Seung Jo keluar dari ruangannya setelah menyelesaikan rasa
terharu karena surat Se Kyung. Dia meminta Sekre Moon untuk membatalan gugatan
hukum pada So In Chan. Sekre Moon bingung, dan berkata perilaku In Chan adalah
tindakan kriminal, akan sulit untuk diselesaikan begitu saja. Sekre Moon
menyarankan setidaknya In Chan akan dikenakan denda. Seung Jo bertanya apalagi yang
dibutuhkan, pembatalan gugatan, penyelesaian perjanjian, jadi tidak perlu lagi
ada pembayaran denda. Seung Jo menyuruh Sekre Moon untuk menyelesaikan semuanya
dan tidak perlu bingung.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Sekre Moon membawa rombongan pegawai Artemis layaknya
paskibra yang akan mengibarkan bendera untuk menghadiri pemakaman ibu In Chan.
Kehadiran Sekre Moon dan pasukannya, mengagetkan In Chan dan Se Kyung yang
berada di tempat pemakaman itu. Sekre Moon mengumumkan bahwa kedatangannya
adalah untuk membicarakan gugatan hukum terhadap So In Chan.
Sekre Moon mengumumkan bahwa gugatan hukum terhadap So In
Chan telah dibatalkan dan masalah ini akan diselesaikan dengan pembayaran
Denda. In Chan dan Se Kyung merasa bahagia mendengarnya mereka berterimaksih
pada Sekre Moon.
Sekre Moon melanjutkan bahwa pembayaran Denda akan dilakukan
oleh CEO Artemis Korea. Sekre Moon kemudian memanggil Seung Jo, “CEO Artemis Korea,
Jean Thierry Ssha!” Kedatangan Seung Jo diiringi oleh music penyambutan. Seung
Jo datang dengan penuh wibawa dan sambutan dari para pasukan pegawai yang
dibawanya. Se Kyung yang melihat kedatangan Seung Jo, berseru, “Sekretaris Kim?
CEO?” Se Kyung kaget sekaligus kagum.
Seung Jo memberikan buku tabungan Se Kyung pada Sekre Moon
untuk diberikan pada Se Kyung. Sekre Moon yang tidak cepat tanggap akhirnya
mengambil buku tabungan itu dan memberikannya kepada Se Kyung. Seung Jo pun
mulai berpidato,
“Han Se Kyung-ssi. Kemiskinan tidak harus merusak cinta. Yang ada di
dalam sana (buku tabungan maksudnya) adalah Mimpi Han Se Kyung, semangat dan
kemauannya. Gunakan itu untuk menjaga cinta kalian”
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Se Kyung terharu denga kata-kata Seung Jo, dia memanggil
Seung Jo dengan sebutan Presdir dengan terharu, dia dan In Chan saling
berpelukan. Seung Jo terlihat bahagia melihat pasangan yang saling mencintai
itu~~
Seung Jo menyahut dengan penuh obsesi dan kepuasan,
“Kamsha*,,,,?” (*Kamsha artinya rasa terimakasih, aku tidak ingin
menterjemahkannya bila seung Jo yang mengatakan, karena ekpresi Urri Oppa saat
mengatakan itu sungguh membuatku tertawa terpingkal-pingkal)
Namun semua itu hanyalah Khayalan Seung Jo semata,
(whahahaha,,,, dasar Crazy Ssha-ssi)
Seung Jo sebenarnya sedang membayangkan semua perkataannya
untuk disampaikan pada Se Kyung kelak saat mereka bertemu di pemakaman Ibu In
Chan. Seung Jo meneruskan latihan
pidatonya sambil beranjak dari cermin, “Kamsha Re-fa! Do-re-mi-fa Re Fa!
Kamsha,,, Kamsha,,,” Seung Jo mencoba mengsingkronkan ucapan Kamsha itu dengan
nada Doremifa.
Seung Jo merasa mendapat pencerahan lanjutan kata-kata untuk
pidatonya
“Yang pantas diberikan ucapan Kamsha bukan lah aku. Se
Kyung-ssi dan In Chan-ssi ada untuk satu sama lain” Seung Jo merasa
kata-katanya benar-benar menakjubkan, dia tersenyum puas dan membenahi dasinya
di depan cermin.
Seung Jo kembali berbalik dan berkata, “Han Se Kyung-ssi,
Kau bilang hanya dengan melihatnya saja adalah cinta yang tidak dewasa?” Seung
Jo menunjukkan ketidak setujuannya dengan menggelengkan kepalanya sambil
ngibas-ngibaskan jari telunjuknya (Aigo,, cute banget ekpresi Oppa)
“Winston Churchill berkata Cinta yang belum dewasa
mengatakan, Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu. Namun, cinta yang sudah
dewasa mengatakan, Aku membutuhkanmu...karena aku mencintaimu.” Seung Jo
berteori dengan penuh semangat tentang cinta yang dewasa dan belum dewasa. Dia
kembali melanjutkan persiapan kata-kata untuk pidatonya, “Apa yang kalian
butuhkan saat ini bukanlah uang atau kondisi yang nyata. Kenyataan bahwa kalian
memiliki satu sama lain, itulah yang kalian butuhkan” Seung Jo merasa gemas dan
sangat puas pada semua kata-kata yang dia persiapkan pada pidatonya nanti.
Seung Jo mengambil buku tabungan Se Kyung dan memasukannya
ke dalam saku jasnya. Dia mempersiapkan dirinya dengan sangat baik untuk
menghadiri pemakaman ibu In Chan dan mengumumkan pembatalan gugatan terhadap In
Chan.
Sekre Moon masuk, Seung Jo bertanya padanya apakah semuanya
telah siap? Seung Jo kemudian mengajaknya pergi, tapi Sekre Moon malah memberi
kabar, jika Han Se kyung telah datang. Seung Jo bingung, untuk apa Han Se Kyung
datang? Sekre Moon berkata Han Se Kyung datang untuk menyampaikan rasa
terimakasihnya.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
“Kamsha? Apakah Han Se Kyung-ssi sudah tahu?” Tanya Seung Jo
tak percaya. Dengan penuh semangat Sekre Moon membenarkan dan mengatakan bahwa
dirinya yang telah memberitahu Han Se Kyung.
Muncul suara gelas pecah,,,, (cocok banget dah) Seung Jo marah karena
hal ini. “Apa? Kau sudah memberitahunya, Sekretaris Moon? Dia sudah tahu?”
Tanya Seung Jo setengah membentak.
