dr. Go ingin
mencari angin segar dengan keluar RS, dia menemukan Shi On sedang merenung. “Apa
yang sedang kau lakukan?” dr. Go menyapa Shi On. Menyadari kehadiran dr. Go,
shi On langsung memberikan salam dengan hormat.
Tadinya dr. Go
ingin menegur Shi On, karena telah berani membolos. Tapi Shi On malah bertanya
tentang Ayah dr. Go. Apakah dia seorang ayah yang baik? dr. Go jadi bingung.
Shi On berkata,
di dunia ini banyak sekali yang membuatnya iri, semakin hari semakin bertambah
banyak. Shi On sangat berharap Ayahnya bisa bangga padanya.
“Bahkan jika
orang lain tak menghiraukanku, Kuharap setidaknya ayahku akan bangga padaku”
dr. Go juga
sangat mengharapkan itu, lalu dia tersadar dengan keanehan Shi On, apakah Shi
On sedang bermasalah dengan Ayahnya? Shi On menyangkal, dan pamit untuk pergi.
Sebelum Shi On
pergi, dr. Go memanggilnya, dia memberikan sejumlah uang pada Shi On untuk
membeli makanan. Shi On menolak, namun dr. Go memaksa, “Jika orang tua
memberimu sesuatu, kau harus menerimanya” Akhirnya Shi On pun menerimanya dan
mengucapkan terimakasih.
Yoon Seo sedang
memeriksa Dong Jin, dia bertanya apa Dong Jin merasakan sakit di beberapa bagian
perut Dong Jin yang ditekannya? Dong Jin mengatakan ‘tidak’ dengan senyum mengembang
di wajahnya. Lalu Ibu Dong Jin datang dan menyapa Yoon Seo, Yoon Seo senang
karena akhirnya bisa bertemu dengan Ibu Dong Jin yang selama ini sangat sibuk
mengurus toko nya di pulau Jeju.
Ibu Dong Jin
bertanya, apakah tidak ada masalah jika lusa Dong Jin sudah keluar dari RS?
Yoon Seo mengiyakan, karena kondisi Dong Jin sudah stabil dan tidak ada gejala
yang tidak biasa. Ibu Dong Jin berterimakasih. Dong Jin memang sudah ingin
segera pulang agar bisa bersama ibunya sepanjang hari.
Teman-teman
Dong Jin iri pada Dong Jin yang akan segera pulang, mereka juga ingin segera
keluar dari RS, mereka sudah sangat bosan ada di RS. Apa yang akan Dong Jin
lakukan pertama kali setelah keluar dari RS? Dia hanya ingin bersama ibunya
setiap hari. Dia juga merindukan Ayah dan juga kakak perempuannya.
Ketua genk
berkata, jika dia keluar dari RS maka yang akan pertama dia lakukan adalah
makan iga dan minum soda. Dia berbangga diri karena merasa bisa menghabiskan 10
porsi sekaligus. Teman-temannya sudah tahu dia memang rakus, mereka pun mulai
mengejeknya.
Sementara
teman-temannya saling bercanda, Dong Jin merasa mual. Ya Eun bertanya apa yang
terjadi? Dong Jin hanya berkata, sepertinya sarapan yang dia makan tadi pagi
membuatnya sakit perut.
Dong Jin muntah-muntah di dalam toilet, dan
saat mengelap muntahannya ada bercak hijau di tissue nya. Apakah kondisi
kesehatan Dong Jin kembali bermasalah? Shi On mengetuk pintu dan
bertanya apakah ada orang di dalam? Dong Jin pun cepat-cepat membuang tissue nya.
Dong Jin keluar
dari toilet, Shi On menyapanya dan bertanya, apakah Dong Jin muntah?
Kedengarannya seperti itu. Dong Jin mengelak dan beralasan ada sesuatu di
tenggorokannya, dia hanya terbatuk. Dong Jin pun pamit pergi.
