Ibu mengepak beberapa makanan
kesukaan Ji Yeon untuk di bawa ke Inggris, beras merah goreng untuk diminum air
seduhannya dan beras merah nya bisa dimakan setelah lembut. Ada juga rumput
laut yang harus dimakan sebelum basi.
Ji Yeon mengerti kekhawatiran ibu
dan akan memakannya. Ibu mengeluh, Ji Yeon pergi ke luar negeri seperti ini,
kapan dia akan menikah? Kan hanya satu tahun. Tetap saja, tahun depan Ji Yeon
berumur 40 tahun. Lalu apa masalahnya? Ji Yeon kan sudah punya pacar sekarang.
Ibu menghela nafas panjang, “Aku
suka segala sesuatu tentang Mr. Yoon kecuali umurnya yang terlalu muda. Dan
sekarang dia kembali kuliah juga, Akan ada banyak gadis muda yang cantik
mendekati dia” Ibu mencemaskan hubungan Ji Yeon dan Dong Ha.
Dong Ha bukan orang seperti itu,
Ji Yeon membela kekasihnya. Ibu sebal, memangnya ada berapa pria yang bisa
kelihatan bahwa dia tukang selingkuh dari dahinya.
Ji Yeon mengalihkan perhatian ibu,
apakah ibu sudah mengantuk? Kenapa? Haruskah ibu pergi? Tidak… Ji Yeon memeluk
Ibu dan berkata dia ingin melakukan sesi bergosip dengan Ibu. Tidak kah Ji Yeon
akan kecapean untuk pergi besok? Tidak akan, besok Ji Yeon akan terbang lebih
dari 10 jam, dia akan menghabiskan waktunya dengan tidur. Ibu pun setuju
melakukan sesi gossip bersama Ji Yeon.
Ibu kembali memeluk Ji Yeon dan
mengeluh, “Apa yang harus aku lakukan? Aku akan merindukanmu” Ji Yeon
menenangkan ibu jika dia akan segera pulang. Setahun itu terlalu panjang. Ji
Yeon meyakinkan ibu jika itu akan cepat jika dilalui.
Esoknya Soo Chul dan Dong Ha
sudah siap untuk mengantar Ji Yeon ke bandara. “Noonim. Jangan terlalu
khawatir. Aku akan mengawasi Dong Ha” Soo Chul berjanji pada Ji Yeon, dengan
tanggap Ji Yeon pun langsung berpesan agar Soo Chul mengawasinya dengan
hati-hati. Laporkan padanya jika Dong Ha bertindak bodoh. Jika ada gadis yang
mengejar Yoon Dong Ha, Soo Chul harus mengirimkan semua biodata mereka dengan
segera.
Dong Ha merasa itu tidak adil
karena dia tidak bisa mengawasi Ji Yeon jika dia bermain-main di Inggris.
Memangnys siapa yang mau bermain-main? Soo Chul melerai mereka, sebaiknya Dong
Ha dan Ji Yeon tidak bertengkar di depannya, dan lagi mereka akan terlambat.
Soo Chul langsung mengambil koper
Ji Yeon, Dong Ha berniat mengambil alih, tapi Soo Chul melarangnya, “Biar aku yang
membawanya, kau pegang saja tangannya” dengan baik hati Soo Chul memberikan
kesempatan pada Dong Ha. Ji Yeon dan Dong Ha pun segera berpegangan tangan dan
berjalan menuju tempat parkir.
Selama perjalanan ke Bandara,
mereka tetap berpegangan tangan. Ji Yeon menatap Dong Ha dengan sayang,
sementara Dong Ha meninggalkan beberapa pesan sambil menyetir,
“Telepon aku jika kau sudah
sampai”
“Ya”
“Kita akan video chat sekali
sehari. Seringlah SMS”
Ji Yeon bertanya apakah Dong Ha
ingin bertaruh siapa yang akan paling sering memberi kabar? Tentu saja, dan
taruhannya, yang kalah harus membayar perjalanan 4 hari ke pulau Jeju. Setuju.
Dong Ha mencium punggung tangan
Ji Yeon dan Ji Yeon pun membalasnya, mereka nampaknya melupakan Soo Chul yang
ada di belakang, melihat tingkah sepasang kekasih itu.
Soo Chul jadi gemas dan
mengigit pundak Dong Ha, sementara Ji Yeon tak mempedulikan Soo Chul malah
terus menciumi punggung tangan Dong Ha, dan Dong Ha pun membalasnya lagi,
tingkah mereka benar-benar membuat Soo Chul geli.
Semakin dekat menuju bandara,
Dong Ha berkata pada Ji Yeon, “Nyonya Ban…
Aku akan merindukanmu” Ji Yeon pun berkata, dia juga pasti akan
merindukan Dong Ha.
[1 Tahun Kemudian]
Bunga Hiacynt Dong Ha kini telah
berbunga lagi. Membutuhkan waktu setahun untuk melihatnya kembali berbunga.
Dong Ha kini sudah memulai hidup barunya. Dia kembali menjadi mahasiswa
kedokteran yang berprestasi.
Soo Chul menemui Dong Ha yang
tampak cemberut di kampusnya, ada apa dengan wajah Dong Ha? Bukan kah dia sudah
selesai UTS minggu lalu? Memangnya ada apa dengan wajah Dong Ha? Akh sudah lah tidak usah dipikirkan. Dong Ha
pun bertanya ada apa Soo Chul datang? Dia berniat menjemput Dong Ha. Soo Chul
mengajak Dong Ha untuk pergi ke resortnya di akhir pekan ini.
“Tidak bisa, aku harus membuat
laporan” Soo Chul memaksa, Dong Ha harus pergi. Ada apa dengan Soo Chul?