Sekre Moon jadi sedikit khawatir dengan sikap bos nya, dia
mencoba menjelaskan, “Itu,,,, Han Se Kyung-ssi menelponku karena dia sangat
khawatir. Jadi aku memberitahunya agar tidak khawatir, karena Presdir telah
menyelesaikan semuanya”
Mendengar penjelasan Sekre Moon, Seung Jo semakin marah,
bahkan kini dia mengeluarkan ‘Sattori’nya (dialek Choongchung-do) “Apa? Tapi kau adalah Sekertaris, Sekretaris Moon, dan Aku adalah Presdir. Bagaimana,,,,
Aku telah mempersiapkan semuanya*,,,” (*mempersiapkan semua kata-kata untuk
pidatonya dan kini kata-kata itu tak bisa digunakan karena Se Kyung telah
mengucapkan terimakasihnya,, wkwkwkwk,, karuan aja yah,,, Seung Jo marah sama
Sekre Moon)
“Bukan kah kau gila?” Tanya Seung Jo masih menggunakan
sattori-nya. Sekre Moon kaget dan ketakutan, dia bertanya mengapa tiba-tiba
Seung Jo berbicara menggunakan sattorinya?
Bukannya menjawab pertanyaan Sekre
Moon, Seung Jo malah semakin membentaknya saat bertanya apa yang ada di kedua
tangan Sekre Moon. Dengan agak ketakutan, Sekre Moon berkata, “Han Se
Kyung-ssi, memberikan ini untuk menunjukkan rasa terimakasihnya” Seung Jo
semakin berang, “Kaammshha?? Dia mengatakan Kamsha pada Sekretaris Moon, dan
bukan padaku?” Sekre Moon menjadi semakin ketakutan dan bingung dengan sikap
bosnya.
Sekre Moon kemudian memberikan kotak putih yang ada di
tangan kanannya untuk Seung Jo dan mengatakan itu adalah hadiah untuk Seung Jo dari
Han Se Kyung.
Seung Jo menerimanya dengan penuh amarah, dan saat membukanya dia
merasa semakin jengkel, karena isinya hanya sebuah gelang murahan yang biasa dijual di
pinggir jalan.
Seung Jo melihat kotak
hadiah milik Sekre Moon lebih besar, dia pun mencoba mengambilnya. Sekre Moon
mencoba menghalangi niat Seung Jo untuk mengambil kotak hadiah miliknya, tapi
Seung Jo berhasil mengambilnya dan melihat isinya. Rasa kesal Seung Jo makin
menumpuk saat melihat hadiah untuk Sekre Moon adalah penjepit dasi yang
harganya pasti lebih mahal dibanding gelang yang diberikan padanya.
“Bagaimana bisa hanya milikmu yang indah? Bagaimana bisa dia
memberiku ini dan memberimu barang seperti itu? Apa kau yakin tidak menukarnya?”
Tanya Seung Jo menuduh. Sekre Moon menyangkal dengan penuh ketakutan. Dia sama
sekali tidak melakukan hal itu.
Seung Jo lalu bertanya dimana Han Se Kyung sekarang? Apa dia
sudah pergi? Lagi-lagi Seung Jo
menggunakan sattori nya. Sekre Moon memberitahu bahwa Han Se Kyung baru saja
pergi dengan gugup, dia kaget melihat kemarahan tak beralasan dari Boss nya.
Seung Jo kesal dan segera keluar untuk mengejar Se Kyung sambil membawa kedua
hadiahnya.
Untungnya Se Kyung belum jauh dari gedung Artemis. Seung Jo
memanggilnya dan Se Kyung pun berbalik. Seung Jo menyodorkan kedua hadiah yang
diberikan Se Kyung. Se Kyung bertanya mengapa Seung Jo memiliki itu? Seung Jo
bertanya, “Orang yang seharusnya diberikan ucapan terimakasih oleh Han Se
Kyung-ssi bukannya Presdir kan?” Se Kyung membenarkan, lalu kenapa?
Seung Jo bertanya, lalu mengapa hadiah yang diberikan Se
Kyung untuk Sekre Moon lebih mahal dibandingkan hadiah untuk Presdir? Se Kyung
merasa aneh pada sikap Seung Jo, dia menegaskan, “Pertama, Aku berterimakasih
pada Sekretaris Moon, karena sekretaris Moon telah memberitahuku untuk meminta
peringanan hukuman dan menyampaikan suratku. Sedangkan kau, apa yang kau
lakukan? Mengatakan padaku, “sadari keadaanmu”, dan “kau pikir cinta memberimu
makan?”, kau mengatakan semua itu, kan?” Seung Jo bingung dengan kemarahan Se
Kyung. Dia sama sekali tak meminta hadiah untuk Sekretaris Kim, identitas
palsunya di depan Se Kyung, dia hanya ingin tahu mengapa hadiah untuk Sekre
Moon lebih mahal?
“Kedua, Kenapa aku memberikan sesuatu seperti itu untuk
Presdir?” Tanya Se Kyung. Seung membenarkan dan berkata hadiah untuk Sekre Moon
mungkin harganya $55 dan dibeli di department store, sementara hadiah untuk
Presdir mungkin harganya hanya $5 dan dibeli di pasar. Se Kyung berkata, “Aku
yang membuatnya” Seung Jo kaget mendengar jawaban Se Kyung, “Setelah aku masuk
kuliah itu adalah barang pertama yang aku buat” Seung Jo langsung tersenyum
bahagia mendengarnya walau pun senyumnya ia samarkan. Se Kyung melanjutkan,
“Oleh karena itu, aku memberikan persis seperti aku pertama kali membungkusnya
dan memberikannya pasa Presdir” Se Kyung kesal dan bertanya mengapa Seung jo
membuka bungkusannya?
Seung Jo beralasan, sebagai sekretaris Presdir dia hanya
harus memeriksanya. Se Kyung membentak Seung Jo, “Kenapa?” Seung Jo kaget
karena dibentak Se Kyung. Apalagi Se Kyung sepertinya semakin marah padanya,
“Apa aku menyimpang Bom disana?” Se Kyung kesal dan meninggalkan Seung Jo yang
masih merasa punya urusan dengan Se Kyung.
Seung Jo mencoba menghentikan Se Kyung dan memanggil
namanya. Se Kyung kembali berbalik dan bertanya ada apa lagi? Seung Jo bertanya
mengapa Se Kyung bersikap seperti itu? Apa Se Kyung pikir dia menemui Se Kyung
hanya untuk menanyakan masalah hadiah? Apakah dimata Se Kyung Seung Jo memang
orang seperti itu?
