Akhirnya tayang juga drama yang paling bikin galau selama masa pra produksinya ini. Tapi kegalauan itu sepertinya terbalas dengan hasilnya. Overall aku suka episode nya dan seperti yang sudah terprediksi Chemistrynya Lee Jin Wook dan Ha Ji Won langsung ngeklik gitu, pantes aja di Konpers sama interview kemaren mereka sudah menyanjikan overload chemistry yang luar biasa.
Menginjak usia 34 tahunnya, Oh
Hana (Ha Ji Won) memiliki banyak pemikiran dalam kepalanya. Saat usianya 17
tahun, dia membayangkan usia 20 tahunnya, saat usia 20 tahunnya dia
membayangkan usia 30 tahunnya. Tapi kini saat dia berusia lebih dari 30 tahun
dia kembali memikirkan dirinya saat berumur 17 dan 20 tahun. Tujuan apa yang
ingin dicapainya dalam hidup. Karena waktu tak terasa berlalu begitu saja dalam
hidupnya.
Hana memikirkan semua itu dalam
perjalanan pulangnya dari kantor dan ketika tiba di rumah, setelah melepaskan
barang bawaannya, hal yang pertama yang dia lihat adalah mengintip jendela
kamar orang yang tinggal di sebelah rumahnya yang sudah gelap. Hana kemudian
duduk melepas lelahnya menyalakan televisi yang menayangkan prakiraan cuaca.
Setelah membersihkan diri dan
berganti baju, Hana menggunakan krim malamnya, dan juga eye cream nya karena
menjelang usianya yang tidak muda lagi, dia ingin mengihilangkan kerutan di
sekitar matanya. Hana kemudian menonton televise yang menayangkan tentang krim
anti aging dan gejala penuaan. Hana mengganti chanel yang menayangkan seorang
wanita yang berkata “Kemungkinan wanita menikah di usia akhir 30 tahunnya lebih
kecil dibandingkan hantaman bom atom”
Kata-kata tersebut seperti sebuah
pukulan juga buat Hana, kesalahan apa yang dia lalukan hingga di usianya
sekarang, bayang-bayang pernikahan semakin jauh darinya. Hana begitu fokus
menonton tayangan itu dan sepertinya semua yang diakatan wanita itu terjadi
juga padanya.
Hana berada di sebuah toko
sepatu, dia melihat-lihat berbagai sepatu cantik, namun kemudian matanya
tertuju pada sebuah sepatu putih yang biasa digunakan anak sekolah yang ada di
lantai. Hana tersenyum dan mencoba sepatu tersebut.
Datang seorang anak sekolah
yang berkata itu adalah sepatunya. Hana meminta maaf, dia pikir itu adalah
salah sepatu yang di jual disini, anak SMA itu pun berkata, “Tidak apa-apa… itu
bisa saja terjadi Ahjuma”
Mendengar kata Ahjuma, Hana
tampak sangat terpukul, hingga langsung terduduk saking syoknya. Setua itukah dirinya?
Tapi ternyata semua itu hanyalah
mimpi buruk Hana semata. Hana sangat kesal pada anak SMA yang memanggilnya
Ahjuma, dia berkata pada dirinya untuk kembali lagi (ke mimpinya?) Hana mencoba
untuk tidur lagi, namun itu tidak mudah. Hana melihat jam, sudah waktunya pergi
bekerja juga, dan ponselnya berdering. “Assisten Hong”
Ada apa asistennya sepagi itu
menelponnya? Ternyata aktris yang akan menjadi model di acara launching produk
sepatunya terlibat skandal. Hana bergegas siap-siap untuk pergi menyelesaikan
masalah ini. Sambil mencoba menelpon manager si aktris untuk meminta
penjelasan. Hana akan merugi besar jika launchingnya batal di lakukan. Dia
segera pergi tanpa sarapan, bahkan di saat hari itu adalah hari ulang tahunnya.
Ibunya berteriak melihat Hana yang pergi begitu saja. Ibu sudah memasak sup
rumput laut sejak tengah malam, tanpa tidur lagi. Ayah menghibur ibu yang tampak kecewa dan membuat ibu senang.
Hana dan Asisten Hong menemui
pihak home shoping dan meminta acara launchingnya untuk dijadwal ulang, dia
akan berusaha untuk mencari aktris lain untuk penayangan acara itu. Tapi pihak
home shoping menolank karena menjadwal ulang akan sangat sulit dilakukan.
Jadwal mereka sudah begitu padat, Hana terus memohon, namun tetap di tolak,
bahkan dia diminta untuk membawa kembali ribuan dus yang berisi produk
sepatunya dari tempat penyimpanan home shoping. Kemana mereka akan membawanya?
Akhirnya mereka membawa semua dus
sepatu itu ke kantor Hana sambil mendapat pandangan nyinyir dari tim desain
Perusahaan Tandy karena gagal melakukan launching produknya. Bos nya meminta
nya untuk menjual sepatu-sepatu itu dengan segera bagaimanapun caranya. Asisten
Hong dan pegawainya yang bernama Na Ra bertanya bagaimana melakukannya. Hana
menjadi kesal karena mereka hanya bisa bertanya, dan berujung pada memberikan
mereka perintah yang berbeda.
Asisten Hong kemudian meminta
Hana untuk melihat ke bawah meja kerjanya, sepertinya kekasihnya Joo Ho Joon
(Choi Jung Won) mengirimkan sesuatu untuknya. Hana menghela nafas panjang dan
menemukan sebuah karangan bunga. Hana membawanya ke atas meja dan menemukan
sebuah kartu ucapan selama ulang tahun.
Hana kemudian terngingat sesuatu dan
menelpon Ho Joon untuk mengucapkan terimakasih dan meminta bantuannya untuk
melobi Direktur department store untuk mengosongkan sebagian tempat agar Hana
bisa menjual sepatunya, Ho Joon akan mencoba melakukannya. Hana mengucapkan terimakasih dan
berkata kapan mereka akan bertemu? Ho Joon bingung dan tampak gugup, lalu
berkata dia akan menemui direktur dulu. Hana pun menutup telepon dan
mendapatkan pesan video
Itu adalah video ucapan selamat
ulang tahun dari teman-teman SMA nya, mulai dari sales mobil yang menawarkan
harga mobil murah padanya, seorang dokter yang memintanya untuk datang ke RS
untuk check up, sepasang suami istri yang bernyanyi untuknya, dan seorang atlet
bela diri yang memperagakan keahliannya dan berkata jika ada yang membully
Hana, bilang saja padanya. Hana tersenyum melihat ucapan selamat
teman-temannya.
