Jang Mi dan Ki Tae tak bisa
mengelak lagi dari Nenek, mereka hanya bisa minta maaf atas kebohongan mereka.
Ki Tae menyalahkan dirinya sendiri yang memanfaatkan kepolosan Jang Mi,
sementara Jang Mi pun membela Ki Tae bahwa ini semuanya adalah kesalahannya
karena dia pun memanfaatkan Ki Tae demi orang tuanya.
Melihat Ki Tae dan Jang Mi saling
mengakui bahwa itu salah mereka sendiri dan tidak ingin satu sama lain
disalahkan atas kebohongan ini, Nenek pun mengambil kesimpulan sepertinya
mereka berdua ini sudah saling jatuh cinta. Jadi Nenek memutuskan untuk tidak
mengatakan kebenarannya pada Ibu Ki Tae dan menyemangati mereka untuk terus
berjuang.
Berjuang untuk apa? Ki Tae dan
Jang Mi juga bingung sendiri.
Suasana canggung terjadi antara
Jang Mi dan Ki Tae saat mereka duduk saling berjauhan di rumah Ki Tae. Jadi…
hubungan mereka sudah berakhirkan? Kini
Ki Tae sudah bisa bebas hidup sendiri sesuai keinginannya, tak ada lagi yang
akan menganggu Jang Mi. Menurut Ki Tae malah dia yang terbebas dari grecokannya
Jang Mi yang selalu menempel padanya dan membuat masalah, sekarang pun kenapa
Jang Mi mengikutinya ke rumah?
Tentu saja itu karena Yeo Reum,
dia datang untuk menunggu Yeo Reum, yang Jang Mi butuhkan adalah Rumah Ki Tae
bukan Ki Tae nya. Tanpa mereka sadari, Yeo Reum sudah datang dan melihat
pertengkaran mereka yang tampak alami. Yeo Reum tampak iri melihatnya, dia pun
menyapa Jang Mi dan Ki Tae.
Melihat kedatangan Yeo Reum, Jang
Mi langsung mendekat dengan semangat, dia mengajak Yeo Reum makan di luar,
lalu.. bagaimana dengan Ki Tae? Jang Mi mencibir agar Ki Tae mengurus dirinya
sendiri. Yeo Reum mengusulkan agar mereka membuat makanan enak saja dan makan
bersama. Lagi pula ada yang ingin Yeo
Reum bicarakan pada Ki Tae, apa itu? Makan saja dulu supaya mereka bisa bicara
dalam keadaan yang baik.
Yeo Reum mengambil beberapa bahan
dari lemari es Ki Tae, Akh… Yeo Reum mau membuat ramen yah? Ki Tae mencibir,
jadi hanya membuat ramen toh. Bukan, dia akan membuat pasta. Ki Tae mengejek
ide itu dan ejekannya malah memprovokasi Yeo Reum menantangnya untuk bertanding
membuat pasta. Siapa yang menang boleh mengabulkan satu permintaannya dan yang
kalah harus memenuhi permintaan itu. Apakah Ki Tae tidak PD? Demi harga dirinya
tentu saja Ki Tae menerima tantangan Yeo Reum dan Jang Mi jadi jurinya.
Bagaimanapun Yeo Reum memang
sudah lihai dalam memasak, sementara Ki Tae hanya berpaku pada resep dan
melakukan step by step sesuai dengan takaran yang ada di resep. Belum lagi Ki
Tae tidak handal dalam masalah iris mengiris, sampai Jang Mi kesal sendiri dan
akhirnya malah membantu Ki Tae mengiris bawang dan beberapa bahan lainnya.
Melihat perhatian Jang Mi itu, Yeo Reum terlihat iri, namun konsentrasinya
tidak terpengaruh.
Meskipun menyelesaikan masakannya menjelang berakhirnya
waktu pertandingan, tentu saja pasta buatan Yeo Reum lebih enak di banding
pasta abal-abal Ki Tae, hahaha.
Apakah Ki Tae siap menerima
permintaan Yeo Reum? Tidak! Ki Tae menganggap penilaian Jang Mi terlalu bias
karena dia menyukai Yeo Reum, mereka harus bertanding dengan cara yang lebih
jantan. Tanding apakah itu? ternyata main Batu, Gunting, Kertas dan yang kalah
minum segelas soju. Ki Tae kalah terus dan mulai mabuk. Jang Mi jadi tidak tega
dan membujuk Ki Tae untuk mengalah, eh… Ki Tae malah manggil Jang Mi dengan
cara yang lucu dan berkata dia tidak akan menyerah hingga 5 babak bertanding
dengan Yeo Reum.
