Setelah kepergian Ji Yeon, Dong
Ha jadi merasa bersalah. Saat mengambil air dia bergunam bahwa dia tidak pernah
meminta Ji Yeon untuk khawatir padanya. Ji Yeon hanya harus bahagia bersama si
Beruang kutub. “Dia membuatku merasa menyesal”
Ibu Ji Yeon datang ke toko kue
ikan Na Rae dan membawakan beberapa makanan. Na Rae dan Min Goo pasti sedang sibuk karena akan
membuka toko ya? Ibu tidak ingin merepotkan. Tidak… mereka belum mau buka kok.
Ibu tahu Na Rae sedang hamil dari
Ji Yeon. Bukan hanya itu, Ji Yeon juga terus menganggunya untuk memasakan
beberapa makanan untuk orang hamil dan diberikan pada Na Rae karena Ji Yeon
tahu ibu Na Rae berada di pedesaan. Ibu memberikan makanan yang di bawanya, dan
Na Rae berterimakasih.
Ibu menepuk lengan Na Rae dan
berkata bahwa dia sangat bangga padanya. “Aku bertanya-tanya, jika Ji yeon
menikah nanti, apakah dia akan memberikanku seorang cucu?” Na Rae berspekulasi
dia mungkin akan memberikannya dengan segera. Ibu mengeluh, dia harus menikah
dulu sebelum melahirkan. Ibu kemudian berkata bahwa Mr. Yoon benar-benar baik.
Na Rae dan Min Goo jadi bingung karena tahu Ji Yeon kembali berkencan dengan
Shi Hoon, tapi ibu sepertinya berharap Dong Ha yang jadi menantunya.
Ibu kemudian bertanya tentang CEO
Kwon yang waktu itu datang ke toko Na Rae. Apakah dia sering datang? Berapa
hari dalam seminggu dia biasa datang? Apakah dia datang sendirian? Jam berap
dia biasa darang? Saat dia datang, berapa jam biasanya dia diam disana?
Na Rae merasa bingung dengan
tingkah ibu, mengapa dia begitu penasaran terhadap CEO Kwon. “Ibu kenapa kau…”
Ibu kemudiana sadar sepertinya dia sudah terlalu berlebihan, dengan ragu-ragu
dia berkata bahwa “Aku hanya ingin tahu”
CEO Kwon menghitung berapa banyak
buah tomat yang ada di pohon tomat yang diberikan oleh Ibu Ji Yeon, dia mulai
menghitung, 1,2,3,4,5,6… ternyata ada 6. Dia mengambil satu Tomat dan
memakannya. CEO Kwon merasa buah tomat itu sangat segar.
Ji Yeon kebingungan membuka file
di komputernya, lagi-lagi hanya Dong Ha disana, dan Ji Yeon enggan untuk
meminta batuan. Ji Yeon memanggil-manggil Young Shik, tapi yang dipanggil tak
muncul juga. Kemana Young Shik pergi? Ji
Yeon semakin panik dan cemas
“Aku sudah selesai menulisnya.
Apa yang akan aku lakukan jika semuanya hilang begitu saja? Aku menulisnya
sepanjang hari ini. Aku tidak yakin bisa mengingat semua kata-katanya lagi” Ji
Yeon meracau sendirian dan Dong Ha masih tenang-tenang saja mengerjakan
pekerjaannya.
Tanpa di duga, Dong Ha tiba-tiba
sudah ada di belakang JI Yeon, dia melihat apa yang salah dengan file artikel
yang ditulis Ji Yeon. Bukannya memperhatikan, Ji Yeon malah tampak tegang
karena jarak Dong Ha yang begitu dekat dengannya. Dan tangan Dong Ha yang
menyentuh tangannya yang ada di mouse.
Dong Ha sudah berhasil membuka
artikelnya dan dia pun meninggalkan Ji Yeon yang kembali fokus pada artikelnya.
Seharian itu Ji Yeon kembali melanjutkan artikelnya dan Dong Ha memberikannya
kopi juga beberapa camilan. Tanpa diminta Dong Ha melayani Ji Yeon dengan
sangat baik dan manis. Dong Ha bahkan membereskan barang nya tanpa banyak suara, karena tidak ingin mengganggu konsentrasi Ji Yeon.
