Pertandingan Play Off babak ke-2 antara JC Arcs dan Appaches
JC Arcs sudah terpojok nilainya sudah tertinggal jauh dari
Apaches. Apaches terus menerus menyerang. Waktu tinggal 3 menit lagi,
sedangkankan selisih nilai sangatlah jauh 89-63, unggul untuk Apaches. Pelatih
Kawasaki sudah putus harapan. Natsuki dan para gadis cheers lainnpun Nampak
kecewa dengan selisih angka yang jauh ini. Meskipun para pemain JC Arcs
mati-matian tetap berjuang untuk menipiskan perbedaan nilai tersebut, akhirnya
mereka kalah juga dengan perolehan nilai 98-67 untuk Apaches.
Para pemain, pihak manajemen dan para gadis Cheers merasa
kecewa dengan hasil pertandingan, tak terkecuali Naoki dan Natsuki (karena
mereka gak jadi nikah kali yah??)
Sesuai hasil pertandingan, para pemain JC Arcs pun di
istirahatkan selama sebulan untuk kembali mempertimbangkan dan dipertimbangkan
kontraknya dengan pihak manajemen JC Arcs.
Pagi hari, Naoki dengan kemeja putih rapinya sedang membuat
sarapan untuk keluarganya. Ibu dan adiknya keluar sudah siap untuk
beraktifitas. Ibu Naoki berkata bahwa dia senang jika Naoki libur, maka mereka
bisa memakan sarapan roti bakar prancis buatan Naoki. Tanpa memakan sarapan
buatannya Naoki pun pergi ke perusahaan manajemen JC Arcs.
Dengan menaiki sepedanya, Naoki pergi ke perusahaan dengan
penuh semangat. Di perjalanan Naoki dimintai tolong oleh seorang supir truk
yang tersesat. Ternyata supir truk yang tersesat itu adalah supir truk yang
membawa Riko dan Mai beserta barang-barang mereka yang berniat menuju tempat
tinggal baru mereka.
Saat sampai di perusahaan, Naoki harus mendapat kenyataan
yang sedikit pahit, karena pihak manajemen JC Arcs menurunkan nilai kontraknya
tahun ini. Hal tersebut membuat Naoki ingin mempertimbangkan dahulu untuk tetap
melanjutkan kontraknya sebagai pemain basket JC Arcs atau tidak. Natsuki yang
melihat Naoki agak terpuruk dengan keputusan manajemen pun mencoba menghibur
Naoki.
Diluar perusahaan Naoki dan Natsuki mengobrol. Naoki
mengeluhkan keputusan manajemen JC Arcs. Natsuki memberinya semangat dan
berkata akan selalu disamping Naoki apapun keputusan Naoki. Natsuki melihat
Naoki yang merasa bersalah karena kalah di pertandingna kemarin. Gadis itupun
berkata pada Naoki jangan merasa bersalah padanya, karena dia akan selalu ada
di sisi Naoki untuk mendukung lelaki itu. Saat akan berpisah Naoki bertanya
apakah mereka bisa bertemu setelah Natsuki pulang kerja. Namun Natsuki
mengatakan hari ini dia harus lembur, Naoki pun
mengerti dan pergi.
Setelah keduanya saling menjauh. Naoki menatap
Natsuki dan merasa bersalah sekaligus kasihan pada Natsuki karena harus
menunggunya padahal Natsuki gadis yang baik. Sedangkan Natsuki menatap Naoki
dan bergunam, “Suatu hari…suatu hari, apakah dia akan selalu berpikir aku masih
anak-anak selamanya” dan Nampak sangat tidak puas pada kekasihnya itu. Natsuki
yang mersa tidak puas pun akhirnya merokok di belakang perusahaan. (Mulai
ngeliatin muka aslinya pada penonton nih si Natsuki).
Naoki masuk ke GOR tempat tim JC
Arcs biasa berlatih dan bertemu dengan salah satu seniornya yang memutuskan
untuk tidak melanjutkan kotrak kerjanya dengan JC Arcs karena faktor usia. Saat
bertemu pelatih Kawasaki di ruang mandi, Naoki bertanya mengapa seniornya harus
keluar dari tim. Pelatih Kawasaki berkata, jika tidak ada yang keluar, maka JC
Arcs tidak bisa merekrut pemain baru. Selesai mandi, Naoki dan Pelatih Kawasaki
pun berjalan berdua.
