Ji
Yeon menatap tulisan Dong Ha yang ada di buku Momen Ajaib “Would You Stay With
Me?” Ji Yeon teringat pada kata-kata Na Rae, agar Ji Yeon mencari tahu siapa sebenarnya yang ada di
hatinya. Ji Yeon hampir menangis, dia sadar siapa yang sebenarnya ada di hatinya
dan itu bukan Shi Hoon.
Ji
Yeon berlari menuju pintu, dengan gugup dia membuka pintu itu, dan saat
terbuka… Dong Ha ada disana. Ji Yeon menangis tanpa suara, Dong Ha bingung dan
bertanya, “Apakah ada yang salah?” Ji Yeon bingung bagaimana harus mengatakannya. Saat Dong Ha bertanya apakah Ji Yeon baik-baik saja, dia pun tidak menjawab. Ji
Yeon berusaha mengatakan isi hatinya.
Belum
sempat Ji Yeon mengatakan apapun, Dong Ha melihat cincin
berlian di jari manisnya saat Ji Yeon menyusut air matanya.
“Yoon Dong Ha… Kau tahu…”
Dong Ha langsung menyela, “Aku meminta maaf tentang yang sebelumnya. Seharusnya aku tida memojokan seperti itu” Ji Yeon bilang tidak apa-apa sambil membenahi rambutnya membuat Dong Ha
“Yoon Dong Ha… Kau tahu…”
Dong Ha langsung menyela, “Aku meminta maaf tentang yang sebelumnya. Seharusnya aku tida memojokan seperti itu” Ji Yeon bilang tidak apa-apa sambil membenahi rambutnya membuat Dong Ha
“Aku
menyesal.. Mulai sekarang… Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku lagi. Aku akan
segera pindah setelah aku menemukan tempat. Kita tidak akan bertemu satu sama
lain lagi”
Ji
Yeon jadi panik saat Dong Ha mengatakan itu. Dong Ha tidak perlu melakukan itu,
Ji Yeon bahkan ingin mengakui perasaannya pada Dong Ha, dia tidak ingin lagi
membohongi dirinya, tapi Dong Ha…
“Sekarang…
Aku akan melupakanmu” Pengakuan Ji Yeon kembali harus ditelannya saat dia
mendengar Dong Ha mengucapkan kata-kata itu.
“Seperti yang kau katakan, aku masih 25 tahun. Aku akan bekerja keras dan
mengembangkan bisnisku. Aku akan bertemu banyak orang dan menjadi lebih matang.
Jika aku sukses menjadi Master of Part-Time, maka aku akan melakukan wawancara
denganmu”
Dong
Ha meminta Ji Yeon untuk menyemangatinya. Inikah akhirnya? Ji Yeon bahkan belum
sempat membuat pengakuan dan Dong Ha sudah memutuskan untuk melupakannya. Tapi
Ji Yeon tidak bisa berbuat apapun saat ini. Itu adalah keputusan Dong Ha.
Soo
Chul tidak percaya dengan keputusan Dong Ha, kemana dia akan pergi? Padahal dia
sudah merelakan apartemennya untuk menyambut Dong Ha. Akh… apakah Soo Chul
meyesal karena tidak bisa membawa pulang Ye Rim? Siapa Ye Rim? Akh… mereka
sudah lama putus.
Jika bukan Ye Rim, lalu Seo Kyung? Eeyyy dia itu kekasih Soo Chul sebelum Ye Rim. Dong Ha memastikan apakah Soo Chul tidak bingung, karena dia sering kali bergonta ganti kekasih? Tentu saja tidak, dia tidak mungkin bisa melupakan nama wanita dan juga wajahnya.
Jika bukan Ye Rim, lalu Seo Kyung? Eeyyy dia itu kekasih Soo Chul sebelum Ye Rim. Dong Ha memastikan apakah Soo Chul tidak bingung, karena dia sering kali bergonta ganti kekasih? Tentu saja tidak, dia tidak mungkin bisa melupakan nama wanita dan juga wajahnya.
Soo
Chul sadar Dong Ha mengubah topik, selalu saja begitu. Jadi kapan Dong Ha akan
berencana pindah? Dia sedang mencari tempat, mungkin butuh beberapa hari. Dong
Ha bahkan tidak punya uang sepeser pun setelah membayar operasi Dong Jo. Selain
itu Dong Ha juga baru saja memulai kembali pekerjaannya sebagai Master of
Part-Time.
“Ketua
Tim,,, akan menikah” akhirnya Dong Ha mengatakan alasan keinginan dia untuk
pindah dari sana. Soo Chul mengo mendengarnya.
Soo
Chul setengah percaya mendengar kabar itu. Setelah Dong Ha pamit untuk
membersihkan diri Soo Chul bergunam pada dirinya, “Lalu apa arti ciuman itu?”
Pagi
hari, Ji Yeon dengan muka kusutnya baru bangun tidur membuka kan pintu untuk
ibunya. Ibu meracau Ji Yeon baru bangun? Tapi tidur itu baik untuk kulitnya. Ji
Yeon tidak mendengarkan ibunya, hingga ibu memanggil seseorang,
“Masuklah
Mr. Noh”
Ji
Yeon kaget mendengarnya, dia berbalik dan melihat Shi Hoon sudah ada di
rumahnya. Di panik karena penampilannya saat bangun tidur sangat kacau balau.
Ibu bahkan kaget melihat wajah Ji Yeon dan bertanya mengapa penampilannya
sangat buruk? Ji Yeon panik dan langsung masuk ke kamar untuk merapikan diri.
Ibu
berkata pada Shi Hoon, jika biasanya Ji Yeon tidak seburuk itu. Shi Hoon malah
menganggap Ji Yeon cute^^ Ibu jadi terharu mendengarnya. Apakah Ji Yeon
terlihat cute dimana Shi Hoon? Terserah sajalah, yang penting Shi Hoon bahagia.