Ucapan selamat terakhir adalah
dari Choi Won (Lee Jin Wook) yang membungkuk sebelum memberikan ucapan
selamatnya, “Dengan tulus aku memberikan ucapan selamat di hari ulang tahunmu
yang ke 34. Kau tidak menyiksa dirimu atau sesuatu seperti itu kan? Jangan seperti itu. Tersenyumlah,
karena bagiku kau selamanya adalah Oh Hana yang berusia 17 tahun”
Ucapan selamat ulang tahun dari
Won membuatnya mengingat masa-masa SMA mereka, saat usia mereka masih 17 tahun.
Hana bergegas keluar dari rumah dan mengecek jamnya, Won keluar kemudian,
ternyata mereka sedang bertaruh siapa yang lebih cepat keluar dari rumah, dan
Hana yang menang dan mengejek Won.
Won kesal karena kalah, namun
saat mengejar Hana yang sudah berlari meninggalkannya untuk pergi ke sekolah,
dia malah tersenyum ceria. Hukumannya adalah membelikan roti bakar untuk Hana,
bahkan Ahjuma penjual roti bakar sudah hapal benar sepertinya Won kalah lagi.
Won hanya tersenyum pada Ahjuma dan menuangkan saus di roti bakar Hana
berkali-kali dengan sukarela.
Saat Hana pergi dari kedai roti
bakarnya, Won mengikutinya dan mereka bercanda dengan ceria, dari belakang,
Kang Na Young, salah satu teman Hana memperhatikan mereka berdua dengan wajah
sedih.
Mendekati gerbang sekolah, Won
membicarakan sebuah adegan film yang ditontonnya tentang sepasang pria dan
wanita yang mengalami kecelakaan pesawat dan terdampar di pulau terpencil, dia
jadi berpikir bagaimana jika suatu saat dia diundang ke festival Film Cannes
untuk mendapat pengharagaan dia mengalami hal itu, haruskah dia mulai
mempelajari bagaimana caranya bertahan hidup di pulau terpencil?
Hana tadinya tak
tertarik, merasa heran pada Won, apa yang sebenarnya dia makan sehingga menjadi
orang yang begitu menyedihkan? Won malah mengatakan jika Hana tak tahu apapun
tentang kehidupan, Hana juga bisa berakhir di pulau terpencil.
Daripada memikirkan hal yang
tidak berguna seperti itu, seharusnya Won lebih giat belajar, bukan kah Won
ingin masuk Universitas K jurusan perfilman? Iya. Berapa rangking Won sekarang?
Won tampak kesal, dan Hana pun memberinya nasihat untuk belajar lebih giat.
Sekolah Won dan Hana adalah
sekolah dimana kelas lelaki dan perempuannya dipisah. Won kelas 2-1 dan Hana
kelas 2-2. Saat jam pelajaran berakhir, guru meminta mereka membersihkan kelas,
tapi yang dilakukan anak kelas 2-1 adalah meneriakan nama Won, begitu juga anak
kelas 2-2 yang meneriakan nama Hana untuk melawan anak kelas lelaki.
Mereka bertemu di lorong kelas,
Hana sangat percaya diri untuk melawan Won, dan yang mereka lakukan adalah adu
gunting-kertas-batu. Dua kali melakukannya hasilnya adalah seri. Murid yang
lain harap-harap cemas untuk hasil yang 3, dan ternyata Won yang menang, anak
lelaki bersorak untuk kemenangan mereka dan anak perempuan tampak cemas dan
khawatir permainan apa yang akan mereka lakukan. Won memutuskan permainan yang
akan mereka lakukan setelah menolak ide-ide dari anak perempuan.
Permainan yang mereka lakukan
adalah dimana anak-anak lelaki membungkuk dan anak-anak perempuan naik di
atasnya. Adu kekuatankah? Permaiannya aneh banget, tapi anak lelaki tampak
semangat melakukannya. Won berada di barisan terakhir dan Hana mulai cemas
karena anak lelaki sangat kuat pertahanannya. Namun Hana melihat seorang anak
bertubuh gemuk yang baru saja pindah ke kelas mereka. Hana meminta waktu untuk
pergantian pemain dan mengajak anak itu untuk bermain bersama mereka. Won dan
anak lelaki lainnya langsung kaget.
Mereka mencoba bertahan, dan
masih berusaha mempertahankan posisinya ketika anak itu loncat ke punggung Won.
Yang terakhir adalah giliran Hana dan sepertinya beban berat itu tidak bisa
lagi dipikul para anak lelaki dan akhirnya pertahana mereka ambruk. Anak lelaki
kalah, apakah artinya mereka yang harus membersihkan kelas?
Anak perempuan bersorak riang
untuk kemenangan mereka, dan Hana mendekat pada Won yang kesakitan sambil
mengatakan, “bekerja keraslah” kemudian pergi sambil tertawa, Hana menoleh kea
rah Won yang tampak kesal, namun sepertinya
Won tidak sekesal itu.
Hana tersenyum kecil mengenang
masa SMA mereka, kemudian dia menatap kartu ucapan dari Ho Joon, hanya ini?
Bukankah itu terlalu simple? Hana pun menelpon Won yang baru saja tiba di
perusahaan Aria Airlines. Won tersenyum mendapat telepon dari Hana dan
mengangkatnya dengan ceria.
Hana berterimakasih untuk ucapan
selamat ulang tahun yang Won berikan padanya, dia merasa sangat terharu. Tidak perlu berterimakasih mereka
kan teman. Won bertanya apakah Hana sudah makan? Sekarang usianya sudah 34
tahun, pasti akan terasa sulit baginya. Hana sebal karena Won menyerangnya
dengan usia, padahal tahun depan Won juga sudah 35 tahun. Lagi pula pertambahan usia pada pria dan
wanita itu efeknya akan berbeda.
Apanya yang berbeda? Won berkata
Hana pasti tahu alasan mengapa mereka berbeda, jangan pura-pura tidak tahu dan
membuatnya harus menjelaskannya. Bagaimanapun Won ingin memberinya nasihat
masadepan untuk Hana. Hana tidak membutuhkannya. Won yakin Hana membutuhkannya.
“Dengar baik-baik Oh Hana, apakah
kau memakan gingseng merah? Itu baik untuk memperbaiki sistem imun. Bagaimana
dengan Vitamin C dan Omega 3? Apakah kau melakukan olah raga ringan? Olah raga
sangat baik untuk menghilangkan depresi”
Hana kesal mendengarnya dan
bertanya, apakah Won sedang mencoba menjual obat padanya? Itu hanya nasihat,
akan lebih baik dari obat. Tetap saja Hana sebal, jadi apa maksud Won
sebenarnya? Won akhirnya berkata jika
sekarang ini adalah waktunya Hana untuk menurunkan amarahnya dan mulai
memperhatikan kesehatan dalam tubuhnya. Hana merasa tubuhnya baik-baik saja.
