Cast:
Jo Yoon Hee as Minyoung a.k.a Kim Ga Hee
Lee Jin Wook as Sunwoo a.k.a Sohyun Seja
Yang Dong Gun as Heo Seung Po
Matahari hampir terbit saat
Sunwoo yang berpakaian sebagai Sohyun Seja duduk termangu di tempat kebesaran
sang Putra Mahkota di dalam kamarnya. Dia bahkan tidak mengerti mengapa dirinya
ada disini. Sebelum bertemu Minyoung, dia sama sekali tidak mengingat bahwa
dirinya adalah Park Sun Woo, seorang Anchorman di tahun 2014 yang tersesat ke
jaman Joseon.
Sunwoo bahkan tidak ingat bagaimana dia bisa
tiba di jaman ini dan jiwanya bersemayam dalam tubuh salah satu Putra Mahkota
di jaman Joseon ini. Dia memiliki semua ingatan Sohyun Seja, sejak kecil hingga
hari ini, dia merasakan luka yang ditorehkan Mi Ryung pada Sohyun Seja 5 tahun
lalu dan mengingat setiap detail kehidupan yang diliputi rasa bersalahnya
terhadap Mi Ryung selama 5 tahun, mimpi-mimpi buruknya, traumanya, bahkan
keputusan untuk bersikap dingin pada sang istri.
Namun disisi lain, setelah
bertemu Minyoung, dia juga memiliki ingatan sebagai Park Sun Woo yang menyimpan
dendam terhadap Choi Jin Chul atas kematian Ayahnya dan melakukan perjalanan
waktu setelah menemukan 9 batang Dupa, namun ternyata Dupa itu adalah kutukan
baginya, mengubah Minyoung wanita yang dicintainya menjadi keponakannya dan
membuatnya mengetahui rahasia terkelam keluarganya, hingga akhirnya dia terjebak
tahun 1994, harga yang harus dia bayar setelah mencoba mengubah takdir
kehidupan.
Tunggu… jika dirinya adalah Park
Sun Woo yang terjebak di tahun 1994, mengapa Minyoung bisa mengikutinya hingga Minyoung
pun tersesat di Joseon. Kunci nya adalah Dupa itu, dupa yang diberikan Minyoung
padanya saat pertama kali Minyoung menemuinya di jaman Joseon.
Sunwoo menatap tempat dupa yang
berisi dupa yang telah membawanya ke berbagai jaman, bahkan hingga dia sempat
tersesat di Jaman Baekje. Tempat dupa itu berbeda dengan tempat dupa yang dia
miliki sebelumnya, bukan hanya secara fisik, namun isi di dalamnya berbeda.
Jika dupa yang dulu dia temukan di Maruna Lodge bisa membawa nya hanya ke masa 20 tahun lalu, tapi dupa yang
ada di hadapannya sekarang ini… bisa membawanya kemana pun tanpa tujuan yang
jelas.
Minyoung memberikan dupa itu
padanya saat Sunwoo memutuskan untuk tak kembali ke masa depan bersama wanita
itu. Sunwoo merasa bertanggung jawab terhadap posisinya sebagai Sohyun Seja, jika dia memutuskan
kembali ke masa depan, apakah sejarah tidak akan berubah?
“Jika kau tak ingin kembali
bersamaku, simpanlah Dupa ini. Gunakan saat kau ingin mencariku, aku pun tidak
tahu kemana Dupa ini akan membawaku saat aku menggunakannya nanti”
Saat itu Sunwoo tak mengerti apa
maksud perkataan Minyoung, namun setelah menggunakannya dia akhirnya paham,
dupa itu bisa membawanya kemanapun tanpa tujuan yang jelas. Dupa ini lebih
misterius dari Dupa yang dimilikinya dulu. Dan misteri terbesarnya adalah…
mengapa dia dan Minyoung bisa sama-sama tersesat di jaman Joseon?
“Jooha… Pengawal Heo Seung Po
mencari Anda”
Suara kasim Koo membuyarkan
pikirannya, dia segera menyembunyikan tempat dupa itu dan memberi intruksi agar
Seung Po diijinkan masuk ke dalam kamarnya.
“Ada apa kau mencariku sepagi
ini?” Sunwoo betanya pada Seung Po yang mengenalnya sebagai Sohyun Seja. “Aku
bahkan belum memberikan salam pada baginda pagi ini. Lagi pula bukan kah kau
sedang tidak bertugas?””
“Maafkan Hamba Jooha,, namun ada yang harus Hamba sampaikan
pada Anda…”
“Apa yang terjadi?”
“Seorang wanita yang mencari
Anda”
Sunwoo mengerutkan keningnya? Dia
tidak mengenal banyak wanita, apakah Mi Ryung kembali mencarinya setelah dia
berjanji akan keluar dari Joseon.
“Siapa wanita itu?”
