Judul: Unwelcome Love
Genre: Romance, Drama
Warning:
Cerita ini hanyalah khayalan absurd-ku semata, semua nama yang digunakan sebagai karakter di Fanfic ini bukan milikku, begitu juga Arirang dan Yusung Group
Part 1: Sang Gadis Bayangan
Dentuman musik yang mengiri para pengunjung untuk menari
terus terdengar memekakan telinga. Seorang gadis menari dengan tarian yang luar
biasa lincah dan membuat semua orang yang melihatnya terkagum-kagum dengan
gerakannya.
Gadis itu dijuluki gadis bayangan, karena hingga kemunculannya
selalu tidak terduga dan tidak ada seorang pun di klub itu yang mengetahui
identitasnya sejak pertama kali kemunculannya 10 tahun lalu.
Beberapa orang tentu pernah melihat wajahnya, namun itu
dulu, kini Gadis bayangan semakin misterius karena sejak 4 tahun lalu dia hanya
datang menari sesekali saja dan selalu memakai topeng agar tidak ada orang yang
mengenalinya.
Semua orang terdengar sangat riuh melihat gerakan lincah sang
gadis bayangan. Dari puluhan wanita yang ada di lantai dansa, tak ada satu
orang pun dari mereka yang bisa menandingin kelincahannya. Namun sebelum lagu
berakhir, sang gadis bayangan selalu menghilang tanpa jejak.
Di tengah para pengunjung yang kecewa karena kehilangan
tontonannya, Seo Hyun Jin buru-buru keluar dari toilet wanita sebelum seseorang
menyadari keberadaannya di klub malam ini. Dia lah gadis bayangan itu. Sekali
lagi, Seo Hyun Jin telah melepaskan stress nya dengan caranya sendiri dan Hyun
Jin tersenyum puas karena keberhasilannya, namun tentu saja dia harus segera
pergi sebelum ada orang yang mengenalinya.
Dengan tergesa-gesa,
Hyun Jin keluar dari klub itu menuju salah satu halte terdekat agar lebih mudah
mendapatkan taksi. Tentu saja, untuk menyembunyikan identitas Gadis Bayangan,
Hyun Jin tidak pernah sekalipun membawa mobil untuk diam-diam pergi menari ke
klub yang bisa menjadi tempatnya untuk bersenang-senang. Namun baru saja Hyun
Jin berhasil keluar dari klub tersebut,sebuah suara membuat langkahnya
terhenti.
“Sung Yeon Woo? Aku tahu itu kau”
Hyun Jin menoleh ke arah sumber suara, dan tersenyum pada
pria itu. Dia adalah Ahn Jae Hyun, salah satu orang yang mengetahui identitas
si gadis bayangan dan kadang-kadang masih memanggilnya dengan Sung Yeon Woo,
nama aslinya.
“Ahn Jae Hyun-ssi, apa Hye Sun kembali menugaskanmu untuk
memata-mataiku lagi?”
Jae Hyun menggedikan bahu, “Seperti dugaanmu, dia selalu
mencemaskan mu setiap kali ada laporan dari Arirang jika kau tiba-tiba
menghilang di tengah malam. Apakah masalah perjodohan itu sangat menganggumu?”
Hyun Jin menghela nafas panjang, di dunia ini orang yang
masih mengingat dirinya sebagai Sung Yeon Woo
mungkin hanya Ahn Jae Hyun, itulah mengapa Hyun Jin selalu bisa bersikap
apa adanya di depan pria itu.
Tebakan Jae Hyun tentu saja benar, kedatangannya sebagai
gadis bayangan malam ini memang karena masalah perjodohan itu. Namun dia belum
sempat bercerita pada Hye Sun maupun Jae Hyun tentang tujuan sebenarnya dari
perjodohan itu, dan apa yang membuatnya kembali nekad menjadi gadis bayangan
malam ini.
“Bawa aku pulang ke rumah mu, aku juga ingin membicarakan
hal ini dengan Hye Sun”
***
Hye Sun menatap tak percaya saat Hyun Jin menceritakan
alasan perjodohan Hyun Jin kali ini. Sesungguhnya dia merasa prihatin pada
nasib kakak angkatnya tersebut, sejak menjadi Kepala Koki Arirang, kebebasannya
terenggut, bahkan kebebasan untuk memilih hidup sendiri. Namun Hyun Jin sungguh sangat mencintai Arirang dan
selalu bersedia melakukan apapun demi kemajuan Arirang, namun haruskah dia
melakukan hal yang sejauh ini? Pantas saja malam ini dia kembali pergi ke klub
untuk menari sebagai gadis bayangan, padahal kebiasaan itu sudah dia tinggalkan
sejak di angkat menjadi Kepala Koki Arirang 3 tahun lalu.
