OC adalah singkatan dari Original Character alias karakter
Original hasil ciptaan penulis cerita adaptasi yang tidak ada di cerita yang di
adaptasinya. Seperti diketahui sejak awal Sherlock BBC adalah serial televisi
yang ceritanya di adaptasi dari Novel Sherlock Holmes karangan Sir Arthur Conan
Doyle, hampir semua karakter yang ada di Sherlock BBC diambil dari karakter
yang ada di Novel. Penulis Sherlock BBC tadinya tidak ingin memunculkan
karakter yang tidak ada di Novel, namun mereka melanggar hal itu dengan
memunculkan Molly Hooper.
Molly Hooper rencananya hanya akan jadi cameo untuk episode
pertama untuk mengenalkan Sherlock Holmes yang senang melakukan eksperimen dan
tidak tertarik berurusan dengan wanita. Tapi karena akting Louise Brealey yang
membuat Steven Moffat dan Mark Gatis terpukau karakter Molly tetap
dipertahankan hingga season 3 dan juga episode special nya.
Meskipun Screentime nya tidak sebanyak main character yang
lain tapi perkembangan karakter Molly di Sherlock adalah yang paling OK
menurutku. Dari gadis yang jatuh cinta pada Sherlock menjadi salah satu orang
yang dipercaya Sherlock untuk membantu rencananya memalsukan kematiannya di
hadapan jaringan Moriarty. Bahkan di season 3 epsiode 1, Sherlock sendiri
mengatakan “Moriarty sliped up, he made
mistake. Because the one person didn’t matter at all to me, was the one person
that mattered the most” dan orang itu adalah Molly.
Peran Molly dalam rencana Sherlock pastilah sangat besar hingga Sherlock mengataka jika Molly lah yang membuat semua rencananya menjadi mungkin. Namun Sherlock tidak berharap Molly melakukan itu lagi, tentu saja karena itu akan membahayakan dirinya.
Peran Molly dalam rencana Sherlock pastilah sangat besar hingga Sherlock mengataka jika Molly lah yang membuat semua rencananya menjadi mungkin. Namun Sherlock tidak berharap Molly melakukan itu lagi, tentu saja karena itu akan membahayakan dirinya.
Saat pertama kali melihat kehadiran Molly di season 1, kesan
ku pada karakter Molly itu biasa saja, tapi aku suka melihat Scene Molly dengan
Sherlock meskipun sangat sedikit, reaksi Molly mendengar komentar-komentar
Sherlock tentang dirinya terasa menyegarkan. Ekspresi kaget, bahagia dan
marahnya Molly membuatku menantikan kemunculannya lagi dan lagi.
Saat kebanyakan orang mengaggumi kecerdasan dan kecantikan
Irene Adler di episode 1 season 2, aku malah semakin mengagumi karakter Molly,
saat Sherlock mendeduksi Molly bahwa dia sepertinya punya pacar baru dan Molly
serius dengan pria itu dari hadiah yang dibawanya, hatiku ikut sakit mendengar
Sherlock se akan menelanjangi Molly dengan kenyataan-kenyataan yang
menyakitkan. Padahal hadiah itu dipersiapkan Molly untuk Sherlock, dan jujur
saja aku sedikit bingung mengapa Sherlock sangat terganggu saat Molly ke flat
nya. Padahal selama ini Sherlock terbiasa mengabaikan Molly dan
memanfaatkannya.
Karakter Molly semakin berkembang di episode 3 season 2,
saat dia mendeduksi bahwa Sherlock terlihat sedih saat John tidak melihatnya.
Molly bertanya apakah Sherlock baik-baik saja, belum sempat Sherlock menjawab,
Molly berkata jika dia paham perasaan sedih saat orang lain tidak melihatnya.
Sherlock kemudian berkata, “You can see
me” Oh dia tahu jika selama Molly selalu memperhatikannya? Mungkin memang
benar teori yang mengatakan jika pria selalu tahu wanita yang tertarik padanya
meskipun wanita itu tidak pernah mengatakannya. Namun Molly langsung berkata, “I don’t count” dan hatiku langsung
hancur lebur mendengarnya.
Kalimat “I don’t count”
membuatku semakin mengaggumi Molly, karena menurutku kalimat itu menunjukkan
betapa kuatnya Molly, dia sadar jika dia bukan siapa-siapa bagi Sherlock, namun
dia akan selalu ada untuk Sherlock disaat Sherlock membutuhkan bantuannya. Tentu saja Molly membuktikan kata-katanya, saat Sherlock datang padanya dan mengatakan jika Sherlock bukanlah orang yang seperti Molly pikir selama ini apakah Molly akan tetap membantunya, dan Molly langsung bertanya, "What do you need?"
Dua tahun setelah Molly membantu rencana kematian palsu
Sherlock, banyak yang berspekulasi hubungan Molly dan Sherlock akan
berubah,mereka benar, karena saat Sherlock kembali Molly adalah orang kedua
yang ditemuinya setelah dia bertemu dengan John, bukan Nyonya Hudson dan bukan
Lestrade yang dianggap orang-orang terpenting Sherlock selain John oleh
Moriarty. Bisa dikatakan jika Molly telah menjadi salah satu teman Sherlock di
season 3.
Molly menampar Sherlock saat Sherlock dinyatakan positif
mengkonsumsi obat, dia melakukannya karena peduli, dia tidak marah karena
Sherlock tidak mencintai dirinya sendiri meski Sherlock melakukannya untuk
sebuah kasus. Molly peduli pada Sherlock bukan lagi sebagai wanita yang
menyukainya, tapi sebagai temannya dan Sherlock sendiripun aku rasa telah
menganggap Molly sebagai salah satu orang yang penting dalam hidupnya. Sherlock
percaya pada Molly dan tidak segan meminta pertimbangan padanya.
Sebagai karakter original dengan Screentime yang tidak
banyak, Molly Hooper menjadi salah satu phenomena dalam Sherlock versi BBC. Fans
menyukainya karena banyak yang merasakan apa yang Molly rasakan, menyukai pria
seperti Sherlock Holmes. Fans mengangguminya karena karakternya yang kuat dan
semakin berkembang seiiring bertambahnya jumlah episode. Dan banyak juga yang
menganggumi Molly karena pekerjaannya, yang sebenarnya masih membuatku bingung apa
sebenarnya pekerjaan Molly.
Tadinya aku berpikir Molly adalah salah satu petugas kamar
mayat, tapi dia melakukan banyak eksperimen untuk penelitiannya. Banyak yang
mulai mempertanyakan apa sebenarnya pekerjaan Molly Hooper? Ada yang
berspekulasi dia adalah seorang patologi dan ada juga yang berkesimpulan dia
adalah seorang dokter bedah. Di tanda pengenal Molly tertulis jabatan Spesial
Registar, dari berbagai sumber sih katanya dalam hirup pikuk dunia medis, untuk
sampai ke jabatan special registar bukan hal yang mudah. Jadi pasti Molly juga
cerdas, dan merupakan seorang ahli dalam bidangnya.
Semakin mencari all about Molly Hooper, jujur saja aku
semakin kagum pada karakternya. Bukan hanya sekedar karena Molly menyukai
Sherlock ataupun karena aku berharap Sherlock kelak bisa membalas perasaannya,
tapi Molly Hooper adalah salah satu karakter penting untuk menunjukkan bahwa
Sherlock Holmes, si konsultan detektif yang super cerdas itu bukan lah orang
yang sempurna.
"Molly Hooper for
Sherlock Holmes. She confuses him. She make him so very imperfect.
Somethinng in her, that ends up suprising even for Sherlock Holmes”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^