Pelatih Kawasaki memberikan
semangat pada Naoki yang mulai mengeluhkan segala kelemahannya dengan
mengatakan bahwa jadi lelaki itu harus kuat bahkan di saat dia sebenarnya tidak
kuat. Oleh karena itu seorang lelaki tidak menunjukkan wajah lemahnya di
hadapan siapapun. Pelatih Kawasaki kemudian berkata, bahwa Naoki bisa kembali
kapanpun ke JC Arcs. Naoki pun mengucapkan terimakasih dan memberi hormat pada
pelatihnya tersebut sebelum akhirnya mereka berpisah.
Di Flat baru mereka, Riko dan Mai
sedang membereskan barang-barang mereka. Mai sedang membuka e-mailnya dari
Kawasaki sedangkan Riko sedang berjuang sendiri memasukan Sofa ke dalam flat
mereka. Riko yang merasa keberatan meminta bantuan Mai. Setelah Sofa tersebut
berhasil masuk ke dalam ruang tamu mereka, Riko dan Mai pun membicarakan
pelatih Kawasaki.
Riko lalu melihat alat-alat perawatan kecantikan Mai yang
sangat banyak, dengan bangga Riko pun memperlihatkan alat perawatan
kecantikannya yang sangat-sangat sedikit. Mai kemudian menasihati Riko bahwa
setelah usia 20 tahun, kita harus mulai merawat wajah sebagai perempuan.
Riko
yang tak mengerti, kemudian mengalihkan pembicaraan dengan melihat CD music
koleksinya. CD tersebut adalah CD music dari pemain music klasik favorite Riko
yang sepertinya salah satu dosen di kampusnya. Riko sangat membanggakan
idolanya ini, karena Riko sangat menyukai permainan music sang idola.
Tiba-tiba Riko terdiam, dan
bersenandung, Do, re,mi, fa… seolah-olah mendengar alunan music. Riko mulai
menikmati apa yang didengarnya dan bertanya pada Mai, apakah Mai mendengar
suara tersebut. Mai berkata dia tidak mendengarnya. Riko kembali menikmati apa
yang didengarnya hingga akhirnya suara tersebut pun menghilang.
Naoki sedang duduk di sebuah
taman dengan lapangan basket yang ada papan besar bertuliskan ‘Love makes me
Strong”. Dia baru saja menerima telepon yang menolaknya untuk bergabung dengan
tim mereka. Sedikit kecewa, Naoki akhirnya mulai mendrible bolanya dan mulai latihan
basket sendirian.
Di sebuah toko buku. Riko dan Mai
sedang bekerja sambilan. Pelatih Kawasaki datang ke toko buku tersebut. Saat bertemu Riko, Pelatih Kawasaki awalnya
berkata ingin membeli buku, namun akhirnya mengaku bahwa dia datang untuk
melihat Riko dan berniat mengajak Riko keluar. Melihat Riko yang sepertinya enggan untuk menerima ajakan tersebut, Pelatih
Kawasaki segera berkata bahwa Mai pun bisa ikut dan dia pun akan mengajak
temannya. Seperti sedikit terpaksa,
akhirnya Riko pun menerima ajakan pelatih Kawasaki.
Mai yang sedari tadi mengintip
perbincangan antara Riko dan pelatih Kawasaki, langsung berceloteh bahwa
sepertinya pelatih Kawasaki menyukai Riko setelah lelaki itu berkeliling di toko
buku. Riko bertanya, bagaimana kau tahu. Mai pun menjelaskan, bahwa setiap kali
bertemu, pandangan pelatih Kawasaki hanya memandang Riko saja, sepertinya dia
memang berniat mendekatimu.
Naoki sedang berlatih basket di
taman dekat rumahnya. Kemudian dia menerima telepon dari salah satu tim basket
yang lagi-lagi menolaknya. Naoki terduduk lemas, dan menatap papan bertulisan
‘Love makes me strong’ kemudian mengirimkan sebuah e-mail pada Natsuki. yang
isinya kurang lebih; “Bagaimana kerjanya? Aku sedang di taman dekat rumah.
Mataharinya sangat indah, karena itu aku foto dan kukirimkan gambarnya padamu.
Apa kau sibuk minggu ini. Jika kita bisa bertemu aku akan sangat senang.”
Natsuki yang menerima e-mail itu
terlihat tidak senang, malah mengeluh bahwa e-mail Naoki terlalu panjang,
kenapa Naoki tidak menelpon saja dengan wajah kesal (Hmm,,, aku mulai tidak
menyukai karakter Natsuki yang bermuka dua ini). Tiba-tiba datang juniornya
yang meminta petunjuknya, Natsuki pun member pengarahahan yang efisien,
memperlihatkan kecerdasannya.
