Keadaan semakin kritis, kondisi Lee Soo Jin menurun drastis,
dan bayi nya pun sangat rentan, dimana saja Kim Do Han melakukan sayatan, maka
bayi itu dalam bahaya. Kim Do Han mencoba berpikir, Profesor Min menyadarkannya
mengatakan bahwa Kim Do Han telah melakukan yang terbaik, ini waktunya memilih.
Mereka harus merelakan bayinya
Shi On teringat pada Direktur Choi yang telah memilih
dirinya, dia kemudian mengoceh jika mereka harus menyelamatkan keduanya. Kim Do
Han kembali berpikir apakah ada jalan lain? Kim Do Han memutuskan untuk
melakukan sayatan samping, hanya itu satu-satunya jalan. Mereka membutuhkan
sonogram untuk membantu melihat dimana sayatan harus dilakukan. Tapi mereka tak
punya banyak waktu.
Kim Do Han meminta Shi On untuk melihat letak masalah yang
dialamai si bayi dengan kemampuannya, sehingga dia bisa melakukan sayatan yang
tepat. Profesor Min ragu dengan cara Kim Do Han, namun Kim Do Han memintanya
untuk percaya. Park Shi On awalnya ragu, namun Kim Do Han memaksanya untuk
melakukannya dengan cepat.
Park Shi On pun
memfokuskan diri dan dia bisa melihat dimana letak masalahnya. Dia melaporkan
itu pada Kim Do Han sehingga Kim Do Han bisa melakukan sayatan trakeatomi untuk
menyelamatkan nyawa si bayi.
Setelah trakeatomi dilakukan dengan sempurna oleh Kim Do Han, dengan penuh rasa lega Kim Do Han mengatakan bahwa
profesor Min bisa memotong tali pusar si bayi. Semua orang yang ada di ruang
operasi itu merasa lega, karena baik ibu dan bayinya bisa di selamatkan.
Kim Do Han pindah ke ruang operasi lain untuk melakukan operasi
terpisah guna menghilangkan kista yang ada pada bayi itu. Operasi itu berjalan
lancar, tanpa hambatan apapun. Bayi Lee Soo Jin pun bisa terselamatkan seperti
yang mereka duga sebelumnya, tinggal menunggu kondisi nya pulih saja. Kim Do
Han meminta Yoon Seo untuk memindahkan si bayi ke ruang NICU.
Sebelum pergi dari ruang operasi, Kim Do Han menatap dr. Go dan para dokter lain yang sudah menghela nafas lega karena operasi kali ini berhasil menyelamatkan Ibu dan bayinya. Saat menatap mereka entar apa yang Kim Do Han pikirkan.
Park Shi On masuk ke ruangan tempat Kim Do Han istirahat
selepas operasi, Kim Do Han sengaja memanggilnya. “Apakah kau memanggilku?”
Kim Do Han yang terlihat lelah bahkan tidak menatap Park
Shi On, dia berkata, “Peluang bertahan hidup ibu dan bayi 50%?” Shi On
membenarkan. Tapi bagi Kim Do Han kemungkinan mereka mati adalah 100% dan tugas
mereka sebagai dokter bedah adalah memperkecil kemungkinan itu menjadi sekecil
mungkin. Maka hasilnya akan menjadi yang terbaik.
Angka 50% yang Shi On katakan bukanlah berdasarkan
perhitungan tapi berdasarkan keinginan Shi On sendiri. Kim Do Han memperingati
Shi On agar lain kali tidak memperhitungkan angka yang berhubungan dengan
kehidupan dan kematian.
Shi On mengerti apa yang dimaksud Profesornya itu. Kim Do
Han kemudian menyuruhnya pergi, namun setelah Shi On berbalik, Kim Do Han
kembali memanggilnya, “Park Shi On, Kerja bagus hari ini”
Yoon Seo minta maaf pada Shi On, karena telah memarahinya
saat Shi On mempertanyakan berbagai kemungkinan terburuk saat rapat hari itu.
Shi On bilang tidak apa-apa, hari itu dia mengantuk jadi dia hampir sama sekali
tidak mengingat bahwa dia dimarahi.
Tapi Yoon Seo tetap merasa takjub karena semua kemungkinan
yang Shi On tanyakan benar-benar terjadi. Shi On bilang itu tak seberapa. Yoon
Seo jadi berbalik sebal, jadi kini Shi On mulai menyombongkan diri? Shi On
bingung, dia sama sekali tidak bermaksud begitu.
Yoon Seo jadi ingin menggoda Shi On, “Hei, kau nyaris jadi
orang brengsek” Shi On makin bingung. Apalagi saat Yoon Seo mengancam akan
mencekik lehernya. Tapi bagaimanapun Park Shi On sangat mengagumkan bagi Yoon
Seo.
Yoon Seo bersiap pulang ke rumah, dia berjalan bersama Shi On di lorong RS. Tiba dipersimpangan, Shi On tetap mengikuti Yoon Seo menuju
pintu keluar. Yoon Seo mengingatkan, “Ruang jaga ada di sebelah sana, kau tak
kesana?” Shi On mencoba mencari alasan, tapi Yoon Seo menudingnya, “Atau
mungkin kau ingin mengantarku sampai gerbang?”