“Apa kau harus benar-benar melakukan itu Hyun Jin-a?”
Hyun Jin hanya
menghela nafas panjang dan menatap tak semangat pada Hye Sun.
“Apakah aku punya pilihan? Suka atau tidak suka pada
akhirnya aku harus menikah dengan pilihan mereka. Tapi aku tidak menyangka
caranya harus seperti ini”
“Ini adalah hidup mu Seo Hyun Jin, kau tidak akan selamanya
menjadi Kepala Koki Arirang, tapi kau akan selamanya terjebak bersama pria yang
kau nikahi itu” Hye Sun merasa tidak terima saat mendengar Hyun Jin harus
menikah dengan pria pilihan para Tetua Arirang hanya agar Arirang mendapat
suntikan dana segar dari perusahaan keluarga pria tersebut.
“Kami bisa bercerai setelah aku tidak lagi menjadi kepala
Koki Arirang” Hyun Jin berkata sekenanya kemudian menegak minuman yang
disediakan Hye Sun untuknya.
“Pernikahan bukan sesuatu yang bisa dijadikan permainan
bisnis seperti itu Seo Hyun Jin, untuk apa kau menikah jika kalian bahkan tidak
saling mengenal. Kau seharusnya menikah dengan orang yang kau cintai” Ahn Jae
Hyun yang sejak tadi hanya menjadi pendengar setia kini angkat bicara.
Hyun Jin hanya tersenyum tipis mendengar pendapat Jae Hyun,
“Cinta? Apakah itu yang penting dalam pernikahan?”
Hyun Jin menerawang, kemudian menatap Jae Hyun dan Hye Sun
bergantian, akh dia lupa sedang berbicara dengan para pecinta,
“Tentu saja, bagi kalian orang-orang yang percaya pada
Cinta, itu adalah syarat utama dari sebuah pernikahan, tapi bagiku, jika aku
bisa menyelamatkan Arirang dengan pernikahan ini, maka aku akan melakukannya”
“Lalu mengapa kau kembali menjadi gadis bayangan, jika hal
itu tidak mengganggu pikiranmu?” Jae Hyun menjadi tidak habis pikir pada
tingkah Hyun Jin yang tidak biasa
Hyun Jin menghela napas panjang kemudian menghembuskannya
dengan terburu-buru
“Itu karena aku
kesal!”
Hyun Jin mencoba mengatur nafasnya dan mengontrol emosinya
agar dia bisa bercerita dengan suasana hati yang lebih tenang.
“Kalian tahu… pria sombong itu tidak mau menemuiku hingga
detik ini”
Namun, sekeras apapun usaha Hyun Jin menahan emosinya, dia
tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya saat membicarakan pria yang tak lama
lagi akan menjadi suaminya tersebut
“Mengapa?” Hye Sun pun merasa bingung dengan sikap calon
suami Hyun Jin tersebut, siapa namanya tadi? Jo Hyun Jae, CEO salah satu
Perusahaan Kosmetik terbesar di Korea, Yusung Grup.
“Andai aku tahu alasannya, aku tidak akan merasakan penat
ini, Hye Sun-a. Aku harus menemui keluarganya minggu depan, tapi setiap kali
aku minta bertemu dengan pria sombong itu, sekertarisnya selalu mengatakan jika
dia ada meeting atau perjalanan bisnis keluar kota. Pria itu sungguh
menyebalkan”
***
Hye Sun menatap Hyun Jin yang tertidur di sofa ruang
tamunya. Terkadang dia masih merasa bersalah padanya, karena kembalinya Hye Sun
ke Arirang membuat Hyun Jin kehilangan banyak hal, bahkan dia nyaris kehilangan
hati nuraninya. Hyun Jin harus menanggung beban hidup selama bertahun-tahun
untuk mencapai posisinya saat ini. Menjadi Kepala Koki Arirang adalah mimpi
Hyun Jin sejak pertama kali dia mulai mempelajari tentang masakan tradisional
Korea. Kecintaannya pada Arirang melebih apapun, jadi tidak heran jika pada
akhirnya dia rela mengorbankan hidupnya demi Arirang.