Lalu salah seorang atasan Natsuki datang, dan
mengenalkan Natsuki pada pemain baru yang akan direkrut JC Arcs, Namanya Ren
Yoyogi (dari wajahnya saja terlihat seperti playboy) .
Saat Natsuki
memperkenalkan perusahaan pada Yoyogi, lelaki itu hanya memperhatikan Natsuki
tanpa memperhatikan apa yang dikatakan Natsuki. Saat Natsuki bertanya apakah
Yoyogi memiliki pertanyaan, dia malah bertanya:
“Apa ukuranmu?” Natsuki yang
merasa tidak nyaman dengan pertanyaan Yoyogi, segera berkata bahwa dia sudah
memiliki pacar. Bukannya menyerah, Yoyogi malah berkata, bahwa sepertinya
Natsuki tidak puas terhadap hidupnya dan itu terlihat jelas di wajahnya. Natsuki
hanya melongo mendengar kata-kata Yoyogi, dan menatap lelaki itu hingga dia
menjauh.
Riko sedang melihat-lihat papan
pengumunan di kampusnya. Lalu ada seseorang lelaki yang menyapanya
“Shirakawa-kun?” Riko menoleh dan terlihat kaget melihat orang tersebut dan
balik menyapanya “Nakanishi sensei”. Ternyata lelaki itu adalah pemain music
klasik idola Riko. Nakanishi memuji Riko yang semakin cantik dan memintanya
untuk mengikuti audisi karena dia berniat untuk membuat sebuah grup music
perempuan yang bermain biola. Riko pun menyambutnya dengan gembira.
Sesampainya di rumah, Riko langsung latihan bermain biola. Dia
terlihat sangat bahagia karena akan mengikuti audisi tersebut dan menatap
poster yang diberikan Nakanishi dengan wajah bahagia. Riko kembali mendengar
suara-suara merdu yang didengarnya hari itu (tampaknya seperti bunyi drible-an
bola basket yan berirama bagi Riko).
Dia mempertajam pendengarannya dan
berpikir bahwa suara itu berasal dari jendela kamarnya. Riko membuka jendela
Kamarnya dan hanya menatap Lapangan Basket kosong yang ada papan ‘love makes me
strong’ (ternyata Lapangan Basket tempat Naoki berlatih ada di samping Flat
tempat tinggal Riko).
Riko pun bergunam pada dirinya
sendiri, mungkin suara-suara itu hanya imajinasinya saja.
Naoki dan teman-temannya sedang
bersiap untuk melakukan latihan di ruang ganti di GOR milik JC Arcs. Mereka
mulai membicarakan tentang kontrak baru mereka, hingga berujung pada pamer
tubuh di depan kaca. Pelatih Kawasaki kemudian masuk dan bertanya apakah mereka
sudah selesai dan menyuruh mereka segera keluar. Pelatih Kawasaki mengenalkan
Yoyogi sebagai pemain baru yang akan di kontrak oleh JC Arcs. Naoki yang
sepertinya mengenali Yoyogi pun menyapa Yoyogi, dengan sombong Yoyogi malah
berkata bahawa sepertinya dia tidak perlu mengenalkan dirinya lagi, Karena dia
tampaknya sangat terkenal. Yoyogi pun menantang One on One untuk bermain
basket. Aturannya siapa pertama bisa memasukan bola senyak 5 kali ke dalam
ring, orang itulah yang menang. Naoki menawarkan diri untuk melakukan tantangan
Yoyogi.
Naoki dan Yoyogi pun mulai
bermain, tapi sepertinya Naoki kesulitan untuk merebut bola dari Yoyogi, bahkan
setiap kali mendapatkan kesempatan untuk melakukan shoot, dia selalu meleset
melakukannya. Akhirnya Yoyogi menang dan berkata bahwa jika para pemain timnya
begitu mudah dikalahkan seperti ini, dia akan mempertimbangkannya dulu apakah
akan menerima tawaran untuk bergabung dengan JC Arcs atau tidak, karena dia pun
menerima tawaran dari tim lain. Kemudian Yoyogi pergi begitu saja, Natsuki yang
tadi memang datang bersama Yoyogi pun segera mengejar Yoyogi untuk membujuknya
agar tetap mau bergabung dengan JC Arcs.
T.B.C ke Buzzer Beat episode 1 part 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^