Tapi Shi On
tahu Dong Jin berbohong, karena dia memungut tissue yang dibuang Dong Jin, dan
menemukan bercak kehijauan di tissue itu, dia tahu kondisi Dong Jin tidak
sebaik yang terlihat. Shi On menyimpan tissue itu di dalam saku jas dokternya.
“Shi On... Aku...
Aku ibumu” Itulah yang dikatakan Ibu Shi On saat mereka berbicara di taman, namun Shi On syok, dia tidak tahu harus bagaimana.
Ibu meminta maaf karena baru memberitahunya. Ibu berkali-kali minta maaf sambil menangis,
namun Shi On tak merespon apapun, bahkan saat ibunya menyentuh wajah Shi On dengan penuh kasih sayang. Shi On malah terlihat sedang mengingat sesuatu.
Munculah
ingatan itu, ingatan saat Ibunya meninggalkan Shi On hanya dengan sepucuk surat
perpisahan. Shi On sangat sedih saat itu. Dengan spontan Shi On berkata, “Aku
tidak suka Ibu”
Ibu sangat
kaget melihat reaksi Shi On, dan berusaha menenangkannya. Shi On menolak,
Ibunya meninggalkan surat dan pergi meninggalkannya. Ibu berusaha menjelaskan,
namun Shi On memotong ucapannya, “Sama seperti Ayah, Ibu juga Jahat!”
Ibu merasa
sangat bersalah, dia tahu dirinya benar-benar bersalah. Shi On masih merasa
kecewa dengan emosi, dia berkata pada sang ibu, “Aku tidak membutuhkan ibu” Shi
On pun pergi meninggalkan ibunya yang sangat sedih melihat penolakan putranya
itu.
In Young
bertanya pada In Hae, apakah ada yang dibutuhkan adiknya itu? In Hae berkata
tidak ada. Namun In Young melihat Infus In Hae hampir habis, dia pun pamit
untuk pergi ke tempat perawat dan meninggalkan dompetnya.
In Hae melihat
dompet In Young, lalu bergunam sepertinya Eonnie-nya itu membeli dompet baru.
In Hae pun membuka dompet itu dan menemukan sebuah kartu nama gadis klub malam.
Nama ponselnya sama dengan Eonnie-nya, tapi,,, siapa Na Ih Rah?
Yoon Seo
mendapat telepon dari Ibu Shi On, yang memberi tahunya jika pertemuan Shi On
dan Ibunya tidak berjalan baik. Yoon Seo mengerti dan dia akan mencoba
menghibur atau memberi pengertian pada Shi On.
Yoon Seo mencari Shi On dengan cemas, dia takut terjadi apa-apa dengan Shi On. Ternyata Shi On sedang makan siang di tempat favorite nya. Yoon Seo pun bertanya tentang pertemuan Shi On dengan sang Ibu. Apakah Shi On
baik-baik saja? Shi On menjawab dia tidak apa-apa, tapi dia benar-benar tidak
ingin bertemu dengannya. Kenapa? Biasanya Shi On sangat merindukan ibunya?
Selama ini, Shi
On memang merindukan ibunya, namun… dia sadar bahwa Ibunya pun tidak mencintai
dirinya. “Ketika aku melihat ayahku, yang pertama terlintas adalah ketika dia
memukulku. Tapi ketika melihat ibuku, yang terlintas adalah ketika dia
mengabaikanku dan meninggalkanku sendirian. Waktu itu aku sangat membenci
ibuku”
Yoon Seo
mengerti perasaan Shi On, namun bagaimanapun Shi On harus mendengarkan apa yang
ingin dikatakan ibunya. Shi On menolak dan meminta Yoon Seo untuk tidak
mengkhawatirkannya.
Tapi Shi On sebenarnya tidak baik-baik saja. Dia sedih dan terluka karena pertemuannya dengan ibunya itu. Shi On menagis sendirian di tempat yang gelap.
