Riko datang ke toko buku dengan berurai air mata. Mai bertanya bagaimana audisinya. Tangis riko semakin keras dan berkata bahwa dia hanya akan bekerja di took buku dengan sungguh-sungguh agar dia bisa jadi pegawai tetap. Mai pun lalu berkata, bahwa Kawasaki datang untuk menemui Riko. Riko agak panic mendengar hal tersebut dan berhenti menangis, dia mulai mencemaskan make up nya yang luntur. Saat panic seperti itu, Mai masih sempat-sempatnya mem-foto wajah Riko yang sehabis menangis dan Riko pun sempat-sempatnya bergaya untuk foto tersebut,, (hehehe,,,)
Riko menemui Kawasaki dengan
wajah cerianya. Kawasaki bertanya tentang Audisi Riko, dengan sedikit kecewa
Riko berkata sepertinya dia tak cocok dengan musiknya dan mulai meragukan
kemampuannya bermain biola. Kawasaki pun memberi semangat pada Riko, bahwa Riko
pasti bisa mengejar mimpinya. Kawasaki lalu memberikan dua tiket untuk menonton
pertandingan basket dan berkata bahwa jika mau, Riko dan Mai bisa datang
menemuinya dan teman-temannya.
Malam hari Riko dan Mai sedang
berjalan pulang. Riko berkata pada Mai bahwa dia tidak akan di kalahkan begitu
saja. Dia akan tetap berlatih bermain biola. Mai pun mendukung keputusan Riko.
Mereka membicarakan Kawasaki sebagai pria yang baik, lalu Riko mendengar suara
ponsel dan berkata bahwa ponsel Mai berbunyi. Ternyata bukan ponsel Mai yang
berbunyi, tapi ponsel Naoki yang ada dibelakang mereka. Riko menatap Naoki,
merasa seperti mengenalnya. Namun karena Mai segera mengajaknya pergi, dia pun
tidak terlalu seksama memperhatikan Naoki.
Naoki mendapatkan panggilan dari
Natsuki yang memintanya datang pada acara penyambutan Yoyogi yang akhirnya
setuju bergabung dengan JC Arcs. Naoki bertanya mengapa dia harus datang,
karena Naoki memang berniat meninggalkan JC Arcs. Natsuki member saran bahwa
sebainya Naoki tetap bergabung dengan JC Arcs dan tidak mempedulikan nilai
kontraknya dan bersungguh-sungguh bermain dengan baik bersama timnya tersebut.
Menurut Natsuki, sekarang ini akan sulit bagi Naoki untuk pindah ke tim lain.
Naoki tidak bisa, karena baginya harga diri sangat penting. Naoki memutuskan
panggilan Natsuki setelah sebelumnya berkata bahwa jika Natsuki sampai rumah
dia harus menelpon Naoki. Dengan kesal Natsuki menatap ponselnya dan berkata,,
lagi-lagi tidak diterima, kemudian kembali ke meja perayaan dengan wajah gembiranya.
Saat Utsunomiya bertanya tentang Naoki, dia berkata Naoki sibuk.
Di kamarnya Naoki agak sedikit
gelisah dan memikirkan kata-kata Natsuki. Kemudian Ibunya memanggilnya untuk
meminta bantuan Naoki karena Ibunya mendapatkan masalah saat mengoperasikan Laptopnya
(inget ibuku juga nih,, wkwkwk,,). Naoki menyelesaikan masalah ibunya dengan
cepat. Ibunya memuji Naoki, bahwa Naoki memang selalu bisa diandalkan. Naoki
jadi termenung dan bertanya apakah dia memang selalu bisa diandalkan. Ibunya
pun jujur, sebenarnya hanya kadang-kadang,, tapi Naoki akan sangat berusaha
dengan baik saat menolong orang. Mendengar kata-kata Ibunya, Naoki segera pergi
ke tempat pertemuan untuk menemui Natsuki.
Sementara itu Natsuki yang merasa
tak nyaman setelah mendengar Naoki menolak permintaannya merasa tak nyaman tetap
berad di tempat perayaan dan berniat pualang. Yoyogi memperhatikan hal ini dan
menemui Natsuki yang sedang merokok untuk melampiaskan ketidak puasannya.
