Senin, 08 Agustus 2011

[FanFiction] Tamra the Island: Pagi Terindah di Pulau Tamra


FanFiction Tamra the Island Episode 2: Pagi Terindah di Pulau Tamra

Judul: Pagi Terindah di Pulau Tamra

Karakter:
Beo Jin (Mangaji)
Park Kyu (Kiyangdari)
Tae Sang Gung (Ibu Beo Jin)
Tuan Jang (Ayah Beo Jin)
Beo Seol (Adik Beo Jin)

Warning:
Cerita ini memang berawal dari ending cerita drama Tamra the Island, jika ada kesamaan tokoh, cerita, setting waktu dan tempat itu memang disengaja. Para penggemar Park Kyu- Beo Jin mari kita membayangkan kisah ini benar-benar terjadi...


Setting:
FF ini akan menceritakan  kehidupan Beo Jin dan Park Kyu setelah Park Kyu menjadi Gubernur Jeju.

Pagi Hari di Rumah Keluarga Beo Jin

Pagi-pagi sekali Beo Jin sudah bangun dan segera pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan, ternyata di dapur sudah ada ibunya.

Beo Jin : Ommo,, aku kira aku bangun paling pagi.
Ibu Beo Jin: Apa kau ingin membuatkan makanan untuk tuan Gubernur?
Beo Jin tersipu, dan tersenyum malu-malu.

Ibu Beo Jin: Heu,, anak ini,, aku sudah selesai memasak dan akan segera di siapkan,, lebih baik kau bangunkan tuan gubernur karena ini hari pertamanya bekerja. Dia pasti tidak ingin terlambat.
Beo Jin: Aku? Aku harus membangunkan Kiyangdari?
Ibu Beo Jin: Beo Jin! Mana boleh kau tetap memanggilnya seperti itu,, dia itu sekarang Gubernur Jeju
Beo Jin: Ah,, aku lupa,, tapi,, dia bilang aku harus tetap memanggilnya begitu…
Ibu Beo Jin menatap putrinya,, sangat memahami,, jika Park Kyu masih ingin dipanggil seperti itu oleh Beo Jin.

Ibu Beo Jin: terserah kalian saja, tapi lebih baik, kau memanggilnya seperti itu saat kalian sedang berdua saja,, kalau tidak, nanti orang lain akan salah paham,,
Beo Jin: Baiklah Ommo..
Ibu Beo Jin: Sekarang cepat bangunkan tuan Gubernur,, matahari akan segera naik..

Beo Jin berjalan ke kamar Park Kyu tidur, dan menatap pintu kamar itu.
"Tuan gubernur,, apakah kau sudah bangun?" panggil Beo Jin pelan.
Tak ada jawaban
"Tuan gubernur,, ini sudah pagi,,, apakah kau sudah bangun?" Beo Jin memperkeras suaranya.
Masih tak ada jawaban.

Dengan ragu-ragu, Beo Jin membuka kamar Park Kyu dan melihat Park Kyu yang masih tertidur lelap. Beo Jin masuk dan mendekati Park Kyu.
"Kiyangdari bangunlah,, apa kau tidak akan pergi bekerja" kata Beo Jin, sambil mengerak-gerakan tubuh Park Kyu. Tapi Park Kyu masih terlelap tidur dengan nyaman.
"Kiyangdari,,,  cepatlah bangun,,  bukankah kau harus bersiap-siap untuk bekerja?" kata Beo Jin lagi,, tapi Park Kyu tetap tertidur dengan nyenyak.

"Ommo!! tuan gubernur tidak bangun juga,,," teriak Beo Jin mengadu pada Ibunya
"Kalo begitu, coba ambil air dan siram dia dengan air untuk membangunkannya" jawab ibunya dari halaman.
"Ah,, benar juga,, aku harus mengambil air,," kata Beo Jin beranjak bangun dari samping Park Kyu.
Tapi saat Beo Jin berniat bangun, dia kesulitan untuk bergerak, karena pergelangan tangannya tiba-tiba digenggam Park Kyu.

