Soo Chul sedang mengajari
pegawainya bagaimana bersikap pada pelanggan di restorannya, “Aturan pertama
adalah keramahan. Aturan kedua adalah sopan santun”
Pegawainya iya-iya aja sambil
melayani pelanggan, kemudian datang Eun Chae dan Soo Chul langsung sumringah, “Oh,
Eun Chae! Kau datang mau makan burger nasi kan?” Eun Chae hanya tersenyum, tapi
Soo Chul malah menggodanya, “Jika tidak, kau datang mau menemui Oppa?”
Eun Chae kemudian berkata jika
burger nasi buatan Soo Chul sangat enak, tapi dia tidak ingin merepotkan Soo
Chul saat pria itu mau pulang. Soo Chul pun mempersilahkan Eun Chae duduk dan
memesankan makanan yang paling lezat, paling mahal dan paling cepat di buat.
Soo Chul nyeletuk di depan Eun
Chae, “Paling enak kalau kita makan bertiga dengan Dong Ha” Mata Eun Chae
langsung berbinar-binar mendengarnya. Soo Chul pun menetapkan tanggalnya.
Besok! Akh… tapi dia harus pergi ke klub.
Soo Chul berpikir lagi dan membuat
keputusan, Lusa! Soo Chul bisa, jika Lusa. Eun Chae setuju saja, asalkan bisa
makan bersama Dong Ha, Eun Chae sepertinya tidak terlalu peduli dengan waktu. Soo Chul pun berjanji dia yang akan
menghubungi Dong Ha, Eun Chae makin sumringah dan antusias saat mendengarnya^^
Pesanan untuk Eun Chae datang dan Soo
Chul mengatakan pada pegawainya untuk tidak menerima uang dari Eun Chae karena dia
merasa tidak enak pada gadis itu. Eun Chae bahkan sepertinya tidak peduli pada
omongan Soo Chul, dia sudah terlalu senang karena berencana makan bersama dengan
Dong Ha.
Setibanya di rumah, Eun Chae
menggunakan krim malamnya dengan perasaan riang. Hatinya sangat berbunga-bunga
hanya karena akan makan bersama Dong Ha, walau pun ditemani Soo Chul juga. Eun
Chae kembli mengingat saat Soo Chul mengajaknya makan bertiga bersama Dong Ha.
Eun Chae pun lagi-lagi tersenyum kegirangan >.<
Ibu Ji Yeon pun sedang
memperhatikan wajahnya saat CEO Kwon datang menjenguknya. Ibu kaget dengan
kedatangan CEO Kwon dan bertanya bagaimana dia tahu bahwa Ibu ada di RS? CEO
Kwon berkaya bahwa dia memang sudah seharusnya datang menjenguk karena Ibu
bukan kan lah orang lain… “Kau kan Ibunya Reporter Ban”
CEO Kwon memberikan kirimannya
untuk ibu di atas kasur. Dia bertanya apakah ibu baik-baik saja? Ibu jadi
malu-malu dan menjawab bahwa dia terlalu bekerja keras hari ini, sehingga dia mengalami
sedikit anemia. CEO Kwon menduga ibu terlau banyak bekerja, namun dengan
malu-malu ibu mengakui bahwa dirinya merasa gemuk akhir-akhir ini.
CEO Kwon kaget mendengarnya, “Apa
maksudmu? Kau tidak terlalu gemuk” Ibu langsung bahagia mendengarnya. Dia
memastikan apakah apa yang dikatakan CEO Kwon itu benar? “Tentu saja Seorang
wanita harus terlihat sehat agar kelihatan cantik. Seperti dirimu, Nyonya Choi”
Hati Ibu semakin berbunga
mendengarnya. Dalam hati ibu bergunam, ‘Aku semakin tertarik padanya setiap
melihatnya ‘ Ibu merasa malu mendengar pujian CEO Kwon karena sebelumnya dia
tidak tahu tentang hal itu.
Ji Yeon menatap koran yang
menuliskan artikel tentang identitas kekasih dari fotografer kelas dunia Philip
Noh. Ji Yeon merasa terganggu dengan hal itu, dia pun mengambil sebuah
keputusan dan segera menghadap CEO Kwon.
CEO Kwon memastikan apakah Ji
Yeon serius dengan keputusannya? Ji Yeon berkata dengan tegas bahwa dia akan
menyelesaikan artikel tentang Philip Noh. CEO Kwon senang mendengarnya, namun
dia penasaran mengapa Ji Yeon berubah pikiran?
Semua orang hanya menulis artikel
tentang cerita cinta Philip Noh, tapi mereka tidak tahu siapa wanita itu. Ji Yeon akan mencoba menulis sebuah artikel
seperti kisah yang nyata. CEO Kwon menyetujinya dan meminta Ji Yeon untuk
menuliskan artikel yang jauh lebih seksi daripada yang lain. Tapi ada
syaratnya, Ji Yeon tidak ingin fotonya di tampilkan. Walau pun di kaburkan? Ya.
CEO Kwon akhirnya menyetujui syarat Ji Yeon.