Melihat Dong Ha curiga, Soo Chul bersikap biasa lagi, dia berpendapat, Dong Ha
baru saja selesai ujian, dia harus liburan 1 atau 2 hari. Dong Ha selalu bergadang
minggu lalu, Soo Chul merasa kasihan padanya. “Jujur saja padaku. Sebenarnya
kau mau kan? Mau kan?” Dong Ha masih bersikap dingin dan nampak enggan pergi.
Soo Chul putus asa, dia memaksa
Dong Ha untuk ikut. Eun Chae juga akan ikut dengan mereka. Oh… Dong Ha
mengerti, Soo Chul membawanya agar bisa pergi dnegan Eun Chae yah? Bukan
begitu, bagaimana bisa Soo Chul melakukan itu pada Dong Ha, dia tahu sahabatnya
itu sedang kesepian.
“Aku tahu kau sedang tidak senang
belakangan ini, tapi... Noonim akan pulang minggu depan. Kali ini ikut saja
denganku”
Dong Ha sebal mendengar Soo Chul
menyinggung Ji Yeon, “Aku tidak bisa berhubungan dengan Nyonya Ban lagi. Dia
bilang dia akan menelponku setelah ujian, tapi aku belum dapat kabar darinya 10
hari ini. Dia bahkan tidak menjawab teleponnya”
Soo Chul membela Ji Yeon, mungkin
dia sedang sibuk. Lagi pula, jika Dong Ha ikut ke resort, dia akan mendapatkan
jawabannya. *jawaban apa? Jawaban mengapa Ji Yeon tidak bisa dihubungi?* Dong
Ha nampak tak memperhatikan kalian terakhir Soo Chul, dan berkata dia akan
memikirkan tawaran Soo Chul.
Dong Ha akhirnya ikut bersama Soo
Chul dan Eun Chae ke resort keluarga Soo Chul. Dong Ha di tempatkan di kamar
301 sementara Soo Chul dan Eun Chae di kamar 101. Soo Chul meminta Dong Ha segera
menaruh koper di kamarnya agar mereka bisa pergi makan bersama, dia sudah
merasa lapar.
Setelah Soo Chul dan Eun Chae pergi, Dong Ha kembali mencoba menghubungi Ji Yeon, namun hasilnya
nihil, dia sama sekali tidak berhasil menghubunginya. “Kenapa aku tidak bisa menghubunginya?
Aku khawatir padanya”
Soo Chul dan Eun Chae datang dan
langsung pamer sepatu berbarengan pada Dong Ha, “Apa itu?” Dong Ha bingung
dengan tingkah mereka. Soo Chul berbangga diri, “Kau lihat? Yoon Dong Ha. Kami memakai *Oon Dong Ha Couple, Lucu kan?”
(*Oon Dong Ha artinya sepatu lari)
Dong Ha mencibir bahwa mereka
kekanak-kanakan, namun kemudian dia teringat saat dirinya dan Ji Yeon memakai
kaos pasangan dan Ji Yeon tampak malu padahal tidak ada orang yang melihat.
Hari itu mereka begitu bahagia bahkan berfoto bersama saat memakai kaos
pasangan itu.
Karena lapar, Dong Ha segera
mengajak mereka makan, tapi Soo Chul semapt-sempatnya menggombal dulu, “Melihat
wajah Eun Chae saja sudah membuatku kenyang” Namun jika Dong Ha benar-benar
lapar dia akan menemaninya. Dengan penuh perhatian, Soo Chul bertanya pada Eun
Chae, “Eun Chae-ya, kau mau makan apa?” Dengan malu-malu Eun Chae menjawab
bukan kah Soo Chul tahu dia suka makan apapun. Dong Ha sebal melihat mereka dan
berkomentar, “Kalian berdua cocok bersama”
Saat mereka makan, Eun Chae
bertanya pada Dong Ha, katanya Dong Ha mendapatkan beasiswa lagi ya? Dong Ha
langsung berbangga diri, “Yup! Tidak seperti pria yang disampingmu tahu, aku
pintar di kelas ku. Aku tidak harus begadang semalaman biar dapat nilai bagus.
Aku tinggal bersantai saja” soo Chul sebal dengan sindiran Dong Ha, dia membela
diri, “Setidaknya aku sudah lulus, dan kau masih mahasiswa” Sigh Soo Chul
sangat kekanakan.
Eun Chae kemudian menyuapi Soo
Chul, “Makanlah ini” dengan manja Soo Chul menerimanya dan berkata itu sangat
enak. Soo Chul pun melakukan hal yang sama, “Eun Chae-ya, Kau coba juga…” Eun
Chae sudah kegirangan, namun dia menyadari tatapan tidak suka Dong Ha melihat
tingkagh mereka. Eun Chae berkata, “Apa yang kau lakukan?” dan melirik pada
Dong Ha. Soo Chul berkata siapa yang peduli, tidak usah pedulikan Dong Ha. Eun
Chae pun membuka mulutnya namun dia memutupinya dengan tangan agar Dong Ha
tidak melihat suapan Soo Chul untuknya.
“Ugh, aku tidak bisa makan dengan
kalian. Apa yang kalian lakukan?” Dong Ha benar-benar kesal melihat kemesraan
Soo Chul dan Eun Chae. Tapi Soo Chul
sama sekali tidak peduli, dia malah kembali menyuapi Eun Chae bahkan memberikan
kecupan ringan di pipinya dan membuat Dong Ha semakin sebal. Tapi Soo Chul
tampak puas mengerjai Dong Ha seperti itu.
Lagi-lagi Dong Ha teringat akan
kenangannya bersama Ji Yeon. Dia sedang tertidur di pangkuan Ji Yeon yang
sedang membaca buku. Ji Yeon menyuapi buah padanya, namun beberapa sari buah
mengenai wajah Dong Ha. Dengan santai Ji Yeon membersihkannya dengan tissue.