Shi On mengelak, tapi Yoon Seo terus menggodanya, “Ku pikir
Noona takut pergi sendiri dalam gelap kan?” Shi On jadi panik dan makin gencar
mengelak, “Bukan itu, Swalayan. Aku mau membeli roti”
Roti? Ada roti di laci Yoon Seo, Shi On bisa memakannya. Shi
On kembali beralasan, dia mau mengcharger ponselnya, Yoon Seo kembali berkata,
ada Charger di lacinya, Shi On bisa memakainya. Merasa mati kutu, Shi On
mencari benda yang tidak mungkin dimiliki Yoon Seo, “Palu. Aku mau membeli palu”
Yoon Seo bingung, memangnya di swalayan menjual palu ya?
Dengan yakin Shi On mereka pasti menjualnya. Yoon Seo tak bisa membantah lagi dan
mengajak Shi On berjalan bersamanya.
Sesampainya di pintu keluar gedung RS, Kim Do Han sudah
menanti Yoon Seo. Dia berkata akan mengantar Yoon Seo pulang. Yoon Seo merasa
rumahnya dekat, jadi tidak perlu diantar. Kim Do Han tak peduli kemudian
berkata bagaimanapun rumah Yoon Seo searah dengan rumahnya.
Yoon Seo tak bisa menolak, dia pun pamit pada Shi On, dan
memastikan Shi On untuk membeli palunya. Yoon Seo meninggalkan Shi On di depan
pintu keluar RS dengan rasa tidak tega dan masuk ke dalam mobil Kim Do Han.
Setelah mobil profesornya melaju pergi sambil membawa Sunbae
tercintanya, Shi On hanya bisa merengut menatap perginya mobil itu. Yah,, nggak
jadi jalan bareng sama my beloved Noona deh.
Shi On merasa dirinya masih belum berhasil mengungkapkan perasaannya
pada Yoon Seo bahkan dengan tindakan sekalipun. Insiden bunga itu pun rasanya
menjadi memalukan baginya. Yoon Seo sudah memuji bunganya cantik, tapi saat
Yoon Seo memaksanya untuk mengatakan apa maksud Shi On memberikan bunga itu,
dia malah bilang, “Apa kau sudah makan?” Shi On merasa dirinya begitu payah
sambil membentur-benturkan kepalanya pada buku yang dipegangnya, lama-lama Shi On merasa kesakitan juga karena benturan buku tebal itu dikepalanya.
Saat Kim Do Han sudah menghentikan mobilnya di dekat
rumahnya, Yoon Seo bertanya, apakah Kim Do Han sudah berbaikan dengan Manager
Yoo? Kim Do Han tampak tak berminat membicarakannya. Yoon Seo langsung menebak
bahwa mereka belum berbaikan. Yoon Seo berkata, “Bagaimana jika dia memutuskan
mu saat kau bersikap seperti ini?” Kim Do Han malah tertawa renyah dan berkata,
“Maka aku diputuskan”
Yoon Seo langsung berpikiran buruk, “Setelah itu kau akan
melampiaskan kekesalanmu pada kami semua’kan?” Kim Do Han jadi tertawa
mendengarnya. Sepertinya dia sudah sering menjadi seperti itu.
Kim Do Han berkata, “Sebelumnya, aku sangat mencintai Chae
Kyung” Tapi sekarang sepertinya dia sudah tidak terlalu mencintainya, apakah
itu yang Kim Do Han pikirkan.
Yoon Seo malah merinding mendengarnya, dia belum pernah
menemukan pasangan yang bisa membuatnya merinding seperti itu. Kim Do Han
berkata, belakangan ini, dia mulai melupakan kenangan manis tentang dirinya
yang sangat mencintai Chae Kyung. Rasanya seperti berada dibalik tirai yang
menutupi sekelilingku.
“Aku tak tahu kehidupan apa yang kujalani sekarang. Aku juga
tak tahu kehidupan macam apa yang akan kujalani kedepannya. Terkadang aku
bertanya-tanya apa yang sudah kulakukan seharian”
Yoon Seo menghibur Profesornya, dia yakin itu semua karena
terlalu banyak hal yang harus diurus oleh Kim Do Han.
Kim Do Han meminta maaf karena dia malah berkeluh kesah saat
Yoon Seo lelah. Yoon Seo mengatakan tidak masalah, karena dia tak bisa
mengangkat semua beban Kim Do Han, dia bahkan merasa bersalah karena hal itu.
Kim Do Han merasa bangga pada Yoon Seo yang bahkan tahu apa
yang menjadi bebannya. Kim Do Han kemudian menyentuh rambut Yoon Seo dengan
gemas. Yoon Seo jadi agak gugup karenanya. Tak lama, Yoon Seo pun pamit untuk
keluar dari mobil.
Yoon Seo berjalan pulang menuju rumahnya, dia menyentuh
rambutnya yang disentuh Kim Do Han, lalu tersenyum kecil. Namun dia sadar, dia
harus mengabaikan perasaannya.
Esok harinya, Yoon Seo melihat Shi On memegang palu yang
baru dibelinya. Yoon Seo mendekati Shi On, dan bertanya, mereka benar-benar
menjual palu di swalayan ya? Shi On membenarkan dan mengatakan dimana mereka
meletakan palu yang mereka jual.
Yoon Seo menatap palu yang masih dibungkus itu dengan
seksama dan melihat harganya. 7000 won? Aneka Logam Tae Yang? Ha,,, ternyata
Yoon Seo pun ikut membaca toko dimana Shi On membeli palu itu. Yoon Seo lalu
bertanya, “Apa ada swalayan yang bernama Aneka Logam Tae Yang?”
