Hari pengumuman penilaian Inspektur Penerbangan pun tiba.
Tony Brown datang ke Wings Air dengan sambutan yang resmi. Semua karyawan Wings
Air datang di ruang pengumuman. Da Jin, Ji Won dan Mi Joo terlihat cemas karena
penilaian ini akan menentukan hidup dan matinya Yun Seong di Wings Air.
Sementara Hong In Tae tampak tersenyum puas karena sebentar lagi dia akan
melihat kehancuran karir Yun Seong.
Yun Seong sendiri hanya bisa cemas di ruangan lain saat Tony
Brown mulai mengumumkan hasil penilaiannya. Tony Brown menceritakan tentang
pelayanan pramugari Wings Air yang begitu sabar melayani penumpang yang rewel
seperti dirinya, hingga fakta bahwa Wings Air menunda jadwal penerbangan demi
menunggu penumpang yang diabetes nya kambuh. Tony Brown memberikan
penilaiannya, membuat Da Jin awalnya sama sekali tak peduli.
Yun Seong yang tidak tenang akhirnya masuk ke dalam ruangan
tempat Tony Brown memberikan penilaiannya. Dia memperhatikan dengan seksama apa
yang disampaikan Tony Brown dan merasa bersalah mendengar penuturannya tentang
penundaan jadwal keberangkatan juga aksi pemukulan yang dilakukannya pada pria
yang melecehkan Ji Won. Namun kemudian semua orang kaget dan berbalik senang,
saat Tony Brown memuji aksi Yun Seong yang telah menjadi Pilot yang sangat
mempedulikan keselamatan penumpangnya dan menjaga kehormatan pramugari sebagai
awak kabinnya dengan baik. Tony Brown bahkan memberikan 1 bintang Khusus untuk
Yun Seong.
*diposkan oleh irfa di cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Manager Tim berkata pada Hong In Tae, bahwa Yun Seong tidak
akan bisa lepas dari peninjauan ulang Komite Pertimbangan Diskualifikasi. Jadi
Hong In tae tenang saja. Namun sepertinya Hong In Tae sama sekali tidak tenang.
Dia terlihat sangat geram saat mengetahui bahwa dalam penilaian penerbangan
kali ini, Yun Seong bukannya mendapat cacat tetapi malah mendapatkan bintang
khusus.
Yun Seong mengucapkan terimakasih pada Tony Brown. Tapi Tony
Brown berkata Inspektur yang adil tidak mengenal kata terimakasih.
Saat Tony Brown kembali melangkah ke depan, Da Jin sudah menunggunya. Da Jin menyodorkan amplop warna putih yang gagal diberikannya pada Tony Brown kemarin.
Saat Tony Brown kembali melangkah ke depan, Da Jin sudah menunggunya. Da Jin menyodorkan amplop warna putih yang gagal diberikannya pada Tony Brown kemarin.
Tony Brown langsung waspada dan pertanya apa itu? Da Jin
berkata itu adalah suap yang tidak diterimah Tony Brown kemarin. Kata-kata Da Jin
membuat Direktur, Yun Seong dan Ji Won kaget. Tony Brown semakin waspada namun
akhirnya menerima amplop itu.
Tony Brown kaget saat membuka amplop yang ternyata berisi
foto langit miliknya yang hilang. Tony Brown ingin bertanya bagaimana Da Jin mengetahui
itu miliknya. Da Jin langsung berkata bahwa dia melihat hati Tony Brown di foto
langit itu, karena itulah dia ingin mengambalikannya.Tony Brown senang karena fotonya yang hilang telah kembali.
Tony Brown berterimakasih pada Da Jin.
Sebelum pergi, Tony Brown berbisik pada Da Jin, dia bertanya apakah letak rambut palsunya kali ini sudah benar. Da Jin memberikan jempol dan berkata itu sudah benar. Tony Brown memberikan senyuman pada Da Jin yang juga dibalas Da Jin dengan senyuman.
Sebelum pergi, Tony Brown berbisik pada Da Jin, dia bertanya apakah letak rambut palsunya kali ini sudah benar. Da Jin memberikan jempol dan berkata itu sudah benar. Tony Brown memberikan senyuman pada Da Jin yang juga dibalas Da Jin dengan senyuman.