Lagi pula, seharusnya Won yang
mendengarkannya baik-baik. Sebanyak apapun Won menyerangnya dengan usia,itu
tidak berguna. Mengapa? Karena Hana adalah Manager Marketing yang sukses,
memiliki pacar yang sempurna dan akan segera menikah. Sementara Won, jomblo
selama 3 tahun. Huaah… pembalasan yang sangat mengena.
Hana menelpon bukan ingin
berdebat dengan Won, Hana minta di
belikan eye cream. Huh, Hana benar-benar kecanduan Eye cream. Hana mengabaikan
komentar Won dan bertanya kapan dia pulang? Won tidak tahu karena dia harus
mengecek jadwal penerbangan dulu. Won mengakhiri pembicaraan mereka, namun dia
sadar Hana tidak langsung menutup teleponnya. Won bertanya ada apa?
Hana akhirnya bertanya pada Won,
Ho Joon tidak menuliskan kata I Love You
di kartu ucapan ulang tahunnya, dan Hana menjadi sedikit sedih. Apakah dia
berlebihan? Tidak. Lalu… apakah artinya hubungan mereka mulai mendingin? Bisa
jadi… tapi… itu adalah sesuatu yang dia inginkan, agar kau berpikir sehingga
dia dapat melamarmu. Sepertinya dia seorang playboy. Hana tersenyum
mendengarnya, merasa nyaman setelah mendengar apa yang dikatakan Won. Playboy
apa? Hana pun menutup telepon mereka.
Won sudah tiba di kantornya, dan
melihat Lee Soo Eun (Choo Soo Hyun) yang tampak bingung ingin masuk ke rungan
itu, dia bertanya dengan isyarat apakah dia ingin masuk? Iya, maka Won
mempersilahkannya. So Eun mencoba masuk namun bertepatan dengan seorang pegawai
yang membuka pintu dari dalam sehingga kepalanya terbentur. Pegawai itu kaget
dan meminta maaf, apakah So Eun baik-baik saja?
Choi Mi Hyang (Jin Kyung) datang
dan menyapa semua orang. So Eun memperkenalkan dirinya sebagai intern pramugari
dan merasa senang bisa melakukan perjalanan pertamanya dengan mereka. So Eun
berkata bahwa dia adalah fans Choi Mi Hyang, tapi So Eun memanggilnya guru. Mi
Hyang tidak senang dan berkata apakah ini sekolah? Panggil dia sesuai dengan
jabatannya disini, Mi Hyang paling tidak suka dipanggil guru. Won hanya
mendesis melihat kelakukan kakak sepupunya itu. Dasar Nyonya Choi!
Di awal penerbangan, seperti
biasa pramugari akan memperagakan tindak keselamatan pertama seandainya meraka
mengalami kecelakaan. Won memperhatikan So Eun yang melakukan peragaan itu
dengan seksama membuat rekannya tersenyum kecil, namun Won melakukan hal itu
bukan seperti yang mereka pikirkan. Won menangkap kegugupan So Eun, dan dia
akhirnya melakuan berbagai kesalahan dalam peragaan itu.
Saat penerbangan berlangsung
seorang penumpang meminta So Eun untuk terus menyentuh kepalanya karena dia
merasa demam, dengan So Eun menyentuhnya seperti itu dia merasa baikan. So Eun
mencoba mengelak dengan mengatakan penumpang itu tidak demam, tapi si penumpang
terus memaksa sambil memegang tangan So Eun yang ada di kepalanya.
Won datang
dan bertanya dengan lembut, “Haruskan aku yang melakukannya?” Won memegang
kepala penumpang itu dan berkata dia sama sekali tidak demam, apakah dia ingin
Won menekan kepalan lebih keras? Penumpang itu kesal dan Won pun tersenyum pada
So Eun seolah berkata jika So Eun bisa pergi sekarang. So Eun membalas
senyumnya dan menatap penuh kekaguman pada Won yang berjalan kembali ke kabin
sambil tersenyum pada penumpang yang lain.
Hana membawa sepatunya ke
departemen store untuk menemui Ho Joon, tapi Ho Joon tidak ada, kata pegawai di
sana Ho Joon pergi untuk membeli sesuatu. Hana pun berkeliling dan melihat
Ho Joon di toko berlian. Hana mengingat
kata-kata Won tentang lamaran, apakah mungkin Ho Joon akan melamarnya? Hana
bergegas ke toilet merapikan riasannya, dan dia senang karena Ho Joon
menelponnya.
Ho Joon mendengar Hana datang ke
departemen store, apakah Hana masih disana? Dia ingin bertemu. Sekarang? Hana
tersipu karena berpikir Ho Joon akan melamarnya. Hana pun setuju untuk bertemu.
Ternyata Ho Joon malah minta
putus. Alasannya? Dia akan menikah. Bukan kah mereka memang akan menikah, lalu
mengapa Ho Joon minta putus? Ho Joon berlutut, dia minta maaf karena dia punya
wanita lain. What? Hana kaget mendengarnya. Ho Joon menjelaskan dia ingin
mengatakannya sejak lama, tapi dia takut pada Hana, dia ingin mengakhiri dengan
wanita itu, tapi sekarang wanita itu hamil 3 bulan. Jadi sebelum perutnya
membesar mereka harus menikah. Hana tercengang, kaget dan terluka, jadi di toko
berlian tadi..
Hana tidak bicara apapun dan
mencoba berdiri untuk pergi, dia sangat lemas hingga hampir terjatuh, Ho Joon
mencoba membantunya, tapi Hana berteriak agar Ho Joon tidak menyentuhnya. Hana
pergi dalam diam, dan Ho Joon lebih takut melihat Hana seperti itu. Setidaknya
berikan beberapa pukulan padanya. Hana yang sedang menahan amarah akhirnya
berbalik dan menginjak kaki Ho Joon dengan heels nya. Ho Joon berteriak
kesakitan, namun Hana malah menginjak lagi kaki yang satunya.
Ho Joon berkata dia hanya minta
satu pukulan, kenapa Hana berbuat curang? Curang? Hana kesal mendengarnya.
Bukankah Ho Joon yang berselingkuh darinya? Lupakan itu, Hana ingin tahu siapa
wanita itu?
Dia adalah Yoo Min Ji, desain
muda di bagian desain perusahaan Tandy. Min Ji menjelaskan desain sepatu yang
dibuatnya untuk wanita usia 20 tahunan dengan detail, Ho Joon tampak bangga
padanya dan sepertinya Bos Hana menyukai, dia merasa fresh dengan ide itu.
Mungkin karena yang mendesainnya adalah orang yang masih muda. Saat dimintai
pendapat, tentu saja Ho Joon memberikan respon yang sangat positif, tapi saat
Bos nya meminta Hana memberikan pendapat, semua orang menjadi tegang.
