Hong Chae Hee sedang memeriksa
ruangan pameran karya-karya Shi Hoon. Dia melihat sebuah foto gambar yang akan
di pajang di spot utama pameran itu. Chae Hee memeriksa pamfletnya dan tidak
menemukan foto apa yang akan dipajang disana.
Chae Hee bertanya Foto apa itu?
Pegawai mengatakan itu adalah karya Philip Noh, dia yang menyuruh mereka untuk
membawanya kesana. Chae Hee bingung,
“Siapa yang menyuruhnya?” Chae
Hee tampak kesal karena dia tidak tahu apa-apa.
“Aku” Shi Hoon datang dan berkata
dialah yang meminta Foto itu untuk dipasang terpisah. Chae Hee tidak mengerti
karena foto itu tidak ada di pamflet. Shi Hoon tadinya ragu apakah dia harus
memasangnya atau tidak jadi dia tidak memberitahu Chae Hee.
Setelah Foto itu terpasang dengan
benar, pegawai pun membuka kain putih yang dijadikan penutup Foto tersebut.
Chae Hee kaget melihatnya. Gambar yang terpajang disana adalah foto-foto karya
Shi Hoon dengan latar belakang wajah Ji Yeon.
“Ini dia kan?”
Chae Hee bertanya, kenapa dia?
Shi Hoon merasa ini adalah kesempatan terakhirnya. Setelah selesai pameran, Shi
Hoon tidak akan memiliki kesempatan untuk mengaku pada Ji Yeon. Chae Hee
semakin bingung. Shi Hoon mau pergi setelah pameran? Ke Amerika?
Kemanapun itu, Shi Hoon memang
harus pergi, karena sudah tidak ada gunanya lagi dia ada di Korea. Dan Ji Yeon
sepertinya benar-benar gila. Shi Hoon memberinya undangan, tapi dia malah
merobeknya. Walau Ji Yeon tidak datang ke pameran, Shi Hoon yakin Ji Yeon akan
membaca Koran tentang pameran ini. Chae Hee tak bisa berkata apa-apa lagi,
apalagi mereka diberitahu bahwa wartawan sudah datang.
Shi Hoon muncul di hadapan
wartawan dan menjawab berbagai pertanyaan mereka. Sudah 6 tahun sejak Shi Hoon
tidak kembali ke Korea, biasanya
Karyanya diambil dari medan perang atau pedalaman, tapi ternyata tema
nya cukup Romantis.
Saat acara Konferensi Pers
berlangsung Chae Hee melihat Ji Yeon ada diantara para wartawan bersama Dong
Ha, dia panik dan membisikan sesuatu pada pegawainya.
Chae Hee kesal karena pegawai
galeri tidak menuruti perintahnya, “Apa kau tidak mendengarkanku?” Pegawai itu
berkata dia tidak bisa menurunkan foto itu tanpa ijin Philip Noh. Chae Hee semakin
kesal, “Aku Direktur di sini. Aku memberikan izin nya!” Pegawai itu berbisik
bahwa mereka sedang ada tamu dan akan menurunkannya setelah pemeran selesai
nanti.
Chae Hee tidak sabar dan
membentak pegawai itu, “Aku bilang turunkan sekarang!” Pertengkaran mereka
mengundang perhatian wartawan dan Foto Ji Yeon yang ada dibelakang mereka lebih
menarik perhatian wartawan.
Ji Yeon yang ingin bertanya pada
Shi Hoon tentang alasannya meninggalkan Ji Yeon 6 tahun lalu masuk ke dalam
ruangan pameran dan para wartawan yang sedang menatap fotonya langsung tertarik
padanya, mereka memberikan jalan pada Ji Yeon untuk melihat foto dirinya yang
terpampang di dinding. Ji Yeon merasa kaget melihatnya.
Ji Yeon tidak mengerti mengapa
fotonya terpampang disana, dia merasa tak nyaman saat para wartawan
memandanginya.
Shi Hoon datang dan memanggilnya,
“Ji Yeon-na… mari kita... mulai dari awal lagi” Ji Yeon tercengang
mendengarnya, tidak tahu harus bereaksi bagaimana.
Tepat saat Shi Hoon
mengatakan itu Dong Ha pun tiba untuk menyusul Ji Yeon. Setelah pengakuan Shi Hoon, para
wartawan sibuk mengambil foto mereka berdua.
Ji Yeon merasa tidak nyaman. Dong
Ha berniat untuk membawa Ji Yeon pergi dari sana, tapi Shi Hoon mendahuluinya.
Dia lebih dulu menarik Ji Yeon dan membawanya pergi hadapan wartawan yang
penasaran.
Dong Ha berniat mengejar mereka
namun Chae Hee mencegahnya, dia ingin berbicara dengan Dong Ha.
Wartawan mengejar Ji Yeon dan Shi Hoon yang pergi ke
gudang dan bersembunyi untuk menghidari wartawan yang kelimpungan mencari
mereka berdua.
Chae Haa berang terhadap Dong Ha,
“Apa kau tidak berpikir?” Dong Ha bingung apa maksud wanita itu.
“Kau bilang kau pacar Ban Ji
Yeon. Tapi apa yang kau lakukan disini? Kau seharusnya mencegah dia datang ke
sini”
Dong Ha semakin tak mengerti apa
sebenarnya yang diinginkan Chae Hee, kenapa dia bersikap se ekstrim itu hanya
karena kedatangan Ji Yeon ke pameran itu.