Ibu pun mengajak Shi Hoon untuk duduk.
Ji
Yeon bertanya bagaimana Ibu dan Shi Hoon bisa datang bersama? Ibu sengaja
menelpon Shi Hoon untuk datang. Ji Yeon mengeluh mengapa ibu melakukan hal itu,
Shi Hoon itu butuh tidur lebih banyak. Ibu kesal, dia sudah tua, dia juga butuh
tidur lebih banyak, kenapa Ji Yeon selalu membela Shi Hoon?
Shi
Hoon berkata dia selalu bangun di pagi hari kok. Akhir-akhir ini dia selalu
mengantar Ji Yeon untuk pergi ke kantor. Ibu memperingatkan Shi Hoon untuk
tidak membiasakan itu, Ji Yeon akan segera minta di buatkan sarapan setiap pagi
jika begitu.
Ibu
berkata dia sudah memilih tanggal pernikahan. Ji Yeon tampak kaget
mendengarnya, mengapa ibunya bergerak begitu cepat. Bulan depan tanggal 16 atau
17 kemudian tanggal 26 juga hari yang baik. Ji Yeon panik, Bulan depan?
Mengapa
harus menunggu lebih lama? Musim panas akan sangat panas. Musim gugur akan
sangat sibu dan Musim dingin cuaca akan sangat dingin. Jadi Bulan Juni adalah waktu yang tepat.
Bagaimana
bisa mereka mempersiapkan pernikahan kurang dari sebulan? Bahkan mereka tidak
akan bisa mendapatkan gedung pernikahan. Ji Yeon pikir memangnya siapa ibunya
itu? Tentu saja ibu sudah mempersiapkan segalanya.
Ibu
menunjukkan beberapa brosur, di ketiga tempat itu ada tempat kosong. Putri dari
teman ibu adalah seorang Wedding Planer. Ji Yeon tak bisa membantah lagi, namun
Ji Yeon masih terlihat tidak sreg dengan keputusan ibu.
Na
Rae sedang menanti kue walnut yang dia minta dibelikan pada Min Goo karena
ngidamnya. Saat Min Goo datang, Na Rae tampak sangat senang dan menyambutnya
penuh senyuman. Dengan wajah cemberut Min Goo memberikan bungkusan kue walnut
itu.
“Ini
Kue Walnut dari Chuahn”
Min Goo membuka kardus kue itu, dan Na Rae mencium bau tidak sedap. Dia jadi mual, “Ugh, singkirkan. Aku mencium bau tepung” Min Goo langsung kesal mendengarnya.
Min Goo membuka kardus kue itu, dan Na Rae mencium bau tidak sedap. Dia jadi mual, “Ugh, singkirkan. Aku mencium bau tepung” Min Goo langsung kesal mendengarnya.
“Kau
mau kue walnut Chunahn ini sejak dini hari tadi”
Nae
Ra tidak peduli dan meminta Min Goo menyingkirkannya karena itu bau tepung.
Bagi Na Rae itu sangat amis. Apanya yang bau amis? Bahkan bau nya sangat lezat.
Na Rae juga mengomel, Min Goo membuat kue setiap hari juga dengan tepung dan
meminta menyingkirkannya. Na Rae tidak tahan menciumnya. Min Goo benar-benar
kesal dengan acara ngidam Na Rae ini.
Ji
Yeon melamun di dalam mobil saat Shi Hoon mengantarnya ke kantor. Shi Hoon
bertanya apakah dia harus membuat janji besok sore? Ji Yeon tidak juga
menjawab, karena pikirannya tampak ada di tempat lain.
Shi Hoon memanggilnya barulah Ji Yeon menyahut. “Maaf, apa katamu?”
Shi Hoon memanggilnya barulah Ji Yeon menyahut. “Maaf, apa katamu?”
“Pertemuan
dengan Wedding Planner yang dibicarakan ibumu” Ji Yeon berkata dia ada
wawancara besok. Dia akan memeriksa jadwalnya di kantor. Shi Hoon tidak banyak
komentar dan mengiyakan saja.
Dong
Ha mengikuti seorang pria tua masuk ke dalam sebuah gang sempit, ternyata
mereka ke sana untuk melihat sebuah rumah sewa. Dong Ha memperhatikan rumah itu
dan melihat wallpaper rumah itu sangat kusam. Dong Ha bertanya pakah pemiliknya
akan mengganti Wallpappernya? Tidak akan. Karena Wallpapper itu membawa
pertanda baik.
Dong
Ha bengong mendenarnya, “Apa?” Si Pemilik bercerita, penyewa sebelumnya lulu
ujian setelah dia pindah dari tempat itu. Dan penyewa sebelumnya lagi, dia
berhasil bekerja di sebuah perusahaan besar. Semua itu terjadi setelah dia
mengganti wallpaper dinding rumah itu dengan yang sekarang. Dia membacakan
tulisan yang tertera di dinding, “Kau bisa melakukannya!”
Dong
Ha mengeluh, tapi di suka wallpaper yang sederhana dan bersih. Tidak bisa,
wallpaper ini tidak boleh dig anti. Dong Ha akan berhasil jika tinggal di rumah
ini dengan wallpaper yang sekarang. Dong Ha masih tidak sreg dengan wallpaper
yang tampak kusam itu.
Pemilik
rumah sewa itu meminta Dong Ha memikirkan lagi saat Dong Ha akan pergi dari
sana. Harga Sewa rumah miliknya adalah yang paling murah di daerah itu. Dong Ha
berkata, dia akan pindah minggu depan.
Di
sebuah apartemen mewah yang berbanding terbalik dengan rumah sewa yang dilihat
Dong Ha, Shi Hoon sedang melihat-lihat sebuah kamar Apartemen, “Anda seharusnya
datang bersama tunangan Anda, Daerah ini popular diantara para wanita”
Fasilitas di Apartemen itu sudah sangat lengkap, ada TK berbaha Inggris juga sekola swasta yang bagus di daerah itu. Shi Hoon berkata, mereka hanya akan tinggal setahun disana, sementara rumah mereka sedang di bangun.