Babak ke tiga, mereka pun
bertanding dengan menggandalkan teknologi, apakah itu? ternyata mereka tanding
karoke dan siapa yang mendapatkan skor terbesar dialah yang menang, hahaha. Yeo
Reum bernyayi lebih dulu, tentu saja Yeo Reum menyanyi dengan sangat baik, Jang
Mi bahkan terpesona dan membuat Ki Tae cemburu. Akhirnya Ki Tae mematikan lagu
Yeo Reum dan memilih lagunya. WOW, lagu pilihan Ki Tae ternyata lagu kesukaan
Jang Mi, dia jadi ikut bernyanyi, lagi-lagi, Yeo Reum terhanggu melihat
kedekatan dan kekompakan Ki Tae dan Jang Mi, akhirnya dia juga ikut bernyanyi
bersama mereka berdua.
Hasil akhirnya, lagi-lagi Ki Tae
kalah karena mendapatkan skor 0, dia menyalahkan Jang Mi untuk hal itu, padahal
Jang Mi berterimakasih pada Ki Tae karena berkat dia pertandingannya menjadi
menyenangkan, walau pun sangat memalukan karena Ki Tae tidak menang dalam satu
babak pun. Ujung-ujungnya mereka saling ejek.
Yeo Reum mengatakan keinginannya,
dia ingin meminjam uang pada Ki Tae sebanya 5000 dolar. Untuk apa? Untuk menyewa rumah, dia ingin keluar dari
rumah Ki Tae. Jang Mi menatap tajam pada Ki Tae, apakah Ki Tae menekan Yeo Reum
hingga dia tidak betah, Ki Tae menyangkal, dia tidak pernah melakukan hal itu!
Yeo Reum menjelaskan dia senang tinggal bersama Ki Tae, tapi… mereka bertiga
tidak bisa terus hidup bersama seperti itu. Yeo Reum ingin membebaskan Jang Mi
dari rumah Ki Tae. Jang Mi dan Ki Tae sama-sama terlihat tak nyaman dengan
perkataan Yeo Reum itu.
Hoon Dong sedang menggalau, dia
sudah tahu jika Hyun Hee berbohong padanya dan ibunya tentang keluarga Hyun Hee
yang katanya ada di Kapal Pesiar, ternyata Ibu Hyun Hee adalah pelayan di
restoran Galbi. Kebohongan Hyun Hee terbongkar saat Ibu Hoon Dong membawa
mereka untuk makan daging, dan terungkaplah semuanya, Ibu Hoon Dong beralasan
jika dia kecewa pada Hyun Hee bukan karena siapa orang tua Hyun Hee, tapi
karena ternyata Hyun Hee malu terhadap orang tuanya.
Setelah insiden itu, Hoon Dong
jadi menghidari Hyun Hee, dia sengaja tidak mengangkat teleponnya. Ki Tae
bertanya, apakah Hoon Dong akan menghindar lagi? Sama seperti yang dia lakukan
pada Joo Jang Mi? Hoon Don tahu dia tidak boleh begitu, dia akan menghubungi
Hyun Hee.
Yeo Reum datang menyajikan salad
pada Ki Tae dan bertanya kapan Ki Tae akan memberinya uang 5000 dolar itu. Hoon
Dong kaget mendengarnya uang apa itu? Ki Tae akan meminjamkannya agar Yeo Reum
mandiri dan segera pindah dari rumah Ki Tae. Dengan banyak alasan Ki Tae
menunda-nunda, sebaiknya Yeo Reum pindah setelah punya uang sendiri saja. Hoon Dong mendukung
Ki Tae dengan wajah anehnya, dia tentu berpikir jika Ki Tae tidak ingin Yeo
Reum pindah karena tidak ingin kehilangan waktu kebersamaan mereka.
Yeo Reum merasa berhak mendapat
pinjaman itu karena dia sudah menang taruhan, tapi Ki Tae tidak bisa
mempercayakan jumlah uang yang begitu banyak pada Yeo Reum, tapi tetap saja Yeo
Reum bersikeras.