Dong Ha awalnya senang-sennag saja diperhatikan begitu oleh Ji Yeon, namun…
Akhirnya Dong Ha menyadari
sesuatu dan langsung terbangun, “Kau sudah berpengalaman ya” Ji Yeon bingung, dalam hal apa? Ji Yeon
bahkan tidak gugup menyentuh wajah pria. Kapan dia menyentuh wajah Dong Ha? Dia
hanya membersihkan sari buah yang tercecer di wajah Dong Ha.
“Itulah yang mereka sebut
‘berpengalaman’. Tindakan kecil yang bisa melelehkan pria” Ji Yeon sebal
mendnegarnya, apalagi Dong Ha mulai berspekulasi, “Di Inggris, James, Paul,
Smith.. Apa kau akan mengelap muka mereka kalau ada makanan?”
Ji Yeon benar-benar tidak
mengerti ada apa dengan Dong Ha. Siapa orang yang menyuruhnya pergi ke Inggris?
Dong Ha langsung menyesal, “Aku sudah gila. Seharusnya aku tidak pernah
mengatakan itu”
Tanpa mempedulikan aksi merajuk
Dong Ha, Ji Yeon menyuruh Dong Ha kembali berbaring di pangkuannya. Dong Ha
awalnya menolak karena masih marah namun setelah berkali-kali Ji Yeon
memintanya, akhirnya dia kembali berbaring di pangkuan Dong Ha.
Saat Ji Yeon menyuapinya buah,
Dong Ha menolak memakannya, namun Ji Yeon memberinya kecupan ringan di pipi
Dong Ha dan akhirnya Dong Ha mau memakan buahnya, hahaha
“Kau memakannya kan” Ji Yeon
merasa menang, dia pun menawari melon pada Dong Ha dan kembali meyuapinya. Sari
buah kembali tercecer di wajah Dong Ha, dan Ji Yeon membersihkannya lagi, kali
ini Dong Ha tidak kesal lagi. Mereka berdua tersenyum bersama.
Teringat pada Ji Yeon membuat
Dong Ha melihat ponselnya, berharap Ji Yeon menelpon atau membalas pesannya,
tapi nihil. Tak ada tanda-tanda apapun dari Ji Yeon.
Selesai makan, Soo Chul merasa
sangat kenyang, dia bertanya apakah Eun Chae suka makanannya? Ya, dan dia
berterimakasih untuk makanan itu. Soo Chul kemudian pamit pada Dong Ha, dia dan
Eun Chae akan berjalan-jalan sebentar. Dong Ha menawarkan agar mereka bertiga
minum bir bersama, namun Soo Chul mengabaikannya dan mengajak Eun Chae untuk
pergi jalan-jalan. (Kasian Dong Ha di kacangin)
Dong Ha akhirnya hanya bisa
mengeluh. Kenapa Soo Chul mengajaknya ke resort? Liburan apanya? Ini sama
sekali tidak menyenangkan. Dong Ha tidak merasakan apa-apa. Semuanya tidak ada
artinya karena Nyonya Ban-nya tidak ada disana.
Masih penasaran, Dong Ha kembali
menelpon Ji Yeon, tampaknya telepon itu seperti diangkat, namun lagi-lagi hanya
pesan operator yang Dong Ha dengar, “Nomor yang anda tuju sedang tidak dapat
dihubungi. Silakan hubungi beberapa saat lagi”
Dong Ha kembali ke kamar dan
mendapati beberapa lilin di tata di lantai kamarnya, dan di ujung sana. Ji Yeon
berteriak menyambutnya, “Ta-da, Yoon Dong Ha. Aku di sini! Apa aku
mengejutkanmu” Ji Yeon memasang gaya seolah dia adalah hadiah untuk Dong Ha
hari ini. Reaksi Dong Ha?
Dia hanya diam pada awalnya,
kaget dengan kedatangan Ji Yeon yang tiba-tiba, namun meradang kemudian, “Apa
kau sedang mempermainkanku? Apa yang kau lakukan?” Dong Ha benar-benar sangat marah melihat
kemunculan Ji Yeon yang tiba-tiba itu, dan Ji Yeon sangat kaget dengan reaksi
Dong Ha.
Dong Ha berjalan mendekat pada Ji Yeon dan memegang kedua pundaknya
dengan erat seolah meluapkan amarahnya, “Kau membuatku khawatir, kau tidak bisa
dihubungi 10 hari ini” Ji Yeon bingung
apa yang harus dia lakukan, mengapa Dong Ha begitu marah.
“Yoon Dong Ha” akhirnya dia hanya
bisa memanggil namanya saja.
Dong Ha masih tampak sangat marah, “Jika kau
muncul setelah setahun secara tiba-tiba begini…” Dong Ha menatap Ji Yeon
intens, dan kemudian memeluknya, “Aku sangat senang” ternyata Dong Ha hanya
pura-pura marah^^ Ji Yeon tertawa senang karena ternyata Dong Ha sangat senang
melihatnya kembali, dia memeluk erat Dong Ha, bahkan sempat mengaitkan kakinya
ke kaki Dong Ha saking senangnya.
Ji Yeon pikit Dong Ha benar-benar
marah, dia sangat takut. “Kemampuan akting ku tidak pernah berkurang kan?” Dong
Ha berbangga diri, Sigh… “Kesombongan mu juga tidak pernah berkurang” Ji Yeon
mencibir.