Ji Yeon dan Shi Hoon bersembunyi
di bawah tangga di gudang. Mereka berhasil menghindari wartawan, saat Ji Yeon
hendak bertanya apa yang sedang Shi Hoon lakukan? Shi Hoon membekap mulut Ji
Yeon dengan tangannya hingga wajah mereka semakin berdekatan.
Setelah wartawan pergi, Shi Hoon
melepaskan tangannya dan menatap wajah Ji Yeon yang menjadi canggung karena
kedekatan mereka. Ji Yeon segera menghindari tatapan Shi Hoon. Setelah
memastikan tak ada lagi wartawan yang mengejar mereka, keduanya keluar dari
sana.
Dong Ha kaget mendengar apa yang
dikatakan Chae Hee, “Dia benar benar konyol. Dia berangkat minggu depan?” Dong
Ha memastikan informasi itu.
Chae Hee membenarkan dengan
tegas, Jadi sebaiknya Dong Ha membawa Ban Ji Yeon pergi dari tempat itu dan
jangan pernah muncul lagi di depan Noh Shi Hoon. Dong Ha tidak mengerti, orang
yang melakukan pengakuan di depan kamera bukan Ban Ji Yeon, melainkan Noh Shi
Hoon. Mengapa dia besikap seperti itu padahal dia akan pergi minggu depan?
“Bukankah itu jauh lebih baik
untukmu, Yoon Dong Ha?”
Apa maksudnya itu? Chae Hee
bertanya, apakah Dong Ha pikir Ji Yeon dan Shi Hoon serasi? Philip Noh adalah
fotografer terkenal dunia. Di Amerika
dan Eropa, banyak universitas disana mau menjadikannya dosen. Bahkan setelah 6
tahun berlalu, mereka masih menginginkannya. Ban Ji Yeon hanya penghalang demi
masa depan Noh Shi Hoon.
Dong Ha bertanya dengan telak,
“Itu demi masa depan Noh Shi Hoon atau dirimu?” Chae Hee gelagapan, namun dia
langsung menyanggah “Tentu untuk Tuan Noh, Itulah sebabnya dia tidak datang ke
pernikahannnya.
Dong Ha jadi curiga, “Apa itu
yang dikatakan Noh Shi Hoon?” Lalu mengapa pria itu masih memiliki cincin yang
Ban Ji Yeon kembalikan. Chae Hee semakin terlihat cemas dan panik. Dia meremas
amplop yang di ada ditangannya, Dong Ha jadi curiga.
Apa yang sebenarnya sedang
dilakukan Chae Hee? Dong Ha merebut amplop yang mati-matian dipertahankan Chae
Hee, hingga isi amplop itu tercecer ke bawah. Isinya adalah cincin yang
disimpan Shi Hoon dan sebuah foto.
Dong Ha mengambil cincin itu dan
melihat foto yang terjatuh. Foto peralatan operasi dan di foto itu tertulis
Somalia, tertanggal 6 tahun yang lalu. Apa maksud dari foto itu? Chae Hee
gelagapan tidak ingin menjawab pertanyaan itu.
Ji Yeon tidak mengerti dengan
sikap Shi Hoon, mengapa dia melakukan itu? Bukan kah Shi Hoon sudah mengatakan
dengan jelas. Dia ingin memulai kembali dengan Ji Yeon. Hhhh,,, apakah Shi Hoon
pikir Ji Yeon akan tersentuh karena hal itu? Alasan Ji Yeon datang karena dia
ingin melihat mimpi Shi Hoon yang lebih penting dari Ji Yeon dan juga untuk
bertanya tentang alasan mengapa Shin Hoon meninggalkannya 6 tahun lalu. Ji Yeon
sangat penasaran dengan hal itu.
“Selama 6 tahun, Aku selalu
memikirkan hal itu. ‘Kenapa dia meninggalkan aku? Apa yang aku lakukan
salah?’ Sunbae kau bahkan tidak memberi
aku kesempatan. Jika aku memang salah, aku akan berubah” Ji Yeon melampiaskan
unek-unek yang selama 6 tahun ini dia pendam di dalam hati.
Ji Yeon sama sekali tidak salah,
dia tidak perlu berubah, “Kau benar-benar... sempurna bagiku” Lalu mengapa Shi
Hoon meninggalkannya? Shi Hoon tampak bingung bagaimana menjelaskan keadaannya.
Ji Yeon penasaran, apakah Shi Hoon bertemu wanita lain di Eropa? Atau kah… Shi
Hoon menyukai asistennya itu?
Shi Hoon jadi tidak enak telah
membuat Ji Yeon berpikir yang tidak-tidak. Bagaimanapun dia harus mengatakan
yang sebenarnya, “Aku tidak pergi ke Eropa, Ji Yeon-na”
Dong Ha lagi-lagi kaget mendengar
apa yang diceritakan Chae Hee padanya. “Jadi dia berbohong. Bagaimana mungkin
seorang pria yang berada dimeja operasi bisa mengejar mimpinya?”
Setelah dipikir lebih lanjut,
Dong Ha tahu Chae Hee mengambil peran dalam memisahkan Ji Yeon dan Shi Hoon.
Apakah Chae Hee tahu apa yang telah dia lakukan pada mereka berdua? Chae Hee
tampak tidak merasa bersalah, menurutnya apa yang dilakukannya sudah benar, toh
mereka juga belum menikah.
Noh Shi Hoon… Chae Hee lah yang
membuatnya menjadi Fotografer Philip Noh yang terkenal di dunia. “Orang yang
dia butuhkan sekarang bukanlah wanita uti, tapi Aku!” Cha Hee mencari
pembenaran.
