Para pemain Inti tim JC Arcs sedang melakukan foto profil
untuk sebuah majalah olahraga. Masing-masing pemain di foto lalu kemudian diberi
keterangan Nama, posisi di tim dan usianya. Di mulai dari Utsunomiya, hingga
Yoyogi pemain baru mereka. Tak lupa Pelatih Tomoya kawasakipun melakukan
pemotretan itu.
Lalu pelatih Kawasakipun memberi semangat pada timnya untuk
berlatih lebih giat untuk mengikuti kejuaraan musim berikutnya. Sementara itu,
di perusahaan manajemen JC Arcs, Natsukipun sibuk menyiapkan profil tim mereka,
serta memilih lawan untuk pertandingan persahabatan yang akan dilakukan JC Arcs
serta membicarakan Klinik basket Junior yang sedang dilakukan oleh 4 orang
pemain basket JC Arcs, di sebuah sekolah
dasar.
Di Acara klinik basket junior, keempat pemain tim JC Arcs
sedang melatih anak-anak sekolah dasar untuk melakukan Shoot. Diantara keempat
pemain itu ada Naoki juga Shuji teman baik Naoki yang begitu serius melakukan
pelatihan itu. Selain memberi pelatihan shoot, mereka juga memberi pelatihan
drible hingga melakukan pertandingan dengan anak-anak itu.
Natsuki pun datang
berkunjung dan bertanya pada Naoki apa ada masalah. Naoki bilang tidak ada
apa-apa, anak-anak itu sangat baik. Lalu ada beberapa anak yang meminta untuk
bertanding dengan Naoki sehingga Naoki pun pamit pada Natsuki untuk masuk
lapangan.
Di toko buku, Mai dan Riko sedang kerja sambilan dengan
penuh semangat. Merekapun membicarakan tentang rencana pernikahan temannya
Keiko yang akan menikah dengan seorang dokter. Mai bilang, kata temannya jika
kita ingin hidup tenang dan bisa tetap bermain music, kita harus menikah dengan
seorang dokter. Riko mengeluh, “Menikah?” Lalu bos nya data dan mengingatkan
Mai, bukankah, Mai hari ini ada latihan orkestanya. (Wah,, bos nya baik banget
yah,,). Mai pun pergi.
Kembali ke acara klinik basket junior, masing-masing pemain
JC Arcs memberikan kesan mereka terhadap
acara pelatihan tersebut. Saat giliran Naoki, ada anak yang bertanya tentan apa
alsan Naoki menjadi pemain basket. Naoki pun mengatakan, bahwa saat pertama
kali dia melakukan pertandingan di sekolah dasar, suatu kali dia melakukan
buzzer beat. Saat itu dia menyadari, bahwa dalam permainan basket tidak ada kata
menyerah, sebelum bel pertandingan berakhir, maka kita masih bisa berusaha
memasukan bola untuk memenangkan pertandingan. Semua orang terkesan dengan
alasan Naoki, begitu juga Natsuki, dia pun tersenyum melihat Naoki, seolah
sedang meyakinkan dirinya, bahwa Naoki memang orang yang terbaik menjadi
kekasihnya.
Ternyata Riko mendapatkan pesan dari Kawasaki yang
mengajaknya kencan di restoran tempat favoritenya. Kawasaki berkata, Riko
tampak kacau hari ini. Riko berkata dia hanya sedikit tegang. Lalu Kawasaki pun
mengatakan bahwa Riko tenang saja, dia tidak akan mencoba mencium Riko di
kencan pertama mereka.
Kawasaki mulai menggencarkan rencananya meluluhkan hati
Riko, dia berusaha membuat sebuah kunci G di atas tissue, tapi selalu salah.
Rikopunmembetulkannya hingga wajahnya dan wajah Kawasaki menjadi begitu dekat.