Akh Shi On ketauan bohongya deh. Setelah Yoon Seo pergi
dengan kesal Shi On langsung menggosok label harga palu itu yang menyertakan
nama toko dimana Palu tersebut di jual. Shi On terlihat kesal dan tentu saja
merasa malu.
Kim Do Han bertemu dengan Cha Kyung. Mereka saling menatap dingin. Chae
Kyung yang duluan bertanya, mengapa wajah Kim Do Han terlihat kusam? Banyak
operasi yang harus dilakukannya. Chae Kyung mengingatkan agar Kim Do Han tetap
menjaga kesehatannya, karena sekarang Chae Kyung tidak bisa mengurusnya lagi.
Kim Do Han langsung bertanya, “Rencanamu masih belum
berubah, 'kan?” Melihat ekspresi Chae Kyung, dia tahu jika tunangannya itu
masih melanjutkan rencananya. Kim Do Han mengerti dan langsung pergi
meninggalkan Chae Kyung tanpa mendengar jawaban apapun.
Saat Kim Do Han beranjak pergi, Chae Kyung memanggilnya,
“Oppa… Apa aku membuatmu tak nyaman?” Kim Do han berbalik dan berkata, “Bukan
dirimu, Tapia pa yang kau lakukan, itu yang membuatku tak nyaman”
Chae Kyung lalu bertanya, seolah pada dirinya sendiri juga,
“Kenapa kita jadi seperti ini?” Seharusnya dia merasa sedih saat mendengar Kim
Do Han ingin berpisah sementara waktu. Seharusnya mereka berdua sedih. Tapi
baik Kim Do Han mau pun dirinya malah tak merasakan apapun.
“Tak merasakan apa-apa, lebih menyedihkan dari pada
perkataanmu”
Seorang pria mendatangi NICU saat Yoon Seo berada disana.
Yoon Seo pun bertanya, apakah pria itu ingin melihat seorang bayi? Siapa
namanya? Pria itu berkata mungkin bayinya belum diberi nama, tapi nama ibunya
adalah Lee Soo Jin. Yoon Seo menyadari, jika pria ini adalah suami dari Lee Soo
Jin.
Yoon Seo pun menunjukkan yang mananya bayinya. Suami Lee Soo
Jin menatapnya dengan penuh haru. Yoon Seo memberitahu, operasinya berhasil dan
bayinya memulihkan diri dengan baik.
“Apa Anda sudan menemui istri Anda?” melihat ekspresi wajat
pria itu, Yoon Seo tahu dia belum menemuinya.
Sang ibu adalah orang yang paling kesulitan sekarang. Tapi tak
seorangpun ada di sampingnya.
“Apa Anda tahu kenapa Soo Jin-ssi begitu hebat? Itu karena
dia tak membenci siapa pun.Itu bukan karena dia terlalu bodoh atau terlalu
baik,... Tapi begitulah cara dia mencintai keluarganya. Itu sebabnya dia kuat. Dia akan menjadi ibu yang baik melebihi orang
lain”
Mendengar kata-kata Yoon Seo, suami Soo Jin jadi merasa
bersalah dan akhirnya pergi dari NICU.
“Dokter sebut itu pengakuan cinta?” In Hae protes setelah
mendengar cerita Shi On. Apa-apaan itu. ‘Apa kau sudah makan? Yang benar saja.
In hae tak habis pikir dengan sikap Shi On.
Shi On membela diri, dia tak bisa melakukan apapun karena
kata-katanya tak mau keluar. In Hae
merasa lelah, Shi On tidak bisa menunjukkan rasa cintanya, juga tidak bisa
membuat pengakuan. Rasnaya tak ada gunanya mengajari Shi On, sekarang In Hae
bisa merasakan perasaan para guru yang menyerah terhadap dirinya di sekolah.
Apakah mungkin wanita itu menganggap Shi On anak-anak? Jika
memang begitu, tak peduli wanita itu lebih muda atau lebih tua dari Shi On maka
pengakuan cinta akan sangat sulit. In Hae kemudian berkata, “Wanita itu,
berikan padaku nama dan tanggal lahirnya.
Aku akan melihat ramalan untuk memastikan kalian berdua akan bersama
atau tidak”
Shi On bingung, Ramalan? Ya,,, Shi On hanya tinggal
memberikan nama dan tanggal lahir wanita itu. Shi On tampak tertarik, namun
masih ragu. In Hae meyakinkan Shi On, jika dia sudah melihat ramalan bagi
teman-temannya yang kini sudah berpasangan.
Shi On pun tertarik dan berencana menyebutkan namanya,
“Namanya adalah…” In Hae bersemangat, “Baek…” In Hae mengulanginya. “Seol…”
lanjut Shi On. Kini In Hae mengeluh namanya terdengar sangat kampungan. Namun
dia meminta kata terakhir dari nama wanita itu. “Gong” Shi On mengakhirnya.
Baek Seol Gong? Putri Salju? In Hae kesal pada Shi On,
“Cukup ! Aku tak mau tahu” In Hae merasa Shi On telah mempermainkannya. Dia pun
pergi sambil menahan kesal. Shi On merenggut, dia bingung kenapa In Hae marah,
karena baginya Yoo Seo memang tampak sebagai putri salju. Apa dia salah?
