Jung Eun kembali ke ruang karoke dan melihat Young Joo dan
Han Soo sedang menyanyi, dia pun tertawa dan menyapa Mi Ryun yang sudah mabuk
berat. Jung Eun mencari udara segar di luar dan duduk di dekat tangga pintu
keluar.
Jung Eun mulai berbicara sendiri:
“Ternyata aku menangis lagi, dengan tanganku sendiri
mengantarkan anak itu ke panti asuhan, tapi sekarang masih bisa menari dan
tertawa?” Jung Eun pun tertawa sendiri, namun itu adalah tawa penuh kesedihan
dan penyesalan. Jung Eun kembali berbicara sendiri: “Han Yoo Kyung, kau gadis
jahat. Setelah seminggu masih berani muncul dihadapanku. Baiklah,, benar
katamu,, bukan aku yang akan membiayai anak itu.” Jung Eun menghela nafas dan
kembali mengeluh: “Seharusnya aku tidak tampil didepan orang banyak, hatiku sudah
begini, apa hatimu bisa merasa tenang?”
Young Joo mencoba menelpon Jung Eun tapi tidak berhasil. Dia
kebingungan mencari kemana perginya Jung Eun yang tiba-tiba menghilang.
Jung Eun masih duduk ditempatnya tadi, kini dia mulai
berbicara sambil menatap langit: “Langitnya gelap sekali, kemana perginya para
bintang?” Lalu Jung Eun pun mendengar Young Joo memanggil-manggilnya dengan
sebutan “Gummo”. Kini Young Joo sudah menemukan Jung Eun.
Young Joo: “Yak,, Gummo”
Jung Eun : “ Datang seorang lagi”
Young Joo: “Kau mabuk ya? Sudah seperti nenek tua saja
berbicara pada langit”
Jung Eun: “Aku sedang berlatih drama, apa tidak boleh? Ada
apa memangnya?
Young Joo: “Mengapa tidak mengangkat telepon, membuat orang marah saja, apa kau mematikan ponselmu?”
Young Joo: “Mengapa tidak mengangkat telepon, membuat orang marah saja, apa kau mematikan ponselmu?”
Jung Eun: “Apa sih yang kau bicarakan, bagaimana aku harus
mengangkatnya, jika tak ada satu panggilan pun yang masuk, lihat saja ini”
Jung Eun memperlihatkan ponselnya yang sama sekali tak
menerima panggilan dari siapapun.
Young Joo pun memperlihatkan ponselnya di hadapan Jung Eun
yang menunjukkan panggilannya pada Jung Eun di Log panggilan keluar.
Young Joo: “Lihat, ini semua namamu, apa kau tidak bisa
melihatnya?
Jung Eun jadi bingung, lalu dia baru teringat “Spam”
katanya,, hahaha,, ternyata panggilan dari Young Joo dia masukan ke dalam daftar
panggilan yang dialihkan.
Young Joo heran, ”Apa? Spam?”. Jung Eun jadi merasa tidak enak, karena
ketahuan Young Joo bahwa dirinya memasukan nama Young Joo ke dalam daftar
panggilan yang dialihkan. Untungnya Young Joo tidak mempermasalahkan hal itu,
dan menyuruh Jung Eun cepat masuk, karena kakaknya berniat mencari tempat lain
untuk bermain.
Tempat selanjutnya yang dikunjungi mereka berempat ternyata
Sauna. Young Joo pamit duluan untuk bertukar pakaian. Jung Eun mengajak Mi Ryun
ke ruang ganti wanita, namun Mi Ryun berkata bahwa dia dan Han Soo mau menerima
telepon dulu, karena kantor polisi menelpon terus, sehingga menyuruh Jung Eun
untuk mengganti baju duluan.
Ternyata Mi Ryun dan Han Soo bukannya menerima telepon,
namun pergi ke tempat yang berbeda untuk menghabiskan putaran ke dua, yaiut di
sebuah bar mewah dan meninggalkan Jung Eun dan Young Joo berdua di Sauna. Saat
Jung Eun menelpon, Mi Ryun panik dan bertanya pada Han Soo apa yang harus dia
katakana. Han Soo hanya bilang : “Katakan apa saja, yang penting idak
mengatakan yang sebenarnya” (hahaha,, lucu banget nih kalimat Han Soo ini.)