"Ah,, Kiyangdari!" kaget Beo Jin. Tangan lain Park Kyu segera menutup pintu kamarnya, dan tangan lainnya tetap memegang pergelangan tangan Beo Jin masih dengan mata terpejam.

Beo Jin kaget dengan tingkah Park Kyu, dan mulai panik.
"Kiyangdari!! Apa yang kau lakukan,, ayo cepat bangun!!"
Beo Jin berusaha berdiri dan melepaskan diri dari genggaman Park Kyu,, tapi usahanya sia-sia,,, karena Park Kyu malah menariknya hingga Beo Jin terjatuh dan di atas badannya.

"Kiyangdari??" kata Beo Jin lemah saat dia ada di atas tubuh Park Kyu..
Mata Park Kyu mulai terbuka, dan tersenyum melihat wajah Beo Jin yang begitu dekat dengan wajahnya

"Mangaji,, mengapa kau berisik sekali, di pagi hari seperti ini,,," protes Park Kyu pelan
"Kiyangdari lepaskan aku,,, kau harus segera bangun,,," kata Beo Jin memelas
"Sebentar saja,, aku ingin bersama denganmu seperti ini sebentar lagi,,," kata Park Kyu tenang
"Tapi Kiyangdari,,," cemas Beo Jin
"Apalagi Mangaji?" kata Park Kyu sambil menatap wajah Beo Jin, yang mulai merah karena malu.
"Ommo, mungkin akan segera.."
Belum sempat Beo Jin melanjutkan kata-katanya,, pintu kamar Park Kyu tiba-tiba di buka Ibu Beo Jin.

Beo Jin dan Park Kyu kaget. Beo Jin segera bangun dari atas badan Park Kyu, dan Park Kyu pun segera duduk bangun dan melepaskan tangan Beo Jin karena kaget. Keduanya menatap Ibu Beo Jin dengan kaget.

"Apa yang sedang kalian lakukan pagi-pagi begini?" Tanya ibu Beo Jin
"Ommo!,, kami tidak melakukan apa-apa,, aku hanya terjatuh karena panik,," bela Beo Jin
"Benarkah? Kenapa kau bisa terjatuh di atas tubuh tuan gubernur?" tanya Ibu Beo Jin penuh curiga
"Ah,, itu,, itu,,," Beo Jin bingung harus berkata apa
"Ehemm,,ehemm,," Park Kyu pun hanya bisa mengeluarkan jurus andalannya dan memalingkan pandangannya dari Ibu Beo Jin
"Sudahlah,, jangan membela diri,, seharusnya kalian melakukan hal seperti itu setelah kalian menikah!" kata Ibu Beo Jin mengingatkan.
"Ommo!!" teriak Beo Jin dan segera beranjak keluar dari kamar park Kyu dengan wajah merah padam karena malu..

Ibu Beo Jin, menatap Park Kyu yang masih shock…
"Cepatlah bersiap-siap tuan gubernur,, aku tak akan mempermasalahkan kejadian pagi ini,, kau seperti itu,, karena sangat merindukan dia,, bukan?" kata Ibu Beo Jin penuh pengertian
"eHemm,, ehemm,," lagi-lagi Park Kyu mengeluarkan jurus andalannya
"Aku mengerti,, segeralah bersiap untuk pergi bekerja,, aku sudah menyiapkan sarapan" kata Ibu Beo Jin, lalu menutup pintu kamar Park Kyu.

Park Kyu yang sudah berpakaian rapi keluar dari kamar. Di dipan sudah ada Ibu, Ayah, Beo Jin dan Beo Seol yang menunggunya untuk sarapan bersama. Beo Seol melihat Park Kyu yang sangat tampan dengan pakaian resmi gubernurnya.

Beo Seol: Orrabang, anda tampan sekali dengan pakaian itu
Ibu: Bukankah dia selalu terlihat tampan dengan pakaian apapun,, bahkan dengan pakaian tidur sekalipun, bukan begitu Beo Jin.
Beo Jin tak menjawab, dia hanya tertunduk,,, malu,,, mengingat kejadian tadi pagi.