Seung Jo tidak menunggu jawaban Se Kyung. Dia mengeluarkan
buku tabungan Se Kyung dari saku jas nya dan memberikannya pada Se Kyung,
sambil berkata bahwa Presdir menyuruhnya untuk mengembalikan buku itu pada Se
Kyung. Se Kyung tampak kaget dan agak termenung menatap buku itu.
Seung Jo berbicara dalam hatinya, “Sekarang kau akan
mengucapkan ‘Kamsha’ Kan? Kamshaaa,,, Kamshaaa! Kamsha,,, Kamshaaaa….”
Se Kyung
menatap Seung Jo lalu berkata, “Kamshamnida. Aku benar-benar berterimakasih”
Mendengar kata “Kamsha” Seung Jo langsung sumringah dan mulai berpidato,
“Kamsha? Orang yang patut diberikan ucapan ‘Kamsha’ bukanlah aku. Se Kyung-ssi
dan In Chan-ssi….”
Pidato Seung Jo terputus oleh kata-kata Se Kyung, “Aku tidak
bisa menerimanya,,,” Membuat wajah Seung
Jo menghentikan ekspresi bahagianya, dan suara kaca pecahpun muncul lagi,
menghancurkan khayalan Cha Seung Jo. (wkwkwkwk,,, jadi Se Kyung yang
mengucapkan terimakasih itu hanyalah bayangan Seung Jo, begitu pun pidatonya,,
khayalan tingkat tinggi banget nih Urri Ssha-si)
Se Kyung menegaskan dia tidak bisa menerima buku tabungan
itu. Seung Jo bertanya mengapa? Buku tabungan itu memang sangat berarti untuk
Se Kyung dan dia pun butuh uang. Tapi, dia tidak bisa menerima kembali buku
tabungan itu. Jika dia mengambilnya maka semuanya akan sia-sia, Janjinya dan
Resolusinya. Seung Jo bertanya Resolusi apa yang dimaksud Se Kyung? Se Kyung
bilang Sekre Kim tidak perlu tahu.
Seung Jo berkata, Presdir ingin Se kyung dan In Chan tetap
saling melindungi cinta mereka. Jadi Presdir mengembalikan buku tabungan itu,
agar Se Kyung bisa menjaga cintanya bersama In Chan dengan buku tabungan itu.
Seung Jo menyelipkan buku tabungan itu dengan paksa di lipatan lengan Se Kyung
dan berkata yang harus Se Kyung lakukan hanyalah berterimakasih. Seung Jo
memaksa Se Kyung menerima buku tabungan itu. Namun Se Kyung lagi-lagi
mengembalikan buku itu ke tangan Seung Jo.
Se Kyung berkata, “Daripada merasa berterimakasih aku lebih
merasa bersalah pada Presdir”
Seung Jo jadi meradang dan mengeluarkan
Sattorinya di depan Se Kyung, “ Tidak bisakah kau hanya mengatakan hal itu?
Kamsha-heyo, Aku benar-benar berterimaksih, Kamsha-heyo!”
Se Kyung balas
membentak Seung Jo, “Apa kau direktur? Hah?” Seung Jo kaget ditanya seperti
itu. Se Kyung bertanya mengapa Seung Jo selalu bersikap Sok
Keren, saat berulah seperti Presdir. Se Kyung benar-benar kesal pada Seung Jo.
Se Kyung memastikan agar Seung Jo mengatakan rasa bersalahnya pada Presdir. Se
Kyung berbalik untuk meninggalkan Seung Jo yang masih kaget dengan kemarahan Se
Kyung padanya.
Namun Se Kyung kembali berbalik dan berkata, “Dan Juga, saat kau
berbicara menggunakan Sattorimu, Kau benar-benar terlihat kampungan” Lalu Se
Kyung memeletkan lidahnya pada Seung Jo lalu pergi meninggalkan Seung Jo,
benar-benar pergi meninggalkannya sekarang.
Seung Jo syok dan bertanya, “Apa?” tapi dia masih menggunakan
Sattorinya. Seung Jo pun memukul-mukul mulutnya dengan buku tabungan Se Kyung
karena masih juga menggunakan Sattorinya. Seung Jo mencoba memanggil Se Kyung
namun Se Kyung sudah pergi jauh dari pandangannya.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Se Kyung menunggu bis di halte, kemudian berkata pada
dirinya Sendiri bahwa Sekre Kim benar-benar bertindak seolah-olah dia adalah
Presdir. Sekre Kim benar-benar menyedihkan.
Se Kyung naik bis untuk pulang ke rumah, di dalam bis dia
membuka jendela menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya, tak terasa air
matanya pun mengalir. Se Kyung berguman dalam hati, “Selamat Tinggal… Selamat
Tinggal, So In Chan”
Ho Min melaporkan keadaan In Chan yang banyak hutang pada
Yoon Joo. Selain punya hutang dia juga
punya adik perempuan yang harus dibiayai, belum lagi dia mendapatkan gugatan
hukum dari perusahaannya dan itu semua karena uang. Ho Min berpendapat, Se
Kyung menekan Yoon Joo pasti hanya karena uang. Ho Min menyarankan Yoon Joo
untuk memberikan uang pada Se Kyung dan mengusir Se Kyung jauh-jauh dari kehidupannya.
Tapi Yoon Joo heran mengapa Se Kyung meminta uang dengan cara yang seperti itu,
maka dia pun meminta Ho Min untuk menyelidiki Se Kyung lebih jauh lagi.
Se Kyung sampai dirumahnya, Ayah, Ibu dan adiknya sedang
berkumpul memperhatikan peringatan dari Bank tentang hutang mereka. Ayahnya
berkata jika mereka bisa membayar hutang sebanyak 50 juta won dalam waktu dekat
mereka akan memberikan waktu 1 tahun untuk sisanya. Ibunya menimpali, bahwa
sekarang ada pinjaman yang bisa dilakukan oleh seorang yang bekerja di
perusahaan. Ibunya meminta Se Kyung melakukan pinjaman itu.
Se Kyung tidak
menjawab dan langsung masuk ke kamarnya. Se Kyung menatap kamarnya dengan
seksama dan membuat sebuah keputusan.
Ayahnya berkata mereka harus menunggu sampai harga pasaran
naik lagi. Se Kyung berpendapat itu hanya akan menambah hutang mereka. Ibunya
berkata mengapa Se Kyung bisa dengan mudah mengatakan untuk menjual rumah
mereka, memangnya biaya kuliah Se Kyung dari mana jika bukan dari pinjaman
dengan jaminan rumah mereka. Se Kyung berkata dia memang melakukan pinjaman
pendidikan dengan jaminan rumah ini, tapi bagaimanapun dia tidak rela memakai
namanya untuk melakukan pinjaman pribadi, meskipun itu berarti dia harus
bersedih kehilangan rumah itu.
