Bagaimana nasib Ji Yeon setelah
kakinya terkilir dan tidak bisa menghubungi siapapun? Ji Yeon sangat ketakutan,
apalagi dia mendengar suara burung yang pernah dia dengar di film “The Legend
of the Hometown”. Ji Yeon mengeluh tempat liburan macam apa yang tidak bisa
menangkap signal di ponsel. Lihat saja hingga dia kembali…
Ji Yeon kemudian memaki Dong Ha,
setelah tinggal dalam satu atap selama seminggu, Dong Ha benar-benar orang yang
tidak loyal. Young Shik juga sama saja. Bagaimana bisa tidak ada seorang pun
yang datang untuk mencarinya?
Ji Yeon bingung apa yang harus
dia lakukan untuk bisa pergi dari tempat itu. Ji Yeon berteriak, berharap ada
orang yang lewat ke tempat itu dan bisa menyelamatkannya, tapi tidak ada yang
datang. Kemudian Ji Yeon mendengar suara aneh, dia langsung menjerit dan
merangkak untuk bersembunyi di balik batu, tiba-tiba sebuah tangan
menyentuhnya, Ji Yeon semakin panik dan berteriak-teriak.
Orang itu memanggilnya
“Noonim?” dia adalah Dong Ha, namun Ji Yeon sangat panik dan berpikir
macam-cama. Saat Dong Ha membantunya berdiri dari belakangnya, Ji Yeon sangat
ketakutan dan bertanya, “Siapa kau?” Dong Ha berbicara itu adalah dirinya.
Ji Yeon berbalik dan melihat
orang itu adalah Dong Ha, Ji Yeon merasa lega. Dong Ha bertanya sambil
memegangi tangan Ji Yeon yang tampak
sempoyongan, “Apakah kau terluka?” Ji yeon berkata penggelangan kakinya
terkilir, apakah Dong Ha akan membantunya? Ya.. Dong Ha akan melakukannya. Dong
Ha berkata agar Ji Yeon naik saja ke punggungnya. Ji Yeon menolak. Kalau begitu
mereka akan pelan-pelan pergi dari tempat itu.
Ji Yeon mendengar suara kucing
mengeong dengan menakutkan. Ji Yeon berterika dan langsung memeluk Dong Ha
dengan refleks. Dong Ha tertawa geli melihat tingkah Ji Yeon dan bergunam Itulah
mengapa Dong Ha tidak bisa membantu Ji Yeon tapi tetap saja memikirkannya.
“Bagaimana bisa seorang Penyihir takut pada
suara kucing yang menyeramkan” Ji Yeon kesal mendengarkan perkataan Dong Ha,
dia jadi sewot.
“Iya benar! Aku adalah seorang
penyihir. Aku tidak pernag memikirkan perasaan orang lain dan aku adalah
penyihir yang hanya terobsesi untuk menjadi nomor 1” Ji Yeon benar-benar
meluapkan emosinya.
Dong Ha hanya tersenyum dan berkata dia mengerti dan
memapah Ji Yeon untuk pergi dari tempat itu.
Dong Ha memijat pergelangan kaki
Ji Yeon yang terkilir, apakah itu sangat sakit? Iya.. itu sakit. Ji Yeon
kemudian bertanya bagaimana dengan Jung Eun Chae? Dia mungkin sedang istirahat
sekarang. Kesalahpahaman orang-orang pada Eun Chae pun sudah tidak ada lagi. Ji
Yeon merasa sangat lega kalau begitu.
Apa yang membuat Ji Yeon lega?
Lha,, bukannya Dong Ha bilang kesalahpahaman terhadap Eun Chae sudah tidak ada
lagi? Lalu… bagaimana tentang kesalahan pahaman Dong Ha pada Ji Yeon? Apakah
itu tidak penting bagi Ji Yeon?
Ji Yeon terpana. Mengapa Ji Yeon
tidak menjelaskan alasannya? Alasan apa yang harus dia jelaskan? Ji Yeon harus
berbicara pada Dong Ha agar dia tahu. Setelah itu… apakah ada yang akan berubah
karena hal itu. Dong Ha merasa kecewa karena Ji Yeon tidak memberitahunya,
padahal dia berpikir, Dong Ha adalah asisten yang paling dekat dengan Ji Yeon.
Mendengar hal itu, Ji yeon jadi
sebal. Apakah itu alasan, mengapa Dong Ha begitu lama mencarinya? Padahal Ji
Yeon berpikir dia akan mati karena ketakutan. Dong Ha sudah mencari secepat
mungkin. Siapa yang tahu jika Ji Yeon terluka karena jatuh di tanah, kemudian
malah merayap seperti tadi. Ji Yeon semakin sebal dan melarang Dong Ha untuk
mengatakan apa yang dilihatnya pada orang lain *Ji yeon yang merayap ketakutan*
Jika Dong Ha berani mengatakannya, Dong Ha akan mati ditangan Ji Yeon.