Yoon Seo menemui Lee Soo Jin, dia bertanya apakah suaminya
sudah menghubunginya? Lee Soo Jin mengatakan suaminya hanya mengirim sms dan
meminta maaf karena tidak bisa datang. Lee Soo Jin mengatakan suaminya juga
pasti mengalami kesulitan. Orang-orang mungkin mengatakan dia anak mama Tapi
pengaruh ibunya memang terlalu besar. Siapa
pun yang pernah berada di samping ibu mertua nya takkan tahan juga.
Lee Soo Jin kemudian berkata dia ingin melihat bayi nya,
tapi dia tak bisa kesana karena tubuhnya belum pulih benar. Yoon Seo kemudian
teringat, bahwa dia telah mengambil foto bayi Lee Soo Jin. Dia memberikan
ponselnya pada ibu si bayi.
Lee Soo Jin menatap foto bayi nya dengan penuh haru, “Cantik
sekali” Lee Soo Jin bahkan hampir menangis saking bahagianya menatap si bayi. Yoon
Seo pun ikut bahagia melihat kebahagiaan itu.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara, “Yeobo…” itu adalah Suami
Lee Soo Jin. Pria itu mendekati istrinya dan meminta maaf. Karena tidak ada
disampingnya saat sang istri sedang mengalami kesulitan. Suaminya pun
berterimakasih karena Lee Soo Jin telah melindungi bayi mereka. Lee Soo Jin
berkata suaminya tidak harus berterima kasih, karena itu adalah tugasnya
sebagai ibu.
Suami Lee Soo Jin kemudian berkata, “Saat kau keluar dari
RS… Kita pergi bersama bayi kita ke Amerika” Lee Soo Jin pun menangis terharu
mendengar ajakan suaminya. Ternyata suaminya tidak jadi menceraikannya.
Pria itu kemudian memeluk Lee Soo Jin sambil berkali-kali
mengucapkan kata maaf. Yoon Seo tersenyum penuh haru menyaksikan bersatunya
kembali keluarga kecil itu. Ketegaran dan kebaikan hati Lee Soo Jin ternyata
membuahkan hasil yang sangat memuaskan, dia tak harus kehilangan bayinya juga
suaminya.
Shi On terburu-buru masuk ke ruang staf Pediatri, dimana Kim
Do han telah menunggunya. “Sudah kubilang harus datang tepat waktu untuk
tesnya, 'kan?” Shi On meminta maaf dan berkata dia terlambat karena harus
memeriksa pasien.
Kim Do Han terlihat tak peduli, tapi tidak ingin
memperpanjang masalah. Dia menjelaskan aturan tesnya. Shi On harus menjawab
pertanyaan yang dilontarkan Kim Do Han. Shi On hanya diberi waktu 5 detik untuk
berpikir, jika dia mulai menjawab lebih dari 5 detik, maka jawaban dianggap
salah.
Shi On agak resah mendengar peraturan itu, namun dia sudah
memantapkan hatinya. Kim Do Han pun memberikan sebuah pertanyaan kasus. Shi On
diminta untuk mendiagnosa penyakit pada kasus tersebut, bagaimana
penanggulangannya dan bagaimana procedural operasinya.
Dengan lancar Shi On menjawab kasus pertama, disusul dengan
kasus kedua dan ketiga yang juga diselesaikannya dengan mudah. Setelah Shi On
menyelesaikan kasus ketiga, Kim Do Han berkata, “Cukup. Hari ini cukup sampai
disini”
Karena Shi On telah berhasil menjawab semua pertanyaan yang
diberikan Kim Do Han, dia pun meminta Shi On untuk pergi, kembali menjalankan
tugasnya. Shi On menghela nafas dan terlihat lega, setidaknya hari ini dia
lolos tes, dan tidak ada pinalti untuknya.
Saat keluar ruangan, Shi On setengah berlari dan loncat-loncat bahagia. Dia bahkan melakukan gerakan "YES!" karena telah berhasil melewati satu tes dari Profesornya.
Setelah Shi On pergi, Yoon Seo datang menemui Kim Do Han dan
menanyakan hasil tes Shi On. Dengan bangga Kim Do Han berkata, “Dia menjawab
semua pertanyaan” Yoon Seo pun terlihat bangga, lalu bertanya, Apakah kesulitan
soalnya adalah yang tertinggi? Kim Do Han membenarkan, bahkan Shi On berhasil
menjawab pertanyaan ketiga dengan akurat.
Yoon Seo bertanya memang tentang apa? Demam perut anak. Itu
adalah istilah kedokteran Asia, jadi Kim Do Han pun tidak terlalu memahaminya.
Satu langkah Shi On di depan Kim Do Han kalau begitu >.<
WaPresdir Kang sedang menelpon seseorang dan menanyakan
tentang seseoang bernama Joon Yeong, dia melerang si penelpon untuk datang ke
Korea karena dia tak ada alasan untuk datang. Saat melihat Direktur Choi,
WaPresdir Kang menutup teleponnya dan memberi salam.
Direktur Choi mengingatkan bahwa waktu WaPresdir Kang
tinggal dua hari lagi. Tidak apa-apa jika WaPresdir Kang pergi lebih awal.
Tidak. Dia hanya akan pergi saat waktunya tiba. Direktur berusha mempercayai
perkataan WaPresdir Kang.
Saat Direktur Choi beranjak pergi, WaPresdir Kang kembali
memanggilnya, “Direktur…” Direktur Choi menoleh, “Seharusnya kau mempertahankan
ku” lanjut WaPredir Kang. Namun Direktur tak mempedulikannya.
