Kamis, 03 Juli 2014

God's Quiz 4 Episode 5 part 1



Seorang pria di sebuah ruangan yang seperti gudang mengunyah obatnya, dia seolah siap melakukan sebuah aksi pada seasuatu yang ada di dalam kulkas yang di lakban. Apakah isi kulkas itu?

Esok harinya, seorang petugas di penampungan sampah menemukan Kulkas yang di lakban itu di tempat penampungan dia bingung siapa yang menyimpan kulkas itu disana? Dia memanggil temannya untuk membantu membuka kulkas tersebut, dan tidak menyadari darah yang menetes dari kulkas itu.

Dengan menggunakan cutter mereka memotong lakban pada kulkas itu, kemudian dia orang yang pertama kali melihat isi kulkas itu langsung berteriak karena kaget, temannya sama kagetnya saat dia melihat apa isi kulkas terlakban tersebut. Mereka berdua langsung berlari menjauh dari kulkas itu karena ketakutan.

Isi kulkas itu ternyata mayat seorang wanita yang berlumuran darah dengan kedua kaki dan tangan yang terikat .

Case 5: Dead Man Walking

Kyung Hee terpaku saat sebuah mobil melaju cepat ke arahnya, dia tidak sempat menghindar, beruntung ada seseorang yang menyelamatkannya. Dia adalah Lee Jae Joon, jaksa Oppa nya. Jae Joon langsung cemas dan bertanya apakah Kyung Hee baik-baik saja? Apakah dia terluka? Bukannya menjawab, Kyung Hee malah fokus pada mobil yang hampir menabraknya itu.’

“Apa orang itu gila? Aku harus memeriksa CCTV untuk menangkapnya! Kenapa ia mengemudi seperti itu?” Namun kemudian Kyung Hee baru sadar mengapa Jae Joon ada disana? Jae Joon berkata dia ada janji di restoran dekat gedung itu, lalu Kyung Hee? Akh.. dia baru saja berolah raga di daerah sana. Kyung Hee kemudian berterima kasih karena Jae Joon telah menyelamatkannya.

“Kyung Hee-ya” Jae Joon memanggil Kyung Heed an menatapnya intens seolah ingin mengatakan sesuatu, namun saat Kyung Hee menyahut dan menatapnya, Jae Joon bilang tidak ada apa-apa dan menyuruh Kyung Hee untuk masuk saja. Kyung Hee menawari Jae Joon minum bersamanya, tapi Jae Joon menolak karena harus pergi.

Di kantor tim forensik, Jin Woo ribut pada Tae Kyung tentang alasan identitas Jade Girls disamarkan. Dia juga penasaran dengan salah satu member yang sering memakai jaring-jaring apakah dia masih memakainya? Kemudian tentang skandal Aurora yang terakhir itu, apa skandal itu benar? Jin Woo benar-benar ingin tahu.

Tae Kyung meminta Jin Woo untuk berhenti bertanya, dia ada disana untuk bekerja, lagi pula kejadian itu sudah lama sekali. Jin Woo tetap memaksa dengan mengatas namakan bahwa mereka sudah seperti keluarga jadi berharap Tae Kyung memberitahunya sedikit saja.

Chief Jo yang juga ada disana, ikut kesal juga pada tingkah Jin Woo, dia meminta Jin Woo untuk berhenti, “Cukup!”  Jin Woo menoleh kea rah Chief Jo dan berkata dia tidak bisa berhenti dan meminta Tae Kyung memberitahunya, sekali ini saja.

Tae Kyung akhirnya menyerah dan berniat untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Jin Woo, “Pertama, skandal antara gadis yang sering memakai jaring-jaring si Aurora, Aurora dan Super Junice...” sayangnya ucapan Tae Kyung terpotong dengan kedatangan Shi Woo yang heboh memberikan sebuah laporan pada Chief Jo.

“Direktur? Kau bisa lihat ini?” Shi Woo menyerahkan beberapa lembar berkas yang di bawanya. Apa sebenarnya itu, “Ini dituliskan di internet oleh ibu seorang murid. Sang ibu bersikeras putranya dibunuh karena kekerasan tapi tanpa di autopsi putranya dinyatakan tewas karena terjatuh Katanya itu tidak adil. Apakah kita harus melakukan sesuatu?”