Fasilitas di Apartemen itu sudah sangat lengkap, ada TK berbaha Inggris juga sekola swasta yang bagus di daerah itu. Shi Hoon berkata, mereka hanya akan tinggal setahun disana, sementara rumah mereka sedang di bangun.
Ji
Yeon berkata pada Young Shik bahwa dia akan pulang duluan. Jika CEO bertanya,
katakan saja dia sedang membuat sebuah berita. Young Shik cemas melihat Ji
Yeon, apakah dia sakit? Dia tampak terlihat tidak baik? Tidak, Ji Yeon hanya
lelah.
“Hei… Pulau pengemis” Ji Yeon memanggil Jae Wong
dengan julukannya seperti biasa. “Kau tau SNS, kan?” Tentu saja. Bagaimana bisa
dia tidak tahu.
Ji
Yeon menyuruh Jae Wong untuk mendaftar di semua jenis SNS dan masuk melalui
portal yang cari tahu tenga iniside, rumor dan isu-isu terpanas yang sedang
terjadi. Kemudian buatlah daftarnya. Jae Woong menyanggupinya begitu saja. Jae
Woong berbangga diri, “Setidaknya aku memiliki 7000 pengikut” Waahh,, Young
Shik tampak takjub mendengarnya.
Itu
cukup baik, Ji Yeon meminta Jae Wong untuk mengirimkan email padanya dan
mengumpulkan semua materi di mejanya. Oke.
Rin
Ji datang dengan rusuh dan Ji Yeon langsung memberinya tugas, “Rin Ji, ini adalah laporan dari perusahaan pemasaran,
Edit dan ubahlah untuk besok” Rin Ji tidak fokus pada perintah Ji Yeon karena
saat menunjukkan laporan itu Ji Yeon memperlihatkan jari manisnya yang
terpasang cincin berlian besar. Rin Ji mengiyakan saja, namun terlihat sedikit
bingung karena cincin berlian itu. Kaget dan Iri?
Ji
Yeon tiba di Apartemennya dan dia melihat Ayah Dong Ha yang sedang memencet bel
di depan Apartemen Soo Chul. Dia teringat saat pria tua itu meminta Dong Ha
untuk kembali kuliah, namun Dong Ha berkata pada Ayahnya untuk tidak
mengkhawatirkannya. Karena tidak ada yang membuka kan pintu, Ayah Dong Ha pun
pergi dengan tangan hampa padahal tampaknya dia sangat ingin menemui putranya.
Di
toko Kue ikan, Na Rae menyampaikan pesanan dari pelanggan, “Min Goo-ssi,
seafood pancake” dengan wajah cemberut
Min Goo mengiyakan, dia tampak masih kesal dengan insiden kue walnut. Na Rae
melihat ekspresi suaminya dan bertanya apakah dia masih marah tentang kue
walmut? Min Goo berkata, tidak. Na Rae memberi tips agar Min Goo menggunakan
sedikit minyak supaya pancake nya tidak berminyak.
Na
Rae kemudian meracau, dia merasa ingin Mie Soba dingin dari Incheon dan
bertanya pada bayinya. Min Goo pura-pura tidak mendengarkan dan membikan
pancake seafood yang sudah siap saji. Na Rae lagi-lagi mencium bau tepung dan
dia kembali merasa mual. Na Rae langsung masuk ke dalam rumah. Min Goo merasa
stress karena hal ini.
Dong
Ha tiba di toko kue ikan, Min Goo merasa sangat lega melihat kedatangan Dong Ha
karena sejak tadi dia kerepotan bekerja sendirian. Dengan sigap Dong Ha
langsung membantu Min Goo melayani para tamu.
Min
Goo minta maaf karena dia menelpon Dong Ha dengan tiba-tiba. Dong Ha tidak
masalah dengan hal itu, apalagi Min Goo berjanji akan memberinya gaji. Dong Ha
bertanya dimana Na Rae Noonim? Min Goo lesu mendengarnya dan berkata tidak
tahu. Pesanan datang lagi, Dong Ha dengan sigap melayani pelanggan.
Soo
Chul memencet bel apartemen Ji Yeon, dia datang karena Ji Yeon yang memintanya.
Tadinya Ji Yeon pikir Soo Chul ada di tokonya, tapi ternyata Soo Chul datang
lebih awal. Dia memang ada di toko, tapi dia datang secepat peluru saat Ji Yeon
menelponnya *gombaaal*
Ji
Yeon memberikan sesuatu pada Soo Chul, makanan yang dibawa ibunya tadi pagi.
“Ibuku mampir pagi ini. Dia membawakan beberapa lauk untuk kalian berdua” Soo
Chul langsung merasa terharu. “Akh.. aku sangat menyukai ibumu” Ji Yeon
tersenyum saja mendengarnya.
Ji
Yeon menawarkan teh pada Soo Chul dan mempersilahkannya untuk duduk. Ji Yeon bertanya dimana Dong Ha? Dia bekerja.
Soo Chul penasaran, katanya Ji Yeon akan menikah? Ji Yeon membenarkan dan Soo
Chul memberinya selamat, meskipun…
“Aku
berharap kau bersama Dong Ha. Tapi.. Dong Ha sudah menjadi lebih baik. Jadi,
jangan khawtirkan dia. Lihat lah… dia bahkan masih belum pulang” Soo Chul
menunjuk ke jam tangannya. Mengisyaratkan Dong Ha saat ini sedang giat bekerja.
“Yoon
Dong Ha mengatakan dia akan pindah” Ji Yeon ragu-ragu memastikannya. Soo Chul
langsung lemas mengingat hal itu. Dia tampak kecewa pada keputusan Dong Ha.
