FanFiction Tamra the Island Episode 2: Pagi Terindah di Pulau Tamra
Karakter:
Beo Jin (Mangaji)
Park Kyu (Kiyangdari)
Tae Sang Gung (Ibu Beo Jin)
Tuan Jang (Ayah Beo Jin)
Beo Seol (Adik Beo Jin)
Warning:
Cerita ini memang berawal dari ending cerita drama Tamra the Island, jika ada kesamaan tokoh, cerita, setting waktu dan tempat itu memang disengaja. Para penggemar Park Kyu- Beo Jin mari kita membayangkan kisah ini benar-benar terjadi...
Setting:
FF ini akan menceritakan kehidupan Beo Jin dan Park Kyu setelah Park Kyu menjadi Gubernur Jeju.
Pagi Hari di Rumah Keluarga Beo Jin
Pagi-pagi sekali Beo Jin sudah bangun dan segera pergi ke
dapur untuk menyiapkan sarapan, ternyata di dapur sudah ada ibunya.
Beo Jin : Ommo,, aku kira aku bangun paling pagi.
Ibu Beo Jin: Apa kau ingin membuatkan makanan untuk tuan
Gubernur?
Beo Jin tersipu, dan tersenyum malu-malu.
Ibu Beo Jin: Heu,, anak ini,, aku sudah selesai memasak dan
akan segera di siapkan,, lebih baik kau bangunkan tuan gubernur karena ini hari
pertamanya bekerja. Dia pasti tidak ingin terlambat.
Beo Jin: Aku? Aku harus membangunkan Kiyangdari?
Ibu Beo Jin: Beo Jin! Mana boleh kau tetap memanggilnya
seperti itu,, dia itu sekarang Gubernur Jeju
Beo Jin: Ah,, aku lupa,, tapi,, dia bilang aku harus tetap
memanggilnya begitu…
Ibu Beo Jin menatap putrinya,, sangat memahami,, jika Park
Kyu masih ingin dipanggil seperti itu oleh Beo Jin.
Ibu Beo Jin: terserah kalian saja, tapi lebih baik, kau
memanggilnya seperti itu saat kalian sedang berdua saja,, kalau tidak, nanti
orang lain akan salah paham,,
Beo Jin: Baiklah Ommo..
Ibu Beo Jin: Sekarang cepat bangunkan tuan Gubernur,,
matahari akan segera naik..
Beo Jin berjalan ke kamar Park Kyu tidur, dan menatap pintu
kamar itu.
"Tuan gubernur,, apakah kau sudah bangun?" panggil Beo Jin
pelan.
Tak ada jawaban
"Tuan gubernur,, ini sudah pagi,,, apakah kau sudah bangun?" Beo Jin memperkeras suaranya.
Masih tak ada jawaban.
Dengan ragu-ragu, Beo Jin membuka kamar Park Kyu dan melihat
Park Kyu yang masih tertidur lelap. Beo Jin masuk dan mendekati Park Kyu.
"Kiyangdari bangunlah,, apa kau tidak akan pergi bekerja" kata Beo Jin, sambil mengerak-gerakan tubuh Park Kyu. Tapi Park Kyu masih terlelap
tidur dengan nyaman.
"Kiyangdari,,, cepatlah bangun,, bukankah kau harus bersiap-siap untuk
bekerja?" kata Beo Jin lagi,, tapi Park Kyu tetap tertidur dengan nyenyak.
"Ommo!! tuan gubernur tidak bangun juga,,," teriak Beo Jin
mengadu pada Ibunya
"Kalo begitu, coba ambil air dan siram dia dengan air untuk
membangunkannya" jawab ibunya dari halaman.
"Ah,, benar juga,, aku harus mengambil air,," kata Beo Jin
beranjak bangun dari samping Park Kyu.
Tapi saat Beo Jin berniat bangun, dia kesulitan untuk bergerak, karena pergelangan tangannya tiba-tiba
digenggam Park Kyu.