Jin Woo jelas kesal karena jawaban Tae Kyung terpotong gara-gara hobae nya itu. Chief Jo mengeomeli Shi Woo, apakah dia mau memeriksa semua kasus di dunia ini? Fokus saja pada tugasnya, tidak usah tertarik pada semua hal di dunia ini. Shi Woo meminta maaf dengan lemas dan berkata akan menjalankan tugasnya sebaik-baiknya.

Jin Woo berkata, dia tau Shi Woo pasti akan dapat masalah. Dia pun kembali fokus pada Tae Kyung dan bertanya tentang siapa member Super Junice yang terlibat skandal dengan Aurora, sayangnya lagi-lagi Tae Kyung tidak sempat menjawabnya karena Kyung Hee datang dan berkata “Kasus darurat” Jin Woo bĂȘte berat dia masih penasaran tentang skandal tadi, tapi Tae Kyung dan Chief Jo langsung meninggalkannya menuju ruang rapat.

Bulan lalu, ada mayat ditemukan didalam sebuah kulkas yang tak terpakai. Mayat itu di temukan tanpa organ liver di dalam tubuhnya. Dan kemarin… sebuah kasus serupa terjadi lagi.

Jo Hyun Joo. 31 tahun, pegawai kantoran. Seperti korban pertama, dia tinggal sendirian. Setelah dibunuh, ia ditempatkan didalam sebuah kulkas tak terpakai di tempat penampungan sampah. Penyebab kematiannya sama dengan kasus sebelumnya, karena kehabisan darah setelah pembedahan. Tapi kali ini organ yang hilang bukan liver melainkan usus yang diambil. Tidak ada tanda adanya pelecehan seksual.

Mengapa Usus yang diambil? Ini menjadi pertanyaan besar dalam kasus ini. Selain itu ditemukan kandungan Zoletil di dalam tubuh korban.

Detektif Nam mengeluh mengapa nama obatnya sangat rumit, dan apa sebenarnya Zoletil itu? Jin Woo menjelaskan Zoletil adalah Obat bius untuk hewan. Jadi… Setelah di bius, korban di taruh di dalam kulkas ya?

Hmm… apakah mereka tidak bisa mencari pelaku dengan dasar orang yang membeli Zoletil, bukan kah obatnya tidak mudah di dapatkan? Tidak bisa segampang itu, karena walaupun tanpa mendapatkan resep dari dokter hewan, obat itu mudah didapat di klinik hewan. Itu sebabnya banyak yang menentang penjualannya.

Apakah ada hasil temuan lainnya? Tidak ditemukan sidik jari pelaku di kulkas tersebut, tapi ada sedikit air liur yang diperkirakan milik pelaku. Di air liur tersebut ditemukan kandungan GABA*.

*GABA (gamma-aminobutyric acid) = Asam gamma aminobutirat.

Hanya itu saja? Jin Woo mengeluh, GABA bukan obat yang istimewa. Apa berbekal GABA saja bisa menangkap pelakunya? Ini terlalu berlebihan. Kepolisian sekarang ini mengirimkan kasus apapun pada mereka.

Detektif Nam kembali kebingungan. Obat macam apa GABA itu? Jin Woo menjelaskan itu adalah obat penghambat neotransmitter pada sistem saraf pusat. Detektif Nam masih tidak mengerti dan meminta Jin Woo menjelaskan dengan kata-kata yang muda dipahami orang awam. Heu… Jin Woo akhirnya meminta Shi Woo yang menjelaskannya.

Shi Woo pun mulai menjelaskannya, Neutransmitter adalah salah satu bagian terpenting dalam mekanisme penghantaran neuron. GABA biasa digunakan untuk tekanan darah, kolesterol, mengatur gula darah, gangguan emosi, gelisah, dan depresi. Saat ini, obat tersebut dianggap bermanfaat untuk kesehatan, sehingga mudah didapatkan di toko obat.