Dong Ha bertanya, “Ketua..
mengapa kau memiliki banyak rahasia?” Ji Yeon bingung apa maksud Dong Ha?
“Kenyataan bahwa kau tinggal di
rumahku adalah rahasia”
“Cerita di balik layar mengapa
Kim Jeong Do mengundurkan diri adalah rahasia”
Akh… satu lagi… “Kau yang
menciumku hari itu juga adalah…” Ji Yeon segera menutup mulut Dong Ha dengan
tangannya. Jika Dong Ha berani mengatakan hal itu pada orang-orang maka dia
akan memecat Dong Ha! Issh Dong Ha malah menantang, Jika Ji Yeon melakukan hal
itu maka Dong Ha akan meninggalkannya di tempat itu. Isssh,,, Ji Yeon jadi
makin sebal.
“Kau melakukan yang terbaik di
kompetensi hari ini demi diriku, juga rahasia kan?” Dong Ha bertanya dan
membuat Ji Yeon merutuki Young Shik yang sudah membuka rahasiannya.
“Uang itu untuk menolong biaya
operasi adikmu” Ji Yeon akhirnya jujur. Dong Ha berterimakasih dan Dong Joo
pasti akan berterima kasih juga. Apakah adik Dong Ha namanya Dong Joo? Hmm
sebenarnya Dong Joo bukan adik kandung Dong Ha. Dong Joo adalah seorang anak
yatim piatu yang tinggal di “Rumah Cinta” dengan anak tanpa orang tua lainnya.
Tapi kondisi tempat itu sedikit sulit.
Ji Yeon tersenyum mendengar
cerita Dong Ha dan mengacak rambutnya, “Aku bangga padamu, Yoon Dong Ha” Namun
Dong Ha merasa sebal dengan apa yang dilakukan Ji Yeon,”Ah, benar-benar ya. kau
tidak boleh mengacak rambut pria dewasa seperti itu”
Ji Yeon malah menantang dan
kembali mengacak rambut Dong Ha sambil berkata Dong Ha sangat baik. Dong Ha
memegang tangan Ji Yeon, mencegahnya
untuk kembali mengacak rambutnya. Tiba-tiba keduanya menjadi canggung, Dong Ha
dengan kikuk melepaskan tangan Ji Yeon dan berkata, “Jangan terus menggodaku”
Untuk menormalkan suasana, Dong
Ha pun mengajak Ji Yeon untuk pergi dari tempat itu. Dong Ha memapah Ji Yeon
yang meringis kesakitan karena pergelangan kakinya yang terkilir.
Dong Ha membawa Ji Yeon di
belakang punggungnya hingga tiba di Resort. Saat akan naik ke kamarnya, Ji Yeon
meminta Dong Ha menurunkannya, namun Dong Ha bersikeras membawa Ji Yeon hingga
ke depan kamar, padahal Dong Ha terlihat sudah kelelahan.
Saat Dong Ha menurunkannya, Ji
Yeon bertanya apakah tangan Dong Ha tidak sakit? Dengan sengaja Dong Ha malah
berkata tangannya pegal sekali, punggung juga kakinya juga terasa sakit. Bukannya khawatirm Ji Yeon
malah berkata, tidak ada yang menyuruh Dong Ha untuk menggendong Ji Yeon kan!
Dong Ha malah menggoda Ji Yeon, “Bagaimana
jika ada yang melihatmu merangkak kesini?” Ji Yeon jadi tertawa kecil dan
mengacak kembali rambut Dong Ha. “Akh… benar-benar! Jangan lakukan itu!” Dong
Ha benar-benar kesal, tapi Ji Yeon tidak peduli dan kembali melakukannya sambil
tertawa-tawa dan wajah mereka menjadi dekat.
Dong Ha berkata agar Ji Yeon
menghentikannya dan suasana diantara mereka menjadi canggung lagi, “Aku sudah
jelas-jelas… memperingatkanmu. Jangan menggodaku!” Dong Ha tampak serius
mengatakan itu. Ji Yeon pun terdiam, dia bingung harus mengatakan apa.
Akhirnya Dong Ha berkata, “Masuklah,
kompres kakimu dengan handuk hangat, lalu pakailah koyok sebelum tidur” Ji yeon
pun menurutinya dan mereka pun berpisah.
Keduanya merasa saling tidak
nyaman dengan perasaan masing-masing. Dong Ha memegang rambutnya yang tadi disentuh Ji Yeon, sementara Ji Yeon menyentuh pergelangan tangannya yang tadi disentuh Dong Ha. Perasaan apa ini? Apakah mereka berdua sudah mulai saling
jatuh cinta dan mulai melangkah untuk melupakan masa lalu masing-masing?
Ji Yeon masuk ke kamar Eun Chae
yang langsung terbangun saat Ji Yeon datang. Ji Yeon meminta Eyn Chae untuk
kembali berbaring, namun Eun Chae tidak enak. Ji Yeon duduk di depan Eun Chae
dan bertanya bagaimana keadaanya?
