Pagi hari nan cerah, Dong Ha
terbangun dan memandangi dan menyentuh wajah Ji Yeon yang masih tertidur nyenyak di depannya.
Ji Yeon pun terbangun dan menatap dan memanggil namanya, sementara Dong Ha
bertanya apakah tidur Ji Yeon nyenyak? Ji Yeon malah bertanya, “Apa yang
lakukan disini?”. Dong Ha mengingatkan, “Apa
maksudmu? Kau tidak ingat yang tadi malam?” Ji Yeon mencoba mengingatnya, Dong
Ha kembali mempertegas, “Ang! Ang!”
Ji Yeon kemudian tersenyum malu. Dong Ha
kemudian kembali mengajak Ji Yeon bergelung di bawah selimut. Sama sekali tidak
mempedulikan protes Ji Yeon yang berkata dia harus pergi bekerja.
Dong Ha terburu-buru membawakan
sarapan untuk Ji Yeon, dan tak sengaja menjatuhkan tas kerja Ji Yeon. Dong Ha
mengeluh karena Ji Yeon tidak pernah benar menaruh barang, selalu saja
tercecer. Saat membereskan tas Ji Yeon, Dong Ha menemukan surat pemberitahuan
Global Challenge Program atas nama Ban Ji Yeon, Apa ini?
Sebelum membaca lebih banyak, Ji
Yeon sudah memanggilnya, “Yoon Dong Ha. Apa roti panggangnya sudah siap?” Dong
Ha langsung membereskan tas Ji Yeon dan surat pemberitahuan Global Challenge
Program di atas kursi dan segera mengantarkan sarapan ke tempat Ji Yeon berada.
Dong Ha dan Ji Yeon pergi kerja
bersama, Ji Yeon berkata hari ini dia akan pulang terlambat karena harus
kembali ke kantor setelah dari lapangan. Dong Ha mengeluh, “Apa yang harus ku
lakukan? Aku akan merindukanmu” Ji Yeon jadi geli mendengarnya, dan mereka
tertawa bersama. Ji Yeon dan Dong Ha benar-benar menikmati kebahagiaan mereka
saat bersama seperti pagi ini.
Na Rae memberikan selamat pada Ji
Yeon karena telah berhasil di terima di Global Challenge Program. Na Rae tahu
bahwa Ji Yeon pasti bisa melakukannya. Ji Yeon berterimakasih, namun dia tampak
tak bersemangat. Na Rae jadi bertanya, Bagaimana perasaan Ji Yeon? Tentu saja
senang, tapi Na Rae tidak bisa merasakan kegembiraan di nada suara Ji Yeon.
Bukankah dia selalu ingin ikut
pertukaran reporter sejak pertama kali menjadi reporter? Itu memang benar,
namun saat itu dia masih muda. Apa Na Rae tahu berapa umur Ji Yeon saat dia
kembali dari Inggrus nanti? Na Rae mengerti kegelisahan Ji Yeon, pasti karena
Dong Ha. Ji Yeon pasti merasa stress karena hal ini, memangnya apa yang Dong Ha
katakan? Ji Yeon menghela nafas panjang, dia sama sekali belum memberitahu Dong
Ha.
Na Rae langsung protes, “Jangan
menanggung stres itu sendiri. Diskusikanlah dengan dia” Bisa jadi Dong Ha akan
melarangnya pergi. Ji Yeon tidak ingin merepotkan Dong Ha. Saat ini Dong Ha
sedang sibuk dengan pekerjaan part-time nya, dan juga dia berencana untuk
kembali kuliah. Ji Yeon tidak ingin mengganggu Dong Ha dengan urusannya.
Ji Yeon mengajak Na Rae pergi
jika dia sudah selesai makan, dia ada wawancara. Na Rae langsung protes belum
selesai. Kenapa? Ji Yeon melihat piring Na Rae yang sudah kosong. “Aku mau
makan 1 potong kue lagi” Na Rae kemudian memanggil pelayan lagi. Ji Yeon hanya
bisa bengong, ya ampun… bumil satu ini yah^^
Di lab tempatnya kerja part-time
Dong Ha memikirkan tentang apa yang dia temukan tadi pagi di rumah Ji Yeon. Lamuannya
disadarkan saat sunbae nya bertanya mengapa Dong Ha melamun? Dong Ha tersadar
dan bertanya apakah sudah ada kemajuan?
Dong Ha kemudian pamit pada
sunbae nya untuk keluar sebentar. Dia langsung menelpon Young Shik untuk
bertanya tentang Global Chalenge Program. Young Shik menjelaskan bahwa itu adalah program pertukaran reporter ke
luar negeri. Mereka memilih 2 wartawan
tiap tahun dan sangat sulit untuk lolos itu. Ji Yeon tidak diterima 2 tahun
terakhir ini walau dia mendapatkan berita yang bagus. Young Shik tidak tahu
apalah Ji Yeon terpilih atau tidak tahu ini.
