Dengan hati
galau Da Jin pergi ke rumah Yun Seong, dengan maksud mengembalikan jaket Yun
Seong yang digunakan untuk menyelimuti dirinya.Dengan perasaan takut akhirnya
Da Jin mengentuk pintu rumah Yun Seong. Dia bahkan memukul-mukul pintu rumah
Yun Seong sambil berteriak “Kapten,,,, Kapten,,,” saking tidak sabar dan
takutnya.
Pintu rumah Yun Seong terbuka,
dan apa yang ditakutkannya akhirnya terjadi. Ji Won. Ji Won lah yang membuka
pintu rumah Yun Seong.Ji Won yang memakai kemeja Yun Seong.Pikiran Da Jin
langsung melayang kemana-mana.Dia mengeratkan gengamannya pada jaket yang
digunakan YUn Seong untuk menyelimuti dirinya. Ji Won melihat jaket itu dan
mengingat apa yang dia lihat sebelumnya. Ji Won tahu benar jaket itu digunakan
Yun Seong untuk menyelimuti Da Jin, jaket itulah yang membuat Ji Won melakukan
semua ini.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Ji Won bertanya pada Da Jin apa
yang dilakukan Da Jin pada jam seperti ini? Da Jin bilang dia ingin bertemu
dengan kapten Kim Yun Seong. Ji Won mempersilahkan Da Jin untuk meneunggu di
dalam. Dengan gugup dan takut akhirnya Da Jin masuk dan duduk di salah satu
sofa Yun Seong.
Da Jin melihat dua gelas anggur
di meja, Ji Won memperhatikan itu.Ji Won mengambil kedua gelas anggur dan
berkata dia tidak bisa tidur kemudian membereskan kedua gelas tersebut ke meja
dapur.Ji Won menawarkan kopi pada Da Jin, kemudian membuatkannya tanpa menunggu
jawaban dari Da Jin.
Da Jin melihat betapa
terbiasanya Ji Won berada di apartemen Yun Seong, bahkan saat Ji Won memberikan
kopi padanya. Da Jin bertanya pada JI Won, apakah Kapten sedang pergi ke suatu
tempat? Bukannya menjawab, Ji Won malah bertanya apakah Da Jin datang untuk
mengembalikan jaket Yun Seong yang dibawanya? Da Jin pun bukannya menjawab. Dia
malah bertanya apa yang dilakukan Ji Won di rumah Yun Seong. Dengan santai Ji
Won menjawab, bukankah dia sudah bilang pada Da Jin kalau mereka telah memulai
kembali (sebagai sepasang kekasih maksudnya). Mendengar hal tersebut air muka
Da Jin terlihat semakin tidak senang.
Sementara itu Yun Seong sedang
berjalan menuju rumahnya, dia membawa kantung belanjaan, sepertinya berisi
pakaian wanita.
Da Jin berdiri dari duduknya
berkata pada Ji Won, Ji Won tidak benar menjalin hubungan asmara, apalagi
dengan Kapten Yun Seong. Ji Won bertanya pada Da Jin, apakah Da Jin tahu apa
makanan kesukaan Yun Seong? Pakaian, sepatu, sabun, dan parfum apa yang Yun Seong
sukai? Da Jin dia diam, tidak paham dengan maksud Ji Won.
Ji Won kembali bertanya, apakah
Da Jin tahu, apa film kesukaannya dan apa yang membuatnya menangis? Da Jin
masih diam. JI Won mendekat pada Da Jin da berkata, bahwa cinta adalah saat
dimana kita mengetahui segala hal tentang orang itu dan tidak merasa cukup
untuk itu, JI Won meminta Da Jin untuk berhenti.
Da Jin kesal mendengar tuduhan Ji
Won, dia tersenyum sinis dan berkata Ji Won berpikir terlalu banyak.Da Jin
berkata dia hanya datang untuk mengembalikan jaket itu.Dia melempar jaket Yun
Seong ke sofa dan pergi sambil menghentakan kaki dengan kesal, tidak ingin lagi
mendengar teori cinta dari seorang Choi Ji Won.
Setelah Da Jin pergi, Ji Won
terduduk lemas, sepertinya dia merasa gugup dengan semua ini, sekaligus merasa
bersalah karena telah melakukan hal ini untuk menekan Da Jin menjauh dari Yun
Seong.
