Ji Yeon berkata, saat ini Dong Ha
baru berusia 25 tahun, itu adalah usia dia bisa memulai apapun. Donng Ha kesal
karena Ji Yeon berbicara tentang usia lagi. Apakah di Korea ada hukum yang
melarang untuk berkencan dengan pria yang lebih muda?
Mengapa Dong Ha menjadi seperti
ini? Dong Ha merasa kesal dan berkata, “Karena si beruang kutub adalah orang
yang telah lama kau tunggu. Aku sudah mencoba bersikap semuanya baik-baik saja
karena itu adalah hal yang baik untuk mu… Tapi aku tidak baik-baik saja sama
sekali”
Dong Ha kemudian meminta Ji Yeon
untuk pergi dari pandangannya dan jangan mempedulikan dirinya lagi. Dong Ha
pergi, dan Ji Yeon memanggilnya sambil menggandeng tangan Dong Ha, dia tidak ingin Dong Ha marah, mereka harus
bicara. Namun Dong Ha sudah tidak tahan lagi dan akhirnya berkata,
“Jika Kau tidak akan kembali
padaku, maka jangan pangil aku!”
“Yoon Dong Ha”
Mendengar Ji Yeon menyebut
namanya lagi, Dong Ha membentak Ji Yeon, “Jika Kau memanggil namaku lagi dan
itu membuatku berbalik! Maka aku tidak bisa menjamin apa yang akan akhirnya aku
lakukan!”
Ji Yeon pun dengan terpaksa
membiarkan Dong Ha pergi ke apartemennya tanpa berbicara dengannya.
Bagaimanapun juga Ji Yeon sangat merasa bersalah pada Dong Ha, tapi dia tidak
tahu apa yang harus dia lakukan.
Di Apartemennya, Dong Ha menangis
di balik pintu. Dia sudah tidak bisa lagi menahan perasaannya. Dia meluapkan
perasaan terlukanya karena harus merelakan Ji Yeon menemukan kebahagiannya
bersama pria lain.
Saat Ji Yeon akan pergi ke
kantor, Shi Hoon sudah menyambutnya, dia bahkan membuka kan pintu mobilnya dan
berkata akan mengantar Ji Yeon ke kantor. Ji Yeon tersenyum dan masuk ke dalam mobil. Mobil Shi Hoon melaju
meninggalkan apartemen Ji Yeon, dan saat itu motor Dong Ha pun pergi dari sana.
Melihat keadaan Shi Hoon tampaknya dia mengantuk. Ya memang, dia menbunyikan alarm jam 3 malam dan dia berpikir dengan keras bagaimana caranya menebus waktu 6 tahun yang hilang bersama Ji Yeon.
Saat ini baru sejauh ini saja, namun mereka masih punya waktu yang panjang. Shi Hoon kemudian memberikan kopi pada Ji Yeon, “Americano dengan tambahan krim…” Ji Yeon senang menerimanya. Jadi… bagaimana menurut Ji Yeon? Apakah ini cukup bagus? Ya… Ji Yeon menyukainya. Dia pun berterima kasih pada Shi Hoon.
Di Lampu merah Ji Yeon dan Shi Hoon terlihat berbincang ringan dan tampak
akrab. Ternyata, Dong Ha pun terjebak di lampu merah yang sama dan melihat
wajah bahagia Ji Yeon bersama Shi Hoon. Dia jadi tidak sabar dan segera
setelah lampu hijau menyala Dong Ha langsung
memacu motornya dengan cepat.
Ji Yeon tiba di kantor, dia
berterima kasih pada Shi Hoon karena telah mengantarnya. Adegan ini terlihat
oleh Ketua Byun dan Young Shik yang tampak penasaran. Setelah Ji Yeon masuk,
Dong Ha melintas di depan Young Shik dan Ketua Byun, namun Dong Ha mengabaikan
panggilan Young Shik.
Ketua Byun mengeluh karena Ji Yeon dan Shi Hoon mempublikasikan
status mereka di depan umum, dan Shi
Hoon akan berada di kantor mereka sepanjang
waktu nantinya. Apakah Ban Ji Yeon kini
tidak bisa memisahkan antara pekerjaan dan urusan pribadi? Mengapa Ji Yeon dan
Shi Hoon sangat serasi?
Young Shik berkomentar jika Ketua
Byun hanya iri saja. Ketua Byun Protes dia tidak peduli apakah si penyihir itu
berkencan atau menikahi seorang pria!
Young Shik melihat Dong Ha sedang
bekerja dengan rajin, dia berkomentar mengapa Dong Ha tiba di kantor begitu
cepat? Padahal dia tinggal beberapa hari
lagi bekerja disana. Ketua Byun
berkomentar mengapa Young Shik tidak belajar dari Dong Ha? Di usia seperti itu,
tidak banyak pemuda yang sangat berdedikasi seperti itu. Ketua Byun mengeluh, Ji
Yeon memiliki pacar yang sukses dan asisten handa, dia merasa iri sampai mati.
Na Rae merasa bau kue ikannya
aneh. Min Goo menciumnya dan baunya biasa saja, apakah ada yang salah dengan
hidung Na Rae? Entahlah. Hari ini Ji Yeon dan Shi Hoon akan datang ke toko
mereka. Min Goo tampak tak tertarik, dia malah bertanya apa yang sedang
dilakukan Dong Ha akhir-akhir ini? Na Rae tidak tahu.
“Di depan Shi Hoon Sunbae, jangan
pernah katakan jika Ji Yeon dan Dong Ha
pernah tinggal bersama” Na Rae memperingatkan suaminya. Min Goo merasa Dong Ha
sangat menyedihkan. Na Rae mengancam awas saja, jika Min Goo ceroboh lagi
seperti terakhir kali di depan Ibu Ji Yeon.