Young Shik jadi curiga, kenapa
Dong Ha bertanya tentang hal tersebut? Dong Ha ngeles, “Ah.. itu bukan apa-apa”
Dong Ha pun berterimakasih pada Young Shik, namun Young Shik tetap curiga, dia
yakin pasti terjadi sesuatu Dong Ha adalah pria yang mencurigakan, “Dasar kau
pria bawang”
Ji Yeon datang dan bertanya apa
yang digunamkan Young Shik, melihat kedatangan Sunbae nya Young Shik kaget dan
malah bertanya kenapa Ji Yeon cepat sekali datang, apakah dia tidak bertemu
dengan Oh Guk Ja? Ji Yeon tampak kesal dan berkata orang yang akan ditemuinya
berhentu dari pekerjaannya dan menghilang. Ji Yeon bertanya apakan CEO Kwon ada
di kantornya? Young Shik berkata jika CEO ada di ruang konfrensi.
CEO Kwon kaget saat mendengar apa
yang disampaikan Ji Yeon padanya, “Apa aku salah dengar?” Ji Yeon sangat serius
dengan apa yang dikatakannya. Tapi kenapa? Kenapa Ji Yeon tidak mau pergi?
Dengan yakin Ji Yeon berkata dia bisa melakukan pekerjaan dengan baik di
Trouble Maker. Menjadi Kepala Editor adalah tujuan utamanya seja mulai bekerja
disana.
Tentu saja Ji Yeon bisa
mendapatkan posisi itu setelah dia kembali dari Inggris. Tidak. Ji Yeon tidak ingin menunggu satu tahu
lagi. CEO Kwon berkali-kali memastikan, apakah Ji Yeon serius? Apakah dia yakin
tidak akan menyesal? Dengan tegas Ji Yeon berkata dia tidak akan menyesal.
Dong Ha masih memikirkan tentang
program pertukaran reporter yang dibicarakan
Young Shik, dia kemudian melihat Soo Chul keluar dari gedung apartemen.
Dong Ha bertanya, “Kau mau kemana?” Apakah ada pekerjaan Soo Chul yang tidak
diketahui oleh CEO Master Part-time? Soo Chul Nampak tak peduli karena Dong Ha
akan berhenti jadi master part-time setelah mulai kuliah lagi.
Dong Ha tidak yakin jika Soo Chul
akan pergi bekerja. Melihat gaya berpakaian Soo Chul sepertinya dia mau bertemu
dengan wanita, lihat saja dari cara Soo Chul memasang dasi. Soo Chul kesal dan
meminta Dong Ha untuk berhenti untuk ikut campur.
Soo Chul sebal karena semalam
Dong Ha tidak pulang, seperti istri yang cemburu pada suaminya yang tidak
pulang ke rumah, Soo Chul pergi meninggalkan Dong Ha dengan kesal. Dong Ha tahu Soo Chul dengan mengalihkan pembicaraan karena dia malu.
Dong Ha semakin curiga karena Soo Chul benar-benar besikap canggung.
Ternyata Soo Chul memang pergi
mengejar wanita, siapa lagi jika bukan Eun Chae. Soo Chul datang ke Trouble
Maker untuk membawakan minum untuk Eun Chae, membuat gadis itu kaget mengapa
Soo Chul ada disana.
“Master part-time datang untuk
mengantarkan minuman ini” Akh,,, apakah itu minuman yang dipesan Rin Ji sunbae.
Bukan, dengan yakin Soo Chul berkata Eun Chae lah yang memesannya. Eun Chae
bingung, kapan?
“Sangat panas belakangan ini.
Tolong antarkan jus buah dingin yang menyegarkan” Itulah yang Soo Chul dengar.
Eun Chae bingung karena tidak merasa pernah mengatakan hal itu. Sebelum
mempertanyakan lebih jauh, Rin Ji datang dan menyapa Soo Chul.
Rin Ji melihat minuman yang
dibawa Soo Chul, dan bertanya dengan meremehkan apakah Eun Chae uang memesan
minuman itu? dengan gaji sebagai pegawai magang? Rin Ji langsung menuduh Eun
Chae ingin menjilat pria kaya.
Eun Chae kesal mendengarnya, dan
semakin kesal saat dengan tidak tahu malu Rin Ji mengambil minuman satunya lagi
dan berterima kasih pada Soo Chul. Eun Chae langsung mengambil kembali minuman
itu, “Kau tahu berapa harganya ini?” Eun Chae kemudian memberikan minuman itu
pada Soo Chul.
Dengan sebal Rin Ji berkata jika
Soo Chul tidak suka minuman asam, dengan penuh percaya diri Eun Chae membalas,
“Dia suka minuman asam yang ku berikan kok. Benarkan, oppa?” Soo Chul yang
sejak tadi hanya terpesona saja pada Eun Chae langsung tersadar dan membenarkan
pertanyaan Soo Chul.
Eun Chae pamit pergi dan merasa
puas telah membuat kesal Rin Ji, sementara Rin Ji semakin kesal karena Soo Chul
yang terus menatap Rin Ji dengan tatapan memuja. “Manisnya...”
Ibu menggalau karena kandasnya
hubungan yang baru saja dia mulai dengan CEO Kwon, dia menyanyikan sebuah lagu
sedih sambil melihat bunga-bunga.
"Sayangku telah pergi "
"Kekasihku tercinta telah
hilang."
"Aku ditulikan dengan suara
manismu, sayangku "
"Aku dibutakan oleh wajah
tampanmu, sayangku."
"Kita… takut untuk mengucapkan selamat tinggal saat
bertemu."
"Aku percaya pertemuan kita
saat ini untuk mengucapkan selamat tinggal."