Hoon Dong jadi jengah dan berteriak, “Gong Ki Tae menyukaimu”
Semua orang termasuk Ki Tae sendiri kaget mendengarnya. Apa maksudnya kata-kata
luar biasa itu? Lho memangnya bukan begitu yah? Lalu mengapa Ki Tae tidak ingin
Yeo Reum pindah? Penyebabnya adalah, jika Yeo Reum pindah, maka Jang Mi tidak
akan punya alasan lagi untuk datang ke rumak Ki Tae. Jadi… yang Ki Tae suka
beneran pada Jang Mi? Ki Tae enggan menjawab dan akhirnya pergi dari restoran
tanpa menghabiskan makanannya.
Ibu Ki Tae menelpon Ibu Jang Mi
berkata ingin membicarakan masalah hubungan kedua anak mereka. Apa yang
sebenarnya ingin dibicarakan ibu Ki Tae?
Ada Inpeksi di Toko Jang Mi
bekerja, saat itu Miss J datang sebagai tamu yang harus Jang Mi layani, Jang Mi
mengenalinya dari cincin berlian merah muda yang di pakainya. Sialnya ibu Ki
Tae datang disaat yang tidak tepat, dia ingin berbicara dengan Jang Mi, jika
Jang Mi tidak bisa ijin mereka bisa bicara di sana saja, tapi Jang Mi
benar-benar tidak bisa, dan Jeeeng.. munculah Miss. J yang bertanya tentang
salah satu barang pada Jang Mi.
Ibu Ki Tae kaget dan paham
mengapa Jang Mi enggan bicara dengannya sekarang, saat Ibu Ki Tae hendak pergi,
Miss J malah memulai percakapan karena kesalah pahamannya. Apakah Ibu Ki Tae
membutuhkan cincinnya lagi? Sepertinya menantunya itu bodoh, sudah tahu
hubungan mereka, tapi tidak tahu jika cincin itu adalah miliknya. Ibu Ki Tae
pasti kecewa karena ternyata calon menantunya itu hanya seorang gold digger
yang menginginkan cincinnya. Ibu Ki Tae harus sadar jika suaminya tidak
mencintainya.
Jang Mi tak bisa
menahan diri dan mengenalkan diri sebagai calon menantu yang Miss J sebut bodoh
itu. Baiklah, Miss J akan memberikan cincinnya karena Ibu Ki Tae telah mengurus
‘kekasihnya’ bahkan mencucikan pakaian dalamnya dan Jang Mi yang akan
menggantikannya. Jang Mi kesal karena
Miss J berani menghina ibu mertuanya
yang sudah menjaga keluarga itu dengan hati yang penuh luka. Jika dia bangga
dengan hidupnya, mengapa dia harus menghindar?
Jang Mi sangat sangat kesal
mendengar kata-kata Miss J ini, akhirnya dia meledak dan berkata jika Ibu
menghindarinya karena Miss J itu Kotor, seperti kotoran. Miss J tidak terima
dan akhirnya menampar Jang Mi hingga pipinya tergores. Ibu kaget melihat hal
itu lalu berkata, “Bagaimana bisa… Kau berani menampar Menantuku!!”
Akhirnya ibu meledak dan
menjambak rambut Miss J, keduanya bergulat dengan sengit sementara Jang Mi
sempat terpana karena Ibu menyebutnya sebagai menantu. Melihat pergulatan Ibu
dan Miss J, Jang Mi pun langsung tersulu dan mempela ibu mertuanya. Perkelahian
itu berlanjut hingga keluar toko dan menjadi tontonan banyak orang juga…
supervisi Toko tempat Jang Mi bekerja.
Ibu hilang kendali dan menyerang
Miss J dengan membabi buta hingga Miss J berteriak, “Omma” karena saking takut
dan kesalnya pada Ibu, Jang Mi berusaha menenangkan dan melerai mereka saat
rambutnya juga sudah acak-acakan, tapi Ibu sudah benar-benar di luar kendali
siapapun.
Dalam keadaan kacau balau, Jang
Mi dan Ibu berbicara di taman. Jang Mi meminta maaf, seharusnya dia bisa
menahan diri. Ibu hanya tertawa keras membuat Jang Mi berpikir ibu pasti sangat
syok karena jadian barusan. Ibu berkata dia tidak menyukai Jang Mi, benar-benar
tidak menyukai anak seperti Jang Mi, itulah perasaannya yang sebenarnya. Dan
dia lebih tidak suka jika dia harus mengeluarkan sikap kejamnya untuk menolak
orang seperti Jang Mi menjadi menantunya, itulah perasaan Ibu pada Jang Mi yang
sesungguhnya.