Sementara itu Yoon Joo duduk di dalam mobil di depan gedung
apartemen rumah Se Kyung dan keluarganya. Dia teringat kata-kata Ho Min, bahwa
rumah Se Kyung akan dilelang, total hutang mereka sebesar 150 juta. Jadi yang
dibutuhkan Se Kyung adalah uang.
Sementara itu Seung Jo menatap gelang pemberian
Se Kyung, dia berkata pada gelang itu, meskipun gelang itu terlihat lusuh tapi
karena dia buatan tangan, maka Seung Jo memakainya dengan bahagia bersama
gelang pasangannya. Kemudian, Seung Jo melihat buku tabungan Se Kyung dan
tersenyum lagi.
Yoon Joo mendekap amplop coklat yang diambilnya erat-erat.
Dia sepertinya sudah memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan permintaan Se
Kyung yang ingin diajari agar bisa menjadi sepertinya. Sementara Seung Jo
melepon Sekre Moon dan menyuruhnya memanggil So In Chan ke kantor besok pagi.
Esoknya In Chan datang menemui Seung Jo dikantornya, Seung
Jo berkata bahwa pengunduran diri In Chan sedang di proses, namun Rumor tentang
masalah ini akan segera tersebar. In Chan pasti sulit mendapatkan pekerjaan
kembali. Seung Jo memberikan In Chan Sebuah kartu nama dan menyuruh In Chan
datang ke tempat itu agar bisa mendapatkan pekerjaan.
Seung Jo mulai berpidato, “So In Chan-ssi, didalam hidup ini
ada hal-hal yang bisa dilalui ada juga yang tidak berhasil di lalui” Seung Jo
berhenti dan berkata dalam hatinya ‘wah, itu kata-kata yang hebat’ sambil
menunjukkan ekspresi bangganya (tentunya sambil membelakangi In Chan).
Seung Jo lalu melanjutkan, “Kemiskinan adalah
sesuatu yang bisa dilalui, aku juga sudah melaluinya” Seung Jo berhenti lagi,
kemudian berpikir, ‘Wow, apa lagi sekarang?’ dan kembali merasa bangga pada
kata-katanya.
Seung Jo berbalik dan berjalan menuju meja kerjanya, dia
membuka laci tempat dia menyimpan buku tabungan dan cap nama Se Kyung. Dia
megambil buku tabungan dan cap namanya kemudian memberikannya pada In Chan.
Seung Jo meminta In Chan mengembalikan kedua barang itu pada Han Se Kyung.
Seung Jo berkata pada In Chan, In Chan tidak akan bisa membayangkan sudah
begitu banyak yang dilakukan Se Kyung atas nama In Chan, gugatan hukum In Chan
dibatalkan karena Se Kyung.
Dengan wajah penuh harapnya, Seung Jo pun berkata dalam
hati, ‘Nah,,, Sekarang waktunya kau berkata, Kamsha, Kamsha,,, kamsha,,,’ . In
Chan kemudian mulai buka suara dengan memanggil “Presdir…” Seung Jo menyela dan
mengingatkan In Chan bahwa ini bukan sesuatu yang harus disesali (wkwkwkwk,,
trauma takut In Chan juga bilang dia lebih merasa bersalah pada Seung Jo dari
pada merasa berterimakasih)
Akhirnya In Chan berkata, “Benar-benar,,, Kamshamnida,
Presdir” Seung Jo langsung merasa begitu bahagia mendengar kata, ‘Kamsha’ dari
mulut In Chan, dia benar-benar merasa mendapatkan jackpot.
“Winston Churcil berkata, Cinta yang belum dewasa mengatakan bahwa Aku membutuhkan mu karena aku mencintaimu. Namun Cinta yang dewasa mengatakan bahwa Aku mencintaimu, karena itulah aku membutuhkanmu. Berterimakasih lah karena kalian memliki satu sama lain” Ujar Seung Jo sambil membuka dan menutup tangannya dan ,, ya,,, lagi-lagi dia melewati lampu yang ada di samping meja kerjanya dengan gaya yang kemarin. Seperti ini:
Seung Jo melanjutkan sambil memegang tangan In Chan dan
membuat In Chan yang awalnya aneh dengan kelakuannya, kini menjadi kaget, “Dan
Jagalah,,,, cinta ini” Lalu Seung Jo menyium punggung tangan In Chan
(hahahah,,, aneh-aneh aja sih ini kelakuan Urri Ssha-si).
Mendapatkan perlakuan yang tak lazim dari sang Presdir, In
Chan hanya bisa mengo menatap tangannya dan juga menatap Seung Jo. In Chan
kemudian mengucapkan rasa terimakasihnya sekali lagi pada Seung Jo.
Dalam Hatinya Seung Jo bergunam, “Tidak,,,, Akulah yang
seharusnya berterimakasih, kalian berdua telah membuktikan padaku. Bahwa aku tidak
salah” Seung Jo menggunamkan itu sambil mengenggam tangan In Chan dengan erat
dan tersenyum bahagia.
Seung Jo merayakan kebahagiaannya yang telah menemukan cinta
sejati antara In Chan dan Se Kyung. Dong Wook datang dan heran dengan kelakuan
temannya itu. Seung Jo bertanya apakah Dong Wook berpikir Seung Jo menunjukkan
gejala gila? Seung Jo berkata, ternyata setelah melakukan pekerjaan sukarela
dia merasa lebih baik. Pekerjaan Sukarela itu cara penyembuhan paling baik
untuk perasaan depresi. Seung Jo merasa dirinya begitu hebat karena telah
melakukan pekerjaan sukarela, tapi dia tertawa,, pekerjaan sukarela apa,,,?
Seung Jo kembali berkata, bahwa di dalam hatinya ada
perasaan menggelitik dan berdebar-debar. Dengan polos Dong Wook berkata mungkin
ada kutu yang masuk. Seung Jo tak mempedulikan komentar Dong Wook dan
melanjutkan kata-katanya. “Orang-orang yang saling menyukai dan bahagia. Jika
aku melihat mereka, aku merasa baik”
Dong Wook kaget dan bertanya apakah Seung
Joo melakukan pekerjaan sukarela? Seung Jo berkata bukan menjadi Relawan,
tetapi itu adalah “healing”. Penyembuhan yang benar-benar mujarab.