Eun Chae sudah merasa lebih baik,
dia meminta maaf pada Ji Yeon karena apa yang terjadi sebelumnya. Ji Yeon juga
jadi tidak enak, dia berkata pada Eun Chae, lain kali Eun Chae tidak boleh
kabur seperti tadi.
“Kau jangan membiarkan orang gila
membuat darahmu naik. Jika ada kesempatan, kau harus membalas dendammu. Lemparkan
pasta kedelai ke wajah memuakkannya itu” Ji yeon memberi saran,, namun dia
meralatnya.
“Jangan! Karena kau dari Amerika,
lakukan dengan gaya Amerika”
Eun Chae tertawa mendengarnya,
dan berkata jika Dong Ha juga menyuruhnya untuk memaki pria itu dalam bahasa
inggris. Begitukah? Ji Yeon pun ikut tertaw bersama Eun Chae.
“Karena Dong Ha-ssi, aku
menemukan keberanianku. Aku pikir Dong Ha-ssi benar benar keren.Dia perhatian dan
baik. Aku ingin lebih percaya diri sekarang… “ Ji Yeon tidak berbicara apapun
mendengar apa yang dikatakan Eun Chae tentang Dong Ha, karena menurutnya Eun
Chae benar.
“Ketua, kau juga sudah mengatakan
itu sebelumnya.. Di situasi apapun, aku harus percaya diri” Eun Chae menegaskan
keputusannya.
Ji Yeon membenarkan, Jika ada
yang tahu reporter tidak percaya diri, maka para reporter akan mati. Ji Yeon
dan Eun Chae pun saling tersenyum malam itu. Ji Yeon sudah tidak sedingin saat
pertama kali bertemu Eun Chae.
Saat sarapan pagi, semua orang
peduli pada Jung Eun Chae. CEO Kwon bahkan bertanya bagaimana keadaan Eun Chae.
Ji Yeon duduk di depan Dong Ha dan langsyng disambut dengan pertanyakaan apakah kaki Ji Yeon sudah sembuh? sekarang
sudah agak lebih baik, yang lain jadi penasaran memangnya apa yang dilakukan Ji
Yeon, tapi tentu saja Ji Yeon tidak ingin orang-orang tahu dan segera
mengalihkan pembicaraan.
Si Pria menyebalkan datang
bersama seorang wanita. Para pegawai Trouble Maker langsung menyadarinya dan
menatap pria menyebalkan itu penuh kebencian. Aha! Sepertinya ada rencana jahat
di mata Ji Yeon terhadap pria itu.
Saat si wanita ijin ke Toilet,
CEO Kwon datang dan menggeplak kepalanya. Ups! CEO Kwon meminta maaf karena ternyata dia
salah orang. CEO Kwon berkata dia punya keponakan yang sangat mirip dengan pria
itu. Bahkan punggung mereka juga mirip, mirip seperti b*jingan kasar. Wkwkwk
Rin Ji dan Chang Min kemudian
berjalan ke depan pria itu, dan dengan sengaja, Rin Ji menempelkan es krim yang
dibawanya pada kemeja putih si pria. Tentu saja Pria itu sangat kesal, Rin Ji
awlanya pura-pura kaget, tapi kemudian dia menyadari siapa pria itu dan berkata
dengan santai, “Aku minta maaf telah melakukan ini dengan sengaja” Sambil
menambahkan noda es krim yang menjadi lebih banyak di kemeja pria.
Setelah Rin Ji dan Chang Min
pergi, giliran Ji Yeon yang berjalan dengan sangat santai ke arah pria itu. Ji
Yeon mengambil gelas berisi minuman. Si Pria yang sudah kesal karena noda es
krim bertanya pada Ji yeon, “Apa yang mau kau lakukan dengan itu?” Ji Yeon
menumpahkan miuman itu pada kemeja si Pria dan tentu saja membuat dia sangat
geram.
“Aku ingin memukulmu. Tapi hari
ini aku bukan lawanmu” Ji Yeon kemudian pergi meninggalkan si pria itu dan
memanggil orang yang akan mengerjai si pria setelah dirinya.
Eun Chae lah yang muncul, Pria
itu langsung mengintimidasi, “Cindy, apa kau menyuruh mereka?” Dengan santai
Eun Chae berkata bahwa dia belajar semua itu dari si pria. Membuat semua
temannya mengganggu Eun Chae.
Si Pria ngamuk dan berkata Eun
Chae sudah gila. Apakah Eun Chae pikir dia bisa lari setelah ini? Eun Chae
malah menantang, “Kenapa? Siapa kau yang mau menggangguku? Apa CEO Oh dari Jk
group tahu apa yang kau lakukan ini?”
Eun Chae mengancam pria itu, “Bagaimana
kalau dia tahu kalau anaknya.. minum alkohol, mengkonsumsi narkoba, dan bahkan menyewa
preman untuk memukul orang?” Si Pria kaget dengan sikap Eun Chae, apakah
sekarang dia sedang mengancamnya?
