Ji
Yeon bersiap-siap untuk berangkat ke kantor di pagi hari. Dia dikejutkan dengan
kehadiran Dong Ha di depan pintunya, “Apa yang kau lakukan disini?” Dong Ha
bilang Ji Yeon harus pergi bekerja dan dia pun akan pergi untuk pekerjaan
part-time nya. Jadi Dong Ha akan mengantar Ji Yeon ke kantor.
Dengan
sepeda motornya? Ji Yeon tampak enggan, dia mengeluhkan jika tatanan rambutnya
akan berantakan jika dia memakai helm di pagi hari. Apa nya yang rusak? Dong Ha
tidak menerima alasan dan tetap ingin mengantar Ji Yeon.
Ji
Yeon pun tak bisa menolak, dia pergi ke kantor diantar Dong Ha dengan motornya.
Di perjalana ada sepasang kekasih yang berbahagia di dalam mobil, bahkan si
wanita memberikan kecupan mesra untuk kekasihnya. Dong Ha yang melihat hal itu
Nampak terganggu da segera memacu motor nya setelah lampu hijau menyala.
Tiba
di depan gedung Trouble Maker, Ji Yeon mengeluhkan penampilannya setelah dia
melepas helm dan Dong Ha memuji penampilan Ji Yeon yang sangat keren hari ini.
Ji Yeon bertanya apakah rambutnya baik-baik saja? Dong Ha tersenyum, sudah
berapa kali Ji Yeon menanyakannya?
Hari
ini Ji Yeon tidak boleh kelihatan lemah, karena Ketua Byun akan
bersenang-senang jika dia tahu pernikahannya di batalkan. Jadi hari ini Ji Yeon
harus tampil dengan gaya yang keren. Apakah Ji Yeon tipe orang yang tidak mau
kalah dimanapun? Tentu saja itulah dia. Dong Ha agak cemas dengan staf yang
lain, karena mereka juga terlibat dalam rencana kemarin.
Dong Ha malah berteriak,
“Aww… berhati-hatilah… berhati-hatilah” seolah memperingatkan staf lain pada
reaksi Ji Yeon hari ini. Ji Yeon jadi kesal dan menghentikan teriakan Dong Ha.
Tapi
kemudian Ji Yeon pamit pada Dong Ha, kemudian mengucapkan terima kasih karena
telah mengantarnya. Ji Yeon tersenyum manis pada Dong Ha sebelum dia masuk ke
kantor Trouble Maker. Dong Ha melihat dari jauh hingga Ji Yeon masuk, dan tetap
mengkhawatirkannya, namun dia tahu Ji Yeon adalah orang yang tangguh.
Saat
Ji Yeon tiba di dalam kantor, semua orang langsung menyambutnya karena semalam
dia tidak datang, terutama Young Shik yang penasaran apa yang terjadi kemarin,
apakah Ji Yeon tidak tahu mereka lama sekali menunggu? Ketua Byun juga protes,
padahal mereka ingin memberi kejutan, tapi Ji Yeon malah tidak muncul?
Rin
Ji malah salah fokus, daia bertanya apakah Ji Yeon bertengkar dnegan Philip
Noh? Young Shik mengeluh lagi dan Ji Yeon langsung memotongnya
“STOP!
Terjadi sesuatu kemarin, jadi aku tidak bisa datang. Terima kasih karena telah
merencanakan sebuah pesta kejutan untukku. Mulai sekarang, lebih baik jika
kalian tidak membuang-buang waktu dan uang untuk hal-hal yang tidak berguna
seperti itu”
Ji
Yeon pun berniat masuk ke dalam kantornya, namun dia berbalik dan berkata, “Ah..
dan juga… aku tidak akan menikah” Semua orang kaget mendengar kabar itu. Ban Ji
Yeon tidak jadi menikah dan dia tampak baik-baik saja?
Young
Shik yang paling penasaran, dia mengkikuti Ji Yeon ke ruangan dan bertanya,
“Sunbae! Sunbae! Kenapa kau tidak jadi menikah dengan Philip-hyung? Kau tidak
pernah membicarakan itu padaku”
Ji
Yeon mengingatkan Young Shik, “Apakah aku pernah membicarakan kehidupan
pribadiku?” Itulah.. Young Shik tampak sangat kecewa. Ji Yeon tidak peduli dan
berkata mereka akan rapat dalam waktu 10 menit lagi, apakah ada berita terbaru
tentang kasus RS?
Jae
Wong memberitahu jika dokter yang bertugas hari itu memberikan rekaman CCTV dan
dari sama terlihat jelas jika itu bukan kasus penolakan terhadap perawatan
medis. Lalu bagaimana dengan Media? Semuanya menjadi tenang, bahkan kehebohan
di SNS pun lenyap. Merebaknya kasus ini hanya menjadi berita sedih untuk
keluarga pasien meninggal.
Eun
Chae memberi saran jika mereka bisa membuat artikel tentang perasaan keluarga
pasien yang meninggal itu. Bagi orang lain, mungkin berita ini akan berlalu
begitu saja, tapi untuk keluarga almarhum itu adalah bekas luka yang akan ada
untuk selamanya.
Dong
Ha sedang melamun di rumahnya (eh rumah Soo Chul maksudnya). Apa yang dia
lamunkan? Dia mengenang apa yang terjadi semalam setelah dia melihat jawaban Ji
Yeon di buku momen ajaib.
Apakah
pernikahan Ji Yeon dan Shi Hoon batal karena dirinya? Ji Yeon jadi gugup, namun
dia menyangkal. Dong Ha berkata, “Aku bukan orang bodoh” Dong Ha kemudian
menarik Ji Yeon kedalam pelukannya dan dia berkata. “Ini belum terlambat bagi
kita”
Dong
Ha kemudian berkata dia sebelumnya sudah bilang jika Ji Yeon pada akhirnya akan
menyukai dia juga. Ji Yeon hanya berkatam “Yoon Dong Ha…” namun dia sama sekali
tidak menolak pelukan Dong Ha.