Shi Hoon menemui Ibu Ji Yeon di
rumahnya. Dia menyapa Ibu dengan hormat dan masih memanggil “Ommoniem” Ibu yang
syok karena kedatangan Shi Hoon secara mendadak merasa kesal dan bertanya,
“Siapa yang kau panggil "Ommoniem?"
Apa yang membuat ibu sangat
kecewa, melihat Shi Hoon yang masih terlihat sangat sempurna dan baik-baik saja
setelah menghilang selama 6 tahun. Padahal ibu telah menjadi wanita gila yang
mengkhawatirkannya, saking ketakutannya terjadi sesuatu terhadap Shi Hoon.
Apakah Shi Hoon tahu bagaimana Ibu sangat menderita karena mencarinya? Orang
tua Shi Hoon pergi ke Amerika dan Shi Hoon mengilang seperti angin. Shi Hoon
tak bisa ditemukan.
Shi Hoon meminta maaf. Ibu tidak
ingin mendengarnya, baginya Shi Hoon telah mati 6 tahun yang lalu.
Shi Hoon kemudian berlutut di
depan ibu dan berkata Selama 6 tahun, bahkan untuk satu hari pun dia tidak
pernah melupakan Ji Yeon. Ibu kaget mendengarnya, apa maksud Shi Hoon? Bukan
kah Ibu mencintai Shi Hoon seperti anaknya sendiri, Shi Hoon meminta di beri
kesempatan.
Teringat akan hal itu, Ibu malah
menjadi semakin emosi, “Benar. Itu sebabnya aku tidak bisa memaafkanmu. Apa kau
tahu betapa aku mencintaimu? Aku memperlakukanmu lebih baik daripada mendiang
suamiku kalau dia berenkairnasi”
Ibu menyuruh Shi Hoon untuk bangun
dan jangan bermimpi bisa kembali pada putrinya. Ji Yeon sudah lama melupakan
Shi Hoon. Lebih baik Shi Hoon pergi saja.
Ibu langsung masuk ke dalam rumah
dan merasa gemetaran, dia sangat lemas hingga jatuh terduduk di depan pintu.
Ibu menangis dan meratapi Ji Yeon, “Oh, Ji Yeonku. Apa yang harus kita lakukan?
Apa yang dia lakukan selama ini, dan kenapa dia mengatakan hal itu sekarang? Aku…
lebih baik dibakar saja dari pada kau terluka”
Ibu kemudian tersadar, tidak
seharusnya dia seperti ini. Dia harus segera mencari Ji Yeon. Ibu sangat
khawatir jika Shi Hoon menemui Ji Yeon, betapa hancurnya perasaan putrinya.
Ibu langsung mendatangi toko kue
ikan Na Rae dan bertanya apakah Ji Yeon ada di dalam? Na Rae bingung dan berbohong jika Ji Yeon blm pulang. Ibu
pun berkata jika dia akan menunggu hingga Ji Yeon pulang. Na Rae makin bingung
dan berbohong jika Ji Yeon tidak akan pulang mala mini.
Ibu langsung curiga mengapa Ji
Yeon tidak pulang? Nae Ra dan Min Goo memberikan jawaban yang berbeda antara Ji
Yeon mengingap di rumah temannya dan Ji Yeon lembur. Ibu menjadi semakin curiga
karena jawaban mereka selalu berbeda. Ibu mendesak agar mereka mengataka dimana
Ji Yeon saat ini?
Ibu menduga-duga… “Apa dia pergi
dengan pria itu sekarang?” Na Rae kaget dan bertanya bagaimana Ibu tahu jika
Shi Hoon sunbae telah kembali? Sementara Min Goo malah berkata bukan kah Ji
Yeon sedang bersama Dong Ha saat ini? Ibu semakin bingung, siapa? Mr. Yoon? Min
Goo sepertinya telah membuka rahasia besar Ji Yeon di depan ibu.
Soo Chul sudah berdandan pol pol-an
untuk pergi ke klub dia bertanya pada Ji Yeon yang sedang membaca buku
bagaimana penampilannya. Ji Yeon bertanya, “Apa kau mau menggoda wanita lain
lagi, Bayam?” Soo Chul kecewa karena Ji Yeon masih memanggilnya ‘bayam’.
Setelah memulai bisnisnya ini
pertama kalinya Soo Chul pergu ke klub. Ji Yeon langsung mengusir Soo Chul,
Pergi saja sana!
Terdengar bunyi bel, Soo Chul
mengeceknya sekilas dan bergunam jika dia sudah lama tidak mengejar wanita.
Saat Soo Chul pergi membuka kan pintu, Ji Yeon mengecek siapa yang datang di
kamera pintu depan dan terlihat ibunya yang sedang berdiri di luar.
Ji Yeon berusaha memanggil Soo
Chul, “Bayam!” tapi Soo Chul tidak mendengar, Ji Yeon langsung panik, dia
bingung apa yang harus dilakukannya. Ji Yeon mencoba bersembunyi sambil
menduga-duga, apakah Na Rae dan suaminya yang memberitahu ibu. Dia berjanji dia
tidak akan membiarkan mereka berdua. Tapi bagaimana ini? Bagaimana caranya Ji
Yeon menghindari ibu?