Jika obat itu di temukan dalam air liurnya sepertinya obat itu dikonsumsi dengan cara mengunyahnya. Mungkin pelaku mengunyahnya dan sedikit terciprat ke kulkas tersebut. Karena obat iu sering digunaka secara luas akan sulit menemukan petunjuk siapa pelakunya.

Chief Jo pun merasa kasus ini sangat berlebihan, Bagaimana bisa menangkap pelakunya hanya dengan petunjuk GABA? Tapi…  Bagaimanapun juga, kasus kali ini adalah peristiwa pembunuhan. Kemungkinan besar peristiwa ini adalah pengulangan dari kasus sebelumnya dan dilakukan oleh orang yang sama. Karena kondisi korban saat ditemukan sama dengan korban sebelumnya.

Tanda di pergelangan tangan dan kaki merupakan tanda lilitan kabel listrik. Bekas jarum suntik di belakang leher ini tempat zoletil disuntikkan. Ada tanda sayatan di abdomen, namun kali ini USus yang di keluarkan. Dalam kasus terakhir ada juga tanda merah seperti yang ditemukan pada korban kali ini, namun kasus sebelumnya tanda merah itu di temukan di sekitar liver.

Aigoo… Siapapun pelakunya, sepertinya dia memang sudah gila. Detektif Nam curiga,  Apa mungkin ini perbuatan sindikat perdagangan organ tubuh? Jin Woo meminta pendapat Shi Woo tentang  kecurigaan Detektif Nam.

Menurut pendapat Shi Woo, Ini bukan untuk perdagangan organ tubuh. Pasti ada bukti bekas pembedahan. Tanda ini dibuat saat abdomen di belah dan isinya dikeluarkan dengan sembrono. Jin Woo membenarkan pendapat Shi Woo, jadi… kesimpulannya pelaku tidak memiliki pengetahuan medis sama sekali.

Jin Woo memikirkan kasus ini dengan seksama, “Liver, usus...Bukan digunakan untuk transplantasi tapi hanya untuk dikeluarkan”  Dengan tujuan apa Pelaku melakukan kejahatannya itu?

Detektif Nam mendatangi TKP dan bertanya pada orang yang bekerja di tempat penampungan itu, apakah tidak ada CCTV, ada di pintu masuk, namun di TKP sama sekali tidak ada karena barang-barang di tempat itu kebanyakan  tidak bernilai.

Detektif Gu dan Chung datang dan melapor, sepertinya pelaku membawa mayat melewati pintu belakang.  Namn ada banyak jejak ban sehingga sulit untuk mengetahui apa jenisnya. Detektif Nam memperhatikan sebuah jejak di sekitar TKP. Jejak apa itu?

Jejak itu tampak seperti kereta dorong. Petugas penampungan sudah lama tidak menggunakan kereta dorong. Kalau begitu kemungkinan pelakukan memindahkan sendiri mayat itu, makanya dia menggunakan kereta dorong.

Detektif Nam baru menyadari jika detektif Gu membawa panci sejak datang tadi. Untuk apa panci itu? Oh.. karena panci itu tampak baru, tapi sudah di buang, dia memungutnya. Detektif Gu tidak punya panci untuk masang ramen, dia baru berencana membelinya saat gajian, tapi dia menemukan panci itu. Detektif Gu sepertinya berasa menemukan harta karun, dia sangat gembira. Tapi kesengangannya harus berakhir saat Detektif Nam mengambil panci itu dan kembali melemparkannya ke tempat sampah. *kejam*

Kyung Hee mendatangi rumah korban dan memperhatikan ruangan itu berharap dia dapat menemukan petunjuk. “Jika dia bisa pergi dengan mudahnya membawa kulkas, dia datang dan pergi dengan mudah. Kemungkinan pelakunya orang yang dikenal. Jika bukan orang yang dikenal, bisa jadi seseorang yang bisa masuk sementara”

Polisi memeriksa riwayat penggunaan ponsle Jo Hyun Joo. Dia menelepon 14 kali sehari sebelum kejadian. Diantaranya adalah keluarga dan teman-temannya. Tapi ada satu panggilan yang berbeda. Dari Jang Man Yong, pegawai di pusat penampungan barang bekas. Mereka saling berkomunikasi sehari sebelum kejadian dan ada SMS yang dikirim Jo Hyun Joo untuknya pada jam 4 saat hari kejadian.

