Naoki tak jadi melempar Bola dan memperhatikan Riko. Semua
orang pun memperhatikan Riko termasuk Natsuki dan Kawasaki.
“Lempem,,melempem dan terus melempem,, bukankah kau Bodoh?
Kemampuanmu tidak seperti itu kan?” Teriak Riko penuh emosi.
Naoki pun tertunduk malu mendengar kata-kata gadis itu.
Natsuki mencoba mencegah Riko untuk meneruskan aksinya, namun tidak dihiraukan
Riko.
“Kau Kuat! Kau Berbakat! Kau takut apa?” Kata Riko dengan
nada suara yang semakin meninggi. Naoki menatap Riko.
“Jika kau kecewa, seharusnya kau menunjukkan kamampuanmu
disini! Kau sangat kuat!”
Naoki masih menatap Riko yang berteriak-teriak kepadanya.
“Kau Kuat! Kau bisa
main dengan baik! Tolong main dengan serius,, Baaka!” (yang artinya Bodoh)
Teriak Riko lagi. Naoki semakin tajam menatap Riko, dia
menelan ludah. merasa semangatnya terbakar oleh teriakan itu.
Semua orang di tempat pertandingan terdiam. Kawasaki kaget
melihat tingkah Riko, tapi dia tersenyum melihat kelakukan Impulsif Riko.
Mai malu melihat tingkah temannya, dan meminta maaf pada
Natsuki atas nama Riko yang tak mengerti aturan dalam menonton pertandingan
basket.
Masih dengan penuh emosi, Riko menatap Naoki yang kini mulai
bersiap untuk melempar lagi. Naoki pun melakukan lemparannya dan kali ini,
Masuk!! Membuat Riko bangga dan sangat bahagia.
Namun Riko kemudian sadar apa
yang telah dilakukannya membuat semua orang menatapnya dan merasa malu sendiri
atas kelakuannya.
Pertandinganpun kembali berlanjut. Naoki menjadi sangat bersemangat
dan beberapa kali memasukan bola ke dalam ring. Kawasaki pun berkomentar:
“Akhirnya kecemasannya hilang”
Permainan Naoki semakin baik, dia bahkan melakukan Buzzer
Beat di akhir pertandingan dan membuat JC Arcs memenangkan pertandingan
tersebut dengan skor 78-63. Naoki merasa puas dengan hasil permainannya hari
ini. Semua pemain JC Arcs dan Kawasaki pun pun bersorak menyambut kemenangan
timnya.
Natsukipun terlihat bahagia dengan hasil pertandingan itu.
Naoki memberi tanda Victory pada Natsuki. Namun matanya mencari sosok lain yang
telah membuatnya jadi bintang lapangan hari ini, siapa lagi kalo bukan Riko
yang telah melarikan diri karena malu.
Naoki pergi keluar gedung dan mencari Gadis yang tadi
meneriakinya itu. Namun tak menemukan siapapun. Natsuki mengikutinya keluar.
“Kau bermain dengan baik” kata Natsuki pada Naoki yang
berniat kembali masuk gedung.
Bukannya berterimakasih, Naoki malah bertanya,
“Natsuki, kau melihatnya?”
“Hn?”
“Maksudku Wanita yang meneriakiku”
“Oh,,Aku rasa dia pergi ditengah-tengah pertandingan”
“Dia sudah pergi?” kata Naoki kecewa
“Apa dia kenalamu? Tanya Natsuki
“Aku tidak mengenalnya, sepertinya dia kenalan Kawasaki, Aku
akan mencarinya” kata Naoki kemudian meninggalkan Natsuki yang kebingungan
dengan tingkah kekasihnya itu.
Yoyogi datang dan berkata, walaupun hari ini dia lebih
banyak memasukan bola disbanding Naoki tapi dia merasa kalah dari Naoki karena
semangat Naoki yang menggebu di pertandingan tadi.
Mai sibuk berfoto dengan para anggota tim JC Arcs, lalu dia
pun meminta Shuji untuk memfotonya berdua dengan Utsu memakai ponsel Shuji,
kemudian meminta Hatano mengirimkan foto mereka berdua lewat MMS.
Kawasaki menelpon Riko dan mengucapkan terimaksih karena
telah mengubah ritme pertandingan tadi. Riko malah minta maaf karena telah
melakukan hal yang memalukan, dia melakukan itu, karena dia sangat mengenal
permainan dari pemain nomor 8 itu, sehingga merasa sangat kecewa melihat
permainannya yang buruk.
Riko pun pulang ke rumah dan mulai membereskan kamarnya
(juga membereskan pikirannya sepertinya). kemudian bergunam: “Kenapa aku bersorak seperti itu?
Lalu dia berhenti melakukan kegiatannya dan mendengar suara dribel-an bola basket dari lapang basket di samping apartemennya. Dia pun membuka jendela kamarnya yang menghadap langsung ke lapang basket tersebut. Riko melihat Naoki yang sedang berlatih basket di lapangan itu.
Lalu dia berhenti melakukan kegiatannya dan mendengar suara dribel-an bola basket dari lapang basket di samping apartemennya. Dia pun membuka jendela kamarnya yang menghadap langsung ke lapang basket tersebut. Riko melihat Naoki yang sedang berlatih basket di lapangan itu.