“Kau tahu betapa aku sangat
merindukanmu. Ketika aku melihatmu, aku ingin..” Ji Yeon langsung memotong
kata-kata Dong Ha, “Stop! Biar aku yang mengatakannya” Ji yeon menatap Dong Ha
dengan penuh cinta dan akhirnya berkata, “Aku mencintaimu”
Sebelumnya, Ji Yeon hanya
menjawab saat Dong Ha mengatakan dia mencintai Ji Yeon, kali ini dia ingin dia
yang mengatakannya duluan. Dong Ha tersenyum melihat tingkah Ji Yeon, dan
mengeluhkan mengapa Ji Yeon begitu terobsesi untuk menang.
Dong Ha memberikan
ciuman singkat di bibir Ji Yeon membuat kekasihnya itu bahagia dan kembai
mengatakan, “Aku mencintaimu” Dong Ha kembali memeluk Ji Yeon dengan sayang. Mereka benar-benar terlihat sangat bahagia karena akhirnya bisa kembali
bersama.
Eun Chae cemas pada Dong Ha, apa
dia akan baik-baik saja? Soo Chul merasa yakin Dong Ha dan Ji yeon saat ini
sedang bahagia sambil berpelukan. Bagaimana Soo Chul bisa tahu?
“Aku tahu lah. Aku sudah banyak
mengencani wanita...” Ups.. Soo Chul salah bicara. Eun Chae langsung memasang
wajah kesal. Soo Chul meralat, maksudnya dia berharap Dong Ha dan Ji Yeon
senang dengan rencana yang telah disusunnya itu.
Soo Chul mengalihkan topic dnegan
berkata, “Kenapa kau berjalan-jalan dengan ‘Pul’ diwajahmu?” (Pul dalam bahasa
korea artinya lem). Eun Chae jadi panik dan menyentuh wajahnya, tapi Soo Chul
menjelaskan yang dia maksud dengan ‘Pul’.
“Beautiful...” kemudian dia pergi
meninggalkan Eun Chae sambil menghela nafas lega, akhirnya dia terbebas dari
kesalahan lidahnya. Eun Chae langsung tersipu dan pergi mengejar Soo Chul
sambil tesenyum.
Ji Yeon dan Dong Ha berbaring
sambil berpelukan di tempat tidur. Ji Yeon bertanya bagaimana UTS Dong Ha?
Tentu saja Dong Ha melakukannya dengan baik, dia bahkan khawatir sepertinta dia
akan mendapatkan lagi beasiswa semester depan. Sigh… Dong Ha sombong sekali. Ji
Yeon merasa, lain kali Dong Ha harus memeriksakan kejiwaannya, dia pikir
sombongnya Dong ha adalah sebuah penyakit. Dong Ha tertawa mendengarnya dan Ji
Yeon pun ikut tertawa.
Giliran Dong Ha yang bertanya
bagaimana pekerjaan Ji Yeon sebagai reporter di Inggris? “Issu Week, terus saja memohon dan mengemis. Agar aku tetap kerja
disana” Tapi tentu saja Ji Yeon bilang pada mereka dia tidak mau. Dia ingin
pulang dan mengatakan pada mereka bahwa kekasihnya di Seoul telah menunggunya.
Dong tesenyum lebar mendengarnya, tentu saja, Ji Yeon wajib pulang.
“Jadi, Apa kau akan kembali ke
Trouble Maker?” Ji Yeon menjawab sambil terkantuk-kantuk, “Aku tidak yakin. Pria
tua keras kepala itu ingin bertemu denganku. Ketika aku kembali ke Seoul nanti,
Aku mungkin akan menemuinya”
Ji Yeon tampaknya benar-benar
mengantuk dia bahkan tidak mendengar ajakan liburan dari Dong Ha, “Ketika
kuliahku liburan musim panas nanti, Kau mau liburan bersamaku? Bagaimana dengan
4 hari perjalanan ke Pulau Jeju itu?” Dong Ha menunggu jawaban, namun dia
akhirnya sadar jika Ji Yeon telah terlelap. Dong Ha pun tersenyum melihatnya
lalu berkata, “Kali ini, Aku akan mengatakannya duluan sekarang. Aku
mencintaimu, Nyonya Ban” Dong Ha mempererat pelukannya pada Ji Yeon yang telah
terlelap.
Ji Yeon datang untuk menemui CEO
Kwon, dia melihat CEO sedang menunggunya bersama seorang wanita yang ternyata
adalah ibunya. Ji Yeon kaget melihat Ibu ada disana, CEO Kwon mempersilahkan Ji
Yeon duduk sementara Ibu terlihat merasa bersalah pada Ji Yeon.
“Bukankah kalian sudah putus… Bukankah
hubungan kalian sudah berakhir?” itulah pertanyaan pertanyaan Ji Yeon setelah
dia duduk. CEO Kwon bingung berakhir? Ibu meminta Ji Yeon untuk tidak
memberikan tatapan mengintimidasi padanya. Ibu tahu Ji Yeon pasti sangat marah
padanya.
CEO Kwon mencoba menenangkan Ji
Yeon dengan mengatakan mereka baru saja memulai, tapi ibu menyangkal dan
berkata mereka sudah satu tahun berhubungan. Ji Yeon tampak kesal namun dia
memilih bertanya tentang tujuan CEO Kwon mengajaknya bertemu apakah itu tentang
mengajak Ji Yeon kembali ke Trouble Maker? Oh tentu saja, tapi mereka bisa
membicarakan itu di lain waktu.
“Ji Yeon-na. Hyun Sub dan aku… Hubungan kami serius” Ibu
meyakinkan Ji Yeon, namun Ji Yeon masih khawatir saat mereka kelak bertengkar
lagi, Ibu akan sakit lagi dan harus ke dokter seperti waktu itu. CEO Kwon
meyakinkan mereka tidak akan bertengkar lagi. Janji. Lagi pula, sejak keajadian
itu CEO Kwon begitu baik pada Ibu.