Ayah: Beojin Omma, jangan menggoda anak kita seperti itu. Lihatlah,, wajahnya sudah begitu merah..
Beo Seol: kenapa wajah  Noona merah? Apakah Noona demam?
Park Kyu: Eheem,, Eheem..
Ibu: Sudah,, sudah,, mari kemari tuan gubernur,, kita sarapan pagi dulu. Apakah anda tidak keberatan makan pagi dengan kami.
Park Kyu mendekati dipan, dan duduk di tempat kosong di samping Beo Jin.
Beo Jin segera bergeser menjauh. Tapi ibunya malah mendorong dia perlahan untuk tetap berada di samping Park Kyu.
Park Kyu: tentu saja aku bersedia Tae Sang Gung, aku sudah sangat terbiasa dengan makanan di rumah ini.

Tanpa banyak bicara lagi mereka pun mulai makan. Sesekali Park Kyu memberikan lauk untuk Beo Jin,, dan Beo Jin hanya menatap Park Kyu, seolah bertanya mengapa Park Kyu bersikap seperti ini.  Ibu Beo Jin yang melihat tingkah mereka, hanya tersenyum kecil. Terlihat sangat puas pada perkembangan hubungan Beo Jin dengan Park Kyu.

Selesai makan, Beo Jin dan Park Kyu berpamitan untuk pergi bekerja.

Beo Seol: Apakah kalian berdua akan pergi bekerja bersama?

Beo Jin menatap Park Kyu dengan gugup. kemudian menatap Beo Seol untuk bersiap menyangkal pertanyaan adiknya tersebut sebelum Park Kyu menyangkalnya.

Beo Jin: Akh,, mana mungkin,, aku dan,,,, kiyangdari,,,
Park Kyu: Tentu saja Beo Seol, kami berdua akan pergi bersama
Beo Jin: Kiyangdari,, eh,, maksudku Tuan gubernur apa yang anda katakan? Mana mungkin kita pergi bersama? Bukankah prajurit akan menjemputmu dengan kuda untuk pergi ke kantor pemerintahan?
Park Kyu: Tentu saja,, mereka pasti akan menjemputku,, dan kudanya sebentar lagi pasti datang
Beo Jin: Kalau begitu bagaimana kita akan pergi bersama, apa aku harus berjalan di belakang kudamu untuk sampai ke tempat kerjaku??
Park Kyu: Tentu saja bukan begitu,,,
Beo Jin: Lalu?
Park Kyu: Kita pergi naik kuda bersama.

Seluruh keluarga Beo Jin kaget mendengar kata-kata Park Kyu. Bagaimana bisa mereka naik kuda bersama, sementara Beo Jin bahkan tidak tahu bagaimana caranya naik kuda.

Beo Jin: Itu tidak mungkin! Aku pergi sekarang,, Apang,,, Ommo,, Beo Seol aku pergi bekerja dulu. dan Kau! Kiyangdari,,, jangan mengikuti,, kau harus menunggu jemputan kudamu datang!
Park Kyu tak mengindahkan kata-kata Beo Jin dan malah ikutan pamit pada keluarga Beo Jin, dan mengejar Beo Jin yang sudah keluar rumah lebih dulu.

Park Kyu: Mangaji,,, tunggu aku,,
Beo Jin: Kiyangadari??? untuk apa kau mengikutiku??

Park Kyu berjalan disamping Beo Jin dan membisikan sesuatu padanya

Park Kyu: Bukankah sudah aku bilang, kita pergi bekerja bersama
Beo Jin: Itu tak mungkin! aku tidak bisa naik kuda,, dan tak ingin mengikuti dibelakang kudamu,,
Park Kyu: Aku akan mengajarimu naik kuda? Bagaimana? Itu pasti menyenangkan,,, Kita berdua naik kuda yang sama dan kau duduk di depanku untuk aku ajari naik kuda sepanjang jalan menuju tempat kerjamu…

Beo Jin mengo… apa??? Kiyangdari pasti sudah gila!!  Tapi dia malah mulai membayangkan apa yang baru saja dikatakan Park Kyu dengan wajah bodohnya.