Belum selesai ibu bernyanyi CEO
Kwon datang dan memanggil nama Ibu
dengan lantang, “Jung Sook-ssi” Ibu sebal melihatnya dan mengeluh, “Astaga, si
pria gila bersih ini...”
CEO Kwon langsung bernyanyi untuk
merayu ibu, “Kau sangat cantik… Bagi ku” Dia juga
berkata bawa dia sangat merindukan ibu. Heuu.. apakah CEO Kwon berpikir dia
akan memaafkannya begitu saja?
Memang tidak akan mudah, CEO Kwon membawakan sebuket bunga pada Ibu dan berkata,
“Maafkan aku dengan perlahan saja
Pelan-pelan saja. Jadi kita bisa saling lebih mengenal lagi. Tidak heran aku
tidak bisa tidur semalaman karena jantungku berdebar”
Ibu ingin mengabaikan rayuan
gombal CEO Kwon, namun… dia sedikit tersentuh juga.
Ji Yeon melihat Dong Ha di depan
gedung apartemennya, Kenapa Dong Ha ada disana? Apakah Ji Yeon tidak mau Dong
Ha menjemputnya? Apakah Dong Ha memalukan baginya? Bukan begitu, tapi Young
Shik membicarakan Dong Ha terus akhir-akhir ini, dia mengatakan Dong Ha seperti
bawang. Dong Ha kaget mendengarnya.
“Dia pikir kau hanya pekerja
paruh waktu, tapi ternyata kau mahasiswa kedokteran dan anak direktur Rumah Sakit” Ji Yeon menjelaskan mengapa Young
Shik menyebut Dong Ha seperti bawah.
Akh.. baru segitu saja, jika
Young Shik tahu jika Nyonya Ban adalah kekasih Dong Ha, dia pasti akan pingsan.
Haruskan Dong Ha mengatakan padanya? Ji Yeon memukul Dong Ha pelan, apakah tadi
Dong Ha bertemu Young Shik? Tidak, mereka berbicara di telepon. Untuk apa?
“Kenapa kau tidak memberitahuku
tentang pertukaran reporter?” Dong Ha langsung to the point. Ji Yeob kaget
karena Dong Ha mengetahuinya, dari mana Dong Ha tahu? Tadi pagi tidak sengaja
dia melihatnya di ruang tamu.
“Aku kecewa. Bukankah kita harus
saling cerita? Kita kan sepasang kekasih”
Ji Yeon berkata dia sengaja tidak
memberitahu Dong Ha karena dia tidak jadi pergi. Kenapa? Bukankah Ji Yeon
sangat ingin mengikuti program itu? Ji Yeon sudah berjanji jika dia tidak akan
pergi kemana-mana. Jika Dong Ha jadi Ji Yeon apakah dia akan pergi?
“Sulit bagi kita untuk sampai ke
hubungan ini. Bagaimana kalau kita terpisah nanti? Aku tahu itu kesempatan
besar, tapi... Kau juga penting bagi ku. Dan ini adalah pilihan ku”
Dong Ha terharu karena keputusan
Ji Yeon, dia langsung memeluk Ji Yeon yang mempertanyakan mengapa Dong Ha
tiba-tiba memeluknya? Ji Yeon tidak memberinya kesempatan untuk mengatakan
apapun, dan hati Dong Ha langsung menyuruhnya untuk melakukan itu (memeluk Ji
Yeon maksudnya). Merekapun saling berpelukan dengan penuh kasih sayang.
Saat Dong Ha mengantar Ji Yeon ke
depan apartemennya, Dong Ha berkata, “Ayahku ingin makan malam denganmu” Ji
Yeon kaget mendengarnya. Dong Ha sudah mengatakan pada Ayahnya jika dia sedang
jatuh cinta pada seseorang. Ji Yeon panik dan bertanya, “Kau bilang itu aku?”
Dong Ha menenangkan Ji Yeon,
bahwa ayahnya menyukai Ji Yeon, tapi tetap saja Ji Yeon tampak resah. Kenapa?
Apakah Ji Yeon gugup? “Tentu saja. Ayahmu punya kharisma tegas” Dong Ha
berkata, Ji Yeon juga punya karisma, “Karisma mu itu kan tidak pernah gugup”
Dong Ha mengecup bibir Ji Yeon singkat membuat Ji Yeon tersipu, kemudia dia menyuruh Ji Yeon untuk masuk ke dalam apartemennya.
Esok harinya Ji Yeon melihat Rin
Ji yang sedang kena omel Ketua Byun, “Hmm
kau tidak bisa mengubah apa yang sudah dicetak di majalah” Rin Ji minta
maaf karena dia tidak mengeceknya dulu. Ji Yeon bertanya pada Young Shik apa
yang terjadi?
“CEO perusahaan game yang Rin Ji
diwawancarai, Dia mengembangkan game baru bernilai $ 40 miliar. Rin Ji membuat
kesalahan dan menulisnya 40 sen. CEO nya marah dan bilang wawancaranya membuang
buang waktunya yang lebih berharga dari 40 sen. Dia mengancam akan menggugat majalah
kita kecuali kita mengubahnya”
Rin Ji mulai menangis dan membuat
ketua Byun cemas, “Hei, Oh Ji Rin. Kenapa kamu menangis seperti ini? Apa kau
sudah mempublikasikan koreksinya di internet?”