Eun Chae langsung berkata,
“Jangan muncul lagi dihadapank. Jika aku
melihatmu lagi, Semua yang telah kau lakukan padaku, Akan aku jadikan artikel
ekslusif pertamaku.” Pria itu langsung tak berkutik mendengar ancaman Eun Chae.
Eun Chae masuk ke dalam bis,
Chang Min dan Young Shik saling menawarkan Eun Chae untuk duduk bersama mereka,
tapi Eun Chae memilih duduk dengan Dong Ha yang tampak ragu menerima Eun Chae
duduk disampingnya.
Apalagi saat Ji Yeon datang dan memilih duduk di kursi yang
sendiri di dekat Dong Ha dan Eun Chae. Meskipun Ji Yeon berusaha
bersikap biasa saja, namun terlhat dengan jelas bahwa dia tidak terlalu senang
melihat Dong Ha duduk disamping Eun Chae.
Dong Ha dan Eun Chae berbincang
ringan, dan itu membuat Ji Yeon semakin terlihat tidak senang. Ji Yeon melihat Dong Ha dan Eun Chae yang sedang berbincang namun dia tak mengatakan apapun.
Selama perjalanan Dong Ha pun tampak tak
nyaman duduk bersama Eun Chae sementra Ji Yeon duduk sendirian, dia menoleh ke arah Ji Yeon yang sibuk melihat keluar
jendela.
Tiba di luar gedung apartemen,
Dong Ha memaksa untuk membawakan koper Ji Yeon, namun Ji Yeon tidak mau dan berkata bawa dia bisa
pergi sendiri. Dong Ha berjanji bahwa dia akan merahasiakan tentang Ji Yeon
yang kemaring merangkak di gunung dan Ji Yeon yang menciumnya, kemudian dia
merebut koper Ji Yeon tanpa persetujuaannya.
“Hei Arbeit! Berhenti!” Ji Yeon
memanggil Dong Ha yang begitu lancang, namun Dong Ha mengabaikannya dan terus
berjalan membawa koper Ji Yeon ke dalam apartemen.
Shi Hoon sedang memperhatikan
pegawai yang mengatur letak foto yang akan di pajang pada pamerannya. Letak
cahayanya kurang pas dan Shi Hoon turun tangan sendiri untuk mengaturnya dengan
menaiki tangga dan mengatur cahaya itu.
Perempuan yang bersama Shi Hoon
di bandara (kita sebut dulu Manager)
datang dan melihat hal itu. Dia bertanya apa yang sedang Shi Hoon lakukan? Shi
Hoon langsung turun setelah selesai mengatur letak lampu. Manager mengomel, itu
sangat berbahaya, mengapa Shi Hoon naik ke aras? Bagaimana jika Shi Hoon jatuh?
Bukankah dia sudah bilang kalau dia tidak usah banyak bergerak dulu.
Shi Hoon merasa dirinya baik-baik
saja. Manager jadi kesal. Shi Hoon meminta Manager berhenti mengomel.
Managerpun berkata agar Shi Hoon bersiap untuk wawancara karena reporter akan
datang.
Shi Hoon pun melakukan sesi
wawancara. Si Reporter sebelumnya pernah bertemu dengan Shi Hoon di Amory Show,
dia senang karena Shi Hoon bisa mengadakan pameran di Korea. Shi Hoon sudah
terkenal sebagai Philip Noh di Luar Negeri kenapa selama ini Shi Hoon tidak
bekerja di Korea?
Shi Hoon menjawab dia membutuhkan
waktu untuk persiapan. Bukan sebagai Philip Noh, tapi bersiap kembali sebagai
Noh Shi Hoon.
Dong Ha memberikan gambar si
beruang kutub yang sudah diberi bingkai baru pada Ji Yeon. Apa ini? Ji Yeon
merasa bingung. Itu hadiah penyambutan Ji Yeon kembali ke rumah yang terlambat
dari Dong Ha. Hmm,,, padahal Ji Yeon bermaksud untuk membuangnya. Dong Ha tidak
tahu apa yang terjadi dengan beruang kutub itu, tapi tidak ada salahnya jika Ji
Yeon tetap menyimpan kenangan itu. Ji Yeon merasa Dong Ha terlalu ikut campur.
Dong Ha mendengar jika balas
dendam Eun Cha pada pria menyebalkan itu adalah ide Ji Yeon. Apakah Ji Yeon
tetap menyimpan si beruang kutub karena mau membalas dendam yah? Dia adalah
orang yang pergi tanpa kata dan tidak kembali. Jika dia kembali tentu saja Ji
Yeon harus balas dendam. Ji Yeon sudah menghabiskan waktu 6 tahun hidupnya
untuk menunggunya.
Ji Yeon tetap menyimpan gambar
itu, Jika Dong Ha adalah si beruang kutub dan tahu bahwa Ji Yeon masih
menunggunya selama 6 tahun. Dong Ha pasti kembali, karena Ji Yeon adalah orang
yang berharga. Dong Ha merasa iri pada Ji Yeon. Tentang Apa?