Akhirnya Ji Yeon selesai juga dan
kaget saat melihat Dong Ha masih di
kantor. Dong Ha pura-pura mengeluh, “Ya ampun… jam berapa sekarang? Bagaimana
Kau bisa memberiku banyak pekerjaan di hari terakhir aku bekerja?”
Ji Yeon bingung dengan sikap Dong
Ha, mengapa dia jadi tiba-tiba seperti itu? Dong Ha tersenyum dan berkata bukan
kah Ji Yeon bilang tidak ingin bertengkar dengan Dong Ha? Ji Yeon tidak akan
mengabaikan kerja keras Dong Da dengan tidak membelikannya makanan kan? Ji Yeon
senang mendengarnya.
Ji Yeon mengajak Dong Ha ke
sebuah restoran dan mereka memesan banyak makanan. Ji Yeon tak percaya, apakah
Dong Ha akan memakan semua itu? Tentu saja dia akan memakannya hingga perutnya
meledak. Ini adalah terakhirn kalinya Ji Yeon membelikannya makanan.
Haruskah mereka memesan lebih
banyak? Ji Yeon menantang Dong Ha. Akh… lagi-lagi Ji Yeon menunjukkan jiwa
persaingannya. Apakah dia juga ingin menjadi tempat pertama dalam hal makanan
juga? Tentu saja. Apakah Dong Ha pernah melihat Ji Yeon kalah? Mereka setuju,
dan yang kalah akan membayar untuk putaran kedua. Dong Ha tau ini akan terjadi,
Ji Yeon benar-benar licik.
Dong Ha dan Ji Yeon mulai lomba
makan, mereka sangat gembira melakukannya, Ji Yeon pun terus tertawa selama
makan bersama Dong Ha.
Hingga akhirnya Dong Ha sudah tidak sanggup lagi. Dia
merasa menyerah. Ji Yeon pun besorak kesenangan karena memenangkan lomba makan
itu
“Yeaahh!”
Dong Ha tertawa melihat tingkah
Ji Yeon dan Ji Yeon pun jadi tertawa bersamanya.
“Kau bahkan bukan anak-anak tetap
kau menggantungkan hidupmu pada makanan?”
Ji Yeon merasa sangat kenyang,
dia merasa perutnya begitu penuh dan tidak bisa berdiri. Dong Ha tertawa
mendengarnya. Kini hubungan mereka sudah kembali seperti dulu. Dong Ha membuang
ego terlukanya karena di tolak Ji Yeon karena tidak ingin membuat Ji Yeon
merasa bersalah padanya.
Dong Ha berkata, “Pertama kali
aku melihatmu. Aku pikir kau adalah seorang penyihir tanpa darah dan air mata”
Ji Yeon membalas, “Ketika pertama kali bertemu denganmu, aku pikir kau adalah
seorang Santa gila”
Dong Ha merasa kesal, “Siapa yang
gila?”
“Bagaimana kau bisa mengikuti ku
hingga akhir?” Ji Yeon merasa takjub dengan hal itu. Apakah itu yang membuat Ji
Yeon berpikir Dong Ha itu santa gila? Iyaa.. hari itu Dong Ha seperti orang yang
kehilangan akalnya. Itu karena Ji Yeon telah mencuri Sepeda!
“Siapa yang menduga jika seorang
Santa akan bertarung dengan pria aneh untuk menyelamatkan si penyihir jahat?”
“Siapa yang tahu jika si penyihir
jahat itu melakukan yang terbaik selama kompetisi untuk memberikan biaya RS?”
“Siapa coba yang mencoba segala
hal terbaik untuk melatihku agar sukses kencan buta?”
Mengenang masa lalu benar-benar
indah. Dong Ha mengakui, baiklah dia memang sudah banyak melakukan hal-hal
bermanfaat bagi orang lain, jadi… Ji Yeon lah yang harus membayar untuk putaran
kedua.. Aisshh Dong Ha mulai bertingkah!