“Aku
sudah melihat buku itu. Apa yang dikatakn beruang kutub, itu tentang kita kan?”
Ji Yeon tak menjawab dan Dong Ha menganggap diamnya Ji Yeon menunjukkan bahwa
dia benar.
Dong
Ha tersenyum bodoh saat mengingat momen itu, berapa dia sangat bahagia karena
akhirnya dia tahu Ji Yeon juga menyukainya *OMG wajahnya Dong Ha manis banget
pas senyum gitu #abaikan*
Young
Shik mengajak Eun Chae untuk meliput berita, Ji Yeon memanggil Eun Chae dan
mengingatkannya apa yang sudah dia nasihatkan pada gadis itu, “Apakah kau ingat
apa yang katakan sebelumnya?” Dengan mantap menjawab Ya, dia masih ingat,
“Sederhana, unik dan berbobot”
Ji
Yeon malah meminta Eun Chae untuk mengabaikan semua itu saat bertemu dengan
keluarga almarhum, yang harus dia lakukan hanya satu hal. Dengarkan cerita
mereka dengan seksama. Hal yang paling penting adalah membuat mereka menemukan
ketulusannya. Eun Chae mengerti hal itu. Dia dan Young Shik pun pergi untuk
menemui keluarga almarhum.
Ketua
Byun datang untuk mengejek Ji Yeon, Bukan
kah Ji Yeon akan menggali kasus korupsi di RS itu? tapi ujungnya adalah
wawancara dengan keluarga pasien yang meninggal? Apakah setelah pernikahan di
batalkan dia menjadi lemah hati dan melupakan mentalitas Troble Maker? Apakah
penyihir tanpa air mata dan darah itu bisa dipenagruhi oleh hal-hal kecil
seperti itu? JI Yeon tadinya diam saja, namun Ketua Byun tidak berhenti.
“Philip
Noh yang menyedihkan” Ji Yeon kesal mendengarnya dan akhirnya dia bereaksi,
“Mulai sekarang, jika kau memnyebutkan nama Philip Noh di depanku…”
“Jika
aku melakukannya, apa yang akan kau lakukan?” Ketua Byun malah menantang.
“Aku
akan membeberkan rahasia Ketua Byun!” Ji Yeon mengancam dengan tegas.
Rahasia?
Rahasia apa? Ji Yeon pun membisikan rahasia tentang Ketua Byun yang dia
ketahui. Ketua Byun lansgung panik dia tidak menyangka jika Ji Yeon masih
mengingat hal itu.
Sebuah panggilan masuk ke ponsel Ji Yeon, itu dari Shi Hoon, Ji Yeon mengangkatnya
dan Shi Hoon mengatakan dia sudah tiba di bandara, tapi dia sepertinya masih ada
di pinggir sungai seperti itu *apakah itu terlihat seperti bandara?*
Shi
Hoon memikirkan penerbangan 12 jam yang akan dia lalui sungguh mengerikan. Shi
Hoon berpesan pada Ji Yeon, jika mulai saat ini, jangan lagi membahayakan diri
untuk mencari berita. Shi Hoon sangat terkejt saar mendengar Ji Yeon bahkan
pernah diancam. Dan juga sepertinya Ji Yoen terlalu banyak minum kopi, lebih
baik dikurangi. Jangan sakit dan jangan menangis lagi. Kali ini… Ji Yeon harus
bahagia.
Mendengar
pesan terakhir dari pria yang pernah mengisi hatinya selama lebih dari 6 tahun
itu membuat Ji Yeon tidak bisa untuk tidak meneteskan air mata, dia menangis
tertahan, tidak ingin Shi Hoon mendengarnya, dan akhirnya Ji Yeon mengucapkan
sebuah kalimat perpisahannya, “Terima kasih,, Sunbae”
Menurut
Na Rae, Shi Hoon sunbae datang seperti angin musim semi dan pergi pun seperti
angin lagi. Ji Yeon merasa dia baru saja terbangun dari mimpi yang panjang. Ya!
Ji Yeon menang harus Bangun! Lalu apa yang akan Ji Yeon lakukan sekarang?
Tentang apa?
“Kau
mengataka jika Shi Hoon Sunbae ingin kau mencoba untuk berkencan dengan Dong
Ha”
Ji
Yeon tidak merasa Shi Hoon mengatakan itu padanya. Na Rae pikir Ji Yeon itu
reporter, seharusnya dia bisa membaca sesuatu yang tersirat. Tadinya Na Rae
tidak ingin memberitahu Ji Yeon karena hanya akan membuat Ji Yeon merasa tidak
enak hati.
Tapi…
apakah Ji Yeon tahu seperti apa Dong Ha saat itu? Setiap kali ada kemajuan
hubungan Ji Yeon dengan Shi Hoon, maka Dong Ha akan datang ke toko mereka dan
mulai minum sendirian. Saat Dong Ha mengakui bahwa dia menyukai Ji Yeon di
depan ibu Ji Yeon, Na Rae merasa dirinya hampir mati karena menangis.
Min
Goo pun mengatakan hal yang sama, Min Goo juga merasa akan mati karena Dong Ha
tampak benar-benar menyedihkan. Ji Yeon tidak bisa menjawab apapun dia hanya
bisa menghembuskan nafas panjang.
Yoon
Se Joon datang ke rumah Soo Chul, Dong Ha yang membukakan pintu, dan dia tidak
ada pilihan untuk menerima Ayahnya. Ayah masuk dan memperhatikan rumah itu,
Dong Ha mempersilahkannya duduk dengan dingin, bahkan tanpa menoleh ke arahnya.
Ayah kemudian bertanya, apakah mereka (Dong Ha dan Soo Chul) makan dengan baik?
Dong
Ha tidak ingin Ayah berbasa basi, dia hanya meminta Ayah untuk mengatakan
tujuannya datang. “Pulanglah sekarang, sudah cukup kau hidup seperti yang kau
inginkan selama 3 tahun. Apakah kau pikir selamanya akan jadi anak-anak?