Dong Ha bertanya apa Chae Hee
tidak lihat Shi Hoon menderita karena apa yang dilakukan Chae Hee itu? Chae Hee
tidak peduli, menurut Chae Hee tidak ada orang lain yang peduli pada Noh Shi Hoon
lebih dari dirinya?
Dong Ha kesal, “Kau peduli
padannya? Kau sudah membuatnya terluka!”
Chae Hee tidak mengerti pada Dong
Ha, bukan kah mereka berada dalam situasi yang sama? Jika Ban Ji Yeon dan Noh
Shi Hoon berbaikan lagi, Dong Ha tidak akan mendapatkan Ji Yeon dan Chae Hee
akan kehilangan orang yang sudah membuatnya mengorbankan masa depannya.
Dengan tegas Dong Ha berkata pada
Chae Hee, “Aku berbeda denganmu”
Dong Ha kemudian pergi
meninggalkan Chae Hee sambil bergunam, “Dasar beruang kutub bodoh. Dia tidak tahu
dia ditipu oleh asistennya”
Ji Yeon tidak mengerti mengapa
Shi Hoon berbohong, apakah Shi Hoon berpikir Ji Yeon akan mengejarnya jika dia
pergi ke Afrika, itulah mengapa dia berbohong tentang Eropa? Lalu setelah
melihat ana-anak yang kehilangan orang tua mereka di medan perang Shi Hoon
akhirnya memikirkan orang yang dia tinggalkan?
Shi Hoon menyangkal tuduhan Ji
Yeon, Foto itu dari hatinya yang paling tulus. “Setiap kali aku hampir mati,
kaulah yang memberiku kekuatan”
Ji Yeon tetap tidak terima,
meskipun Shi Hoon pergi ke ujung dunia, melakukan pekerjaan terbaik untuk
dunia, dan menjadi orang paling religius. Tapi 6 tahun ini, sangat menyakitkan
dan sulit bagi Ji Yeon.
“Aku.. tidak pernah bisa
memaafkanmu, Sunbae. Jadi, kita tidak akan memulai dari awal lagi”
Dong Ha datang dan berkata, “Jadi
kau tidak perlu cincin ini lagi” Ji Yeon dan Shi Hoon melihat kea rah Dong Ha
yang kemudian berdiri diantara mereka.
“Ban Ji Yeon bilang dia tidak
menyukaimu. Benarkan? Jadi kita akan buang ini” Dong Ha menunjukkan sepasang
cincin pertunangan mereka yang selama 6 tahun ini disimpan Shi Hoon. Dong Ha membuang cincin itu dan Shi Hoon menjadi kesal melihat
apa yang dilakukan Dong Ha.
Ji Yeon kaget melihat cincin itu,
dia tidak pernah menyangka jika Shi Hoon masih menyimpannya, untuk apa?
Dong Ha bertanya pada Shi Hoon, Apakah
Shi Hoon tahu kenapa Ji Yeon mengembalikan cincin itu? Alasannya adalah karena
Shi Hoon berkata jika dia menyesal melamar nya. Ban Ji Yeon akan menjadi penghalang untuk impian Noh Shi Hoon.
Shi Hoon bingung mendengar apa
yang dikatakan Dong Ha, “Apa maksudmu?”
“Sunbae itu yang kau katakan, alasan
kenapa kau tidak kembali” Ji Yeon membenarkan perkataan Dong Ha.
Shi Hoon tidak mengerti, Dong Ha
kemudian memberi klu, “Tanyakan saja pada asistenmu”
Chae Hee bersembunyi di balik
tembok mendengarkan percakapan mereka bertiga. Dia tidak berani menunjukkan
dirinya di depan Shi Hoon karena kebohongannya terbongkar.
“Chae Hee? kau percaya
kata-katanya?” Shi Hoon malah berkata seolah tak percaya bahwa Ji Yeon percaya
begitu saja percaya pada kata-kata Chae Hee.
Setelah Shi Hoon menghilang, Chae
Hee lah satu-satunya orang yang memberi kabar tentangnya. Bagaimana mungkin Ji
Yeon tidak percaya padanya?
Dong Ha akhirnya membuka
kebenarannya, “Dia berada di rumah sakit setelah ditembak di kakinya 6 tahun
yang lalu. Itulah sebabnya dia tidak bisa datang ke pernikahan”
Ji Yeon kaget mendengar apa yang
dikatakan Dong Ha. Apakah itu benar? Shi Hoon terluka sehingga dia tidak bisa
datang ke pernikahan mereka 6 tahun lalu?
Dong Ha bertanya pada Shi Hoon,
mengapa dia masih minum obat pereda rasa sakit? Dong Ha melihat gambar-gambar
dari ruang operasi, apakah Shi Hoon di operasi lagi?
Shi Hoon tidak mau menjawab dan berjalan menuju kolam. Dong Ha menantang, Jika Shi Hoon
masuk ke dalam kolam untuk mengambil cincin itu, mungkin dia tidak akan bisa
berjalan lagi.
Tanpa mempedulikan peringatan
Dong Ha, Shi Hoon masuk ke dalam kolam untuk mengambil cincin itu. Ji Yeon
berusaha mencegah Shi Hoon hingga dia masuk ke dalam kolam juga.
Melihat
sepasangan mantan kekasih itu berada di dalam kolam karena ulahnya, Dong Ha pun
masuk ke kolam dan mengambilkan cincin nya juga menyelamatkan Shi Hoon.