Ya. Rin Ji sudah melakukannya.
Dia sudah memposting jika mereka akan menerbitkan koreksiaannya di majalah
edisi mendatang. Bagus jika begitu, mereka juga harus mengoreksi daftar isinya
gara pembaca bisa melihat koreksinya dengan jelas
Rin Ji minta maaf karena telah
melakukan kesalahan, ketua Byun pun menghibur Rin Ji, “Minta maaf apanya? Semua
wartawan pernah membuat kesalahan seperti itu” Ketua Byun pun menceritakan jika
di masa magangnya dulu dia juga pernah melakukan kesalahan yang sama bahkan
kata-katanya sangat kacau. Saat itu dia berpikir akan mati hingga dia
berkeringan di bawah hidungnya.
Mendengar cerita itu Rin Ji jadi
tertawa, dan ketua Byun pun berkata, “Lupakan saja. Tertawalah. Jangan lakukan
ini lagi.” Sekali lagi Rin Ji meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya. Rin Ji berterimakasih atas
pengertian dan semangat yang diberikan Ketua Byun.
Ji Yeon yang menyaksikan cara
Ketua Byun menangani masalah Rin Ji kemudian tersenyum kecil. Sepertinya Ketua
Byun tidak seburuk yang dia kira selama ini^^
Ji Yeon sibuk memilih pakaian
yang akan digunakannya untuk bertemu Ayah Dong Ha. Na Rae bingung mengapa Ji
Yeon begitu sibuk memilih baju? Akh.. Na Rae tahu.. dokter itu orang nya sangat
detail yah, dan Ji Yeon ingin meninggalkan kesan yang baik.
Na Rae penasaran seperti apa Ayah
Dong Ha? “Ya… Kau akan sakit perut jika makan bersamanya” Na Rae tidak percaya,
Anak itu tercermin dari Ayahnya, dia merasa yakin jika Ayah Dong Ha pasti
lembut dan baik seperti anaknya. Ji Yeon berkata, Na Rae bisa bilang begitu
karena belum pernah bertemu dengannya
“Dia terlihat keras sekeras batu.
Matanya terlihat seperti mau menembakkan laser” Begitulah Ji Yeon menggambarkna
Ayah Dong Ha. Na Rae malah takjub. Keras kepala dan pemilih, kombinasi yang
romantis, dia berharap Min Goo juga akan seperti itu saat tua nanti.
Ji Yeon langsung mencibir, “Maaf
mengatakan ini, tapi si mata besar mu itu tidak punya kharisma seperti itu” Na
Rae tidak senang mendengarnya, namun dia tahu bahwa perkataan Ji Yeon ada
benarnya.
Ji Yeon kembali bingung memilih
baju, dia mencoba mencocokan beberapa baju namun semuanya tidak sreg di hati.
Kemudian Na Rae memilihkan sebuah baju untuk Ji Yeon, dia merasa pakaian itu
terlihat bagus untuk dipakai Ji Yeon. Benarkah? Ji Yeon pun merasa seperti itu
dan akhirnya memilih baju itu.
Ji Yeon tampak gugup saat
menunggu Ayah Dong Ha, Dong Ha berkata agar Ji Yeon tidak perlu gugup, tapi Ji
Yeon tidak bisa menahannya.
Ayah akhirnya datang dan cukup kaget saat melihat
wanita yang dicintai Dong Ha adalah Ji Yeon, sunbae Dong Ha yang pernah jadi
atasannya. Ayah berkata, ketika Dong Ha
kembali kuliat semester depan, butuh waktu 8 tahun untuk Dong Ha mendapatkan
ijin praktek sebagai dokternya.
Mereka bahkan tidak akan punya banyak waktu
untuk berkencan. Dong Ha membela Ji Yeon bahwa kekasihnya itu akan sibuk juga
karena dia adalah reporter yang sangat sukses.
“Apakah reporter yang sukses mau
menunggu seorang mahasiswa kedokteran yang masih kuliah?” Ayah mencoba
memastikan.
Dengan tegas Ji Yeon menjawab, “Aku
tidak punya niat untuk menunggunya. Aku punya pekerjaan dan tujuanku sendiri”
Dong Ha kaget mendengar jawaban Ji Yeon, namun Ji Yeon melanjutkan
kata-katanya.
“Walau begitu... Aku akan terus
mengawasinya dan menghiburnya... Aku bisa tetap jalan bersama dengannya. Sampai
dia mencapai tujuannya” Dong Ha lega pada akhirnya, Ayah pun tampak menyukai
jawaban Ji Yeon.
Meski begitu, Ayah masih saja
memastikan keyakinan Ji Yeon, apakah dia benar-benar mau menunggu Dong Ha yang
masih kekanak-kanakan itu? Dong Ha protes karena Ayah menyebutnya kekanakan,
bukan kah Ayahnya bilang Dong Ha sudah dewasa?
Ayah tidak percaya jika putranya
itu sudah dewasa, namun Ji Yeon berkata, “Dia bisa dipercaya dan diandalkan.