Da Jin keluar dari rumah Yun
Seong dengan kesal dan menahan amarah.Da Jin memutuskan untuk berlari agar bisa
segera pergi dari rumah YUn Seong.Tanpa disadari Da Jin, Yun Seong hampir tiba
ke rumahnya.
Ji Won memakai baju atasan, hmm,,
sepertinya yang baru di belikan Yun Seong. Dia menatap baju atasannya yang
ketumpahan wine. Oh,, jadi alasan dia memakai kemeja Yun Seong karena bajunya
ketumpahan wine ya *pasti sengaja tuh*
Selesai berpakaian Ji Won berniat
pergi.Yun Seong memanggilnya, Ji Won menoleh dan berkata dia bisa pergi
sendiri. Ji Won berterimakasih atas pakaian yang dibelikan Yun Seong untuknya,
Ji Won senang karena Yun Seong masih mengingat apa yang disukai Ji Won. Ji Won
akhirnya pamit sementara Yun Seong hanya bisa menatap dengan cemas.
Di Gudang rumah Choi Ajussi, Da
Jin galau setengah mati. Dia masih tak habis pikir mengapa Ji Won ada di rumah
Yun Seong mala mini, dan mengapa dia memakai kemeja YUn Seong. Da Jin pun
akhirnya menangis, dia merasa hatinya sangat terluka karena hal ini.
Esok harinya, Yun Seong membuka
lemari pakaiannya dan menemukan jaket yang dia gunakan untuk menyelimuti Da
Jin. Yun Seong sadar Da Jin semalam ke rumahnya dan telah bertemu Ji Won.
Yun
Seong bertemu Da Jin saat akan pergi kerja. Yun Seong menyuruh Da Jin masuk ke
mobilnya, dia meminta Da Jin jangan salah paham dan akan menjelaskan semuanya.
Da Jin tak peduli dan terus
berjalan, dia bahkan hanya menatap dingin pada Yun Seong.Tak lama kemudian Dong
Soo datang dengan mobilnya.Dong Soo memanggil Da Jin dan bertanya mengapa mata
Da Jin bengkak.Yun Seong yang awalnya tidak memperhatikan menjadi cemas.Da Jin
menjawab dia makan ramyun (karena itu matanya bengkan? Aigo,, alasan tak masuk
akal)
Tanpa banyak bicara Da Jin masuk
ke dalam mobil Dong Soo.Kemudian Dong Soo pun mengikutinya sambil sekilas
memandang ke arah Yun Seong.Dong Soo tahu ada yang terjadi antara Da Jin dan
Yun Seong. Dong Soo pun membawa pergi Da Jin dengan mobilnya dari hadapan Yun
Seong.
Di dalam mobil Da Jin hanya diam
saja.Dia terlihat galau sambil menatap Yun Seong yang masih melihat kepergian
mereka dari kaca spion mobil Dong Soo.Melihat tingkah Da Jin, Dong Soo segera
mengubah arah kaca spionnya sehingga Da Jin tak bisa lagi melihat Yun
Seong. Dong Soo berkata pada Da Jin,
“Jangan melihat pria lain di depanku”
Setelah cukup lama saling terdiam
di dalam mobil, akhirnya Da Jin angkat bicara.Dia bertanya pada Dong Soo.Apa
warna favoritenya? Biru langit.Apa makanan favoritenya? Makanan pesawat.Apa
Film Favoritenya?Top Gun.Apa buku favoritenya? Flight Control. Mendengar semua
jawaban Dong Soo Da Jin tersenyum dan Dong Soo pun ikut tersenyum
Da Jin bertanya, mengapa Dong Soo
tertawa? Dong Soo balik bertanya lalu mengapa Da Jin tesenyum?Da Jin berkata dia
memang selalu tersenyum. Dong Soo pun membalas jika dia selalu tersenyum jika
ada bersama Da Jin (Aigoo,, So Sweet ya Dong Soo ini,, boleh pesen satu nggak
#Eh?) Dong Soo berkata, dia berharap Da Jin tersenyum dari dala, jangan hanya
terlihat di permukaannya saja.(Jah nyindir juga tuh Dong Soo).Da Jin lalu
berkata, “Go Cham Shi Ae” Dong Soo melirik Da Jin, lalu tersenyum.