Hana diam saja, dengan ramah Min
Ji meminta Hana untuk memberikan pendapatnya. Hana diam karena menahan
kekesalannya, setelah mencoba tenang dia pun memberika pendapatnya. Bagi Hana
desain itu tidak akan bekerja dengan baik. Pertama, Hana merasa desain Min Ji
tidak cocok untuk wanita berusia 20 tahunan. Kedua, memberikan gliter pada
sepatu itu mahal, hanya akan menambah biaya produksi dan ketiga…. Hana hanya
tidak suka saja. Semua orang kaget mendengar komentar terakhir Hana, bahkan Ho
Joon tampak kesal.
Won dan kru lain sudah kembali
dari penerbangan. Won meminta Mi Hyang mentraktirnya makan malam, tapi dia
tidak mau makanan cepat saji. Mi Hyang menolak, hari ini adalah Ultahnya Mir
MBLAQ, jadi dia harus siap-siap melakuan perayaan. Won tampak kecewa, lalu
bagaimana dengan dirinya? Mi Hyang hanya minta maaf dan pergi duluan.
So Eun yang sejak tadi memperhatikan
pembicaraan Won dan Mi Hyang pun memanggil Won, dia bertanya apakah dia boleh
memanggilnya Sunbae? Won mengijinkannya. So Eun berterimakasih untuk bantuan
Won saat di pesawat. Won tidak mempermasalahkannya, dia melihat So Eun tampak
gugup tadi. So Eun berniat untuk mentraktir Won makan malam, namun Won mendapat
telepon dari Nyonya Oh (Ibu nya Hana) yang mengundangnya untuk makan malam
dirumah mereka. Mendengar menu makanannya Won tampak bersemangat dan pamit
pergi dapa So Eun.
Won sedang berjalan menuju
rumahnya, saat Hana yang mabuk memanggilnya, “Akh Wonna.. itu kau” Won menoleh
dan bertanya apa yang Hana lakukan disana? Menyadari Hana yang mabuk Won pun
bertanya apakah terjadi sesuatu? Bukannya menjawab, Hana
malah menghampiri Won sambil mulai meracau tentang mereka yang berada di
pesawat untuk pergi ke Venesia, tapi tiba-tiba pesawat mengalami masalah karena
turbulensi yang terlalu tinggi.
Saat pesawat berguncang semua
orang berteriak ketakutan, begitu juga Hana dan Won, dimana Won memegang tangan
Hana. Won kemudian memeluk Hana, namun mereka sadar itu salah, mereka saling
menjauh dan kembali berteriak di kursi masing-masing. Pesawat itu akhirnya
jatuh dan terdampar di pulau terpencil apakah kau mengingatnya?
Won yang sejak
tadi mendengarkan dengan seksama racauan Hana hanya terdiam. Dia mengingat hari
itu, hari dimana Hana memberikan hadiah padanya.
Apakah Won mengingatnya? Hana
kembali mengulang pertanyaannya. Iya, dia mengingatnya. Apa yang sebenarnya
terjadi pada Hana? Apakah terjadi sesuatu antara dirinya dan Ho Joon? Hana
malah berkata semuanya karena Won! Oh Hana yang cantik dan pintar hanya
berakhir dengan rumor dan berkencan dengan pria tidak baik dan di campakan
dengan menyedihkan. Semuanya karena Won!!
18 tahun lalu, Hana kaget saat Na
Young memberitahunya jika ada rumor jika Won menyukai Hana. Apalagi dia
membelikan Hana roti bakar setiap hari. Hana menyangkal, itu tidak benar, Won
melakukan itu karena kalah taruhan. Na Young jadi penasaran lalu mengapa Hana
dan Won selalu bersama?
Hana mengatakan pada Na Young,
jika sejak kecil mereka tinggal di lingkungan yang sama, pergi ke sekolah yang
sama, jadi kedekatan mereka tidak bisa dihindari. Hana yang sedang mencoba
sebuah Wig bertanya pada Na Young, apakah dirinya seperti Julia Robert? Na Young menggeleng. Hana
mengambil Wig lain.
Na Young kemudian bertanya, lalu
bagaimana dengan Hana? Apakah Hana menyukai Won? Hana jadi sebal, sudah berapa
kali dia mengatakannya pada Na Young jika dia tidak menyukai Won. Na Young
merasa lega kalau begitu. Memangnya kenapa? Karena Na Young menyukai Won, dia
takut Hana juga menyukainya. Hana tampak kaget untuk sesaat, namun dia merasa
speechless dengan pemikiran Na Young.
Bagaimana tipe wanita kesukaan
Won? Hana tidak tahu, apakah Na Young cocok untuknya? Sedikit. Na Young pun Na
Young meminta bantuannya untuk mendekatkan dia dan Won, Hana menyetujuinya.
Apa
yang harus Hana lakukan? Na Young mengeluarkan bungkusan hadiah dan meminta
Hana memberikannya pada Won. Hana tadinya menolak, sebaiknya Na Young
memberikannya langsung. Itu hanya untuk mengetes dulu, apakah Won akan menyukai
hadiahnya atau tidak. Hana pun akhirnya mau.
Won sedang mengetik di
komputernya dengan antusias, kemudian dia mencari buku untuk bahan referensi,
dan dia menemukan sebuah buku yang terselip di belakang buku-buku nya. Itu
adalah sebuah buku puisi dengan judul, “The Love of the One-eyed Fish” karangan
Ryu Shi-Hwa, seorang penulis puisi terkenal di Korea. Won menatap buku itu
dengan intens dan menunjukkan wajah seriusnya. Ada apa dengan buku tersebut?
Entah apa yang terjadi Won tampak
frustasi setelah menemukan buku itu, dia meluapkan emosinya dengan bermain
basket sambil terus mengatakan pada dirinya, “Tidak apa-apa, dia pasti bisa
melakukannya” Won terus bermain basket hingga kelelahan, dan berbaring di
lapang basket.
Hana menunggu Won di depan
rumahnya untuk memberikan hadiah dari Na Young. Won datang dengan wajah
dinginnya setelah bermain basket. Hana
menyerahkan hadiah itu. Apa itu? Won bertanya dengan nada tidak bersahabat. Won
akan tahu saat membukannya, dan Hana memaksa Won menerimanya. Hana bertanya,
menurut Won, siapa yang memberikan, Hana… atau kah…
Tidak sempat Hana menyelesaikan
pertanyaannya tiba-tiba Won berkata. Oh Hana. Hmm?? “Kita sekarang dalam
penerbangan menuju Venesia, aku di undang ke festival film, dan kau.. kau..
hanya kebetulan berada di penerbangan yang sama. Tapi tiba-tiba karena ada
tubulensi yang besar pesawat berguncang hebat dan akhirnya terjatuh di pulau
tak berpenghuni. Saat aku membuka mataku semua orang mati kecuali kau dan aku. Hanya
kita berdua. Jadi kita berdua hidup di pulau tak berpenghuni hingga kita mati.”