Mi Ryun pun akhirnya membuat alasan pada Jung Eun, bahwa dia
dan Han Soo sedang di kantor polisi dan menutup telepon itu. Mi Ryun dan Han
Soo pun menikmati waktu mereka berdua, dengan membicarakan hal-hal baik tentang
mereka berdua.
Jung Eun bingung karena Mi Ryun dan Han Soo meninggalkan
mereka berdua di sauna, Young Joo langsung paham, bahwa kakak tirinya itu
menipu mereka berdua agar bisa berduaan dengan Mi Ryun.
Jung Eun yang mengetahui hal itu akhirnya pamit pergi, namun Young Joo melarangnya karena dia ingin mengatakan banyak hal pada Jung Eun. Mendengar hal itu Jung Eun malah terlihat ketakutan. Young Joo pun berkata bahwa dia hanya ingin meninta maaf pada Jung Eun karena kata-katanya waktu itu. Selama ia bergi berlibur, dia menyadari bahwa kata-katanya pasti sangat melukai hati Jung Eun, tapi saat itu dia benar-bener kecewa pada Jung Eun, karena dia memiliki harapan yang besar pada Jung Eun, karena itulah dia begitu marah. Young Joo berharap, Jung Eun bisa memahaminya, Jung Eun mengerti dan mengatakan dia bisa memahami Young Joo.
Jung Eun yang mengetahui hal itu akhirnya pamit pergi, namun Young Joo melarangnya karena dia ingin mengatakan banyak hal pada Jung Eun. Mendengar hal itu Jung Eun malah terlihat ketakutan. Young Joo pun berkata bahwa dia hanya ingin meninta maaf pada Jung Eun karena kata-katanya waktu itu. Selama ia bergi berlibur, dia menyadari bahwa kata-katanya pasti sangat melukai hati Jung Eun, tapi saat itu dia benar-bener kecewa pada Jung Eun, karena dia memiliki harapan yang besar pada Jung Eun, karena itulah dia begitu marah. Young Joo berharap, Jung Eun bisa memahaminya, Jung Eun mengerti dan mengatakan dia bisa memahami Young Joo.
Young Joo menanyakan keberadaan Lee Ae Rin,
Young Joo: “Apa kau tidak tahu dimana Myung Ja Ahjuma berada?”
Jung Eun hanya terdiam, Young Joo pun melanjutkan
kata-katanya: “Kalau melihat sifatmu, aku merasa kalian sekarang bisa hidup
bersama dengan baik di suatu tempat. Apakah itu sedikit sulit?” Namun Jung Eun
tidak juga berkata apa-apa.
Young Joo jadi merasa tak enak hati, dan mengalihkan pembicaraan. “Disini benar-benar sangat nyaman. Setiap hari bermain dan melakukan hal yang ingin dilakukan juga sangat menarik”
Young Joo jadi merasa tak enak hati, dan mengalihkan pembicaraan. “Disini benar-benar sangat nyaman. Setiap hari bermain dan melakukan hal yang ingin dilakukan juga sangat menarik”
Young Joo akhirnya membaringkan dirinya di Sauna dan
bertanya pada Jung Eun.
Young Joo: “Kau tahu tentang masalah aku berpacaran kan?”
Jung Eun akhirnya menatap Young Joo yang mulai membicarakan
masalahnya dengan kekasihnya itu.
Young Joo: “Aku pikir setelah berjalannya waktu, aku bisa
melupakannya dengan baik. Tapi sepertinya agak sulit. Aku tidak memahami
hatinya yang selalu berubah-rubah.”
Jung Eun: “ Seo Jin-ssi pun sepertinya sangat sedih sekali.
Bahkan sampai mengemudi mobil dalam keadaan mabuk”
Young Joo bingung, mengapa Jung Eun mengungkit-ngungkit nama
Seo Jin di sini. Dia pun bangun dan duduk menatap Jung Eun dengan bingung.
Jung Eun mengartikan tatapan bingung Young Joo dengan
bagaimana kau tahu kekasihku itu Seo Jin? Sehingga dia lagsung berkata: “Maaf,
Yoo Kyung bilang ini rahasia”
Young Joo: “ Jadi Han Yoo Kyung berkata begitu?”