Ji Yeon sedang butuh bantuan untuk mencari sesuatu. Tapi di ruangannya hanya ada Dong Ha yang sedang sibuk mengurus ini dan itu dan sama sekali tidak memperhatikannya. Ji Yeon mencoba memberi kode, tapi Dong Ha terus mengabaikannya. Ji Yeon merasa kesulitan, namun juga tidak enak pada Dong Ha.
Ji Yeon sedang butuh bantuan untuk mencari sesuatu. Tapi di ruangannya hanya ada Dong Ha yang sedang sibuk mengurus ini dan itu dan sama sekali tidak memperhatikannya. Ji Yeon mencoba memberi kode, tapi Dong Ha terus mengabaikannya. Ji Yeon merasa kesulitan, namun juga tidak enak pada Dong Ha.
Young Shik datang dengan
terburu-buru, dia memberi informasi pada
Ji Yeon tentang Istri dari Chae Gap Su sudah mereservasi tempat Spa
untuk 2 orang. Cha Gap Su pernah bilang asetnya hanya 280 won tapi dia bisa
membayar biaya Spa sebesar 1000 dolar per bulan. Ji Yeon kesal mendengarnya,
ini akan menjadi berita besar. Kapa pemesannya? Jam 7 malam. Ji Yeon pun
bersemangat untuk mendapatkan berita itu bersama Young Shik.
Tapi Ji Yeon mendapat SMS dari
Shi Hoon yang mengatakan dia sudah ada di luar kantornya. Ji Yeon jadi bingung
dan berkata pada Young Shik sepertinya kali ini Young Shik harus pergi sendiri.
Ada apa dengan Ji Yeon? Rasanya akan sangat aneh jika pria pergi kesana
sendirian. Ji Yeon lupa bahwa dia sudah ada janji penting sebelumnya.
“Pastikan untuk mengambil gambar
saat Cha Gap Soo memegang uang tunai” Ji Yeon berpesan penuh semangat. Young
Shik mengeluh itu memang lebih mudah diucapkan dari pada di lakukan. Ji Yeon
kembali meminta Young Shik menghubunginya jika dia berhasil mengambil
gambarnya. Ji Yeon pun pergi untuk menemui Shi Hoon.
Dong Ha yang sejak tadi ada
disana diam saja. Dia tahu Ji Yeon pasti pergi untuk menemui Shi Hoon. Young
Shik mengeluk, dulu Ji Yeon selalu menekannya untuk fokus pada pekerjaan, tapi
kini dia berubah, dia sudah menjadi pekerja normal yang pulang kerja tepat
waktu.
Young Shik mengajak Dong Ha pergi
bersamanya, tapi Dong Ha berkata, “Aku punya janji penting sebelumnya juga” dia
pun meninggalkan Young Shik sendirian di kantor dan membuatnya kesal karena
semua orang pergi.
Ji Yeon dan Shi Hoon tiba di toko
kue ikan. Na Rae dan Min Goo menyambutnya, Shi Hoon memuji toko Na Rae dan bertanya
tentang Min Goo. Ji Yeon mengatakan Min
Goo tampak seperti pohon tapi keterampilan memasaknnya seperti Jang Geum.
Shi Hoon dan Min Goo berkenalan
secara resmi dan memberikan hadiah yang di bawahanya. Na Rae dan Min Goo pun
mempersilahkan Shi Hoon dan Ji Yeon untuk duduk, Min Goo perkata dia akan
segera membawa beberapa makanan.
Setelah mulai makan, Shi Hoon
memuji masakan Min Goo, Shi Hoon kemudian bertanya pada Na Rae bagaimana dia
bisa mempertahankan berat badannya dengan makanan selezat ini setiap harinya?
Shi Hoon bahkan tidak mengenalinya. Min Goo berkata bahwa Na Rae mengeluh bahwa dia berat badannya bertambah setelah
menikah.
Shi Hoon jadi heran, berat badan
Na Rae bertambah? Na Rae langsung menatap tajam dan berkata agar Shi Hoon tidak
meneruskan pembicaraannya. Min Goo bingung apakah ada rahasia masa lalu Na Rae
yang tidak dia tahu lagi selain kenyataan bahwa Na Rae adalah penampar sandal
dari Samsan?
Shi Hoon berkata bahwa Na Rae adalah
adalah ketua di kub fashion mereka. Dia berpakaian dengan sangat baik dan juga
imej yang hebat. Na Rae sangat popular di masa lalu. Min Goo sangat beruntung
mendapatkan Na Rae. Tentu saja, Min Goo tahu benar tentang hal itu.
Na Rae berkata, mengapa Shi Hoon
tidak berbicara tentang dirinya? Bagaimana dengan Afrika? Apakah sangat sulit
hidup disana? Afrika itu… Bagus. Shi Hoon merasa dia bisa tinggal disana untuk
sisa hidupnya jika mereka kembali memanggilnya.
“Apakah aku akan pergi kesana lagi?” Na Rae
menjadi cemas. Shi Hoon hanya mengatakan jika dia menyukainya berada disana.
Ji Yeon menatap tajam, “Jika kau berbicara tentang Afrika sekali lagi… aku tidak akan meninggalkan mu sendirian lagi” Ji Yeon tidak pernah seperti ini sebelumnya, tapi Min Goo mulai merasa takut. Shi Hoon malah terpesona saat tahu kenyataan bahwa Ji Yeon tidak pernah seperti itu sebelumnya.
Ji Yeon menatap tajam, “Jika kau berbicara tentang Afrika sekali lagi… aku tidak akan meninggalkan mu sendirian lagi” Ji Yeon tidak pernah seperti ini sebelumnya, tapi Min Goo mulai merasa takut. Shi Hoon malah terpesona saat tahu kenyataan bahwa Ji Yeon tidak pernah seperti itu sebelumnya.