Ji Yeon memapah Shi Hoon masuk ke
dalam apartemennya. Seharusnya Shi Hoon tinggal lebih lama di RS mengapa dia
sangat keras kepala? Shi Hoon duduk di sofa setelah terpincang-pincang karena
luka di kakinya terkena air.
“Dokter bilang aku akan baik-baik
saja hanya dengan obat dan istirahat. Jangan khawatir” Shi Hoon menenangkan Ji
Yeon yang tampak sangat khawatir.
Ji Yeon bertanya apakah Shi Hoon
baik-baik saja? Bagaimana dengan kakinya? Dengan santai Shi Hoon menjawab dia
baik-baik saja, lagi pula dia kan tidak perlu memakai rok mini jadi tidak
masalah dengan luka operasi di kakinya.
Ji Yeon mendengus, “Apa kau pikir
itu lelucon?” Ji Yeon bertanya bagaimana ceritanya Shi Hoon bisa tertembak?
Bagaimana jika dia benar-benar mati?
Dong Ha menggalau, dia menanti Ji
Yeon di luar gedung apartemen mereka. Namun tak ada tanda-tanda kedatangan
Ji Yeon.
Ji Yeon berada di apartemen Shi Hoon, dia menatap Shi Hoon yang tertidur di sofa, dia tidak tega meninggalkan pria itu sendirian.
Dong Ha mencoba mengirim sms,
“Apakah kau baik-baik saja? Haruskah aku menjemputmu?” Namun Dong ha tidak jadi
mengirimkan sms itu. Dia ingin emmpercayai keputusan Ji Yeon.
Dong Ha teringat pada kata-kata
Chae Hee, jika Ji Yeon dan Shi Hoon berbaikan lagi, maka Dong Ha tidak bisa
mendapatkan Ji Yeon, apa mungkin mereka
berbaikan lagi? Dong Ha mendesis, “Huh! Siapa bilang?”
Paginya, Ji Yeon meminta Shi Hoon
menjelaskan apa yang terjadi. Shi Hoon pun mulai bercerita.
“Aku pergi ke Somalia sesuai
permintaan dari profesorku. Aku harus menyelesaikan pemotretan dan pergi besok
harinya untuk pernikahan kita. Mereka bilang perang sudah selesai, tapi
tiba-tiba... Kedutaan menyuruhku untuk tetap tinggal. Namun pengantin pria harus
hadir di pesta pernikahan”
Ji Yeon tercengang mendengar
cerita Shi Hoon dan semakin kaget mendengar lanjutnya,
“Setelah bangun dari operasiku, Sudah
lewat tanggal 15 Maret. Dan kemudian aku kehilangan kesadaranku lagi. Karena
infeksi, aku koma selama dua bulan. Ketika aku bangun, cincinmu sudah ada di
sana”
Soo Chul terbangun di pagi hari,
mengangkat kaki kiri dan kanannya sambil bernyanyi-nyanyi tidak jelas. Tanpa
melihat apapun Soo Chul duduk di sofa dan menimpa Dong Ha yang berteriak
kesakitan. Soo Chul kaget, mengapa Dong Ha tidak tidur di kamarnya? Apakah Dong
Ha menonton blue film sepanjang malam? Isshh,, Dong Ha tidak seperti Soo Chul.
“Noonim tidak pulang tadi malam,
kamarnya juga kosong pagi ini. Bukannya Noonim pindahnya lusa? Apakah dia sudah
pindah?” Dong Ha langsung kepikiran sesuatu dan segera bergegas keluar menuju
apartemen Ji Yeon.
Dong Ha memanggil-manggil Ji
Yeon, “Ketua! Ketua!” Tapi tidak ada jawaban. Ji Yeon ternyata tidak kembali ke
apartemennya juga.
Ji Yeon duduk di luar gedung apartemen sambil mengingat apa yang dikatakan dokter tentang kondisi Shi Hoon.
Operasi temabakan pistol, koma
akibat infeksi, bahkan operasi elektif. Shi Hoon terlalu berlebihan menggunakan
kakinya, dia bisa saja terkena hematoma atau disosiatif. Untuk saat ini Shi
Hoon, dia tida boleh bekerja terlalu berat.
Ji Yeon tiba di atas disambut
Dong Ha yang langsung bertanya, “Kau keluar semalaman dan tidak menelpon” Dong
Ha sangat khawatir pada Ji Yeon. Dengan tenang Ji Yeon berkata, “Sunbae
benar-benar sakit” Dong Ha jadi merasa bersalah, apakah karena dia masuk ke
dalam air? Itu bukan salah Dong Ha. Ji yeon berkata dia mau mandi dan bersiap
untuk bekerja.
Soo Chul sedang memuji dirinya
sendiri saat Ji Yeon datang. Soo Chul menyapanya, tapi Ji Yeon mengabaikannya,
yay.. dia hanya bisa mengangakan mulutnya mendapatkan sikap cuek Ji Yeon, Dong
Ha pun datang dan lagi-lagi Soo Chul pun di abaikan oleh Dong Ha, yay.. mak
jleb banget. Soo Chul bergunam, “Ah, yang benar saja. Sulit hidup dengan dua
orang yang sedang ada ‘sesuatu’.”
Kantor Trouble maker menjadi
rusuh saat mereka membaca berita tentang Pengakuan cinta romantic dari Philip
Noh. Mereka tidak percaya dengan foto karya Philip Noh, “Apa ini benar-benar
Ban Ji Yeon?” Ketua tim Byun dan Rin JI yang paling tidak bisa mempercayai hal
itu. Tapi wajah di foto itu sangat mirip dengan Ban Ji Yeon. Sepertinya itu
memang dia.