Young Joo mengerti keadaan ini, jadi Yoo Kyung benar-benar
ingin menyembunyikan hubungan mereka berdua bahkan dengan menjual nama Seo Jin
di hadapan Jung Eun. Young Joo pun berkata pada Jung Eun: “Benar, ini memang
rahasia”
Young Joo kembali berbaring dengan wajah lelah. Jung Eun
berkata bahwa dia akan membeli sesuatu dan dia akan membelikannya untuk Young
Joo juga. Jung Eun pun pergi.
Saat kembali, Jung Eun melihat Young Joo yang kini telah
tertidur, lalu menyelimutinya.
Jung Eun menatap Young Joo yang tertidur dan mengatakan sesuatu pada Young Joo.
Jung Eun menatap Young Joo yang tertidur dan mengatakan sesuatu pada Young Joo.
“Aku ingin mengatakan sejak kecil, bahwa karena aku bertemu
denganmu 10 tahun lalu, aku melupakan janjiku dengan Yoo Kyung, Jika aku tidak
melakukan hal itu, dia tidak akan mendengarkan kata-kata ibunya, sehingga dia
tidak akan pindah sekolah dan menjadi seperti sekarang”
Choi Kang Woo hatinya tak tenang dan mengingat kata-kata
Jung Eun, tentang Kang Woo yang bukan siapa-siapa bagi Jung Eun, serta Young
Joo yang menarik Jung Eun begitu saja dihadapannya. Lalu Kang Woo menerima
telepon dari Young Joo yang meminta Kang Woo untuk mengantarkan Jung Eun pulang
karena dia harus bertemu Seo Jin. Kang Woo jadi kesal mengetahui bahwa Young
Joo dan Jung Eun bersama-sama sepanjang malam, namun akhirnya bertanya juga
dimana dia harus menjemput Jung Eun.
Kang Woo akhirnya mengantar Jung Eun pulang. Di dalam mobil
dia bertanya banyak pada Jung Eun tentang pekerjaan barunya. Jung Eun menjelaskan bahwa pekerjaannya di
pasar sangat menyenangkan. Kang Woo tiba-tiba berkata: “Tadi saat kau pergi
dengan Young Joo, aku ingin menelponmu tapi aku menahan diri. Maaf, aku
sebenarnya tidak ingin menyusahkanmu di depan orang lain”
Jung Eun jadi merasa bersalah juga: “Aku yang seharusnya
minta maaf”
Kang Woo mengerti dan meminta Jung Eun membuka laci dasbor
mobilnya. Disitu Jung Eun menemukan banyak permen . Jung Eun tertawa melihat
hal itu.
Young Joo menemui Seo Jin yang sepertinya ingin memamerkan
hubungannya dengan Young Joo. (Jadi Seo Jin sepertinya ingin membuat skandal
dengan Young Joo untuk menaikan popularitasnya atau ingin membuat Young Joo tak
berkutik untuk menerima dirinya karena pemberitaan wartawan tentang hubungan
mereka kah? kurang ngerti juga deh maksud Seo Jin). Lalu Seo Ji pun mengatakan
sesuatu yang membuatnya mengingat Yoo Kyung.
Di rumahnya Yoo Kyung sedang membereskan barang-barangnya, dia menemukan sebuah celemek. Yoo Kyung pun menatap celemek yang pernah digunakan Young
Joo saat Young Joo memasak dan membuatkan Jus Jeruk ketika dia sakit. Yoo Kyung jadi merasa sedih, namun akhirnya Yoo Kyung membuang celemek itu ke tempat sampah.
Jung Eun mendatangi panti asuhan tempat dia menitipkan bayi
Yoo Kyung, namun tak berani masuk. Dia menelpon panti asuhan dan bertanya
bagaimana kabar bayi itu dan apakah sudah ada yang mengadopsinya. Sepertinya
belum, dan Jung Eun memahami hal itu.
Jung Eun pergi ke pasar untuk membeli pakaian, dia
mengunjungi toko milik Ahjumma adik iparnya Lee Ae Rin dan mengetahui tentang
Lee Ae Rin yang ternyata masih memiliki keluarga.
Ahjumma menemui suaminya dan membicarakan Lee Ae Rin yang
kini sudah tidak memiliki uang dan katanya hidup menderita di sebuah gang
sempit. Kini mereka tidak tahu apakah Lee Ae Rin masih hidup atau tidak, dan
kecewa pada kakak iparnya itu karena sama sekali tidak menghubungi keluarganya.