Dong Ha bisa pindah ke rumahnya, tapi dia tidak bisa seenaknya keluar dari sana
hanya karena dia ingin.
“Tadi Ayahnya ada disini” kata-kata Ji Yeon membuat Soo Chul kaget. “Apa? Ayah
Dong Ha? Disini? Di rumahku? Mengapa?” Soo Chul panik sendiri dan akhirnya dia
membuat kesimpulan, jadi karena itukah Dong Ha ingin pindah?
Kemudian
Soo Chul menyadari sesuatu, “Tapi… dari mana kau tahu tentang Ayah Dong Ha?” Ji
Yeon bercerita jika dia tahu saat Dong Ha berada di kantor polisi waktu itu,
dia juga ada disana untuk meliput berita dan dia melihat Dong bersama Ayahnya.
“Apakah
ada masalah antara Dong Ha dan Ayahnya?” Ji Yeon bertanya karena penasaran. Soo
Chul langsung membuat gerakan mengunci mulutnya. Ji Yeon menegurnya, “Yong Soo
Chul” Tidak. Kali ini Soo Chul tidak bisa memberitahu Ji Yeon. Hal ini berbeda
dengan masalah Young Chae. Lagi pula, meskipun Ji Yeon mengkhawatirkan Dong Ha,
itu sama sekali tidak akan membantu Dong Ha.
Akhirnya
toko kue ikan Na Rae tutup juga. Min Goo sudah merasa jika Dong Ha pasti lapar
dia pun menyajikan banyak makanan untuk Dong Ha dan membuatnya takjub, apa ini?
“Ini
adalah buah segar yang dibeli Ji Yeon, ini adalah kue walnut yang aku beli di
Chunahn pagi ini?” Waw, Chunanhn? Dong Ha kaget mendengarnya. Min Goo pun
menunjukkan kue yang di buat oleh Chef terkenal di Myungdong. “Makanlah semua
itu”
Dong
Ha tampak senang, karena makanan itu tampak lezat. Dong Ha mulai makan dan dia
bingung mengapa Min Goo tidak ikut makan?
“Melihat
semua ini membuatku merasa marah” Dong Ha bingung dengan sikap Min Goo,
memangnya kenapa?
“Kau
tahu… Na Rae… Ketika dia mengatakan ingin sesuatu, aku terbangun tengah mala
dan akhirnya aku pergi kemanapun, seperti Itaewin, Jangchoongdong, Chunahn dan
Myungdong. Aku membelikan semuanya dan membawanya pulang.Tapi dia bahkan lupa
berterimakasih, dia hanya marah padaku karena mereka bau amis di hidungnya”
Dong
Ha mengerti bahwa Na Rae sedang terkena, Morning sickness yang buruk. Bahkan dia pernah mendengar ada
wanita yang lebih buruk dari itu. Min
Goo mengeluh, “Apakah hamil itu sebuah masalah besar? Tadi dia mengatakan
padaku, bahwa dia ingin mie soba dingin saat aku sedang sangat sibuk. Lagi pula
dia akan menyuruhku untuk membuangnya juga”
Dong
Ha memahami perasaan Min Goo, Hyungnimnya itu pasti merasa sangat kesulitan.
Min Goo kembali mengeluhkan, “Akhir-akhir ini…
Jika aku mendengarnya memanggilku, ‘Min Goo-ssi’ Aku rasanya ingin lari”
Tanpa
Min Goo tahu, Na Rae mendengarkan semua perkataannya pada Dong Ha, dan tentu
saja Na Rae merasa sedih dan kecewa mendengarnya. Dia tidak percaya jika Min
Goo berpikiran seperti itu selama ini terhadap kehamilannya.
Shi
Hoon menelpon Ji Yeon bertanya tentang rencana bulan madu mereka. Bagaimana
dengan Yunani? Shi Hoon suka pergi ke Kroasia. Kemudian Shi Hoo juga suka
Australia, ada batu di tengah gurun yang benar-benar indah. Ji Yeon hanya
menjawab, dia suka kemanapun Shi Hoon akan pergi. Asalkan itu bukan Alaska
(trauma 6 tahun lalu). Baiklah, besok Shi Hoon akan menjemput Ji Yeon
pagi-pagi.
Setelah
menutup telepon, Shi Hoon bergunam, “Dulu dia ingin ingin pergi ke banyak
tempat” Ji Yeon sudah banyak berubah.
Dong
Ha pulang ke rumah setelah larut malam dan bertemu dengan Soo Chul yang sedang
menonton TV, apakah Dong Ha bekerja hingga selarut ini? Dong Ha berkata dia
minum bersama Min Goo Hyungnim setelah menutup toko.
“Tadi… Ayahmu kesini” Dong Ha kaget mendengarnya. Soo Chul bercerita bahwa tadi
dia mampir ke tempatnya Ji Yeon, dan dia bilang dia melihat Ayah Dong Ha. Apa
yang dikatakan Ji Yeon? Dengan jujur Soo Chul berkata, Ji Yeon bertanya apakah
ada sesuatu antara Dong Ha dan Ayahnya? Soo Chul berkata, “No Comment”
Itu
adalah yang terbaik. Soo Chul tidak perlu mengatakan hal yang tidak perlu pada
Ji Yeon. Soo Chul bertanya, Apakah Dong Ha tidak akan pergi menemui Ayahnya?
Dong Ha merasa dia tidak perlu melakukan itu.
Pagi-pagi
Na Rae muncul di Apartemen Ji Yeon dengan sebuah Koper dan busana bepergian. Ji
Yeon kaget melihatnya, “Apakah kau akan pergi ke suatu tempat?”
Dengan santai Na Rae bilang dia meninggalkan rumah. Ji Yeon kaget dan bertanya lalu bagaimana dengan Min Goo? Ji Yeon tidak peduli, Min Goo masih tidur saat Na Rae pergi dari rumah. Tapi Na Rae tahu Min Goo hanya pura-pura tidur.