Dong Ha pun menarik tangan Ji
Yeon untuk pergi ke putaran kedua, “Ayo Cepat!” Ji Yeon ingin protes namun tak
sempat dan akhirnya dia hanya mengikuti Dong Ha sambil tersenyum.
Ji Yeon dan Dong Ha melakukan
putaran kedua dengan minum anggur bersama.
Dong Ha bertanya, “Bukan kah itu
menakjubkan?”
“Apa?” Ji Yeon malah bertanya
balik.
“Nasib kita”
Kemudian Ji Yeon dan Dong Ha
berbicara saling bergantian,
“Hari itu, jika ponsel kita tidak
tertukar…”
“Jika aku tidak diikuti Santa
pada hari itu..”
“Jika aku bukan Master of
Part-time…”
“Jika aku bukan penyihir…”
“Kita berdua tidak akan berada
disini kan?”
Ji Yeon pun bergunam juga dalam
hatinya, “Ciuman diantara kita pun tidak akan terjadi”
Kalimat terakhir yang
masing-masing digunamkan Ji Yeon dan Dong Ha sepertinya hanya ditujukan pada
diri mereka masing-masing.
MC di bar itu meminta perhatian
dari para hadirin. Dia akan menghadiahkan sebiah Sampanye mewah untuk pasangan
paling romantic yang ada di tempat itu. Tidak peduli apakah itu sebuah
pengakuan atau cerita yang lain. Apakah ada orang yang berani melakukan tantangan
itu?
Ji Yeon dan Dong Ha yang
mendengar hal itu jadi menahan tawa, mereka teringat pada ciuman pertama mereka
saat Ji Yeon di permalukan Soo Chul dan ditolong Dong Ha. Mereka tak bisa
menahan tawa dan akhirnya keduanya tertawa lepas begitu saja.
Tawa Dong Ha dan Ji Yeon menarik
perhatian si MC, “Ada pasangan yang saling memandang dengan senyuman yang
indah” Ji Yeon dan Dong Ha pun disorot lampu dan MC mendekatinya. MC menyapa Ji
Yeon dan Dong Ha kemudian meminta mereka untuk maju ke panggung.
Mereka berdua pun maju ke depan.
MC kemudian meminta semua hadirin untuk bertepuk tangan pada keberanian mereka
berdua menerima tantangan. Orang-orang mulai beteriak, “Kiss-e.. Kiss-e..
Kiss-e”
“Setiap kali aku terlibat
denganmu, selalu datang hal seperti ini” Dong Ha memegang wajah Ji Yeon dan
mendekati wajahnya. Ji Yeon diam saja, dia bahkan tidak menolak jika Dong Ha
akan menciumnya lagi hari ini. Namun… Dong Ha berhenti dan mengecewakan para
hadirin.
Dong Ha kemudian mencium kening
Ji Yeon dengan tulus. Ji Yeon memejamkan matanga sata Dong Ha melakukan hal
itu. MC berkata, apa yang mereka lakukan tidak cukup berani untuk mendapatkan
sampanye berkualitas tinggi .
“Maafkan aku… Wanita ini memiliki kekasih yang benar-bener
keren. Mulai sekarang aku berharap dia akan bahagia bersama orang itu” Dong Ha
mengatakannya dengan tulus. Ji Yeon termangu
mendengarnya.
Dong Ha baru menyesal setelah
tiba di apartemen. Seharusnya dia tadi menutup mata saja, pasti mereka sudah
mendapatkan sampanye itu. Ji Yeon mencibir, Dong Ha kan yang sedang bertingkah
keren sendiri. Dong Ha bertanya apakah yang dia lakukan itu keren?
Mendengar pujian Ji Yeon, Dong Ha
meracau tiba-tiba saja disana terasa sangat dingin dan benar-benar terasa
sejuk. Ji Yeon sebal mendengarnya dan berkata, “Jika ka uterus mengatakan omong
kosong seperti itu, kau di pecat!” Ancam Ji Yeon dengan tegas.
“Dipecat! Dipecat? Aku bahkan
sudah mengundurkan diri” timpal Dong Ha sambil tertawa.