Ji Yeon tak bisa apa-apa lagi,
namun dia penasaran, “Kalian berdua. Kapan kalian mulai berkencan lagi?” Ibu
dan CEo Kwon gelagapan. Ji Yeon jadi curiga jangan-jangan mereka sudah
berkencan sebelum Ji Yeon pergi ke Inggris, dengan ragu-ragu Ibu menjawab,
mungkin… Ji Yeon tampak masih kesal karena Ibu tidak memberitahunya sejak tahun
lalu.
Na Rae bertanya, apakah kapan
mereka mulai berkencan menjadi penting? Ji Yeon menemui Na Rae yang telah
melahirkan putrid cantiknya. Ji Yeon mengeluh saat itu ibunya berkata jika dia
sudah putus dengan si pria tua keras kepala itu. Jika sudah begini, Ji Yeon tak
bisa apa-apa lagi
Melihat putrid Na Rae, Ji Yeon
tampak sangat takjub. “Kulitnya sangat sehat karena dia selalu
makan buah ketika dikandungan” Ji
Yeon memuji bayi itu karena terlihat sangat cantik. Na Rae membanggakan karena
putrinya tidak menderita Atopy. Ji Yeon masih takjub, bagaimana bayi Na Rae
bisa memiliki hidung yang mancung dan mata yang besar seperti itu.
“Dia mirip Min Goo, tapi kepribadiannya
mirip denganku. Kadang-kadang dia sangat murka, Terutama ketika dia lapar” Ji
Yeon membenarkan, Na Rae paling tidak bisa menahan lapar. Ji Yeon masih bermain-main dengan putrid Na
Rae, jadi bayi itu mudah marah ya? Ya ya ya..
Kemudian Ji Yeon curhat pada Na
Rae, “Aku pergi menemui ibuku beberapa hari yang lalu. Dia dan pria tua keras
kepala itu saling tukaran nomor telepon. Aku bahkan belum pernah melakukan itu”
Ji Yeon merasa sangat aneh.
Heuu… Itulah kenapa orang-orang
mengatakan jika membesarkan anak-anak itu tidak ada gunanya. Ketika seusia Ji
Yeon, Ibu membiayai pendidikan SMA Ji Yeon sendirian. Sekarang Ji Yeon sudak
punya pekerjaan, bahkan sempat bekerja di luar negeri, Ji Yeon juga berkencan
dengan Dong Ha. Bagaimanapun Ibu juga seorang wanita. Ji Yeon mengerti, tapi
kenapa harus si pria tua keras kepala itu?
Ji Yeon menemui CEO Kwon dan
bertanya tentang kinerja Ketua Byun. Dia bekerja keras tapi tetap saja… dia
tidak sebaik Ji Yeon. Jadi… apakah Ji Yeon siap kembali ke Trouble Maker dan
membuat masalah lagi. Tidak. CEO Kwon kaget mendengarnya, apakah CEO Kwon
pernah mengecewakannya?
“Aku kecewa denganmu setahun yang
lalu. Kau berkencan dengan ibuku di belakangku” CEO Kwon tidak bisa mengatakan
apapun tentang hal itu, tapi… tetap saja bagaimana bisa Ji Yeon tidak kembali
ke Trouble Maker. Seharusnya Ji Yeon bisa memisahkan urusan bisnis dan urusan
pribadi. Itulah alasan mengapa Ji Yeon tidak mau kembali, dia tidak bisa
bekerja pada kekasih ibunya. CEO Kwon jadi serba salah.
“Nyonya Choi Jung Sook… Tolong
jaga dia. Jika kau membuat nya menangis, Kau tahu apa yang akan terjadi padamu,
kan?” Itu adalah persetujuan Ji Yeon untuk hubungan Ibu dan CEO Kwon.
Mendengarnya CEO Kwon merasa lega dan berkata pada Ji Yeon agar tidak usah
khawatir, merekapun saling melempar senyum.
Ji Yeon datang ke sebuah kantor
majalah, CEO nya berkata dia membaca artikel yang ditulis Ban Ji Yeon di Issue
Week saat perjalanannya ke London bulan lalu. Itulah mengapa dia ingin segera
menemui Ji Yeon saat mendengar Ji Yeon telah kembali ke Korea. CEO langsung to
the point, apakah Ji Yeon mau bekerja di kantor penerbitan mereka?
Dengan percaya diri Ji Yeon
bertanya, “Apa aku harus menjawabnya sekarang?” Tentu saja CEO akan senang jika
Ji Yeon langsung menjawabnya, namun dia bisa memikirkannya dulu. Pikirkanlah
tawaran mereka dengan sebaik-baiknya.
Ji Yeon pun
menoleh ke belakang, “Keindahan yang ada di dunia ini... Saat kau mendapatkan
kebahagiaan dalam hidup ini.. Sekarang aku tahu kalau waktu bisa diperlambat...
Olehku..”
Dong Ha bertemu dengan ayahnya,
membicarakan operasi yang dilakukan ayahnya. Dong Ha menyampaikan terimakasih
dari Direkturnya pada Ayah. Meski operasi berjalan lancar, Dong Ha masih harus tetap
mengawasi pasien itu.
Ayah kemudian bertanya tentang Ji
Yeon, Dong Ha menjawab Ji Yeon pergi wawancara ke perusahaan majalah lain, Ada
banyak penawaran pekerjaan untuknya hari ini. Dia pasti sangat sibuk. Ayah
senang karena Ji Yeon masih tetap sangat sukses. Lalu… apa yang akan Dong Ha
lakukan?
Dong Ha bingung, apa maksud Ayah?