Saat Yoon Seo
akan pulang, Shi On menyapanya dan mengatakan agar dia hati-hati di jalan. Yoon
Seo berkata Shi On boleh jujur padanya, sebenarnya Shi On sangat sedihkan
karena ibunya? Shi On menyangkal.
Yoon Seo berkata, jika Shi On ada masalah Shi
On boleh mengatakan masalah nya pada Yoon Seo. Shi On menolak dan berkata, “Jika
ada yang membuatku merasa kesulitan… Akan kukatakan pada Profesor Kim Do Han” Yoon Seo merasa sedih mendengar hal itu dari Shi On.
Shi On
mengingat perkataan Yoon Seo padanya di hari Yoon Seo menolak cintanya. “Aku
juga sangat mencintaimu. Sebagai junior, dan sebagai adik yang kusayangi. Ini
juga cinta” Shi On menghela napas panjang mengingat hal itu. Cinta Yoon Seo padanya adalah cinta seorang sunbae pada hobae nya? Shi On merasa sedih karena hal itu.
In Hae pergi ke
klub malam tempat In Young bekerja. Dia mencari In Young, seorang wanita
mengusirnya karena anak-anak dilarang masuk ke tempat itu. In Hae tetap memaksa
tetap berada disana meskipun dia hampir diseret keluar. In Hae berusaha
melepaskan diri, hingga akhirnya In Young melihatnya.
In Young menemui In Hae di luar klub. In Hae marah
pada In Young, “Ini yang Eonnie sebut toko swalayan? Baju apa itu yang Eonnie
pakai?” In Young bukannya menjawab pertanyaan adiknya, dia malah bertanya
bagaimana In Hae bisa datang ke tempat itu? Apakah dr. Han yang memberi
tahunya?
In Hae malah
kaget, jadi dr. Han juga tahu? In Hae menjelaskan jika dia datang setelah
melihat kartu mana di dompet kakaknya. In Hae meminta In Young melupakan
tentang kesembuhannya. Dia tidak ingin disembuhkan dengan uang hasil kakaknya menuangkan minuman
setiap malam.
“Apa yang Eonnie kerjakan sebenarnya?” In Young tidak
menjawab, In Hae menjadi kesal dan memutuskan untuk pergi sambil menahan amarahnya. In Young
memanggil-manggilnya, namun In Hae sama sekali tidak menoleh.
In Hae kembali
ke RS saat malam sudah sangat larut. Jin Wook memergokinya, dia bertanya dari
mana In Hae malam-malam seperti itu? In Hae memasang wajah murung dan kesal.
Jin Wook bertanya apakah terjadi sesuatu? In Hae akhirnya berkata, “Kenapa
Dokter tidak mengatakannya padaku?” Jin Wook bingung. In Hae pun memperjelas
pertanyaannya, “Tentang pekerjaan Eonnie-ku”
Jin Wook
mencoba menjelaskan, namun dia bingung bagaimana harus mengatakannya. In Hae
terlanjur kecewa pada Jin Wook, dia pun berkata, “Dokter lebih buruk dari
kakakku” In Hae pun pergi meninggalkan Jin Wook dengan marah. Jin Wook berusaha
memanggilnya, tapi In Hae mengabaikannya.
In Hae merasa sangat sedih mengetahui rahasia yang disembunyikan kakaknya. Dia sudah merasa bersalah karena kakaknya harus bekerja keras demi membiayai pengobatannya, ternyata kakaknya menghasilkan uang dengan cara seperti itu, membuat In Hae lebih sedih. Dia pun menangis sendirian di tempat tidurnya.
Kondisi Dong
Jin tiba-tiba kritis. Ibu Dong Jin panik melihat keadaan putranya, dia bertanya
pada Yoon Seo, Apa yang terjadi? padahal lusa Dong Jin sudah bisa pulang.