Riko segera berlari keluar dan mencari Naoki di lapangan basket, namun dia
tak menemukan siapapun yang sedang bermain basket. Ternyata Naoki sedang duduk
di kursi yang ada di sisi lapangan basket namun Riko tidak melihatnya.
“Hoi,, Orang yang disana!” Panggil Naoki. Riko kebingungan
mendengar suara Naoki tapi orangnya tidak ada, dia pun melihat ke belakang dan
menemukan Naoki disana.
Mereka saling memandang. Riko yang merasa bersalah memulai
pembicaraan
“Maaf karena tadi menyorakimu” Riko pun membungkuk untuk
meminta maaf.
“Tapi aku tidak bohong” lanjutnya lagi
“Mengapa kau tiba-tiba pergi?” Tanya Naoki
“Karena aku malu, semua orang menatapku” jawab Riko
Naoki berjalan mendekati Riko
“Aku juga malu” kata Naoki
“Benarkah? Maafkan aku” kata Riko meminta maaf lagi.
“Tapi,,, terimakasih. Aku menghargainya. Hal itu memberiku
keberanian.” kata Naoki
Riko pun tersenyum mendengar ucapan terimakasih Naoki.
“Kalau begitu, Jika kau ingin menyorakiku setidaknya kau
harus menonton pertandingan sampai akhir. Aku melakukan Buzzer Beat tadi,,,”
kata Naoki lalu memasukan Bola kedalam Ring.
“Buzzer Beat?” Tanya Riko tidak mengerti.
Tapi Naoki tidak menjelaskan apapun, dia malah meminta Riko
untuk menontonnya di pertandingan tetap.
“Aku merasa, jika kau menonton aku bermain, aku akan merasa
lebih kuat” kata Naoki lagi.
Riko tersenyum mendengar perkataan Naoki.
“Jika aku tidak bermain dengan Serius, kau bisa meneriaki
‘Baaka’, padaku” lanjut Naoki.
“Aku tidak ingin bersorak lagi, Tapi baiklah,, aku
mengerti,, Aku akan datang untuk mendukungmu, Karena aku adalah penggemarmu
kan?”
“Penggemar yang menyedihkan” (karena telah mempermalukan
sang idola ^_^)
“Itu adalah salah satu bentuk cinta penggemar” kata Riko
membela diri,, hehehe,,
Lalu datanglah para bocah kecil yang datang untuk membakar
perlengkapan bekas festival tanabata, serta berniat memnyalakan kembang api
juga. Akhirnya Naoki dan Riko pun malah menonton para anak-anak tersebut yang
sedang menyalakan kembang api sambil duduk di kursi yang ada di lapang basket
tersebut.
“Kau tidak berlatih bioala hari ini?”Tanya Naoki saat semua
orang telah pergi.
“Ah,, ya,,, aku akan mencoba berusaha yang terbaik mulai
besok” jawab Riko.
Riko pun berpamitan karena sudah malam. Gadis itu pun
beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan Naoki. Baru pergi beberapa
langkah, Riko berbalik lagi.
“Supaya aku bisa mnyorakimu lain waktu, Bisakah kau beritahu
namamu?”Tanya Riko pada Naoki.
“Aku Kamiya Naoki” jawab Naoki memperkenalkan dirinya.
“Kamiya Naoki? Bagaimana tulisan kanjinya?”
Lalu Naoki pun menjelaskan tulisan kanji dari namanya.
“Namaku Shirakawa Riko” kata Riko tanpa diminta kemudian
menjelaskan tulisan kanji dari namanya.
“Shirakawa-san” kata Naoki menyapa
“Berapa umurmu?” Tanya Riko
“24 tahun”
“Ah,, sudah kuduga kita seumuran”
“Jadi kau lahir di tahun kambing juga?”
Riko tersenyum dan membenarkan.
“Cha,,, Sampai Jumpa Kamiya-kun?” pamit Riko
“Dah,, Shirakawa-san” balas Naoki.
Riko pun pergi, masih dengan menatap Naoki dan melambaikan
tangannya. Setelah keluar dari lapangan basketpun, sekali lagi Riko menoleh
kearah Naoki, dan Naoki memberinya salam hormat yang dibalas juga olehnya. Riko
pun pergi. Naoki berjalan menuju kursi tempat dia menyimpan tasnya dan menatap
papan Reklame yang bertulisan “Love Makes Me Strong” yang ada di lapangan
basket tersebut.
Episode 2 End, bersambung ke episode 3
Note:
Haduh,, terbengkalai nih sinopsis Buzzer Beat,, padahal pas mulainya semangat banget. Drama jepang ceritanya mendetail sih,, jadi agak susah ditarik kesimpulan. Sebenarnya episode 2 part 3 ini udah aku tulis dari dulu,, cuman belum sempet posting aja. Akhirnya ada mood juga buat postingnya. Untuk episode 3 munkin akan agak lama, kareana aku belum sempet screencaps gambar-gambarnya.
SELAMAT MEMBACA...
kk, drama nya keren abis.. hehehehe. jdi gak sabar nih buat baca klanjutannya.
BalasHapusjgan lma2 dung episode 3 x q dah g sbar nie pngen cpet bca
BalasHapus