Yoon Seo memberi tahu Ibu Shi On, jika putranya bekerja
dengan sangat baik. Ibu terlihat sangat bahagia mendengarnya. Dia merasa yakin,
Shi On bisa berkerja dengan baik atas bimbingan Yoon Seo. Perkataan Ibu membuat
Yoon Seo agak salting. Yoon Seo berkata, “Tidak,... Dia yang berusaha dengan
keras”
Ibu mengatakan, jika mengingat Shi On saat masih kecil, Shi
On yang sekarang tampak seperti mimpi. Dulu.. Shi On bahkan kesulitan untuk
bicara. Itu membuat Ibu sering berpikir, bagaimana jika dia dewasa nanti? Ibu
sering berpikir untuk mati bersama Shi On berkali-kali. Ibu menyalahkan
dirinya, Shi On seperti itu karena dia bertemu dengan ibu yang salah.
Yoon Seo jadi tidak enak. Dia berkata ibu bukan salah Ibu.
Yoon Seo bertanya tentang keberadaan Ayah Shi On. Ibu tidak tahu, terakhir kali
melihatnya adalah saat dia pergi meninggalkan rumah. Ibu mungkin memang
bersalah, tapi kondisi Shi On mmeburuk karena perlakukan kasar Ayahnya.
Shi On dan Ibu sering dipukul. Shi On dipukuli karena
berbeda dengan yang lain. Dan Ibu dipukuli karena dia telah melahirkan anak
seperti Shi On. Ibu berharap Ayah Shi On tidak pernah mendekati putranya lagi,
walaupun dia tahu tak seharusnya dia berkata seperti itu. Dia merasa itulah yang terbaik untuk Shi On.
Shi On cepat-cepat datang ke ruang staf Pediatri, ada
seseorang yang sedang berbicara dengan Profesor Kim Do Han. Ternyata orang itu
datang untuk membuat film documenter tentang departemen Pediatri. Mendengar kata film documenter, Shi On segeramenyingkir dan pergi ke seuatu sudut di ruangan itu.
Han Ji Wook berkelakar, apakah dia harus mengganti baju?
Karena bajunya sudah kotor. Semua orang menjadi tertawa di buatnya, tim film
documenter mengatakan jika mereka bisa membiarkan seperti apa adanya saja.
Yoon Seo memperhatikan Shi On yang sibuk di depan cermin,
“Dr. Park, apa yang sedang kau lakukan?” Shi On berbalik dengan tatanan rambut
klimis belah tepi nya, haahha.. semua orang kaget melihatnya. Shi On berkata, “Kata
mereka aku akan muncul di TV...” Kim Do Han menggeram , sementara Yoon Seo
meminta Shi On mengembalikan tatanan rambutnya seperti semua.
Dengan cemberut, akhirnya Shi On pun kembali mengacak
tatanan rambutnya.
Pengambilan film documenter pun dimulai, para dokter
departemen Pediatri melakukan tugasnya seperti biasa. Sementara anak-anak heboh
karena sedang di shoot dengan kamera. Mereka berlomba-lomba untuk eksis agar
ter shoot saat dokter memeriksa salah satu teman mereka.
Perawat Jo dan Kepala perawat pun mencoba untuk bersikap
biasa, namun tetap saja terlihat canggung dan sangat jelas terlihat bahwa dia
ingin terlihat bagus di depan kamera. Suster lainnya pun jadi sok sibuk agar
dirinya ikut ter shoot oleh kamera yang terus mengarah pada suster kepala.
Park Shi On? Dia selalu berusaha tampil eksis di depan
kamera. Bahkan saat Shi On dan Yoon Seo berada di ruanga NICU. Shi On terus
saja menatap kamera dengan sengaja. Yoon Seo mencoba memperingatkannya, namun
Shi On tetap saja mencoba eksis di depan kamera.
Usai pengambilan gambar, Yoon Seo jadi gemas dan bertanya
mengapa Shi On terus memasang wajahnya di depan kamera? Itu sangat memalukan.
Dengan polos Shi On menjawab, “Aku melakukan itu setiap melihat kamera TV. Tak peduli seberapa jauh kameranya, aku akan
berlari ke sana dan menunjukkan wajahku”
“Apa kau ingin menjadi selebritisa?” Tidak. Shi On hanya
ingin orang tuanya menemukannya. Setau dia orang tua akan selalu mengenal
anaknya mesikpun mereka telah besar. Jadi Shi On sangat berharap orang tuanya
akan menemukannya.
Yoon Seo lagi-lagi dibuat takjub. Namun kali ini disertai
rasa bersalah, karena belum memberitahu Shi On tentang Ibunya.
Woo Il Kyu menyombongkan diri bahwa para kru film documenter mengatakan bahwa
saat di wawancara dialah yang terbaik. Hong Kil Nam mengejeknya dengan
menirukan gaya saat Il Kyu diwawancara dan itu membuat Il Kyu kesal.
Tak lama mereka menyadari sesuatu, Kim Do Han dan Yoon Seo
tidak ada diantara mereka. Apakah mereka pergi bersama? Sun Joo membenarkan.
Shi On jadi tertarik, memangnya mereka pergi kemana? Sun Joo juga tidak tahu.
Sun Joo merasa penasaran apakah hubungan Profesor Kim Do Han
dan Manager Yoo Chae Kyung sedang kurang baik? Manager Yoo sudah lama tidak
berkunjung ke tim pediatri. Il Kyu berkata mungkin mereka bertemu diluar.