Ji Yeon melihat wajah Na Rae
sedikit berbeda, apa ada dengannya? Na Rae bilang dia merasa sakit perut
belakangan ini. Apakah semalam Na Rae minum? Tidak.. bukan begitu, mungkin
karena akhir-akhir ini dia sangat sibuk sehingga sering lupa makan. Ji Yeon
kesal mendengarnya, bisnis mereka sudah berjalan baik akhir-akhir ini mengapa
Min Goo tidak mempekerjakan pekerja part-time?
Min Goo menyetujui ide itu, Bukan
kah Dong Ha akan berhenti bekerja? Haruskah mereka mempekerjakan dia sebagai
pekerja part-time? Mendengar nama Dong Ha disebut suasana menjadi agak kikuk. Na
Rae memberi kode pada Min Goo dengan matanya dan berkata dengan keadaan mereka
sekarang, apa yang dia maksud dengan pekerja part-time?
Acara makan bersama mereka ber-4
berlangsung hingga malam. Di Jam makan malam Dong Ha pun datang ke toko kue
ikan Na Rae, sebelum masuk dia bertemu dengan Soo Chul dan Eun Chae.
“Oh Dong Ha!” Soo Chul
memanggilnya, Dong Ha curiga bagaimana mereka berdua bisa datang bersama? Soo
Chul menjelaskan jika Eun Chae datang saat dia sedang membuka tokonya, jadi…
Soo Chul menculik Eun Chae kemudian. Eun Chae tidak punya teman makan jika dia
pulang ke rumah, jadi dia memilih ikut bersama Soo Chul.
Dong Ha melihat ada Ji Yeon dan
Shi Hoon di toko ikan. Ji Yeon tampak bahagia bersama Shi Hoon saat berbincang
dengan Na Rae dan Min Goo. Dong Ha tidak bisa lebih lama lagi melihat
pemandangan seperti itu. Saat Soo Chul mengajaknya masuk, Dong Ha berkata lebih
baik mereka pergi ke tempat lain saja.
Dong Ha, Soo Chul dan Eun Chae
akhirnya malah pergi ke klub. Eun Cha tampak tidak nyaman berada di tempat
seperti itu, namun dia berusaha untuk menikmatinya. Soo Chul berkata pada Eun
Chae, jika ada yang membuatnya tidak nyaman, Eun Chae bisa mengatakan itu
padanya. Jangan biarkan Eun Chae terseret dengan sembarang orang, “Semua Pria
adalah serigala”
Eun Chae mengerti dan dia pamit
untuk pergi ke toilet. Soo Chul menunjukkan jalan menuju ke toilet, ke sebelah
kanan.
Soo Chul bingung mengapa Dong Ha
membawanya kemari? Apa yang terjadi bukan kah Dong Ha tidak suka pergi ke klub?
Di tempat itu Dong Ha tidak akan melihat mereka berdua (Ji Yeon dan Shi Hoon
maksudnya) Soo Chul setuju dan mendukung Dong Ha untuk bangkit dan mecari energy
baik dari para wanita muda yang ada disini.
“Jangan membuat ekspresi sedih,
wajahmu akan serega keriput!” Soo Chul memberi semangat dan mengajak Dong Ha
bersulang bersamanya.
Setelah kembali dari toilet, ada
beberapa pria yang menganggu Eun Chae, “Apakah kau datang bersama seorang
teman? Kau ingin bermain dengan kami?” Eun Chae tidak nyaman apalagi pria itu
tiba-tiba menarik tangannya, Eun Chae kesal, “Lepaskan aku! Aku datang bersama
teman” Eun Chae pergi meningglkan dua pria yang mengganggu nya itu.
Soo Chul protes saat Dong Ha
mengajaknya pulang. Mengapa Dong Ha ingin pergi ke klub jika dia hanya akan
menjadi seperti itu? Apakah Dong Ha tidak tahu apa yang menyenangkan saat
berada di klub? Jika mereka membiarkan tubuh mereka untuk mengikuti irama di
klub, maka dia bisa menjadi orang yang bebas.
Soo Chul sebenarnya sangat kesal,
tapi dia menyuruh Dong Ha dan Eun Chae untuk menunggu nya sementara dia membawa
mobil. Soo Chul bersikap jutek pada Dong Ha, tapi saat berbicara pada Eun Chae
dia berubah menjadi orang yang manis “Tunggu disini ya, Eun Chae” (wkwkwk Modus
banget sih in Soo Chul >.<) Dong Ha tertawa melihat kelakuan Soo Chul dan
berkata bahwa dia benar-benar berisik.
Eun Chae khawatir pada Dong Ha
dan memberanikan diri untuk bertanya, “Oppa…
apakah kau benar-benar sedah patah hati?” Dong Ha bingung menjawabnya
dan berkata sepertinya memang begitu. Eun Chae tampak sedikit kecewa, tapi
lebih mengkhawatirkan kondisi Dong Ha.
Dua pria yang mengganggu Eun Chae
tadi kembali melihat Eun Chae, “Oh… kita bertemu lagi! Innocent, seksi dan
cute. Benar-benar style ku” Melihat ada Dong Ha di samping Eun Chae temannya
berkata bahwa percuma saja, dia sudah memiliki seorang pria.
Eun Chae yang ketakutan segara
bersembunyi di belakang Dong Ha. Pria itu bertanya, apakah Dong Ha itu
pacarnya? Sepertinya sih bukan, gayanya tidak begitu baik. Jika Eun Chae tidak
memiliki kekasih bagaimana dengan dirinya?