Yoyogi mulai merayu Natsuki, dan berkata bahwa sebenarnya Natsuki tidak sebaik
yang dikenal oleh orang-orang selama ini. Yoyogi pun berkata bahwa dia setuju
bergabung dengan JC Arcs karena Natsuki.
Natsuki bertanya pada Yoyogi, lalu
bila dia memang jahat memangnya apa yang akan Yoyogi lakukan,
apakah dia akan mengatakan pada semua orang, Natsuki berkata lagi : “Lelaki
yang tidak begitu mengenalku tidak pantas berkomentar seperti itu tentang
diriku” lalu pergi, namun Yoyogi menahannya dan menarik Natsuki ke arahnya dan
berkata: “Karena itulah kau dan aku bisa menjalin hubungan dengan baik” Lalu
Yoyogi mencium Natsuki, awalnya Natsuki memberontak, tapi lama-lama
menikmatinya.
Sementara itu Naoki yang sedang
dalam pejalanan menuju tempat perayaan melintasi Natsuki dan Yoyogi yang sedang
berciuman namun tidak melihatnya.
Naoki menghadap pihak manajemen dan berkata
bahwa dia tetap akan bergabung dengan JC Arcs dan tidak memikirkan lagi nilai
kontraknya. Pelatih Kawasaki dan para pemain lain pun sangat bahagia mendengar
keputusannya. Naoki menanyakan Natsuki, dan teman-temannya bilang Natsuki sudah
pulang.
Di perjalanan pulang Naoki
berusaha menghubungi Natsuki, namun tidak berhasil. Saat melewati Lapangan
Basket dekat rumahnya dia mendengar suara Biola dan melihat Riko yang sedang
bermain Biola (heu,, akhirnya mereka bertemu secara langsung juga).
Naoki
mendengarkan permainan Biola Riko dengan seksama, dia pun mengeluarkan bola
basketnya. Saat Riko selesai bermain, Naoki pun bertepuk tangan. Riko melihat
Naoki dan memberikan salam dengan canggung. Riko melihat Naoki membawa bola
Basket, dan sadar dirinya sedang berdiri deka t Ring, dia pun meminta maaf
karena sudah menghalangi Naoki untuk berlatih, dan menjelaskan bahwa dia
berlatih disini karena selama ini selalu berlatih ditempat sempit sehinnga
ingin mencoba berlatih di tempat yang lebih luas. Naoki mempersilahkan Riko
melanjutkan latihannya, tapi Riko bilang dia sudah selesai.
Riko membereskan Biolanya
sementara Naoki mulai mendrible bolanya. Riko pun mengenal irama drible-an bola
Naoki dan menikmatinya, lalu berkata: “ini adalah sebuah note music” lalu
berbalik melihat Naoki yang sedang memasukan bolanya ke dalam Ring. Riko sangat
terpesona pada permainan basket Naoki, terutama saat Naoki hendak memasukan
bolanya, dan bola tersebut masuk ke dalam Ring “Sukoi…” begitulah kata Riko.
Riko pun bekata pada Naoki:
“Permaiananmu sangat bagus,
Formasi yang baik, Irama permainan yang baik. Ini pertama kalinya aku merasa
bahwa laki-laki bisa bermain secantik itu” Naoki senang mendapat pujian itu dan
mengangguk pada Riko pertanda mengucapkan terima kasih.
Riko menatap Naoki, merasa
seperti mengenalnya. Riko mendekat ke arah Naoki dan bertanya apakah mereka
pernah bertemu sebelumnya. Naoki pun mendekat ke arah Riko dan memperhatikan
Riko dan berkata sepertinya mereka belum pernah bertemu. Riko pun merasa sudah menganggu dan berkata
akan pergi. Saat Riko akan pergi Naoki menahannya sejenak.
Naoki: “Ano..”
Riko: “Um..” lalu berbalik
menatap Naoki
Naoki: “Terimakasih, karena sudah
memuji permainanku, aku sangat bahagia,, bagaimana ya? Aku benar-benar sangat
bahagis, terimakasih”
Riko: (Tersenyum) “sama-sama, aku
juga sangat senang”
Naoki: “Eh?” (Terlihat bingung)
Riko: “karena semangatmu”
Naoki: “Oh,,”
Riko kemudian mendekat ke arah
Naoki dan kembali bertanya pada Naoki.