Kesenangan Ji Yeon dan Dong Ha
terganggu karena kehadiran Shi Hoon yang ternyata telah menunggu Ji Yeon sejak
tadi. Dong Ha menyapa Shi Hoon dengan hormat dan dia pamit masuk duluan.
Ji Yeon tampak tidak enak pada
Shi Hoon dan bertanya apakah Shi Hoon sudah lama menunggunya? Seharusnya Shi
Hoon menelpon sebelum datang. Ji Yeon mengajak Shi Hoon masuk untuk memberinya
teh. Shi Hoon berkata dia sudah menelpon tapi Ji Yeon tidak mengangkatnya.
Benarkah? Sepertinya karena ponselnya di dalam tas yah?
Shi Hoon dan Ji yeon masuk ke
dalam apartemen Ji Yeon dan meminum teh bersama. Shi Hoon bertanya, Apakah Ji
Yeon lembur?
“Aku pergi makan setelah
menyerahkan artikel”
“Bersama Yoon Dong Ha?”
“Ya. Hari ini hari terkahir Yoon Dong Ha bekerja”
“Aku cemburu melihat kalian
begitu dekat”
Ji Yeon terdiam, namun kemudian
dia mencairkan suasana ternyata Noh Shi Hoon bisa cemburu juga^^
Ibu datang ke apartemen Ji Yeon
dan langsung masuk saja. Dia mengeluh kenapa Ji Yeon tidak mengangkat
teleponnya jika memang ada di rumah. Ibu melihat sepatu seorang pria, “Apakah
Mr. Yoon disini?”
Tapi ibu kaget saat menemukan Shi
Hoon dan Ji Yeon sedang bersama.
Ibu kesal pada Ji Yeon karena
kembali pada Shi Hoon tanpa memberitahunya. Ji Yeon mencoba membela diri akan mengatakan pada ibu
akhir pekan nanti. Ibu juga kesal pada Shi Hoon, bukan kah dis duah bilang
untuk tidak menemui Ji Yeon lagi?
Shi Hoon meminta ibu untuk
memberi mereka kesempatan lagi. Ibu terdiam dan berpikr. Sebenarnya ibu tidak
menyukai Shi Hoon. Dia membenci Shi Hoon karena tidak menelpon selama ini dan
baru muncul sekarang. Ibu juga tidak suka karena Shi Hoon bepergian ke
tem[at-tempat berbahaya dan membuat Ji Yeon khawatir.
Ji Yeon membela Shi Hoon, “Sunbae
sudah mengatakan tidak akan pergi ke tempat berbahaya lagi”
Akh Ji yeon juga sama saja!
Berapa banyak waktu yang telah di habiskan Ji Yeon untuk membenci Shi Hoon?
Bagaimana dia bisa menghapusnya begitu saja?
Meskipun Ibu ingin mereka putus
saat itu juga, tapi… mengingat usia mereka dan mereka telah bertahun-tahun
menghabiskan banyak waktu bersama.
“Jika kalian benar-benar saling
mencintai, bertanggung jawablah dan nikahi Ji Yeon dalam tahun ini”
Shi Hoon sangat merasa
berterimakasih pada ibu. JI Yeon bahkan kaget dengan perubahan keinginan ibunya
itu. Shi Hoon berlutut di depan ibu dan berkata dia akan melakukan yang lebih
baik dari mulai drai sekarang. Isshh… bahkan ibu tidak ingin melihatnya.
Sebelum tidur, Ji Yeon menjadi
galau. Permintaaan ibunya agar Ji Yeon dan Shi Hoon segera menikah itu
sepertinya tidak main-main. Apakah bersama Shi Hoon benar-benar adalah yang
terbaik baginya?
CEO Kwon memanggil Ji Yeon ke
kantornya dan menyerahkan sebah berkas. Ji Yeon bingung apa itu? Sudah waktunya
Ji Yeon untuk emmilih asisten baru. Ji Yeon merasa baik-baik saja tanpa
asisten. Tapi dari sudat pandang CEO Ji Yeon membutuhkannya untuk mengisi
tempat yang kosong itu agar Ji Yeon bisa menulis sesegara dan sebanyak mungkin.
Ji Yeon akan mempertimbangkannya.