Eun Chae dengan tegas menolak
pria itu, namun si pria tetap tidak tahu malu. Dong Ha angkat bicara, “Dia bilang dia tidak mau. Apakah
kau tidak bisa mengerti bahasa Korea?”
Pria itu tidak senang dan
berkata, jika Dong Ha bukan kekasihnya sebaiknya dia tidak ikut campur.
“Aku Oppa-nya! Dia sudah
mengatakan bahwa dia tidak menyukai preman sepertimu” Dong Ha berkata agak
keras pada pria itu.
Dong Ha mengatai pria itu dan
tentu saja itu membuat si pria tersulut dia menantang Dong Ha dan tentu saja
Dong Ha yang sudah lama menahan amarahnya karena hal lain merasa menemukan
pelampiasannya.
“Aku sedang menunggu seseorang
untuk bermain-main. Terimakasih” Dong Ha
langsung memukuli pria itu dengan penuh amarah. Eun Cha panik, Soo Chul yang
baru datang berusaha menahan Dong Ha. Namun amarah Dong Ha lebih besar dan
sulit untuk di bending.
Ji Yeon dan Shi Hoon sudah akan
pergi dari toko kue ikan. Na Rae menyayangkan mengapa mereka pergi secepat itu,
sangat nyaman berbicara tentang masa lalu setelah lama tidak bertemu. Shi Hoon
berkata, “Kami akan datang lagi nanti. Besok Ji Yeon harus pergi bekerja”
Shi Hoon ternyata tidak berubah
sedikitpun, ‘Urri Ji Yeon ada ujian besok, Urri Ji Yeon harus bekerja besok’
Shi Hoon selalu peduli pada Ji Yeon. Shi Hoon tersenyum kecil apalagi saat Ji
Yeon berkata dia juga peduli pada Shi Hoon. Mereka berdua benar-benar serasi.
Ji Yeon mengingatkan Na Rae untuk
pergi ke RS dan jangan bekerja terlalu banyak. Na Rae mengiyakan saran
sahabatnya itu dan melepas Ji Yeon dan Shi Hoon yang pamit pergi.
“Bagaimana dengan Shi Hoon
Sunbae?” Na Rae bertanya pada Min Goo, dengan PD Min Goo berkata, “Dalam
perspektif seorang pria, meskipun dia tidak lebih baik dariku, tapi dia Keren”
hahaha… Min Goo PD banget^^
Shi Hoon mengantar Ji Yeon ke
apartemennya, dia tidak sangka jika Na Rae bisa kehilangan berat badan sebanyak
itu. Na Rae memang bertekad untuk menurunkan berat badannya dan kehilangan
lebih banyak setelah berkencan dengan Min Goo. Shi Hoon cukup kaget
mendengarnya.
Shi Hoon menyuruh Ji Yeon masuk
dan Ji Yeon berterimakasih karena telah
membawanya pulang. Besok pagi dia akan datang untuk mengantar Ji Yeon ke
kantor.
Young Shik menelpon Ji Yeon dan mengatakan
bahwa Chae Gap Soo ditangkap dan dikirim ke kantor polisi Gangnam. Ji Yeon
langsung bersemangat dan berkata akan segera pergi kesana.
Karena Shi Hoon masih ada disana, Ji
Yeon memintanya untuk mengantarnya ke kantor polisi. Shi Hoon bingung untuk apa
Ji Yeon ke kantor polisi? Ada keadaan darurat, dia akan menjelaskannya saat di
perjalanan.
Ji Yeon menelpon Young Shik untuk
mengabarkan bahwa dia sedang dalam perjalanan dan memintanya untuk mengambil
gambar sebanyak mungkin. Setelah menutup teleponnya Shi Hoon bertanya siapa itu
Chae Gap Soo?
Chae Gap Soo adalah seorang pria
hina. Dia adalah direktur sebuah bank yang menggelapkan uang nasabah sebanyak
50 juta dolar dan mengumumkan
kebangkrutan untuk Bank nya. Pada masyarakat dia mengatakan jika dia hanya
memiliki asset sebesar 280 won.
Wah… dia benar-benar orang jahat.
Benar sekali. Ji Yeon bertekad akan mengungkapkan kebusukan pria itu dan
membuatnya muntah untuk setiap sen yang dia gelapkan. Ji Yeon meminta Shi Hoon
untuk menjalankan mobilnya lebih cepat.
Ji Yeon tiba di kantor polisi.
Setelah berterimakasih pada Shi Hoon, dia cepat-cepat menemui Young Shik yang
mengeluh kenapa Ji Yeon baru datang? Apakah Young Shik berhasil mengambil foto
Cha Gap Soo di Spa? Tentu saja. Dia bahkan berhasil mengambil foto pria busuk
itu dengan uangnya. Ji Yeon meminta Young Shik mengirimkan beberapa foto
sementara dia akan pergi mencari berita dengan menemui Detektif Lee.
Para wartawan sudah berkerumun
meminta keterangan dari detektif Lee. Ji Yeon menerobos dan memberi kode pada
Detektif Lee untuk menemuinya di tempat lain.
Setelah memberikan jawaban
diplomatis pada wartawan lain, detektif Lee menemui Ji Yeon dan menanyakan apa
yang dia inginkan?Ji Yeon mendapatkan sebuah gambar bukti, Chae Gap Soo yang
sedang memegang uang tunai. Bukan kah gambar itu lebih seksi dari pada sebuah
pernyataan?
Detektif Lee akan memberikan
informasi jika mereka sudah memiliki bahan untuk di laporka. Itu bukan pertama
kalinya mereka bekerja sama kan? Ji Yeon tidak ingin mendapatkan informasi yang
juga diketahui oleh media lain, karena itu akan membuat Trouble Maker selangkah
di belakang.