Bunyi SMSnya “Kau tidak perlu datang. Aku akan terus menggunakannya” Korban pertama Oh Han Ypung juga memiliki riwayat panggilan dengan Jang Man Yong dan mengirimkan juga sms serupa pada pria itu. Kenapa saat penyelidikan pertama itu dilewatkan? Itu karena polisi membaca SMSnya sesuai dengan isinya. Mereka menyangka dia tidak datang, seperti isi SMSnya.

2 hari lalu, di riwayat penggunaan kartu kredit Jo Hyun Joo. Dia membeli kulkas di toko peralatan rumah tangga. Jika begitu dia memang memanggil seseorang untuk datang agar bisa membuang kulkas lamanya, tapi.. kenapa korban mengatakan agar petugas penampungan Jang Man Yong untuk tidak usah datang? Bisa jadi pelakunya mengirimkan SMS dai ponsel korbannya.

Kyung Hee dan para detektif pun mengunjungi tempat penampungan dan bertemu dengan direktur tempat itu. Mereka langsung menanyakan Jang Man Yong, ternyata dia sedang mengambil kulkas di sekitar Apartemen Woo Song. Sayangnya direktur tidak memiliki nomor kontak tempat itu, tapi dia memiliki nomor kontak Man Yong.

Seorang pria dengan masker dan topi mendatangi apartemen seorang wanita yang tinggal sendirian. Dia disambut dengan tangan terbuka dan di persilahkan masuk ke dalam karena datang untuk mengambil kulkas bekas. Namun saat wanita itu menunjukkan kulkas yang harus diambil, si pria bermasker itu melumpuhkan wanita itu dan membuatnya pingsan.

Kyung Hee dkk tiba di apartemen Woo Song, mereka berwaspada untuk menangkap Jang Man Yong, saat tiba di sebuah apartemen mereka langsung menodongkan pistol tepat ketika Jang Man Yong mengeluarkan kulkas dari apartemen tersebut. Man Yong dan wanita pemilik apartemen terlihat bingung.

Tanpa di ketahui polisi, tak jauh dari gedung apartemen Woo Soong, pria bermasker memasukan sebuah kulkas ke dalam  mobil box yang dikendarainya kemudian.

Dia meihat mobil-mobil polisi di depan gedung apartemen sebelah dan sedikit berwaspada, kemudian dia pergi mengendarai mobil box itu ke tempat persembunyiannnya.

Dalam ruang introgasi, Jang Man Yong berkata dia tidak pernah pergi setelah menerima SMS dari para kliennya. Tapi… sangat kebetulan para korba menghilang setelah menerima telepon dari Jang Man Yong. Dia tidak mengerti, tapi Jang Man Yong bersikeras dia benar-benar  tidak tahu. Apakah ada yang bisa membuktikan alibinya di hari kedua korban tewas? Ya, Jang Man Yong merasa yakin dia bisa membuktikan alibinya kapan saja karena dia memiliki catatan jadwalnya.

Jin Woo kemudian meminta Jang Man Yong menjulurkan lidahnya, saat Jang Man Yong melakukannya, Jin Woo memperhatikannya dengan seksama dan mendapatkan sebuah kesimpulan. Lidah Jang Man Yong bersih. Biasayan jika sering mengkonsumsi GABA ada lapisan putih di permukaan lidahnya.  Detektif Nam mempertanyakan, apakah GABA atau apapun namanya itu adalah obat yang di temukan di pintu kulkas ya? Benar.

Kyung Hee kemudian mempertanyakan pada Jang Man Yong apa mungkin ada orang lain yang bisa mendapatkan nomor telepon kliennya? Tidak.  Hanya petugas yang mengambil kulkas yang mengetahuinya. Apakah Jang Man Yong mendapatkan SMS pembatalan lainnya, Akh.. ya… dia mendapatkannya pagi ini. Mereka semua kaget mendengarnya.

