Killer berkata pada Meutong bahwa Ji Won mencoba melewati
perbatasan dengan identitas palsu. Lalu apa hubungannya dengan Meutong? Dia
tidak tahu apapun. Killer memerintahkan anak buahnya untuk menggeledah rumah
Meutong dan membuatnya panik. Saat anak buah Killer mencoba menyentuh brangkas
rahasianya dia lari untuk mencegahnya.
Anak buah Killer mendapatkan belasan paspor dan
menyerahkannya pada sang boss. Killer berkata, Meutong akan selalu mengingat
jika dia pernah melakukan itu dan membakar paspor itu di atas meja. Meutong
panik karena sumber uangnya di bakar, dia mencoba memadamkan api dengan
perutnya.
Swan datang ke rumah Meutong namun dia melihat Killer keluar
dari sana. Wajah Meutong kusut dan ketakutan, bahkan dia berkata akan menemukan
pembunuh itu dan melaporkannya pada Killer. Swan sadar dia tidak bisa meminta
bantuan Meutong.
Swan segera kembali ke rumah dan meminta Ji Ryun untuk
segera membawa Ji Won pergi. Tapi kondisi Ji Won yang lukanya baru di perban
dan masih tidak sadarkan diri belum bisa dipindahkan kemana-mana. Swan makin
cemas karena Killer mendatangi Meutong, berarti mereka akan segera datang ke
rumahnya. Swan pernah melihat Killer membunuh orang yang untungnya berhasil
diselamatkan oleh Meutong. Ji Ryun kaget mendengara hal itu.
Ji Soo diminta hadir di rapat pemegang saham oleh Seo Jin
Tak dan jajaran direksi Sunwoo group, dia bingung karena dirinya tidak berada
dalam posisi yang bisa kembali ke Korea untuk saat ini. Tapi bagaimana pun Ji
Soo harus menunjukkan pada dunia bisnis jika keluarga pendiri perusahaan masih
dalam keadaan baik-baik saja. Jika Ji Soo memang tidak bisa datang dia bisa
memberikan surat kuasa pada mereka.
Seon Jae kecewa mendengar Ji Soo menemui Seo Jin Tak tanpa
dirinya, dan tentang rapat pemegang saham sebaiknya Ji Soo tidak memberikan
surat kuasa itu terlebih lagi pada Seo Jin Tak. Lalu pada siapa? Ji Soo juga
tahu semua dewan direksi sama saja, dia merasa frustasi dan kacau. Sementara
Seon Jae juga sibuk mencari Ji Won. Seon Jae minta maaf karena sempat kecewa,
mereka sama-sama dalam keadaan kacau.
Meutong datang menemui Ji Soo, Seon Jae dan Ma Ri untuk
mengatakan masalah keberadaan Ji Won. Ji Soo sangat kaget melihat kabar
kakaknya menjadi buronan dan tertangkap kamera akan melarikan diri di
perbatasan. Meutong berkata ini adalah masalah yang sangat darurat, jadi
sebaiknya Ji Soo sebagai adiknya bisa mengambil keputusan dengan tepat. Meutong
menyodorkan tas kosong untuk diisi uang.
Ji Soo langsung berkata dia akan memberikan uang berapa pun,
Ma Ri mencegahnya dan bertanya apakah Meutong pernah bertemu Ji Won atau tahu
keberadaannya? Seon Jae pun sangat penasaran dengan hal itu. Meutong berkata,
dia sepertinya tahu Ji Won ada dimana, karena dia tahu dimana letak rumah
wanita yang bersamanya. Ma Ri langsung kaget, Wanita? Meutong meralat, tidak
bisa juga disebut wanita sih, tapi yang jelas dia menurut CCTV di perbatasan
mereka terlihat sedang bersama.
