan apapun. Satu lagi yang membuat In Ah
salut pada Soo Ji, ternyata selama ini Soo Ji pandai menyembunyikan pesonanya
dan menunjukkannya hanya di depan Sang Woo sehingga Sang Woo menolak Min Ah dan
mulai berkencan dengan Soo Ji.Apa sebenernya pesona yang Soo Ji sembunyikan
itu? Soo Ji bingung karena merasa tidak menyembunyikan pesona apapun.
Sang Woo datang dan mengajak Soo
Ji pergi bersamanya. In Ah langsung berkata setelah dipikir-pikir mereka berdua
memang sangat cocok.Bukannya senang, Soo Ji malah tampak merasa tidak enak hati
mendengarnya.
Hye Rim membuka tutup gentong saus kacang milik Nenek yang ada di atap, Joo Seung bertanya apa yang dia lakukan? Hye Rim berkata Nenek selalu bilang agar membuka tutup gentong saat hari panas seperti ini. Akh.. Hye Rim juga tidak bisa membiarkan tanaman Nenek kekeringan. Joo Seung lalu berkata, bukan kah sulit bagi Nenek untuk sadar kembali?
Mendengar Joo Seung berkata seperti itu, Hye Rim sedih dan marah pada Joo Seung, mengapa dia malah berkata seperti itu. Joo Seung minta maaf dan berkata akan menyiram tanaman itu. Hye Rim meminta Joo Seung menjenguk Nenek di RS, Joo Seung yang sedang menyiram tanaman jadi tidak fokus dan membasahi rok Hye Rim. Joo Seung minta maaf lagi dan berkata dia akan melakukannya. Hye Rim mengancam Joo Seung, jika tanaman itu sampai kering Hye Rim akan membunuhnya
bersambung ke part 2
***
Akh... aku sedih sekali melihat ekspresi Sang Woo, sepertinya dia sudah menyadari perasaan Soo Ji pada Dae Young. Alasan dia mengatakan pada In Ah tentang hubungannya dengan Soo Ji, pasti untuk berusaha mempertahankan Soo Ji disampingnya, namun dia tidak sadar itu malah membawa masalah yang lebih besar pada Soo Ji.
Gemes sama Joo Seung yang sebenarnya adalah Ah Chan Soo~~~
Mungkin hanya kebetulan, kenapa SW nim menamai kakaknya Ahjuma Kim Mi Ran itu Mi Ryung yah? kan aku jadi inget sama Samchongsa lagi, dudududu.... Apalagi aku baca interview nya PDnim Let's Eat 2 ini, katanya salah satu alasan Seo Hyun Jin di cast di drama ini karena chemistry nya yang luar biasa dengan Lee Jin Wook di Samchongsa, akh... PDnim... apakah Anda juga shippernya Crown Couple??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^