Mengapa kondisinya tiba-tiba berubah drastic. Yoon Seo pun bingung dengan
keadaan Dong Jin yang kini tak sadarkan diri dan 10 menit lalu memuntahkan
cairan empedunya serta tampak kesakitan.
Kim Do Han
datang dan mendengarkan keadaan Dong Jin dari penjelasan Yoon Seo, dia
memutuskan untuk melakukan tes darah dan CT Scan pada Dong Jin. Mereka akan
tahu apa yang terjadi pada Dong Jin setelah hasil tes nya keluar. Shi On yang ikut datang bersama Kim Do Han, langsung teringat pada tissue bekas muntahan Dong Jin.
Dong Jin
mengalami penyumbatan usus. Dia mendapatkan penyakit baru setelah operasi
pankreasnya, tapi seharusnya Dong Jin sudah merasakan sakit di perutnya sejak
seminggu yang lalu. Yoon Seo berkata, Dong Jin tidak mengeluhkan sakit apapun
hingga tadi malam. Melihat kondisi
Dong Jin, Yoon Seo meminta Shi On untuk menyiapkan ruang operasi. Dong Jin
harus segera di operasi.
Saat akan pergi menyiapkan ruang operasi, Shi On jadi merasa miris melihat Yoon Seo yang kalut karena masalah Dong Jin. Dia sedih melihat Yoon Seo yang seperti itu.
Yoon Seo merasa
bersalah, dia minta maaf pada Kim Do Han karena sudah menciptakan kondisi
kritis. Dong Jin seperti ini karena dirinya, bahkan akan lebih berbahaya jika
dia mengijinkan Dong Jin pulang. Kim Do Han berusaha menenangkan Yoon Seo,
bahwa kondisinya tidak sekritis yang dibayangkan Yoon Seo, tapi tetap saja…
Yoon Seo telah memberikan beban pada Kim Do Han untuk mengoperasi Dong Jin.
Kim Do Han
meminta Yoon Seo untuk tidak membicarakan hal yang tidak penting, mereka harus
segera masuk ke ruang operasi. Operasi Dong Jin dilakukan tanpa masalah yang
berarti. Semuanya aman terkendali.
Selama operasi berlangsung, Shi On terus memandang Yoon Seo yang terlihat sangat sedih dan bersalah karena masalah Dong Jin ini. Shi On semakin sedih melihat pujaan hatinya menderita seperti itu.
Shi On menemui
Dong Jin yang sudah ada di kamar rawat. Shi On bertanya pada Dong Jin, apakah
benar Dong Jin tidak merasa sakit selama ini? Dog Jin jujur pada Shi On,
rasanya sakit sekali, dia juga terus-terusan muntah.
Lalu mengapa
Dong Jin tak pernah mengatakannya? Karena Dong Jin tak ingin lebih lama lagi
tinggal di RS. DIa ingin segera keluar dari RS dan pulang ke rumah. Agar bisa
berkumpul dengan Ibu, Ayah dan juga Noona-nya. Shi On memahami perasaan Dong
Jin, tapi perbuatan Dong Jin tetaplah salah. Shi On berkata, jika Dong Jin
merasa sakit seharusnya Dong Jin mengatakannya pada Shi On. Dong Jin minta
maaf.
Apakah Dong Jin
mengatakan pada ibunya bahwa Dong Jin selama ini merasa sakit tetapi
menahannya? Tidak, Dong Jin memohon pada Shi On agar tidak mengatakannya pada
sang ibu, karena dia akan dimarahi. Shi On jadi merasa serba salah.
Apalagi saat
keluar kamar Dong Jin, Yoon Seo sedang dimarahi oleh Ibu Dong Jin karena
kelalaiannya. Yoon Seo meminta maaf, tapi Ibu Dong Jin tidak terima, dia tak
ingin hal ini terulang lagi, dia berkata dia akan mengambil tindakan untuk
masalah ini agar tidak menjadi masalah untuk pasien anak-anak yang lain.