Saat Dong Ha datang, Young Shik
langsung laporan jika Ji Yeon sunbae nya masuk Koran. Young Shik sudah curiga
sejak pertama kali mereka melakukan wawancara. Dia tidak pernah menyangka jika
dua orang yang paling dia hormati ternyata adalah pasangan. Dong Ha hanya
menatap artikel itu, dia tidak tahu harus mengatakan apa.
Ketua Byun merasa ini tidak masuk
akal, ini pasti hanya konpirasi. Rin Ji
juga tidak percaya, “Apa masuk akal kalau dia wanita 'Yang Tercinta' itu?”
Tentu saja tidak! Bagaimana bisa orang seperti mirip penyihir? Apakah mereka
tidak membaca artikelnya? Mereka berkencan lebih dari 10 tahun. Rin Ji merasa
itu tidak adil, “Apa mata semua laki-laki kacau?”
Ji Yeon datang, mereka semua
langsung kasak kusuk. Young Shik ingin mengkonfirmasi kebenaran artikel itu,
apakah itu benar-benar Ji Yeon? Belum sempat Young Shik mengatakan apapun, CEO
Kwon sudah memanggil Ji Yeon ke ruangannya.
CEO Kwon merasa takjub pada Ji
Yeon, “Memang benar, Ketua Ban memang hartanya Trouble Maker ini. Bagaimana
mungkin masa lalu kalian begitu romantis” Di saat kritis seperti ini perusahaan
akan mendapat keuntungan jika mereka menulis berita tentang Ji Yeon.
Ji Yeon tidak suka itu dan
menegur atasannya, “Direktur!” CEO Kwon mengerti, tapi dia tetap meracau.
Karena mereka sudah ketinggalan berita, untuk mengalahkan Koran lain mereka
harus membuat artikel khusus ‘Phillip Noh dan Gadis Kekasihnya’
Ji Yeon membenci judul itu. CEO
Kwon mengerti, sedikit aneh jika Ji Yeon harus menulis berita tentang diri
sendiri. Apakah dia harus meminta Ketua Byun untuk membuatnya? Ji Yeon semakin
membenci hal itu.
CEO Kwon masih bersikeras, wajah
Ji Yeon akan di kaburkan dan namanya akan diinisialkan. Kemudian mereka bisa
menempatkan kotak hitam di matanya.
Mendengar ide gila CEO Kwon, Ji
Yeon semakin kesal, “Direktur!”
Ibu Ji Yeon sedang berada berada
di tempat senamnya. Ketika teman-temannya sibuk makan, Ibu Ji Yeon memilih
menonton TV dia bahkan sama sekali tidak tergoda saat teman-temannya mengajak
makan.
Apa yang sedang di tonton ibu?
Dia menonton acara tentang seorang wanita yang melakukan operasi plastik dan
berubah menjadi sangat cantik. Teman-temannya ikut bergabung menonton
bersamanya.
Meskipun perempuan itu menjadi
cantik, tapi operasinya pasti sangat sakit. Ibu berkomentar seharusnya dia
menerima dirinya apa adanya. Teman Ibu berkata, jaman sekarang ini mana ada
orang yang bisa menerima dirinya apa adanya. Jika mereka ingin terlihat 10
tahun lebih muda, dia mau dioperasi dan punya hidup yang baru. Teman-teman ibu
jadi berlomba-lomba ingin di operasi karena ingin terlihat 10 tahun lebih muda.
Ibu Ji Yeon pun akhirnya memutuskan
untuk pergi ke klinik Operasi Plastik. Melihat para wanita yang sudah melakukan
operasi plastik berbalut perban di wajahnya Ibu sebenarnya agak gemetaran,
namun akhirnya namanya di panggil juga.
Ibu berkonsultasi dengan
dokter bedah plastik, bahwa dia sedang diet keras beberapa hari ini
sehingga wajahnya mengendur, apakah dia bisa mengencangkan kembali mukanya?
Tentu saja bisa, bahkan mereka bisa memperbaiki dagunya dengan botox, menutupi
garis senyumnya dengan filler dan memasukan implant pada pipinya dengan
lifting.
Ibu berbinar-binar mendengarnya,
apakah berarti dia akan terlihat 5 tahun lebih muda? Akhir-akhir ini dia sedang
mencoba mendapatkan hati seorang pria. Jika Ibu bisa mengurus diri dengan baik,
dia bahkan bisa terlihat 10 tahun lebih muda? Ibu sudah merasa kegirangan
mendengarnya, namun tiba-tiba dia merasa sedikit pusing karena datang kesana
dengan perut kosong.
Saat Dokter mengatakan bahwa dia
akan memeriksa tekanan darahnya terlebih dahulu, Ibu tiba-tiba pingsan.
Sebuah telepon masuk ke kantor
Trouble Maker mencari Ji Yeon. Young Shik yang mengangkatnya mendapatkan
isyarat dari Ji Yeon agar mengatakan bahwa Ji Yeon tidak di tempat. Terpaksa
Young Shik pun berbohong.
Ji Yeon bersiap untuk pergi dan
berkata agar tidak ada yang mencarinya dan dia juga akan mematikan teleponnya.
Kemana kah Ji Yeon pergi? Dia
pergi ke toko kue ikan milik Na Rae. Ji Yeon dan Na Rae duduk bersama teringat
pada masalu saat mereka duduk di kedai kopi sepanjang hari untuk menulis satu
baris puisi.