Seon Jae yang tidak ingin Meutong bicara lebih banyak lagi
mengatakan agar Meutong ikut bersamanya, dia akan mengisi tas nya dengan uang
yang banyak. Meutong mengikuti Seon Jae dan meminta nya untuk membayarnya
dengan dolar karena putrinya sedang kuliah di luar negeri. Seon Jae tidak
menjawab, dia hanya terus melajukan mobil dan membawa Meutong ke suatu tempat.
Meutong bingung saat Seon Jae berhenti di tempat kumuh, dan
Killer bersama anak buahnya menggantikan posisi Seon Jae menemani Meutong dalam
mobil. Meutong langsung panik, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa, dia tidak
tahu jika Seon Jae ternyata kerjasama dengan Killer.
Untungnya saat Meutong dan Killer mendatangi rumah Khaya, Ji
Ryun sudah membawa Ji Won dan Khaya pergi. Sehingga mereka kehilangan jejak
mereka, namun dapat dipastikan jika Ji Won memang sempat ada ditempat itu
karena ada potongan perban yang terkena bercak darah. Meutong hanya bisa memohon ampunan
pada Killer.
Ji Ryun hendak membawa Ji Won dan Khaya untuk pergi ke pulau
lain dengan perahu. Khaya menolak ikut karena dia masih trauma dengan lautan.
Ji Ryun memaksanya, Killer mendatangi Meutong karena tahu siapa Khaya, jadi
saat ini Khaya pun dalam bahaya. Khaya tetap menolak, Ji Ryun jadi frustasi,
jika Khaya menunda-nunda terus seperti itu, Cha Ji Won bisa meninggal. Khaya
mulai goyah.
Baek Eun Do kaget mendengar Killer kehilangan Ji Won, Seon
Jae yang merasa paling kesal. Apakah Killer membiarkannya pergi begitu saja?
Killer memastikan sampai saat ini tidak ada target nya yang pernah selamat?
Seon Jae makin kesal dan menyerang Killer, tapi dia sudah kehilangan jejak Ji
Won dua kali, masih berani Killer bilang begitu?
Seon Jae pulang ke resort dan mengabarkan pada Ma Rid an Ji
Soo jika dia kehilangan jejak Ji Won. Dia datang ke rumah wanita itu, tapi
tampaknya dia sudah membawa Ji Won bergi. Ji Soo tampak frustasi, Ma Ri bingung
namun dia berusaha menenangkan Ji Soo. Ma Ri lalu berkata itu melegakan,
setidaknya mereka tidak ditangkap polisi. Itu benar-benar melegakan.
Seon Jae menatap Ma Ri dan teringat pada ide Baek Eun Do
yang berniat untuk menangkan Ji Won dengan cara lain. Bagaimana jika mereka
menggunakan Yoon Ma Ri? Seon Jae langsung berkata sebaiknya jangan sentuh Yoon
Ma Ri, ayahnya adalah seorang laksamana, keculai Baek Eun Do bisa mengatasi hal
itu. Mendengar hal itu Baek Eun Do langsung ciut dan memilih untuk tidak
menyentuh Ma Ri.
Baek Eun Do berkata, sebaiknya Seon Jae melupakan apa yang
terjadi di Thailand dan segera kembali ke Korea. Kemudian dia harus mempercepat
pernikahannya dengan Cha Ji Soo. Seon Jae tampak kaget, dan Baek Eun Do
mengingatkan, “Jika kau ingin menjadi pemilik Sun Woo group, kau harus
memutuskan secepatnya, Yoon Ma Ri atau Cha Ji Soo?”
Ucapan Baek Eun Do teringang di kepalanya dan saat menatap
Ma Ri dan Ji Soo dia hanya bisa menghela nafas, siapa yang harus dia pilih?
Dua hari kemudian, di Sebuah Pulau yang jauh dari Kota dan
hanya di kelilingi lautan, Khaya berlari di pelabuan dengan terburu-buru,
seolah tidak sabar untuk menemui seseorang. Di sebuah rumah kayu, seorang Bibi
melihat-lihat ke dalam rumah dengan rasa penasaran yang luar biasa besar.
