Selasa, 23 Agustus 2011

[Sinopsis] Buzzer Beat episode 1 part 1



Pertandingan Basket PBA 2008-2009 antara JC Arcs dan BREX
Semua pendukung dari masing-masing klub bersorak gembira untuk mendukung klub andalannya masing-masing. Grup Cheerleader dari JC Arcs pun menari dengan semangat untuk mendukung klubnya.
Komentator pertandingan mengatakan bahwa Babak pertama baru saja berakhir dengan BREX yang memimpin, dan babak kedua akan segera dimulai. Pelatih JC Arcs memberi pengarahan pada para pemainnya sebelum babak kedua dimulai. Pelatih mengatakan bahwa tujuan mereka bukanlah masuk ke babak Play Off tetapi memenangkan Paly Off, dan meminta para pemainnya untuk bekerja keras.
Para pemain JC Arcs melakukan yelyel untuk mengobarkan semangat, para penonton pun memberikan dukungannya. 
Salah seorang gadis Cheers mengatakan “lakukan yang terbaik” pada Naoki salah seorang pemain Arcs, di bangku penonton pun ada seorang gadis SMA berteriak, “Onni-chan berjuanglah!”
Sementara itu di back stage sebuah gedung pertunjukan, seorang gadis cantik sedang berlatih memainkan biolanya, sepertinya dia akan melakukan audisi. Gadis itu Nampak sangat tegang dan khawatir. Apalagi saat mendengar suara biola peserta sebelumnya yang mengalun dengan sangat indah.
Kembali ke lapangan basket. Babak kedua pun dimulai. Semua pemain JC Arcs dan BREX saling berebut bola dan poin di lapangan. Naoki Kamiya salah satu pemain JC Arcs berhasil merebut bola dan memasukan bola tersebut ke dalam ring, semua penonton bersorak gembira. BREX pun kembali merebut poin, namun JC Arcs kembali menyerang dan skor kini menjadi 44-49 dimana BREX masih memimpin.
Gadis di gedung pertunjukan tadi bersiap untuk tampil di panggung. Dia menghembuskan napas untuk mengurang kegugupannya. Dan segera masuk ke panggung setelah namanya dipanggil.
“No. 13 Riko Shirakawa.”
Riko memasuki panggung dan bersiap memainkan biolanya.

Di Lapang basket, keadaan semakin memanas, kini skornya sudah 74-66 dimana BREX masih memimpin, Naoki Kamiya kembali menguasai bola dan mencetak angka lagi sehingga mengurangi selisih skor. Kedua tim saling berebut skor dengan waktu yang semakin menipis. Pada saat waktu hampir habis, Naoki Kamiya berhasil memasukan bola hingga skor nya menjadi 78-78, sehingga Naoki memiliki kesempatan untuk melakukan lemparan bebas. Naoki pun bersiap-siap untuk melakukan lemparan bebas.
Digedung pertunjukan Riko sedang memainkan biolanya dengan penuh penghayatan didepan para juri audisi Orkestra. Saat sedang asyik bermain tiba-tiba saja senar biolanya putus. Riko syok dan menatap para juri yang terlihat kecewa mendengar permainannya. Riko pun memeluk biolanya lalu member salam kemudian segera pergi meninggalkan panggung.
Naoki Kamiya bersiap-siap untuk melakukan lemparan bebas yang sangat menentukan kemenangan klubnya. Semua orang yang tadinya bersorai untuk mendukungnya tiba-tiba terdiam saat Naoki beniat melakukan lemparan bebasnya. Naoki berkata pada dirinya “aku kuat, aku kuat, aku kuat” kemudian melemparkan bola tersebut menuju ring.
Bola basketpun melambung tinggi menuju ring dan berhasil menyentuh ring, sempat berputar, namun sayang,, bola tersebut tiba-tiba meleset dan keluar dari ring tanpa memasukinya.
 Para pemain BREX pun bersiap mengambil bola, namun bola dapat diambil oleh pemain Arcs lagi dan diberikan pada Utsunomiya sang kapten JC Arcs, tepat sebelum peluit tanda berakhirnya pertandingan Utsunomiya berhasil memasukkan bola ke dalam ring.
Komentaror pun berteriak “Buzzer Beat!”
(Buzzer Beat adalah salah satu istilah basket untuk suatu lemparan masuk di detik-detik berakhirnya waktu pertandingan)