Dengan santai Na Rae bilang dia meninggalkan rumah. Ji Yeon kaget dan bertanya lalu bagaimana dengan Min Goo? Ji Yeon tidak peduli, Min Goo masih tidur saat Na Rae pergi dari rumah. Tapi Na Rae tahu Min Goo hanya pura-pura tidur.
Ji
Yeon bingung, ada apa dengan mereka, samapi kemarin mereka masih mesra, apa
yang terjadi? Na Rae curhat, Min Goo
berkata, sekarang ini, jika Na Rae memanggil ‘Min Goo-ssi’ dia merasa ingin
melarikan diri. Min Goo juga bilang, kehamilan Na Rae adalah masalah besar dan
dia merasa ingin mati jika Na Rae hamil lagi.
Jadi?
Apa yang ingin dilakukan Na Rae sekarang? Dia meminta ijin untuk tinggal
beberapa hari di rumah Ji Yeon. Ji Yeon tidak peduli, Na Rae boleh melakukan
apapun yang diinginkannya. Ji Yeon harus pergi bekerja. Na Rae berpesan agar Ji
Yeon membelikannya mangga segar saat perjalanan pulang.
Di Kantor, Rin Ji meributkan tentang cincin berlian Ji Yeon. Dia mengatakan jika Ji Yeon sepertinya dengan sengaja menunjukkannya saat menyuruhnya mengedit laporan pemasaran. Yang lain tidak percaya, dan bertanya apakah Rin Ji memakai lensa kontaknya?
Semua orang penasaran dengan rencana pernikahan Ji Yeon, tapi tidak dengan Eun Chae, dia tampak tak senang mendengar kabar itu. Mungkin dia berpikir, Jika Ji Yeon akan menikah dengan kekasihnya, lalu bagaimana dengan Dong Ha?
Ji
Yeon datang dan Young Shik langsung ribut, “Ji Yeon Sunbae, Chukae” Ketua Byun pun bahkan mengucapkan selamat
karena akhirnya Ji Yeon menikah juga. Pernikahan apa? Mereka bahkan belum
memilih tanggal. Tapi pastinya mereka akan segera memilih tanggal kan?
Rin
Ji penasaran apakah cincin Ji Yeon itu berlian? Dia benar-benar takjub melihat
cincinnya. Ketua Byun berkata dengan nyinyir, karena merasa tidak percaya ada
juga orang yang mau menikahi penyihir. Apakah Ji Yeon akan mentraktir mereka
karena kabar bahagia ini? Ji Yeon mengabaikan ocehan Ketua Byun.
Young
Shik sangat bersemangat mengatahui tentang lamaran Ji Yeon, “Bagaimana Philip Hyungnim melamarmu?” Terakhir
kali dia memajang fotomu yang sangat besar di galeri, apakah kali ini dia
membawamu dengan kapal pesiar? Ataukah menyewa seluruh bioskop untukmu? Sunbae…
beritahu kami. Dimana dan Bagaimana dia melamarmu?”
Ji
Yeon kesal dengan rengekan Young Shik dan berkata, “Apakah kau ingin mati?
Berhenti bertanya!” Young Shik pun langsung diam. Padahal dia sangat penasaran.
Ji
Yeon mengecek laporan isu yang sedang panas dari Jae Woong, “Rumah sakit
pembunuh, Cerita menakutkan di UGD. Apa ini?” Jae Wong menjelaskan itu adalah
cerita yang sedang heboh di SNS. Ada wanita yang meninggal setelah ditolak
masuk ke UGD, berita itu sedang tren saat ini.
Wanita
itu seharusnya masuk ke UGD, tapi dokter di RS itu menolak menerimanya. Dia
kemudian di kirim ke RS lain, tapi dia meninggal saat di perjalanan. Memangnya
tidak ada dokter di RS itu? Seorang pasien VIP datang, dan semua dokter bedah
di RS itu menangani pasien VIP tersebut.
Ji
Yeon bertanya, di RS mana peristiwa ini terjadi? Hanbit Medical Center. Ji Yeon
teringat pada Ayah Dong Ha, bukankah itu RS milik Ayah Dong Ha?
Ji
Yeon mendapat telepon dari Shi Hoon, tapi dia jadi bingung, dan bertanya pada
Young Shik apakah mereka bisa menunda wawancara dengan dr. Joo Hyun Mi? Tidak
bisa! Dia akan pergi ke Luar Negeri akhir pecan ini. Ji Yeon pun minta maaf
pada Shi Hoon karena dia tidak bisa pergi hari ini karena ada wawancara.
Na
Rae sedang menyiram bunga saat Soo Chul keluar untuk pergi bekerja, Dong Ha
menyusulnya karena Soo Chul meninggalkan ponselnya. Na Rae pun menyapa Dong Ha
dan Soo Chul. Dengan ceria Soo Chul menyapa Na Rae dan menggombalinya, “Hai
Noonim.. Wow… Kau begitu modis. Kau terlalu baik untuk berada di toko kue ikan”
Na Rae berterima kasih dan tersipu di buatnya.
Dong
Ha mengingatkan, bukan kah Soo Chul sudah terlambat? Soo Chul pun bergegas
pergi setelah berpamitan pada Na Rae.
Dong
Ha bertanya apa yang membuat Na Rae berada di rumah Ji Yeon? Bagaimana dengan
Min Goo-hyungnim? Na Rae tampak sedikit kesal karena Dong Ha membicarakan Min
Goo, saat ini Na Rae sedang menikmati dirinya yang dulu dan tidak ingin
membicarakan tentang ‘orang itu’
Dong
Ha bingung, ‘orang itu?’ Bukan kah dia (Min Goo) ingin lari jika Na Rae memanggil
namanya. Jadi lebih baik Na Rae tidak menyebutkan nama. Oooo… Dong Ha berusaha
memahami Na Rae.