Bayangan Beo Jin:
Di atas sebuah kuda yang gagah berwarna coklat,,, Beo Jin dan Park Kyu menunggang kuda bersama. Park Kyu yang duduk dibelakangnya membimbingnya untuk menunggang kuda itu. Mereka menunggang kuda berdua sepanjang jalan,, dan semua orang pasti akan melihatnya dengan penuh kekaguman karena bisa menunggang kuda bersama Gubernur Jeju. Ah,, itu pasti sangat romantis,, para gadis di pulau Jeju pasti akan sangat iri padanya,,,

Park Kyu menatap Beo Jin yang mengo sambil berjalan,,, dan merasa aneh dengan ekspresinya.

Park Kyu: Mangaji?? Kau kenapa??
Beo Jin: (tersadar dari lamunananya dan menatap Park Kyu) Ah,, kenapa??
Park Kyu: kau yang kenapa??? berjalan dengan muka bodoh seperti itu! Membuat semua orang melihat kita… aku malu berjalan dengan wanita bodoh sepertimu!!
Beo Jin merasa kesal dengan kata-kata Park Kyu barusan.
Beo Jin: Apa Kau bilang? Bodoh?? Kalau kau malu… pergi saja sana! Kau kira aku sudi berjalan denganmu!

Beo Jin pun mendorong Park Kyu menjauh darinya,,, dan ia segera berlari menuju tempat kerjanya dan meninggalkan Park Kyu tanpa menoleh ke belakang.

Di tengah perjalanan Beo Jin melihat ke belakang, berharap Park Kyu akan mengejarnya. Namun Beo Jin harus kecewa karena Park Kyu sama sekali tidak mengejarnya. Beo Jin pun melanjutkan perjalanannya dengan hati kecewa,,, dan lagi-lagi mulai menggerutu:
"Heu,,, apa yang ku harapkan dari orang sombong itu! Semalam berkata tidak akan meninggalkanku,, hari ini mengatai aku bodoh!! Dasar kiyangdari bodoh!!!"

Tanpa Beo Jin sadari, Park Kyu sebenarnya mengikuti Beo Jin dari belakang dengan diam-diam dan melihat semua tingkah Beo Jin. Mengikutinya hingga Beo Jin selamat sampai di tempat kerjanya, dan menatap Beo Jin dari kejauhan sambil tersenyum.

Park Kyu bergunam dalam hatinya,,, Pagi ini adalah pagi terindahku di Pulau ini. Jika aku bisa melewati pagi seperti ini setiap hari, Aku pasti akan sangat bahagia,,,
T.B.C,,,

Ha,,, aku puas sekali menulis episode kali ini,, andai saja adegan saat Beo Jin membangunkan Park Kyu benar-benar dimainkan Seo Wo dan Im Jo Hwan pasti akan sangat menarik,,, sayangnya,, aku hanya bisa membayangkannya saja,,, 

Sejujurnya adegan itu terinspirasi dari salah satu adegan di BBF saat Jan Di membangunkan Jun Pyo dan kepergok sama Jae Kyung, tunangan Jun Pyo.. Tapi di adegan antara Park Kyu dan Beo Jin,, Ibu Beo Jinlah yang memergoki mereka,, wkwkwk,, untung aja yah,, mereka ga langsung dipaksa kawin sama Ibunya Beo Jin,,, hehehe,,,

3 komentar:

  1. ckckck,,lagi demen ama tamra,,pingin buat juga ff nya tapi tentunya dengan khayalan masing2,,cjckk

    BalasHapus
  2. good story (Y)
    di dramanya prak kyu & beo jin memang memliki crita manis & romantis ala Tamra the island, tp syng pada beberapa episodenya, beo jin kurang perduli dgn park kyu. padahal park kyu rela melakukan apapun demi beo jin walau dia harus terluka hatinya buktinya park kyu mau menikah dengan org lain untuk melindungi beo jin.
    mksih ya buat FF nya. :)
    #VD

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^