Tapi dia belum dewasa” Ahaa… Ji Yeon sepertinya mendukung Ayah. Dong Ha makin
sebal, apa yang sedang Ayah dan Ji Yeon lakukan? Mereka membicarakan Dong Ha
bahkan saat Dong Ha berada di depan mereka. Ji Yeon dan Ayah pun tertawa
melihat kelakuan Dong Ha.
Saat pulang ke apartemen, Dong Ha
merasa takjub pada Ji Yeon, dia pikir Ji Yeon gugup bertemu dengan Ayahnya.
Tapi apa yang terjadi? Ji Yeon dan Ayah malah menganggapnya kekanakan. Seperti
anak kecil? Ji Yeon berkata, Ayah Dong Ha pasti sangat mengenal putranya, dan
dia tidak salah, “Kau selalu saja sok dewasa dan sok tahu. Tapi kau mudah
sekali marah”
Dong Ha merasa Ji Yeon
mengkhianatinya, bagaimana bisa Ji Yeon melakukan ini padanya? Kapan Ji Yeong
mengkhianati Dong Ha? Apakah Dong Ha tidak dengar bahwa Ji Yeon akan mengawasi,
menghibur dan tetap berjalan di samping Dong Ha?
“Aku ingat kau bilang kau tidak bisa
menunggu sampai aku jadi dokter” Dong Ha merajuk karena sebal.
“Lihat ini. Kau marah lagi kan”
Dong Ha menyangkal jika dia tidak marah.
Ji Yeon mengeluh, “Kenapa dia
tidak menelepon?” Dong Ha bertanya dengan curiga, “Siapa?” Siapa lagi jika
bukan Young Shik. Apakah Ji Yeon tidak punya hari libur? Selalu saja bekerja.
Dong Ha merasa sangat marah.
Mendekati apartemen, mereka malah
bertemu dengan Eun Chae, Ji Yeon kaget melihat Eun Chae, “Jung Eun Chae. Apa
yang kau lakukan di sini?”
Dong Ha yang awalnya tidak sadar
keberadaan Eun Chae menyadarinya saat Eun
Chae menyapa Ji Yeon, kemudian gadis itu bertanya mengapa mereka
bersama? Dong Ha langsung merangkul pundak Ji Yeon, “Kita… kau tahu... seperti
ini. Sebarkan rumor ini di kantor, oke?” Ji Yeon panik dengan tingkah Dong Ha,
namun Eun Chae malah mengatakan jika mereka sangat serasi.
Dong Ha merasa senang karena Eun
Cha mengatakan mereka sangat serasi, “Apa kami terlihat pantas bersama?” belum
sempat Eun Chae menjawab, Soo Chul datang untuk membawa Eun Chae, Dong Ha
langsung cepat tanggap, “Yong Soo Chul, STOP!”
Soo Chul gelagapan dan berusaha
menyapa Dong Ha dan Ji Yeon dengan wajar. Dong Ha curiga, “Kenapa kau mau
melarikan diri? Kau berpakaian seperti untuk jalan dengan wanita kan?”
Dong Ha
mencium bau parfum Dong Ha, aroma itu… khusus untuk menggoda wanita balk-blakan
dan polos. Eun Chae kaget mendengarnya, Soo Chul berusaha mengalihkan perhatian
dengan memuji Ji Yeon yang terlihat cantik hari ini.
Namun perhatian Dong Ha tidak
bisa dialihkan begitu saja, “Ah-ha! Jadi itu dia. Eun Chae-ya, kau adalah
wanita blak blakan dan polos itu?” Soo Chul tidak bisa menyangkal dia sudah
tertangkap basah.
Giliran Eun Chae yang
mempertanyakan, “Apa aku wanita blak blakan dan polos katamu?” Soo Chul hanya
bisa mengangguk pasrah, hahaha… Lalu Soo Chul mencium tangan Eun Chae beberapa
kali dan menciumkan tanganya pada bibir Eun Chae juga, sementara Eun Chae hanya
bisa bengong. Dong Ha dan Ji Yeon hanya bisa tertawa melihat kelakuan Soo Chul
Jadilah, mereka berempat makan
bersama. Dong Ha merasa kecewa karena Soo Chul menusuknya dari belakang. Dong
Ha selalu menceritakan tentang Nyonya Ban, tapi Soo Chul tak pernah
memberitahunya tentang Eun Chae. Soo Chul beralasan jika dia memberitahu Dong
Ha, maka pasti Dong Ha juga memberitahu Ji Yeon Noonim, Soo Chul takut Ji Yeon
akan mengatakan hal buruk tentang dirinya pada Eun Chae.
Eun Chae jadi penasaran, apa yang
akan diberitahu Ji Yeon padanya, apakah tentang Soo Chul yang menyukai dan
mengejarnya? Lihatlah, Eun Chae memang wanita yang seperti itu (balk-blakan).
Soo Chul memberi nasihat pada Dong Ha, dia tidak akan tahu kapan Ji Yeon akan
memukulnya.
Ji Yeon langsung berkata pada Eun
Chae, “Jika Yong Soo Chul pernah mengecewakan mu, Beritahu aku” Sementara Dong
Ha juga tidak mau kalah, “Jika kau ingin memukulnya, beritahu aku”
Soo Chul
protes bagaimana bisa tidak ada yang berada di pihaknya, “Noonim, Yoon Dong
Ha.. bukan kah kalian temanku?”