Jadi apa yang Ji Yeon inginkan?
Ji Yeon akan mempublikasikan interior rumah tempat Chae Gap So tinggal bersama
simpananannya. Dia meminta jumlah uang yang dihabiskan Chae Gap Soo yang di
bagi pada simpanan dan istrinya. Karena mereka adalah Trouble Maker. Detektif
Lee setuju dan meminta Ji Yeon untuk tutup mulut.
Ji Yeon setuju dan segera
mengisyaratkan bahwa dia menutup mulutnya dan membuang kuncinya jauh-jauh. Detektif
Lee berkomentar, “Kau sangat jahat!” Ji Yeon hanya tersenyum dan bersiap
memberikan gambar pertama sebagai bukti.
Dong Ha di bawa ke kantor polisi.
Soo Chul menjelaskan pada polisi jika pria itu yang lebih dulu mengganggu Eun
Chae. Kemudian Eun Chae pun berkata dia juga ingin menuntut kalau begitu. Dong
Ha melakukan itu arena dia membantunya.
Polisi akan mempertimbangkan hal
itu nanti. Saat ini orang yang dipukuli Dong Ha cedera parah dan diperkirakan
memerlukan waktu 3 minggu untuk masa penyembuhan. Ini adalah kasus penyerangan.
Dong Ha menyuruh Soo Chul dan Eun
Chae untuk pergi saja. Dan seseorang datang untuk menyelesaikan masalah Dong
Ha.
“Hal baik apa yang bisa kau
lakukan?” Soo Chul kaget melihat kedatangan orang itu. “ Kau datang… Aboniem”
tapi dia langsung meredam suaranya.
Ayah Dong Ha berkata pada polisi
bahwa dia adalah Ayah dari si pembuat masalah itu. Yoon Se Joon, direktur dari
RS One Light. Ayah memberikan kartu nama pada polisi. Ayah mengatakan jika
pengacaranya akan datang perjanjian yang telah diselesaikan. Setelah semua itu
selesai Dong Ha bisa pergi dari kantor polisi.
Ayahnya mengeluh, “Setelah
berhenti sekolah dan meninggalkan rumah, yang kau lakukan sekarang adalah
berkelahi?” Soo Chul mencoba membela Dong Ha, namun dia tidak melanjutkan
setelah mendapatkan tatapan tajam dari Ayah Dong Ha.
Sejak kedatangan Ayahnya Dong Ha hanya diam saja.
Dia memasang wajah dingin dan tak mengatakan apapun. Tampak jelas jika Dong Ha
sama sekali tidak senang melihat kedatangan Ayahnya yang menyelesaikan
masalahnya. Tanpa banyak bicara, setelah semuanya selesai, Dong Ha melenggang
pergi keluar begitu saja.
Ji Yeon ternyata berada di kantor
polisi yang sama dengan Kantor polisi tempat Dong Ha di bawa. Dia melihat Dong
Ha dan Ayahnya juga. Ji Yeon pun meminta Detektif Lee untuk mencari tahu apa
yang terjadi pada Dong Ha.
Soo Chul pamit pergi pada Ayah
Dong Ha saat mereka sudah berada di luar kantor polisi. Ayah tak menjawab
apapun. Soo Chul berkata akan mengantar Eun Chae pulang dan pamit juga pada
Dong Ha.
Ayah bertanya pada Dong Ha, “Sampai
kapan kau akan hidup seperti itu? apakah kau tidak akan kembali ke
sekolah? Siswa kedokteran yang
seangkatan denganmu, mereka sudah memiliki lisensi mereka..”
Dong Ha memotong ucapan ayahnya
dia tidak ingin membicarakan masalah ini dengan Ayahnya. Dong Ha masih memasang
tampang dingin dan tak pernah sekalipun memandang wajah Ayahnya.
“Apakah kau masih membenciku
karena masalah itu?” Ayah tampak ingin menjelaskan apa yang terjadi dimasa lalu
karena dia merasa khawatir. Belum sempat Ayahnya berbicara lebih lanjut Dong Ha
kembali memotong perkataan Ayahnya, “Aku tidak pernah meminta Anda untuk mengkhawatirkan
ku. Aku akan membayar uang penyelesaian secepat mungkin”
Ayah tahu Dong Ha masih marah
padanya. Mobil Ayah datang, dan sebelum pergi dua berkata pada Dong Ha, “Bahkan
jika Kau tidak kembali ke rumah, kembali lah bersekolah dengan benar” Dong Ha
tidak ingin Ayah mempedulikannya lagi, dia akan mengurus masalahnya sendiri dan
membiarkan Ayahnya pergi begitu saja.
Detektif Lee memberitahu Ji Yeon,
jika korban yang dipukuli Dong Ha
mendapatkan cedera parah hingga memakan waktu 3 minggu untuk sembuh. Pelaku
adalah putra dari RS tempat korban mendapatkan laporan diagnosis. Bahkan
sebelum tinta diagnosisnya mengerung, pengacaranya sudah penyelesaikan surat
kesepakatan dengan korban. Kekuatan uang benar-benar hebat. Detektif Lee
bertanya apakah Ji Yeon mengenal mereka? Ji Yeon menyangkal dan segera pamit
pergi.
Ji Yeon melihat Dong Ha di depan
kantor polisi, Ji Yeon khawatir pada Dong Ha, saat Dong Ha berjalan pergi, Ji
Yeon mengikutinya.
Ji Yeon memanggil Dong Ha, “Yoon
Dong Ha!”
Dong Ha kaget melihat Ji Yeon ada
disana, Ji Yen menjelaskan jika dia ada di kantor polisi untuk wawancara.