Khaya
datang dan mencoba bertanya apa yang sedang Bibi itu lakukan? Si Bibi bertanya
dalam bahasa Thailand kapan Suami Khaya akan bangun? Mengapa dia tidak membawanya
ke dokter? Khaya mengomel dalam bahasa Korea, memangnya si Bibi yang
membayarkan tagihannya? Si Bibi makin penasaran dan mencoba mengintip melalui pintu
membuat Khaya kesal karena dia sudah membawa uang Sewa untuk sebulan.
Khaya segera masuk dan menutup pintu bahkan jendela. Khaya menatap Ji Won yang belum
juga sadarkan diri sejak dia pingsan tempo hari. Khaya mencoba membangungkannya
bahkan mendekatkan makanan ke hidung Ji Won, apakah dia tidak lapar? Ji Won
sudah seperti orang mati saja, tidur selama dua hari penuh.
Ji Ryun datang dan bertanya apakah Khaya merasa bosan karena
tinggal sendirian? Khaya kesal dengan kehadiran Ji Ryun dan berkata agar Ji
Ryun tidak sok akrab padanya, dia masih ingat apa yang Ji Ryun lakukan padanya
di masa lalu. Ji Ryun hanya tersenyum melihat sikap Khaya yang kemudian
mengeluh mengapa Ji Won datang padanya dan menganggu hidupnya.
Itu juga yang menjadi pertanyaan Ji Ryun, sepertinya Ji Won
lebih mempercayai Khaya, karena dia pikir Ji Won akan datang padanya. Khaya
menatap Ji Won yang masih tidak sadarkan diri. Apakah benar yang Ji Ryun
katakan? Bahwa Cha Ji Won mempercayai dirinya?
Angin laut berhembus sangat kencang di malam hari. Khaya
yang ketiduran di kursi bermimpi buruk tentang dia yang meliat tsunami. Saat
mencari pertolongan ke dalam rumah, dia melihat seorang pria dan tampak sangat
kaget hingga menjatuhkan boneka nya. Khaya terbangun dengan ketakutan dan
semakin ketakutan saat melihat angin berhembus kencang menerbangkan gorden
gorden di rumahnya.
Khaya mendekat ke tempat tidur dan menatap Ji Won, dia
teringat perkataan Ji Ryun tentang Ji Won. Kim Ji Ryun mengatakan jika Cha Ji
Won bukan orang jahat. Dia adalah anggota Angkatan Laut yang sangat tampan
dengan seragam putihnya. Khaya pun mengingat jika Ji Won mengakui bahwa dirinya
sangat cepat ketika mereka pertama kali bertemu. Khaya mengejeknya, tapi
sepertinya Ji Won tidak cukup cepat untuk menghindari peluru.
Khaya melanjutkan mengingat kata-kata Ji Ryun yang
mengatakan bahwa Ayah Ji Won tiba-tiba meninggal dan dia mendapatkan tuduhan
sebagai pembunuh. Khaya langsung teringat pada kata-kata Meutong bahwa mungkin
Ji Won tidak membunuh siapapun, namun dia di jebak. Angin berhembus sangat kencang, Khaya kembali
merasa ketakutan dan menatap Ji Won yang masih tertidur dengan keringat
bercucuran.
Ji Soo menerima surat kuasa untuk rapat pemegang saham, pena
nya sempat jatuh saat dia akan membubuhkan tanda tangannya. Orang yang
membantunya memberikan penanya pada Ji Soo yang kemudian menjadi ragu tentang
surat kuasa itu. Pada siapa dia harus memberikan surat kuasa itu?
Ji Won bermimpi buruk dan memanggil nama Ji Soo, kemudian
Ayahnya dan dia mulai menangis. Khaya yang sedang menjaganya menjadi cemas dan
membangunkannya, itu hanyalah mimpi buruk. Mata Ji Won sedikit terbuka namun
dia melihat Ma Ri lah yang mengatakan itu padanya. Sehingga dia memegang erat
tangan Khaya dan menggunamkan nama Ma Ri berkali kali hingga dia tertidur
lelap.