Sebelum Ji Yeon pergi, CEO
berkata, “Akh tunggu… Nyonya Choi… Maksudku, ibunya Ketua Ban” Ada apa dengan
ibunya?
“Dalam waktu dekat ini… Aku ingin
mengundangnya untuk makan malam” CEO Kwon mengutarakan keinginannya. Ji Yeon
bingung dengan keinginan atasannya itu.
CEO Kwon beralasan bahwa Ibu
telah membuatkan banyaka makanan yang berharga bagi Trouble Maker, bagaimana
bisa mereka hanya menerima saja tanpa membalasanya kembali. Oh.. begitu, Ji
Yeon akan menanyakan pada ibunya.
Soo Chul datang membawa makanan
ke kantor Trouble Maker, Rin Ji yang paling semangat menyambutnya. “Soo
Chul-ssi selamat datang” Young Shik bertanya apakah Soo Chul sendirian
Bagaimana dengan Dong Ha?
Ji Yeon yang baru datang pun menyapa
Soo Chul, “Bayam, kau disini?” Melihat Ji Yeon, jurus gombalan Soo Chul
langsung keluar, “Noonim, style mu sangay baik” Ji Yeon hanya mengabaikannya
seperti biasa.
Apa yang membawa Soo Chul datang
ke Trouble Maker? Dia datang untuk membawakan makanan ringan yang Rin Ji pesan.
Soo Chul selalu menyambut delivery service dengan semangat. Soo Chul sendirian
datang ke sini bagaimana dengan Yoon Dong Ha?
Dong Ha sedang merencanakan
bisnis baru, Mereka akan kembali memulai Master of Prime Time. Young Shik
mengeluh, bagaimana dia bisa baru saja keluar dari pekerjaan kemarin dan
memulai pekerjaan baru hati ini? Ketua Byun mengingatkan, agar Young Shik
belajar dari Dong Ha karena dia adalah pekerja keras.
Rin Ji bertanya apakah Soo Chul
benar-benar bisa melakukan apapun? Tentu saja. Dia bisa melakkan apapun,
kecuali mempermainkan perasaan orang lain. Tidak akan pernah dilakukannya lagi.
Soo Chul melirik Ji Yeon dan berkata dia punya pengalama buruk tentang hal itu.
CEO Kwon datang dan bertanya apakah
mereka semua akan menghadiri pesta perpisahan Yoon Dong Ha? Tentu saja. Apakah
CEO sudah memutuskan dimana mereka akan melakukannya? Apakah mereka akan makan
daging sapi? Tidak. Mereka akan melakukannya di Toko temannya Ketua Ban Ji
Yeon, Makanannya benar-benar baik. CEO sudah pernah datang kesana sebelumnya.
Eun Chae baru saja datang sambil
membawa barang-barang berat. Soo Chul langsung ribut, “Eun Chae.. Eun Chae… Eun
Chae… Siapa yang membuatmy untuk membawa
barang-barang berat seperti itu?” Eun Chae kaget, “Oppa, apa yang membawamu
datang kesini?”
“Kau membawa barang-barang berat
seperti itu, itulah sebabnya aku berlari kesini” (Waks gombal banget ini Soo
Chul) Soo Chul mengambil barang-barang yang dibawa Eun Chae.
Rin Ji yang
melihat itu mengikuti mereka hingga Soo Chul meletakan barang-barang yang di
bawa nya di atas meja.
Rin Ji datang dan bertanya pada
Soo Chul apakah dia akan datang ke pesta perpisahan Dong Ha? Bukan kah mereka
adalah teman baik? Soo Chul merasa dia harus memisahkan antara urusan pribadi
dan bisnis. Rin Ji berkata, pada putaran pertama, mereka bisa melakukan pesta untuk kantor mereka dan di putaran
kedua mereka bisa melakukan pesta untuk pribadi. Rin Ji menanyakan idenya pada
Eun Chae.
Eun Chae setuju dan mengajak Soo
Chul untuk datang, “Oppa mari pergi bersama-sama” Soo Chul langsung setuju jika
Eun Chae yang mengajaknya. “Baiklah, putaran pertama harus dilakukan dengan
rekan kerja dan putaran kedua, kau harus menelponku” Soo Chul mengatakan itu
pada Eun Chae dan langsung di jawab persetujuan oleh Eun Chae.