Soo Chul terlanjur membuka pintu
dan Ji Yeon tidak sempat bersembunyi karena panik dan bingung. Ibu berpikir
Dong Ha yang membuka kan pintu, “Mr. Yoon!” Tapi ibu kaget saat melihat Soo
Chul, siapa dia? Soo Chul juga bingung.
Ji Yeon menyambut ibunya dengan
wajah tanpa rasa bersalah, “Oh, Aku bertanya-tanya siapa tadi, Ternyata ibuku”
Ibu langsung mendekati Ji Yeon dan merahinya, “Hei, kau ! Seorang wanita yang
belum menikah bersama pria yang aneh...” mendengar perkataan Ibu Soo Chul hanya
bisa menelan ludah, ibu sebenarnya terlihat tidak enak mengatakan hal itu.
Ibu kembali memarahi Ji Yeon,
bagaimana jika ada rumor yang beredar? Ji Yeon mencoba mengalihkan perhatian
ibu dengan memintanya menyapa Soo Chul. Ji Yeon mengenalkan Soo Chul sebagai
temannya Dong Ha. Soo Chul menyapa ibu dengan ramah, “Ah, halo, Ibu. Aku Yong
Soo Cheol”
Ibu membalas sapaan Soo Chul
dengan ramah juga meski terlihat ragu-ragu. Ibu meminta maaf karena putrinya
sudah merepotkan Soo Chul. Saat Soo Chul berkata Ji Yeon tidak merepotkan dan
ingin mengatakan hal yang lain, Ji Yeon langsung memotong ucapan Soo Chul
dengan isyaratnya. Soo Chul yang mengerti langsung pamit pergi dan
mempersilahkan Ibu dan Ji Yeon berbicara dengan nyaman.
Sebelum pergi, Soo Chul sempat
memuji ibu, “Ibu, kau cantik hari ini” Ibu hanya tersenyum bingung mendengarnya.
Setelah Soo Chul pergi ibu
langsung bertanya, “Sekarang siapa lagi itu? Bukan hanya satu pria, tapi kau
hidup dengan dua pria?” Ji Yeon mencoba meredakan kemarahan dan kepanikan
ibunya dia mengajak ibu duduk dan menenangkan ibu yang baru pulang dari RS hari
ini.
Soo Chul masih merasa ketakutan
setelah berada di luar dan kaget saat hamoir bertabrakan dengan Dong Ha. “Oh,
kau mengejutkanku saja!”
Dong Ha bertanya, Soo Chul mau
kemana malam-malam begini? Soo Chul teringat ada Ibu di dalam, dia melarang
Dong Ha untuk pulang sekarang dan mengajaknya pergi ke klub. Dong Ha bingung,
dia ingin istirahat karena lelah. Dong Ha berniat kembali ke rumah. Soo Chul
mencegahnya dan mengatakan jika Ibu Ji
Yeon ada di rumah.
“Penampilan dan karismanya... Kepribadian
yang keras Noonim ternyata seperti ibunya” Soo Chul menggambarkan kesannya
setelah bertemu dengan Ibu Ji Yeon. Dong Ha kaget mendnegarnya, “Ibu Ketua ada
di sini?” Bukannya menghindar, Dong Ha malah berlari menuju rumah. Dia bahkan
mengabaikan panggilang Soo Chul yang mengkhawatirkannya.
Ibu kesal pada Ji Yeon, Mengapa
dia bersikap seperti itu? Ji Yeon telah berbohong pada Ibu. Apakah Ji Yeon
tidak takut hidup dengan para lelaki? Ji Yeon mencoba menjelaskan jika Dong Ha
adalah rekan kerjanya dan kebetulan mereka bertetangga.
Ibu semakin kesal dan membentak
Ji Yeon, “Kemarin aku lihat Mr. Yoon keluar masuk rumahmu juga!” Ji Yeon kaget
melihat reaksi ibunya, dia mencoba menenangkan ibu dan berbohong jika Dong Ha
datang hanya untuk memperbaiki lampu.
Ibu masih bingung mengapa Ji Yeon
bersikap seperti ini, dia pun mulai mengungkit kedatangan Shi Hoon,
“Shi Hoon… Dia datang menemuiku”
Ji Yeon kaget mendengarnya. Dia
tidak sangka jika Shi Hoon berani menemui ibunya.
Dong Ha tiba di atas dan segera
membuka pintu, awalnya dia ragu untuk masuk, namun dia memantapkan hati, dan
akhirnya… dia harus mendengarkan Ibu dan Ji Yeon yang sedang membicarakan Shi
Hoon.
Ji Yeon mengatakan pada ibu jika
dia sudah tahu tentang kembalinya Shi Hoon, Apa yang dikatakan Shi Hoon pada Ji
Yeon? Apakah dia juga berlutut dan meminta maaf juga? Ji Yeon kaget mendengar
Shi Hoon berlutut di depan Ibu.
Tapi Ibu masih sangat marah pada
Shi Hoon karena apa yang telah di lakukannya 6 tahun lalu. Walau pun Shi Hoon
bersujud padanya selama 3 bulan, kemarahan ibu tidak akan hilang. Di hari
pernikahannya, dia menghilang tanpa jejak dan meninggalkan istrinya. Apakah dia
itu manusia?