Bel rumah Seung Jo
berbunyi. Seung Jo membuka pintu dan ternyata Se Kyung lah tamunya. Se Kyung
terlihat marah dan langsung menerobos masuk ke dalam rumah Seung Jo, membuat
Seung Jo otomatis mundur.
Se Kyung berkata, “Sekretaris Kim. Bukan,,, Presdir
Artemis Korea, Jean Thierry Ssha. Kau Orang jahat Kau berbohong padaku kan?”
Seung Jo kaget karena Se Kyung telah mengetahui identitasnya namunkemudian tersenyum
dan merasa malu.
Seung Jo berkata sambil malu dengan mengacungkan jarinya dan
mengibaskannya, “Maaf karena aku telah membohongimu. Tapi itu…” Se Kyung
memotong perkataan Seung Jo dan menangkis tangan Seung Jo sambil menggelengkan
kepala, lalu berkata, “Tapi bukan hanya itu kebohonganmu padaku. Kau bertindak
seolah-olah kau tidak mengerti tentang cinta. Bertindak seolah kau tidak pernah
dicintai dan mencintai. Namun kau melindungi cinta kami. Ternyata Presidr
mengetahui tentang cinta” Se Kyung merasa terharu dengan tindakan Seung Jo.
Se Kyung maju dan mencium pipi Seung Jo, membuat Seung Jo
kaget menerima ciuman Se Kyung dipipinya sebagai ucapan terimakasihnya. Setelah
mencium pipi Seung Jo, Se Kyung berkata, “Bagaimanapun aku merasa sangat
berterimakasih Presdir, Annyeoung!” Se Kyung melambaikan tangannya dan pergi
dari rumah Seung Jo.
Seung Jo kemudian maju hingga pintu rumahnya dan berkata,
“Han Se Kyung-ssi Figthing!”
Benarkah itu semua terjadi dalam kenyataan? Tidak,,, sama
sekali tidak Se Kyung yang datang ke rumah Seung Jo untuk mengucapkan
terimakasih ternyata hanya khayalan Seung Jo yang mulai melakukan dancing Crazy
dengan diiringi music Barbara Streisand
Seung Jo menari-nari dengan lentur dan lincahnya seperti
orang kesurupan membuat Dong Wook speechless hingga memegang dadanya.
Dong Wook
berusaha menyadarkannya, “Yak,,, Yak,,, Gila,, Apa ini?”. Seung Jo berhenti
menari dan menjawab pertanyaan Dong Wook, “Tiba-tiba, aku merasa akan terjadi
hal baik padaku” Kemudian melanjutkan tarian gilanya. (Totally Crazy Cha Seung
Jo, itu gerakan tarinya ampun dah~~~ bikin ngakak abis^^)
Esok harinya Seung Jo menunggu kedatangan Se Kyung dan In Chan
yang dalam pikirannya pasti akan mengucapkan terimakasih padanya. Dia
bertanya-tanya pakah mereka akan datang bersama? Ataukah mereka hanya akan
menelpon? Seung Jo merasa menelpon bukan etika yang tepat untuk mengucapkan
terimakasih. Mereka harus datang sendiri.
Seung Jo kemudian menelpon orang yang
kartu namanya dia berikan pada In Chan. Dia bertanya apakah In Chan telah
menemuinya. Ternyata In Chan tidak datang.
Sekre Moon datang membuat Seung Jo terkejut karena Seung Jo baru saja akan memanggilnya tapi Sekre Moon sudah datang duluan. Sekre Moon memberikan sebuah kabar buruk tentang
In Chan, sepertinya In Chan berbuat hal yang buruk lagi?
Seung Jo menunggu Se Kyung di depan kantor GN Fashion. Saat
Se Kyung keluar, Seung Jo langsung memanggil dan menghampirinya. Seung Jo
bertanya apakah ada sesuatu yang terjadi? Se Kyung bertanya ada apa? Apakah
Presdir berubah pikiran? Bukan itu maksudnya, dia bertanya apaka Se Kyung sudah
bertemu So In Chan. Se Kyung bilang mereka telah putus tidak ada alasan untuk
bertemu lagi. Seung Jo bertanya apa In Chan menelpon atau mengirim sms padanya?
Se Kyung kesal dan berkata mereka sudah putus memangnya ada apalagi?
Seung Jo bertanya apakah Se Kyung menerima Buku tabungannya?
Se Kyung bertanya, apakah Seung Jo memberikan buku tabungan pada In Chan? Seung
Jo membenarkan, tetapi In Chan sudah pergi ke Brazil dengan penerbangan kemarin
malam. Sepertinya In Chan sudah mendapatkan pekerjaan disana, apakah Se Kyung
tidak tahu? Se Kyung kaget mendengar hal itu. Perasaannya berkecamuk antara
sedih, kesal dan kecewa. Namun Se Kyung hanya diam dan membuat Seung Jo merasa
semakin bersalah.
Seung Jo mencoba membela So in Chan, mungkin In Chan berada
dalam keadaan mendesak. Dia mungkin meminjam uang Se Kyung untuk sementara
waktu, jika tidak So In Chan pasti tidak akan pergi keluar negeri begitu saja.
Se kyung berkata dia mengerti, So In Chan bukan orang jahat dia paling tahu
itu. Lagi pula dia sudah tidak akan mengambil buku tabungan itu, In Chan
mengambilnya atau tidak dia tidak peduli. Se Kyung pun pamit jika tak ada lagi
yang akan dikatakan Seung Jo.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Se Kyung pergi meninggalkan Seung Jo, dia tahu Se Kyung
sedang berusaha menguatkan diri menerima pengkhianatan In Chan yang membawa
kabur uangnya. Merasa cemas, Seung Jo akhirnya mengikuti Se Kyung dari
belakang.
Seung Jo menjaga Se Kyung dari kejauhan, tiba di jalan raya,
Seung Jo ketakutan Se Kyung akan berbuat yang tidak-tidak. Dia cemas Se Kyung
akan melompat ke tengah jalan dan melakukan hal yang tidak masuk akal. Tapi
saat Se Kyung menoleh ke belakang, dia berusaha kebakaran jenggot mencari
tempat persembunyian (Cha Seung Jo… You are stalker Now?)
Tiba di tepi sungai Han, Se Kyung terlihat sangat sedih.