Ibu
mengomel karena kelakukan Ji Yeon, sesibuk apa dia sehingga tidak bisa datang
untuk mempersiapkan pernikahannya sendiri. Shi Hoon membela calon istrinya itu,
Ji Yeon tidak bisa membatalkan wawancara. Heeuu,,, ibu masih kesal, karena Ji
Yeon harus begitu sibuk.
Karena
tanggal pernikahannya sudah dekat, Shi Hoon dan Ji Yeon harus mengambil foto pre wedding Minggu ini, karena dibutuhkan setidaknya waktu sebulan untuk setiap
frame nya agar siap. Bagian tersulitnya adalah mendapatkan studio. Tapi… karena
pengantin pria nya adalah orang yang sangat terkenal, mereka mendapatkan
reservasi di studio terbaik.
Ibu
sangat senang mendengar kabar dari Wedding Planner itu, “Benarkah?” Ya.. Studio
itu bahkan menganggap itu suatu kehormatan untuk mereka. Ibu bangga pada Shi
Hoon karena dia adalah Fotografer dunia yang terkenal. Wedding planer pun
memberikan profil studio nya pada Shi Hoon.
Shi Hoon mengudang ibu ke rumahnya. Ibu
memberikan sebuah kotak pada Shi Hoon. Apa itu? Saat di buka, kotak itu berisi
sepasang sepatu yang cocok dengan sebuah gaun pengantin. Tadinya ibu yang akan
memberikannya pada Ji Yeon, tapi menurut ibu akan lebih baik jika Shi Hoon yang
memberikannya. Itu adalah sepasang sepatu yang Ji yeon beli 6 tahun lalu untuk
acara pernikahan mereka.
Ji
Yeon membelinya sebulan sebelum pernikahan, dan mencobanya setiap malam dengan
hati senang. Ibu bahkan sempat bertanya mana yang lebih Ji Yeon cintai,
sepatunya ataukah pengantin pria nya.
“Shi
Hoon” ibu memanggil calon menantunya dengan serius.
“Iya
bu”
“Enam
tahun… Kau tahu banyak yang berubah sejak saat itu kan? Kalian bisa kembali
bertemu lagi seperti sekarang… Aku pikir itu adalah takdir yang ajaib”
Shi
Hoon juga berpikir demikian. Ibu kembali berpsan agar mereka hidup dengan baik
dan harus berbahagia. Shi Hoon mengiyakan harapan ibu.
Ji
Yeon dan Shi Hoon melihat-lihat apartemen yang akan mereka tempati setelah
menikah nanti. Bagaimana pendapat Ji Yeon? Sangat menyenangkan. Tempat itu akan
menjadi tempat tinggal mereka selama satu tahu, selagi mereka membangun rumah
mereka. Untuk sementara mereka tidak bisa memiliki anjing peliharaan, karena
itu akan sangat sulit merawat mereka di sebuah apartemen.
Semantara
Shi Hoon mengoceh, Ji Yeon malah tampak melamum, mempertimbangkang sesuatu.
Kemudian dia memanggil Shi Hoon, “Sunbae. Pernikahan kita… Apa kau pikir ini
tidak terlalu buru-buru? Kau dan aku… Kita baru saja memulai kembali berkencan”
Shi
Hoon langsung menebak, “Apakah karena Yoon Dong Ha?” Ji Yeon diam saja. Shi
Hoon mengerti jika Yoon Dong Ha menyukai Ji Yeon. Pastinya Ji Yeon jadi
memikirkan di juga, apalagi mereka berdua bekerja bersama dan sempat
menghabiskan waktu bersama dalam satu atap. Tentu saja wajar jika Ji Yeon memikirkan
Yoon Dong Ha dan di atas semua itu, Shi Hoon telah kehilangan waktu
kebersamaannya selama 6 tahun. Shi Hoon sangat mengerti itu.
Ji
Yeon terpana, dia ingin mencoba mengungkapkan kebenaran tentang hatinya, tapi
mengapa Shi Hoon berusaha mengerti dirinya?
“Jujur… Aku bingung” Shi Hoon menenangkan Ji Yeon, “Mulai sekarang, aku
tidak akan membuatmu cemas. Ketika waktu berlalu semuanya akan baik-baik saja”
Dong
Ha kaget melihat berita di Internet tentang Rumah sakit ‘H’ yang menolak pasien
dan pasien tersebut meninggal dalam perjalanan ke RS lain. Dia tahu benar itu
adalah RS Ayahnya, apakah karena alasan itu Ayahnya mencarinya beberapa hari
lalu. Kira-kira apa yang harus di lakukan Dong Ha?
Eun Chae sedang berjalan menuju rumahnya, saat Soo Chul datang mengagetkannya, “Jung Eun Chae Mengapa kau begitu terlambat ?” Eun Chae kaget dan bertanya apa yang dilakukan Soo Chul di dekat rumahnya? Itu karena Eun Chae tidak datang sampai Soo Chul menutup tokoknya, jadi dia melihat apakah Eun Chae sudah pulang. Tapi ternyata lampu di rumah Eun Chae tidak menyala, jadi Soo Chul khawatir mengapa Eun Chae belum pulang?
Eun
Chae merasa heran, Soo Chul kan bisa menelpon. Akh… tapi itu tidak keren,
pertemuan secara kebetulan sebagai alasan, bukan kah itu fantasi dari setiap
wanita? Eun Chae merasa heran dengan sikap dan penampilan Soo Chul,
“Apakah
kau tertarik padaku?” Soo Chul langsung panik, “Apa? Apa… bagaimana bisa seorang wanita mengarakan
hal itu pada seorang pria?”
Eun
Chae pergi meninggalkan Soo Chul, tentu saja Soo Chul langsung menghadangnya,
“Mengapa kau pergi saat kau belum menjawab? Aku sedih”
Eun
Chae tersenyum pada Soo Chul dan berkata, “Aku…
menanggap Oppa seperti Oppa kandungku. Aku merasa nyaman bersamamu dan
kau bisa diandalkan” Soo Chul langsung mengo mendengarnya.