Khaya merasa iba, dia tadinya ingin melepaskan genggaman
tangan Ji Won namun karena sangat erat, dia pun membiarkannya. Khaya menjaga Ji
Won semalaman hingga dia pun terlelap di samping tempat tidur hingga pagi.
Pagi harinya, Ji Won terbangung dengan keadaan bingung. Dia
menatap Khaya yang tertidur disamping tempat tidur dan merasakan sakit di bahu
nya. Dia teringat bahwa dia tertembak saat melarikan diri dari Killer dan dia
mendatangi Khaya untuk meminta bantuan. Namun
Ji Won benar-benar bingung dimana dia berada saat ini.
Khaya panik saat terbangun, dan tidak menemukan Ji Won di tempat
tidr. Khaya berlari ke luar dan menemukan Ji Won yang sedang duduk di ayunan.
Khaya mendekatinya dan berkata, dia pikir Ji Won pergi. Apakah sudah tidak
sakit lagi? Ji Won bingung dan bertanya dimana mereka berada? Khaya juga tidak
tahu harus menjawab apa dan berkata mereka di kelilingi lautan, salah satu
mimpi buruknya.
Untuk bertahan hidup di Pulau itu Black harus bekerja,
keahlian apa yang dia miliki? Black belum sempat menjawab. Bibi yang menyewakan
rumah kayu pada Khaya menyapa mereka berdua dalam bahasa Thailand. Jiwon
langsung waspada dan Khaya menjelaskan Bibi itu adalah pemilih rumah yang
mereka tempati saat ini. Khaya mengatakan jika mereka adalah pasangan menikah
agar diijinkan tinggal di rumah itu? Menikah? Ji Won terlihat kaget.
Memangnya kenapa? Itu hanya pura-pura, lagi pula mereka
pernah pura-pura jadi pasangan saat di perbatasan kan? Itu adalah cara terbaik
untuk menyembunyikan identitas. Ji Won tampak ingin menjelaskan sesuatu dan
memanggil Khaya, si bibi langsung tertawa mendengarnya membuat Ji Won semakin bingung. Si Bibi mengejek,
jadi namanya Khaya? Sangat pas dengannya, Khaya merasa sangat malu, dan Ji Won
semakin bingung.
Si Bibi bertanya siapa nama suaminya? Bahkan dia bertanya
dalam bahasa Inggris pada Ji Won. Khaya bingung harus menjawab apa, dia tidak
mungkin mengatakan nama asli Ji Won. Tentu saja Ji Won juga sama bingungnya
dengan Khaya.
Untunglah Ji Ryun datang dan memanggil Ji Won dengan sebutan
Black. Ji Ryun mendekat pada mereka dan mengatakan Ji Won cocok dengan pakaian
serba hitam, Mr. Black. Khaya juga menyukai nama itu dan memanggil Ji Won
dengan sebutan Black.
Di rumah kayu, Ji Ryun mengatakan pada Ji Won jika dia
memiliki kabar gembira. Killer, orang yang mengejar Ji Won selama ini pernah
berusaha membunuh seseorang, berkat Khaya orang itu selamat dan Ji Ryun telah
menemukan di RS mana orang tersebut di rawat. Saat ini orang tersebut dalam
keadaan tida sadarkan diri, namun mereka bisa melaporkan Killer dengan tuduhan
percobaan pembunuhan saat orang tersebut sadar.
Ji Won memahami situasi tersebut, namun hal itu tidak akan
membersihkan namanya. Dia harus mengetahui siapa orang yang menjebak dia dan
Ayahnnya, juga alasan mereka melakukan hal ini. Ji Won tidak bisa
membuang-buang waktunya berada di tempat itu. Ji Ryun tampak kecewa dengan
reaksi Ji Won dan berkata jika dia ingin menebus kesalahan yang dia lakukan di
perbatasan.