Sekarang kau sudah 25 tahun” Dong Ha tidak menjawab apapun. Dia sama sekali
tidak pernah berpikir untuk pulang.
Ji
Yeon pulang ke apartemennya, dia mengoceh sendiri, “Apakah aku mengatakan aku
tidak menyukai Yoon Dong Ha? Aku juga sangat menyukainya. Dia tinggi, tampan
dan memiliki kepribadian yang baik. Ah… benar… dia bahkan jago olahraga, dan
juga pintar. Tak ada satupun yang kurang”
“Mengapa
aku tidak ingin dia, ketika seorang pria sepeti itu mengatakan jika dia
menyukaiku. Aku seperti ini karena aku merasa bersalah”
Ji
Yeon menghela nafas panjang. Dia begitu merasa bersalah hingga dia tidak berani
menerima perasaan Dong Ha untuknya.
Dong
Ha mengantar Ayahnya pulang, Ayah berkata dia akan mempersiapkan agar Dong Ha
bisa kembali kuliah semester depan… Dong Ha langsung memotong dan berkaya, “Aku
bilang aku tidak mau! Aku tidak punya pikiran untuk kembali ke rumah maupun ke
kuliah”
Ayah
jadi sedikit naik pitam, apakah ini karena gadis yang sudah meninggal itu,
bukan kah sejak awal Ayah sudah menjelaskan… Dong Ha tidak ingin mendengar
penjelasan apapun dan merasa kesal karena Ayah membawa nama Young Chae, “Jangan
bawa-bawa nama Young Chae”
Ayah
merutuki Dong Ha dan memintanya untuk memperbaiki sikapnya yang seperti bayi
itu. Ayah tidak bisa melihat Dong Ha hanya hidup seperti pecundang. Ayah pun
kemudian pergi.
Dong
Ha sedikit kaget saat melihat Ji Yeon sedang berdiri di dekat pintu rumahya,
apakah Ji Yeon sdah pulang? Ya dia baru saja datang. Dong Ha pun meminta Ji
Yeon untuk masuk dan dia saat Dong Ha akan masuk… Ji Yeon memanggilnya, “Yoon
Dong Ha, apakah kau sudah makan malam?”
Ji
Yeon mengajak Dong Ha makan malam bersama di rumahnya, Ji Yeon datang membawa
sepanci makanan dengan penuh semangat meski kepanasan. “Oooh Baunya enak.. Ini
terlihat lezat!” Ji Yeon memuji masakannya sendiri dan mengajak Dong Ha untuk
makan dan mempersiapkan sendok untuknya. Sementara Dong Ha terlihat tak puas,
“Kau bilang kau akan memasak untuk ku, tapi itu hanya ramen?”
Ji
Yeon mendelik kesal, “Hanya ramen?” Ji Yeon mengambil sendok dan garpu yang
tadi dia persiapkan ungtuk Dong Ha, dan berkata dengan kerus, “Kemudian tidak
usah makan!” Dong Ha merajuk, “Kenapa kau jadi pelit seperti itu terhadap
makanan”
Bukannya
Dong Ha bilang itu hanya ramen, Ji Yeon masih tampak kesal. Dong Ha mengalihkan
topic bahwa ramennya akan segera mengembang. Dong Ha adalah Master Ramen, yang
terbaik adalah jika memakan mie adalah secepatnya setelah matang. Ji Yeon tak
mendengarkan dan cepat-cepat memakan ramennya.
Melihat
cara makan Ji Yeon, Dong Ha berkomentar agar Ji Yeon makan pelan-pelan saja,
nanti dia kena gangguan pencernaan. Ji Yeon Nampak tidak peduli dan tetap makan
dengan buru-buru, nampaknya Ji Yeon sangat lapar.
Selesai
makan ramen, Ji Yeon menyajikan kopi favorit nya untuk Dong Ha. “Enak kan? Ini
adalah Hawaiian Kona, kopi terbaik ke tiga di dunia. Ini adalah kualitas
tertinggi bahkan diantara sejenisnua, Kona ekstra mewah” Ji Yeon membanggakan
kopinya.
Dong
Ha tak percaya, “Kona?” Yups, Kona ekstra Mewah. Dong Ha berpikir rasa kopinya
aneh. JI Yeon kesal lagi. Apakah Dong Ha tidak tahu jika berapa harga kopi itu?
Itu adalah yang paling mahal dari semua paket yang tiba pekan ini.
“Kopi
campuran rasanya lebih baik. Ada apa dengan Kona?” Dong Ha berkomentar lagi
tanpa menggubris penjelasan Ji Yeon tentang harga kopi itu. Ji Yeon berniat
mengambil kopinya, Dong Ha menahannya dan berkata, “Dunia baru” hahahaha.
Ji
Yeon kemudian bertanya tentang apa yang dia lihat sebelumnya, dia mendengar apa
yang terjadi pada Dong Ha dan Ayahnya, mengapa mereka seperti itu? Dong Ha
tidak ingin membicarakan Ayahnya. Ji Yeon tidak menyerah, “Apakah kau
meninggalkan rumah karena kekasihmu?” Apa yang sebenarnya ingin Ji Yeon
ketahui? Dong Ha tampak tidak nyaman dengan rasa penasaran Ji Yeon.
“Yah..
aku hanya berpikir… mengapa Yoon Dong Ha meninggalkan rumha dan menjadi seperti
ini…” Dong Ha langsung memotong ucapan Ji Yeon, “Mengapa? Apakah aku terlihat
menyedihkan juga bagimu, Ketua? Karena aku seorang pecundang yang tidak
memiliki mimpi atau masa depan”
Ji
Yeon tidak mengatakan seperti itu. Dong Ha tidak ingin berbicara lagi dan
berterima kasih untk kopinya. Ji Yeon mencoba menjelaskan, mengapa Dong Ha jadi
bersikap seperti itu? Dong Ha hanya lelah, dia pun pamit pergi.