Shi On menatap tissue yang berisi muntahan Dong Jin, dia ingin melakukan sesuatu untuk mengurangi beban Yoon Seo. Shi On sudah memutuskan apa yang harus dilakukannya.
Kim Do Han
berbicara dengan Yoon Seo di ruangannya, sepertinya Ibu Dong Jin terlihat sangat marah.
Yoon Seo tidak ingin bicara apapun. Kim Do Han memintanya tenang, karena itu
bukan maalpraktek, jadi tidak akan menimbulkan masalah besar. Jika ada
masalahpun Kim Do Han akan mengurusnya.
Yoon Seo merasa
menyesal dengan kejadian ini. Ada masalah yang tidak bisa dihindari, tapi Yoon
Seo berbuat kesalahan ini adalah ketika konsentrasinya sebagai seorang dokter
buyar karena hal lain. Dialah yang telah membuat Dong Jin dalam bahaya.
Kim Do Han
heran mendengarnya, Seorang Cha Yoon Seo konsentrasinya bisa buyar? Yoon Seo
tersenyum miris, ternyata hal seperti itu pun bisa terjadi padanya.
Perawat Jo dan Kepala Perawat pun mencemaskan Yoon Seo karena sepertinya Ibu Dong Jin sangat marah bahkan
ingin memanggil wartawan. Mereka memahami perasaan Ibu Dong Jin, tapi mereka
lebih mengkawatirkan dr. Cha Yoon Seo.
Mereka melihat Shi On membungkuk di depan ibu Dong Jin, seperti orang yang sedang
minta maaf, apakah Shi On membuat masalah?
Ibu Dong Jin
datang ke ruang staf departemen Pediatri, dia ingin bertemu dengan Prof. Kim Do
Han. Mendengar ada orang yang mencarinya, Kim Do Han menemui ibu Dong Jin. dia
bertanya ada masalah apa?
Ibu Dong Jin
berkata, dia tahu Kim Do han memperhatikan juniornya, tapi,,, akan sangat
menyusahkan jika melakukannya seperti itu. Kim Do Han dan Yoon Seo yang juga
ada disana jadi kebingungan. Ibu Dong Jin berkata, dia dengar masalah Dong Jin
adalah kesalahan Residen Park Shi On. Dia tahu Dong Jin sakit, Tapi dia lupa
dan tak melaporkannya.
Kim Do Han dan
Yoon Seo menatap Shi On dengan tajam, apa maksudnya ini? Shi On menjelaskan, “Kemarin
di kamar kecil, aku melihat Dong Jin muntah. Seharusnya aku segera melaporkannya
pada Dr. Cha. Tapi aku lupa dan tak melaporkannya”
Shi On
mengambil tanggung jawab untuk kesalahan itu, dia merasa karena kesalahannya
lah dr. Cha tidak bisa mendiagnosa dengan benar. Yoon Seo mencoba membantah,
tapi Shi On memotongnya dan berkata itu bukan kesalaha Yoon Seo. Dialah yang
bersalah.
Ibu Dong Jin
pun mendengar informasi dari ibu-ibu yang lain, jika dr. Park Shi On adalah
seorang pekerja keras. Jadi dia tidak akan memperpanjang masalah ini, karena
tidak ingin menghancurkan masa depan seorang dokter muda. Meskipun dia masih
marah, dia akan mengakhirinya semuanya. Dia menyerahkan sisa perawatan Dong Jin
pada Yoon Seo.
Yoon Seo merasa
tidak nyaman, dia bertanya mengapa Shi On melakukannya. Itu adalah
kesalahannya, tapi mengapa Shi On yang menanggungnya. Apakah Shi On berpikir
Yoon Seo akan menjadi lebih tenang karenanya? Yoon Seo merasa Shi On telah
membuatnya tampak bodoh.
Shi On berkata,
dia melakukannya bukan untuk membuat Yoon Seo ditertawakan. Lalu Apa? Berkorban
demi Yoon Seo?