Saat ini polisi dan juga Killer sedang mengejar Ji Won,
sebaiknya dia tidak terburu-buru. Mereka bisa mengetahui siapa yang menyewa
Killer jika mereka menunggu orang itu sadar, Ji Ryun merasa itu tidak akan
lama. Ji Won mulai memikirkan kata-kata Ji Ryun, sepertinya ada benarnya juga.
Seon Jae kaget saat Ma Ri memberitahunya jika Ji Soo
menghilang. Ma Ri panik dan mengatakan jika
barang-barang Ji Soo juga tidak ada, dia juga tidak menjawab teleponnya.
Apa yang sebenarnya Ma Ri lakukan?
Ma Ri juga bingung saat menyadari Ji Soo
tidak ada. Pegawai datang dan mengatakan jika mereka akan mengecek catatan
di bandara, namun Ma Ri mendapatkan pesan
dari nomor Ji Soo yang mengatakan jika Ji Soo pergi ke Shanghai untuk tinggal
di rumah temannya, dia belum sanggup kembali ke Korea dan meminta Ma Ri
memberitahunya jika ada kabar tentang Ji Won.
Seo Jin Tak menemui Seon Jae setelah mendengar Ji Soo menghilang.
Seon Jae berkata Ji Soo sedang ke rumah temannya, namun Seo Jin Tak malah
menuduh Seon Jae menyembunyikannya. Seo Jae menjadi marah dan Seo Jin Tak
mengingatkan jika dia adalah atasannya.
Jika memang Seon Jae tidak memiliki Ji
Soo bersamanya, sebaiknya dia tidak ikut campur dalam rapat pemegang saham yang
akan dilakukan besok. Seo Jin Tak menyuruh pegawainya mengumpulkan semua orang,
mereka harus menyusun rencana lagi. Apa yang dilakukan Cha Ji Soo dalam keadaan
seperti ini, bukannya mengurus perusahaan.
Seo Jae tampak bingung dengan keadaan ini, apa yang harus di
lakukannya? Apakah dia akan berhasil menjadi pemilik Sun Woo grup seperti yang
di janjikan Baek Eun Do padanya?
Ji Won menggalau dan Khaya tampak ragu untuk berbaring di
tempat tidurnya. Ji Won bertanya mengapa Khaya belum tidur? Khaya turun dari
tempat tidur dan membuat garis dengan kapur. Jika Ji Won melewatinya dia akan
mari. Ji Won tampak tak peduli dan Khaya mengulangi perkataannya sekali lagi.
Ji Won langsung terbangun membuat Khaya kaget. Dia berkata dia akan tidur di
luar.
Khaya menyusul keluar saat Ji Won sedang duduk di tempat
tidur gantung dan menatap foto keluarganya. Ji Won menyimpan foto itu saat
melihat Khaya keluar dan bertanya mengapa Khaya tidak tiudr. Apakah Ji Won benar-benar
akan tidur di luar? Ji Won membenarkan, Khaya tampak tak senang namun dia
berkata lain, baguslah jika begitu. Dengan banyak pohon seperti itu biasanya
banyak ular, Khaya mulai menghitung berapa ayam yang mereka miliki.
1 Ayam, 2 Ayam (saat menghitung ayam pelafalan mirip dengan
kata Ma Ri) Khaya pun langsung bertanya siapa Ma Ri? Ji Won tak menjawab. Khaya
berkata Ji Won terus menggunamakan nama Ma Ri dalam tidurnya, lalu
memperagakannya, apa yang dilakukan Khaya membuat Ji Won akhirnya tersenyum. Khaya
pun ikut tersenyum.
Ji Won berkata, sudah malam sebaiknya Khaya tidur dan dia
mulai merebahkan dirinya di tempat tidur gantung. Khaya jadi kesal, lakukan
saja sesukanya. Dia kembali membuat garis dan memberikan ancaman yang
sama. Tidak lupa Khaya pun menyuruh Ji
Won untuk mengawasi ayamnya. Ji Won yang tadinya pura-pura tertidur kembali
membuka matanya setelah Khaya pergi dan sekali lagi menatap foto keluarganya.