Kemudian Soo Chul pamit pada Rin
Ji dan Eun Chae. Sebelum pergi Soo Chul memperingatkan Eun Chae untuk tidak
membawa barang-barang berat seperti itu lagi.
Setelah Soo Chul pergi, Rin Ji
langsung ribut pada Eun Chae, “Apa hubungan diantara kalian berdua? Katakan
dengan jujur. Pecakapan kalia tidak formal” Eun Chae kaget dan berkata mereka
tidak memiliki hubungan apa-apa.
Dong Ha menyajikan makanan di
pesta perpisahannya sendiri. Min Goo merasa tidak enak pada Dong Ha karena
sebenarnya Dong Ha adalah tamu kehormatan hari ini. Dong Ha tidak masalah
dengan itu. Na Rae berkata, melihat wajah Dong Ha sekarang rasanya benar-benar
baik. Sebelum Dong Ha pergi Na Rae ingin mengambil fotonya supaya dia bisa
melihatnya sebelum dia melahirkan.
Min Goo protes, bukan kah Na Rae
bilang bahwa ingin anak mereka terlihat seperti laki-laki jantan seperti
dirinya? Tentu saja, dia memang ingin anak mereka mendapatkan bagian terbaik
Min Goo (tapi wajahnya ingin seperti Dong Ha gitu? Wkwkwk)
Yoon Dong Ha dipanggil ke meja
dan mereka mulai bersulang untuknya. “Selama hampir 2 bulan di Trouble Maker,
dia adalah staf khusus yang menyelesaikan pekerjaannya dengan setia dan akan
pensiun sekarang. Untuk masa depan cerah Yoon Dong Ha… Cheers” CEO Kwon memimpin
acara bersulang itu dan semua pegawai Trouble Maker pun melakukan Cheers. Dong
Ha pun berterimakasih pada semua orang.
Mereka mulai makan-makan, melihat
Ji Yeon yang tampak lesu, CEO Kwon berkata, “Ketua Tim Ban pasti menjadi orang
yang paling sedih sekarang ini” Ji Yeon tidak menjawab, Ketua Byun mengejek, “Karena
Kau tidak punya orang yang bisa di siksa lagi, apakah kau merasa sedih?” Ji
Yeon hanya menyuruh Ketua Byun untuk makan saja.
Katanya Dong Ha memulai lagi
Master of Part-Time nya. Benar, sesekali mereka harus menggunakannya. CEO Kwon
pun menjanjikan, dia tidak akan memberika uang pesangon, tapi akan menyediakan
banner untuk promosi bisnis Dong Ha di homepage Trouble Maker selama 3 bulan. Dong Ha
berterimakasih untuk hal itu, CEO Kwon benar-benar orang yang hebat. Mereka
kembali minum, CEO Kwon berkata Dong Ha sudah bekerja keras selama ini begitu
juga dengan Ban Ji Yeon.
Ji Yeon pun meminta maaf pada
Dong Ha, untuk apa? Untuk semuanya.
Ji Yeon mendapat telepon dari Shi Hoon yang
mengatakan dia ada di dekat apartemennya, tapi Ji Yeon sedang di luar untuk
pekerjaan, dia tidak tahu kapan selesainya. Lebih baik Shi Hoon pulang dulu
saja, nanti dia akan menelpon.
CEO Kwon pergi duluan dan menyuruh
mereka untuk menikmati makanan di toko kue ikan Na Rae, karena makanan disana
sangat enak. Bagaimana bisa mereka menikmati pesta tanpa CEOnya? Apakah mereka
pikir CEO itu bos yang bisa kehilangan akalnya (karena mabuk)? CEO berpesan
pada Dong Ha, jika butuh bantuan jangan pernah segan untuk menghubunginya.
Dong Ha
sudah mabuk tapi masih minta dituangkan minuman. Ji Yeon menyuruhnya berhenti
minum, tapi Dong Ha protes, hari ini adalah pesta perpisahannya. Ji Yeon pun
akhirnya menuangkannya juga. Dong Ha sudah benar-benar mabuk dan akhirnya tidak
sadarkan diri.