Seung Jo tetap memperhatikan Se Kyung dari kejauhan. Pikirannya sudah kalut,
dia melihat seperangkat pelampung, seolah bersiap untuk menyelamatkan Se Kyung
jika tiba-tiba Se Kyung menceburkan dirinya ke Sungai Han. Seung Jo benar-benar
merasa khawatir pada Se Kyung.
Se Kyung memang rapuh saat ini, dia sangat sedih karena In
Chan meninggalkannya dengan cara seperti ini. Namun pikirannya tidak pendek,
dia hanya ingin menenangkan hatinya sebelum sampai ke rumah. Se Kyung kemudian
menerima sms dari In Chan:
“Saat kau menerima pesan ini, aku sudah berada di Brazil.
Aku tadinya akan mengembalikan uangmu, tapi aku menggunakannya untuk membayar
sisa hutang. Sekarang aku akan mulai dari awal lagi. Aku ingin memulai semuanya
dari awal. Di dunia yang tanpa hutang,
ibuku dan juga kau. Aku berterima kasih dan mohon maaf. Hiduplah dengan
baik. Kau akan hidup dengan baik. Selamat tinggal.”
Setelah membaca sms In chan, Se Kyung akhirnya menangis
sejadi-jadinya disaksikan Seung Jo yang berada di belakangnya.
Seung Jo mengikuti Se Kyung hingga ke rumahnya. Dia
memastikan Se Kyung masuk ke dalam rumahnya dengan selamat. Seung Jo
benar-benar terlihat mencemaskan keadaan Se Kyung setelah ditinggal In Chan ke
luar negeri namun masih begitu tegar.
Se Kyung masuk kedalam rumah dan melihat Yoon Joo sedang
beramah tamah dengan keluarganya. Se Kyung terlihat tidak suka dengan
kedatangan Yoon Joo. Se Jin bertanya mengapa Se Kyung tidak bilang jika Yoon
Joo adalah Nyonya nya? Se Kyung tidak menjawab dan mengajak Yoon Joo berbicara
di luar.
Se Kyung dan Yoon Joo berbicara di taman dekat gedung
apartemen Se Kyung. Se Kyung bertanya Yoon Joo datang untuk memberikan jawaban
kan? Jika tidak maka Yoon Joo melakukan kesalahan besar, karena saat ini Se
Kyung bisa melakukan apa saja. Yoon Joo berkata Se Kyung benar, dia memang
datang untuk memberikan jawabannya, ada dua jawaban.
Yang pertama, Yoon Joo memberikan amplop putih pada Se
Kyung, yang pasti amplpop itu bersisi uang. Yoon Joo berkata, meskipun dia
hidup mewah dia tidak bisa memberikan banyak, dia hanya bisa memberikan
sejumlah yang ada di amplop. Dengan uang itu, Se Kyung bisa menyelamatkan
rumahnya dan menjaga kehidupan yang telah dijalaninya saat ini. Persaannya juga cintanya. Yoon Joo berkata, “Sesuatu
yang seperti Uang,,, sebenarnya tidak ada”
Berjalan pulang dari rumah Se Kyung, Seung Jo merasa galau.
Dia berhenti berjalan dan mengeluarkan sesuatu dari saku jacketnya. Itu adalah
gelang Se Kyung, dia menggenggam itu dengan erat dan memikirkan sesuatu.
Se Kyung bertanya pada Yoon Joo berapa banyak lagi yang Yoon
Joo bisa berikan padanya? Dia menjelaskan kondisi keuangan rumah nya dimana
mereka harus menjual rumah mereka setengah dari harga saat mereka membelinya.
Lalu So In Chan, kekasihnya… adalah seorang yang selalu belajar dan bekerja lebih keras dari siapapun, tapi dia berakhir
pada lilitan hutang. In Chan memiliki adik-adik yang harus dibiayainya
masing-masing 50 juta won per orang. Dan Se Kyung sendiri, dia selalu berusaha untuk
mencari pekerjaan. Dia berpikir bahwa jika dia berusaha keras maka dia akan
sukses,, Tapi… Untuk menjadi seorang desainer dia harus memiliki selesa fashion
yang baik, dan itu tidak bisa dicapai dengan usaha. Mereka bilang itu adalah
sesuatu yang telah ditentukan sejak lahir.
Se Kyung mendesah, “Lalu... jika aku berusaha dengan sangat
keras, akan kah aku mampu menjadi seorang desainer? Bisakah kau memecahkan
semua masalahku?” Dia menatap Yoon Joo yang juga menatapnya, memperhatikan
ekspresi wajah Se kyung, “dan apa? Cinta?” Tanya Se Kyung pada Yoon Joo.
Se Kyung mengambil amplop putih berisi uang dari Yoon Joo,
“Melindungi Cinta dengan ini? Cinta seperti apa? Mengubah cinta selama 6 tahun
menjadi sesuatu yag tak berarti, cinta seperti itu?” Se Kyung tertawa. “Yak,,
Seo Yoon Joo,,, apakah karena kau hidup sebagai Nyonya kaya, hingga kau
kehilangan rasa realitas? Kau tidak mengerti? Cinta? Tidak ada hal-hal yang
seperti itu” kata Se Kyung penuh emosi (Ommo,,, kini Se Kyung sudah tak percaya
adanya cinta?)
Yoon Joo menyadari sesuatu, pemikiran Han Se Kyung sudah
berubah karena keadaannya.
Se Kyung melanjutkan perkataannya, “So In Chan telah
membuang hubungan 6 tahun kami, karena uang. Tapi,, setelah So In Chan pergi
aku benar-benar merasa lega. Aku merasa terbebas. Karena aku tidak lagi
tercekik oleh kehidupan yang menyedihkan. Sejujurnya, aku ingin memberinya uang
5 Juta untuk membuang dia dari hidupku. Tak peduli kata-kata apa yang digunakan
untuk menyelesaikannya, semuanya berakhir begitu saja. Tapi Apa? Melindungi
Apa? Cintaku? Perasaanku? kehidupanku?”
Se Kyung membuang amlpop putih berisi uang itu, sementara
Yoon Joo terus memperhatikan ekspresinya. “Yak,, Apa yang kau tau?” tanya Se
Kyung sambil menghela nafas panjang.
Seung Jo tiba di rumah Dong Wook dengan berlinang air mata,
membuat Dong Wook kaget apa yang sebenarnya terjadi pada sahabatnya itu. “Apa
sekarang kau sedang menangis? Apa yang terjadi?” Tanya Dong Wook khawatir.
Seung Jo tak menjawab malah menangis makin keras.