Na Rae bertanya, jadi apa yang
akan Ji Yeon lakukan? Tentang apa? Tentu saja tentang Shi Hoon yang kembali
setelah 6 tahun. Entahlah, Ji Yeon bingung, dia tidak tahu harus melakukan apa. Meski sudah tahu alasa Shi Hoon
meninggalkannya dia tetap tidak mengerti mengapa Shi Hoon tidak menelponnnya
selama 6 tahun ini sehingga dia harus memiliki waktu yang sulit.
“Kenapa Dong Ha menceritakan
semuanya?” Na Rae bertanya seolah pada dirinya sendiri. Tentang asisten licik
yang merusak hubungan Ji Yeon dan Shi Hoon. Apakah perasaan Dong Ha tidak sakit
karena hal itu? Ji Yeon bingung harus menjawab apa, karena dia pun tidak
mengerti.
Min Goo datang membawakan pesanan
Ji Yeon yang tidak ada di daftar menu toko mereka, sepertinya Min Goo harus
membelinya di tempat lain. Min Go memberikannya sambil cemberut. Na Rae
berterimakasih pada suaminya. Ji Yeon pun menyusul mengucapkan terimakasih
membuat Min Go sedikit kaget mendengar ucapan terimakasih Ji Yeon.
Dong Ha menerima telepon yang
mencari Ji Yeon, dia kaget mendapat kabar yang disampaikan si penelpon apalagi
Ji Yeon sedang tidak ada di kantor.
Telepon tadi mengabarkan tentang
Ibu yang masuk RS. Dong Ha segera menjenguknya membawakannya buah-buahan dan
makanan bergizi untuk memulihkan malnutrisi yang sedang dialami ibu. Dong Ha
bahkan menyuapi ibu, walaupun ibu mengatakan dia bisa makan sendiri.
Pasien di sebelah ibu memuji Dong
Ha, “Anakmu sangat baik” Ibu berkata Dong Ha bukan anaknya, tapi dia dengan
putrinya… Mereka pun menyimpulkan Dong a adalah menantunya. Dong Ha hanya
tersenyum mendengar pembicaraan pasien
itu.
“Oh, kau pasti senang. Dia sangat
tinggi, dan wajahnya tampan. Aku harap aku juga punya menantu seperti dia”
Dong Ha kemudian mengambilkan
buah dan memberikannya pada pasien dan penjaganya nya. Buah itu banyak
mengandung Vitamin C, jadi sangat baik untuk wanita.
Ibu menatap Dong Ha,
Kepribadiannya baik dan orangnya tampan, Tapi… ada satu hal… pekerjaannya hanya asisten.
Dong Ha meminta Ibu untuk makan
lagi, kemudian ada seorang dokter yang mengenali Dong Ha.
“Dong Ha, Hei! Kenapa kau ada
disini? Apakah Direktur tahu kau disini?” Dong Ha terlihat panik melihat
kedatangan dokter yang dia panggil Sunbae itu. Dong Ha segera mendekati Dokter
itu, “Ah, Sunbae. Apa kabarmu?” kemudian membawanya keluar.
Saat kembali ke ruang rawat Ibu,
Dong Ha disambut pertanyaan tentang mengapa Dong Ha mengenal Dokter tadi. Dong
Ha berkata dia adalah Sunbae nya ketika kuliah. Ibu kaget, “Jadi Mr. Yoon
Sekolah di Kedokteran juga?” Dong Ha membenarkan, tapi dia belum lulus. Ibu
tampak senang mendengarnya.
Ji Yeon datang dengan panik, “Ibu,
apa yang terjadi? kau sakit apa?” Ibu berkaya dia baik-baik saja, itu hanya
masalah kecil. Sebaiknya Ji Yeon tidak usah cerewet. Ji Yeon bertanya pada Dong
Ha ada apa dengan ibunya?
Dong Ha berbisik pada Ji Yeon, “Dia
pingsan karena kekurangan gizi di klinik operasi plastik” Ji Yeon kaget
mendengarnya, dia langsung mengomeli ibunya, “Malnutrisi dengan tubuh ini
sebesar ini? Kau mau operasi plastik?!” Ibu menyuruh Ji Yeon Diam!
Ji Yeon merasa gila karena
kelakuan ibunya, padahal Ji Yeon sangat mengkhawatirkannya. Mengapa Ji Yeon
cerewet sekali, lagipula semuanya sudah di urus dengan baik oleh Mr. Yoon. Ji
Yeon pun berterima kasih pada Dong Ha.
Karena sudah ada Ji Yeon, Dong Ha
pun pamit pergi. Sebelum pergi Dong Ha mendo’akan ibu, semoga cepat sembuh. Ibu
berterima kasih pada Mr. Yoon nya. Dong Ha pun pergi.
Ibu menyuruh Ji Yeon untuk
mengantarnya, Ji Yeon menolak. Ibu berkata bahwa Dong Ha sudah membelikannya
buah dan juga menyuapinya. Dia bahkan berbicara dengan teman-temannya juga
memijat kakinya. Dong Ha sudah bertindak seperti menantunya, mengapa Ji Yeon
sangat tidak berperasaan? Ji Yeon akhirnya mengalah dan keluar untuk mengantar
Dong Ha.
Ji Yeon mengejar Dong Ha dan berdiri di samping pria yang sedang menunggu Lift itu. Dong Ha bertanya mengapa Ji Yeon keluar? Ibu
memintanya untuk mengantar Dong Ha keluar.