Hana tampak tak mengerti apa yang
dibicarakan Won, dia sama bingung dan tampak tak tertarik. Tapi Won terus
berbicara, “Bahkan jika itu terjadi, Aku tidak akan pernah berpacaran denganmu”
Hana kaget mendengarnya, “Apa?”
“Bahkan jika kita terjatuh ke
pulau terpencil, aku tidak akan pernah mencintaimu seumur hidupku”
Hana tampak syok dengan perkataan
Won padanya, dia mencoba tenang dan berkata itu sangat melegakan, tapi tetap
saja itu membuatnya marah “Kenapa tidak? Mengapa kau tidak bisa mencintaiku?”
Won hanya menatap tajam dan menahan emosinya pada Hana yang tampak marah. Dia
menggenggam hadiah dari Hana dengan sangat erat. Dan mengembalikannya, Won
masuk ke dalam rumah tanpa menjawab pertanyaan Hana.
Hana benar-benar merasa kesal,
dia berteriak pada Won yang sama sekali tidak berbalik padanya dan masuk ke
dalam rumah. “Hey Choi Won! Lagipula aku tidak menyukaimu! Lupakan tentang
pulau tak berpenghuni, bahkan jika itu Kutub Selatan, Kutub Utara bahkan di lepas
laut sekalipun. Bahkan jika aku jatuh ke dasar laut, aku tidak akan pernah
berpacaran denganmu. Tidak akan pernah!”
Hana mengacungkan hadiah
yang dibawanya, “Dan ini… ini dari Na Young, bukan dari ku. Aku benar-benar
kesal!” Hana kemudian menendang pagar rumah Won untuk meluapkan amarahnya.
Kembali ke masa sekarang, Hana
yang setengah mabuk kemudian berkata pada Won, “Wonna… kata-katamu waktu itu
sekarang menjadi kutukan” Won merasa tidak habis pikir dengan apa yang
dikatakan Hana, dia bertanya apa yang sebenarnya terjadi antara Hana dan
kekasihnya? Hana bukannya menjawab, dia malah kembali nemeguk bir nya dan
bertanya pada Won dengan frustasi.
“Mengapa? Mengapa kau tidak bisa
mencintaiku?” Hana menjelaskan bukannya dia akan senang jika Won mencintainya,
tapi dia hanya ingin tahu mengapa Won tidak bisa mencintainya? Won hanya bisa
menghela nafas melihat kelakuan Hana yang kembali bertanya, “Kenapa? Apakah
karena aku terlalu pemilih? Karena kepribadianku yang kuat? Karena aku kejam?
Ataukah… hanya karena aku tidak beruntung? Apa? Apa?”
Melihat reaksi Hana, Won malah
tertawa, tp itu tak menghentikan Hana yang semakin kesal. Won meminta Hana
untuk tidak memperbesar masalah, cukup katakan saja apa yang membuatnya
menderita. Hana tidak mau! Dia terlanjur kesal, dan mabuk, dia mengancam Won,
bahwa dia akan melakukan balas dendam dengan cara yang sama. Sambil menunjuk
Won dengan telunjuknya.
Dengan terhuyung-huyung, Hana
memilih masuk ke dalam rumah, Won yang tadinya tertawa melihat kelakuan Hana
yang tampak lucu karena mabuk jadi khawatir karena dia sempat hampir jatuh.
Hana malah minum lagi dan akhirnya berteriak pada ibunya jika dia sudah pulang.
Oh Dae Bok (Lee Joo Seung)
melihat kakaknya mengamuk pada Won, dia merasa ada sesuatu yang tidak benar,
dia akhirnya mengecek internet dan menemukan foto Pra wedding Ho Joon dengan
wanita lain. Dae Bok kaget melihatnya, “Heol, Daebak!” mengertilah dia mengapa
kakaknya bertindak seperti itu.
Won menikmati makan malamnya di
keluarga Oh, ibu Hana memperlakukannya dengan sangat baik. Won memuji makanan
Ibu adalah yang terbaik. Ayah merasa bingung, hari ini ulang tahun Hana, tapi
dia pergi pagi-pagi sekali dan sekarang bahkan tidak menampakan dirinya. Won
merasa Hana tidak dalam kondisi yang baik. Apakah ada masalah di perusahaan?
Dae Bok akhirnya angkat bicara, tidak ada yang memperhatikan Noonanya itu, tapi
Hana sedang patah hati. Won kaget mendengarnya.
Ibu dan Ayah juga bingung, apa
maksud Dae Bok berkata seperti itu. Dae Bok mengatakan jika Ho Joon akan
menikah dengan wanita lain. Semua orang kaget, Ibu merasa itu tidak masuk akal
dan meminta Dae Bok memanggil Hana ke bawah untuk menjelaskan apa yang terjadi.
Dae Bok memberi isyarat jika Hana datang.
Dengan langkah lunglai bak mayat
hidup Hana mendekati lemari es dan mengambil air minum. Tak ada yang berani
bicara. Hana bahkan tampak tak menyadari keberadaan semua orang dan kembali ke
kamarnya sambil membawa gelas. Won merasa sedih melihat keadaan Hana yang
seperti itu, begitu juga dengan semua keluarganya.
Di dalam kamar Hana meletakan
gelasnya setelah dia selesai minum, dia sangat tak bersemangat dan dan berakhir
dengan bantal guling yang menggantung di kamarnya.
Selesai membersihkan diri, Won
mendapat pesan dari Dae Bok, foto Pra wedding Ho Joon. Dae Bok bertanya apakah
tidak sebaiknya mereka itu menuntut Ho Joon? Won merasa sedih dan menatap ke
jendela kamar Hana masih menyala, namun lampunya mati kemudian, mengapa Hana
tak mengatakan apapun padanya?
Hana disibukan dengan
pekerjaannya karena dia harus menjual ribuan pasang sepatu yang tidak jadi
terjual di acara launching produknnya. Dia pergi kesana kemari bahkan
mendatangi aktris yang seharusnya menjadi orang yang mengiklankan produknya.
Namun produknya tidak memenuhi target penjualan bahkan hingga hari pernikahan
Ho Joon dilangsungkan.
Tim desain pergi ke acara
pernikahan itu dengan bahagia, sementara anak buah Hana malah sibuk chating
mempertanyakan apakan mereka tidak akan datang ke pernikahan? Bukankah itu
aneh? Tapi mereka tahu kan Hana seperti apa? Hana tiba-tiba menghilang dari
mejanya, ternyata dia sudah ada di dekat meja para bawahannya. Hana bertanya
apakah mereka tidak akan datang ke pernikahan? Hana menyuruh mereka pergi
duluan, dia akan menyusul nanti. Setelah ditinggal sendirian, Hana
menghela nafas panjang. Haruskan dia datang ke pernikahan itu?