Orang-orang penggosip seperti Sun Joo, mulutnya harus benar-benar di jaga.
Shi On menyadari sesuatu, dia pun bertanya, “Apa Profesor
Kim Do Han dan Manajer Yoo Chae Kyung berpacaran?” Hong Kil Nam menjawab dengan
dramatis, “Mereka bertunangan”
Shi On takjub, “Uwaahhh”
Hmm sepertinya Shi On mulai memikirkan sesuatu, karena dia
terlihat resah berdiri di depan ruangan Chae Kyung. Ketika Chae Kyung membuka
pintu, dia kaget melihat keberadaan Shi On.
Shi On menyapanya, dan Chae Kyung membalasnya dengan penuh kehangatan. Chae Kyung bertanya apakah
Shi On datang ke ruangannya untuk mencarinya. Shi On membenarkan, sepertinya
ada yang ingin dia tanyakan pada Chae Kyung.
Kim Do Han membawa
Yoon Seo untuk pergi ke suatu tempat. Saat mereka masih di perjalanan, Yoon Seo
penasaran kemana Kim Do Han akan membawanya. Kim Do Han malah berkata, saat
tiba di tempat itu Yoon Seo juga akan tahu. Apakah ini penculikan? Setidaknya
Kim Do Han harus memberitahu tujuannya.
Kim Do Han hanya berkata, “Akhirnya setelah 12 tahun, Aku
mencoba menjadi senior yang baik untukmu”
Yoon Seo terangah, selama 12 tahun ini Kim Do Han tidak
pernah bertindak sebagai senior dan sekarang ingin mencobanya? Kim Do Han jadi
sebal karena Yoon Seo selalu membentah perkataannya. Yoon Seo mengelak, “Tidak
selalu. Hanya satu atau dua kata saja” Lalu keduanya saling tertawa lepas.
Yoon Seo kaget saat tiba di tempat tujuan mereka. Kim Do Han
membawanya ke butik pakaian. “Kenapa kau membawaku ke tempat seperti ini” Kim
Do Han tidak menjawab pertanyaan itu dan malah meminta Yoon Seo untuk memilih
pakaian disana. Yoon Seo protes karena dia merasa punya banyak baju di rumah.
Kim Do Han beralasan, Yoon Seo selaku mengeluh bahwa kau selalu
memakai jubah kotor. Yoon Seo membela diri, yang dia maksud tentu saja jubah
dokter. Kemudian Yoon Seo berbisik, bahwa dia tak biasa mengenakan pakaian
mahal.
Kim Do Han tampak tak peduli dan tetap meminta Yoon Seo
untuk memilih sesuatu. Yoon Seo masih berusaha untuk membujuk Kim Do Han,
dengan meminta Kim Do Han membelikan baju untuk Chae Kyung dan dia yang akan
memilihkannya.
Lagi-lagi Kim Do Han tidak menggubris. Dia malah menyuruh
Yoon Seo untuk menyelesaikannya dalam waktu 10 menit. Yoon Seo bingung, tapi
dia tak bisa menolak lagi, apalagi Kim Do Han memilih keluar agar Yoon Seo
bebas untuk memilih. Yoon Seo jadi merasa dirinya bisa gila karena hal ini.
Shi On dan Chae Kyung makan bersama. Shi On bercerita bahwa
dia sedang menyukai seseorang dan harus membuat pengakuan cinta. Chae Kyung
bingung pada awalnya, kemudian malah tertawa, dia sadar Shi On sedang curhat
padanya.
Shi On berkata, dia tidak tahu bagaimana caranya, karena
itulah dia ingin bertanya pada Chae Kyung bagaimana Profesor Kim Do Han
mengungkapkan cintanya pada Chae Kyung. Karena Profesor Kim Do Han adalah pria
yang hebat, Shi On yakun dia juga melakukan pengakuan cinta dengan cara yang
keren juga.
“Seharusnya kau tanyakan langsung pada Profesor” Chae Kyung
memberi saran. Shi On tidak bisa melakukan hal itu, “Jika aku bertanya,
Profesor hanya akan mengatakan satu hal saja”
Chae Kyung jadi penasaran, memangnya apa yang akan dikatakan
Kim Do Han?
Shi On kemudian berlagak seperti Kim Do Han dan mengatakan
apa yang selalu dikatakan Kim Do Han padanya, “Park Shi On, Pergi! Pulanglah!”
Chae Kyung langsung tertawa lepas melihat peragaan Shi On.
Shi On kembali memohon Chae kyung memberitahunya, bagaimana
Kim Do Han membuat pengakuan cintanya. Tapi,,, bagaimana ya.. Chae Kyung duluan
yang mengaku cinta pada Kim Do Han. Shi On terlihat kaget, lalu apakah Kim Do
Ha tidak pernah menyatakan cintanya?
Pernah tentu saja. Dia melakukannya kemudian. Shi On
penasaran dengan apa yang dikatakan Kim Do Han. Chae Kyung mencoba
mengingatnya, tapi hasilnya, “Entahlah… Aku tak bisa mengingatnya”
Chae Kyung terlihat sedih karena hal itu, dia kemudian
berkata, “ Kurasa pengakuannya sangat menyentuh... Tapi kenapa aku tak bisa
mengingatnya?”