Ji Yeon berkata akan balas dendam
pada si beruang kutub saat dia kembali. Tapi seseorang (yang Dong Ha tunggu)
tidak akan bisa kembali. Ji Yeon penasaran namun dia tak bicara apapun, Apalagi Dong Ha segera mengalihkan
pembicaraan bahwa dia harus pegi.
Kemana Dong Ha mau pegi? Operasi
Dong Joo telah berjalan dengan lancar dia mau menjenguk Dong Joo bersama Soo
Chul.
Sepeninggal Dong Ha Ji Yeon termenung, apakah dia harus membuang kenangannya tentang si beruang kutub atau tidak?
Dong Ha dan Soo Chul menunggu
dengan cemas. Direktur keluar dan berkata Dong Joo baru saja tertidur. Soo Chul
bertergur sapa dengan direktur dan menanyakan kondisi Dong Jo. Dong Ha
memberikan uang hasil hadiah kompetesi olah raga. “Ini tidak seberapa, tapi aku
harap bisa membantu dengan biaya rumah sakitnya” Ibu Direktur sangat berterima
kasih. Dong Ha dan Soo Chul pun pamit pergi.
Soo Chul bertanya bagaimana
perjalanan Dong Ha? Apa yang dilakukan Dong Ha bersama Ji Yeon? Bodoh… Dong Ha
kan sudah bilang bukan seperti itu.
Dong Ha mengalihkan pembicaraan
dan mempertanyakan persiapan pembukaan restoran Soo Chul. Apakah berjalan
lancar? Mereka sudah bekerja dengan sangat baik sebagai seorang Arbeit, jadi
meskipun dia membuka restoran kecil, Soo Chul merasa tidak ada yang di
khawatirkan.
Tunggu… Soo Chul menyadari satu
hal. Mengapa Dong Ha sengaja mengganti topik pembicaraan mereka?
Soo Chul jadi penasaran, “Sudah
berapa jauh hubunganmu dengan Noonim? Apapun yang sudah kau lakukan dengannya,
kau tidak memikirkannya dua kali! Aku sangat kecewa!” namun Soo Chul menahan
tawanya saat mengatakan hal itu.
Dong Ha mengakui, itu refleks
dari otak besar yang tidak mengikuti kemauannya. “Kau juga tahu itu. Kehidupan
keseharian Ketua penuh kecelakaan. ada begitu banyak yang membuatku kehilangan control”
Apakah Soo Chul tidak mengerti
apa yang dibicarakan Dong Ha?
“Ada juga hasil dari uji klinis.
Serebrum tidak bisa mengendalikan tubuh ketika” Dong Ha beralasan untuk semua
tindakannya mengenai Ji Yeon.
“Dengarkan… Mantan mahasiswa
kedokteran! Aku tahu kau terbiasa dengannya... “
“Jadi?”
“Meskipun dia menakutkan, dia
punya daya tarik sendiri. Kau tahu kalau aku mempermainkannya beberapa waktu
lalu kan? Ketika dia menutup matanya, Aku bahkan merasa gugup. Satu detik. padahal cuma satu detik, tapi Aku
benar benar terguncang” Soo Chul meracau tentang daya tarik yang dimiliki Ban
Ji Yeon.
Dong Ha memikirkan saat Ji Yeon
mengacak rambutnya dan terciptanya kecanggungan diantara mereka. Apakah dia
juga sempat terperangkap pada pesona Ji Yeon? Tanp sadar Dong Ha pun tersenyum
begitu saja saat mengingat hal itu. Hingga Soo Chul menyadarkannya.
“Hei…” Dong Ha kaget dan bertanya
ada apa? Apa yang sebenarnya sedang Dong Ha bayangkan? Dong Ha hanya tersenyum,
dia juga bingung dengan apa yang terjadi padanya.
“Yoon Dong Ha, besok… tanyakanlah
pada Young Chae” Soo Chul tiba-tiba berkata seperti itu dan membuat Dong Ha
bingung. “Besok?”
“Besok hari kematian mendiang
Young Chae. Apa kau sudah lupa?” Dong Ha
terpana saat mendengar apa yang dikatakan Young Chae. Hari kematian Young Chae?
Dia mengatakan pada Soo Chul dia tidak lupa. Tapi melihat ekspresi Dong Ha, sepertinya Dong Ha berbohong.
“Young Chae pasti tidak mau kau
hidup seperti ini juga. Aku akan melakukan apa yang kau suruh, jadi jangan
khawatir dan pergilah” Soo Chul ingin Dong Ha move On, dan dia yakin Young Chae
pun menginginkan hal itu.
Dong Ha bergunam dalam hatinya, “Kau
benar benar tidak normal, Yoon Dong Ha. Bagaimana bisa kau melupakan hari peringatan
mendiang Young Chae?”