Di kantor Wings Air, Yun Seong
bertemu Da Jin yang jelas bersikap dingin dan menghindarinya. Yun Seong
mengejar Da Jin dan bertanya, Da Jin semalam datang ke rumahnya kan? Da Jin
menjawab bukan dia seorang yang datang (ada Ji Won juga maksudnya) Yun Seong
berkata itu tidak seperti yang Da Jin pikirkan. Memangnya apa yang Da Jin
pikirkan, dan mengapa juga Yun Seon harus menjelaskan itu pada Da Jin? Yun
Seong bersikeras berkata itu tidak seperti yang Da Jin kira, Da Jin tak peduli
dan berkata itu bukan urusannya.
Saat Da Jin berniat pergi, Yun
Seong menarik tangan Da Jin dan berkata bahwa dia tersinggung dengan Asumsi Da
Jin.Lalu Ji Won datang dan melihat Da Jin dan Yun Seong. Da Jin yang menyadari
keberadaan Ji Won segera menepis tangan Yun Seong dan berkata, dia juga
tersinggung. Da Jin akhirnya pergi.
Yun Seong berbalik dan melihat Ji
Won.Dia menatap Ji Won seolah bertanya mengapa kau tidak mengatakannya?
(tentang kedatangan Da Jin) Ji Won mendekat ke arah Yun Seong dan berkata,
“Sunbae, Alasan aku tidak mengatakannya adalah karena ini untuk kebaikan kita
semua”
Yun Seong tak berkata apapun dia
hanya berdiri di depan Ji Won, seolah menyesalkan sesuatu.
Saat Ji Won dan Yun Seong
bersama. Lee Joo Ri datang dan melihat keduanya. Sepertinya Joo Ri mencurigai
hubungan Ji Won dan Yun Seong.
Penerbangan Wings Air 339. Yun
Seong sebagai Kapten dan Da Jin sebagai Co=pilot, Suasana kokpit tak seperti
biasanya. Da Jin sangat dingin terhadap Yun Seong.Setelah lama terbang, Yun
Seong bertanya pada Da Jin, mengapa Da Jin tak mepercayai kata-katanya?Da Jin
berkata dia tak ingin mendengar masalah yang tidak berhubungan dengan
penerbangan.Yun Seong beralasan, suasana hatinya berkaitan erat dengan
penerbangan.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Da Jin berkata mengapa Yun Seong
selalu membela diri dan mencari alasan? Emosi Yun Seong terpancing, ini bukan
alasan, ini adalah kebenarannya.Da Jin tak peduli, dia tetap tak ingin
mendengarnya.Yun Seong mengalah dan berkata terserah Da Jin saja kalau begitu.
Di kamarnya Dong Soo menggalau,
dia berkata “Han Da Jin, segeralah kembali” (Aih,, saking kangennya tuh sama Da
Jin, walo udah ditolak pun pantang menyerah ya Dong Soo ini, Good Job!)
Yun Seong melakukan briefing
dengan kru pesawat tentang penerbangan yang akan mereka lakukan dari Harbin
menuju In Cheon. Saat briefing berlangsung Da Jin dan Ji Won saling menatap
merasa tak nyaman.
Para penumpang pesawat Wings Air
340 mulai masuk untuk menempuh perjalanan dari Harbin menuju In Cheon.Ji Won
memperhatikan seorang wanita yang terlihat linglung bahkan dia sepertinya tak
sempat menyimpan barang bawaannya dan menyamankan dirinya.
Ji Won mendekati wanita itu dan
menawarkan diri untuk menyimpan tas nya. Wanita itu bertanya berapa lama mereka
akan terbang? Ji Won berkata mereka akan tiba di In Cheon jam 3.20. Wanita itu
berkata bisakah mereka pergi lebih cepat? Ji Won menjawab dengan bijaksana, itu
tergantung cuacanya. Wanita itu meminta Ji Won agar mereka bisa datang lebih
cepat ke In Cheon. Ji Won berkata dia mengerti keinginan hati wanita itu, dia
sengaja berkata seperti itu untuk menenangkan hati sang penumpang.
Sayangnya kabut tebal menyelimuti
bandara In Cheon. Hingga 25 pesawat telah menunggu untuk mendarat, karena itu
berbahaya. Dong Soo yang berada di Incheon Tower menggunamkan nama Han Da Jin,
dan itu terdengar oleh Juniornya yang sepertinya tak senang.
Han Da Jin pun melapor tentang
kedatagan Wings Air 340 di Incheon. Dong Soo seketika sumringah dan
menanggapinya. Dong Soo menyarankan agar Wings Air bertahan dulu di ketinggian
3000 kaki.