“Aku bos nya Eun Chae”
“Aku Oppa nya Eun Chae”
Soo Chul semakin kesal dan
menyebut mereka berdua pengkhianat.
Ji Yeon mendapat telepon dari
Young Shik, saksi utama pembunuhan berantai di Iltan telah ditemukan. Ternyata
selama ini dia bersembunyi di rumah guru SDnya. Mereka harus segera ke Iltan,
Ji Yeon setuju dan berkata akan segera ke kantor dalam 10 menit untuk menemui
Young Shik.
Dong Ha bertanya ada apa?
Sepertinya ada keadaan genting yang sedang terjadi. Ji Yeon memberitahu tentang
apa yang di dengarnya dari Young Shik. Ji Yeon pun pamit pergi duluan. Dong Ha
cemas dan menawarkan diri untuk mengantar Ji Yeon, namun dia menolaknya dan
berkata akan menelpon Dong Ha nanti. Sebelum pergi Ji Yeon mengucapkan selamat pada Soo Chul dan
Dong Ha. *Jadi mereka udah jadian?*
Soo Chul berkomentar, “Noonim
reporter yang sangat bergairah. Aku merasa kasihan padamu. Ini seharusnya jadi
waktu terbaik untuk kalian berdua” Dong Ha tampak tidak mempermasalahkan hal
itu.
Eun Chae berpendapat jika menjadi reporter sepertinya adalah takdir Ji
Yeon, “Mimpinya adalah membuat ‘brand’ reporternya sendiri” Apa maksudnya
itu? “Artikel Ban Ji Yeon yang bisa
dipercaya” itu adalah mimpi besar Ji Yeon, bukan kah itu sangat keren? Dong Ha
merenung mendengar kata-kata Eun Chae.
Sisa harinya Ji Yeon habiskan
dengan menulis artikel hingga dia tidak sadar jika malah telah tiba. Saat
selesai menulis artikel Ji Yeon baru sadar akan waktu. Dia melihat surat
penerimaan Global Challenge Programnya namun kemudian dia menyimpannya ke dalam
laci.
Saat turun dari ruangannya, Ji
Yeon menyadari lampu menyala di ruang konferensi, dia pun menuju kesana, apakah
masih ada orang di kantor? Ternyata disana ada foto dirinya semasa bayi di
layar besar kemudian beberapa slide foto masa kecilnya tampil silih berganti
“Apa ini…”
Narasi dengan suara Dong Ha pun
mulai bergema di ruangan itu, “Pada 6 Mei 1976 pukul 04:00, Sesuatu yang besar
terjadi di Yongin daerah Kyungkido. Seorang ibu melahirkan bayi perempuan8,4 pound dan pingsan. Gadis ini…
Selalu unggul baik di sekolah ataupun kelasnya. Dia diikutkan ke berbagai
kompetisi dan Dia cantik dan juga pintar Semua orang penasaran akan jadi apa dia nanti.
Semua orang ingin tahu tentang masa depannya”
Suara Dong Ha itu mengiringi
tampilan slide di layar besar itu yang menampilkan foto-foto Ji Yeon dari kecil
hingga dewasa, juga saat dia membuat beberapa artikel hebat di Trouble Maker.
“Dengan satu visi ingin
mengangkat keadilan di negeri ini, Dia memilih menjadi seorang reporter. Dia
memulainya dari awal. Tidak butuh waktu lama, Dia menjadi ratu berita utama
yang mengungkit masalah keadilan” Lalu artikel yang pernah ditulis Ji Yeon pun
bermunculkan di layar slide.
Dong Ha kemudian muncul dan Ji
Yeon langsung mempertanyakan apa maksud semua ini? “Aku bekerja mencari berita,
Berita tentang Reporter Ban Ji Yeon” Dong Ha menjawabnya dengan ringan.
“Aku.. Sangat bangga... Reporter
Ban Ji Yeon menjadi kekasihku. Ke depannya, Aku harap kau terus meliput orang
jahar diluar sana, Dan membuat heboh di semua tempat. Dan menjadi reporter yang
terbaik. Jadi.. Pergilah ke Inggris”
Ji Yeon kaget mendengarnya, “Yoon
Dong Ha” Dong Ha berkata, seperti yang Ji Yeon janjikan padanya, “Aku juga akan
Mengawasi dan menghiburmu… Aku yakin aku tetap bisa berjalan di sampingmu” Ji
yeon sangat terharu dengan sikap Dong Ha. Dia tidak menyangka jika Dong Ha rela
melepaskannya untuk mencapai impiannya.
Ji Yeon bertanya bagaimana Dong Ha tahu tentang semua ini? Dong Ha
kemudian bercerita bagaiamana dia mencari tahu semua hal tentang Ji Yeon, dia
mendapatkan beberapa dari internet, namun Ketua Byun lah yang paling
membantunya. Dia mengingat dengan baik semua artikel hebat yang pernah di tulis
Ji Yeon.
Artikel tentang laporan
pendistribusian makanan sampah dari Januari tahun 2011. CEO perusahaannya
menerobos ke kantor Trouble Maker dan mengancam akan membakar tempat ini. Lalu pada
bulan Mei 2011, Perusakan ekosistem yang berbahaya dari pabrik pewarna, Pabriknya
benar-benar ditutup. Ketua Byun tidak ingin mengakuinya, namun Kasus korupsi
Fasilitas Panti Rehabilitasi yang 2 tahun yang lalu itu sangat menakjubkan.