Da Jin menatap Yun Seong yang sedang menatapnya sambil
tersenyum, begitu pun Ji Won yang tersenyum padanya. Tapi kemudian Ji Won
melihat tatapan Yun Seong pada Da Jin. Hmm… sepertinya Ji Won mulai merasakan
sesuatu pada tatapan itu.
Pagi hari yang cerah, di ruang ganti Karyawan Wings Air.
Kapten tampan kita, Kim Yun Seong sedang bersiap-siap untuk penerbangannya.
Sebelum pergi Yun Seong kembali membuka lokernya dan mengambil sebuah kacamata
yang dibelikannya untuk mengganti kacamata Da Jin yang rusak. Kacamata itu
adalah kacamata yang sama dengan kacamata miliknya,, (Arghhh,,, pairing
sunglass yeah,,)
Yun Seong mengambil kacamata itu dan berniat menyimpannya
diam-diam di loker kerja Da Jin (sepertinya itu tempat menyimpan jadwal terbang
or semacamnya ya,, soalnya lobernya kecil sih). Setelah mengatur kacamata itu
baik-baik, Yun Seong yang berniat pergi malah kepergok Da Jin yang datang
tiba-tiba.
Da Jin menyapa Yun Seong dengan panggilan “Kapten Satu
Bintang” tapi Yun Seong berpura-pura tak peduli dan menghindar kemudian pergi
dari ruangan itu dengan kikuk. Da Jin sempet heran melihat kelakuan Yun Seong.
Namun saat dia menemukan sebuah kacamata di loker kerjanya
itu, Da Jin mengerti dengan sikap Yun Seong. Da Jin tahu benar, dari mana
kacamata itu berasal. Da Jin pun
tersenyum bahagia saat menyadari hal tersebut.
Wings Air 112 dengan tujuan Osaka akan segera berangkat.
Hari ini sepertinya hari pasangan, karena banyaknya penumpang yang berpasangan
yang naik pada penumpangan kali ini.
Di ruang Kokpit, Da Jin berkata bahwa kacamatanya dan
kacamata Yun Seong sama, artinya mereka pasangan (dalam hal kacamata).
Mendengar kata pasangan dari mulut Da Jin, Ji Won yang tadinya akan mengantar minuman ke kokpit langsung berhenti di pintu dan menguping pembicaraan Da Jin.
Mendengar kata pasangan dari mulut Da Jin, Ji Won yang tadinya akan mengantar minuman ke kokpit langsung berhenti di pintu dan menguping pembicaraan Da Jin.
Da Jin berkata bahwa Yun Seong punya selera yang bagus, Yun
Seong tersenyum kecil, sangat kecil hingga mungkin Da Jin tak menyadarinya. Di
hadapan Da Jin Yun Seong bersikap seolah tak peduli pada perkataan Da Jin dengan
tak menjawab apapun. Da Jin pun berkata, bahwa dia tahu semuanya, bahwa Yun
Seong lah yang membelikan kacamata itu untuknya, setelah Da Jin memakai
kacamata tersebut. Da Jin berterimakasih, Yun Seong kembali tersenyum tipis.
Di luar Kokpit Ji Won mendengar semua perkataan Da Jin tentang Yun Seong yang membelikan kacamata untuknya. Ji Won mulai tegang, sepertinya hatinya mulai diliputi api cemburu.
Hati Ji Won bahkan tak tenang selama penerbangan.
Para penumpang sedang menikmati makanan yang disajikan para
pramugari, sementara Ji Won mengamatinya. Pasangan yang memakai jaket hijau
bertengkar karena si perempuan minta tolong dicampurkan makanan oleh si pria,
tapi pria itu malah menyodorkan sendok yang sudah dibersihkannya dengan air
ludah, Si wanita menolak dan berkata itu kotor, di pria kesal karena hal ini.
Sementar itu, Sepasang Kakek dan Nenek begitu rukun. Si Kakek menyuapi si Nenek yang
buta dengan begitu telaten. Ji Won datang menghampiri pasangan itu dan berkata
bahwa dia akan menggantikan si kakek menyuapi istrinya dan meminta si kakek
untuk makan. Tapi si Kakek menolak, dia berkata dengan melihat istrinya makan
dia sudah merasa kenyang.