Polisi segera pergi ke alamat apartemen yang disebutkan Jang Man Yong, ada tanda-tanda penculikan disana, mengertilah mereka seorang wanita akan jadi korban lagi. Kyung Hee sangat kesal dengan hal ini, karena letak apartemennya tidak jauh dari apartemen tempat mereka menangkap Jang Man Yong. Setelah di lakukan pemeriksaan CCTV polisi menemukan gambar seorang pria yang memasukan sebuah kulkas ke dalam mobil box.

Kyung Hee meminta maaf kepada tim forensik karena meminta mereka datang ke rapat mendadak padahal haru sudah larut. Chief Jo tidak mempermasalahkan hal itu, bagaimana pun pelakunya harus segera ditangkap secepatnya.

Dari hasil olah TKP di apartemen korban tidak ditemukan adanya sidik jari, air liur ataupun rambut. Tidak ada respon untuk obat lainnya kecuali Pasticine dan Amikacin, namun sepertinya itu digunakan korban. Karena korban perna menjalaki operasi bedah jantung 4 bulan lalu.

Bagaimana pelaku mengetahu nomor pusat penampungan masih belum bisa diketahui, namun polisi akan menyelidiki pegawai lain di pusat penampungan juga kemungkinan adanya kaki tangan dari si pelaku.

Detektif Nam mempertanyakan hasil analsis dan pendapat tentang kasus ini pada Jin Woo, tentu saja Jin Woo menjadi bingung, “Kau pikir aku tahu segalanya?” Detektif Nam mencibir bukan kah biasanya Jin Woo itu tahu segalanya. Jin Woo jadi sebal, “Kenapa aku yang harus tahu semua jawabannya? Aku membencimu” Jin Woo meminta semua orang untuk menunggu sebentar lagi.

Mendengar Jin Woo dilecehkan seperti itu Shi Woo langsung berdiri tiba-tiba, Jin Woo bahkan kaget melihatnya, Shi Woo langsung berkata pada  Detektif Nam, “Professor Han mirip seperti pemain bisbol, Si "Raja Singa", Lee Seung Yeop. Saat inning ke-9 dengan 2 out, dia akan mendapatkan home run pada inning terakhir. Kau mengerti?”

Detektif Nam tidak nyaman melihat sikap Shi Woo, Jin Woo bertanya pada Shi Woo, “Han-gun, ada apa dengan mu. Itu tidak benar, jangan lakukan itu. Duduklah” Shi Woo ingin membantah, namun menurut Jin Woo, sikap Shi Woo terlalu berlebihan dan memintannya untuk duduk.

Jin Woo menatap papan pengamatannya untuk kasus kali ini, di papan itu tertulis, “Kejang-kejang epilepsi. Kepribadian campur aduk” Apa alasan pelaku mengambil organ dalam korban? Mengapa dia melakukan itu? Apakah ada hubungan dengan salah satu penyakit kepribadian?

Di tempat persembunyiaannya pelaku kasus pembunuhan itu  mengeluarkan korban dari dalam kulkas dan menaruhnya di meja operasi. Dia bersiap-siap untuk melakukan operasi terhadap korban. Seperti biasanya dia mengunyah dulu obatnya.

Pria itu mendekati korbannya dan merobek baju gadis itu, namun… dia menemukan sebuah luka operasi di perut korban. Dia langsung histeris.

Korban kemudian terbangun dan berteriak, dia mencoba melawan. Si Pelaku menjadi panik dan mencekik korban. Meskipun korban mencoba melawan dengan menarik rambut si pelaku, korban tidak bisa bertahan dari cekikan itu dan akhirnya terbunuh juga. Si Pelaku pun membersihkan rambut dari kuku korban, agar dirinya tidak teridentifikasi.

Polisi menemukan posisi mobil box si pelaku, dia meninggalkannya di dekat Hangdang-dong. Sepertinya dia tahu jika dia sedang di kejar. Sayangnya setelah mobil box itu di periksa, itu adalah mobil curian. Dan mereka tidak menemukan apapun di dalamnya.

Di tempat persembunyiannya, pelaku yang gagal mendapatkan organ dari korban terakhirnya menjadi histeris menatap badannya yang penuh dengan coretan warna merah. Dia berteriak seolah tertekan karena tidak berhasil mendapatkan apa yang dia cari.