Apakah Dong Ha akan pulang? Dong Ha tidak menjawab. Dia hanya berjalan menuju
jalan pulang. Ji Yeon mengikutinya di belakang, dan Dong Ha tidak suka itu.
“Mengapa kau mengikutiku?” Dong
Ha merasa kesal. Ji Yeon menyangkal, “Siapa yang mengikutimu? Aku juga dalam
perjalanan pulang” Dong Ha akhirnya mengambil arah lain, tapi Ji Yeon tetap
mengikutinya.
Dong Ha kesal dibuatnya, mengapa
Ji Yeon mengikutinya? Apakah Ji Yeon takut Dong Ha memukul orang sembarangan di
jalan? Apakah Ji Yeon takut Dong Ha ditangkap polisi lagi? Ji Yeon bingung,
memangnya dia berkata seperti itu?
Dong Ha benar-benar kesal, apakah
menurut Ji Yeon kata-kata Dong Ha itu hanya lelucon? “Aku bilang untuk tidak
mempedulikanku lagi!” Ji Yeon pun akhirnya membiarkan Dong Ha pergi sendirian.
Namun Ji Yeon tetap khawatir dan
menunggui Dong Ha di depan gedung apartemen. Dia cemas karena Dong Ha tidak
datang juga. Saat Dong Ha muncul, Ji Yeon langsung bersembunyi dan memastikan
Dong Ha masuk ke dalam apartemennya. Kini Ji Yeon sudah merasa sedikit lega.
Soo Chul bertanya apakah Dong Ha baik-baik saja, saat Dong Ha baru saja tiba. Dong Ha diam saja dan pergi untuk mengambil minum. Soo Chul ingin bertanya tentang hubungan Dong Ha dan Ayahnya, namun saat melihat Dong Ha mengambil Bir, Soo Chul mencegahnya.
“Tidak ada alkohol ! Minumlah ini” Soo Chul memberikan air
mineral pada Dong Ha, membuatnya kehilangan selera untuk minum.
Soo Chul menjelaskan jika bukan
dia yang memanggil Ayah Dong Ha ke kantor polisi. Siapa yang tahu bahwa pria yang dipukuli Dong
Ha itu masuk ke RS Ayahnya.
“Tapi… Ayahmu belum berubah
sedikitpun. Karismanya sangat luar biasa. Walaupun tidak melakukan kesalahan,
aku selalu merasa bersalah setiap kali melihat Ayahmu”
Dong Ha tidak membalas sepatah
katapun perkataan Soo Chul. Malam ini dia sudah cukup frutasi karena
melampiaskan rasa sakit hatinya selama ini dengan memukuli orang. Dan Dong Ha
merasa semakin frutasi karena harus kembali bertemu dengan Ayahnya.
Sebelum tidur, Dong Ha kembali
teringat pada perkataan Ayahnya, “Apakah ku masih menyalahkan ku atas kejadian
itu? Itu semua karena kau…” Apapun yang terjadi di masa lalu yang sepertinya
ada hubungannya dengan Young Chae, mungkin bukan sepenuhnya kesalahan Ayah Dong
Ha.
Min Goo akhirnya membawa Na Rae
ke RS, dan ternyata Na Rae hamil. Min Goo terlihat sangat senang dan menjaga
istrinya dengan sangat hati-hati. Di sebelah mereka duduk seorang wanita yang
menelpon entah suami atau pacarnya, wanita itu mengeluh karena dia hamil lagi
anak ke-4.
Na Rae jadi merasa tidak nyaman,
Min Goo bertanya apakah Na Rae mengidam sesuatu? Dan saat melihat wajah Na Rae,
Min Goo jadi khawatir, apakah dia merasa sakit? Bukan itu… tapi dia sedang
memikirkan apakah mereka sanggup membesarkan anak di dunia yang keras ini? Min
Goo berjanji akan menjual kue ikan lebih banyak lagi sehingga Na Rae tidak
perlu khawatir.
Ji Yeon senang di beri kabar bahwa Na Rae hamil, dia jadi sangat perhatian dan berpesan jangan mengkhawatirkan apapun. Ji Yeon akan mampir nanti malam. Tak lupa Ji Yeon mengucapkan selamat pada Na Rae.
Ji Yeon senang di beri kabar bahwa Na Rae hamil, dia jadi sangat perhatian dan berpesan jangan mengkhawatirkan apapun. Ji Yeon akan mampir nanti malam. Tak lupa Ji Yeon mengucapkan selamat pada Na Rae.
Ji Yeon melihat kursi kosong Dong
Ha di ruang kerjanya. Dia memanggil Eun Chae dan bertanya apakah Dong Ha tidak
datang untuk bekerja? Sepertinya memang tidak datang. Walau sebenarnya
khawatir, Ji Yeon tidak menunjukkannya di depan Eun Chae.
Eun Chae kemudian bertanya, “Apakah
Anda pikir dia akan baik-baik saja?” Apakah terjadi sesuatu pada Yoon Dong Ha?
Eun Chae berkata, dia tahu itu bukan urusannya tapi… apakah Ji Yeon tidak
terlalu keras pada Dong Ha? Ji Yeon bingung.
“Tampaknya dia mengalami
masa-masa sulit karena Anda, tapi… tampaknya Anda benar-benar tidak peduli
padanya” Eun Chae baru menyadari kalancangannya, dia minta maaf pada Ji Yeon
dan pergi dari ruangan.
Sepeninggalan Eun Chae, Ji Yeon
jadi berpikir. Mungkin Eun Chae memang benar, Ji Yeon kurang peduli pada Dong
Ha. Ji Yeon menatap ponselnya, dia mencoba mengirimkan pesan pada Dong Ha.
“Kenapa kau tidak datang untuk bekerja ?” di baca tapi tidak ada
balasan. Ji yeon mengirim pesan lanjutan.