Pasangang berjaket hijau jadi malu sendiri melihat pasangan
kakek nenek itu. Si Pria berkata agar mereka makan bersama-sama. Si Wanita juga
berkata agar Si Pria cepat makan dan mulai menyuapinya. Penerbangan kali ini
pun menjadi penerbangan aman yang tanpa masalah.
Di Menara control Wings Air, Dong Soo kesal pada Hobae nya
*ini nih,, si Hobae favoriteku, sampe sekarang belum tahu namanya*
Dong Soo kesal karena Hobae nya itu tidak lancar menyebutkan
angka-angka dalam bahasa Inggris, padahal itu adalah skill yang penting yang
dimiliki seorang ATC (Air Traffic Controller). Dong Soo berkata bukankah dia
sudah menyuruh Hobae itu untuk berlatih. Hobae nya bilang dia sudah berlatih,
namun sepertinya tidak ada hasil.
Dong Soo pun menyuruh Hobae nya untuk berdiri, Hobaenya
menjadi bingung. Dong Soo ternyata mengajak Hobaenya ke lapangan parkir. Dia
meminta sang Hobae untuk menyebutkan sebuah plat mobil dalam bahasa inggris,
tapi hobae nya masih saja salah. Dong Soo jadi gemas, dia menjiwel *aduh apa ya
bahasa indonesianya* pipi Hobae nya dan menyuruh Sang Hobae mengatakan “Ah, eh,
ee, oo, uu” dengan pipi yang masih berada dalam jewel-an Dong Soo. Hoabe nya
melakukan itu dengan susah payah.
Setelah itu Dong Soo mengajak Hobaenya untuk menyebutkan
satu persatu nomor plat mobil yang ada dilapangan parkir. Sepertinya semakin
lama, Hobaenya itu semakin mahir menyebutkan nomor dalam berbasa inggris, saat
mobil terakhir Hobaenya menyebutkan nomor itu dengan sempurna, merekapun
melakukan toast saking girangnya.
*diposkan oleh irfa di cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Pesawat Wings Air 112, akan melewati Aurora di langit.
Da Jin merasa ini sangat romantic dan berkata pada Yun Seong, “Kapten , apakah kau tahu? aurora membuat suara. Uhm ... Apakah itu sekali dalam 5 tahun? Apa 7? lagi pula, jika Anda mendengar suara itu, keberuntungan akan mengikuti. ketika jatuh cinta akan mendapatkan cinta mereka terjamin” Da Jin mengatakan itu sambil tersenyum bahagia melihat pantulan aurora yang indah di depannya. Sementara Yun Seong sama sekali tak menanggapi.
Da Jin merasa ini sangat romantic dan berkata pada Yun Seong, “Kapten , apakah kau tahu? aurora membuat suara. Uhm ... Apakah itu sekali dalam 5 tahun? Apa 7? lagi pula, jika Anda mendengar suara itu, keberuntungan akan mengikuti. ketika jatuh cinta akan mendapatkan cinta mereka terjamin” Da Jin mengatakan itu sambil tersenyum bahagia melihat pantulan aurora yang indah di depannya. Sementara Yun Seong sama sekali tak menanggapi.
Namun Yun Seong akhirnuya berkata, “Apa saat ini kau ingin
berkencan?” Da Jin kaget dan menoleh pada Yun Seong yang melanjutkan
perkataannya, “Yang pertama kali harus kau lakukan adalah tetap mendarat dalam
keadaan hidup” Da Jin menjadi bingung denga perkataan Yun Seong.
Yun Seong menjelaskan bahwa Aurora dapat menyebabkan
gangguan komunikasi pesawat, seharusnya Da Jin tahu hal itu meskipun Da Jin seorang
amatir. Tapi Sepertinya Da Jin tidak tahu hal itu. Yun Seong menyuruh Da Jin memeriksa GPS, tapi sepertinya Da
Jin masih bengong, jadi dia memerikasnya dengan tidak fokus. Yun Seong akhirnya
membentak Da Jin untuk melakukannya dengan benar.