Para penumpang mulai cemas karena
pesawat tak juga mendarat.Wanita yang terliha linglung tadi tiba-tiba
berdiri.Ji Won mencoba menenangkan, Wanita itu bertanya mengapa pesawat belum
mendarat juga, padahal sudah lewat dari waktu kedatangannya dengan penuh
amarah.
Wanita itu pergi ke pintu pesawat
dan mencoba membukannya. Ji Won dan kru kabin yang lain mencoba
menghentikannya. Wanita itu bersikeras harus segera keluar dari pesawat. Ji Won
mencoba menahan aksi nekat sang penumpang. Akhirnya wanita itu berkata sambil
memelas, “Suamiku sedang kritis, tolong ijinkan aku keluar” Ji Won jadi tak
tega melihatnya.
Ji Won menelpon Yun Seong,
Yun Seong bertanya apa terjadi sesuatu
di dalam kabin? Belum sempat JI Won selesai menjelaskan, Penumpang wanita yang
minta keluar tadi masuk ke dalam pantri dan merebut teleponnya. Dia sendiri
yang mengatakan pada Yun Seong untuk diijinkan keluar, Suaminya kecelakaan saat
bekerja dan ingin bertemu dengannya.Wanita itu berkata, dia takut tidak diberi
kesempatan untuk berkata pada Sang suami, bahwa dia meminta maaf karena
membuatnya menderita dan tidak ada bersamanya (mungkin ceritanya si penumpang
dan suaminya LDR kali ya).
Yun Seong dan Da Jin saling
pandang mendengar masalah ini. Yun Seong mencoba bersikap objektif dan berkepala
dingin, tapi Da Jin langsung cemas, itu terlihat jelas dari matanya.
Wanita itu menutup telepon dan
berlari ke arah kokpit dan mencoba menggedor pintu Kokpit.Yun Seong dan Da Jin
mendengarnya.Wanita itu berkata dia harus segera keluar dari pesawat. Dia ingin
menemui suaminya yang sedang kritis, di dunia ini, mereka tinggal berdua saja,
dia tidak ingin kehilangan suaminya, dia ingin bertemu dengan suaminya.
Sementara itu keadaan sang suami
di rumah sakit semakin kritis. Detak jantungnya bahkan sempat hilang sehingga
para ahli medis mencoba mengembalikan kembali denyut jantungnya.
Yun Seong menelpon Ji Won dan
bertanya apakah Ji Won akan membiarkan penumpang itu masuk? Yun Seong menyuruh
Ji Won menenangkan wanita itu.
Ji Won memeluk sang penumpang
yang telah terduduk lesu. Dia masih menangis, dia bersikeras ingin bertemu
suaminya karena dia ingin memberitahunya jika dia sedang mengandung bayi
mereka. Dia ingin memberitahu suaminya, dia berharap suaminya akan bangun jika
suaminya bertemu dengan bayi yang ada di dalam perutnya. Dia ingin mengatakan
pada suaminya bahwa Bayi mereka merindukannya, bahwa bayi mereka menyayanginya
dan butuh pelindungannya.
Da Jin berkata, dia akan
menghubungi Incheon Tower, Yun Seong melarang dan berkata lebih baik mereka
menunggu hingga diijinkan mendarat. Da Jin berkata, tapi suaminya sedang
kritis.Semua orang di pesawat itu punya masalahnya masing-masing.Mereka tak
bisa memikirkan nasib seorang penumpang dan mengesampingkan keselamatan yang
lainnya.Mereka mendapat telepon dari Kru kabin bahwa ada penumpang yang
pingsan.
Da Jin berkata, apakah Yun Seong akan membiarkan seorang anak yang
tak bisa bertemu dengan ayahnya? Jika mereka mendarat sekarangpun mereka belum
tentu bertemu, itu meurut Yun Seong. Tapi Da Jin yakin anak itu bisa
merasakannya, seperti juga Ppo Song adiknya, meskipun Ppo Song tak [ernah
mengenal orang tuanya, tapi dia bisa merasaka keberadaan mereka. Saat Da Jin
membicarakan Ppo Song, Yun Seong tak lagi berani membantah.