Ji Yeon membela Shi Hoon, bahwa
Shi Hoon mengatakan dia tidak bisa datang karena ada kecelakaan dalam
perjalanan kembali ke Korea. Ibu kaget mendengarnya, Kecelakaan? Tapi mengapa
Dia tidak menghubungi mereka? Itulah yang dipikirkan Ji Yeon juga.
“Jika dia tidak bisa
menghubungiku 6 tahun yang lalu, Kenapa tidak lima tahun yang lalu? Atau bahkan
3 tahun yang lalu. Tidak, Kenapa tidak tahun lalu?” Ji Yeon mengatakannya
dengan nada penuh tanda tanya.
Shi Hoon telah membuat mereka
sangat khawatir, tapi dia malah menjadi jurnalis foto yang sangat sukses.
Benar-benar sukses! Ibu memaki Shi Hoon. Ibu tidak ingin peduli lagi dengan Shi
Hoon, jadi mulai sekarang…
Ibu kaget saat melihat Ji Yeon
menangis, “Ji Yeon-na, Kenapa kau seperti itu?”
Ji Yeon terus menangis, “Tapi
Ibu... Hatiku sakit sekali... Disini... Sangat sakit disini” Ji Yeon menunjuk
ke dada nya yang sepertinya terasa sangat sakit juga.
Ibu berkata pada Ji Yeon,tidak
ada yang akan berubah, bagaimanapun Ji Yeon harus menjalani hidupnya. Ji Yeon
tidak bisa melakukannya, “Orang itu... dia mengalami kecelakaan ketika mau
kembali dan hampir mati. Dia masih menyimpan cincin yang dia berikan padaku
ketika pelamaran”
Ji Yeon berkata pada Ibu
jika
hatinya sakit karena hal itu, sangat sakit. Ibu langsung memeluk Ji
Yeon, mencoba berbagi kesedihan dengan putri semata wayangnya itu.
Dong Ha yang mendengarkan
tangisan dan rasa sakit Ji Yeon, ikut merasakan sakit juga karena Ji Yeon
menangis demi Shi Hoon. Dong Ha merasa tidak tahan dan memutuskan untuk keluar.
Di luar, Dong Ha merenung, dia ingin melakukan sesuatu untuk Ji Yeon, namun dia juga bingung apa yang harus dilakukannya?
Ibu tidak tega melihat Ji Yeon
yang begitu rapuh. Ibu meminta Ji Yeon mengemasi barang-barangnya agar bisa
segera pergi dari rumah Dong Ha. Ji Yeon menolak, dia sudah merasa nyaman
berada disana. Lagi pula besok Ji Yeon sudah kembali ke rumahnya. Ibu tidak
tenang, bagaimana bisa dia meninggalkan Ji Yeon sendirian dengan dua orang
pria?
Ji Yeon membela diri, dia tidak
hidup dengan gratis. Dia membayar sewa pada mereka. Ibu kembali memastikan
apakah Ji yeon benar-benar akan pindah besok? Ibu akan datang untuk
memeriksanya.
Di Kantor Trouble Maker Ji Yeon
menerima complain dari seseorang lewat telepon. Dia berjanji pada orang itu
akan segera mengirimkan salah satu stafnya. Selesai menelpon Ji Yeon langsung
menyerang Eun Chae,
“Jung Eun Chae… Kau yang mengirim
iklan pameran pernikahan kan?” Eun Chae membenarkan hal itu, apakah ada sesuatu
yang salah dengan hal itu? Percetakan menelpon Ji Yeon dan berkata jika
tanggalnya salah. Eun Chae langsung gugup mendengarnya apalagi ternyata mereka
sudah mencetak sebanyak 500 eksemplar.
Eun Chae hanya bisa minta maaf,
apa yang harus mereka lakukan? Ji Yeon pun tampak kesal karena kesalahan Eun
Chae, tapi yang terpenting bagaimana cara mengatasi kesalahan ini.
“Jangan diam saja seperti orang
bodoh, cepat lari ke sana” Ji Yeon pun memerintahkan Eun Chae untuk pergi ke
percetakan. Eun Chae langsung segera bersiap setelah Ji Yeon menyuruhnya.
Ji Yeon pun bersiap-siap untuk
pergi, Young Shik bertanya kemana Ji Yeon akan pergi? Dengan tegas Ji Yeon
berkata dia akan pergi wawancara.
Setelah Ji Yeon pergi, Dong Ha
yang sejak tadi tidak bersuara langsung pamit pada Young Shik untuk pergi
menyusul Eun Chae.
Sementara itu ketua Byun menarik
Young Shik ke toilet pria, Young Shik bingung dengan sikap Ketua Byun, apalagi
ketua Byun mengeluh karena di kantor itu tidak ada tempat untuk berbicara
secara pribadi bahkan di Toilet sekalipun. Ketua Byun mengecek sekeliling
takut-takut ada yang menguping.
Young Shik bingung dengan apa
yang dilakukan Ketua Byun, apa yang sebenarnya dia lakukan? Ketua Byun berbisik
pada Young Shik bahwa dia harus ikut dengannya. Kemana?