Bibi Yang baru saja pulang, dia minta maaf pada Ppo Song
karea baru datang. Dia mengajak Ppo Song untuk makan malam, Tapi dia kaget saat
melihat tak ada Nasi di ricecooker dan tumpukan piring kotor di wastafel. Bibi
Yang bertanya pada Choi Ajussi bukan kah hari ini hari liburnya, kemana saja
dia seharian? Choi Ajussi malah baik bertanya, kemana saja Bibi Yang seharian.
Bibi Yang berkata dia pergi bersama tuan Pal Bong. Mendengar hal tersebut Choi Ajussi makin kesal, mereka jadi bertengkar dan saling menyalahkan. Bibi Yang bertanya kemana saja Choi Ajussi seharian. Ppo Song yang menjawab kalau mereka sudah makan jajamyung. Bibi Yang kaget mendengarnya, bagaimana bisa Choi Ajussi memberi makan Ppo Song dengan jajamyung. Choi Ajussi membela diri bahwa itu adalah makanan yang ingin dimakan Ppo Soong.
Bibi Yang jadi kesal da bertanya mengapa Choi Ajussi tidak
membereskan dan membersihkan rumah. Choi Ajussi berbisik apakah dia seorang
pelayan, namun bibi Yang tidak terlalu jelas mendengarnya. Dia pun bertanya apa
yang dikatakan Choi Ajussi. Lagi-lagi Ppo Song yang menjawabnya, “Ajussi berkata
apakah dia seorang pelayan” Bibi Yang hanya bisa diam, tidak tahu harus berkata
apalagi.
Sepulang dari penerbangan Osaka, hati Ji Won sangat tidak
tenang, dia merasa sangat galau melihat kedekatan Da Jin dan Yun Seong. Ji Won
akhirnya memutuskan mendatangi rumah Yun Seong. Setelah ragu-ragu apakah harus
memencet bel atau tidak, Ji Won memutuskan untuk menggedor pintu rumah Yun
Seong.
Yun Seong pun keluar, tanpa bicara apa-apa Ji Won segera
berhambur memeluk Yun Seong dan mengajaknya untuk kembali bersama. Yun Seong
tampak enggan, namun Ji Won memelukanya semakin erat dan mengajaknya untuk
memulai dari awal dan tidak lagi melarikan diri serta saling merasa bersalah
lagi. Yun Seong akhirnya membalas pelukan Ji Won.
Tepat disaat itu Da Jin melewati rumah Yun Seong dan melihat
pemandangan yang tidak menyenangkan baginya. Kaptennya sedang memeluk orang
yang menyebabkan kematian ibunya. Da Jin jadi salting, semakin salting saat Yun
Seong melihatnya. Yun Seong pun menjadi lebih galau melihat ekspresi Da Jin,
yang kemudian memilih berbalik arah untuk pulang ke rumah Choi Ajussi.
Dong Soo datang ke
rumah Choi Ajussi dengan membawa daging. Dong Soo menanyakan Da Jin, sayangnya
Da Jin belum pulang. Akhirnya Dong Soo dan Choi Ajussi menikmati daging
tersebut berdua ditemani dengan berbotol-botol Soju. Choi Ajussi mengatai Dong
Soo bahwa Dong Soo adalah orang bodoh karena tidak bisa mengatakan kata-kata “maafkan
aku, aku menyukaimu, aku mencintaimu” Dong Soo tertawa, seperti Choi Ajussi
berpengalaman saja. Choi Ajussi awalnya menyangkal tuduhan Dong Soo, namun
akhirnya mengakui, bahwa dia juga orang bodoh yang tida bisa mengataka tiga
kalimat itu.
Hari mulai malam, Da Jin belum juga pulang. Dong Soo
membereskan sisa minumannya setelah Choi Ajussi jatuh tertidur karena mabuk.
Dong Soo mengkahwatirkan Da Jin yang belum pulang. Saat Da Jin akhirnya pulang,
Dong Soo bertanya mengapa Da Jin baru pulang. Tapi Da Jin sama sekali tidak
menghiraukannya, bahkan saat Dong Soo bertanya apakah Da Jin sudah makan atau
belum.