“Hamba tidak tahu Jooha… tapi
perkataannya sangat tidak masuk akal. Dia mendatangi rumah Hamba tengah malam
tadi dan meminta Hamba mempertemukannya dengan Anda”
“Tengah Malam?”
“Ye.. Jooha, jika wanita itu
tidak mengatakan hal aneh, hamba tidak akan melaporkan hal ini pada Anda dan
langsung mengusirnya saja. Tapi… “
“Tapi Apa?”
“Wanita itu berkata dia adalah
calon istri Anda di masa depan. Hamba takut dia menyebarkan rumor itu pada
orang-orang dan itu akan mencoreng nama baik Anda”
“Ye??” Sunwoo semakin bingung,
apakah mungkin…
“Siapa nama wanita itu?”
“Dia mengaku bernama Joo
Minyoung”
Sunwoo kaget mendengarnya.
Minyoung? Minyoung kembali mencarinya? Apakah itu benar-benar Jo Minyoung?
Tunggu… saat Sunwoo menemuinya tempo hari Minyoung memanggilnya Samchoon, tapi
sekarang dia mengaku sebagai Calon Istrinya? Apa yang terjadi sebenarnya? Dan
bagaimana Minyoung bisa kembali ke jaman ini lagi? Apakah karena dupa itu lagi?
Sunwoo harus segera menemui Minyoung!
“Seung Po… segera bawa wanita itu
ke Istana. Aku harus berbicara 4 mata dengannya di Perpustakaan Pribadiku”
Seung Po bingung dengan reaksi
Putra Mahkota yang tidak seperti biasanya. Apakah wanita itu tidak
mengada-ngada?
“Jooha… apakah Anda benar-benar
mengenal wanita itu?”
“Anggap saja begitu, aku harus
segera menemuinya. Pastikan kau sudah membawanya ke Perpustakaan setelah aku
menyapa Abba Mama pagi ini bagaimana pun caranya”
Seung Po takbisa lagi membantah,
namun dia merasa sangat bingung. Putra Mahkota pasti memiliki alasan untuk
menemui Wanita itu, hanya saja… mengapa wanita itu harus di bawa ke istana?
***
Perpustakaan pribadi Putra
Mahkota adalah salah satu area yang cukup tersembunyi di istana. Bahkan Seja
pernah berhasil menyembunyikan Yong Gol Dae selama berhari-hari di tempat itu.
Dengan menyamarkan Min Young sebagai salah satu dayang istana yang bertugas
membersihkan perpustakaan itu, Seung Po berhasil membawa Minyoung ke tempat
itu.
Seung Po sebenarnya sedang tidak
bertugas, karena Raja menskors nya sebagai hukuman atas insiden penusukan Seja,
namun kehadiran wanita bernama Jo Min Young di depan pintu rumahnya membuatnya
terpaksa masuk istana diam-diam dengan bantuan salah satu pengawal istana
kenalannya dengan imbalan akan memberikan Arak terbaik sebagai hadiahnya.
Seung Po memperhatikan wanita
yang memakai Hanbook merah itu… dia tampak gelisah menunggu Seja yang tak
kunjung tiba. Sebenarnya banyak pertanyaan berputar-putar di kepalanya, apakah
mungkin… Wanita ini adalah calon Sejabin
yang sebenarnya? Dia tampak percaya diri saat mengaku bahwa dirinya
adalah Calon istri Putra Mahkota, tapi anehnya sekarang dia tampak sangat
gelisah.
“Aggashi” Seung Po memanggil
wanita yang pikirannya menerawang entah kemana itu.”Nde?” Min Young terkejut
karena panggilan itu. “Aku akan menunggu di luar, Seja Jooha pasti akan segera
datang, jadi aku harap kau bisa menunggunya dengan tenang” Min Young tak
menjawab apapun karena Seung Po langsung keluar dari perpustakaan saat itu
juga.
Saat Seung Po keluar, Sunwoo
sedang berjalan dengan tergesa menuju ruang perpustakaan. “Kau sudah
membawanya?” Sunwoo bertanya dengan tidak sabar. “Ye Jooha… wanita itu sudah
ada di dalam sekarang” Sunwoo menghela nafas lega.
“Suruhlah beberapa pengawal
berjaga di depan, dan jangan biarkan siapapun mendekati Perpustakaan saat aku
sedang berbicara dengannya. Aku ingin bicara 4 mata saja dengannya”
Seung Po bingung dengan perintah
itu, “Tapi Jooha… bagaimana jika wanita itu membahayakan keselamatan Anda”
Sunwoo hanya tersenyum kecil,
“Jika dia benar-benar Joo Minyoung, maka tidak akan ada masalah. Tapi jika dia
hanya wanita yang mengaku-ngaku sebagai Joo Min Young, aku tidak segan untuk
menghukumnya. Jadi kau tenang saja”
Sunwoo pun segera masuk ke dalam
Perpustakaan setelah memastikan Seung Po menjauh dari sana.