Apakah itu semua karena Ji Yeon?
Ji Yeon menerima sms dari Dong
Ha, jika dia harus melakukan sesuatu yang penting jadi dia akan mengambil cuti.
Ji Yeon mengeluh, sebagai asisten, berani sekali Dong Ha mengambil cuti tanpa
pemberitahuan dan hanya mengirim sms. Ji Yeon merasa ada sesuatu yang tidak
beres. Ji Yeon mencoba menelpon Dong Ha namun ponselnya tidak aktif.
Ji yeon pun pulang ke apartemen Soo Chul “Hei, bayam?” Soo Chul kaget dan bertanya kenapa Ji Yeon
datang sepagi itu?
“Sesuatu terjadi pada Yoon Dong
Ha kan?” Ji Yeon penasaran. Soo Chul tutup mulut dan mengatakan dia tidak tahu.
Ji Yeon tak percaya begitu saja, karena wajah Soo Chul mengatakan bahwa dia
tahu sesuatu.
Soo Chul berkata dia haus, dengan
gesit Ji Yeon mengambilkannya minum dan menyuruh Soo Chul untuk segera
berbicara.
“Dia menyuruhku jangan
mengatakannya. Hari ini... Hari ini hari yang sangat penting untuk Dong Ha” Soo
Chul tampak ragu untuk melanjutkan ceritanya, dan akhirnya dia malah berkata,
“Ah, aku belum makan siang dan
aku lapar sekarang. Bagaimana kalau ramen...”
Ji Yeon langsung setuju dan
langsung membuatkan ramen untuk Soo Chul. Melihat Ji Yeon yang begitu menurut
padanya Soo Chul tertawa senang.
Ramen pun tersaji, Ji Yeon
berharap dengan cemas, apa yang sebenarnya terjadi pada Dong Ha? Soo Chul malah
sibuk memakan ramennya. Dia merasa ramennya panas, dan Ji Yeon membantunya
meniup ramen itu. Soo Chul terus saja sibuk makan dan lupa mengatakan tentang Dong
Ha pada Ji Yeon.
“Ada apa dengan Yoon Dong Ha?” Ji
Yeon bertanya dengan kesal karena Soo Chul tak juga bicara. Soo Chul malah
mengalihkan pembicaraan dan tentu saja ini membuat Ji Yeon kesal.
Ji Yeon kemudian menjewer telinga Soo
Chul, “Jika kau tidak mau ini jadi makanan terakhirmu di dunia ini... katakan
padaku! Kenapa dia pergi tanpa mengatakan apa pun?”
Soo Chul meringis, “Kumohon
lepaskan aku, aku akan mengatakan semuanya”
Soo Chul mengatakan bahwa hari
ini adalah hari kematian kekasih Dong Ha yang telah meninggal. Sudah tiga tahun
berlalu. Ji Yeon penasaran bagaimana bisa itu terjadi?
Young Chae memiliki jantung yang
lemah, suatu hari dia koleps dan dilarikan ke RS, Dong Ha mendampinginya dan
memintanya sadar, namun hingga di bawa ke ruang operasi Young Chae tidak pernah
bangun. Hadiah terakhir yang diberikan Young Chae pada Dong Ha adalah bunga
Hyacinth.
Ji Yeon teringat pada bunga layu
yang dilarang Ji Yeon pegang oleh Dong Ha. Ketika bunga itu layu, Young Chae
bilang pada Dong Ha, kalau itu belum mati, tapi akan mekar kedua kalinya. Saat
bunga itu mekar untuk kedua kalinya, Dong Ha akan mengerti mengapa Young Chae
memberikan bunga itu padanya.
Setelah Young Chae meninggal,
Bunga Hyacinth menjadi teka teki untuk Dong Ha. Untuk mencari pesan Young Chae
tinggalkan dibunga itu, Dong Ha selalu merawat bunga itu, tapi bunganya tidak
pernah kembali mekar untuk kedua kalinya. Dong Ha masih mencari jawabannya.
Setelah mendengar cerita Soo Chul
yang dilakukan Ji Yeon saat kembali ke kantor adalah mencari alasan bagaimana
cara membuat Hyacinth yang mati bisa hidup lagi? Beberapa jawaban aneh muncul
pada pertanyaan Ji Yeon di mesin pencarian,
“Hyacinth temanku layu dan mati”
“Akan dapat kesialan kalau menjaga
bunga mati di rumahmu”
“Akan banyak nyamuk”
“Kami menjual Hyacinth dengan
harga murah. Untuk pemesanan, bisa melalui kartu kredit”
Ji Yeon kesal mendapatkan
jawaban-jawaban itu. Bahkah saat Young Shik bertanya jam berapa mereka akan
melakukan wawancara, Ji Yeon malah menyuruhnya diam! Young Shik jadi heran apa
yang sebenarnya sedang Ji Yeon cari.