Jang Mi mengerti dan dia sudah
siap mengakhiri semuanya, apalagi saat Ibu mengusulkan untuk membatalkan gedung
dan pesana catering juga mengembalikan semua hadiah pernikahan. Namun kemudian
ibu berkata, “Mari kila mulai dari awal lagi, aku akan mencoba untuk menerimamu
jadi menantuku” Apa? Jang Mi sangat kaget mendengarnya. Ibu berkata, Jang Mi
jangan terlalu senang dulu, di hanya akan mencobanya, jika tidak berhasil dia
akan menarik rambut Jang Mi seperti yang baru saja dia lakukan.
Saat ibu berlalu pergi, Jang Mi
menyadari sesuatu, bahwa Ibu Ki Tae saat ini sepertinya benar-benar
menyukainya, dan entah mengapa dia merasa senang karena hal itu.
Ki Tae datang ke rumah Jang Mi
untuk menjelaskan perihal ibunya yang ingin membatalkan semua hadiah pernikahan
dan sewa gedung juga catering. Ki Tae tidak ingin membatalkan pernikahan kan?
Ki Tae bingung dan akhirnya berkata jika keluarganya akhirnya sadar apa yang
dia butuhkan. Ki Tae hanya membutuhkan
Jang Mi, jadi Jang Mi tidak perlu membawa apapun untuk pernikahan ini sehingga
Ibu dan Ayah tidak perlu menjual toko dan menggadaikan rumah.
Ayah langsung senang
mendengarnya, sementara ibu tampak kecewa karena tak jadi menjual toko, tapi
sebenarnya mereka sama-sama bahagia mendengar hal itu. Ayah berpikiran jika
Keluarga Ki Tae sangat murah hati. Ayah dan Ibu Jang Mi pun menjamu calon
menantunya itu dengan Soju dan daging serta memperlakukannya dengan penuh kasih
sayang.
Jang Mi pulang dan kaget melihat
keberadaan Ki Tae di rumahya. Ki Tae sudah setengah mabuk dan dia bingung
melihat aura rumahnya yang sangat hangat.
Ayah dan Ibunya memperlakukan Ki Tae
dengan sangat baik, bahkan Ayah ingin menuangkan Soju lagi untuk Ki Tae, namun
Jang Mi segera melarangnya dan berkata besok ada operasi. Langsung saja Ki Tae
membantah dan tidak mempedulikan larangan Jang Mi.
Ayah mengusulkan bagaimana jika
malam ini Ki Tae menginap saja, Jang Mi protes, tapi Ayah dan Ibu sangat
antusias, Ayah mencarikan pakaian untuk Ki Tae dan Ibu sibuk mempersiapkan
selimut untuk Ki Tae. Jang Mi jadi heran, apa yang sebenarnya dikatakan Ki Tae
hingga orang tuanya sangat bergembira seperti itu? Ki Tae hanya bilang jika
mereka tidak perlu bawa apa-apa untuk pernikahan. Huh! Pantas saja.
Hoon Dong akhirnya menemui Hyun
Heed an berkata bahwa ibunya sangat kecewa pada Hyun Hee, dia bahkan bertanya
apakah benar anak yang di kandung gadis itu adalah anaknya? Hyun Hee kecewa,
meskipun Hoon Dong menjelaskan ibunyalah yang berpikir begitu. Hoon Dong
berkata dia tidak bisa meninggalkan ibunya dan memilih Hyun Hee, bagaimanapun
dia adalah ibunya.
Hyun Hee merasa iri pada Hoon
Dong karena dia adalah orang yang tidak mudah membuang sesuatu. Akhirnya Hyun
Hee mengajak Hoon Dong ke RS saja, jika Hoon Dong tidak bisa membuangnya, biar
Hyun Hee saja yang membuangnya. Aborsi??? Hoon Dong merasa frustasi saat
mendengarnya.
Ki Tae keluar dengan malu-malu
setelah berganti pakaian dengan kaos dan celana pendek milik Ayah. Ternyata
sangat pas, dan ibu kagum karena akhirnya dia melihat pria yang terlihat seksi
dengan baju itu, hahaha.. Ibu bertanya apakah Ki Tae butuh sesuatu yang lain?