“Aku senang kalian berdua bahagia saling bersama, tapi… Umur Reporter Ban sudah
saatnya memikirkan pernikahan. Aku yakin
keluarganya mendorongnya untuk segera menikah” Dong Ha sedikit gelagapan, tapi
Ji Yeon baru saja kembali dan dia juga sangat sibuk.
Itulah mengapa,Dong Ha yang harus
memikirkan masalah pernikahan, “Pikirkan tentang hal ini. Wanita suka hubungan
yang serius” Dong Ha termenung mendengar kata-kata Ayahnya.
Dong Ha dan Ji Yeon sedang
bebaring berhadapan di tempat tidur,
“Sayang bisa kau bolos kerja?”
“Apa kau juga akan bolos kuliah?”
“Aku akan mendapat masalah dengan
profesor ku nanti”
“Apa kau lebih mencintai dosenmu
daripada aku?”
Dong Ha bertanya bagaimana Ji
Yeon bisa memikirkan hal itu, Ji Yeon adalah yang paling penting baginya.
Sweet
scene mereka harus terganggu karena
suara seorang pelayan toko, “Pelanggan. Anda tidak boleh melakukan itu
di sini” Hahaha… ternyata Dong Ha dan Ji Yeon sedang di toko furniture untuk
mencoba tempat tidur, bahkan ada pelanggan lain yang menonton aksi mereka.
Dong Ha dan Ji Yeon segera bangun
dari tempat tidur dan berkata tidak jadi membelinya, Kasurnya tidak terlalu
bagus. Ji Yeon lebih suka tempat tidur yang lebih keras, mengapa yang ini bisa
sangat lembut? Terlalu lembut. Tidak baik. Mereka pun pergi begitu saja.
Kini mereka mencoba menonton televisi
3 Dimensi dengan kacamatanya. Dong Ha dan Ji Yeon heboh sendiri saat
menontonnya, bahkan mereka tidak peduli jika mereka sebenarnya sedang ada di
toko elektronik, mereka sangat heboh dan merasa berada di rumah sendiri saat
menontonnya. Ampun deh pasangan ini, ckckckck.
Kemudian mereka memilih peralatan
rumah tangga. Dong Ha membawa sebuah panci, dan meminta Ji Yeon melepaskan
barang-barang yang dibawanya. “Aku tahu
ini karena aku ini master chef. Ini pot ukuran yang bagus untuk memasak” Ji
Yeon merasa yang lebih besar akan lebih baik. Saat membuka panci Ji Yeon
menemukan sepasang gelas polkadot. “Ada apa ini? Kau mau membeli ini? Norak” Ji Yeon dan Dong
Ha tertawa bersama.
Ji Yeon kemudian menemukan boneka
pengantin di dalam panci itu, mereka saling melempar senyum malu-malu dan Ji
Yeon bertanya pada pelayannya, “Yang satu ini... Berapa harganya?”
Ji Yeon menatap bayangannya di
cermin, dia sangat cantik dengan gaun merah mudanya. Ibu masuk dan berkata Ji
Yeon sangat cantik. Ibu juga sangat cantik. Apakah mereka sedang bersiap untuk
sebuah acara pernikahan? Siapa yang akan menikah?
“Ibu.. Kau
telah membesarkanku menjadi anak yang cantik dan cerdas, Aku ucapkan terima
kasih” Ibu pun berterima kasih karena Ji Yeon telah tumbuh dengan baik. Mulai
sekarang, Ibu tidak perlu khawatir lagi pada Ji Yeon, Ibu harus melakukan
apapun yang ibu mau. Hiduplah dengan bahagia.
“Aku… Selalu bahagia sejak kau
dilahirkan. Bagi ku, melihat mu bahagia saja... Sudah membuatku senang dan
bahagia”
“Aku mencintaimu… Nyonya Choi
Jung Sook” Ji Yeon memeluk ibunya dan menangis bersama saat moment mengharukan tersebut.
Ji Yeon menghapus air mata ibunya, make up mereka bisa luntur jika terus
menangis. Ibupun kemudian pamit untuk
pergi duluan.
Dong Ha masuk ke ruangan tempat
Ji Yeon berada, namun dia segera meminta maaf dan berniat akan pergi lagi. Ji
Yeon jadi bingung, “Apa yang kau lakukan?” Dong Ha tersenyum dan berkata Ji
Yeon sangat cantik, dia pikir dia salah ruangan. Ji Yeon mendekat ke arah Dong
Ha, dan berkata dia juga sangat tampan hari ini.
“Aku memang selalu tampan. Bukannya
hari ini saja. Kau tidak ingat?” Sigh, Dong Ha seperti itu lagi, mereka pun
keluar ruangan bersama-sama.
Na Rae sedang menina bobokan
putrinya bersama Min Goo, mereka sedang menghadiri sebuah acara pernikahan.
Mereka berdua menatap putrid mereka dengan bahagia, Na Rae berkata putrinya
mirip Min Goo, dia sangat cantik. Tapi saat tidur, menurut Min Goo dia mirip
dengan Na Rae.
Soo Chul datang bersama Eun Chae
dan menyapa Na Rae, “Apa ini? Kalian berdua akhirnya berpacaran?” Soo Chul
berbangga hati karena akhirnya Eun Chae mengigit umpannya. Na Rae sangat senang
melihat mereka.
Young Shik datang dengan
kameranya, “Halo. Kalian semua sangat keren. Biar aku foto” Na Rae mengajak Min
Goo dan bayinya berfoto bersama, dan mereka pun mengambil foto bersama, “Satu,
dua, kimchee”
Rin Ji datang tanpa pasangan,
Young Shik bertanya apakah Rinji datang sendirian? Jadi dia harus foto
sendirian? Rin Ji enggan di foto, namun Jae Wong datang dan menggandeng tangan
Rin Ji, mereka pun berfoto bersama. Jae Wong dan Rin Ji tampak serasi^^
Ketua Byun datang dengan
kekasihnya, Young Shik mendekatinya dan memuji kekasih Ketua Byun, saat Young
Shik akan memfoto mereka berdua, Ji Yeon dan Dong Ha datang, perhatian Young
Shik jadi teralih. Melihat semua orang terlihat keren hari ini, Young Shik
mengambil foto mereka bersama-sama.