Ji Won menenangkan hati wanita
yang pingsan saat dia terbangun.Ji Won berkata bahwa suaminya pasti
menunggunya.Jika dia adalah orang yang menanggung rasa sakitnya dan selalu
melakukan yang terbaik untuknya, dia pasti menunggunya dan Wanita itu bisa
tetep mencintai suaminya. Ji Won memberikan makanan pada Wanita itu dan
mengatakan padanya, bahwa Wanita itu harus makan demi bayinya. Sambil menahan
isak tangis, wanita itu akhirnya memakan bubur yang disiapkan JI Won.
Da Jin berkata pada Yun Seong,
setiap kali dia marah pada Ppo Song dia selalu berpikir tentang orang tuanya.
Da Jin akan berpura-pura menjadi kuat dan berpikir meski dia tidak bisa
melihat, tetapi ketika saling mencintai, mereka bisa saling merasakan.
Yun Seong kemudian menghubungi
Tower dan meminta ijin untuk mendarat. Da Jin kaget mendengarnya.Yun Seong
berkata dia meminta ijin prioritas mendarat karena memiliki pasien.Cuaca
ternyata belum membaik, kabutnya malah semakin tebal. Namun pendaratan darurat
itu tetap harus dilakukan.Yun Seong bertanya pada Da Jin apakah Da Jin
mempercayainya? Dia mempercayai Da Jin. Untuk sementara Da Jin terdiam dan
berkata dia akan mempercayai Yun Seong.
Da Jin melapor ke Tower untuk
posisi pendaratan. Dong Soo yang menjawab dan mengatakan dimana mereka bisa
mendarat.Di akhirnya Dong Soo berkata, “hati-hati Han Da Jin” tentu saja itu di
dengar Yun Seong juga.Da Jin jadi tidak enak.
Pendaratan pun berhasil dilakukan
dengan aman. Penumpang wanita yang suaminya kritis, berterimakasih pada Kru
Kabin terutama Ji Won.
Di Kokpit, Da Jin memikirkan
kata-kata penumpang wanita yang suaminya sedang kritis. “Aku harus menjaganya,
karena aku mencintainya” Da Jin bergunam pada dirinya sendiri, “Seberapa besar
cintamu untuk melindungi seseorang?”Yun Seong menoleh pada Da Jin karena mendengar
kata-kata itu.Da Jin pun menatap Yun Seong dan bertanya, “Apakah orang yang
harus kau lindungi itu adalah Manajer Choi Ji Won?Seperti ketika pendaratan
tadi, kau memintaku untuk mempercayaimu. Apa kau akan melindungiku juga?” Yun Seong tidak tahu
harus menjawab apa, dia kahirnya berkata, “Aku bahkan tidak bisa melindungi
diriku sendiri”
Tuan Kang menjemput Bibi Yang
untuk pergi menonton. Tapi Ppo Song tidak pergi sekolah dan juga tidak ada yang
menjaganya di rumah, karena itu Ppo Song harus ikut. Tuan Kang sepertinya agak keberatan, namun
tak berani mengatakannya.
Di perjalanan, mereka bertemu Yun
Seong yang baru sampai di depan rumah. Ppo Song menyapa Yun Seong, “Penguin
Ajussi” Bahkan Ppo Song langsung berlari memeluk Yun Seong. Tuan Kang bertanya
siapa Yun Seong? Bibi Yang berkata Yun Seong adalah tetangga mereka yang sangat
dekat dengan Ppo Song. Tuan Kang pun mendapat ide.
Ppo Song dititipkan pada Yun
Seong.Ppo Song dan Yun Seong membuat Tempura bersama.Ppo Song bertanya apakah
mereka sedang membuat tempura? Yun Seong membenarkan dan bertanya apakah Ppo
Song tidak menyukai tempura? Ppo Song menjawab dia sangat menyukainya, tapi
Eonnie nya jarang membuatkannya karena malas. Dia hanya membuatkan Tempura di
saat hujan, karena suara mengoreng tempura dan hujan hampir sama, jadi Lezatnya
menjadi double. Yun Seong senang mendengar tentang Da Jin, Yun Seong bertanya
dalam hal apa Han Da Jin balih ahli, Ppo Song berkata Eonnie paling ahli makan.
Yun Seong dan Ppo Song tertawa bersama.