Soo
Chul muncul didepan Eun Chae dan bertanya mengapa dia pergi keluar di larut
malam begitu? Eun Chae kaget, mengapa Soo Chul ada disana?
“Apa
maksudmu mengapa? Apa hanya menunggu adik “kandung” ku, tapi mulai hujan” Eun
Chae tidak enak mendengarnya. Soo Chul bertanya mengapa Eun Chae baru datang,
ini satu jam lebih lambat dari biasanya.
Eun
Chae baru pulang dari meliput berita, kemudian pergi ke toko kelontong untuk
membeli bola lampu. Apakah Eun Chae akan mengganti bola lampur? Ya, bola lampu
di kamarnya mati sehingga harus diganti. Soo Chul langsung dengan suka rela
menggantikannya untuk Eun Chae.
Awalnya
Eun Chae menolak, karena dia bisa melakukannya sendiri, tapi Soo Chul berkata,
“Pekerjaanku adalah Master Part-time bahkan spesialisasiku adalah Master bola
lampu” Soo Chul mengajak Eun Chae untuk ke rumah Eun Chae agar Soo Chul bisa
segera menggantikan bola lampu di kamarnya.
Tanpa
banyak hambatan Soo Chul berhasil mengganti bola lampunya, Eun Chae takjub dan
Soo Chul meminta Eun Chae untuk menyalakan lampu. Setelah lampu di nyalakan,
Soo Chul bisa melihat kamar Eun Chae dengan jelas. Ups… tempat tidur Eun Chae
agak berantakan, dan Eun Chae langsung panik, mencoba membereskannya.
Soo Chul
malah berkata, “Ai, tidak ada
alasan untuk malu di depan Oppa
‘kandung’ mu” Eun Chae
semakin tidak enak hati mendengarnya.
Eun Chae berterima kasih atas bantuan Soo Chul,
tiba-tiba Soo Chul berkata dirinya lapar, Apakah dia ingin Eun Chae memberinya
beberapa potong buah-buahan?
“Ei…
tidak perlu. Tapi.. jika itu adalah yang kau inginkan, aku akan memakannya”
Kata Soo Chul dok bijak. Eun Chae kebingungan dan mengecek isi kulkasnya. Eun
Chae merasa menyesal karena dia tidak punya apa-apa kecuali kiwi. Dengan cepat
tanggap Soo Chul berkata, “Aku benar-benar suka Kiwi”
Ji
Yeon mendatangi RS Hanbit untuk menemui Yoon Se Joon, namun sekretarisnya
menolaknya bersikeras bahwa mereka tidak menerima interview, bukan kah mereka
sudah memberikan bahan laporan untuk artikelnya? Ji Yeon hanya sebentar, lagi
pula dia tidak menulis artikel hanya berdasarkan bahan laporan. Lagi
pula yang ingin Ji Yeon ketahui bukan tentang kasus ini saja…
Ayah Dong Ha
keluar dari ruangannya. Ji Yeon langsung memanggilnya, “Direktur Yoon Se Joon,
Aku Reporter Ban Ji Yeon dari Trouble Maker. Jika Anda memiliki beberapa
waktu…” Ayah menolak untuk diwawancara dan berniat pergi, namun Ji Yeon mencoba
menahannya.
“Tiga
tahun lalu, pasien Jung Young Chae, anda masih ingat kan? Dia adalah kekasih Yoon Dong Ha”
Nama
Dong Ha membuat Ayah menerima Ji Yeon di ruangannya. Ji Yeon meminta maaf jika
caranya kasar, namun dia tidak punya cara lain untuk menemui Yoon Se Joon.
“Apakah
kau mengenal, Urri Dong Ha?” Ayah bertanya dengan cemas. Ji Yeon tersenyum dan
berkata jika beberapa waktu lalu, Dong Ha bekerja di kantor Trouble Maker. Ji
Yeon juga mengatakan jika dia mendengar apa yang terjadi semalam di depan
rumah, karena dia bertetangga dengan Yoon Dong Ha.
Ayah
mengeluhkan, “Dia putraku satu-satunya, jadi kami memanjakan anak itu…”
Ji
Yeon berkata Dong Ha sangat dewasa, ada sesuatu yang ingin dia katakan pada
Yoon Se Joon tentang Dong Ha. Ji Yeon menceritakan tentang pertemuannya dengan
Dong Ha yang rela menjadi santa di musim panas untuk anak-anak yatim piatu.
Dong Ha juga menyelamatkan hidupnnya beberapa kali. Dong Ha adalah orang yang
sangat berbakat, tidak ada yang tidak bisa dilakukannya.
“Kami
belum lama bekerja sama, namun dia adalah partner terbaikku” Seperti itulah
Dong Ja do mata Ji Yoen.
Ayah
tersenyum mendengarnya, “Dia memiliki kasih sayang dan bakat sejak dia masih
kecil” Dong Ha sedang dalam kondisi down mengapa dia sekarang hidup seperti
itu. Dong Ha sudah hidup semaunya untuk beberapa lama, sudah waktunya dia
kembali. Dong Ha tidak mungkin hidup seperti pecundang selamanya.
Ji
Yeon tidak tahu apa yang terjadi 3 tahun lalu, namun seharusnya Yoon Se Joon
tahu bagaimana kehidupan Dong Ha selama 3 tahun ini. Jika dia tahu, Ji Yeon
yakin, dia tak akan menganggap Dong Ha pecundang.
Ji Yeon kemudian pamit dan
berterima kasih karena Yoon Se Joon telah meluangkan waktu untuknya. Sebelum pergi Ji Yeon meninggalkan sebuah alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi Yoon Se Joon
Min
Goo menyetelkan OST Superman untuk Na Rae, awalnya Na Rae sangat menikmatinya,
nmaun kemudian dia mengeluh, “Aku pikir ini tidak akan bekerja” Min Goo
bingung, mengapa? Apakah Na Rae tidak suka Superman? Apakah dia harus
menggantinya dengan Avengers?