"Ah,, Kiyangdari!" kaget Beo Jin. Tangan lain Park Kyu
segera menutup pintu kamarnya, dan tangan lainnya tetap memegang pergelangan
tangan Beo Jin masih dengan mata terpejam.
Beo Jin kaget dengan tingkah Park Kyu, dan mulai panik.
"Kiyangdari!! Apa yang kau lakukan,, ayo cepat bangun!!"
Beo Jin berusaha berdiri dan melepaskan diri dari genggaman
Park Kyu,, tapi usahanya sia-sia,,, karena Park Kyu malah menariknya hingga Beo
Jin terjatuh dan di atas badannya.
"Kiyangdari??" kata Beo Jin lemah saat dia ada di atas tubuh
Park Kyu..
Mata Park Kyu mulai terbuka, dan tersenyum melihat wajah Beo
Jin yang begitu dekat dengan wajahnya
"Mangaji,, mengapa kau berisik sekali, di pagi hari seperti
ini,,," protes Park Kyu pelan
"Kiyangdari lepaskan aku,,, kau harus segera bangun,,," kata Beo Jin memelas
"Sebentar saja,, aku ingin bersama denganmu seperti ini
sebentar lagi,,," kata Park Kyu tenang
"Tapi Kiyangdari,,," cemas Beo Jin
"Apalagi Mangaji?" kata Park Kyu sambil menatap wajah Beo Jin,
yang mulai merah karena malu.
"Ommo, mungkin akan segera.."
Belum sempat Beo Jin melanjutkan kata-katanya,, pintu kamar
Park Kyu tiba-tiba di buka Ibu Beo Jin.
Beo Jin dan Park Kyu kaget. Beo Jin segera bangun dari atas
badan Park Kyu, dan Park Kyu pun segera duduk bangun dan melepaskan tangan Beo
Jin karena kaget. Keduanya menatap Ibu Beo Jin dengan kaget.
"Apa yang sedang kalian lakukan pagi-pagi begini?" Tanya ibu
Beo Jin
"Ommo!,, kami tidak melakukan apa-apa,, aku hanya terjatuh
karena panik,," bela Beo Jin
"Benarkah? Kenapa kau bisa terjatuh di atas tubuh tuan
gubernur?" tanya Ibu Beo Jin penuh curiga
"Ah,, itu,, itu,,," Beo Jin bingung harus berkata apa
"Ehemm,,ehemm,," Park Kyu pun hanya bisa mengeluarkan jurus andalannya dan memalingkan pandangannya dari Ibu Beo Jin
"Sudahlah,, jangan membela diri,, seharusnya kalian
melakukan hal seperti itu setelah kalian menikah!" kata Ibu Beo Jin mengingatkan.
"Ommo!!" teriak Beo Jin dan segera beranjak keluar dari
kamar park Kyu dengan wajah merah padam karena malu..
Ibu Beo Jin, menatap Park Kyu yang masih shock…
"Cepatlah bersiap-siap tuan gubernur,, aku tak akan
mempermasalahkan kejadian pagi ini,, kau seperti itu,, karena sangat merindukan
dia,, bukan?" kata Ibu Beo Jin penuh pengertian
"eHemm,, ehemm,," lagi-lagi Park Kyu mengeluarkan jurus andalannya
"Aku mengerti,, segeralah bersiap untuk pergi bekerja,, aku
sudah menyiapkan sarapan" kata Ibu Beo Jin, lalu menutup pintu kamar Park Kyu.
Park Kyu yang sudah berpakaian rapi keluar dari kamar. Di
dipan sudah ada Ibu, Ayah, Beo Jin dan Beo Seol yang menunggunya untuk sarapan
bersama. Beo Seol melihat Park Kyu yang sangat tampan dengan pakaian resmi
gubernurnya.
Beo Seol: Orrabang, anda tampan sekali dengan pakaian itu
Ibu: Bukankah dia selalu terlihat tampan dengan pakaian
apapun,, bahkan dengan pakaian tidur sekalipun, bukan begitu Beo Jin.
Beo Jin tak menjawab, dia hanya tertunduk,,, malu,,,
mengingat kejadian tadi pagi.