Pagi harinya, Khaya mendapatkan sebuah catatan yang
ditinggalkan Ji Won. Di catatan tersebut Ji Won menulis pesan jika dia pergi
jalan-jalan dan membeli air. Khaya yang tidak bisa membaca hanya membolak balik
kertas itu dan akhirnya meremasnya dengan kesal. Ji Won datang dengan membawa air, Khaya bertanya dari mana
Ji Won, dia pikir Ji Won tertangkap. Ji Won kan sudah meninggalkan pesan. Apa
gunanya?
Khaya tidak bisa membaca, Ji Won bisa mengatakan langsung pada Khaya
atau menggambarnya. Jika akan membeli air, dia bisa menggambar botol air, jika
akan memancing dia bisa menggambar ikan. Mendengar kenyataan itu, Ji Won menatap Khaya dengan iba.
Namun Khaya bukan orang yang senang di kasihani, dia tak merasa malu tidak bisa
membaca selama dia bisa menghasilkan uang untuk menyambung hidup. Ji Won pasti
tidak akan bekerja yah hari ini?
Ji Won menyuruh Khaya duduk dan ternyata Ji Won menyiapkan
sarapan untuk mereka berdua. Jika ingin bekerja mereka harus punya tenaga.
Khaya tampak terharu Ji Won membuatkan makanan itu untuknya meski hanya telur
goreng saja.
Khaya buru-buru makan, dan merasa terlalu panas, namun dia berkata
rasanya enak karena tidak mengeluarkan biaya untuk membuatnya, dan terasa lebih
enak karena masih panas. Ji Won sempat khawatir saat Khaya merasa kepanasan,
namun dia diam saja melihat reaksi Khaya selanjutnya.
Khaya sibuk menjual jus mangga nya dan Ji Won menjadi pemandu wisata di kapal kecil, namun sebisa
mungkin dia selalu mengindari kamera saat para turis asing berfoto bersama.
Menjelang rapat pemegang saham Sun Woo grup, media
berkerumun di gedung perusahaan. Penasaran dengan nasib Sun Woo Group ke
depannya setelah kematian Cha Jae Hwan dan skandal yang menimpa Cha Ji Won. Ma
Ri yang baru tiba di Korea menonton berita di dalam bis tentang Cha Ji Soo yang
kemungkinan akan menghadiri rapat pemegang saham itu.
Apakah benar Ji Soo akan hadir? Seo Jin Tak sangat panik,
karena dia tak berhasil menghubungi Ji Soo. Seon Jae yang berjalan bersama
pegawai lainnya terlihat cemas dan bingung juga. Seorang Pegawai datang dan
mengatakan dia membawa surat kuasa dari Ji Soo, Seo Jin Tak sangat bersemangat
dan Seon Jae semakin khawatir.
Seo Jin Tak berkoar-koar di podium tentang kondisi Sun Woo
grup saat ini yang masih kuat, sehingga para pemegang saham tidak perlu
khawatir dan dia juga memiliki surat kuasa dari Cha Ji Soo yang mempercayakan
perusahaan pada dewan direksi. Namun Seo Jin Tak sangat kaget melihat isi
amplopnya, itu bukan sekedar surat kuasa.
MC Rapat mengumumkan jika sesuai keinginan Nona Cha Ji Soo,
dia menyerahkan semua sahamnya kepada Min Seon Jae dan Seon Jae terpilih
menjadi direktur baru dari Sun Woo group. Semua media langsung tertuju pada
Seon Jae yang tampak kaget. MC meminta Seon Jae mngeceknya sendiri dan dia pun
mulai berjalan ke atas panggung.
Seon Jae menatap surat pengalihan saham itu dengan kaget, namun
tidak bisa menyembunyikan raut bahagia di wajahnya. Sementara itu Seo Jin Tak
tampak sangat kesal menyadari kenyataannya.