JC Arcs pun berhasil memenangkan pertandingan tersebut. Para penonton bersorak bahagia, tak terkecuali sang gadis Cheers dan para anak SMA pendukung Arcs. Namun Naoki nampaknya sedikit kecewa karena kegagalannya memasukan bola saat lemparan bebas, dia menatap sang gadis Cheers seolah meminta maaf atas kegagalannya tadi, namun sang gadis tersenyum manis seolah berkata tidak apa-apa. Semua penonton meneriakan nama Utsunomiya yang sepertinya telah menjadi bintang di pertandingan tersebut karena berhasil melakukan Buzzer Beat dengan indah. Semua pemain tim JC Arcs pun merasa sangat bahagia dengan kemenangan mereka karena dengan kemenangan tersebut mereka bisa masuk ke babak Play Off.
Di Sekolah music, Riko Shirakawa sedang berjalan mondar-mandir, dan Nampak sangat sangat frustasi karena kegagalannya tadi, kemudian ada yang memanggilnya. “Riko”
Riko pun berbalik dan mengenali orang itu, “Ah,, Mai”
“Riko aku senang sekali, aku diterima” kata Mai penuh kegembiraan
“Aku gagal” kata Riko datar, Mai jadi merasa bersalah karena sudah terlalu bahagia
“Tak perlu meminta maaf” kata Riko saat melihat ekspresi wajah Mai.

Keduanya kemudian berjalan pergi, Mai memberikan semangat pada Riko untuk tidak terlalu kecewa atas kegagalannya. Namun Riko malah mengeluh, mungkin memang dirinya saja yang lemah, buktinya dia bahkan tidak pernah punya pacar lebih dari dua tahun. Tapi Mai terus saja memberinya semangat dengan mengajaknya melantunkan musik yang mereka mainkan saat audisi Orkesta, Riko pun menjadi kembali bersemangat. Lalu Bis datang, dan keduanya berlarian mengerjar Bis yang datang.

Tepat di belakang Riko dan Mai, Naoki pun sedang mengejar Bis bersama temannya Shuji. dan masuk ke Bis yang sama dengan Mai dan Riko.
Di dalam Bis Riko dan Mai duduk bersebelahan dengan Naoki dan Shuji. Riko Nampak murung lagi memikirkan kegagalannya, begitu juga Naoki. Mai dan Shuji sama-sama berusaha menghibur para teman baiknya tersebut. Mai dengan mengajak Riko membicarakan tentang rencana pernikahan temannya Keiko dan Shuji dengan memuji permainan Naoki di pertandingan tadi. Kedua pasangan sahabat ini pun larut dalam obrolannya masing-masing.
Kemudian bis berhenti, seorang nenek tua naik ke dalam bis namun sudah tidak ada kursi yang kosong. Riko melihat nenek tua tersebut dan berniat berdiri untuk memberikan kursinya, namun keduluan oleh Naoki yang langsung berdiri dan mempersilakan nenek tersebut duduk di kursinya. Riko menatap Naoki, dan terlihat kagum pada sifat gentlemannya.
Naoki dan Shuji pun turun di halte yang sama dengan sang nenek, setelah membimbing sang nenek dengan hati-hati saat turun dari Bis, Naoki dan Shuji kembali membahas tentang hasil pertandingan tadi. Namun Naoki, tida-tiba terdiam, dia merasa kehilangan sesuatu. Ternyata Naoki kehilangan Ponselnya, yang sepertinya tertinggal di dalam Bis. Tanpa piker panjang, Naoki meninggalkan tas punggungnya bersama Shuji dan segera mengejar bis tersebut.
Di dalam Bis Riko dan Mai membicarakan tentang kelakuan gadis-gadis SMA yang semakin menakutkan terhadap orang dewasa. Riko menatap keluar jendela dan melihat Naoki yang sedang berlarian mengejar Bis sambil melambaikan tangan. Naoki berisyarat bahwa ponselnya tertinggal dalam bis. Mai dan Riko menemukan ponselnya dan menunjukkannya pada Naoki, tapi sayangnya Bis melaju semakin cepat, dan Naoki tidak berhasil mengejar bis tersebut. Tiba-tiba ponsel Naoki yang ditemukan Riko bordering, Mai menyuruh Riko untuk menangkatnya, karena siapa tahu itu dari pemiliknya, dan Rikopun menjawabnya.
Riko dan Mai sudah turun dari Bis dan sepertinya berniat untuk mengembalikan ponsel yang ditemukannya pada si penelpon tadi. Riko memperhatikan ponsel tersebut dan berkata pada Mai sepertinya pemilik ponsel ini seorang pemain basket, dan sepertinya dia orang yang baik karena menyimpan wallpaper yang lucu, yaitu gambar mascot JC Arcs. Mai hanya bilang, mungkin pemiliknya hanya seorang mahasisiwa. Lalu Riko mendapat telepon lagi melelui ponselnya Naoki tersebut. 
Mai pun akhirnya melihat seorang lelaki tampan bertubuh atletis yang  juga sedang menelpon. Mai sepertinya terpesona pada lelaki itu. Dan benar saja, lelaki itu adalah lelaki yang menelpon ponsel Naoki, dia adalah Tomoya Kawasaki, pelatih utama Klub JC Arcs klub dimana Naoki bermain basket.
Riko pun mengembalikan ponsel Naoki pada pelatih Kawasaki, lelaki itu berterimaksih pada Riko dan berkata bahwa ponsel itu milik Naoki salah seorang pemain basketnya di klub.