Ayah: Beojin Omma, jangan menggoda anak kita seperti itu.
Lihatlah,, wajahnya sudah begitu merah..
Beo Seol: kenapa wajah
Noona merah? Apakah Noona demam?
Park Kyu: Eheem,, Eheem..
Ibu: Sudah,, sudah,, mari kemari tuan gubernur,, kita
sarapan pagi dulu. Apakah anda tidak keberatan makan pagi dengan kami.
Park Kyu mendekati dipan, dan duduk di tempat kosong di
samping Beo Jin.
Beo Jin segera bergeser menjauh. Tapi ibunya malah mendorong
dia perlahan untuk tetap berada di samping Park Kyu.
Park Kyu: tentu saja aku bersedia Tae Sang Gung, aku sudah
sangat terbiasa dengan makanan di rumah ini.
Tanpa banyak bicara lagi mereka pun mulai makan. Sesekali
Park Kyu memberikan lauk untuk Beo Jin,, dan Beo Jin hanya menatap Park Kyu,
seolah bertanya mengapa Park Kyu bersikap seperti ini. Ibu Beo Jin yang melihat tingkah mereka,
hanya tersenyum kecil. Terlihat sangat puas pada perkembangan hubungan Beo Jin
dengan Park Kyu.
Selesai makan, Beo Jin dan Park Kyu berpamitan untuk pergi
bekerja.
Beo Seol: Apakah kalian berdua akan pergi bekerja bersama?
Beo Jin menatap Park Kyu dengan gugup. kemudian menatap Beo
Seol untuk bersiap menyangkal pertanyaan adiknya tersebut sebelum Park Kyu
menyangkalnya.
Beo Jin: Akh,, mana mungkin,, aku dan,,,, kiyangdari,,,
Park Kyu: Tentu saja Beo Seol, kami berdua akan pergi
bersama
Beo Jin: Kiyangdari,, eh,, maksudku Tuan gubernur apa yang
anda katakan? Mana mungkin kita pergi bersama? Bukankah prajurit akan
menjemputmu dengan kuda untuk pergi ke kantor pemerintahan?
Park Kyu: Tentu saja,, mereka pasti akan menjemputku,, dan
kudanya sebentar lagi pasti datang
Beo Jin: Kalau begitu bagaimana kita akan pergi bersama, apa
aku harus berjalan di belakang kudamu untuk sampai ke tempat kerjaku??
Park Kyu: Tentu saja bukan begitu,,,
Beo Jin: Lalu?
Park Kyu: Kita pergi naik kuda bersama.
Seluruh keluarga Beo Jin kaget mendengar kata-kata Park Kyu.
Bagaimana bisa mereka naik kuda bersama, sementara Beo Jin bahkan tidak tahu
bagaimana caranya naik kuda.
Beo Jin: Itu tidak mungkin! Aku pergi sekarang,, Apang,,,
Ommo,, Beo Seol aku pergi bekerja dulu. dan Kau! Kiyangdari,,, jangan
mengikuti,, kau harus menunggu jemputan kudamu datang!
Park Kyu tak mengindahkan kata-kata Beo Jin dan malah ikutan
pamit pada keluarga Beo Jin, dan mengejar Beo Jin yang sudah keluar rumah lebih
dulu.
Park Kyu: Mangaji,,, tunggu aku,,
Beo Jin: Kiyangadari??? untuk apa kau mengikutiku??
Park Kyu berjalan disamping Beo Jin dan membisikan sesuatu
padanya
Park Kyu: Bukankah sudah aku bilang, kita pergi bekerja
bersama
Beo Jin: Itu tak mungkin! aku tidak bisa naik kuda,, dan tak
ingin mengikuti dibelakang kudamu,,
Park Kyu: Aku akan mengajarimu naik kuda? Bagaimana? Itu
pasti menyenangkan,,, Kita berdua naik kuda yang sama dan kau duduk di depanku
untuk aku ajari naik kuda sepanjang jalan menuju tempat kerjamu…
Beo Jin mengo… apa??? Kiyangdari pasti sudah gila!! Tapi dia malah mulai membayangkan apa yang
baru saja dikatakan Park Kyu dengan wajah bodohnya.