"Tapi ternyata gadis seperti itu masih ada” Kata Seung Jo sambil melihat gelang pemberian Se Kyung yang dipakainya. Kini dia hanya memakai gelang dari Se Kyung saja tanpa gelang pasangannya bersama Yoon Joo. Air mata Seung Jo keluar semakin banyak, “Aku bilang,,, gadis seperti itu masih ada”
Sayangnya gadis yang dimaksud Seung Jo bertekad untuk
berubah untuk menjadi gadis yang tak percaya pada Cinta. Se Kyung masih
berbicara pada Yoon Joo, “Jika aku akan menjadi miskin tidak peduli betapa
kerasnya aku mencoba, ini bukan sesuatu yang memalukan. Seharusnya aku marah
pada dunia.” kata Se Kyung penuh emosi.
Yoon Joo bertanya, jadi apa sebenarnya yang Se Kyung ingin
kan jika itu bukan uang? Se Kyung menjawab, “Orang yang benar-benar hebat akan
mengubah dunia dalam situasi seperti ini. Tapi aku bukan orang seperti itu. Jika
dunia tidak bisa berubah, aku akan mengubah diriku. Aku akan hidup sepertimu.”
Se Kyung mulai menahan tangis dan berbicara penuh emosi, “Aku
ingin memilikinya. Aku ingin memiliki pakaian itu. Sepertimu, aku akan
mendapatkan pria kaya dan pindah ke Cheongdam-dong. Membeli semua pakaian yang
aku inginkan, membeli semua barang mewah yang aku inginkan. Dan pergi kemanapun
yang aku inginkan. Aku tidak akan ketakutan hanya karena beberapa dolar! Dan melindungi keluargaku! Aku
akan hidup seperti itu. Sepertimu, aku juga akan hidup seperti itu.”
Seung Jo dan Dong Wook sedang duduk berhadapan di rumah Dong
Wook. Seung Jo masih menangis, Dong Wook bertanya, “Jadi, itu alasanmu
menangis?” Seung Jo tidak menjawab, dia bingung dengan dirinya. Dong Wook
kembali bertanya, “Aku bertanya, Apa kau menangis karena gadis itu?” Seung Jo
menunduk, kemudian menatap Dong Wook, namun masih tak berkata apapun.
Se Kyung berniat pergi meninggalkan Yoon Joo, namun kemudian
Yoon Joo memanggilnya, “Yak,, Han Se.” Se Kyung menghela nafas dan berbalik ke
arah Yoon Joo.
Yoon Joo berkata, “Aku masih belum memberitahumu jawabanku
yang kedua.” Se Kyung menghela nafas panjang, sementara Yoon Joo tersenyum.
Yoon Joo kemudian menyodorkan sebuah amplop coklat yang cukup tebal. Amplop itu
yang dia ambil dari brangkas pribadinya waktu itu. Dapat dipastikan bahwa
isinya bukan uang. Yoon Joo berkata, “Ini… Semua yang kau inginkan ada di
dalam” Se Kyung menatap amplop itu dengan penasaran.Yoon Joo bertanya untuk seseorang seperti Se Kyung yang
belum menunjukkan prestasi apapun, apa Se Kyung yakin bisa masuk ke lingkungan
Cheongdam-don? Apakah Se Kyung akan mecobanya?
Se Kyung mengambil Amplop coklat
dari tangan Yoon Joo. Isinya adalah Diary Rahasia Yoon Joo hingga dia mencapai
posisinya saat ini.
Seung Jo berkata pada Dong Wook, “Gadis itu,
membuatku menangis” Air mata Seung Jo kembali keluar.
Se Kyung menatap Yoon Joo dengan berbagai perasaan yang
berkecamuk, setelah rivalnya itu memberikan diary rahasianya. Sementara Seung Jo masih menangis di depan Dong Wook karena melihat kesedihan Se Kyung.
bersambung ke episode 4
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Komentar:
Wah,,, twist nya makin mantap yo~~~ Saat Akhirnya Seung Jo bisa menangis karena ketulusan cinta Se Kyung pada In Chan, Se Kyung malah semakin menetapkan hati untuk tidak percaya adanya cinta. Dia mengubah pikiran positifnya dengan mengikuti pola berpikir Yoon Joo, bahwa pernikahan hanyalah sebuah bisnis, dan bertekad untuk mencari suami kaya untuk memperbaiki kehidupannya dan keluarganya.
Setelah menelaah dengan seksama, akhirnya aku tahu mengapa Seung Jo terobsesi untuk mendapatkan perkataan Kamsha, baik itu dari Se Kyung atau In Chan, bukan semata-mata karena dia gila terimakasih. Cha Seung Jo, terobsesi mendengar kata 'Kamsha' hanya karena dia ingin mengatakan pidato spektakuler nya yang telah dia susun dengan kata-kata yang paling menakjubkan yang bisa dia pikirkan. "Kamsha? Bukan aku orang yang pantas mendapatkan ucapan itu. Tapi kenyataan bahwa Se Kyung-ssi dan In Chan-ssi ada untuk satu sama lain"
Seung Jo sangat berterimakasih pada Cinta Se Kyung dan In Chan karena kisah mereka telah mengisi kekosongan hatinya setelah 6 tahun ditinggal Yoon Joo. Cha Seung Jo kini percaya bahwa yang namanya cinta sejati itu masih ada. Lalu apa yang terjadi? So In Chan malah mengkhianati Han Se Kyung? Seung Jo pun menjadi ber-eimpati pada Se Kyung, kerena walau In Chan mengkhianatinya dengan membawa uang tabungan Se Kyung tapi Se Kyung tetap berpikiran positif tentangnya, itulah sebabnya Seung Jo merasa terharu pada cinta tulus Se Kyung untuk In Chan.