Kemudian masuk sebuah jawaban yang
masuk akal, “Ada cara menyelamatkan Hyacinth” Ji Yeong langsung pamit pada
Young Shik, berkata bahwa ada sesuatu mendesak yang harus dia lakukan , jadi
dia harus pergi. Ji Yeon akan menemui Young Shik di lokasi wawancara.
Dong Ha berdiri di depan tempat
perisirahatan Young Chae setelah meletakan bunga untuk kekasihnya itu, “Kau kecewa kan? Setelah banyak omong, Tapi aku
tidak bisa menyelamatkan hyacinth itu. Dan bahkan melupakan hari kematianmu”
“Young Chae, Ketika jantungmu
berhenti, Aku pikir jantungku juga akan berhenti. Tapi akhir akhir ini,
jantungku Terus berdetak sendiri. Bukan karena Jung Young Chae, tapi karena
seseorang. Bagaimana bisa seperti itu?”
Dong Ha tampak merasa bersalah
pada Young Chae karena dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri karena
seseorang.
Ibu Young Chae datang dan hanya
melihat sekilas Dong Ha, dia bahkan mengabaikan sapaan Dong Ha. Ibu Young Chae
langsung menangis tersedu di depan abu Young Chae setelah meletakan bunga untuk
putrinya.
Dong merasa ibu Young Chae butuh
waktu berdua dengan putrinya dia pun pergi keluar dan menunggunya. Saat Ibu Young
Chae keluar dia meminta Dong Ha untuk berhenti datang ke makam Young Chae. Dong
Ha kaget mendengarnya.
“Aku tidak ingin bertemu denganmu
lagi.” Ibu Young Chae mengatakannya dengan sedih
“Maafkan aku Tapi ibu...” Dong Ha
meminta maaf namun ibu Young Chae menyela,
“Aku... Tidak membencimu lagi. Aku
tidak tahu bagaimana perasaanmu, tapi Young Chae tidak mati bagiku. Dia sedang
belajar di luar negeri, dan sibuk berpergian ke tempat yang bagus itu alasannya
dia tidak bisa datang. Aku terus berpikir seperti itu. Jadi kumohon jangan
muncul di hadapanku lagi. Ketika aku melihatmu, Aku terkenang keanangan yang
mengerikan 3 tahun lalu. Aku mohon”
Dong Ha tidak bisa mengatakan
apapun lagi dan hanya bisa menangis melihat kesedihan ibu Young Chae. Apakah ini
pertanda bahwa Dong Ha memang harus mulai move On?
Ji Yeon bertemu dengan seorang
ahli botani yang memiliki jawaban bagaimana cara menghidupan Hyacinth. Si Ahli
botani menyambut Ji Yeon dengan tangan terbuka dan mulai berbicara banyak.
“Tanaman bisa merasakan apa yang
dirasa oleh manusia”
Ji Yeon to the point bertanya
cara menghidupkan kembali Hyacinth tang sudah mati.
“Oh, benar Hyacinth” Si Ahli
botani kemudian malah meracau tentang sejarah Hyacinth dari mitologi
Yunani, yang berhubungan dengan Dewa
Matahari dan Dewa Angin.
Ji Yeon kembali mengingatkan, “Aku
bertanya apakah ada cara untuk menyelamatkan Hyacinth yang mati?”
“Oh ya! Hyacinths! Jawabannya
sangat sederhana”
“Apa itu?”
“Pindahkan ke tanah yang subur. Potong
tangkai bunganya. Dengan itu, bunga baru akan tumbuh”
Ji Yeon melakukan semua petunjuk
ahli botani pada Hyacinth milik Dong Ha. Dia memindahkan Hyancinth nya pada pot
baru dan memotong yangkai bunga yang sudah mati itu.
Setelah berhasil melakukannya, Ji
Yeon tersenyum puas dan dia memahami makna dari bunga Hyacinth itu. “Lupakan
tentang bunga yang pertama. Potong lukanya dan bunga lain akan tumbuh lagi. Kehidupan
yang baru. Itu pesan yang ingin dia sampaikan ke Yoon Dong Ha”
Dong Ha kembali ke rumah dan
melihat Ji Yeon, “Kau tidak pergi bekerja? Kenapa kau masih...” perkataannya
terpotong saat dia melihat pot bunganya kosong dan sudah berpindah ke pot yang
baru, lalu… tangkai bunga mati itu terpotong?
Ji Yeon menyambut Dong Ha dan
berusaha mengatakan bahwa dia sudah menemukan rahasia Hyacinth. Namun Dong Ha
sudah trelanjur di bakar amarah, “Apa yang sedang kau kau lakukan? Apa kau
gila? Beraninya kau... Aku sudah bilang jangan pernah menyentuhnya!” Dong Ha
membentak Ji Yeon tanpa memberikan kesempatan pada Ji Yeon untuk menjelaskan.
“Kenapa kau melakukan ini? Siapa
kau yang berani melakukan ini!”