Akhirnya Soo Chul mengantar Dong
Ha, Ji Yeon dan Eun Chae pulang dengan mobilnya. Sementara yang lain pergi
untuk putaran kedua. Eun Cha duduk di sebelahnya sementara Dong Ha tertidur
dipangkuan Ji Yeon di bangku belakang.
Soo Chul heran mengapa Ji Yeon
tampak baik-baik saja, padahal hampir semua orang mabuk. Ji Yeon sudah lama
berhenti minum. Eun Chae pun tidak bisa tahan dengan minuman keras, jadi
menghindarinya.
Setelah tiba di gedung apartemen,
Soo Chul meninggalkan Ji Yeon bersama Dong Ha karena dia mau mengantar Eun Chae
dulu, walhasil Ji Yeon memapah Dong Ha yang mabuk seorang diri.
Di mobil Soo Chul, ponsel Ji Yeon
berdering. Ternyata ponsel Ji Yeon ketinggalan di mobil. Eun Chae mengambil
ponsel itu dan melihat si penelpon. “Ini pacarnya” Soo Chul bergunam, “Pacar?
Beruang kutub?”
Ji Yeon tidak langsung membawa
Dong Ha masuk. Dia duduk di bangku depan apartemen dengan Dong Ha yang tertidur
di pangkuannya.
“Biasanya aku yang mabuk. Hari
ini Yoon Dong Ha yang mabuk. Kapan lagi aku bisa melihatnya mabuk? Mungkin hari
ini terakhir kalinya”
“Yoon Dong Ha benar-benar tidur
nyenyak”
Ji Yeon menatap Dong Ha lalu
menatap langit, “Seperti yang kau katakan, jika kita bertemu lebih awal, apakah
aka nada yang berubah? Jika kita bertemu dalam situasi yang berbeda… akankah…
kita tidak masalah untuk bersama?”
Ji Yeon membangunkan Dong Ha, “Yoon
Dong Ha, mari kita pergi” Dong Ha pun terbangun, apakah dia baik-baik saja?
Saat Ji Yeon mengajak Dong Ha pergi, Dong Ha malah menariknya dan mencium Ji
Yeon. Saat itu, Ji Yeon bahkan tidak merasa keberatan dengan hal itu.
***
Seneng bisa melihat Dong Ha dan
Ji Yeon tertawa bersama lagi. Dong Ha benar-benar tidak ingin membuat Ji Yeon
merasa bersalah, karena itulah dia menghentikan tingkah orang yang sedang patah
hatinya. Bukan karena dia baik-baik saja jika Ji Yeon bersama Shi Hoon, namun
karena dia tidak ingin membuat Ji Yeon merasa bersalah dan khawatir padanya^^
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
waaah akhirny keluar juga... gag bnyak coment deh, smga ji yeon cpt sdar klau sbnerny orng yg skrng dia suka itu dong ha bkanny shi hoon!! ttp smngat ea mbak irfa bkin sinopny, epiaode 12 mkin seru tuh kyany... previewny udh kluar soalny hehe, slam echa
BalasHapusMakin seru. Selalu ditunggu kelanjutannya. ^^
BalasHapusFighting... Gomawo.
SH mending ke laut aja biar dimkn hiu sekalian....
BalasHapusikutan sedih liat dong ha sedih... seneng pas mreka akur lagi ..
BalasHapusSeneng seneng seneng.. I love u full mbak irfa
BalasHapusWow. . . Senangnya liat dong ha ma ji yeon
BalasHapus.... :-D
ditunggu next sinopnya y?
Fighting !!!!????
Sip sip part 2 dah nongol ... makasih jenk irfa ...
BalasHapusYDH Awesome...nyinkirkan egox sndri demi JY...dan lg Ost pas eps ini klo g slh YDh yg nyanyi lagux dalem bangeetz,,,smgat ya mbak gomawo
BalasHapusthanks ya mbak Irfa_semangat !!!
BalasHapus*my second comment
Ka irfa makasih ya sinopsis nya..