Riko: “Hey,, apakah kau seorang
pemain basket?”
Naoki: “Iya,, untuk saat ini.
Tapi aku tidak terlalu hebat, uang jaminanku kecil dan tidak punya penggemar”
Riko; “sungguh?”
Naoki: (mengangguk) “aku tidak
bisa melakukannya dengan lancar”
Riko menatap Naoki kemudian
berkata “aku mengerti” seolah Riko melihat dirinya juga yang tidak berjalan
lancar dalam permainan biolanya. Kemudian Riko sedikit mengeluh dan menatap
Naoki lagi, Naoki pun sedang menatapnya, keduanya saling menatap hingga Naoki
tertawa karena merasa situasi antara mereka agak aneh. Riko pun jadi tertawa.
Riko kemudian semakin mendekat pada Naoki, membuat Naoki sedikit kaget. Lalu
berkata:
“Jadi.. akan ada banyak masalah,
tapi lakukanlah yang terbaik.” Naoki mengangguk menerima dukungan Riko. Lalu
Riko berkata lagi:
“Aku.. akan jadi penggemar
pertamamu” kata Riko penuh semangat. Naoki tertegun mendengar perkataan Riko.
Riko tertawa lagi lalu pergi
meninggalkan Naoki yang masih merasa sedikit aneh dengan kata-kata Riko. Naoki
menatap kepergian Riko dan bergunam:
“Eh? Apa? Penggemar?” kemudian
tertawa karena merasa aneh. Naoki pun meneruskan latihan basketnya.
Riko sampai di rumah dan di tegur
Mai yang sedang merawat wajahnya:
“Riko, apakah kau pergi keluar
tidak memakai make up?” Tanya Mai
“Iya, kenapa?” jawab Riko
“Udara malam tidak bagus untuk
kulit” kata Mai
Riko hanya tertawa lalu berkata:
“Aku sudah berbicara dengan laki-laki tanpa make up” lalu masuk ke kamarnya
dengan masih tersenyum bahagia.
Pagi harinya, Kawasaki dan
Utsunomiya sedang lari pagi, Kawasaki bertanya pada Utsu apakah dia bisa
menemaninya untuk menemui seorang gadis dan temannya. Utsu bertanya, apakah kau
mengajakku Double date yang main-main seperti biasa. Kawasaki menyangkal dan
berkata, kini usia Kawasaki sudah 32
tahun namun belum memiliki pasangan dan kini ia ingin serius dengan seorang
gadis.
Natsuki sedang merapikan pakaian yang
dipakainya semalam, kemudian membuka tirai dan mengambil tasnya bersiap untuk
pergi. Sementara di tempat tidur ada Yoyogi yang sedang tertidur dengan tertutup
selimut berkata pada Natsuki untuk menutup tirainya, namun Natsuki tidak
mengindahkannya.
Sementara itu, Riko terbangun di
kamarnya karena mendengar suara drible-an Naoki di Lapang Basket. Riko segera
membuka jendela kamarnya dan melihat Naoki yang sedang memasukan bola ke dalam
ring basketnya. Riko pun bersorak tanpa suara melihatnya. Semakin melihat
permainan Naoki, Riko semakin bersemangat. Terutama setiap kali Naoki memasukan
bola ke dalam ring.
Episode 1 selesai.
Hi my loved one! I wish to say that this post is amazing, great
BalasHapuswritten and come with approximately all important infos.
I would like to see more posts like this .
Take a look at my blog post ; casino card games free online Funny post Http://casinogamesonlinee.blogspot.com/
This blog was... how do you say it? Relevant!
BalasHapus! Finally I have found something that helped me. Thanks a lot!
my blog; make money online fast
my web page: best way to make money
Hi there everyone, it's my first pay a visit at this site, and post is in fact fruitful in favor of me, keep up posting these content.
BalasHapusFeel free to visit my website ... what is day tradingforecast forex
Also see my web site > day trading stocksforex scams