Bayangan Beo Jin:
Di atas sebuah kuda yang gagah berwarna coklat,,, Beo Jin
dan Park Kyu menunggang kuda bersama. Park Kyu yang duduk dibelakangnya
membimbingnya untuk menunggang kuda itu. Mereka menunggang kuda berdua
sepanjang jalan,, dan semua orang pasti akan melihatnya dengan penuh kekaguman
karena bisa menunggang kuda bersama Gubernur Jeju. Ah,, itu pasti sangat romantis,,
para gadis di pulau Jeju pasti akan sangat iri padanya,,,
Park Kyu menatap Beo Jin yang mengo sambil berjalan,,, dan
merasa aneh dengan ekspresinya.
Park Kyu: Mangaji?? Kau kenapa??
Beo Jin: (tersadar dari lamunananya dan menatap Park Kyu)
Ah,, kenapa??
Park Kyu: kau yang kenapa??? berjalan dengan muka bodoh
seperti itu! Membuat semua orang melihat kita… aku malu berjalan dengan wanita
bodoh sepertimu!!
Beo Jin merasa kesal dengan kata-kata Park Kyu barusan.
Beo Jin: Apa Kau bilang? Bodoh?? Kalau kau malu… pergi saja
sana! Kau kira aku sudi berjalan denganmu!
Beo Jin pun mendorong
Park Kyu menjauh darinya,,, dan ia segera berlari menuju tempat kerjanya dan
meninggalkan Park Kyu tanpa menoleh ke belakang.
Di tengah perjalanan Beo Jin melihat ke belakang, berharap
Park Kyu akan mengejarnya. Namun Beo Jin harus kecewa karena Park Kyu sama
sekali tidak mengejarnya. Beo Jin pun melanjutkan perjalanannya dengan hati
kecewa,,, dan lagi-lagi mulai menggerutu:
"Heu,,, apa yang ku harapkan dari orang sombong itu! Semalam
berkata tidak akan meninggalkanku,, hari ini mengatai aku bodoh!! Dasar
kiyangdari bodoh!!!"
Tanpa Beo Jin sadari, Park Kyu sebenarnya mengikuti Beo Jin
dari belakang dengan diam-diam dan melihat semua tingkah Beo Jin. Mengikutinya
hingga Beo Jin selamat sampai di tempat kerjanya, dan menatap Beo Jin dari
kejauhan sambil tersenyum.
Park Kyu bergunam dalam hatinya,,, Pagi ini adalah pagi terindahku di Pulau ini. Jika aku bisa melewati pagi seperti ini setiap hari, Aku pasti akan sangat bahagia,,,
T.B.C,,,
Ha,,, aku puas sekali menulis episode kali ini,, andai saja adegan saat Beo Jin membangunkan Park Kyu benar-benar dimainkan Seo Wo dan Im Jo Hwan pasti akan sangat menarik,,, sayangnya,, aku hanya bisa membayangkannya saja,,,
Sejujurnya adegan itu terinspirasi dari salah satu adegan di BBF saat Jan Di membangunkan Jun Pyo dan kepergok sama Jae Kyung, tunangan Jun Pyo.. Tapi di adegan antara Park Kyu dan Beo Jin,, Ibu Beo Jinlah yang memergoki mereka,, wkwkwk,, untung aja yah,, mereka ga langsung dipaksa kawin sama Ibunya Beo Jin,,, hehehe,,,
hwaaaa keren ^^
BalasHapusgood story (Y)
BalasHapusdi dramanya prak kyu & beo jin memang memliki crita manis & romantis ala Tamra the island, tp syng pada beberapa episodenya, beo jin kurang perduli dgn park kyu. padahal park kyu rela melakukan apapun demi beo jin walau dia harus terluka hatinya buktinya park kyu mau menikah dengan org lain untuk melindungi beo jin.
mksih ya buat FF nya. :)
#VD