Petunjuk kasus kali ini benar-benar terasa buntu. Kyung Hee kemudian melihat amplop coklat yang diberikan Jaksa Lee Jae Joon padanya. Kyung Hee akhirnya membuka amplop itu. Isi amplop itu adalah beberapa lembar foto seseorang yang keracunan limbah di sebuah pabrik.

Di belakang foto itu ada sebuah catataan dan sebuah stampel yang bertulisakan “RAHASIA” mengapa Lee Jae Joon memberikan kasus rahasia seperti itu padanya? Kyung Hee kemudian teringat tentang orang yang ingin menabraknya, apakah ada hubungannya dengan kasus ini?

Kyung Hee kemudian mendapat laporan, kembali di temukan mayat di dalam sebuah kulkas di tempat pembuangan sampah yang agak jauh dan tidak banyak orang yang datang ke sana.

Ada yang aneh pada kasus ke tiga ini,  kali ini, mayatnya bersih. Tidak ada darah pada mayat korban dan tidak ada bekas pembedahan. Namun untuk lebih yakin mereka perlu melakukan autopsi agar lebih yakin.

Kemungkinan besar, penyebab kematiannya adalah kekurangan oksigen karena pencekikan. Mengapa kali ini pelaku membunuh korban dengan cara mencekik? Juga tanpa mengambil organ tubuhnya. Tidak ada tanda merah juga di tubuh korban.  Shi Woo berkata, Pembunuh berantai biasanya menjaga polanya, tapi tampaknya ia mengganti polanya. Jin Woo berpendapat, tidak penting apakah mengganti polanya atau tidak. Tapi mengapa dia harus menggantinya? Pasti ada alasan di balik itu.

Kuku korban patah, artinya korban melakukan perlawanan terhadap tindakan si pelaku. Selain itu tak ada petunjuk lain, Jin Woo pun meminta Shi Woo untuk menganalisisnya secara detail dan menyerahkan laporannya.

Si Pelaku mengirim sms pada seseorang dengan mengaku sebagai agen real estate. Dia bertanya kapan orang yang dihubunginya itu ada waktu? Orang itu membalas, dia sedang tidak ada di rumah jadi dia akan menghubunginya lagi saat kembali.

Setelah mendapatkan balasannya si pelaku tersenyum lebar, namun tak lama kemudian dia berteriak histeris saat menatap cermin. Di tempat persembunyiannya itu ada awetan liver dan usus yang diambil pelaku dari dua korban sebelumnya.

Shi Woo sedang melihat-lihat kasus di internet dan dia menemukan foto kasus yang keracunan limbah yang diberikan Jaksa Lee Jae Joon pada Kyung Hee. Shi Woo mencoba mencari tau lebih lanjut dan menyimpan gambarnya namun dia kesulitan melakukan hal itu, sepertinya gambar itu di proteksi.

Tae Kyung datang dan bertanya apakah Shi Woo bisa mengakses halaman utama web kantor mereka?  Sh Woo berkata dia sedang mencoba, tapi terus saja gagal. Tae Kyung mengeluh, karena dia harus mendownlod data yang di upload dari ruang kesehatan gigi.

Shi Woo kemudian ingin bertanya pada Tae Kyung, mungkin tentang kasus kecarunan limbah yang ditemukannya, namun dia teringat nasihat Chief Jo agar Shi Woo fokus pada tugasnya saja. Shi Woo pun tidak jadi bertanya. Seorang peneliti memberitahu mereka jika analisis untuk korba Lee Yoon Hee sudah siap.

Hasil analisisnya di temukan rambut di bawah kuku Lee Yoon Hee yang patah.  Panjangnya rambut 0.7 mm dan ini telah diperbesar 200x. Pelaku berhasil menyingkirkan helai rambutnya yang panjang, tapi sepertinya dia tidak melihat rambut yang itu.

Jin Woo meminta gambar potongan rambutnya di perbesar. Melihat dari potongannya, rambut itu lebih tebal dari biasanya. Potongannya kasar. Rambut itu terpotong bukan karena di tarik, tapi terputus karena rapuh. Biasanya itu terjadi jika rambutnya kering atau kurang nutrisi. Tapi… bisa saja efek samping dari mengkonsumsi obat-obatan khusus. Apakah GABA bisa menyebabkan kerapuhan rambut? Tidak, ini tidak berkaitan dengan GABA. 