Ketua Byun mengajak Young Shik
untuk menjadi paparazzi si penyihir dan Philip Noh. Young Shik ketakutan,
bagaimana jika ketauan? Ketua Byun memastikan jika mereka berhasil, maka mereka
akan dicintai oleh CEO Kwon. Tapi tetap saja Young Shik merasa itu tidak
berguna, karena jika ketauan Ji Yeon mereka akan mati.
Ketua Byun memberi penawaran, “Jika
kau tidak mau mengikutiku. Aku akan membatalkan 5 kencan buta yang telah aku
buat untukmu” Young Shik tampak tertarik , tapi 5? Ketua Byun meralat
penawarannya, “5 untuk sekarang dan 5 untuk nanti” Young Shik setuju dengan hal
itu. Ketua Byun pun meminta Young Shik untuk segera mengambil kamarenya dan
mengikuti dirinya.
Tiba-tiba seorang pegawai wanita
masuk melewat pintu Toilet pria. Ketua Byun dan Young Shik gugup dan berkata
mereka sudah selesai. Ketua Byun mengeluh, “Walau ini kamar mandi unisex, dia
masuk dengan ceroboh”
Shi Hoon sedang menunggu
seseorang di sebuah café, dia melihat sepasang muda mudi yang sedang berkencan
di café itu. Shi Hoon pun langsung teringat pada kenangannya bersama Ji Yeon.
Ji Yeon sedang fokus membaca
belajar, tapi Shi Hoon terus menganggunya dengan mengambil beberapa foto Ji
Yeon. Tentu saja Ji Yeon protes, karena ulahnya Sunbae nya itu Ji Yeon tidak
bisa berkonsentrasi. Tapi meski begitu saat di foto, sempat-sempatnya Ji Yeon
memberikan tanda V padahal katanya Ji Yeon merasa terganggu, heheh.
Shi Hoon pun berhenti, dia
membiarkan Ji Yeon untuk belajar, tapi tetap saja Shi Hoon masih iseng
mengambil foto Ji Yeon. Dilarang pun memang percuma. Ji Yeon kemudian bertanya
apakah Shi Hoon tahu kenapa Ji Yeon mengambil tes ke Daily Sun? Memangnya
kenapa?
“Ada pria tampan yang bertanya
pendapatku, Dia mengatakan jika mimpi nya menjadi wartawan foto, dan dia ingin berkeliling dunia bersamaku. Aku yang
menulis dan dia yang mengambil gambar. Dia ingin membuat catatan bersamaku. Tapi
kalau cuma bedua, itu sangat berlebihan. Maka dia mengatakan jika aku
harus menuliskan artikel dan menunjukkan
pada semua orang”
Itu adalah mimpi Shi Hoon tentu
nya, namun Shi Hoon berpura-pura dan berkata, “Hei, aku tidak tahu siapa dia,
tapi mimpinya sangat menakjubkan. Akan lebih baik jika mimpi orang itu menjadi
kenyataan”
Shi Hoon pun mempersilahkan Ji
yeon untuk belajar dan dengan manjanya Ji yeon berkata agar Shi Hoon tidak menganggunya.
Ternyata orang yang ditunggu Shi
Hoon adalah Ji Yeon. Ternyata Shi Hoon datang lebih awal, Shi Hoon mengatakan
dia sudah memesankan kopi untuk Ji Yeon, “Americano dengan tambahan espresso
kan?” Ji Yeon berterima kasih, Shi Hoon sepertinya tidak lupa tentang kopi
kesukaan Ji Yeon. Shi Hoon pun mengatakan bahwa Ji Yeon juga tidak memakan
wortel yang dimasak dan juga tidak suka berjalan. Ji Yeon selalu menekan pasta
gigi di tengah dan Ji Yeo pun… punya kebiasaan mencium saat sedang mabuk.
Ji Yeon merasa malu dengan hal
itu dan menegur Shi Hoon untuk tidak melanjutkan semua kebiasaannya itu. Tapi
Shi Hoon tetap ingin bernostalgia, “Aku selalu menjemputmu setiap kali kau
makan malam kantor, karena aku takut kau akan minum alkohol dan mencium rekan
priamu yang lain”
Ji Yeon ingin mengalihkan
pembicaraan, “Cerita itu sudah sangat lama. Aku sudah berhenti minum sekarang. Kau
terlalu banyak ingat tentangku”
Di sudut lain di Café itu, ada
Young Shik dan Ketua Byun yang sedang mengintai Ji Yeon dan Shi Hoon dari
kejauahan. Young Shik sudah emmbawa kameranya untuk mengambil foto Ji Yeon dan
Shi Hoon, dia merasa suasana di antara mereka sangat baik. Ketua Byun pun
setuju, bahkan si penyihir bisa tertawa seperti itu. Ketua Byun tidak pernah
berpikir dia akan bisa melihat hal yang seperti ini.
Ketua Byun mengingatkan Young Shik agar tetap
berhati-hati supaya tidak ketahuan. Mereka pun kembali bersembunyi.