Di Haeju Pic, Yoo Kyung dan para anggota tim perencanaan pun
sedang membicarakan hilangnya Lee Ae Rin. Yoo Kyung bertanya apakah ada yang
tahu kini Lee Ae Rin ada dimana. Song PD (orang yang memberitahu tentang masalah file
video asli pada Young Joo- akhirnya aku tahu juga nama orang ini,, soalnya dia cukup informatif) berkata dia tahu bahwa Lee Ae Rin telah menjalani
sebuah operasi kanker dan kini hidup menderita di suatu tempat. Yoo Kyung pun
meminta alamat Lee Ae Rin sekarang pada Song PD.
Jung Eun menemui Yoo Kyung mengajaknya untuk mencari Lee Ae
Rin, namun Yoo Kyung bilang dia sudah tahu alamat Lee Ae Rin kini dan kabar Lee Ae Rin yang menerima perawatan
kanker dan kini sudah keluar dari rumah sakit dan tidak memiliki apapun lagi.
Yoo Kyung heran mengapa Lee Ae Rin, bisa seperti itu, dulu saat Lee Ae Rin
mengatakan dia memiliki kanker, Yoo Kyung idak percaya, karena menurutnya bagi
Lee Ae Rin, berbohong itu sudah seperti makan saja.
Jung Eun menemani Yoo Kyung untuk mencari alamat tersebut
yang ternyata memang terletak di sebuah gang sempit dan lingkungan yang sangat
kumuh. Yoo Kyung merasa miris melihat lingkungan itu.
Akhirnya mereka menemukan alamat yang dimaksud dan melihat Lee Ae Rin yang keluar dari rumah kecilnya dalam keadaan batuk-batuk setelah menegak alkohol.
Jung Eun refleks bersembunyi begitu juga Yoo Kyung dan hanya berani melihat keadaan wanita tua itu sembunyi-sembunyi. Yoo Kyung sedih melihat keadaan ibu kandungnya itu, yang kini terlihat sangat meyedihkan dan lebih tua dari usia sebenarnya.
Akhirnya mereka menemukan alamat yang dimaksud dan melihat Lee Ae Rin yang keluar dari rumah kecilnya dalam keadaan batuk-batuk setelah menegak alkohol.
Jung Eun refleks bersembunyi begitu juga Yoo Kyung dan hanya berani melihat keadaan wanita tua itu sembunyi-sembunyi. Yoo Kyung sedih melihat keadaan ibu kandungnya itu, yang kini terlihat sangat meyedihkan dan lebih tua dari usia sebenarnya.
Yoo Kyung menatap ibu kandungnya yang sedang membeli minuman beralkohol di sebuah toko dengan iba.
Yoo Kyung heran dan merasa bersalah mengapa keadaan Lee Ae Rin bisa berubah begitu banyak hanya dalam beberapa bulan. Jung Eun berkata bahwa Yoo Kyung jangan terlalu merasa bersalah. Namun Yoo Kyung menyangkalnya, dia mungkin melakukan kesalahan pada Jung Eun, tapi tidak pada Lee Ae Rin. Yoo Kyung berkata: “ Aku bukan kau, yang akan memaafkannya dan akhirnya bisa hidup bersama dengan baik dengannya”
Yoo Kyung heran dan merasa bersalah mengapa keadaan Lee Ae Rin bisa berubah begitu banyak hanya dalam beberapa bulan. Jung Eun berkata bahwa Yoo Kyung jangan terlalu merasa bersalah. Namun Yoo Kyung menyangkalnya, dia mungkin melakukan kesalahan pada Jung Eun, tapi tidak pada Lee Ae Rin. Yoo Kyung berkata: “ Aku bukan kau, yang akan memaafkannya dan akhirnya bisa hidup bersama dengan baik dengannya”
Jung Eun lalu memberitahu Yoo Kyung, bahwa dia telah
menemukan orang yang baik untuk mengurus purti Yoo Kyung dan dia adalah orang
yang baik, dan anaknya akan segera dibawa pergi. Yoo Kyung berkata itu bagus.