Sang pelatih terus menatap Riko, Nampak sangat terpesona pada Riko. Mereka saling menatap, pelatih Kawasaki tidak bisa melepaskannya dari gadis muda itu. Riko pun pamit, dan ketika dia berniat berbalik pergi dari hadapan pelatih Kawasaki, terdengar ada suara kembang api yang menyala di langit. Riko terdiam dan berbalik untuk melihat kembang api. Riko, Mai dan Pelatih Kawasaki pun sangat mengagumi kembang api tersebut.
Naoki dan gadis Cheers yang bernama Natsuki sedang juga sedang menikmati kembang api di depan sebuah restoran dimana tim JC Arcs sedang  merayakan kemenangan mereka (ternyata Natsuki ini pacarnya Naoki sejak dua tahun lalu).
Naoki bertanya pada Natsuki, Jika JC Arcs berhasil memenangkan babak Play off ini, apakah Natsuki bersedia menikah dengannya. Natsuki menatap Naoki dan akhirnya berkata, bahwa dia bersedia menikah dengan Naoki jika Tim mereka menang di babak Play Off.
Naoki bersorak gembira. Saking gembira Naoki sepertinya beniat memncium Natsuki, namun Natsuki mencegahnya karena ternyata teman-teman mereka sudah berada di ambang pintu untuk menonton acara lamaran Naoki tersebut, merekapun ikut bersorak memberi selamat.
Pelatih Kawasakipun akhirnya datang ke restoran Tim JC Arcs sedang merayakan kemenangan mereka. Dia mengembalikan ponsel Naoki dan mengucapkan terimakasih,, membuat Naoki bingung karena merasa seharusnya dialah yang mengucapkan terimaksih.

Naoki bernarasi, “Sejak saat itu, entah dia atau aku,, sepertinya takdir kami sudah ditentukan untuk mengejar sebuah impian seperti mengejar sebuah bola”

T.B.C ke Buzzer Beat episode 1 part 2

Wah ternyata lumayan panjang juga yah,, padahal kalo gak salah ini baru 10 menit pertama, Opening Song nya saja baru ditayangkan setelah narasi yang dilakukan Naoki, tapi ternyata sudah sepanjang ini,,

1 komentar:

  1. Halloooo...

    Trima kasih dah dibikin sinopsis Q tau blog ini dari>>>http://cikurngora.blogspot.com/p/kumpulan-sinopsis.html...

    Arigatooooo.. ^_^

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^