BalasHapusTetap semangat.. ^^
makasih mba irfa. walaupun belum baca. dan ini baru mau baca. semoga sehat selalu
BalasHapusWah seru,moga ji yeon berubah pkiran dan memilih dong ha akhr nya.mksh...
BalasHapusmba ko masih episode 10 sih...harusnya udh episode 14 kan...cpet ya mbah share episodenya, berharp bgt bisa baca...terimakasi
BalasHapuswah,,, eps 14 nya udah tayang dimana tuh? setahu aku malam ini baru tayang eps. 12 di tvN nya...
Hapusmaaf yah... menulis sinopsis bukan pekerjaan utamaku, kalau memang ingin cepat tau ceritanya silahkan menonton sendiri saja^^ untuk menulis sinopsis, aku butuh waktu seharian penuh, jadi pastinya bakal lama keluarnya
sabar sabarrrrr.....
HapusAkhir'y kLuar juga ,aqw bolak balik truz td siang ..smga kdepan'y jiyeon bkaL sdar kLo sbner'y dy btuh dongha ,keep figthing eonny gumapda next ep yaa ^_^
BalasHapusStefani
Udah ji yeon sama dong ha aja....jangan balikan lagi sama SH.mbk irfa ....fighting.
BalasHapusAkhirnya episode 10 udh slsai...
BalasHapusgk sbar tunggu episode 11 & 12nya...
secepatnya yahhh...:)
lanjutkan terus ya mbk irfa. i always waiting
BalasHapusCan't wait sinop slanjutnya... Smangat yah unni !!!
BalasHapusBagiku Dong Ha lah Ɣang membuat drama ini menarik...
BalasHapusDan Aku terus nunggu kapan bunga Ɣang dipotong ji youn itu mekar dan mommet Ɣang pas unt itu...
Begitu juga dgn pesan dlm buku Ɣang disimpan Dong ha, kapan sih Ji Youn ngeliatnya... Tdk mungkinkan SWnim nglupain 2 hal itu.
PENASARAN
iya yah,,, itu bunga kok nggak diceritain lagi, jangan-jangan udah di buang sama Dong Ha, hihihi... kalo buku kamh tenang aja,,, Ji Yeon akhirnya liat kok pesannya Dong Ha^^
Hapussemoga aja beruang kutub nya liat pas dong ha nyium ji yeon biar sadar klo dong ha itu pria yg tulus....faithing mba irfa....
BalasHapusIya. Aku jg berharap gitu, smoga si beruang kutub dan juga ji yeon sadar kalo dong ha pria yang hot... Eh pria yang tulus ^^
HapusItu dong ha manusia apa malaikat seh....
BalasHapusPngen dech punya cowok ky gt...
Hehheehe
Mbk irfa eps slanjut nya..d tnggu..klo bisa cpt ya.
BalasHapussdh g sbr ni sma klanjutn crita nya..
Sekarang aku berharap supaya shi hoon cepet" menghilang deh. Kalo perlu dieps selanjutnya ditabrak mobil terus menonggal. Supaya JY & DH bisa bersama. Salam kenal ya mbak Irfa :-) ditunggu eps selanjutnya
BalasHapusyg jd adeknya eun chae pernah main di dream high 2 bukan ya
BalasHapuseh waktu ciuman ngak ketahuan beruang kutub kannnnn,buat penulis makasihhhh
BalasHapuslama banget ya episode 11
BalasHapusga sabaran nihhhh.. duhhh,, bunga si DH apa kabar tu?
udah ada tunas baru atau udah dibuang? wkkwkkkk
asiiiiiiiikk, sebel sama beruang kutub hahaha, soo chul mencairkan suasana wkwk, makasi mba Irfa, semangat!! :D
BalasHapusMbk mna eps 11 nya..kok lma ya..
BalasHapusJadi suka banget ama dong ha yg super duper baik, romantis, pkoknya smpurna...... :)
BalasHapusMalah rsanya kalah soo ha romantisnya..... Dong haaaaaaaaa......
Jadi suka banget ama dong ha yg super duper baik, romantis, pkoknya smpurna...... :)
BalasHapusMalah rsanya kalah soo ha romantisnya..... Dong haaaaaaaaa......