Jin Woo pun bertanya pada Shi Woo, “Han-gun, apa yang harus kita lakukan sekarang?” Shi Woo berkata mereka harus mencari obat-obatan yang memiliki efek samping mengubah kondisi rambut. Obat untuk gangguan panik, gangguan emosi dan.. Jin Woo menambahkan juga obat anti-virus atau antibiotik yang berkaitan dengan otak.

Berdasarkan hasil pemeriksaan alibi para pegawai pusat penampungan, alibi semua pegawai kuat. Apakah Jang Man Yong pernah kehilangan ponsel karena di curi? Tidak, tapi dia sempat mengganti providernya bukan karena kehilangan ponsel, tapi ponsel lamanya dipakai istrinya. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan mereka harus mendapatkan lokasi klien Jang Man Yong yang lain. Tapi.. itu akan sia-sia karena Si Pelaku pasti menggunakan metode lain.

Seorang anak perempuan sedang bermain sendirian di sebuah taman. Si Pelaku melihatnya dan bertanya mengapa anak itu sendirian? Anak itu sedang menunggu Ayah dan Ibunya pulang kerja. Melihat wajah anak itu kotor, si pelaku bertanya mengapa wajah anak itu kotor? Wajahnya hitam. Si Anak bilang dia akan mencucinya jika ibunya sudah pulang.

Si Pelaku kemudian berkata pada si anak,  “Kau harus selalu menjaga kebersihan tubuhmu, supaya kau tidak sakit. Kalau tubuhmu kotor maka tidak ada bedanya dengan mayat. Kau tahu mayat itu apa, kan? Tubuh orang mati.” sambil menyusut kotoran di wajah anak itu.

Si Pelaku mengajak anak itu untuk makan es krim bersamanya. Anak itu menolak karena ibunya melarang dia untuk ikut dengan orang asik. Si Pelaku terus membujuk, tokonya dekat kok, akhirnya anak itu pun mengikuti si Pelaku. Apakah kali ini si Pelaku mengincar anak kecil?

Bersambung ke part 2

***

Agak kaget melihat si Jaksa Oppa menyelamatkan det. Kang, tentu saja dia hanya membuat alasan mengatakan ada janji disekitar sana, sepertinya si jaksa oppa tahu jika ada seseorang yang sedang mengincar det. Kang. Lalu mengapa dia menyelamatkannya? Mengapa dia memberikan file rahasia itu pada det. Kang?

Kasus episode 5 ini serem yah, si pembunuh nya memang memiliki penyakit mental sih, pantesan aja Kim Heung So sempet di perbandingkan dengan Lee Joo di Gap Dong saat episode 5 God's Quiz 4 ini tayang mereka sama-sama pembunuh berantai yang psyco heuuu... Jadi serem yah jadi wanita kalo hidup sendirian seperti itu, bahkan saat berada di rumah pun bahaya tetap bisa mengintai.

Ngakak liat kelakuan Han-gun belain dr. Han haha, loyal banget dia sama dr. Han. Detektif Nam samoe gak enak hati gitu gara-gara Han-gun ceramahin dia panjang lebar. dr. Han nya juga sampe kaget tuh liat kelakukan hobae nya itu, wkwkwk.

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

3 komentar:

  1. Wah pertama :D
    Selama ini cuman jadi silent reader aja, maafkan aku kak.
    Makasih banget ya kak udh mau ngerecap God's Quiz. Dri dlu suka bnget sama drama yang bertema detektif :D

    Semangat ya kak nulisnya!!!

    BalasHapus
  2. wah...ditunggu eps 2 -nya yah mb....tengkyu

    san

    BalasHapus
  3. Walahh kalo kayak gini, udah ketauan dluan siapa pelakunya ya mbak. Dan entah kenapa menurut akupun si jaksa oppa ini mencurigakan banget. KAyak ada yg ditutupin.

    Oya, yg suka fashion import dan fashion hijab bisa kunjungi online shop aku di switlovshop.yukbisnis.com :)

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^