Ponsel Seon Jae berdering, Baek Eun Do mengucapkan selamat padanya.
Bagaimana dia bisa membujuk Cha Ji Soo? Seon Jae tidak menjawab matanya malah
sibuk mencari sosok Baek Eun Do yang sebenarnya masih ada di Thailand. Baek Eun
Do berkata jika Seon Jae sepertinya terpilih dengan perlindungan dari langit,
mereka pasti bisa berkerja sama dengan baik.
Seon Jae yang masih kaget mencoba menenangkan diri di
Toilet, dia menatap cermin dan memikirkan saat Ji Soo menandatangani surat
penyerahan sahamnya. Tentu saja dia pun mengingat dengan jelas, apa yang
terjadi pada Cha Ji Soo sebenarnya.
Malam itu, Seon Jae sedang menelpon Baek Eun Do mengatakan
dia akan datang ke rapat pemegang saham di Korea. Baek Eun Do meminta Seon Jae
segera memilih antara Ji Soo dan Ma Ri. Namun Seon Jae tidak suka di stir dan
berkata jika Baek Eun Do tidak suka dia bisa meninggalkannya. Baek Eun Do
mengingatkan jika Seon Jae telah membunuh Cha Jae Hwan. Seon Jae tidak terima
dan berkata bahwa Baek Eun Do lah yang membunuh Cha Jae Hwan.
Tanpa Seon Jae sadari, Ji Soo telah berada di kamarnya sejak
tadi dan mendengarkan kata-kata Seon Jae tentang kematian Ayahnya. Ji Soo
menjadi panik dan menjatuhkan barang, Seon Jae kaget melihat Ji Soo ada disana.
Ji Soo bilang dia hanya ingin mengagetkan Seon Jae, namun dia terlihat sangat
ketakutan setelah mendengar apa yang dikatakan Seon Jae. Ketika Seon Jae mendekatinya dan mencoba menjelaskan apa
yang terjadi, Ji Soo langsung histeris dan berusaha menghindari Seon Jae meski
Seon Jae berusaha menahannya.
Ji Soo terus menghindar dan berlari ke balkon.
Seon Jae terus berusaha meraih Ji Soo, namun tindakan Seon Jae malah membuat Ji
Soo terjatuh dari balkon dan tak sadarkan diri di taman. Seon Jae langsung
panik melihat keadaan Ji Soo dan dia memikirkan cara tercepat.
Seon Jae membawa Ji Soo diam-diam ke dalam mobilnya. Dia
mengambil kunci kamar Ji Soo dan memasukan barang-barang Ji Soo ke dalam koper
kemudian membawanya ke mobil, namun dia kaget saat dia melihat Ji Soo tidak ada
di dalam mobil.
Seon Jae mencari Ji Soo di kamarnya, namun dia tidak menemukan
siapapun. Seon Jae merasa frusrasi dan mulai berteriak. Dia harus berpikir,
apakah dia sudah gila? Dia harus memikirkan sebuah alasan tentang menghilangnya
Ji Soo
Mengingat semua itu Seon Jae tertawa sinis, meski Ji Soo
mengetahui kebusukannya, dia tidak tahu Ji Soo pergi kemana atau siapa yang
membawanya. Namun satu hal yang pasti saham Ji Soo berada ditangannya, dan itu
adalah pintu utama untuk menguasai Sun Woo grup.
Bersambung ke part 2
***
Syukurah Ji Ryun membawa Ji Won dan Khaya tepat pada
waktunya, dan Khaya hebat banget karena bisa melawan rasa takutnya terhadap
laut demi menyelamatkan Ji Won, angkat dua jempol buat Khaya^^
Si Bibi yang punya rumah kep banget sih, tapi si Bibi inilah
yang akan membuat Ji Won memberikan nama baru untuk Khaya, baiklah aku maafkan
ke kepo-annya.