Bukan
masalah itu, Maksud Ji Yeon adalah Ji Yeon dan Dong Ha. Min Goo mengerti, tapi
mereka berdua itu kenapa? Bahkan jika mereka tidak melihatnya, itu sudah sangat
jelas. Ji Yeon tidak bisa mendekati Dong Ha, karena dia merasa bersalah dan
Dong Ha ragu-ragu karena dia sedang memahami perasaan Ji Yeon.
Apa
yang mereka perlukan saat situasi seperti itu terjadi? Na Rae dan Min Goo
saling bersahutan, Sebuah perekat? Pengikat? Lem? Kemudian keduanya serempak
berkata, “Cupid of Love”
Soo
Chul curhat pada Dong Ha, “Kau tahu kan bahwa aku punya alergi kiwi? Kemarin
aku makan tiga buah kiwi. Lidahku terluka, bahkan sekarang aku tidak bisa
menelan air liurku”
Dong
Ha juga sama melamunnya dengan Soo Chul bukannya menanggapi curhatan temannya,
dia juga malah mengeluh, “Apa yang akan aku lakukan dalam sepuluh tahu ke
depan?”
Soo
Chul pun menggunam, “Oh,,, bagaimana kamarnya bisa begitu menarik? Apakah
lampunya tidak akan mati lagi? Aku membuang banyak tissue di toilet, tinggal
menunggu waktu untuk menjadikannya tersumbat” (Sengaja? Supaya Soo Chul bisa
balik lagi ke rumah Eun Chae? Ckckckc)
Dong
Ha masih mengawang-ngawang, apa yang bisa dia lakukan agar bisa menjadi orang
yang pantas untuk Ji Yeon yang dia sebut “Nyonya Ban”
Terdengar
bunyi ponsel berdering, keduanya tersadar dari lamunan dan masing-masing
mengangkat telepon, tapi ternyata ponsel nya tertukar. Setelah menukarnya, Soo
Chul berbicara dengan ayahnya dan Dong Ha berbicara dengan Min Goo yang
memintanya datang ke toko malam ini.
CEO
Kwon besiap-siap untuk pergi ke suatu tempat, dia bertemu dengan Ji Yeon
ditangga. Ji Yeon langsung curiga, “Kemana Anda akan pergi?” CEO Kwon
gelagapan, dia ada janji. Dengan siapa? “Distributor… tidak tidak… pemasang
iklan”
Ji
Yeon semakin gencar bertanya, siapa pemasang iklan itu? Dia mengenal hampir
sebagian besar pemasang iklan. CEO Kwon berkelit pemasang iklan itu baru,
mereka akan menandatangani kontrak hari ini. CEO Kwon melihat jam nya dan
berkata dia tidak punya waktu banyak, dan buru-buru pamit pada Ji Yeon yang
masih menatapnya penuh kecurigaan.
Merasakan
keanehan sikap bosnya itu, Ji Yeon segera menelpon ibunya, “Ibu, kau dimana?”
Ibu yang sedang duduk di sebuah restoran berkata dia sedang keluar karena
pertemuan bulanan bersama temannya. Ji Yeon semakin curiga bukannya
pertemuannya itu setiap hari Kamis? Ini adalah hari Selasa. Ibu bingung dan
mencari alasan.
“Itu
benar. Tapi wanita yang memiliki restoran Shing Shing menyebarkan rumor tentang
batalnya pertunanganmu, jadi aku meminya semua orang untuk datang agar bisa
menutup mulut mereka”
Ji
Yeon masih saja curiga, apakah itu benar? Tentu saja, Ibu harus segera menutup
mulut mereka supaya tidak tersebar fitnah apapun. Lebih baik mereka bicara lagi
nanti, kemudian Ibu menutup teleponnya.
Ternyata
Ji Yeon masih merasa curiga karena gelagat Ibu dan CEO Kwon. Apakah mereka
berkencan?
Ibu mengeluh mengapa Ji Yeon tiba-tiba
mengawasinya. Tak lama, CEO Kwon pun datang, “Jung Sook-ssi” (Ecieeee…) Ibu
langsung menyambutnya dengan sumringah, “Kau cepat sekali datang?”
CEO Kwon pun
tak menyia-nyiakan kesempatan malancarkan rayuan gombalnya, “Aku berlari demi
dirimu” Ibu pun langsung tersipu karenanya.
Ji
Yeon mendapat telepon dari Na Rae yang minta di belikan sesuatu, dan memintanya
datang malam ini. Mengapa Na Rae tidak meminta saja pada Min Goo? Awalnya Ji
Yeon menolak, namun setelah Na Rae menyebutnya ‘Ibu peri’ dan akan menjadikan
Ji Yeon Ibu baptis dari anaknya, Ji Yeon langsung setuju.
Rencana
Na Rae berhasil, membuat Ji Yeon setuju datang malam ini. Min Goo juga berhasil
meyakinkan Dong Ha. Namun Na Rae cemas sambil memegang sebuah kotak hadiah “Apa kau pikir
mereka akan menyukainya” Min Goo memberikannya semangat, “Tentu saja, kan
kau yang buat”
Ji
Yeon memuji ringkasan wawancara Eun Chae, namun Eun Chae malah berwajah murung.
Ji Yeon jadi bingung dan bertanya apakah ada yang salah? Eun Chae menyerahkan
materi yang diberikan Jae Wong pada Ji Yeon. Itu adalah materi tentang insiden
3 tahun lalu. Kenapa?
“Jung Young Chae adalah kakakku” Eun Chae berkata dengan sedih, Ji
Yeon terpana, “Jadi… Oh Mi Yeon dari Rumah Cinta adalah ibumu?” Eun Chae
membenarkan. Ji Yeon bingung mengapa Ibu Eun Chae bisa tinggal disana?