“Kenangan… Tak apa bila tak diingat. Aku tak mengingat
ibuku. Aku yakin pasti ada kenangan yang indah, Tapi aku tetap tak bisa
mengingatnya” Chae Kyung termenung mendengar perkataan Shi On.
Setelah Shi On memikirkan lebih dalam. dia merasa dial ah yang
mencoba untuk tidak mengingatnya. Saat dia masih kecil, rasanya kehidupannya
sangat keras dan menyiksa. Hingga Shi On ingin menghapus kenangan masa
kecilnya. Namun ketika dia menghapusnya, ingatan tentang Ayah dan Ibunya pun
ikut terhapus.
“Ketika aku mencoba menghapus kenangan buruk, Bahkan
kenangan yang indah ikut terhapus juga”
Han Jin Wook, Kim Sun Joo, Hong Kil Nam dan Woo Il Kyu pergi minum di tempat yang jauh dari RS, tapi Jin Wook hanya mengijinkan satu botol untuk 4 orang. Yang lain protes, tapi Jin Wook bersikap tegas, itu semua demi kebaikan mereka dan meminta semuanya untuk menikmati makanannya.
Han Jin Wook, Kim Sun Joo, Hong Kil Nam dan Woo Il Kyu pergi minum di tempat yang jauh dari RS, tapi Jin Wook hanya mengijinkan satu botol untuk 4 orang. Yang lain protes, tapi Jin Wook bersikap tegas, itu semua demi kebaikan mereka dan meminta semuanya untuk menikmati makanannya.
Saat mereka akan bersulang, Jin Wook melihat sesuatu yang membuatnya kaget. In Young? Dia melihat In Young yang sedang mengantar tamu keluar dari sebuah tempat hiburan malam.
bersambung ke part-2
Komentar:
Eeeiiii,,, Kim Do Han flirting-flirting terus nih sama Yoon Seo, tapi kok.... aku malah pengen dia balikan sama Chae Kyung ya,,, setelah melihat keadaan mereka yang seperti itu semenjak berpisah. Pas denger Chae Kyung bilang, "tak merasakan apa-apa lebih menyedihkan dibanding perkataanmu" rasanya itu jleb banget. Mungkin Chae Kyung lebih memilih terus dimarahi Do Han dari pada Kim Do Han tidak peduli padanya ya... dan ternyata yang paling membuatnya sedih adalah dia sama sekali tidak sedih saat Do Han mengajaknya break, dan terus sibuk dengan dunianya sendiri. Huah,,, malang nian nasib pasangan ini...
Semoga Do Han dan Chae Kyung lebih cepat saling pengertian. Melihat Chae Kyung yang sangat lembut dan hangat pada Park Shi On, aku merasa yakin dia bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anak Kim Do Han kelak,, hehehe,,, mungkin Kim Do Han dan Chae Kyung bisa mengangkat Shi On sebagai anaknya,, dan Yoon Seo akan menjadi menantu mereka #eh?
Mungkin chemistry Kim Do Han dan Yoon Seo lebih dapet, tapi setelah aku pikir-pikir jika mereka jadian yang ada Kim Do Han yang akan lebih dominan, istilahnya hubungan mereka mungkin tidak akan berimbang, dan Yoon Seo pastinya akan lebih banyak mengalah karena dia sudah melakukan itu bertahun-tahun. Nah kalo sama Chae Kyung, Kim Do Han harus belajar juga untuk memahami tunangannya itu. Dia harus sadar, Chae Kyung itu wanita yang butuh perhatian, meski itu sekedar bentakan yang dilakukan Do Han padanya.
Wah~~~ ternyata In Young beneran kerja di tempat hiburan malam yah... Jin Wook pasti kaget dan syok banget... yang paling dicemaskan adalah reaksi In Hae saat tahu kakaknya bekerja seperti itu demi kesembuhan In Hae, akankah dia menerimanya?
Btw,,, ini yang jadi suaminya Lee Soo Jin, ternyata sahabatnya bang Do Han, eh,, Joo Sang Wook maksudnya. Baru tahu aku,,, tapi kok rasanya aku baru pertama kali ya liat dia di drama, ataukah,, akunya aja yang nggak tau siapa dia... hehehehe...
Tentang scene operasi di Good Doctor, ntah kenapa gak bikin aku deg-degan,, aku selalu mikir operasi di drama ini akan selalu berakhir happy end, seperti sebelum-sebelumnya, rasanya sangat berbeda saat menyaksikan adegan operasi di Golden Time dan Brain. Di dua drama itu scene operasinya lebih bikin deg-degan, bukan karena banyak operasi yang tidak berakhir baik, tapi aura yang diciptakannya yang bikin dag dig dug,,, dan aku tak bisa merasakannya saat menonton Good Doctor.
Sepertinya drama ini lebih fokus pada perkembangan karakter Shi On untuk lebih dewasa hingga dia layak menyandang sebutan Good Doctor.
bersambung ke part-2
Komentar:
Eeeiiii,,, Kim Do Han flirting-flirting terus nih sama Yoon Seo, tapi kok.... aku malah pengen dia balikan sama Chae Kyung ya,,, setelah melihat keadaan mereka yang seperti itu semenjak berpisah. Pas denger Chae Kyung bilang, "tak merasakan apa-apa lebih menyedihkan dibanding perkataanmu" rasanya itu jleb banget. Mungkin Chae Kyung lebih memilih terus dimarahi Do Han dari pada Kim Do Han tidak peduli padanya ya... dan ternyata yang paling membuatnya sedih adalah dia sama sekali tidak sedih saat Do Han mengajaknya break, dan terus sibuk dengan dunianya sendiri. Huah,,, malang nian nasib pasangan ini...