“Apakah kau sakit?” lagi-lagi di
baca, tapi tidak dib alas.
“Apakah sesuatu terjadi pada Anda ?” kembali tidak ada balasan.
Ji Yeon jadi kesal dan
mengirimkan pesan beruntun, “Apakah Kau
akan tetap absen tanpa pemberitahuan ? Besok, Kau harus datang untuk bekerja secara teratur . Apa ini ? Apakah Kau mengabaikan pesan ku sengaja ?”
Hasilnya? Dong Ha membacanya
namun sama sekali tidak membalas satu pesan pun. Akhirnya Ji Yeon melemparkan ponselnya ke atas meja.
Ji Yeon melampiaskan rasa
kesalnya di toko kue ikan Na Rae, dia tidak percaya jika Dong Ha mengabaikan 30
pesan nya. Dari sudut pandang Dong Ha, tentu saja itu bisa dilakukan. Dong Ha
itu baru saja di tolak Ji Yeon, dan Ji Yeon menemukan sisi lain Dong Ha di
kantor polisi. Kalau Nae Ra jadi Dong Ha, dia juga tidak ingin bertemu dengan
Ji Yeon.
Ji Yeon bergunam, “Apakah karena
itu? Dia selalu minum dan pulang malam?” Ji Yeon optimis, Dong Ha masih muda,
dia akan melupakan dirinya setelah bertemu dengan orang yang lebih baik.
Ji Yeon mendapat pesan, dia
sangat bersemangat karena berpikir itu balasan dari Dong Ha. Na Rae juga sangat
penasaran, tapi ternyata itu hanya pesan iklan yang menjual minuman. Ji Yeon
merasa kesal padahal dia sudah lama tidak berlangganan.
Min Goo menyelesaikan sebuah sup
ikan dan meminta Na Rae mengantarkannya. Ji Yeon mencegah, dia yang akan
mengantarkannya dan meminta Na Rae untuk beristirahat saja. Ji Yeon
mengantarkan sup itu dan beramah tamah pada pelanggan dengan sangat baik,
hingga mempromosikan bahwa semua
hidangan di toko kue ikan itu benar-benar lezat.
Ji Yeon kembali duduk di sebelah
Na Rae dan meminta Na Rae untuk benar-benar menjaga kehamilannya. Apalagi Na
Rae juga hamil di usia tua sehingga dia harus ekstra hati-hati. Dia kemudian
berbicara pada Min Goo untuk mempekerjakan pegawai part-time agar Na Rae tidak haris
bekerja terlalu keras. Min Goo mebela diri dan akhirnya malah berdebat panjang
dengan Ji Yeon.
Na Rae pusing melihat suami dan
sahabatnya malah berdebat hebat, dia bahkan tidak menangkap inti dari apa yang
mereka perdebatkan. Na Rae merasa tidak tahan dan akhirnya berteriak pada Ji
Yeona.
“PULANGLAH”
Ji Yeon berhenti bicara dan menyentuh perut Na Rae, “Imho pulang dulu ya” Na Rae menirukan suara bayi, “Da dah” Ji Yeon pun keluar dari toko ikan Na Rae.
Ji Yeon berhenti bicara dan menyentuh perut Na Rae, “Imho pulang dulu ya” Na Rae menirukan suara bayi, “Da dah” Ji Yeon pun keluar dari toko ikan Na Rae.
Ji Yeon tiba di apartemennya dan
melihat pintu apartemen Dong Ha, dia memutuskan untuk menemuinya. Ji Yeon
menekan bel, namun Dong Ha yang sedang menonton tv mengapabaikan bel pintu saat
tahu Ji Yeon yang datang. Ji Yeon terus menekan bel dan membuat Dong Ha kesal.
Akhirnya Dong Ha mengatakan lewat
interkom, “Tidak ada lagi yang ingin aku bicarakan, Pergi saja!” Ji Yeon jadi
kesal, Dong Ha ada dirumah dan dia bahkan tidak membukakan pintu untuknya?
Ji Yeon pulang ke rumah dan akhirnya mengeluarkan jurus pamungkas. Dia menyalakan alarm pemberian Dong Ha yang sangat memekikan telinga.
Ji Yeon pulang ke rumah dan akhirnya mengeluarkan jurus pamungkas. Dia menyalakan alarm pemberian Dong Ha yang sangat memekikan telinga.
Dong Ha yang mendengarnya dari
dalam merasa terganggu dan akhirnya membuka kan pintu. Ji Yeon langsung
mengambil kesempatan untuk masuk kedalam. Dong Ha bertanya apa yang dilakukan
Ji Yeon? Di melakukan itu karena Dong Ha tidak membukakan pintu. Ji Yeon
menghentikan alarmnya.
Ji Yeon mempertanyakan mengapa
Dong Ha tidak datang bekerja tanpa pemberitahuan? Dong Ha bahkan mengabaikan
pesannya sepanjang hari. Bukan kah pekerjaan itu akan berakhir besok, mengapa
Ji Yeon harus peduli?
“Aku khawatir terjadi sesuatu
padamu! Jung Eun Chae juga khawatir…
Jika orang itu sebaik Yoon Dong Ha, wajar saja para wanita khawatir. Aku
pikir Jung Eun Chae orang yang baik. Dia juga cantik dan kepribadiannya…”
Dong Ha memotong ucapan Ji Yeon, “Apa
yang kau bicarakan?” Ji Yeon juga bingung.
“Apakah kau berusaha
menjodohkanku dengan dia? Apakah Kau ingin mendorongku pada sembarang orang
karena kau tidak menyukaiku?” Bukan itu maksud Ji Yeon, namun Ji Yeon juga
bingung bangaimana menjelaskannya.