Dong Ha menatap langsung mata Ji
Yeon, “Kau tidak menghindariku?” Dong Ha lalu tersenyum. Ji Yeon bingung, kapan
dia menghindari Dong Ha? Sejak pagi ini, Ji Yeon tidak berbicara padanya. Ji
Yeon menghindarinya, tidak berbicara
juga tidak menatapnya.
Ji Yeon merasa tidak enak pada
Dong Ha, “Bukan seperti itu, Aku hanya terganggu kalau memandangmu”
Dong Ha tidak mengerti, apakah Ji
Yeon merasa akan terbang jika memandangnya? Seseorang membuat berita tentang
Beruang kutub dan Ji Yeon keluar semalaman tanpa memberi kabar. Dong Ha juga
merasa terganggu. Lift terbuka, Dong Ha dan Ji Yeon masuk untuk turun ke lantai
1.
Dong Ha mendatangi apartemen Shi
Hoon yang mempersilahkannya masuk dan duduk. Dong Ha datang untuk mengembalikan
cincin yang dia buang ke Kolam.
Dong Ha menolak saat Shi Hoon
menawarinya minum, dan berniat ingin segera pergi dari sana. Tapi Shi Hoon
berkata padanya, Dong Ha pasti ingin berbicara sesuatu padanya. Dong Ha merasa
menyesal karena dia telah mengambil barang orang lain dan membiarkan orang
sakit masuk ke dalam air. Tapi seharusnya Dong Ha membuat Ji Yeon dan Shi Hoon
terus berada dalam kesalah pahaman saja.
Sebagai kekasih Ji Yoen apakah
Dong Ha tidak punya malu? Mengapa dia bersikap seperti itu? Dia tidak
seharusnya mengungkap kebenaran. Dong Ha hanya ingin mereka berdua
menyelesaikan kesalah pahaman itu dan membuat Ji Yeon merasa lebih baik. Dengan cara itu, Ji Yeon bisa
bersama Dong Ha tanpa bayang-bayang Shi Hoon lagi.
Hanya karena Dong Ha
menyelesaikan masalah diantara Ji Yeon dan Shi Hoon, penderitaan Ji Yeon selama
6 tahun tidak akan hilang begitu saja. Dong Ha datang untuk mengatakan itu pada
Shi Hoon.
Shi Hoon tidak mau kalah,
meskipun 6 tahun itu terasa sulit bagi Ji Yeon, namun mereka memiliki kenangan
selama 10 tahun. Kenangan tidak akan pernah hilang.
Dong Ha tersenyum kecil, “Kita
lihat saja nanti. Siapa yang akan bersamanya selama 10 tahun nanti” Dong Ha pun
pamit pergi.
Waahh,, Dong Ha sudah mengibarkan
bendera perang untuk bersaing dengan Shi Hoon.
Ji Yeon tidak mengerti mengapa
ibunya harus diet? Seharusnya yang dia khawatirkan hanya kesehatannya. Ibu
berkata wanita itu harus tetap mengurus penampilannya, tidak peduli berapapun
usianya. Ji Yeon jadi curiga, apakah ibu punya pacar? Ibu mengelak, Pacar apa?
Ji Yeon mengingatkan ibunya agar
tidak lupa makan. Ibu kemudian teringat tentang Dong Ha, apakah Ji Yeon tahu
jika Mr. Yoon itu sekolah di kedokteran? Ya dia tahu. Dong Ha sedang mengambil
cuti. Kenapa dia mengambil cuti? Apakah karena dia tidak punya uang?
Ji Yeon bertanya, “Kenapa? Apa
kau akan membayar sekolahnya?” Ibu sepertinya memang memikirkan hal itu. Tidak
baik jika Dong Ha mengambil cuti. Dong Ha baik dan juga tampan, jika dia
memiliki pekerjaan yang bagus, pasti dia akan menjadi pria yang sempurna. Jika
Ji Yeon dan Dong Ha mau, Ibu bisa menjual tanah di Yongin dan membuat sebuah RS
pribadi.
Ji Yeon tertawa mendengar
kata-kata ibunya, “Sadarlah, Nyonya Choi Jung Soo. Kau selalu saja bicara mau
jual tanah... kalau ada yang dengar, mereka pasti berpikir kalau kau chaebol
real estate” padahal ibu tampaknya serius dengan tawarannya.
Ji Yeon berkata akan datang lagi
ketika Ibu keluar dari RS besok. Ibu melarangnya, sakit ibu tidak parah.
Setelah di infus dia akan kembali sehat. Ji Yeon pun pamit pergi setelah
memeluk dan memberikan ciuman di pipi ibunya. “Aku pergi. Dah”
Rin Ji, Dong Ha dan Eun Chae
sedang membereskan makanan mereka usai rapat, Dong Ha mendapatkan telepon dari
Soo Chul dan pergi dari ruangan itu. Mata Eun Chae tak henti-hentinya menatap
Dong Ha.
Saat Eun Chae berniat mengikuti
Dong Ha, Ri Ji memanggilnya. “Eun Chae-ssi, bisa kita duduk bersama sebentar?”
Rin Ji dan Eun Chae duduk bersama
di ruang rapat. Rin Ji meminta Eun Chae untuk jujur, Eun Chae suka pada pada
Yoon Dong Ha kan? Eun Chae tampak kaget mendengarnya, namun dia juga malu-malu.
Rin Ji tidak mengerti tentang hal lain, tapi jika masalah cinta, Rin Ji lebih
unggul dibanding si penyihir.