Dulu
Young Chae unnie sering menjadi sukarelawan disana, karena itulah ibunya
memilih tinggal disana karena merasa tinggal bersama Young Chae. Ji Yeon pun
mengerti dan merasa tidak enak pada Eun Chae.
CEO
Kwon dan Ibu sedang berjalan bersama setelah makan malam. CEO Kwon khawatir
karena ibu tidak makan dengan baik tadi. Ibu berkata makannya lezat, dan dia
makan banyak. CEo Kwon mengerti Ibu pasti kecewa karena batalnya pernikahan Ji
Yeon. Ibu merasa tidak ada yang lebih merasa lebih buruk dari Ji Yeon dalam hal
ini, Ji Yeon bukan orang yang mudah berpaling hati. Dia pasti sangat menderita
karena hal ini.
Melihat
ibu begitu lesu, CEO Kwon ingin menghiburnya, dia mengajak ibu ke tempat yang
biasa dia kunjungi saat sedang galau.
Tempat
itu adalah tempat memukul bola kasti yang di lempar mesin. Ibu sama sekali
tidak bisa melakukan permainan itu, bukannya melepaskan diri dari kegalauan,
ibu malah kelihatan kikuk dan kebingungan, apa yang harus dia lakukan? CEO Kwon
yang melihat di luar arena malah tertawa kegirangan.
Akhirnya
CEO Kwon masuk dan mengajari ibu melakukan pukulan dengan merengkuh Ibu dari
belakang sambil mengajarkan ibu cara memukul bola kasti itu. “Jangan
diturunkan. Tahan langsung seperti ini.
Ayunkan.”
Bukannya
konsentrasi mempelajari cara memukul bola, Ibu malah berdebar-debar tidak
karuan karena posisi mereka yang terasa begitu intim.
Namun ibu berusaha
memfokuskan diri dan mengikuti apa yang diajarkan CEO Kwon, saat bola datang,
ibu memukulnya dan… “Home Run” Bola yang ibu pukul terlempar jauh ke luar
lapangan, CEO Kwon bersorak kegirangan sementara ibu hanya melongo. Apakah itu
kekuatan cinta?
Mereka
akan mencoba melakukan pukulan sekali lagi, Ibu fokus pada pukulannya namun..
kini giliran CEO Kwon yang tidak fokus dan dengan sengaja memegang tangan ibu,
“Aku akan
memegang tanganmu dengan erat, Jung Sook-ssi” Ibu pun jadi tersipu karenanya.
Ji
Yeon datang dengan membawakan jus buah segar pesanan Na Rae. Ji Yeon jadi
penasaran akan secantik apa anak Na Rae hingga setiap hari mengidam buah terus.
Na Rae menirukan suara anak-anak dan berkata, “Terimakasih, Imho” Kalau dia
makan buah dia akan memiliki kulit yang sehat. Penuh dengan vitamin, Ji Yeon
berpesan pada si janin, “Kau tidak boleh lupa kalau aku yang membelikanmu buah setiap hari ya?”
Na Rae menjawab dengan semangat (masih menirukan suara anak-anak) “Ya, ya, ya”
Dong
Ha datang, dan Ji Yeon jadi merasa canggung. Dong Ha berkata Min Goo yang
menyuruhnya datang. Mereka memang mengundang Ji Yeon dan Dong Ha untuk datang.
Ada apa? Apakah haru ini adalah hari istimewa? Benar sekali, hari yang
istimewa.
Min
Goo dan Na Rae mengajak keduanya duduk. Hari istimewa apa sebenarnya hari ini?
Hari perhatian. “Apa kau tahu
kisah.. Kapdori dan Kapsoonyee? Mereka menikah dengan orang lain padahal mereka saling cinta. Kau tahu kenapa kenapa mereka tidak
menikah walau saling cinta?
Mereka tidak berani
mengungkapkan perasaan mereka” Na Rae
bercerita pada Ji Yeon dan Dong Ha.
Ji
Yeon tidak mengerti maksud Na Rae, “Apa yang kau bicarakan?”
“Di hari si
wanita menikah dengan orang lain,
Dia menangis
sepanjang malam. Dia merindukan si pria itu. Dari apa yang aku lihat Kalian seperti Kapdori dan Kapsoonyee” Itulah pendapat Na Rae.
Ji
Yeon menegur sahabatnya itu, “Baek Na Rae”
Na
Rae tidak ingin memperpanjang masalah, dia punya hadiah khusus untuk Ji Yeon
dan Dong Ha. Na Rae memberikan kotak yang sudah disiapkannya sejak tadi dan
menunjukkannya pada Dong Ha dan Ji Yeon. Isi kotak itu adalah dua buah kaos
untuk pasangan berwarna merah muda.
“Wolgaedong
fashionista Baek Na Rae Karya seni ini
dibuat dengan perhatian khusus Ta-da!”
Ji
Yeon tidak percaya dengan hadiah khusus itu. Apakah Na Rae ingin Ji Yeon dan
Dong Ha memakai itu? Na Rae sedikit kecewa melihat reaksi Ji Yeon, padahal dia
sudah bekerja keras merancang baju itu. Dong Ha langsung memuji Na Rae, “Sangat bagus
dan unik” Na Rae jadi senang. “Dong Ha, kau
tahu fashion juga ya”
Ji
Yeon juga harus mencobanya, Ji Yeon menolak, itu sangat norak. Apa yang salah?
Kaos itu terlihat sempurna dengannya, warnanya juga bagus. Cobalah. Di kaos itu
tertulis masing-masing inisial Ji Yeon dan Dong Ha. DH di kaos Ji Yeon dan JY di
kaos Dong Ha. Mereka terlihat sangat serasi.
Setelah
lama berpikir, Ji Yeon menatap Dong Ha dan merasa itu sangat lucu, Ji Yeon dan
Dong Ha pun tertawa bersama.