“Hye Sun-a, apa tidak sebaiknya kita berbicara dengan para
tetua untuk membatalkan rencana pernikahan gila itu? Pria itu bahkan sudah dua
kali menikah, rasanya tidak adil untuk Hyun Jin” Jae Hyun merasa tidak tega
melihat Hyun Jin harus menikah dengan pria yang bahkan tidak ingin menemui
saudari iparnya itu.
“Lebih baik kita tidak mencampuri urusan ini, Hyun Jin sudah
mengambil keputusan, dan aku yakin dia sudah memikirkan keputusan itu dengan
sangat matang”
“Jika dia memang
menghendaki pernikahan ini, mengapa dia harus menjadi gadis bayangan malam
ini?”
Ahn Jae Hyun tahu benar kebiasaan Hyun Jin sebagai gadis bayangan hanya akan dia lakukan saat
dia tidak puas dengan kehidupannya, saat dia ingin melarikan diri dari kenyataan
dan beban kehidupan yang ditanggungnya.
“Aku rasa aksinya menjadi gadis bayangan malam ini bukan
karena semata-mata dia ingin melepas stress nya, tapi karena Hyun Jin ingin
mengucapkan salam perpisahan pada gadis bayangan” hanya alasan itu yang bisa
Hye Sun pikirkan untuk menjelaskan mengapa Hyun Jin kembali pada kebiasaan
lamanya itu.
Meski Hye Sun tidak ingin Hyun Jin menderita, dia tahu
dengan benar membujuk para tetua bukan lah hal yang mudah, apalagi Hyun Jin
sendiri yang sudah menyetujui pernikahan ini karena kecintaannya pada Arirang.
“Kau benar, setelah menjadi menantu Yusung Grup, dia bahkan
akan sulit untuk keluar rumah, kecuali untuk bekerja. Sung Yeon Woo akan
semakin sulit mendapatkan kebebasannya” Jae Hyun terdengar sangat menyesalkan
hal itu.
Pertama kali Hyun Jin memperkenalkan diri padanya sebagai
Yeon Woo, dia merasa kasihan pada gadis itu, dan semakin merasa iba setelah
mengetahui kisah hidupnya yang tak mudah.
“Apakah ini saatnya Hyun Jin akan menemukan cintanya? Sikap
Hyun Jin begitu emosional pada calon suaminya tersebut. Dia bahkan tidak
bereaksi seperti itu karena Lee Han Wi 2 tahun lalu” pikiran itu tiba-tiba saja
terlintas dipikiran Hye Sun saat melihat reaksi Hyun Jin yang begitu emosional
saat membicarakan pria yang hingga detik ini menolak bertemu dengannya.
“Kau benar yeobo… Hyun Jin bahkan sangat tenang ketika Lee
Han Wi membatalkan pernikahan mereka hanya dengan selembar surat, namun mengapa
dia begitu emosional karena pria sombong itu tak ingin bertemu dengannya?”
Rasa geram muncul dalam hati Jae Hyun saat dia mengingat
nama Lee Han Wi, pria kedua yang membuat Hyun Jin batal menikah, namun semarah
apapun dia dan Hye Sun pada Lee Han Wi, mereka berdua tak bisa berbuat apapun
pada pria itu karena Hyun Jin telah memaafkannya.
Jae Hyun menghela nafas panjang lalu berkata, “Aku harap
kali ini Hyun Jin benar-benar bisa menemukan cintanya, dua kali gagal menikah
membuat Hyun Jin tidak lagi percaya pada apa yang namanya cinta, aku harap kali
ini berhasil, meskipun aku menyangsikan ketulusan pria itu”
Hye Sun hanya menghela napas dan mengamini harapan suaminya.
Lebih dari siapapun, Hye Sun lah yang paling berharap Hyun Jin bisa mendapat
kebahagiaannya, karena dia selalu merasa kehadirannya di Arirang lah yang
membuat kehidupan Hyun Jin terguncang, tak bisa dipungkiri, Hye Sun adalah
alasan kuat mengapa Kim Jae Wook mengakhiri pertunangannya dengan Hyun Jin 4
tahun yang lalu.
bersambung ke part-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^