Ji Yeon kaget karena ternyata
Dong Ha mengetahui semuanya dari ketua Byun. Bahkan Ketua Byun tahu semua
peralatan yang biasa Ji Yeon gunakan di simpan dimana, dia juga tahu semua
artikel Ji Yeon lengkap dengan tanggalnya. Ternyata semangat bekerjanya sangat
hebat. Akhirnya Dong Ha mengerti mengapa Chang Min dan Rin Ji begitu loyal pada
ketua Byun. Ji Yeon setuju dengan pendapat Dong Ha.
Setelah tiba di depan apartemen
masing-masing, Ji Yeon menyuruh Dong Ha untuk masuk duluan, tapi Dong Ha malah
mengajak Ji Yeon untuk masuk bersama ke apartemen Ji Yeon. Apa? Itu sudah malah
sebaiknya Dong Ha pulang. Dong Ha berniat pulang tapi dia berbalik lagi,
“Ah… Aku lupa lagi... Aku mau
masuk bukan karena dirimu. Aku cuma mau
memeriksa Kapdori dan Kapsoonyee”
Ji Yeon mencibir, memangnya
mereka akan pergi? Dong Ha penasaran kemana Kapdori dan Kapsoonyee akan
berenang.
Dong Ha mengambil inisiatif untuk membuka kunci apartemen Ji Yeon
denga kode yang sudah sejak lama dia ketahui, namun ternyata salah. Ji Yeon
datang dan berkata dia telah mengubahnya sambil malu-malu di punggung Dong Ha.
Dong Ha menebak dan memasukan
kombinasi angka, 001216. Terbuka. Dong Ha langsung kegirangan. Ji Yeon heran
bagaimana Dong Ha bisa tahu? Sekarang bukan itu yang jadi masalah, lebih baik
mereka masuk dulu.
Dong Ha menatap Kapdori dan
Kapsoonyee yang ada di akuarium, Mereka tampak kurus, apakah Ji Yeon memberinya
makan? Tentu saja, bahkan Ji Yeon memberinya makan saat dia kelaparan. Jika Ji
Yeon pergi ke Inggris nanti, Dong Ha yang akan mengurus mereka, jadi Ji Yeon
tidak usah khawatir.
“Aku akan mengunjungi ibu mu juga
setiap minggu. Aku akan makan dengan dia dan Bermain kartu dengannya. Jadi,
jangan khawatir tentang apa pun di sini. Nikmati saja waktumu disana”
Ji Yeon berterimakasih atas
pengertian dan perhatian Dong Ha padanya^^
Dong Ha malah menggoda Ji Yeon
bertanya tentang paketnya yang tidak lagi datang belakangan ini. Apakah tidak
ada sesuatu yang ingin ditunjukkan Ji Yeon padanya *mengingat insiden Lingeri*
Ji Yeon sebal karena Dong Ha terus mengungkitnya. Ji Yeon mengalihkan
pembicaraan apakah Dong Ha berhenti dari pekerjaan paruh waktunya?
Dong Ha tidak terpancing dan
fokus bertanya apakah benar-benar tidak ada yang ingin ditunjukkan Ji yeon padanya? “Ang.. Ang” Dong Ha menirukan
gaya binatang peliharaannya, Ji Yeon tertawa melihatnya, dan bertanya apa yang
Dong Ha lakukan. Ji Yeon bertanya apakah Dong Ha tidak mau pulang? Dia akan
segera pulang, tapi…
Tapi apa? Ji Yeon jadi malu
sendiri dan bertanya apa yang Dong Ha lakukan? Ji Yeon akhirnya menjauh dari
Dong Ha, “Kenapa? Memangnya apa yang aku lakukan?” Dong Ha mengejar Ji Yeon dan
mereka pun berkejar-kejaran di ruang tamu Ji Yeon dengan Dong Ha yang meminta
Ji Yeon untuk menunjukkan sesuatu padanya.
CEO Kwon membuat pengumuman bahwa
Ketua Tim Ban Ji Yeon telah terpilih sebagai peserta untuk Global Challenge Program.
Semua orang bertepuk tangan dan memberikan selamat, kecuali Ketua Byun.
Jadi, selama satu tahun, Ban Ji
Yeon akan bekerja di Week Issue, Inggris sebagai reporter pertukaran. Ketua
Byun langsung kelabakan, lalu bagaimana dengan kompetisi kepala editor? Tadinya
untuk mengubah suasana, CEO Kwon berniat mendatangkan orang baru, namun Ban Ji
Yeon telah merekomendasikan satu nama untuk dijadikan kepala editor. CEO Kwon
juga merasa dia pantas untuk ditempatkan di jabatan kepala editor.
Ketua Byun langsung protes, “Tunggu,
CEO! Apa maksudmu Ketua Tim Ban merekomendasikan... Itu omong kosong! Kau bilang
kami harus bersaing dengan ketat” CEO Kwon kembali menjelaskan bahwa orang itu
bukan saja yang direkomendasikan oleh Ban Ji Yeon, namun dia juga adalah orang
yang sudah diperhatikan sejak lama oleh CEO Kwon secara khusus.