“Hati-hati
di jalan yah” Eun Chae pun pergi meninggalkan Soo Chul yang masih termangu.
\
Kepala Soo Chul mengikuti kemana Eun Chae pergi dan bergunam, “Dia melemparkan pukulan tanpa peringatan, Aki pikir dia itu peri, ternyata dia seorang Siluman rubah”
\
Kepala Soo Chul mengikuti kemana Eun Chae pergi dan bergunam, “Dia melemparkan pukulan tanpa peringatan, Aki pikir dia itu peri, ternyata dia seorang Siluman rubah”
Ji
Yeon tiba di rumah dan melihat rumahnya begitu berantakan, Na Rae menyapanya sambil sibuk makan dan membaca
komik, “Kau gila… Yak! Kau sudah kehilangan akal yah?” Ji Yeon kesal dan
melempar bungkusan yang di bawanya ke sofa. Itu adalah mangga pesanan Na Rae.
Na Rae langsung bersemangat untuk memakannya
bahkan tanpa dikupas. Ji Yeon heran bukan kah Na Rae bertengkar dengan Min Goo
karena morning sickness nya? Lalu apa ini? Nafsu makan Na Rae malah terlihat
sangat besar. Itu juga menjadi misteri bagi Na Rae, mengapa setelah datang ke
rumah Ji Yoen nafsu makannya kembali. Itu pasti karena tidak tercium bau tepung
di rumah Ji Yeon.
Na
Rae sedang menonton tv, saat Ji Yeon datang dan mendesakan diri duduk di sofa.
Ji Yeon bertanya apakah Na Rae sudah membersihkan make up nya? Untuk apa dia
bahkan tidak mencuci mukanya, karena dia hanya diam di rumah saja. Dasar Jorok!
Ji
Yeon mengoleskan pembersih wajah ke muka Na Rae dan membuatnya protes. Ji Yeon
menyuruh Na Rae mencuci wajahnya. Itukan tidak ada gunanya, karena dia hanya
diam di rumah. Ji Yeon langsung nyolot, “Apakah ini rumahmu? Ini adalah
rumahku!”
Na
Rae akhirnya menurut, dia membersihkan wajahnya dan berjalan ke kamar mandi
sambil mendengar ocehan Ji Yeon yang menyuruhnya untuk membersihkan wajah agar
terlihat cantik dan tetap dicintai oleh Min Goo. Lalu… Ji Yeon menyuruhnya
untuk mandi juga, karena Na Rae bau. Sing… Na Rae tak bisa membantah apapun
lagi.
Soo
Chul pulang dengan kesal. Dong Ha yang sedang melihat kasus di RS Ayahnya
langsung menutup Laptopnya.
Dong
Ha pamit mau pergi tidur, Soo Chul menahannya, “STOP” Dong Ha tidak jadi pergi.
“Duduk” Dong Ha pun duduk kembali. Soo Chul kemudian bertanya pada Dong Ha, “Apakah
kau… pernah merasa Noonim itu Noona kandungmu? Tidak pernah kan?”
Soo
Chul tampak menggalau, Dong Ha bingung ada apa dengan sahabatnya itu. “Adik dan
saudara kandung berarti keluargamu. Kau
tidak boleh memiliki perasaan lebih pada mereka”
Dong
Ha mencoba mengetes kesabarannya dengan mengacungkan jarinya dan bertanya, “Ini
berapa?” Soo Chul tidak menjawab, Dong Ha bertanya lagi, “Berapa?” Soo Chul tidak
mau menjawab, terserah sajalan. Soo Chul mengulingkan badannya ke sofa, lalu
bergunam, “Aku menolak menjadi saudara” Soo Chul benar-benar frustasi karena
Eun Chae hanya menganggapnya Oppa kandung.
Dong
Ha bingung, apakah Soo Chul salah minum obat?
Ji
Yeon dan Na Rae bersiap untuk tidur. Ji Yeon bertanya bagaimana dengan Min Goo?
Apakah dia menelpon? Na Rae berkata dengan sedih, pasti Min Goo lebih senang
tanpa dirinya. Apakah Na Rae tidak khawatir pada tokonya? Untuk apa khawatir,
Min Goo sudah mempekerjakan seorang pekerja paruh waktu. Akhir-akhir ini Dong
Ha membantunya.
Na
Rae tiba-tiba berkata, “Kau harus memikirkan lagi untuk menikah. Semua pria
sama” Ji Yeon mengabaikannya dan berkata bahwa hari ini dia dan Shi Hoon
menlihat apartemen yang akan mereka tempati nanti. Lalu… Apakah Ji Yeon
berakhir dengan Dong Ha?
Ji
Yeon juga bingung, apa yang harus dia lakukan pada Dong Ha? Ji Yeon bahkan
tidak bisa mengakui perasaannya pada Dong Ha. Mengapa? Karena Dong Ha bilang,
dia akan melupakan Ji Yeon. Karena dia masih muda. Dia akan bekerja keras. Dia
akan bertemu banyak wanita. Na Rae jadi gemas, itu karena Ji Yeon tidak
mengatakan perasaannya pada Dong Ha.
Ji
Yoen tidak bisa hanya memikirkan dirinya sendiri. Selama ini dia selalu
menyakiti Dong Ha. “Aku seharusnya mendukungnya untuk memulai hidup baru. Aku
tidak bisa menghentikannya di tengah jalan lagi”
Lalu
bagaimana perasaan Ji Yeon terhadap Shi Hoon? “Dia orang yang baik. Aku bersiap
untuk menikahi orang yang sama dua kali. Bukan kah itu yang terbaik yang bisa
kulakukan di akhir usia 30 tahun-an ku?”