Riko pun jadi Kikuk, lalu berusaha mengalihkan perhatiannya dan melihat kancing lengan baju Kawasaki yang hampir lepas. Teman Kawasaki pun menawarkan benang dan jarum untuk menjahitnya, dengan polosnya Riko malah bertanya, “Dan aku yang harus menjahitnya?” (ya iyalah atuh neng,, kan dirimu cewek..)
Di rumah Naoki, Yuri sedang membrowsing sesuatu, dia mencari
arti dari bungan yang dibawakan Natsuki untuknya. Ternyata artinya adalah “daya
tarik”,
Itu baguskan?” komentar Ibu Naoki
“Kesenangan yang berbahaya” lanjut Yuri
Ibu Naoki menoleh ke arah Yuri
“Hubungan yang berbahaya antara lawan jenis, Permainan yang
berbahaya, Bermain dengan api” kembali
Yuri mengoceh. Ibu Naoki mulai panik dengan tingkah putrinya dan memintanya
untuk melupakan apapun arti dari bunga itu.
Naoki dan Natsuki sedang bermain game di rumah Natsuki,
keduanya sangat menikmati pemainan itu.
Saat selesai bermain, suasana berubah menjadi sedikit
romantis. Tiba-tiba Naoki berdiri dan berkata bahwa dia ada latihan. Natsuki
paham dan mempersilahkan Naoki pergi tapi nampaknya sedikit kecewa dengan sikap
Naoki yan tiba-tiba pamit pergi.
Riko dan Kawasaki berjalan pulang setelah kencan mereka,
mereka membicarakan tentang basket dan Biola. Selama pembicaraan itu, Riko
kemudian berpamitan pada Kawasaki, saat mereka sampai di halte bis tempat Riko
menunggu Bis. Saat Riko memanggil Kawasaki dengan sebutan Kawasaki-san,
Kawasaki tiba-tiba berkata:
“Saat ada orang memanggilku Kawasaki, aku merasa tulang
belakangku kaku”
“Mengapa?”
“Karena seperti bertemu dengan orang dari perusahaan”
“Lalu aku harus memanggilmu apa?”
“Coba panggil Tomoya”
Riko pun mencoba memanggilnya Tomoya-san berulang-ulang dan
meras aneh sendiri. Lalu Riko berkata:
“Panggilan Tomoya itu rasanya terlalu banyak huruf o..”
Riko tak sempat menyelesaikan kalimatnya, karena Kawasaki
tiba-tiba menciumannya.
Saat Kawasaki melepaskan ciumannya, Riko berkata:
“Kau berbohong?” (maksudnya, berbohong karena Kawasaki pernah
berkata bahwa dia tidak akan mencium Riko di kencan pertama mereka)
Kawasaki meminta maaf dan berkata tidak akan berbohong lagi.
Dia pun mengutarakan perasaannya pada Riko dengan mengatakan bahwa dia menyukai
Riko dari sejak mereka pertamakali bertemu.
Sesampainya di Apartemen, Riko tersenyum sepanjang waktu.
Mai yang melihat tingkah aneh sahabatnya pun terlihat bingung dan mengikuti
Riko ke kamarnya. Riko yang masih mengalami euphoria tidak menghiraukan
pertanyaan Mai, dia hanya mengoceh sendiri.
“Apakah perkembangan cinta ini rasanya seperti ini?” kata
Riko dengan tawa yang tak lepas dari bibirnya. Mai mulai curiga, lalu bertanya,
“Perkembangan cintamu dengan siapa? Apa dengan Kawasaki?”
Riko hanya tertawa dan berkata tak ingin memberi tahu Mai.
Naoki baru saja sampai ke lapang basket tempat dia dan Riko
biasa bertemu. (So,, Naoki meninggalkan Natsuki di rumahnya demi datang ke
sini??). Naoki bergunam:
“Hari ini dia tidak datang?” (Berharap Riko ada di situ ya
Mas,,,)
Naoki pun mulai latihan, tapi kurang semangat dan tidak
fokus, karena terus menerus melihat ke sekeliling lapangan basket
tersebut,,, terlihat seperti kehilangan
sesuatu.