“Ketua Tim Byun. Aku memilihmu sebagai
kepala editor dari Trouble Maker, Tolong lakukan yang terbaik” Ketua Byun kaget
dengan pengumuman itu, dia tidak pernah nyangka jika orang yang
direkomendasikan Ji Yeon adalah dirinya. CEO Kwon berharap Ketua Byun akan
bekerja keras dan para pegawai Trouble Maker lainnya memberi selamat padanya.
Chang Min sudah menduga ini akan terjadi. Setelah semua orang pergi tinggalan
Ji Yeon dan Ketua Byun. Ji Yeon memberi selamat karena Ketua Byun telah
terpilih menjadi Kepala Editor.
Ketua Byun bingung mengapa Ji
Yeon merekomendasikannya. Apakah Ji Yoen kasihan padanya? Merasa tidak enak
karena Ji Yeon pergi ke Inggris? Ji Yeon tersenyum mendnegar tuduhan itu.
Kenapa Ji Yeon harus merasa tidak enak padanya? Ji Yeon memilih berdasarkan
kemampuan Ketua Byun. Bukahkan Ketua Byun juga sudah tahu jika Ji Yeon bukan
orang yang mudah kasihan.
Lalu apa maksudnya
merekomendasikan Ketua Byun menjadi kepala Editor? Ji Yeon bertanya “Kau tahu
berapa banyak kursi di lantai atas?” Tanpa ragu Ketua Btun menjawab “9”
“4 dijit terakhir dari nomor Jung
Eun Chae?”
“0334”
“Artikel yang aku tulis tentang
korupsi layanan pengantar?”
“Minggu ketiga bulan Juli tahun
2013.|NKenapa kau menanyakan itu?”
Itulah alasan mengapa Ji Yeon
merekomendasikan Ketua Byun, karena dia mengetahui Trouble Maker dengan baik,
mulai dari kondisi kantor dan juga para pegawainya.
Ji Yeon kemudian berpesan pada
Ketua Byun, “Mulai sekarang, periksa kesalahan mengetik atau suruh cari ulang
cerita pada anggota Tim mu. Kau bisa memeriksa semuanya, kan? Dan tidak usah
baik pada anggota tim mu...”
Tak lama Ji Yeon segera
meralatnya, “Jangan dipikirkan. Lakukanlah apapun yang kau mau” Ketua Byun
makin bingung, apa yang Ji Yeon bicarakan?
Dengan penuh senyuman Ji Yeon
kemudian berkata, “Mulai sekarang, Carilah wanita yang cantik dan berkencanlah.
Uruslah Trouble Maker selama setahun ini” Ji Yeon mengajak Ketua Byun untuk berjabat tangan. Ketua Byun masih terpana mendengar kata-kata Ji Yeon, jadi dia agak ragu-ragu menerima ajakan jabat tangan dari Ji Yeon.
Kutukan sang penyihir telah
dilepaskan, akan kah Ketua Byun akhirnya medapatkan kekasih?
***
Episode 16 benar-benar fanservice
yah^^ aku kita Ayahnya Dong Ha akan menentang hubungan Ji Yeon dan Dong Ha,
ternyata dia malah kagum pada Ji yeon, tentu saja… Ji Yeon sudah mengembalikan
Dong Ha ke pelukannya. Dong Ha juga mau memikirkan masa depannya demi Ji Yeon,
ayah mana yang tidak bangga pada calon menantu seperti Ji Yeon.
Dong Ha tetep so sweet yah^^
setelah Ji Yeon memutuskan untuk tidak pergi ke Inggris, tapi dia memilih
melepaskan Ji Yeon mengejar impiannya, dia mempercayai Ji yeon dan juga dirinya
sendiri bahwa jarak diantara mereka selama setahun tidak akan membuat hatinya
terhadap Ji Yeon berubah.
Yong Soo Chul…. Wkwkwkw sepertinya
Eun Chae mulai merespon yah? Jadi beneran nih mereka mulai jadian sekarang ini?
Aduh ngakak liat pasagan Soo Chul-Eun Chae ini. Satunya gadis polos yang
blak-blakan satunya lagi pria penggombal yang tererat cinta sang gadis polos.
Tapi yah… kata orang… pria seperti Soo Chul ini, yang hobinya bergonta-ganti
pasangan, akan setia sampai mati jika sudah menemukan gadis yang bisa meluluh
lantakan hatinya, bahkan disaat gadis itu tak peduli padanya. Hahaha…
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
aulia ::: semangat ka... di tunggu part 2 nya yah...
BalasHapushappy ending nie kayaknya... sedih jg drama ini abis,,,, bakalan kangen sama dong ha....
Bak irfa, kok belum ada kelanjuta sinopsis god's Quiz 4 nya.aku bolak balik ngecek keblok nya bak irfa belum ada2...gomawo bak irfa. Semangat membuat sinopsisnya bak.sarang hae.hahahaha ...V
BalasHapusPaling suka DH-SChul couple shbat yg #konyol poooollll....msh q tggu part 2 nya mbak,,,1 lg finish...
BalasHapusBanget suka dg romancenya dong ha dan ji yeon,, aishh suka ama dong ha,, mski dah tau endingnya tetep nunggu sinop lngkapnya disini,, ku tunggu......
BalasHapusPart 2 y chingu...gomawo bgt wat sinopsisnya
BalasHapus