Shi Hoon merasa sangat senang
saat Ji Yeon menelponnya, hingga dia berpikir akan mati kesenangan, tapi akhirnya
dia sedikit kecewa karena ternyaa Ji Yeon hanya ingin melakukan wawancara. Ji
Yeon menjelasakan dengan artikel yang dia buat, dia akan mengalahkan artikel
‘Yang tercinta’ nya Philip Noh yang saat ini sedang beredar. Ji Yeon tampaknya
sangat tidak nyaman dengan artikel itu ya?
Bukannya menjawab, Ji Yeon malah
melirik Young Shik dan ketua Byun yang sedang memperhatikan mereka, Young Shik
bahkan sudah berhasil mengambil beberapa foto.
Ji Yeon memberi kode pada Shi Hoon, “Arah jam 3, ada paparazzi” Shi Hoon
mencoba menoleh kea rah yang dikatakan Ji Yeon, namun Ji Yeon melarannya, “Jangan
lihat mereka dan terlihatlah seperti biasa. Aku akan mengurusnya sebentar”
Ji Yeon bersikap sangat tenang
dan berdiri dari kursinya, dia menuju tempat Young Shik dan Ketua Byun sedang
mengintai mereka. Menyadari kedatangan Ji Yeon, Ketua Byun langsung panik dan
segara kabur. Sayangnya Young Shik tertinggal dan kepergok oleh Ji Yeon.
“Song Young Shik. Berhenti” Ji
Yeon menarik baju Young Shik untuk mengentikan dia kabur. Ji Yeon menyutuhnya
duduk, “Kau sudah gila ya? Dengan siapa kau kesini? Kau ingin mati?” Ji Yeon
menumpahkan emosi pada hobae yang seharusnya paling loyal itu.
“Berikan padaku” Ji Yeon dengan
tegas meminta pada Young Shik yang kebingungan (atau pura-pura kebingungan)
dengana pa yang diminta Ji Yeon. Tentu saja Ji Yeon meminta SD card kamera
Young Shik.
“Aiyoo, Su-Su-Sunbae, tidak
banyak fotomu disini” Young Shik mencoba mempertahankan SD cardnya. Ji Yeon
tidak peduli, Berapa banyak foto Ji Yeon ada disana? Ji Yeon tetap meminta SD
Cardnya.
Ji Yeon benar-benar kesal pada
Young Shik, “Br*ngs*k, kau pasti ingin mati. Apa kau ingin pakai di gips lagi?”
Akhirnya sisi preman Ji Yeon keluar juga.
Sementara Ketua Byun yang berhasil bersembunyi mencoba melihat keadaan, sepertinya dia harus merelakan foto ekslusif Ji Yeon dan Shi Hoon daripada kena semprotnya Ji Yeon.
Young Shik tidak mau jika dia
harus memakai gips lagi. Ji Yeon pun memaksa Young Shik memberiak SD cardnya, “Berikan.
Jika kau menyerahkannya, aku tidak akan memukulmu” . Dengan sangat sangat
terpaksa akhirnya Young Shik pun memberikannya.
Tapi pada akhirnya, Ji Yeon
memukul Young Shik juga, Young Shik langsung protes. “Kau bilang kau tidak akan
memukul...”
Eun Chae berterima kasih karena
Dong Ha telah membantunya untuk
memnutupi tanggal yang salah pada iklan yang telah tercetak. Jika bukan
karena Dong Ha Eun Chae pasti akan mati. Dengan tatapan kosong Dong Ha bilang
bahwa saat situasi sulit dia pasti akan menolong Eun Chae. Selesain membenarkan
semuanya mereka bisa meninggalkannya disini untuk dikirim ke distributor
nantinya.
Eun Chae berkata pada Dong Ha
bahwa Soo Chul ingin makan bersama mala mini. Dong Ha sudah tahu dan tak lama
Soo Chul pun menelpon Dong Ha, mengajak Dong Ha dan Eun Chae makan malam
bersama.
Mereka bertiga makan malam di
toko kue ikan Na Rae dengan pantauan Na Rae dan Min Goo dari kejauhan.
Soo Chul merasa Dong Ha banyak
sekali minum hari ini, apakah ada masalah? Dong Ha hanya tersenyum
menanggapinya. Dan lagi… kenapa Dong Ha masih memanggil Eun Chae dengan
embel-embel –ssi di belakang? Soo Chul mengejek Dong Ha orang sebagai orang
udik. Panggil saja dia Eun Chae dan Eun Chae pun di minta Soo Chul untuk
memanggil Dong Ha Oppa.
Dong Ha setuju saja, dengan
begitu dia akan berbicara lebih nyaman pada Eun Chae. Tentu saja Eun Chae juga
setuju, sejak tadi pandangannya tak lepas dari Dong Ha, dan dengan jelas dia
menunjukkan bawah berbinar-binarnya saat menatap Dong Ha. Eun Chae benar-benar
sudah jatuh pada pesona Dong Ha.