Hari ini, Ketua Byun bertindak
sebagai MC pernikahan, “Sejak awal Trouble Maker, Berita pernikahan inilah yang
paling panas dari semuanya. Akhirnya, 2 orang ini memutuskan untuk menikah. Mereka
yang pasangan paling spesial, cantik, dan tampan...” Dong Ha dan Ji Yeon berdiri
bersama dan di limpahi tatapan penuh
kebahagiaan dari semua orang.
Namun pengantin hari ini bukanlah mereka,
melainkan Ibu Ji Yeon dan CEO Kwon. Mereka berjalan meunju Altar dan
melangsungkan pernikahan mereka. Ji Yeon
dan Dong Ha saling bertatapan, Ji Yeon memegang kalung yang diberikan Dong Ha
saat pertama kali mereka memutuskan berkencan, Dong Ha tersenyum melihatnya.
Setelah kedua pengantin saling
memakaikan cincin, Dong Han mendekat pada Ji Yeon dan menggandeng tangannya,
tapi Soo Chul yang menyanyi di acara pernikahan itu memisahkan mereka, hahaha…
namun mereka mengusirnya dan kembali bergandengan tangan.
Dong Ha dan Ji Yeon menjadi
pengiring pengantin dan menaburkan bunga
pada pasangan yang berbahagia tersebut. Saat acara lempar bunga, Yes! Dong Ha
yang mendapatkannya, apakah itu artinya Ji Yeon dan Dong Ha akan segera
menyusul untuk menikah? Semua orang tertawa senang saat Dong Ha dengan semangat
menangkap buket bunga itu.
Saat pesta berlangsung, Ji Yeon
dan Dong Ha memisahkan diri untuk berjalan-jalan di tepi danau. Ibu akan
berbulam madu ke Eropa selama sebulan, Dong Ha pun mengajak Ji Yeon untuk
berlibur ke pulau Jeju selama 4 hari. Ji Yeon heran mengapa Dong Ha selalu
membicarakan pulau Jeju? Dong Ha jadi sebal, jika Ji Yeon tidak mau pergi dia
akan pergi sendirian.
Giliran Ji Yeon yang sebal dan
berjalan duluan meninggalkan Dong Ha. Tak lama Ji Yeon berbalik, “Cepat kesini.
Kau mau diam saja disana?” Dong Ha menggeleng, Ji Yeon pura-pura marah dan
gemas, namun kemudian dia melakukan aegyo nya, “Datanglah kepadaku!” dengan
gaya yang lucu. Dong Ha tertawa dan akhirnya luluh juga. Dia mendekat pada Ji Yeon dan kembali
menggenggam tangannya.
“Baiklah, ayo kita pergi. 4 hari
ke Pulau Jeju” Ji Yeon akhirnya setuju. Dong Ha sangat senang dan meminta Ji
Yeon berjanji padanya, mereka pun menautkan jari kelingking dan mempertemukan
jempol mereka sebagai symbol janji yang harus di tepati.
Dong Ha kemudian menanyakan
sebuah pertanyaan penting, “Tapi... Kapan kita menikah?” Ji Yeon tersenyum dan
berkata Dong Ha masih seorang mahasiswa. Lalu kenapa? Memangnya ada hukum yang
melarang seseorang menikahi seorang mahasiswa? Dong Ha tidak habis pikir
bagaimana bisa Ji Yeon menolak 3 kali lamarannya?
Menolak? Siapa? Dia hanya
menundanya. Sama saja bagi Dong Ha. Ji Yeon memutuskan mereka akan segera
menikah setelah Dong Ha lulus. Harus! Akh… kenapa Ji Yeon selalu sulit menurut,
dia benar-benar keras kepala.
Apakah Dong Ha tidak tahu? “Aku
ini penyihir” Dong Ha tertawa mendengarnya dan malah menjawil pipi Ji Yeon, “Astaga,
penyihir” Ji Yeon meminta Dong Ha melepaskannya namun Dong Ha menolak dan
berkata Ji Yeon sangat cantik, hahaha.
Dong Ha akhirnya melepaskan juga
jawilan di pipi Ji Yeon, dan mereka jalan bersama sambil bergandengan tangan.