Naoki dan tim JC Ars pun semakin serius berlatih demi
pertandingan persahabatan yang akan mereka hadapi musim ini. Sementara Riko dan
Mai menghadiri pernikahan teman mereka dan membicarakan undangan dari Kawasaki
untuk datang ke pertandingan persahabatan Tim basket yang dilatih Kawasaki
(sampai saat ini, Riko belum tahu bahwa Naoki salah satu anggota Tim tersebut,,
bahkan mereka belum saling tahu nama mereka).
Yoyogi mendatangi Natsuki lagi, dan gadis itu menolak serta
mengusirnya. Namun Yoyogi tidak menyerah, dia menelpon Natsuki dan berkata
bahwa, jika dalam pertandingan yang akan datang dia bisa memasukan bola lebih
banyak disbanding Naoki, Natsuki harus mau berkencan dengannya. Tapi bila Naoki
yang menang, dia akan melepaskan Natsuki.
Hari pertandinganpun tiba. Yoyogi menatap Natsuki dengan
penuh pengharapan, tapi Natsuki menatap lelaki itu dengan dingin. Pertandingan
pun di mulai, tapi Kawasaki memutuskan menyimpan Naoki di bangku cadangan.
Yoyogi pun unjuk gigi dengan terus menerus memasukan bola ke dalam ring sambil
terus melirik ke arah Natsuki.
Riko dan Mai pun datang. Mai langsung terpesona pada
permainan Utsu, sementara Riko kaget kerena melihat Naoki. Riko heran mengapa
Naoki disimpan di bangku cadangan padahal setahunya permainan basket Naoki
sangat hebat.
Hingga akhirnya Yoyogi di tarik dari lapangan dan Naoki
menggantikannya. Namun sejak Naoki masuk lapangan, permainan JC Arcs jadi tidak
berirama. Mai berkata bahwa sejak Si nomor 8 (alias Naoki) masuk, permainan tim
Kawasaki jadi kacau. Riko heran melihat permainan Naoki, wajahnya jelas
menunjukkan rasa kecewa luar biasa terhadap permainan idolanya itu.
Karena kesalahan pihak lawan, Naoki pun mendapat kesempatan
untuk lemparan bebas, saat melakukan lemparan pertamanya, Naoki gagal dan
mengecewakan para pendukung JC Arcs termasuk Riko, serta Mai yang telah
meremehkannya sejak awal. Saat Naoki
akan melakukan lemparan keduanya, Riko berpikir dia tidak bisa diam saja.
Saat Naoki bersiap melemparkan Bolanya, Riko tiba-tiba
berteriak.
“Tunggu, pemain nomor 8! Kau sedang apa?”
bersambung ke part-3
Hikkkksss..kyaknya og lum lanjut lagi...sangat..sangat berharap bakal di lanjutin... :)
BalasHapusmaaf ya,, aku belum bisa lanjutin Buzzer Beat soalnya belum ada mood untuk meneruskannya,,, tapi jika sudah ada mood lagi pasti akan kuteruskan,, thanks udah baca sinopsis di blog-ku
BalasHapusmb irfa....
BalasHapusditunggu kelanjutan sinopsisnya yach
thx
_nurul_
episode 3 nya udah aku posting kok, tapi baru sampai part 2,, Nanti aku teruskan kok,,
HapusAda gak buzzer beat bagian kedua ? aku uda nonton sampe habis. Tapi ceritanya masi ngegantung menurut aku. Kalo ada bagian kedua, pasti seru bangetttttt.... :D
BalasHapusBuzzer Beat bener ' bagus banget ceritanya. Gak bosen nontonnya :D
Keren, ternyata ada filmnya, selama ini kirain cuman manganya doang:p
BalasHapus