Camilan malam hari? Atau mereka harus memainkan sebuah permainan, ibu sama
sekali tidak mengantuk soalnya. Ayah mencegah ide ibu dan mengajaknya tidur
saja.Saat Ayah akan ke kamarnya sendiri, ibu mengajak Ayah untuk masuk ke kamar
‘mereka’.
Ayah senang karena akhirnya bisa
tidur bareng lagi meskipun itu karena ibu tidak ingin menunjukkan pada Ki Tae
bahwa selama ini mereka pisah ranjang. Ayah terus menempel pada ibu yang merasa
kegerahan, namun pada akhirnya malam itu Ibu tidur nyenyak dalam pelukan Ayah.
Ki Tae dan Jang Mi sama-sama
tidak bisa tidur. Ki Tae cemas karena menginap di rumah orang lain. Apalagi
sebelumnya Jang Mi menakutinya, jika di rumahnya suka ada kecoa, dan si kecoa
itu benar-benar datang, merayap di kaki Ki Tae membuatnya langsung terperanjat
ke atas kursi saking ketakutannya.
Di kamarnya Jang Mi juga tampak
resah, dia beranjak dari tempat tidurnya dan berniat keluar melihat kondisi Ki
Tae, namun Jang Mi ragu-ragu. Saat dia memantapkan hati, pintu kamarnya malah
langsung terbuka dari luar. Ki Tae masuk dengan tergesa karena ketakutan. Ki
Tae mengeluh ada kecoa dan meminta Jang Mi membiarkannya berada di kamar hingga
kecoa nya pergi.
Ki Tae berkeliling di kamar Jang
Mi dan mengejek ini itu, kotor lah, berantakan lah, sementara Jang Mi sibuk
memperbaiki bagian kamarnya yang di ejek Ki Tae. Bahkan Ki Tae mengejek selera
music Jang Mi, tapi ujungnya malah mendengarkannya juga. Lagu I Believe, OSTnya
My Sassy Girl pun melantun dengan indahnya (Kyaa.. itu lagu favorite ku
>.<)
Sambil mendengarkan lagi Ki Tae
duduk di tempat tidur Jang Mi dan bertanya mengapa Jang Mi tadi berdiri di
depan pintu kamarnya, sepertinya ingin keluar. Jang Mi merasa aneh, kenapa? Apa
karena membiarkan pria tampan tidur di luar? Bukan begitu.. tapi..
Selama ini Jang Mi selalu tidur
sendirian di rumah, Ayah dan Ibunya pergi bekerja di malam hari, seingatnya
baru kali ini Jang Mi dan keluarganya merasakan kantuk bersama, dan dia senang
karenanya. Itu semua karena Ki Tae, Jang Mi berterimakasih padanya^^
Terbawa suasana, Ki Tae hampir
saja merangkul Jang Mi dengan tangannya jika Jang Mi tidak segera mengusirnya
untuk keluar kamar. Ki Tae memohon perpanjangan waktu hingga lagu berikutnya
berakhir dia baru akan keuar.
Ibu Ki Tae tersenyum puas
mengingat dia telah melampiaskan amarahnya pada Miss J. Ibu bahkan mengubah
gaya rambutnya dengan gaya yang lebih berani dan luar biasa, seolah ingin
menunjukkan bahwa dia sedang memulai lembaran baru dalam hidupnya.
Jang Mi dan Ki Tae mendengarkan
lagu berikutnya bersama-sama, Ki Tae jadi mengantuk dan jatuh tertidur di
pundak Jang Mi. Karuan saja Jang Mi kaget dan menghindar, akhirnya Ki Tae
terlelap di tempat tidurnya.
Jang Mi berusaha membangunkan Ki Tae, tapi… dalam
tidurnya, Ki Tae malah merangkul Jang Mi dalam pelukannya. Jang Mi menatap Ki Tae yang
wajahnya begitu dekat dengannya, Jang Mi berkata pada Ki Tae tentang yang
terjadi di departemen store, saat Ibu Ki Tae memanggilnya menantu, entah
mengapa Jang Mi merasa senang. Bisakah semuanya menjadi sebuah kenyataannya? Jang Mi bingung sendidti dan
dia merasakan keanehan itu lagi, hingga bergunam, sepertinya dia benar-benar
menyukai Ki Tae >.<
Pagi hari Nan cerah, Jang Mi
tertidur di pelukan Ki Tae dengan nyaman. Mereka tampak seperti pasangan yang
saling mencintai. Keduanya tidak sadar hingga mendengar suara Ayah Jang Mi yang
terus berdehem membangunkan mereka berdua.