Soo Chul bertanya pada Eun Chae,
apa dia tahu mengapa banyak wanita lain menatapmu? Eun Chae bingung dan melihat
sekeliling, memangnya kenapa? “Karena kau duduk dengan orang yang paling
tampan” Ujar Soo Chul serius memuji dirinya sendiri, Eun Chae hanya tertawa
saja mendengarnya sementara Dong Ha berkomentar Soo Chul mengatakan omong
kosong lagi, ya ampun~~~
Na Rae memperhatikan Eun Chae
dari kejauahan dengan pandangan tidak suka. Min Goo bertanya apa yang sedang
dilihat istrinya?
“Gadis wajah lugu disana. Cara dia
melihat Dong Ha tidak bagus” Na Rae sepertinya punya feeling kuat tentang
perasaan Eun Chae pada Dong Ha, tapi Min Goo tidak melihat apapun. Na Rae sangat
yakin, apakah Min Goo tidak tahu jika Na Rae adalah penampar sandal ganda dari
SMA Samseon?
“Jika aku menampar sandal seperti
ini, dia langsung mati” Na Rae kesal dan hampir benar-benar melakukan
mempraktekan tamparannya pada Min Goo, membuat suaminya itu ketakutan. Na Rae
langsung sadar, “Oh, apa yang aku katakan? Mulutku tiba tiba kerasukan”
Min Goo dan Na Rae menatap Dong
Ha yang sangat banyak minum hari ini, mereka merasa kasihan pada Dong Ha, apa
yang bisa mereka lakukan? Dong Ha biasanya tidak seperti itu, dia hanya minum
tanpa banyak bicara. Min Goo bersemangat, bagaimanapun dia akan tetap mendukung
Dong Ha.
Dong Ha tampak sudah sangat mabuk,
Eun Chae bertanya apakah mereka harus pergi? (pulang maksudnya). Soo Chul
bertanya apakah Dong Ha baik-baik saja? Setengah mabuk Dong Ha berkata dia
baik-baik saja.
Tak lama Dong Ha pun memutuskan
pamit untuk pergi duluan. Sekali lagi Soo Chul bertanya apakan Dong Ha
baik-baik saja? Dia mengangguk dan meminta Soo Chul untuk mengantar Eun Chae
pulang.
Dong Ha pun pamit pergi, sebelum pergi tak lupa dia pamit juga pada Na
Rae dan Min Goo. Keduanya tampak khawatir pada Dong Ha, namun Dong Ha berkata
dia baik-baik saja.
Eun Chae khawatir pada Dong Ha,
dan berpikir mereka juga harus pergi, tapi Soo Chul mencegahnya dan meminta Eun
Chae untuk duduk sebentar,
“Eun Chae… Oppa memberitahumu,
kau jangan jatuh cinta pada Dong Ha. Dia sudah sudah menyukai seseorang”
Soo Chul memberi peringatan pada
Eun Chae dan membuatnya terkejut. Soo Chul melanjutkan, “Kau tidak boleh
menyukainya lebih dari seorang Oppa” Eun Chae hanya bisa tercengang
mendengarnya.
Dong Ha tampak lesu dan sedikit
mabuk. Dia tidak langsung pulang dan memilih berbaring di salah satu bangku
yang ada di depan gedung apartemen. Dia teringat pada Ji Yeon yang mengatakan
hatinya sakit karena apa yang terjadi pada Shi Hoon, Dong Ha pun bergunam. “Kau
terlalu kuat Beruang Kutub”
Di Apartemen Dong Ha dan Soo
Chul, Ji Yeon pun sedang menggalau karena ditinggal sendirian. Dia sedang
packing untuk kepindahannya, namun dia tidak memasukan apapun ke dalam kopernya
karena melihat Dong Ha belum juga datang. Saat mendengar suara pintu di buka,
Ji Yeon segera memasukan barang-barangnya, namun saat tahu tidak ada yang datang,
Ji Yeon kembali mengeluarkan barang-barangnya.
Ji Yeon akhirnya menyerah dan
membereskan barang-barangnya, namun dia tidak langsung pergi, dia tetap menunggu Dong Ha. Saat Dong Ha pun datang, i Yeon langsung cepat-cepat siap-siap dan
menyambut Dong Ha. Seolah dia baru selesai packing.
“Kau datang tepat waktu. Aku baru
saja selesai berkemas. Aku hampir tidak bisa mengucapkan salam perpisahan
padamu”
Dong Ha merasa aneh, “Kita akan
saling bertemu lagi, kita kan cuma sebelahan. Dan kita akan bertemu lagi
kantor, perpisahan apanya… Apa kau tidak mau menemuiku lagi”
Ji Yeon jadi merasa canggung, dia
hanya mengatakannya saja. Ji Yeon mencium bau alkohol, apakah Dong Ha minum?
Akh… iya.. dia mengaku hanya minum satu gelas.
Dong Ha melihat barang-barang Ji
Yeon apakah sudah semuanya? Dong Ha meminta Ji Yeon untuk menunggu sebentar
karena dia mau ganti baju dulu.
Dong Ha sudah selesai ganti baju
dan dia pun mengantar Ji Yeon untuk pulang ke apartemennya. Mungkin akan
memakan waktu beberapa hari untuk terbiasa lagi, tapi Ji Yeon yakin dia akan
segera terbiasa.