Yun Seong mecolekan terigu ke
hidung Ppo Song, lalu Ppo Song mencoba membalasnya dengan mengotori tanggannya
untuk di usapkan ke wajah Yun Seong, tapi Yun Seong menghindar dan mereka
akhirnya kejar-kejaran sambil tertawa bersama. (I Love Them very much~~ Ajussi
keliatan banget sayangnya sama anak-anak^^)
Bibi Yang mencemaskan Ppo Song
dan berniat menjemputnya saat dia makan bersama Tuan Kang, meski Tuan Kang
berkata bahwa anak-anaka akan menjadi lebih mandiri saat bersama dengan orang
lain, namun Bibi Yang tetap bersiap untuk pergi menjemput Ppo Song.
Tempura yang dibuat Yun Seong
telah matang. Ppo Song yang pertama kali memakan tempura itu dan berkata bahwa
rasa tempuranya enak. Yun Seong bahagia bisa melihat Ppo Song tersenyum.
Yun Seong kemudian mengambil Kamera dan memotret Ppo Song dalam beberapa gaya. (Aih,, Ppo
Song lucu banget^^)
Saat Yun Seong dan Ppo Song
melihat hasil foto-foto Ppo Song, bel rumah Yun Seong berbunyi.
Ternyata Ji Won
yang datang.Yun Seong awalnya ragu untuk membukakan pintu, tapi akhirnya dia
membawa Ji Won masuk. Melihat kedatangan Ji Won, secara
refleks Ppo Song bersembunyi di balik tubuh Yun Seong dan menatap Ji Won
malu-malu.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Komentar:
Aha,, Da Jin mulai cemburu dan merasa resah. Dong Soo keren ya^^ udah di tolak Da Jin, masih tetep deh All for You banget buat Da Jin. Tapi sayang Da Jin jadi muram sejak ditolak Da Jin, kesannya kok Dong Soo ingin mengalahkan kedinginan Kapten Kim nih. Jadi kangen sama Dong Soo yang ceria dan selalu cengengesan.
Makin suka sama Chems Ppo Song dan Yun Seong. Mereka bener-bener my favorite couple di drama ini. Suka banget kalo liat scene mereka saat bersama. Penguin Ahjussi dan Ppo Song is the Best^^
Ji Won agak menyebalkan ya di episode ini. Dia tidak rela Yun Seong ada hati pada Da Jin, dari kemaren di pepet terus tuh Yun Seong, di datengin mulu ke rumahnya. Kedatangan Ji Won ganggu aja Quality Time nya Yun Seong dan Ppo Song tuh.
Note:
Berhubung Yes Captain yang selese duluan, jadi aku posting ini dulu. CDDA menyusul ya~~ dan harap tidak menanyakan kapan akan diposting nya. Part-2 nya akan segera ku posting, paling telat lusa. Soalnya besok malam SBS Award, khawatirnya aku memutuskan streaming, soalnya drama SBS banyak banget yang aku tonton tahun ini, jadi penasaran deh^^. Kalo jadi streaming, aku jadi ga ada waktu untuk posting.
Finally, thank you mba irfaaaaa...pernah liat sekali adegan ppo song sm YS, gaya ppo song pas ngomong lucuuu banget, pantes mba irfa seneng bgt nulis ttg dy, hahhah...
BalasHapusWalaupun udah ngeliat endingnyaa, tapi aku ttep nunggin kelanjutan sinopsisnyaaa dr mba irfa, soalnya seneng, ngeliat comment mba disetiap prgraf.semangat mbaaaa
Chika
Finally, thank you mba irfaaaaa...pernah liat sekali adegan ppo song sm YS, gaya ppo song pas ngomong lucuuu banget, pantes mba irfa seneng bgt nulis ttg dy, hahhah...
BalasHapusWalaupun udah ngeliat endingnyaa, tapi aku ttep nunggin kelanjutan sinopsisnyaaa dr mba irfa, soalnya seneng, ngeliat comment mba disetiap prgraf.semangat mbaaaa
Chika
Finally, thank you mba irfaaaaa...pernah liat sekali adegan ppo song sm YS, gaya ppo song pas ngomong lucuuu banget, pantes mba irfa seneng bgt nulis ttg dy, hahhah...
BalasHapusWalaupun udah ngeliat endingnyaa, tapi aku ttep nunggin kelanjutan sinopsisnyaaa dr mba irfa, soalnya seneng, ngeliat comment mba disetiap prgraf.semangat mbaaaa
Chika
mbak irfa kapan dilanjutin sinopsisnya? ditungguuuuuuuuuuuu
BalasHapustia