Berkorban...
Shi On bahkan tidak mengerti tentang hal seperti itu. Yoon Seo mencoba memahami
Shi On, dia tahu jika Shi On melakukan itu untuknya. Yoon Seo sangat tahu hal
itu, itulah sebabnya dia merasa sangat terluka dan membuatnya merasa sangat
marah.
“Kenapa kau
berkorban untukku? Kesulitanmu lebih besar dariku”
Shi On merasa
dirinya tidak mengalami kesulitan apapun. Yoon Seo berkata pada Shi On, “Kau
harus lebih memikirkan dirimu sendiri dibandingkan aku” Tidak masalah jika Yoon
Seo melakukan kesalahan, tapi bagi Shi On itu akan menjadi maslaah yang sangat
besar. Tindakan yang dilakukan Shi On
kali ini bisa jadi membahayakan dirinya
dan orang lain.
Kim Do Han memanggil Shi On ke ruanganya, dia tahu Shi On melakukan semuanya demi Yoon Seo. Tapi jangan
menerima tanggung jawab tanpa berpikir panjang. Terutama jika bukan Shi On yang
melakukannya. Shi On pikir tindakannya itu tidak salah. Direktur Choi
pernah memberitahunya. Memikul tanggung jawab bahkan pada hal-hal yang tidak
mereka lakukan.
Kenapa Shi On
harus bertanggung jawab atas hal-hal yang tidak dia lakukan? Shi On ingin
menghibur Yoon Seo. Kim Do Han bingung. Shi On pun menjelaskan, “Hingga
sekarang, aku hidup dengan menerima
perhatian dan penghiburan. Itu sebabnya aku sangat bersyukur. Aku juga ingin
memberi perhatian dan penghiburan pada yang lain,... Tapi aku tak bisa
melakukannya. Itu sebabnya, jika aku lebih cerdas dan mendapat pengakuan aku
sangat ingin mencobanya”
Kim Do Han sangat memahami maksud baik Shi On, Tapi Sepertinya dr. Ca Yoon Seo tidak
senang karena tindakan Shi On.
“Hibur dia
dengan kesungguhan. Bukan sesuatu yang besar seperti itu tapi penghiburan yang
tulus. Penghiburan yang kecil dan hangat yang telah kauterima dari orang-orang”
Yoon Seo pergi
minum di tempat biasa. Ahjussi pemilik restoran bertanya apakah terjadi
sesuatu, karena tidak biasanya Yoon Seo besikap lesu seperti itu. Yoon Seo
tidak menjawab. Ahjussi pemilik restoran memberikan camilan untuk menemani Yoon
Seo minum, agar perut Yoon Seo tidak rusak karena minuman.
Yoon Seo merasa sangat frustasi karena hal ini. Bukan hanya karena masalah Dong Jin terjadi karena konsentrasinya sedang buyar, tetapi juga Shi On. Dia bahkan bingung bagaimana kini dia harus bersikap pada hobae nya itu.
Di rumanya, Yoon Seo jadi kesulitan untuk tidur. Yoon Seo pergi ke balkon untuk mencari udaha segar. Dia menemukan Shi On di depan rumahnya.
Yoon Seo pergi menemui Shi On, kemudian
bertanya sedang apa Shi On disana? Shi On menjawab dia hanya berdiri saja.
Kenapa? Shi On khawatir Yoon Seo akan marah, jadi dia hanya berdiri saja.
Shi On
menyadari dirinya yang bersalah karena telah membuat Yoon Seo marah. Tapi hanya
itu yang bisa dilakukannya. Shi On tidak ingin melihat Yoon Seo terluka. “Aku
tak suka itu, melebihi diriku sendiri yang terluka”
Yoon Seo
mengerti Shi On melakukan semua itu karena Shi On menyukainya. Tapi tak ada
yang bisa dilakukan Yoon Seo untuk Shi On selain mengucapkan terima kasih.