Dong Ha bertanya, selagi Dong Ha
ada di apartemen Ji Yeon, apakah dia butuh bantuannya? Tidak usah, dia akan
melakukannya nanti. Dong Ha sedikit memaksa, “Suruhlah aku sebelum aku berubah
pikiran” Ji Yeon akhirnya mengajak Dong Ha
untuk minum.
Namun Ji Yeon mendapat telepon, ternyata itu dari Shi Hoon. Ji
Yeon pergi ke dapur dan berbicara dengan Shi Hoon. Percakapan mereka ringan
hanya seputar apakah Ji Yeon sudah pulang? Lalu Ji Yeon bertanya apakah Shi
Hoon sudah makan? Namun hal itu sangat menganggu Dong Ha.
Tanpa sepengetahuan Ji Yeon, Dong
Ha memegang sebuah buku di balik badannya. Dong Ha menghadap rak buku dan
membuka buku itu. Buku itu bertuliskan ‘Momen Ajaib’
‘Cinta sejati yang tulus pasti
mengharapkan orang yang disukainya bahagia. Hidup ini sangat singkat. Jadi jika
ada kata-kata yang tertahan dihatimu, Anggap saja ini kesempatan terakhirmu dan
coba katakanlah padanya hari ini’
Yang di tuliskan Dong Ha di dalam
buku itu adalah “Would You Stay with me?” Dong Ha menyimpan buku ‘Momen ajaib’
di rak buku Ji Yeon.
‘Momen ajaib yang telah kau
tunggu, tanpa ditunda lagi, hari ini’
Ji Yeon datang membawakan minuman
untuk Dong Ha. Ji Yeon tersenyum dan mengatakan terimakasih untuk semua bantuan
Dong Ha padanya. Dong Ha tidak mengatakan apapun, dia terfokus pada Momen
ajaibnya.
Ji Yeon kemudian pergi
meninggalkan Dong Ha dan minumannya, Dong Ha kembali mengulang kata-kata
tentang momen ajaib di dalam hatinya, ‘Momen ajaib yang telah kau tunggu, Tanpa
ditunda lagi, hari ini’
Dong Ha menyimpan minumannya, dia berlari menuju Ji Yeon dan
memeluknya dari belakang, Ji Yeon kaget dengan tingkah Dong Ha, apalagi
saat mendengar apa yang dikatakan Dong Ha padanya, “Bisa kau tidak usah kembali
padaya lagi?”
***
Apa jawaban Ji yeon??? Apakah
Dong Ha berhasil menggunakan momen ajaibnya itu?
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
akhirnya udah berkali-kali buka blog mba irfa ^^
BalasHapusmksih mba irfa
sama aku juga dah bolak-balik. akhirnya keluar juga. maksih mba irfa. tumben telat mba ?. mba nya sakit pa ?. kalau sakit moga cepet sembuh. amin
Hapuskemarin sedang di luar kota say^^
HapusSemangat ya mbak irfa, aku suka sama drama ini....bagus deh....:)
BalasHapusSyukurlah udah di post,, kuota hbiz ga bz DL.. ujung2 pnsran n msk klr blog mba Irfa..
BalasHapusHihihihi
Hufff akhirnya bs brnpas lega,, ^^
Seandainya DH back hugs aNNa n mnta githu pzti aNNa bklan stay with him forever deh.. hahahahaha
Makin seru ceritanya.. :)
BalasHapusMakasih y mb buat sinopsisnya,,
Ditunggu kelanjutannya :)
Figthing dong ha ,suka couple DJ (dong ha ji yeon) ^_^
BalasHapusStefani
Udah plng ya mbak irfa??? Thx ya mbak...
BalasHapusKasian galau liat DH,wajar jg klo JY sedih begitu,knp baru skrg SH muncul wlo alasannya seperti itu,. Poor DH.. Mga happy end dech
Sudaaahh,, hehehe^^ makasih sudah sabar menunggu...
HapusIya kasian Ji Yeon, amiinnn,,, moga Happy end deh ini drama
Wah ceritanya makin seru, lanjut terus mbk hwaiting
BalasHapusAduuuh makin ksni crt nY makin seruuu .. Semangt yyy
BalasHapusWah sdh kluar part2 nya..trnyata dong ha emang benern suka ya sma ji yeon..
BalasHapusehmm kira2 ji yeon milih siapa ya..dong ha or beruang kutun
oh ya mbk klo mau lht gmna cara nya..apa melalui tab bisa.
tlng d jwb ya mbk..makasih
sepertinya sih bisa, tapi aku nggak tau caranya menonton dari Tab, maaf yah,, aku mah gaptek, cuman bisa nonton dari Lepi aja soalnya, hehehe
Hapusaduhhh.. Dong Ha aj dong
BalasHapusmasih penasaran Shi Hoon kok bisa"ny ga ngasih kabar sama sekali?
di episode 7 dan 8 ini Dong Ha dikacangin terus.
semngat mbak
ditunggu episode 9 dan 10 secepatnya. hehhee
Gomawoo...
BalasHapuselat bangett sinopsis nya,klu bisa episode 9 & 10 harus dipercepat buat sinopsis nya ea..
akhirnya keluarjuga sinopsisnya.....
BalasHapusgumawonya mbak....