Disinilah Hana, di depa gedung
tempat diadakannya acara pernikahan Ho Joon dan Min Ji, dia masih ragu apakah
harus masuk atau tidak. Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya. Itu adalah Won.
Hana kaget mengapa Won ada disana, apakah dia tidak bekerja? Won sengaja cuti
untuk berkencan dengan Hana. Won bertanya apakah penampilannya cukup keren, dia
pantas untuk bersama Hana kan?
Hana sebal dan menyuruh Won pergi
dengan sombong. Won speechless dan berkata “Seperti biasa. Oh Hana yang
sombong. Itu adalah tipeku. Itulah mengapa aku menyukaimu” Hana mengeluhkan
sikap Won, semuanya sudah menjadi sulit mengapa Won seperti ini? Itulah mengapa
Won ada disana? Dia akan berada di sisi Hana untuk berpura-pura menjadi
kekasihnya.
Won mengajak Hana masuk ke dalam
gedung. Hana tampak enggan, dan Won pun mengandeng tangannya dan memberi
semangat pada Hana. Masuk saja sebentar, setelah berfoto mereka bisa pergi
menonton film. Sudah lama sekali mereka tidak melakukannya. Hana menolak, siapa
juga yang mau menonton film dengan Won?
Saat Hana dan Won masuk, Ho Joon
kebetulan sedang pergi ke toilet. Hana merasa dia akan pergi menemui pengantin
wanitanya dulu. Won mengerti dan melepas Hana dengan tatapan bangga dengan
sikap sahabatnya itu.
Ketika Hana tiba di ruang tunggu
penganti wanita, Min Ji sedang berfoto dengan para pegawai di Tim desain.
Suasana mencadi canggung karena kedatangan Hana, mereka tidak menyangka Hana
akan datang padahal Hana datang dengan senyum cerah nya. Tim desain memilih
pergi dan meninggalkan Hana dan Min Ji berdua saja.
Seorang pegawai tim desain
memberitahu Ho Joon bahwa Hana sedang bersama Min Ji sekarang. Ho Joon yang ada
di toilet kaget dan menyebutkan nama Oh Hana membuat Won dan seorang pria paruh
baya menoleh ke bilik toilet Ho Joon. Ketakutan Hana melakukan keributan, Ho
Joon keluar dari toiletnya dan ternyata pria parub baya itu adalah Ayah
mertuanya. Dia bertanya bukankah Ho Joon bilang dia tidak memiliki wanita masa
lalu. Ho Joon bingung dan mencoba mencari alasan.
Hana VS Min Ji. Min Ji berkata
bahwa dia sebenarnya baru mengetahui hubungan antara Hana dan Ho Joon, itu membuat
Hana jatuh karena kaget. Tapi itu hanya bayangan Hana saja, sebenarnya dia
memang ingin pingsan namun dia mencoba bertahan.
Ternyata Min Ji malah mengatakan dia sebenarnya menyukai Hana, Hana adalah Role modelnya. Jadi saat dia tahu jika sebelumnya Ho Joon berkencan dengan Hana, dia merasa tidak sedih sama sekali. Dia merasa bersalah karena telah mencuri Ho Joon dari Hana, tapi… Hana akan mengucapkan selamat pada mereka kan?
Ternyata Min Ji malah mengatakan dia sebenarnya menyukai Hana, Hana adalah Role modelnya. Jadi saat dia tahu jika sebelumnya Ho Joon berkencan dengan Hana, dia merasa tidak sedih sama sekali. Dia merasa bersalah karena telah mencuri Ho Joon dari Hana, tapi… Hana akan mengucapkan selamat pada mereka kan?
Hana terdiam dan berkata, tidak.
Dia tidak akan mengucapkan selamat, tapi mengingat desain sepatu yang dibuat
Min Ji, Hana hanya ingin memberi saran bahwa dia akan mencopot semua pita yang
tidak bergunda juga gesper yang hanya cocok untuk para wanita berusia 20 tahun
di luar negeri. Itu tidak cocok digunakan di Korea. Jika Hana kembali ke umur
20 tahunnya, dibanding memilih sepatu yang hanya cocok untuk ke pesta dia akan
lebih memilih sepatu yang bisa dia gunakan untuk melompat kedalam bis
juga. Min Ji tampak tak senang dengan
ucapan Hana yang mengkritik karyanya. Namun kemudian dia tersenyum dan
beterimakasih pada Hana.
Di Toilet, Ho Joon mencoba
menjelaskan pada Ayah mertuanya bahwa dia tidak berselingkuh. Hana lah yang
menyukainya secara sepihak. Ayah mertuanya tidak ingin mempermasalahkan hal itu
dan akan pura-pura tidak mendengarnya. Setelah Ayah mertuanya pergi Ho Joon
mencuci tangannya dan mengatakan hal buruk tentang Hana. Won yang sejak tadi
ada disana jadi kesal dan tidak bisa menahan diri lagi.
Hana bingung karena Won tidak
ada, dan dia malah melihat Won menyeret Ho Joon keluar dari toilet dengan penuh
amarah dan memukulnya. Keributan itu mengundang perhatian banyak orang. Hana
berlari untuk melerai nya, dan Ho Joon akhirnya tahu jika Won adalah kenalan
Hana. Apakah Hana sengaja melakukan hal itu? menyedihkan sekali. Amarah Won
kembali tersulut, bersiap memukul Ho Joon lagi, Hana mencoba mencegah, namun
Won berkata Hana diam saja. Namun saat Won bersiap memukulnya Min Ji datang dan
membuat Won menghentikan apa yang dilakukannya.
Min Ji bertanya siapa Won? Mengapa
dia melakukan itu pada calon suaminya? Ho Joon kesal dan bertanya mengapa dia
tidak menjawab? Dia pacar Oh Hana kan? Dia datang untuk balas dendam. Min Ji
tidak sangka jika Hana datang bukan untuk memberinya selamat, tapi malah
membuat kekacauan. Semua orang kaget, mengapa mereka bisa melakukan hal itu di
hari pernikahan orang lain. Hana merasa sangat malu dan meminta maaf.
Won kesal dan bertanya untuk apa Hana minta maaf? Hana melepaskan tangan Won dan bertanya apakah Won tidak akan berhenti? Semua orang membicarakan mereka membuat Hana merasa tidak nyaman dan menunduk beberapa kali untuk minta maaf saat semua orang pergi.
Won menyadari apa yang dilakukannya salah, dia
mencoba menjelaskan, tapi Hana teranjur mara dan buru-buru keluar dari
gedung. Won mengejar Hana, namun dia
hanya diam dan mengikutinya.