Apakah kemudian itu berarti Seung Jo telah mencintai Se Kyung. Tidak,,,, aku sama sekali tidak berpikir begitu. Cha Seung Jo mengaggumi Han Se Kyung, tipe wanita yang tak pernah ditemuinya, tipe wanita yang dia pikir telah punah dari muka bumi ini. Seperti seorang penggemar, Cha Seung Jo sangat terharu pada ketulusan Han Se Kyung, sama hal nya aku sangat terharu melihat akting Urri Shi Hoo Oppa. Dan itu bukan karena perasaan Cinta yang sederhana, semuanya lebih dari itu~~~
Kenyataan Han Se Kyung adalah wanita yang bisa membuatnya menangis, membuat Seung Jo merasa hidup kembali setelah sekian lama mati rasa dan memiliki kekuatan hanya saat memikirkan rencana balas dendamnya. Kini,,, Seung Jo pastinya mulai melupakan acara balas dendamnya, mungkin setelah ini dia akan lebih peduli pada Se Kyung. Namun apa yang akan Seung Jo lakukan saat dia tahu Han Se Kyung mencoba berubah menjadi tipe wanita yang dibencinya seperti Yoon Joo? Ommo.... walaupun ceritanya sederhana tapi alurnya benar-benar membuat penasaran~~~
Nam Gong Min, sangat meninggalkan kesan walaupun hanya muncul di 3 episode drama ini. Chemistry nya dengan Moon Geun Young sebagai sepasanga kekasih yang telah lama saling mencintai sangat baik. Namun karena masalah uang akhirnya mereka harus berpisah. Meskipun cara perpisahannya membuatku mengutuk In Chan karena membawa lari uang Se Kyung. Aku snagat berharap di episode-episode akhir karakter So In Chan akan muncul lagi dan mengembalikan semua uang Se Kyung setelah dia sukses. Hmmm,,, mungkin dia akan menghadiri pernikahan Seung Jo dan Se Kyung~~~ Longceng pernikahan mulai berbunyi di kepalaku~~~ hehehe^^ #ngarep
Nam Gong Min, sangat meninggalkan kesan walaupun hanya muncul di 3 episode drama ini. Chemistry nya dengan Moon Geun Young sebagai sepasanga kekasih yang telah lama saling mencintai sangat baik. Namun karena masalah uang akhirnya mereka harus berpisah. Meskipun cara perpisahannya membuatku mengutuk In Chan karena membawa lari uang Se Kyung. Aku snagat berharap di episode-episode akhir karakter So In Chan akan muncul lagi dan mengembalikan semua uang Se Kyung setelah dia sukses. Hmmm,,, mungkin dia akan menghadiri pernikahan Seung Jo dan Se Kyung~~~ Longceng pernikahan mulai berbunyi di kepalaku~~~ hehehe^^ #ngarep
Oh iya,, banyak yang bertanya tentang lagu yang mengiringi Acara Stalker Seung Jo terhadap Se Kyung setelah Se Kyung mendapat kabar In Chan meninggalkannya untuk pergi ke Brazil...
Lagu itu adalah OST Cheongdam-dong Alice part-3, Judulnya Daddy Long Leg yang dinyanyikan oleh Baek Ah Yeon. Lagunya akan rilis pada tanggal 15 Desember 2012 mendatang, jadi jika mecari link Downloadnya sekarang mungkin hanya akan menemukan lagu yang merupakan potongan dari scene saat Seung Jo mengikuti Se Kyung.
Lagu itu adalah OST Cheongdam-dong Alice part-3, Judulnya Daddy Long Leg yang dinyanyikan oleh Baek Ah Yeon. Lagunya akan rilis pada tanggal 15 Desember 2012 mendatang, jadi jika mecari link Downloadnya sekarang mungkin hanya akan menemukan lagu yang merupakan potongan dari scene saat Seung Jo mengikuti Se Kyung.
Sinopsis episode 4 nya mungkin akan agak lama ya~~~ Minggu ini aku masuk minggu sibuk lagi,,, tapi Review episode 5 nya pasti akan aku posting setelah aku menonton episode 5 nya. Terimakaish karena selalu menantikan sinopsis Cheongdam-dong Alice, aku menulis sinopsis ini dengan perasaan Cinta ku pada Park Shi Hoo sebagai fans~~~ **Saranghae Urri Ssha-ssi***
Dahsyat.,makash cingu buat part 2nya..ulasan kamu juga hebat,ditunggu episode 4 nya ya
BalasHapuswah daebak ma akting uri SSha-Ssi...
BalasHapuskamsha sinop.y mbak irfa *bergaya ala oppa
vivi
Akhirnya keluar juga Oppa PSH dancing, lucu banget,,,thank's ka Irfa,ga sabar nih tunggu hari sabtu, ditunggu sinopsis episode 4 nya ka irfa,.
BalasHapus*Dede*
setiap ep makin seru
BalasHapusaduh udh ga sabar tgg preview ep.5 kaya apa ceritanya
tq.unni
Uang... Uang... Uang...
BalasHapusJadi makin penasaran perkembagan hubungan se kyung dgn oppa.
BalasHapusseru banget irfa.......
BalasHapustapi sebel nya aku susah banget mau download drama ini....
kasih tau link yg paling gampang bwt dwnload nya dong.....
di share aja link nya....
"kamsha"
heheh mian ngrepotin
penasaran banget....
BalasHapuskeren juga ceritanya...
lanjutin terus ya sinopsisnya...
thanks,
semangattttt
BalasHapussy setuju dgn pendapat mba irfa,,saat ini emank blum ada cinta dr seung jo ke se kyung,,yg ada msh rasa kagum krn berkat se kyung dia bs membuktikan bahwa msh ada cinta didunia ini,,msh ada seorang gadis yg melakukan apapun utk cintanya,,
BalasHapusOia jd penasaran dgn crazy dancenya seung jo,,cuma bs bc sinopnya ajah jd nga tau nih.. Bolehlah diposting potongan videonya pas lg ngedance.. Hehe
Kamsha.. ^^
seru-seru...
BalasHapuscerita yang unik lagi nih
simple tapi bikin nagih n penasaran
aq suka sinopsis yang dibuat.
ditunggu Episode 4 nya tp jangan terlalu lama yah
penasaran nih...
di episode ini aku jatuh cinta sama OST nya yang judulnya one hundred Zinc itu... bener ga sih judulnya... pass banget sama scene seung jo yang prihatin dan se kyung yang ga berdaya
BalasHapusditunggu kelanjutannya ,,,,kamsahamnida..:)
BalasHapusEh salah... Daddy long leg ya judulna
BalasHapusBner2 dech crazy bnget oppa 1 nich...ksian bngt sma Se Kyung yg mndpatkan pengkhianatan.mngkin kah tu awal dri cinta Seung Jo kepda Se Kyung.Dan aku berpndpat bahwa Seung Jo akan lbih awal mnyukai Se Kyung.dan untuk ost part 3 jdulnya daddy long leg kyak jdul filmnya han ji won ya???
BalasHapusGomawo Unnie...dtnggu sinpsis klnjutannya...(wlaupun q bca n cmentnya telat)heheheheh
Gokil banget oppa ssha sshi..kekeke
BalasHapusdancing crazy Park Shi Hoo oppa dengan diiringi music Barbara Streisand benar2 bikin ngakak..
BalasHapus-Siti Aura-