Dua
orang tamu datang ke toko, ternyata itu adalah Ibu dan CEO Kwon. Ibu sangat
kaget melihat ada Ji Yeon disana, dia langsung balik kanan berniat melarikan
diri, namun sayangnya Ji Yeon sudah melihatnya. “Stop!”
Ji
Yeon langsung mendekati ibunya, “Choi Jung Sook-ssi, Katamu kau bertemu teman temanmu?” Ibu langsung gelagapan, Ji Yeon beralih pada CEO Kwon, “CEO. Katamu kau pergi menandatangani kontrak
dengan pemasang iklan” CEO Kwon mencari
alasan, namun dia bingung apa yang harus dia katakan.
Ji
Yeon tahu mereka berdua sangat mencurigakan belakangan ini. “Apa hubungan
kalian sebenarnya?” Ji Yeon memperhatikan ibunya, “Apa kau bermake up? Ini baju baru” Ibu merasa terdesak. Dia sudah tertangkap basah dan tidak
tahu bagaimana caranya melarikan diri.
Dong
Ha yang melihat situasi rumit dan sulit ini langsung mengambil alih keadaan.
Dong Ha memberi salam pada Ibu dan CEO Kwon, “Annyeonghaseong” Ibu langsung
kegiranga, “Mr. Yoon, kau juga ada disini” CEO Kwon pun memberikan sapaan
ramah. Dong Ha berkata, bahwa mereka berdua (Dong Ha dan Ji Yeon akan segera
pergi) Dong Ha pun pamit sambil membawa Ji Yeon keluar dengan sedikit memaksa.
Ji
Yeon protes, “Pergi kemana?
Kita harus mencari tahu hubungan mereka” Dong Ha tidak mendengarkan protesnya dan pamit pergi
sambil menarik Ji Yeon keluar dan meminta Ibu dan CEO Kwon menikmati waktu
mereka berdua, “Tunggu… Ibu… CEO” Ji Yeon berteriak tertahan, namun Dong Ha
berhasil membawanya keluar.
“Mereka berdua
mencurigakan.” Ji Yeon tidak terima ibunya jatuh
cinta pada CEO Kwon, mengapa harus si tua keras kepala itu? Dong Ha merasa
tidak ada yang salah, CEO Kwon adalah orang yang keren.
“Kau tahu berapa
umurnya? Dia 5 tahun lebih muda dari ibuku” Ji Yeon tidak tenang dengan kenyataan itu dan sepertinya
Dong Ha merasa terganggu. “Cuma 5 tahun.
Emangnya salah?” Dong Ha dan Ji Yeon bahkan berbeda 14 tahun.
Ji
Yeon akhirnya meralat alasan keberatannya, “Dia adalah bos ku. Kami akan canggung kalau mereka berdua bertengkar.” Dengan simple nya Dong Ha memberikan usul, “Maka
berhentilah seperti diriku.” Ji Yeon
jadi kesal mendengarnya, apalagi Dong Ha memanggilnya dengan sebutan Nyonya
Ban.
Dong
Ha berkata dia punya permintaan. Dia ingin mereka memakai kaos pasangan yang
diberikan Na Rae.
Beberapa
saat kemudian, Dong Ha sudah menanti Ji Yeon dengan kaos pasangannya, sementara
Ji Yeon berjalan dengan malu-malu, dia merasa geli memakai kaos itu. “Na Rae
Noonim punya selera yang bagus” Tapi Ji Yeon merasa risih dan tertawa geli,
kenapa dia tertawa, dia terlalu malu untuk memakai kaos itu.
Dong
Ha malah sangat bangga, “Aku punya Ban Ji Yeon di hati ku” Dong Ha heran mengapa Ji Yeon merasa sangat malu padahal
tidak ada yang melihat. Dong Ha mengajak Ji Yeon duduk di kursi dimana Dong Ha
sudah menyiapkan dudukan kamera agar mereka bisa berfoto bersama.
“Apa ini? Kau ingin berfoto? Hei, ini sangat alay!” Meski Ji Yeon protes, tetap saja
dia tidak keberatan untuk berfoto bersama Dong Ha. Karena mereka sudah memakai
kaos pasanga, jadi gaya mereka pun harus mesra.
Mereka berfoto beberapa gaya
yang cute dan terlihat sangat akrab. “Menghadap
kedepan dan tersenyum. Smile!”
Ji
Yeon merasa ini sangat menyenangkan. Dia akhirnya bisa memakai kaos pasangan
karena Bae Na Rae. Dong Ha heran, "Kau tidak pernah memakai baju pasangan?” Ya. Ji Yeon tidak pernah sekalipun, menurutnya itu sangat
norak. Walau Norak tapi bagus kan? Ji Yeon tertawa dan merasa bajunya lucu.
Dong
Ha kemudian bertanya, “Ketua Tim. Apa aku kurang pantas.. Menjadi pacarmu?” Ji Yeon bingung mengapa Dong Ha tiba-tiba menanyakan hal
itu?
“Kenapa aku
meninggalkan rumahku dan hidup seperti ini…”
Ji Yeon tidak pernah bermaksud menganggap Dong Ha pecundang karena hal itu
namun Ji Yeon kesulitan menjelaskannya. Dong Ha tahu maksud Ji Yeon, dan dia
ingin memberika tahukan alasan mengapa dia meninggalkan rumah.
“Ini hanya
pelampiasanku saja. Tapi ketika aku
berpikir tentang hal itu,
Aku tidak yakin
pada mimpiku sendiri. Orang lain
bertambah maju.Tapi aku merasa tidak bisa lepas dari masa laluku”
Ji
Yeon bingung harus bekomentar apa, Dong Ha kemudian meminta Ji Yeon masuk,
karena Ji Yeon harus pergi bekerja besok pagi.
Saat Ji Yeon akan pergi, Dong
Ha memberikan kecupan di dahi Ji Yeon saat mengucapkan selamat malam, tentu
saja itu membuat Ji Yeon kaget, “Apa itu?”