Ji Soo kasian~~~ iya sih bukan salah Seon Jae juga Ji Soo
jatuh dari balkon, tapi yah Seon Jae gak ada itikad baik bawa Ji Soo ke RS kek
nya. Mungkin dia akan mengambil jalan yang sama dengan apa yang dia lakukan
pada Cha Jae Hwan, dan saking evilnya Seon Jae, dia tampak tak merasa bersalah
sama sekali bahkan setelah tau Ji Soo memberikan saham di perusahaan untuknya.
Bener-bener villain di atas villain, jadi keinget sama karakter villain di
perfect couple yang paling aku sebelin itu deh, Sigh…
Mari bicarakan Time Line nya sejenak
Ji Won dan Khaya berada di perbatasan pada tanggal 9
Desember 2011, dia baru sadar setelah selama 2 hari tertidur di pulau itu.
Malam saat Ji Won bermimpi buruk, dan Ji Soo menandatangi surat penyerahan
saham adalah tanggal 13 Desember 2011 (sesuai tanggal yang tertara di surat
yang ditandatangani Ji Soo)
Ma Ri menemukan Ji Soo menghilang esok harinya, berarti
tanggal 14 Desember 2011 dan dia mendapatkan pesan dari Ji Soo yang mengatakan Ji Soo ada di
Shanghai, namun itu tidak benar. Dari flashback nya Seon Jae, Ji Soo menghilang
di malam setelah dia menandatangani surat kuasanya, maka otomatis pasti Seon Jae
lah yang mengirim pesan pada Ma Ri dari ponsel Ji Soo, entah menyuruh orang
ataupun dengan menggunakan progam (tapi ntahlah tahun 2011 pengiriman pesan
terprogram itu sudah ada atau belum?)
Dugaan sementara ponsel Ji Soo berarti ada di tangan Seon
Jae, karena dia tidak terlihat panik saat Ji Soo mengirim SMS pada Ma Ri,
seolah itu memang sudah rencananya untuk membuat alasan atas menghilangnya Ji
Soo.
Tanggal 15 Desember 2011, hari rapat para pemegang saham Sun
Woo grup, hari itu juga Ma Ri kembali ke Korea begitu juga dengan Seon Jae.
Jadi mari di catat dulu yah, jika Seon Jae diangkat menjadi Direktur Seon Jae
adalah tanggal 15 Desember 2011.
Mbak Irfa.Makasihnya ya sinopsinya. tapi Kalo dilihar dari filmya Sunjae melepas tang an Jisoo .jadi menu rut make guan kecelakaan Mbak tapu me ant Sunjae meant mau membunuh Jisoo Karen's Jisoo dah Tabu Kalo dis yang bunch ayahnyaCJS) jadi sealing us kesempatan untuk Sunjae biar bisa memilih Mari Karen's desakan BED untuk menikahi Jisoo.
BalasHapustimelapse nya.... asik mbak irfa bikin. jadi gak bingung kan pas nntn :-*
BalasHapusMakasihnya Mbak sinopsisnya,tapi kalo sky Norton filmya seolAh Sunjae emang melepas tangan Jisoo jadi bukan kecelakaan Mbak, tapu emang Sunjae memanfatkan kesempatan its untuk membunuh JISOO Karena Jisoo Sudah tahu kalo Sunjae yang membunuh ayahnya Cha Jae Wan, Sunjae juga dip aksa BED untuk menikahi Jisoo, padahal Sunjae mencintai Mari.dengan kesempatan Ini Maka Sunjae bisa meenghilangkan Jisoo Dan bisa menikahi Mari dengan membunuh CJW.emang evil si Sunjae ini.orang yang sudah baik, menyanyangi seperti Anak sendiri tega membunuh Demi harta.
BalasHapuswaah ceritanya tambah seru,,,ngikutin drama ini gara2 ngefans sama chaewon unnie semenjak main di drama nice guy...
BalasHapusLanjutin terus ya kak irfa....
hwaiting :)
kak semangat ya, terus lanjut sinopsisnya
BalasHapus