“
Aku kira, kau dan Shi Hoon sunbae memiliki takdir yang luar biasa”
Sebenarnya,
Ji Yeon juga bingung dengan Yoon Dong Ha. Shi Hoon sudah tahu, dia mengerti. Na
Rae kaget mendengarnya, apakah itu benar? Begitulah, dan Ji Yeon merasa hatinya
sakit saat mendengar Shi Hoon mengatakan hal itu.
“Apakah
kau juga berpikir bahwa aku akan baik-baik saja seiring waktu berlalu?” Ji Yeon
bertanya dengan bingung. Na Rae hanya
berkata, “Kau dan Shi Hoon Sunbae dan juga Dong Ha-ssi, aku merasa kasihan pada
kalian bertiga”
Tak
terdengar lagi suara Na Rae, sudah berganti dengan dengkuran kerasnya. Ji Yeon
menatap ke sebelah, Na Rae sudah tidur dengan nyenyak.
***
Arggghhh Dong Ha, mengapa langsung menyela sih bilang akan segera melupakan Ji Yoen, jadinya Ji Yeonnya mundur lagi deh, heeeuuuu...
Shi Hoon udah tahu Ji Yeon mulai tidak fokus pada dirinya pun tetap maksain diri yah? Heeuuu sebel~~~
Kasian bang Soo Chul patah hati, wkwkwkw.... tapi lucu nian bang, cara patah hatimu, Dong Ha aja sampe bengong liat kelakuan Soo Chul ini, hehe
RSnya Ayah Dong Ha nampaknya akan jadi kasus yang diselidiki Ji Yeon di trouble maker nih... seberapa parah masalahnya??
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Yay pertama..
BalasHapusGomawo irfa.. makin seru nih.
Dong ha keren juga, paham perasaan ibu hamil. Eia, dia kan mahasiswa kedokteran.
Menurut Ita.. kalo ga ada cerita ttg sesuatu hal yg membuat ji yeon jadi pahlawan buat keluarga dong ha, mending ji yeon tetep jadian sama shi hoon. Coz dah sama2 dewasa, emang bener sih 6 tahun merubah banyak hal tp shi hoon nya jg dah ngerti. Kalo ji yeon tetep Sm shi hoon, maka dong ha akan jd kenangan yg menyenangkan.
Bukan Ita, penggemar shi hoon, tp liat aj pengalaman artis di Indonesia ada kan yg beda umurnya kaya DH n JY, akhirnya putus juga, krn terlalu banyak perbedaan.
Dan kasihan JY klo dpt tentangan dr keluarga DH. JY dah ga muda lagi, klo dia nunggu ampe dpt restu ortu DH bisa kelewat masa aman hamilnya.
Klo prediksi irfa gmn? Kira2 cara apa nti yg buat JY diterima di keluarga DH?
Ita
Ita tau it's just a drama. Cm lagi kecewa aj kok kayanya belakangan ini drama2nya agak menggampangkan solusinya gitu. #edisicurcol#
BalasHapusTadinya kan drama korea, spt yg Mbak muzi bilang learning about life from dramas (mian klo typo Mbak), tp klo solusi dramanya menggampangkan kan jd ga bisa diambil pelajarannya ya..
masih ada pelajarannya koq.. kita bisa contoh sikap dong ha yg akhrnya move on dan tdk brlarut2 dlm ksdhan. cara bagaimana menghargai keputusan dan perasaan org lain. dan msh bnyak lg.. :)
BalasHapusG comen dulu..cma mau tnya part2 nya kpn ya mbk irfa..
BalasHapuspingin tahu klanjutnya..
Mbak q nanti part slnjutx,,,gomawo
BalasHapusMakin penasaran....
thanks mba ..selalu ditunggu kelanjutannya :)
BalasHapuskalo wanita milih nikah dan gak punya problem ekonomi
BalasHapusshi hoon tipe pria yang aman
dan paling gak wanita yang memang bisa monopose cari pria ya
kaya shi hoon
itu kalo itung2an
kalo gak sensasi cinta dg dong ha
bisa jadi pilihan menggelitik
tp namanya juga drama hal2 yg ngayal2
dikemas dg cantik
padahal kenyataan tidak seperti drama
dasar qnya yg byak mikir
apapun itu buat yg nulis tx yaaa........
Di kita yg muslim sih beda umur mah bkn hal baru,chiee...nabi sama khidijah rentang umurnya pas bgt ji yeon -dong ha,tp gak ada perceraian tuh,maut yg memisahkanke2 nya, tp itu nabi loh, mereka?? ? Mollaaaa... Thanx sinopnya mbak irfa
BalasHapusba kapn mau posting 12 part 2 ?
BalasHapusbalas
Cm mau komen kalo rumah ji yeon lbh keren drpd apartemen barunya.xixi.. #bedafokus
BalasHapusMeski msh muda, Dong Ha khan orgx Dewasa.. bahkan dia kelihatan bs lebih ngertiin Ji Yeon ketimbang SH.
BalasHapusMeski materi itu penting, tapi Yg paling penting dlm hubungan itu adl rasa nyaman.sejak sm SH, JY jd jrg ketawa lho.. dia kyk jd bkn dirinya lg.. trus kl sama Dong Ha,JY jg gak bakal kelaparan kok.. dia khan mahasiswa kedokteran n bisa kerja apa sj hehehe..
Kl soal pelajaran sbnrnya banyak di drama ini, tp semua tergantung qt liatnya sih..
Irfa n mb Mumu tengkyuu..
Mksh mba ditunggu part selanjtnya^__^
BalasHapuskasihan sih sama dong ha, tapi ga setuju Ji Yeon sama dong ha. biar Ji Yeon Unni sama Shi Hoon oppa. dong ha buat aku hehehe
BalasHapusShi hoon kan jiwa nya suka berpetualang luar negeri cari foto ya... gk klop sama ji yeon yg pgn punya pasangan yg gk ninggalin dia kmn"
BalasHapus