“Si pria harus
mencium si wanita jika dia akan
pergi tidur saat
mereka memakai baju pasangan” Ji Yeon
langsung tersipu mendengarnya.
Dong Ha masuk duluan, dan meninggalkan Ji Yeon yang masih tersipu malu karena perlakuan pria itu. Apakah
kebahagiaan ini akan berlangsung selamanya?
***
Akhirnya sweet Scene yang sexy antara Ji Yeon dan Dong Ha kembali lagi, bye bye beruang kutub, semoga menemukan wanita yang tepat untuk mu di luar negeri sana >.<
Ngakak liat kelakuan Soo Chul yang pantang menyerah mengejar Eun Chae, semoga Eun Chae luluh pada akhirnya yah, sampe rela ngeboong tentang alergi kiwinya itu, pasti menderita itu makan 3 kiwi, untung aja nafas dia gak berhenti sejenak kayak dr. Han yang juga alergi kiwi, hihihi.
CEO Kwon dan Ibu... OMG,, wkwkwkwk No Comment deh, gemes liat mereka bedua pokoknya, hihihi.
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
setuju sma mbak irfa... seo joon-shi bner" manis saat snyum kya gtu, mbak irfa udh lhat blm running man yg trbaru... di situ seo joon bner" bkin klepek" deh, waaaah seruu pokokny!! aduuh maaf jdi ngelantur nee, ttp smngat ea mbak dn dtunggu part slnjutny
BalasHapusSweeeet banget sih liat pasangan ini, hihihii
BalasHapusSoo chul banget" dah ngejar cewek ampe segitunya, smpe nyumpel tisu di toiletnya eun chae hahaaa
Bwt pasangan ibu ama CEO kwon, bener ka no comment, tp jgn" si CEO kwon cuma mau mainin ibunya JY aja nih?
yeyy, udah ada episode 14nya. makasih mba
BalasHapussebenernya gak suka sama Shi Hoon... tapi sedih juga liat adegan itu.. dia mau mengorbankan perasaannya sendiri.
BalasHapuslagian...kenapa coba dulu gak pernah ngehubungin, percaya gitu aja sama si asisten, kita aja kalau mau putus perlu konfirmasi ulang kali.. jadi aja ada seseorang yang masuk menggantikan dia.. hehe...
tapi syukurlah, jadi Dong Ha bisa senyum lagi..
mungkin halangan selanjutnya adalah Direktur Yoon ya.. entah bagaimana reaksinya saat tahu Ji Yeon yang dia kenal sebagai mantan atasan Dong Ha dan membantunya berbaikan dengan Dong Ha, ternyata pacarnya Dong Ha..
halo mba irfa san mba mumu makasih atas sinopsisny aq baca semu sinopsi yang kalian buat. tapi mba mumu ko sekarang aq mau masuk ke blog mba ngk bias ya harus masukin email tp masukin email jg ngak biasa karna ngk diundang.apa sekarang blog mba mumu hanyu untuk yg diundang saja
HapusSH pasangannya sama beruang kutub beneran aja..,hehehe...
BalasHapusAaaaaigo!! Benaran balik lagi jadi episode'y DH&JY couple! :D suiiiiit bingit,, jadi senyum2 sendiri... DongHa malah bikin melting *.* :D
BalasHapuspart 2'y ditunggu!!! ;)
Mksh ya mba.ditunggu part selanjutny.
BalasHapusLanjutkan mbk part 2 nya..trims atas usahanya..smoga bsk sdh d posting klanjutan nya ya mbk irfa...
BalasHapusMbak irfa kok sekarang aku gak bisa baca di blognya mbak mumu. Peepus masuk dan hanya yyang di undang wajah. Pdahal tadi malam masih bisa.
BalasHapusAku juga mau diundang di blognya mbak irfa dan mbak mumu
BalasHapusmian...hatiku masih sakit walau jiyeon dan dong ha udah bisa senyum bahagia. shi hoon sunbe moga cepat dapat penggantinya ya........oh ya,,,aku juga kaget lo ngga bisa masuk ke blognya mba mumu lagi...ada apa yah?????????
BalasHapusawww...q suka dg hadiah yg di berikn baek na rae...baju itu cocok di pake sm nyonya Ban hehehe menurtku dr episode 1-14 baju couple ini yg paling pas dg ji yoon bukn style ji yoon g bagus tp bgku ngeliat ji yoon pake baju pasangn ini ji yoon jd keliatn muda n fresh...hihihi cukae yoon dong ha akhir'y hubungnmu dg JY ada kemajuan.
BalasHapusKaosnya kereennnnn.....jd pengen. Ji yoon harus sma Dongha.Ga rela klo ga sampe jadian lg....
BalasHapussemangat mb...lanjutin ke part 2 y
(Iya..g bs akses ke blog mb mumu.invite dong)
Iya kmr siang gak bisa masuk ke berbagi sinopsisnya mb mumu tp tadi malam aku coba bisa buka kok .... jenk irfa n jenk mumu makasih ya ditunggu kelanjutannya ... ( Ina )
BalasHapusMbak irfa ditunggu ya part selanjutnya
BalasHapusTetap semangat
Wulan
Oh ada alergi buah kiwi ya.... baru tahu. Emang sih sperti kayak ada getah tajemnya di lidah. Tp ak kalo mo ngupas tak potong dulu trus potongan td saling digesek2an sampe keluar semua getahnya. Dijamin aman deh dilidah...
BalasHapusMakasih mb sinopnya
Hadeuh....ini cerita so sweet bgt dari awal ampe skrg, bikin envy, dongha sebagai cwo itu gentle n care bgt... ada ga y di dunia nyata namja kyk gtu, mauuuu
BalasHapus#saran
BalasHapusMba Irfa, apa My short obsession udah bikin channel BBM? Kalo belom, gimana kalo bikin aja biar gampang diupdate pembaca... Kalo udah... Heheh kyknya sy Ɣang ga update ^^