Semoga Do Han dan Chae Kyung lebih cepat saling pengertian. Melihat Chae Kyung yang sangat lembut dan hangat pada Park Shi On, aku merasa yakin dia bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anak Kim Do Han kelak,, hehehe,,, mungkin Kim Do Han dan Chae Kyung bisa mengangkat Shi On sebagai anaknya,, dan Yoon Seo akan menjadi menantu mereka #eh?
Mungkin chemistry Kim Do Han dan Yoon Seo lebih dapet, tapi setelah aku pikir-pikir jika mereka jadian yang ada Kim Do Han yang akan lebih dominan, istilahnya hubungan mereka mungkin tidak akan berimbang, dan Yoon Seo pastinya akan lebih banyak mengalah karena dia sudah melakukan itu bertahun-tahun. Nah kalo sama Chae Kyung, Kim Do Han harus belajar juga untuk memahami tunangannya itu. Dia harus sadar, Chae Kyung itu wanita yang butuh perhatian, meski itu sekedar bentakan yang dilakukan Do Han padanya.
Wah~~~ ternyata In Young beneran kerja di tempat hiburan malam yah... Jin Wook pasti kaget dan syok banget... yang paling dicemaskan adalah reaksi In Hae saat tahu kakaknya bekerja seperti itu demi kesembuhan In Hae, akankah dia menerimanya?
Btw,,, ini yang jadi suaminya Lee Soo Jin, ternyata sahabatnya bang Do Han, eh,, Joo Sang Wook maksudnya. Baru tahu aku,,, tapi kok rasanya aku baru pertama kali ya liat dia di drama, ataukah,, akunya aja yang nggak tau siapa dia... hehehehe...
Tentang scene operasi di Good Doctor, ntah kenapa gak bikin aku deg-degan,, aku selalu mikir operasi di drama ini akan selalu berakhir happy end, seperti sebelum-sebelumnya, rasanya sangat berbeda saat menyaksikan adegan operasi di Golden Time dan Brain. Di dua drama itu scene operasinya lebih bikin deg-degan, bukan karena banyak operasi yang tidak berakhir baik, tapi aura yang diciptakannya yang bikin dag dig dug,,, dan aku tak bisa merasakannya saat menonton Good Doctor.
Sepertinya drama ini lebih fokus pada perkembangan karakter Shi On untuk lebih dewasa hingga dia layak menyandang sebutan Good Doctor.
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
iya,,, scene operasinya lebih sering berhasih....
BalasHapusdo han sama chae kyung aja kali ya??
tapi kalo do han ma yoon seo juga bisa....
atau do han poligami aja nanti ya?? #plak dihajar shi on...
akhirnya ep 12 keluar jg...makasih ya n di tnggu part 2nya
BalasHapusAsli bikin ngakak pas shi on ubah gaya rambutnya biar kelihatan kece didepan kamera...れ pas diacak2x JŲ̃ƍǻ lucu jadinya kãƔɑ̈k rambut Ɣɑ̈Ώƍ Ļǻƍȉ stress..hahahaha....ditunggu part 2 nya ya mbak..gomawo..
BalasHapusngeliat shi on minta saran dari chae kyung kayak adik yang lagi curhat ama kakaknya... :D
BalasHapusmakin gregetan sama aktingnya joo won
BalasHapusPertama kupikir shi on takut lihat kamera makanya lari kesudut.ternyata........ha.ha..ha..lucu..lucu.tks ya Irfa sinopnya
BalasHapustambah lucu aj ceritanya, tengkyu mbak
BalasHapusThanks y.. Sdh bwt ep 12 ny.. Ditunggu part 2 y.. Cayooo...
BalasHapusKeren euy.....sekelas kaya grey's anatomy dech
BalasHapusMantapp..
BalasHapusd tunggu terus deh sinop selanjut nya..
seru bangettttttttt...
BalasHapusditunggu part 2nya hehehee
Suka bgt deh sm komentarnya hee.aku jg lebih sng kl Do Han sm Chae Kyung aja.udh cocok bgt. Di episode episode slnjutnya Do Han balikan kok kayakny sm chae kyung.hee.. hmm bnr bgt mbak, yg jd suaminya soo jin itu shabat nya Joo Sang Wook, namanya Gyojin. Dulu pnh suppport Joo Sang Wook pas di variety show Qualifications of men, trs pnh jd guest bareng jg di Invincibe Youth 2. Wahaa maaf komenku kepanjangan..hee
BalasHapushaha paling suka pas liat Shi On menirukan gayanya Do Han ^.^
BalasHapusKebanyakan ngakak karena Shi On nich di episode ini. Apalagi pas fil dokumenter. Rambutnya Shi On+ekspresinya itu loh, bikin ngakak tengah malam, hehehehe
BalasHapuspas liat gimana Chae Kyung bersikap ma Shi On, aku juga mulai berubah pikiran soal Chae Kyung. Dia wanita yang baik, dan sepertinya Yoon Seo sedang menjadi pelarian Do Han.
Sinopsiswiki
BalasHapussumber101
Tehnobib
kutaraja
Keren keren kak Artikel nya kunjungi juga blog kami kakak
Terima kasih :)