Jung Eun berkata bahwa Lee Ae Rin sungguh kasihan, Yoo Kyung kesal dan
bertanya: “Apakah kau ingin aku mengurusnya? Tidak mau”
Jung Eun mencoba menyela, namun Yoo Kyung langsung berkata:
“Wanita yang berani tinggalkan anak, apa tidak berani meninggalkan ibunya?” Yoo
Kyung pun pergi meninggalkan Jung Eun.
Jung Eun hanya bisa menatap Yoo Kyung dengan sedih. Lalu
Jung Eun mendapat telepon tentang keberadaan ibunya.
Di sebuah pantai, Jung Eun menemui seorang lelaki yang
ternyata manta suami ibunya yang mengabarkan bahwa ibunya telah meninggal
beberapa hari yang lalu. Lelaki itu juga mengatakan bahwa Ibunya telah
mengenali Jung Eun dalam sebuah iklan sampo dan terus menonton iklan itu
berkali-kali dan begitu bahagia karena telah melihat wajah putrinya sebelum
meninggal. Lelaki itupun memberikan foto ibunya pada Jung Eun, itu adalah
satu-satunya foto yang tersisa.
Jung Eun menatap foto tersebut dan merasa tidak percaya
bahwa ibu yang selama ini dicarinya telah meninggal. Namun Jung Eun hanya bisa
menatap foto itu sambil menangis dan memanggil-manggil ibunya.
“Omma,,,Omma,,Omma”
Yoo Kyung pergi berbelanja dan melewati toko perlengkapan
bayi dimana banyak ibu muda yang membawa anak mereka. Yoo Kyung jadi terinat
putrinya namun mengabaikan perasaanya dan segera pergi dari tempat itu.
Jung Eun mendatangi panti asuhan dan membatalkan pengajuan
pengasuhan anak Yoo Kyung dan berkata akan mengasuh anak itu sendiri.
Jung Eun membawa anak itu ke rumah Lee Ae Rin yang kini sudah putus asa dengan hidupnya dan memohon Lee Ae Rin untuk mengurus bayi itu untuk sementara waktu dan mengatakan bahwa anak itu adalan cucunya. Lee Ae Rin yang merasa tidak mengenal Jung Eun mengusir Jung Eun.
Namun Jung Eun tidak pergi dan meminta Lee Ae Rin melihat bayinya sebentar.
Saat Lee Ae Rin melihat bayi itu, dia pun teringat pada anaknya yang dibawa pergi saat bayi. Dia memeluk anak itu dan berkata sambil menangis. “Anakku”
Jung Eun membawa anak itu ke rumah Lee Ae Rin yang kini sudah putus asa dengan hidupnya dan memohon Lee Ae Rin untuk mengurus bayi itu untuk sementara waktu dan mengatakan bahwa anak itu adalan cucunya. Lee Ae Rin yang merasa tidak mengenal Jung Eun mengusir Jung Eun.
Namun Jung Eun tidak pergi dan meminta Lee Ae Rin melihat bayinya sebentar.
Saat Lee Ae Rin melihat bayi itu, dia pun teringat pada anaknya yang dibawa pergi saat bayi. Dia memeluk anak itu dan berkata sambil menangis. “Anakku”
bersambung ke episode 8
Note:
Kayaknya wajah anaknya Yoo Kyung mirip Yoo Kyung waktu bayi yah? Jadi Lee Ae Rin langsung mengenalinya,, Aigo,, Apa yah sebenernya tujuan Jung Eun memberikan bayi itu pada nenek tua yang hidupnya sudah putus asa seperti itu??
Note:
Kayaknya wajah anaknya Yoo Kyung mirip Yoo Kyung waktu bayi yah? Jadi Lee Ae Rin langsung mengenalinya,, Aigo,, Apa yah sebenernya tujuan Jung Eun memberikan bayi itu pada nenek tua yang hidupnya sudah putus asa seperti itu??
Kok Jung Eun gak marah ya dikasih tau ibunya nonton iklannya berkali-kali? Berarti ibunya tau siapa Jung Eun tapi masih tetap gak mau mengakui Jung Eun sebagai anaknya? Ckckck..
BalasHapusMampir yaaa....
BalasHapushttp://www.kerjagakpakemacet.tk
knp jun eun,apa alasan ibu nya ninggalin dia di panti asuhan?
BalasHapusknp jun eun ga nanya alasan ibu nya ninggalin dia di panti asuhan?
BalasHapusaq lbih ska yoo kyung daripada jun en terlalu baik..
BalasHapus