Da Jin terlalu galau untuk menanggapi pertanyaan Dong Soo,
sesampainya di kamar dia merapikan selimut Ppo Song dan Bibi Yang, Sementara
dirinya tertunduk di bawah tangga, mengingta kembali Yun Seong yang memeluk Ji
Won. Hatinya terasa sakit memikirkan hal itu.
Yun Seong mengantar Ji Won masuk ke mobilnya. Ji Won
berterimakasih pada Yun Seong (apa ini? apa mereka benar-benar memulai
kembali??) Yun Seong tersenyum dan mengantarkan kepergian Ji Won.
Setelah Ji Won pergi, Yun Seong teringat pada Da Jin.
Hatinya tidak tenang dan antara sadar dan tidak, Yun Seong berjalan menuju
rumah Choi Ajussi. Dia menatap rumah itu, rumah tempat Da Jin tinggal. Yun
Seong mengingat semua kenangannya bersama Da Jin, mulai dari pertemuan pertama
mereka, saat kacamata Da Jin rusak, saat dia menemani Da Jin untuk berjuang
bertemu anak sang Nenek di Inggris san semuanya. Tapi Yun Seong hanya bisa
mengingat semua itu, tak ada yang bisa dia lakukan. Yun Seong pun memilih pergi
dan kembali kerumahnya.
Ji Won mengajak Yun Seong ke tempat kenangan mereka. Tempat
mereka sering menghabiskan waktu saat Yun Seong baru saja menjadi seorang
pilot, Ji Won memberikan sesuatu pada Yun Seong.
Sementara itu Da Jin jogging ditemani Dong Soo. Da Jin sangat
bersemangat, sementara Dong Soo sudah kelelahan, tetapi saat mereka
beristirahat di suatu tempat, Dong Soo lebih dulu memberikan minuman pada Da
Jin ketimbang dirinya yang minum duluan, padahal dirinya yang terlihat lebih
lelah. (Ahhh,,, All for You nya Dong Soo kambuh deh)
Ternyata tidak jauh dari tempat Da Jin dan Dong Soo
istirahat, Yun Seong sedang melihat-lihat album foto kenangannya bersama Ji Won
dengan bahagia. Ji Won melihat Da Jin dan Dong Soo dan merasa tak senang akan
hal itu. Dia merapatkan dirinya pada Yun Seong.
Dong Soo melihat Ji Won dan Yun Seong bersama, dia pun jadi
tak tenang, seolah tahu, itu tidak akan membuat Da Jin senang. Dugaannya benar,
saat Da Jin melihat Yun Seong yang sedang tertawa bersama Ji Won, mimic muka Da
Jin berubah menjadi tak senang. Da Jin bertanya apakah Dong Soo tidak sibuk?
Dong Soo berkata dia sangat punya banyak waktu.
Da Jin berkata dia akan lari lagi sebelum penerbangannya.
Saat Da Jin memulai acara joggingnya kembali, dia bertemu Yun Seong dan Ji Won.
Yun Seong memanggilnya dengan keras, bahkan nyaris
membentaknya. “Pilot Han Da Jin.” Yun Seong mendekati Da Jin dia bertanya apa
jadwal penerbangan Da Jin hari ini? Da Jin menjawab pulang pergi ke Jeju pada
jam 3 sore. Yun Seong langsung memarahi Da Jin dan berkata apa Da Jin gila,
menghabiskan energy dua jam sebelum penerbangannya? Da Jin meminta maaf. Yun
Seong berkata, itulah sebabnya Da Jin selalu menjadi pemula yang berada di
bawah.
Dong Soo kesal mendengar kata-kata Yun Seong, dan berkata
apakah Yun Seong tidak terlalu keras pada Da Jin? Yun Seong berkata pada Dong
Soo, Da Jin adalah Da Jin-na bagi Dong Soo, tapi bagi Yun Seong Pilot Han Da
Jin adalah seorang Pilot Junior. Yun Seong pun pergi meninggalkan Da Jin dan
Dong Soo diikuti Ji Won yang sebelumnya berpamitan pada Da Jin dan Dong Soo.