Dong Ha dan Ji Yeon saling bergantian bernarasi di dalam hatinya,
“Sekarang... Aku berkencan orang
ini”
“Aku akan melindungi wanita ini
seumur hidupku”
“Sekarang... Aku tidak takut
untuk mencintai”
“Cinta tidak pernah malu untuk
bermimpi”
“Mungkin… Jalan kami mungkin
masih jauh berakhir di pernikahan. Tapi itu tidak masalah. Selama kami tetap
saling mencintai. Kami akan tetap bahagia”
“Orang ini... Wanita yang
kucintai”
Mereka berdiri berhadpaan, dan Dong Ha mencium Ji Yeon dengan lembut dan
mereka pun saling bertatapan penuh cinta setelahnya^^
Ji Yeon dan Dong Ha kemudian kembali berjalan bersama, Ji Yeon melepaskan
tangannya dan berlari menjauhi Dong Ha, “Tangkap aku jika kau bisa” Aha… Ji Yeon mengajak Dong Ha bermain
kejar-kejaran, Dong Ha pun mengikuti keinginan Ji Yeon, dan melakukan gaya, “Aaannggg”
kemudian mengejar Ji Yeon, hingga akhirnya Dong Ha bisa menangkap Ji Yeon
juga^^
*Its Just Happy End*
_END_
***
Akhirnya selesai juga…. Maaf yah
lama banget, dua minggu kemaren memang masa sibuk ku dan agak lama mengumpulkan
mood untuk menulis setelah lama tidak menulis^^
Meski Ji Yeon dan Dong Ha tidak
sampai menikah, tapi seperti kata Ji Yeon, selama mereka saling mencintai
mereka akan bahagia >.< dan semua orang punya ending bahagianya
masing-masing di drama ini^^ Ibu dan CEO Kwon akhirnya menikah, Soo Chul
berhasil menggaet Eun Chae, Na Rae dan Min Goo bahagia bersama putri kecil
mereka, Ketua Byun juga mendapatkan
kekasih pada akhirnya, lalu Rin Ji dan Jae Wong? Hmm,,, entahlah… sayang banget
nih The First OTP ku di drama ini malah tidak ada kemajuan, Rin Ji dan Chang
Min sepertinya memang hanya sekedar partner, buktinya Rin Ji malah tertarik
mengejar Soo Chul dan yang naksir Rin Ji malah si Pulau pengemis itu, wkwkwk.
Terimakasih pada mba mumu yang
telah dengan sabar berpartner dengaku menulis recaps drama ini. Menanti joinan
kita selanjutnya mba^^ Bagaimana dengan Let’s Eat season 2? Tampaknya menarik^^
Tak lupa juga para reader yang
dengan sabar menantikan recaps ku yang sering banget molor dari jadwal, dan
maaf banget kalo aku juga jadi sering ngomel pada akhirnya klo ada reader yang
rewel meminta kelanjutan dramanya, tapi aku tidak memendam rasa kesal di dalam
hati ku jika sudah mengomel, jadi jangan diambil hati yah^^
Sampai jumpa di Project
selanjutnya^^ Sementara ini aku akan fokus dulu pada God’s Quiz season 4 yang
sudah ketinggalan jauh, meskipun sebenarnya sepertinya tidak banyak yang
menunggu kelanjutan cerita God’s Quiz yah, hehehe… maklum juga sih, memang tema
God’s Quiz sedikit unik, jadi tidak banyak yang menontonnya^^
Sekali lagi, terima kasih banyak
semuanya >.<
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
aku menunggu dan menanti sinop god's quiz kok mb irfa
BalasHapus:)
Ahhh jgn gitu mbak ak nungguuuuu bgt god quiz
BalasHapuswkwkwk mbak irfa jangan melepas tanggung jawab! mbak irfa duluan yang ngajakin nonton LOL
Hapusbtw, thanks a lot mbak irfa dan mbak mumu untuk menyelesaikan sinopsis ini^^
pasangan min soo dan eun young kita entah kenapa bermain di drama tvN setelah OWW
dan pas banget habis drama ini tamat, dramanya han groo yang bakal tayang wkwkwk masih shipper nih karena barusan nonton :P
lepas tanggung jawab apa dir?? tetep dianjut kok GQ nya, tapi sedikit santai aja bikinnya, soalnya subnya juga lama sekaliii keluarnya,,,
Hapusdramanya Han Groo baru tyg awal juli kan? gak tau nonton gak tau enggak sih itu, soalnya sekarang juga udah lumayan banyak tontonan nih akunya, hehehe...
hahahaha mian mian mbak irfa, dira kiddingnya salah milih diksi ya? :P
Hapussip sip, dira juga sabar nih belum download episode 4 padahal udah penasaran makanya nih sekalian kepo.in dr han (sigh, di doctor stranger juga ada dr. han tapi lebih sedih hehe)
oke mbak, dira lagi nyari temen juga ini ^^
SEMANGAT MBAK IRFA XD
Makasih buat mba irfa sama mba mumu. daebak banget... Ditunggu project selanjutnya. ^^
BalasHapusTerima kasih jenk irfa n jenk mumu atas dinopsisnya ditunggu proyek selanjutnya yg keren ya ...
BalasHapusFinish....drama g rngan yg di kemas ssssaaangat apik&menarik....suka liat klakuan duo sobat DH-Schul...gomawo mbak irfa & mbak mumu
BalasHapustak tunggu mba god's quiznya...
BalasHapusaku sampe bolak balik ke blognya mba irfa..
gak sabar menanti, heheeee
#fighting
Mksh bnyak ya semua buat recapers ....ditunggu proyek selanjut nya...
BalasHapusAaaaaaah... Sweet bgt drama ini...
BalasHapusTpi what's? Ada Let's eat sesion 2? Gak boleh ketinggalan ya mba irfa drama yg 1 itu.. Yg slalu menggugah selera.. Hehehehe
Mkasih untuk sinopsis2 yg selalu ditunggu2 y... Kiss kiss :*
witch love ini ceritanya mirip dengan MY QUEEN nya drama taiwan
BalasHapuslha... kan emang witch's Love ini remake Korea nya My Queen, jadi wajar aja klo storyline nya mirip
HapusSy sll ngikuti jln cerita ini setiap minggux saat mb irfa nulis...tp br sempat koment skrg..suka sm cerita ini...
BalasHapusThx sinopsisx mb Irfa..😊
makasih mimin udah mau review in....
BalasHapuseh jangan lupa baca juga Sinopsis Drama Korea Terbaru hanya diblog Drama Korea Terbaru dan Film Drama Korea Terbaru
Waw.. Untuk buanyak yg d * . Lega,, thanks ya.. Aku baru baca skrg krn br tau d ktv. Oh y, young shik nasibnya gimana ? Masa,, jomblo terus.. Smoga ada season2. :-D. Bye..
BalasHapus