Saat terbangun, Jang Mi maupun Ki
Tae sama-sama kaget. Ki Tae berusaha menjelaskan tidak ada yang terjadi pada
Ayah Jang Mi yang menatapnya dengan kesal, namun ibu Jang Mi masuk dan berkata
agar Ayah jangan mengganggu mereka, karena keduanya itu seperti magnet yang
tidak dapat dipisahkan.
Saat sarapan Jang Mi tersenyum
bahagia melihat cara Ayah dan Ibunya memperlakukan Ki Tae, tapi kemudian dia
sadar itu semua hanya sebuah kepalsuan.
Jang Mi kesal dan berdiri, bertanya
apakah Ayah dan Ibunya tidak pergi kerja? Sejak kapan mereka sarapan bersama? Jang Mi pergi dari meja makan dan dia merasa ada yang salah dengan semua ini.
Ki Tae langsung menawarkan diri
untuk cuci piring, awalnya ibu menolak, tapi Ki Tae memaksa, dia merasa harus
melakukan ini untuk membayar makanan enak yang dihidangkan ibu untuknya. Ibu
akhirnya memperhatikan Ki Tae yang mulai mencuci piring penuh dengan akurasinya.
Ibu lalu bertanya, apakah Ki Tae
sudah melamar Jang Mi? Apa? Ki Tae kaget mendengar pertanyaan tiba-tiba itu.
Ibu menyarankan Ki Tae untuk melamar Jang Mi karena sepertinya Jang Mi masih
ragu-ragu untuk meniah. Ki Tae bingung, haruskan dia melamar Jang Mi? Saat
hubungan mereka masih sebuah kepalsuan?
Ayah Ki Tae baru tiba di rumah, dia langsung bertanya tentang
inisiden di departemen store, apakah itu benar? Ibu Ki Tae telah menjambak
rambut Miss J? Dengan nada dingin ibu berkata, jika sudah tahu untuk apa lagi
dia bertanya? Nenek dan Bibi bingung mendengarnya, siapa yang menjambak siapa?
Nenek tampak sudah paham, siapa lagi, jika bukan tentang wanita itu. Bibi
sangat kaget menyadari hal itu.
Saat berdua dengan ibu, Ayah
kembali mempertegas mengapa ibu melakukannya di hadapan banyak orang, bahkan
yang dia dengar Jang Mi juga ada disana? Ayah tahu, Jang Mi suatu saat akan
menjadi Bom waktu yang siap meledak, seharusnya mereka menyingkirkannya sejak
awal. Ibu akhirnya melihat isi hati suaminya terhadap Jang Mi yang sebenarnya,
tapi sayang… Ayah sudah terlambat. Ibu bermaksud menerima Jang Mi menjadi
menantunya dengan tulus karena sepertinya dia tulus menyayangi Ki Tae dan dia
tidak akan berselingkuh di belakangnya. Ayah kaget mendengar keputusan ibu.
Ki Tae memberikan uang 5000
dolarnya pada Yeo Reum, berkata agar Yeo reum tidak mengembalikannya, namun Yeo
Reum bersikeras untuk mengembalikannya karena dengan melakukan 3 kerja
part-time sekaligus. Karena sekarang Yeo Reum sudah melepaskan diri dari rumah
Ki Tae, dia menantang Ki Tae secara terbuka, jika memang Ki Tae berubah menjadi
tulus. Tentu saja Ki Tae tahu apa yang di maksud Yeo Reum, pasti tentang Jang
Mi.
Ibu Jang Mi terus mengirim sms pada Ki Tae bertanya
tentang masalah lamaran, Ki Tae jadi galau, dan mulai mencari cara terbaik untuk
melamar, lalu dia menonton sebuah video, Witch Romance?? Adegan saat Dong Ha
meminta Ji Yeon menjadi kekasihnya, Ki Tae cemas, haruskan dia melakukan hal
itu?
Pasien nya berkata, jika Ki Tae
memang yakin dia adalah orang nya mengapa harus ragu? Ki Tae kaget dan bertanya
sejak kapan dia ada disana? Sejak tadi, Ki Tae saja yang terlalu
berkonsentrasi, hahaha…
Ki Tae mempersiapkan lamaran
romantis untuk Jang Mi di rumahnya, kemudian dia menelpon Jang Mi untuk datang
ke rumahnya sepulang bekerja. Jang Mi setuju karena dia merasa ada yang ingin
dia bicarakan juga.