“Apakah kau pikir aku adalah pria
yang gila terhadap wanita? Kau tidak peduli dengan perasaanku hanya karena kau
sedang bahagia kan?” Dong Ha benar-benar kesal.
Ji Yeon bingung, “Apa yang harus
aku lakukan? Sejak Shi Hoon Sunbae datang, Kau bertingkah seperti bom waktu. Kau
tiba-tiba ada di kantor polisi, dan juga berhenti bekerja.”
“Aku benar-benar merasa menyesal dan khawatir,
tapi ka uterus berjalan kea rah yang salah. Jika aku mencoba mengatakan
sesuatu, kau marah dan berteriak juga mengatakan agar aku menghilang!”
“Aku benar-benar tidak ingin
melakukan hal ini padamu. Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku pindah juga?”
Ji Yeon menangis saat mengatakan
semua itu. Dong Ha terpana melihatnya. Mungkin dia tidak pernah berpikir jika
Ji Yeon benar-benar mengkhawatirkan keadaannya. Dong Ha tidak tahu harus
berkata apa, ini pertama kalinya Ji Yeon menangis karena dirinya, jadi Dong Ha
hanya bisa menatap kepergian Ji Yeon begitu saja.
Bersambung ke part 2
***
Yeee… akhirnya Dong Ha membuat Ji
Yeon menangis juga, hahaha… tapi itu
tandanya, Ji Yeon memang benar-benar khawatir pada Dong Ha. Dia tidak ingin
Dong Ha menjadi semakin salah jalan karena dirinya. Dia tidak ingin bahagia
bersama Shi Hoon jika Dong Ha menderita.
Apakah akhirnya Ji Yeon akan
menyadari perasaannya pada Dong Ha?
Akh… tapi Ayahnya Dong Ha itu
nyeremin yah? Bener lho kata Soo Chul,,, kharismanya… Brrrr… kira-kira Ayah
Dong Ha bakal setuju gak yah Kalo Dong Ha berhubungan dengan Ji Yeon?? Ataukah
malah Ji Yeon lah yang akan membuat Dong Ha berbaikan dengan Ayahnya??
Ji Yeon memang tipe cewek pejuang yah^^ Keren dah,,, aku yakin jika akhirnya dia menetapkan hati untuk memilih Dong Ha, dia pun akan berjuang hingga akhir.
Ji Yeon memang tipe cewek pejuang yah^^ Keren dah,,, aku yakin jika akhirnya dia menetapkan hati untuk memilih Dong Ha, dia pun akan berjuang hingga akhir.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
aduuh alhamdulillah, bolak"ik ksni akhirny ad hasilny jga... ditunggu bgt nee mbak sinopnya, dri kmren cma lihat pake bahasa kalbu doank jdiny pnsaran!! ttp smngat ea bkin sinopny, dn smga shat sllu
BalasHapusTaraaaaa keluar jg,. Thx mbak irfa.. Ngaduk2 perasaan bngt,. Kasian DH,tp klo aku jd JY pun pasti bingung,. Haaah 14 thn??? Oh no klo cwo yg lbh tua sgtu si gpp.. Ntar DH 40 thn pas puber ke 2 JY dah nenek2.. Tp yg jelas aku kurang respect sm SH,.
BalasHapusq suka bacanya.tx
BalasHapusgak tau kenapa ngrasanya ini drama walau baca sinopsisnya dah bikin hati deg2an.soale laki2 yang bisa suka satu orang tu ya nyenengin bgt.
q suka dong ha;walau gak yakin di dunia nyata ad.pria 14 thn lebih muda bisa loyal 1 wanita.kalo ad pasti bikin wanita bahagia.
by debry
Waduh aku bolak balik ngecek ke jenk mumu eh gak tahunya jenk irfa yg nulis ... duh senengnya pas lihat dah ada episod 10 ... makasih jenk irfa ...
BalasHapusMbak aaayooo q tggu lagi part 2 nya....hehehee.
BalasHapusAyo DH kmu hrus Move on,skull lg bukti'in klo kmu bukan ank remaja....lop DH
sebell tingkat dewa sm SH
BalasHapussama aku juga >,<
Hapus*my first comment in this blog
Yupp ,bner bgt eonn ,pzti jiyeon bkal miLih dongha ..gumapda sinop'y ,next part yaa ^_^
BalasHapusStefani
makasih mba irfa
BalasHapusmakasih mba irfa, rasa penasaran terus dari kmrn ...akhirnya keluar juga di tunggu part 2nya,,,
BalasHapusaduh bikin gregetan.. ditunggu part 2 nya
BalasHapusDitunggu bgt postingn WL...btw dikorea sana ratingnya brapa ya?
BalasHapusMendingan DH kuliah lagi deh n jadi dokter biar ga diremehkan kyk anak kecil lagi,hehehe
BalasHapusDitunngu part 2nya ya mbak...mksh
lama ga ngikutin drakor,,,karna jenuh dg storyline ny tp baca sinop in lsg on fire lg pdl ga ngikutin dr awal
BalasHapusiy,,jg y pst dong ha kaget,takjub,terharu krn liat ji yeon nangis demi diriny,,mslh ny dy ngintip ji yeon wkt nangis demi shi hoon
sy sng deh liat oeni2 in pd kolaborasi ngerjain sinop,,jd lbh bwarna warni baca ny
Ji yeon kokk ªķΰ ga seneng liat mukanya kayaknya kebanyakan permakannya deh so sorry (◦'⌣'◦)
BalasHapusaku juga pas pertama ga suka liat ji yeon,tp lama2 kalau terus diliat2 di setiap episode dia cantik juga ko.
HapusUdh bolak blik part 2 ny blm ada jg ..
BalasHapus