Bahkan hingga di pinggir jalan,
Won mengikuti Hana yang sedang menahan amarahnya dalam diam dari jarak
tertentu. Hana berhenti, dan Won mulai berhitung. 1… Hana jalan lagi… dan
berhentu lagi… 2… Hana kembali berjalan, dan berhenti untuk yang ketiga
kalinya. Won melihat Hana mengentakan tangannya, ini hitungan ke 3 nya. Won
segera berlari ke depan, jadi saat Hana menoleh ke belakang dia tidak ada. Hana
bingung dan mencari Won.
Dia berbalik dan menemukan Won
yang tersenyum canggung ada di depannya. Hana kesal dia memarahi Won, apakah
Won sudah gila? Apakah dia bermaksud mempermalukannya? Apakah Won tahu mengapa
dia datang kesana?
Semua rekan kerjanya sudah tahu jika
kekasihnya tergoda oleh wanita yang lebih muda. Namun demi menyelamatkan harga
dirinya Hana datang dengan menahan malu. Tapi Won mempermalukan Hana di depan
semua orang.
Hana mulai menangis sambil memukuli Won dengan tas nya. Won kesal dan berkata bukan dia yang mempermalukan Hana, tapi pria brengsek itu (baca: Ho Joon). Hana semakin kesal dan beteriak, “Yak! Apakah aku memintamu untuk membalas dendam?” Hana kembali memukuli Won dan bertanya mengapa dia melakukan itu. Won sudah tidak tahan lagi dan membentak Hana agar dia berhenti. Won lalu berkata, “Karena itulah, seharusnya Kau tidak datang padaku sambil menangis karena pria brengsek itu!” Hana terdiam dan menangis. Baiklah seharusnya dia memang tidak datang, dan tidak akan mencari Won lagi.
Hana mulai menangis sambil memukuli Won dengan tas nya. Won kesal dan berkata bukan dia yang mempermalukan Hana, tapi pria brengsek itu (baca: Ho Joon). Hana semakin kesal dan beteriak, “Yak! Apakah aku memintamu untuk membalas dendam?” Hana kembali memukuli Won dan bertanya mengapa dia melakukan itu. Won sudah tidak tahan lagi dan membentak Hana agar dia berhenti. Won lalu berkata, “Karena itulah, seharusnya Kau tidak datang padaku sambil menangis karena pria brengsek itu!” Hana terdiam dan menangis. Baiklah seharusnya dia memang tidak datang, dan tidak akan mencari Won lagi.
Hana pergi dan Won merasa dia telah salah bicara, namun kemudian dia berkata dia akan memberikan satu nasihat terakhir. “Sekarang umurmu 34 tahun, bertindaklah seusai dengan usiamu” Hana berbalik dan memberikan kepalan tangannya pada Won. Hana pergi untuk menunggu bus, dan Won hanya bisa mendesis, “Sigh.. sifat pemarah itu..”
Saat bis datang, Won pun bergegas naik, dia bahkan merebut tempat duduk yang akan di duduki Hana tanpa rasa bersalah. Hana duduk di belakangnya dan menatap Won dengan kesal. Selama di perjalanan mereka hanya saling terdiam. Namun setelah lama berlalu, Hana sudah tenang dan melihat kepala Won yang terkantuk-kantuk hingga membentur tiang. Mau tidak mau Hana jadi tertawa melihatnya. Sepertinya suasana hati Hana sudah lebih baik.
Sampai di depan rumah Hana, Won
segera mendahului Hana untuk pulang, Hana memanggilnya, “Wonna..” Won tersenyum
kecil seolah tahu Hana sudah memaafkannya. Namun dia berbalik dan bertanya ada
apa sambil pura-pura masih kesal.
Bagaimanapun Hana mengucapkan
terimakasih pada pada Won, karena Hana merasa lega hari ini. Won tersenyum
mendengarnya dan mengajak Hana makan ceker Ayam. Hana menolak, Won tampak
kecewa. Hana berkata dia ingin makan ceker ayam pedas.
Hana langsung mengandeng tangan Won dan mengajaknya pergi. Won tertawa bahagia menjawab ajakan Hana, dan Hana merasa senang melihat Won begitu bahagia.
Hana langsung mengandeng tangan Won dan mengajaknya pergi. Won tertawa bahagia menjawab ajakan Hana, dan Hana merasa senang melihat Won begitu bahagia.
Mereka makan ceker Ayam di Atap
Rumah. Won merasa kepedasan, dan mulai berdiri sambil menghentak-hentakan
kakinya. Apakah Hana tidak kepedasana? Tidak sama sekali. Hana kemudian berkata
makan pedas adalah cara ampun untuk menghabiskan waktu bersama orang yang tidak
mau diajak bicara. Maksudnya? Lihatlah, saat kepedasan seperti itu Won sampai
tidak bisa bicara kan. Hana berdiri dan ikut menghentak-hentakan kakinya. Won
tertawa mendengarnya dan berterimakasih pada Hana.
Won duduk saat Hana menikmati
angin malam dengan merentangkan tangannya. Won memberikan sesuatu pada Hana.
Apa itu? Hana membukannya dan itu adalah eye cream pesananannya. Hana merasa
sangat senang dan berterimakasih sambil mukul-mukul lengan Won pelan. Hana
kaget saat melihat Won membelikannya cukup banyak eye cream. Pasti Won
menghabiskan banyak uang itu itu.
Tampaknya Won tidak
mempermasalahkannya sama sekali, dia berkata pada Hana agar lain kali bertemu
dengan lelaki yang baik. Hana berdiri dan berkata, suatu saat dia akan bertemu
dengan laki-laki yang baik untuknya kan? Dia harus tinggi, tidak… tinggi bukan
masalah, penampilan juga bukan masalah. Won memujinya,
“Owwh Oh Hana… akhirnya matamu sudah terbuka. Aku bangga padamu” Won
mengatakannua sambil mengacak-ngacak rambut Hana dari belakang dan tertawa
lebar saat Hana menoleh dengan kesal padanya.
Hana kemudian kembali menatap
jauh entah kemana, diam untuk beberapa saat hingga kemudian berbalik kea rah
Won dan berkata, “Seorang pria yang tanpa syarat” Won tidak mengerti. Hana
duduk dan menyimpan lengannya di pundak Won, dan berkata “Seorang pria yang
baik hati, bukan kah itu lebih bagus?” Won menoleh ke arah Hana dan wajah
hingga wajah mereka menjadi sangat dekat.
Won menatap intens pada Hana yang
tersenyum padanya. Namun seolah tersadar pada sesuatu Won mendorong kepala Hana
dan berkata bahwa Hana bau ceker Ayam.