Tidak apa-apa
jika Yoon Seo tidak melakukan apa-apa, yang Shi On lakukan hari ini tak ada
hubunganya dengan perasaannya pada Yoon Seo. “Aku hanya… Aku hanya ingin menghiburmu. Dengan tulus”
Shi On pikir
Yoon Seo akan merasa tidak nyaman setelah pengakuan cintanya, karena itu dia
sengaja menjauh darinya. Tapi Shi On tidak bisa melakukannya lagi.
Shi On berkata pada Yoon Seo“Jangan sampai kau terluka. Yang terjadi pada Dong Jin,
bukan kesalahanmu" Yoon Seo merasa tidak enak, "Jangan terus seperti
ini. Aku terluka dan mengalami kesulitan karena berbagai hal, bersamamu...”
Shi On kemudian memeluk Yoon Seo membuat gadis itu kaget dan bingung dengan perasaannya saat itu, namun pada akhirnya dia menerima pelukan
penghiburan Shi On untuknya. Perasaann Yoon Seo berangsur-angsur menjadi lebih
baik
***
Apakah Yoon Seo
mulai membalas perasaan Shi On? Bagaiamana pun kini Yoon Seo telah menyadari
jika Shi On, bagaimana pun juga adalah seorang pria dewasa yang memiliki
perasaan^^
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
makin ga sabar nunggu lanjutannya..
BalasHapussemangat yaa mbakk..
gomawo ^^
daebaaaak!!
BalasHapushantuikanterikeceh Line dongkyun98
Berpelukan ^,^
BalasHapusGomawo noona, ditunggu kelanjutan sinopsisnya ^^
Shi on dah mulai berani meluk yoon seo
BalasHapusso sweet.....^_^
Yeyeye akhirnya part 2 muncul jg
BalasHapusDi tunggu ep slnjutny. Fighthing eon. :)
Semangat Ɣaª nulis sinopsisnya. Ditunggu lanjutannya
BalasHapusmeski ad dah liat mpe tamat, ak lum puas kl blm bca tulisan mbak, semangat ya mbak, tak tggu crita slanjutnya,, tengkyu mbak bro. Gbu
BalasHapussemangat dituunggu lanjutannya
BalasHapusAhhhh,udh ad tanda2 ny prnyataan cinta ny shi on bkl diblas ma yoon seo,.
BalasHapusMakin gk sabar menanti kelanjutan ny..
Unnie yg smngat y nulis sinopsis ny..
Hwaiting unnie.
Kamsahamnida onnie..
BalasHapusDitunggu lanjutannya..
Fighting !!
behhhh.....
BalasHapusUdah peluk2an aja nie shi on....
Udah berani y...^^
di tunggu lanjutannya...
Waaaa kemajuan yg baik shi on...
BalasHapusDaebaak
Tq mb irfa...
~niesya love joo won~
Yoon seo(moon chae won)..makin keren tp kok kayak tembem dikit Pipi nya ya yang di innocent man itu tirus tp
BalasHapusTapi whatever lah makin seneng actingnya pertama tau dia di film my fair lady mlah di situ makin kliatan dewasa bgtt..di tunggu dngan segeranya kelanjutanya wlo da tau endingnya tp klo baca sinopsis nya bikin marem ati..soal nya yg aku liat itu da jdi bisa mandarin ttp gk bikin lega klo gk baca dng bhsa sendiri...bisa lbh menghayati gitu..
Hapussedih bgt pasti perasaan yoon seo...
BalasHapuskok rasanya tiap ada masalah kayak gitu yoon seo jadi korban ya?
hari itu kegagalan operasi..
sekarang penyakit baru habis operasi...
huft.. capek deh...
Gomawo pisan^^
BalasHapusepisode 15 gak nida buka, huwaaaaaa bgm inih.....
BalasHapussudah bisa kok, kemarin blog nya mba dee tutup dulu, sekarang udah di buka lagi^^
Hapus