“Sunbae!” Minyoung langsung
menyapanya saat melihat Sunwoo masuk ke dalam ruangan itu. Wajahnya tidak lagi
gelisah, dia benar-benar merasa sangat lega karena bisa menemui Sunwoo .
“Minyoung-a… apakah ini
benar-benar dirimu?” Sunwoo pun tampak takjub. Kini dia tak sekaget saat
pertama kali dia melihat Minyoung. Dia senang bisa bertemu kembali dengan
Minyoung, sebenarnya dia menyesal karena meninggalkan Minyoung yang berpakaian
pria di jaman Raja Seunjo, dia terlalu cemburu melihat Minyoung malah asik bergaul
dengan pria lain sementara dirinya kelimpungan mencari Minyoung hingga tersesat
ke jaman Baekje.
“Sunbae… aku senang bisa bertemu
kembali dengamu. Aku dengar kau tertusuk, apakah kau tak apa-apa?”
“Bagaimana kau tahu aku tertusuk?”
“Kabar di Hanyang cepat sekali
menyebar, apalagi jika itu tentang Putra Mahkota”
Sunwoo tersenyum kecil mendengar
ucapan Minyoung, “Aku baik-baik saja sekarang ini, aku senang kau masih
mengkhawatirkanku. Aku pikir kau terlalu sibuk dengan pria itu?”
“Pria itu?” Minyoung bingung, dan
akhirnya dia mengingat sesuatu… “Akhhh…
Pangeran Gwanghee??” Sunwoo cukup terkejut, “Orang yang bersamamu waktu itu
adalah Yang Mulia Mantan Raja Gwanghee?”
“Nde... tentu saja aku
memikirkannya saat aku berada di Jaman Raja Seonjo… tapi aku tetap merasa
khawatir saat mendengarmu terluka, Sunbae”
Sunwoo sebenarnya ingin bertanya
lebih banyak tentang hubungan Minyoung dengan Gwanghee, tapi dia merasa ada hal
yang lebih penting yang harus dia tanyakan.
“Minyoung-a.. apa aku tahu apa
yang terjadi pada kita berdua… maksudku.. mengapa kita berdua bisa tersesat di
jaman Jeoson seperti ini?” Mendengar pertanyaan Sunwoo, Minyoung terlihat
gelisah. Sunwoo melihat kegelisahan Minyoung dan akhirnya dia mengajaknya
duduk.
“Aku rasa sebaiknya kita membicarakan
hal ini sambil duduk”
Sunwoo mengiring Minyoung untuk
duduk bersamanya disalah satu kursi di perpustakaan itu.
“Apa yang terjadi sebenarnya?”
Minyoung menghela napas panjang
dan menatap Sunwoo dengan gelisah, “Aku juga tidak yakin tentang hal ini
Sunbae… tapi yang pasti Dupa itulah penyebabnya”
“Maksudmu dupa yang kau berikan
padaku?”
“Benar. Seharusnya kita kembali
ke masa depan, Sunbae…. Aku bahkan tidak mengerti mengapa kita malah tersesat
di jaman Joseon”
Sunwoo semakin bingung dengan
penjelasan Minyoung, apakah maksudnya seharusnya mereka kembali ke masa depan?
Apa yang sebenarnya Minyoung lakukan dengan dupa itu?
“Minyoung-a… apa maksudnya itu?
Kembali ke masa depan? Kita?”
“Sunbae…. Maafkan aku aku
benar-benar tidak mengerti mengapa semuanya jadi seperti ini. Seharusnya.. mungkin
aku tak pernah menggunakan dupa itu”
Minyoung tampak merasa sangat
bersalah, namun Sunwoo tidak mengerti apa yang sebenarnya Minyoung lakukan
dengan dupa itu hingga mereka terdampar di jaman Joseon seperti ini.
Sejak pertama kali
Sunwoo menemukan dupa yang membawanya ke masa 20 tahun lalu, hidupnya dipenuhi
misteri, lalu sekarang dia harus menemui misteri yang lainnya. Hidup dengan dua ingatan sebagai Park Sun Woo
dan Sohyun Seja itu bukanlah hal yang mudah untuk di jalankan.
“Ingatan tetap Ada, Jiwa tetap Ada,
Rasa sakit tetap Ada… Habisnya Dupa itu bahkan tidak mengakhiri segalanya… Ini
adalah hukuman , karena telah berusaha menjadi Tuhan. Hukuman untuk selamanya”
Bersambung
***
Ya… ampun… kenapa ini fanfic jadi
Nine banget gini? Tadinya kan pengen bikin fanfic nya Samchongsa gitu, bah… malah
jadi fokus sama Sun Woo dan Min Young. Haduh… kepalaku kesambet apa yah? Tapi
yah… dari pada cerita fanfic ini malah jadi jerawat di otak ku lebih baik aku
tuangkan saja ke dalam tulisan. Kalo gak mau baca di skip aja yah semuanya ^^
Ini gaada lagi lanjutannya?
BalasHapus