Ji Yeon pun jadi kesal dan
akhirnya malah berkata, “Karena kau terus menentangku. Kau yang membuatku
seperti ini. Setiap kali aku dalam bahaya, kau datang menyelamatkanku. Memberiku
bingkai foto yang baru untuk beruang kutub, Itu sebabnya kau membuatku terus
bergantung padamu dan peduli padamu”
Dong Ha semakin marah, “Apa itu
alasan kau pikir kau bisa melakukan semua yang kau mau? Apa kau pikir aku jatuh
cinta padamu?”
“Memang benar aku sedikit goyah… Tapi
aku tidak bisa mengampuni yorang ang menyentuh barangku” Dong Ha benar-benar
meluapkan amarahnya pada Ji Yeon, hanya karena dia memindahkan dan memotong
tangkai bunga nya.
Ji Yeon mencibir, “Kau pengecut, Kau
bahkan tidak tahu kebenarannya, dan yang kau pedulikan hanyalah tanaman”
Tentu saja itu semakin
memprovokasi Dong Ha, “Lalu apa semua ini ada hubungannya denganmu!” Dong Ha
melemparkan Hyacinth yang telah dipindahkan Ji Yeon itu dengan penuh amarah. Ji
Yeon hanya terdiam melihat tingkah emosional Yoon Dong Ha.
Bersambung ke episode 6
***
Arrgghhh,,, Dong Ha nyebelin ya?
Tapi… dia tetep cute walo sedang menyebalkan seperti itu >.< wkwkwkwk… Ji
Yeon hanya ingin melakukan sesuatu untuk Dong Ha, dia tidak salah. Tapi Dong Ha
yang sedang galau menjadi sangat emosional karena melihat benda keramatnya di
sentuh orang lain.
Terlihat jelas, jika Dong Ha
memang masih emosional karena usiannya yang masih belia, gap umur diantara
mereka kadang kala memang sulit dijembatani dalam keadaan seperti ini.
Yang aku senang dari drama ini,
semua kesalah pahaman tidak berlarut-larut, jadinya kita tidak dibuat kesal
karena segala macam kesalahpahaman yang terjadi. Jadi jangan cemas, di episode
6 tetep bakal ada sweet scene nya Dong Ha dan Ji Yeon kok, lama-lama chemistry
mereka makin dapet aja nih^^
Ngakak liat Ji Yeon sama Soo
Chul, walo screentime Soo Chul tidak banyak tapi keberadaannya sangat
menghibur, selalu saja bikin ngakak. Lain kali pengen liat Soo Chul main film
bareng Uhm Jung Hwa dan dia jadi LMnya, pasti seru deh kayaknya, wkwkwkwk…
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
huuaaa makin seru!
BalasHapusmakasi yah sinopsisnya. fighting sista..^^. salam kenal
BalasHapusKomen pertama .... makasih ya jenk ....
BalasHapusHaaaddeeewww....susah klo sdh "esmoni" yg laen lwt...ksian JY ...gomawo mbak irfa
BalasHapusEps 6 d blog siapa mbak
sebelum baca komen dulu ah. makasih mba irfa. dah bolak-balik terus ke blog ini. akhirnya ada juga sinopsisnya
BalasHapusDitunggu sinopsis eps 6 nyambak
BalasHapusBolak-balik kesini akhir'y Part 2'y udah ada :D eps. 6 yaaaaaaaaa!!!!! Penasaran akut! DongHa'y ngeselin >.< selalu salah paham sama kebaikan JiYeon :(
BalasHapusmb irfa.....sukaaaa bnget ma ni drama...dong ha...you cuteeeeee...^^
BalasHapusAkhirnya udah ada update'an siNopsisNya... makin seru.. jd gak sabar baca lanjutannya.. makasih y mba.. semangat terus bikin sinopsisnya.. :
BalasHapusArbeit ...dengarkan dulu penjelasan ji yeon (@_@)...salam kenal mbak irfa ;)
BalasHapusD tunggu eps brkut nya..makin seru crita nya..fighting mbk irfa
BalasHapusSmakin seru crita nya..d tunggu eps 6 nya..jg makisih eonnie..fighting
BalasHapusMksih mbk sinopsis@ da bolak balik lihat di blog@ mbk hampir seminggu eh akhir@ muncul juga
BalasHapussemoga sinopsis part 2 nya cepet juga ya mba irfa. makasih. tapi ngga usah dipaksain ngerjain sinopsisnya
BalasHapusKyaaaaaa....jdi ikutan kesengsem ma Dong Ha eh Seo Joon nee Faa...^_^
BalasHapushhehee..
Btw..tu anak sbnernya masa lalunya gmn sih..bkin pnsrn aja..apa mgkn 'beliau' anak org kaya yaaa..
*pensive* secaraaa kuliahnya d kdkteran..*apa hubngnnya yaa..*
Hhaa..
*d Ind kn msti pny phon duit klo mau kuliah d fak kdktern..*
Ehhmm..penglmn pribadi..
#abaikan
So..ttp smngt yaa..^^
=Vie=