Hana tampak kesal, namun dia tidak marah, dia malah bertanya tipe wanita seperti apa yang Won sukai. Suzy? Bukan.. bukan… IU? Hana mengejek Won sambil memukul2 lengannya, “Sadarlah Ahjussi!!”
Hana tampak kesal, namun dia tidak marah, dia malah bertanya tipe wanita seperti apa yang Won sukai. Suzy? Bukan.. bukan… IU? Hana mengejek Won sambil memukul2 lengannya, “Sadarlah Ahjussi!!”
Won lalu berkata haruskan mereka
bertaruh? Ah.. Oh Hana sangat suka bertaruh. Pertaruhan seperti apa? Sesuatu
yang seperti, siapa diantara mereka yang menikah sebelum umur 35 tahun akan
mendapatkan uang.
Hana menyukainya, berapa uang taruhannya. Won berpikir, 500 dolar? Hana mengeluhkan mengapa sebagai pria Won begitu penakut. Lalu berapa seharusnya? 5000 dolar. Won kaget mendengarnya Kenapa? Apakah Won takut? Tidak tentu saja, dia sangat populer. Hana tertawa tampak tak percaya, Won mengulanginya lagi kalau dia populer, dia akan menelpon seseorang. Tidak perlu, Hana tampak masih tak percaya. Won sangat percaya diri dan meminta Hana menyiapkan uang 5000 dolarnya.
Hana menyukainya, berapa uang taruhannya. Won berpikir, 500 dolar? Hana mengeluhkan mengapa sebagai pria Won begitu penakut. Lalu berapa seharusnya? 5000 dolar. Won kaget mendengarnya Kenapa? Apakah Won takut? Tidak tentu saja, dia sangat populer. Hana tertawa tampak tak percaya, Won mengulanginya lagi kalau dia populer, dia akan menelpon seseorang. Tidak perlu, Hana tampak masih tak percaya. Won sangat percaya diri dan meminta Hana menyiapkan uang 5000 dolarnya.
Flash Back 17 tahun lalu
Sejak dulu, Hana tahu jika Won memang populer karena Won menang telak saat dilakukan pemilihan yang dilakukan teman-teman sekelas Hana.
Saat pulang ke rumah Hana berbicara pada dirinya
sendiri, dia tidak sangka jika Won sepopuler itu, ataukah teman-temannya yang
terlalu baik? Tapi mereka semua pandai menilai orang. Tiba-tiba hujan turun,
Hana mengeluarkan payungnya dan saat tiba di depan rumah dia melihat Won yang
datang dari arah lain dengan basah kuyup karena tidak memakai Payung.
Hana memayungi Won juga dan
mengatakan tentang kepopuleran Won, dia tidak menyangka saja, itu seperti
keajaiban untuk orang yang hidup di pulau terpencil karena pewasat jatuh bukan?
Menyadari Won tidak mengatakan apapun Hana menatap Won yang menatapnya dengan
tatapan sedih? Hana bertanya apakah terjadi sesuatu? Won tidak menjawab, hingg
akhirnya dia berkata, “Mungkin aku tidak akan pernah mencintaimu” Hana bingung apa
maksud Won berkata seperti itu.
Won keluar dari payung Hana
menuju rumahnya, Hana meminta penjelasan apa yang sebenarnya terjadi dan
memayungi Won lagi, tapi Won menolaknya dan masuk kedalam rumah.
***
Awalnya aku gak klik sama karakter Won yang
menurutku aneh ini, sampe aku menemukan buku apa yang ditemukan Won sebelum dia
maen basket itu. Ya… aku tau judulnya, karena ada di subtitle nya tapi gak tau
kalo itu buku puisi dan setelah membaca puisinya, akhirnya aku paham kenapa Won
itu aneh begitu. Aku rasa Won orangnya memang agak puitis sehingga pemikirannya
dipengaruhi sama puisi favorite nya, jadi sedikit banyak aku mulai bisa
memahami karakter Won ini.
Alasan mengapa Won selalu
mengatakan tidak akan pernah mencintai Hana, sedikit banyak karena puisi itu.
Ugh… tapi mungkin memang ada alasan lainnya juga kali yah?
Karena ini adalah drama remake
banyak yang membandingkan dengan versi taiwannya, katanya sih karakter Won ini
beda dengan Li Da Ren yah? Emang sih, Lee Jin Wook juga bilang gitu di konferensi
pers nya, tapi sepertinya tetap disukai sih, apalagi penampilannya saat pake
seragam kerjanya, Oh My… Abangku ganteng sekali >.<
Sejauh ini aku suka pada karakter Hana, yah... dia sangat realistis dan kuat. Mungkin agak tempramental, tapi itu wajar kan. Hana yang selalu pake sepatu sport saat pergi dan pulang kerja itu sesuatu banget, suka aja liatnya karena dia mementingkan kenyaman dirinya dibanding penampilan^^
Jendela yang dia intip saat pulang kerja di episode 1 itu, jendela kamar Won kan? Sepertinya sedikit banyak Hana juga sudah lama menyukai Won, namun mungkin dia terus mengingat jika Won bilang dia tidak akan menyukai Hana, jadi dia memilih mencari pria lain yang bisa mencintainya. Saat Hana menyandarkan lengannya di pundak Won, Hana seolah ingin mengatakan jika pria baik seperti Won lebih bagus dibanding dengan pria-pria yang selama ini di kencaninya, suasananya udah OK banget tuh pas Won menatap Hana dengan intens, tapi dasar Won, merusak suasana banget langsung dorong Hana sambil bilang bau ceker ayam ;p
Taruhan mereka, akan seperti apa jadinya? Kira-kira bisa gak yah mereka nikah sebelum usia 35 tahun??
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Wahh alurnya lumayan cepat yaa,dan drama ini juga ringan dan enakk buat diikutin,agak misterius yaa kenapa Won gak bakalan mencintai Hana,karena puisi itu?Atau karena hal lain lagi,gak sabar nih nunggu episode 2,gomawoo mbak sinopnya!
BalasHapusjadi penasaran sama puisi nya ..
BalasHapusPuisinya tentang apa, fa?
ita
Suka suka 😍 makasih yahh udah bersedia menyinopsiskan drama ini 😊
BalasHapusSalut sama yang buat Sinopsis, pilihan katanya itu simple, mudah dipahami, dan menarik. Makasih atas sinopsisnya :) :)
BalasHapusGomawoo sinopsisnya...
BalasHapusGomawoo sinopsisnya...
BalasHapusbaru nemu dan langsung baca disini. sukaa banget. kerasa feelnya. makasih sinopsisnya. jangan pernah berhenti menulis. cayoo. semangat
BalasHapusUdah nonton dramanya sih. Tapi suka juga baca sinopsisnya. Keren aja gitu kaya nonton ulang.
BalasHapus