Da Jin berteriak, dia akan memperbaikinya. Ini membuat Donh
Soo kesal dan bertanya mengapa Da Jin selalu merasa bersalah dan meminta maaf
pada Yun Seong. Da Jin bukannya menjawab, dia malah memukuli dada Dong Soo.
Da Jin Sudah kembali dari Jeju. Dia terlihat lelah, Yun
Seong melihatnya namun tak menyapanya, dia hanya menatap Da Jin dari kejauhan.
Da Jin berjalan masuk halaman rumah Choi Ajussi diikuti Dong
Soo yang meminta maaf. Da Jin mengabaikan Dong Soo lalu berkata bahwa dia tidak
ingin melihat Dong Soo. Karuan saja hal ini membuat Dong Soo kesal dan berkata
meskipun Da Jin tidak ingin melihatnya dia harus melihat Dong Soo, bagaimana
mungkin Da Jin hanya melihat apa yang ingin dilihatnya saja. Da Jin berkata
tapi itulah dirinya, seorang Han Da Jin.
Saat Da Jin akan pergi, Dong Soo mencegahnya dan berkata, “Kemudian, mulai sekarang aku akan melihat apa yang ingin aku lihat dan akan melakukan apa yang ingi aku lakukan”
Dong Soo menatap Da Jin Intens, kemudian menciumnya
membuat Da Jin kaget setengah mati. (Ahhh,,, First Kiss Da Jin di drama ini
diambil Kang Dong Soo ternyata ya,,,, Chukae Kang Dong Soo)
bersambung ke episode 10 di blognya Anis
Komentar:
Jiah,,, Dong Soo-ya mulai agresif,,, tidak ingin terus jadi orang bodoh yang tidak bisa menyatakan perasaannya, akan kah perasaan Dong Soo berbalas, secara Da JIn sedang galau luar biasa karena perasaannya yang tidak karua-karuan pada Yun Seong.
Komentar:
Jiah,,, Dong Soo-ya mulai agresif,,, tidak ingin terus jadi orang bodoh yang tidak bisa menyatakan perasaannya, akan kah perasaan Dong Soo berbalas, secara Da JIn sedang galau luar biasa karena perasaannya yang tidak karua-karuan pada Yun Seong.
*diposkan oleh irfa di cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
semngat mbak irfa..
BalasHapuslanjut...
dephie_
semngat mbak irfa..
BalasHapuslanjut...
dephie_
Tlng di lanjutkan ya mbak,,,penasaran bgt dgn critanya,,trims(*⌣*)
BalasHapussemakin suka..nuhun
BalasHapusnui..
episode 10 telat ye... lagi bikin tugas kuliah n ngegalau I Miss You hehe
BalasHapusah..cie cie kang dong soo..
BalasHapusmulai agresiff nich..ayooo..
mbak irfa semngatt yachh lanjutinn.sinop.y..
vivi marshall
mbak anis jangan lama - lama posting episode 10 ditunggu
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusgak sabar episode 10.nya.dtnggu posting secepatnya ya mbak anis & mbak irfa ^.^
BalasHapusmbak irfa tolong tanya mbak anis kapan episode 10 nya di posting udah ga sabar nih.SEMANGAT mbak anis semoga segera kelar menyelesaikan segala urusan, sehingga bisa membantu mbak irfa meneruskan sinopsis yes captai episode 10
BalasHapusmaaf cerewet.
tia
klo nulis nya udah selese anis pasti langsung posting kok tia^^
Hapusditunggu aja ya,,, klo blm diposting berarti blm selese nulisnya
mba anis & mba irfa tlng cepet diposting ya episode 10 nya, udah gak sabar nie.
BalasHapusayo dong mba anis & mba irfa cepet posting episode 10 nya. SEMANGAT
BalasHapuskira - kira kapan ya episode 10 diposting??? dah gak sabar mbaca kelanjutannya
BalasHapuscepetin donk diposting episode 10nya , dah gak sabar nih
BalasHapusiya mba sabar
Hapusmba anis mba irfa episode 10 kira-kira hari kamis besok udah bisa diposting belum???? dah gak sabar nie!!!
BalasHapushhaaiisshh.............bang soong yong belum menyadari klo ntr suka ma dan ji...tp gimana begtu
BalasHapus