Se Ah menemui ibu Ki Tae dan
membeberkan semuanya, tentang kebohongan Jang Mi dan Ki Tae untuk mengelabui
keluarganya agar Ki Tae tidak perlu menikah. Ibu berusaha membela Ki Tae dan
Jang Mi bahwa dia juga awalnya berpikir begitu, tapi setelah dia mengamati
keduanya sepertinya mereka memang saling menyukai. Se Ah mengaku dia juga
membantu mereka menutupi kebohongan ini dan juga… Joo Jang Mi sudah punya
kekasih lain.
Ki Tae menanti Jang Mi untuk
melakukan lamarannya. Dia bersemangat saat ada yang membunyikan bel dan berkata
agar masuk saja, tapi… yang datang bukan Jang Mi, melainkan Kang Se Ah yang berkata
bahwa dia sudah mengatakan semua kebohongan Jang Mi dan Ki Tae pada Ibunya. Ki
Tae sangat kaget mendengarnya.
Pulang kerja, Jang Mi berencana
pergi ke rumah Ki Tae, namun Yeo Reum menemuinya. Jang Mi menggalau akhirnya
dia memilih jujur pada Yeo Reum tentang perasaannya. Sepertinya dia jadi tulus
menyukai Ki Tae. Yeo Reum tampak terluka.
Yeo Reum melihat Ibu Ki Tae, Yeo Reum
pun mengambil kesempatan dengan menarik Jang Mi ke pelukannya membuat Ibu Ki
Tae melihat calon menantunya di peluk oleh pria lain.
***
Yah.... Yeo Reum sama Se Ah ini perusak suasana banget yah? Tapi sih tapi mereka berdua pembuka jalan untuk Jang Mi dan Ki Tae menghentikan hubungan pura-pura mereka, sebelum saling jujur pada perasaan masing-masing sebaiknya semua kepalsuan ini memang dihentikan.
Apa yang menarik di episode ini? Mabuknya Gong Ki Tae >.< hahaha... lucu banget pas denger dia bilang, "Jang Mi" dengan nada yang unik pas mabuk. Arogansinya membuat dia gak mau kalah dari Yeo Reum, walo ujung-ujung nya kalah, tapi di setiap pertandingan pun, Ki Tae yang menang, bukan skor yang dia menangkan, tapi hati Jang Mi.
Suka banget liat adegan karoke pas mereka bertiga nyanyi, terasa sangat akrab. Entah kenapa, walo aku nggak suka liat Yeon Reum sama Jang Mi, tapi kalo liat scene Ki Tae~ Jang Mi ~ Yeo Reum tuh malah seru gitu, hahaha.
Lalu... Ommo... Yoon Dong Ha >.< kaget tiba-tiba dia nongol di hape nya Ki Tae. Haduuuh jadi kangen sama Min Soo dan Eun Young nih. Walo nggak banget-banget nyiperin Park Seo Joon dan Han Groo, tapi... mereka tuh sweet banget lah di One Warm Word.
Di Episode ini banyak sekali pengakuan yah^^ Pengakuan Jang Mi dan Ki Tae pada nenek kalo mereka boong, trus pengakuan Se Ah ke ibunya Ki Tae tentang dia yang membantu Ki Tae menyembunyikan kebohongannya. Dan.... tentu saja pengakuan Ki Tae dan Jang Mi tentang perasaannya masing-masing. Ki Tae sudah mengaku pada Hoon Dong dan mungkin juga Yeo Reum sudah sadar tentang perasan Ki Tae pada Jang Mi, dan Jang Mi mengaku pada Ki Tae yang tertidur serta pada Yeo Reum bahwa dia memang suka sama Ki Tae dengan tulus. Huumm... tinggal nunggu mereka Confess ke pihak yang bersangkutan nih^^
Nemo-yaaa.... saranghamnida^^
Note:
Episode 12 nya belum selese aku tulis, minggu pertama mulai masuk kerja ternyata sibuk banget, bahkan saat libur pun harus tetep masuk untuk persiapan 17 Agustusan. Jadi agak susah meluangkan waktu untuk nulisnya, maaf yah^^ dan sepertinya ke depannya aku review per episode aja kali yah... tapi maaf kalo jadi agak lama.
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^