Ketika kembali dari workshop, Eun
Chae duduk di samping Dong Ha di bus. Eun Chae jadi gelagapann. Rin Ji
menenangkan Eun Chae, tidak ada yang jika Eun Chae menyukai Dong Ha, dia
lumayan tampan. Latar belakangnya memang tidak terlalu bagis, tapi jika hanya
di lihat penampilannya saja Dong Ha sangat unggul. Jika Eun Chae butuh nasihat
kencan dia bisa menghubungi Rin Ji.
Eun Chae mencoba menyangkal, “Bukan
seperti itu” Rin Ji malah mengingatkan Eun Chae, “Jika kau terlalu lama
berpikir dka akan diambil orang. Kau jauh lebih baik dari penyihir itu” Eun
Chae jadi bingung apa maksudnya itu, Rin Ji merasa sepertinya Ban Ji Yeon juga
menyukai Dong Ha juga. Jadi Eun Chae harus selalu mengawasi mereka berdua. Eun
Chae tampaknya masih sediki bingung tapi dia mengiyakan saja.
Bersambung ke part 2
***
Penasaran sama latar belakang
Dong Ha, apa mungkin Dong Ha itu anak dari Direktur RS tempat ibu Ji Yeon di
rawat yah? Masa lalu Ji Yeon dan Shi Hoon sudah terbongkar dan sedang dalam
proses penyelesaian, tinggal masa lalu Dong Ha yang belum terungkap, apa yang
sebenarnya terjadi 3 tahun lalu?
Apa penyebab kematian Young Chae
3 tahun lalu? Mengapa Dong Ha harus sampai memutuskan hubungannya dengan sang
ayah? Dan mengapa ibu Young Chae tampak tidak menyukai Dong Ha karena kematian
Young Chae?
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
tq yah mba sinopsisnya. berharap ntar mlm udah ada yg kedua. ^^
BalasHapusIrfa,dramanya di korea tayang tiap hr apa ya?
BalasHapus.mama teemo.
di Korea nya tayang tiap Senin-Selasa
HapusHoreee udah muncul senengnyaaa :)
BalasHapusFeeling aku jg gitu ka, si DH psti anak direktur RS tmpt ibu JY dirawat deh.
Jgn" YC prnah dirawat dirumah sakit itu jg, trus dioprasi sama ayahnya DH, tp YC gak selamat pas operasi, trus ibunya YC marah sm ayahnya DH dan DH sendiri krn gak bisa nyelametin YC
Akhirnya genderang perang antara DH dan SH terjadiii.
Pengen lihat seberapa keras mereka berjuang bwt dptin JY, hihihiii
Ditunggu ka kelanjutannya :D
Bisa jadi juga sih ya kyk gitu, masih misteri nih masalah kematian Young Chae nya, ibunya YC sampe segitu nya benci sama Dong Ha soalnya~~~
HapusMaksih mbk irfa
BalasHapusdari dulu penasaran bgt ma latar belakang dong ha
smngat mbk;)
dtunggu selanjut@
aaa seru ni drama, makasih mbak buat sinopsisnya..
BalasHapusdi tunggu part 2 nya
Aduh mba seru2.......tambah panjang jg ya ceritanya...smangat lanjuuutttt
BalasHapusaku diantara shi hoo sama dong ha piih mana ya ?. ditunggu part 2 nya mba. semoga nanti mlm udah keluar
BalasHapusmakasih mba. sinopsisnya
BalasHapusMakasih mb buat sinopsisnya, aq td buka blog berbagi sinopsis tp gk bisa, katanya gk di undang,,padahal td pagi baru berkunjung.. eh jd curhat.. maaf y mb.
BalasHapusRahmi
Maksih mbak sinopnya,ditunggu part 2 nya..oiya,blognya mbak mumu g bs dibka ya?
BalasHapusblog mba mumu sudah bisa dibuka lagi kok^^
BalasHapusMksih ya..... sinopnya.... oh yakok klo ak google lgs kok g bisa ya......? Hrs lwt buksi
BalasHapuspilih Dong Haa dong daripada Si Hoon. hiiihhihhiii
BalasHapuspastinya DH anak chaebol yee?
dasar emaknya si penyihir matre, pi bagus deh lw dy udah ngerestui DH ma anakny tanpa tau siapa DH sebenarnya. huuuuhuu
lanjut.. ga sabar liat part 2
Dong Haa..Fighting...
BalasHapusKnpa ji yoen g nganggap pengakuan DH serius ya..
Padahl kn sunggu2..atau mngkn takut ya untk catuh cinta lgi
kl ver.taiwannya karakter dong ha djlaskan sbg putra pmilik rumah sakit, dan pacarnya mati karena karakter dong ha ingin meninggalkan(?) ceweknya tpi kl dsini entah kek mana ya. :-) didrama ini diperjelas banget tentang perbedaan usia ke 2 Lead cast soalnya. Aku dukung mama jiyeon ama pak direktur aja. Wkwkwkkk #PasanganCute# si mama dukung Dong Ha sekarang kan, mama baik pula mau biayain sekolahnya Dong Ha padahal baru kenal. XDD
BalasHapus¤amrelisha¤
Mksh ya mba...ditunggu part selanjutnya.^_^
BalasHapusDong ha sii... Emang cowo banget. Suka sama Dong ha. Keren.
BalasHapusSemangat onnie..
Ditunggu part selanjutnya yaa...
Ditunggu next part yaa ,aqw ttep dkung dong ha ma ji yeon ..figthing bwt nulis'y ..
BalasHapus@stefani