Ji Won tiba di resort tempatnya
menginap dan mengingat percakapannya dengan Kim Ji Ryun tentang Khaya. Dari
percakapan mereka Ji Won tahu jika Khaya merupakan salah satu korban Tsunami
Thailand beberapa tahun lalu. Dia ditemukan di tumpukan sampah dan tidak
mengingat apapun. Dia bahkan mengalami trauma dan tidak bisa berbicara dalam
waktu yang cukup lama.
Mendengar cerita Khaya membuat Ji
Won merasa bersyukur karena memiliki keluarga yang bahagia. Dia menatap foto
keluarganya dan mencoba menelpon Ayahnya. Namun dia tidak bisa berbicara dengan
sang Ayah meskipun teleponnya di angkat.
Tentu saja saat itu Cha Jae Hwan
sedang meregang nyawa dan Seon Jae lah yang memegang ponselnya. Seon Jae
melihat seseorang yang melintas di luar gudang, dia mematikan panggilan telepon
itu dan mencari orang tersebut.
Seon Jae tiba di gudang lain di
area itu. Killer menyerangnya dan setelah pertarungan yang cukup sengit Seon
Jae berhasil mengalahkannya bahkan merebut senjatanya. Killer menyerah, namun
dia tidak sendirian di dalam gudang itu. Ada Baek Eun Do yang siap menyapa Seon
Jae. Seon Jae mengarahkan senjata pada Baek Eun Do, tapi Pria itu tampak tidak
takut sama sekali.
Bukan kah ini sudah waktunya Seon
Jae brhenti menjadi putra palsu Cha Jae Hwan? Seon Jae bertanya mengapa Bae Eun
Do melakukan ini padanya? Apa yang akan Seon Jae lakukan pada Cha Jae Hwan,
sepertinya dia belum meninggal.
Ji Won mencoba kembali menelpon
Ayahnya, namun kali ini tidak diangkat. Akhirnya Ji Won mencoba menghubungi Ji
Soo dan bertanya apa yang sedang dilakukan Ayahnya. Ji Soo yang sedang berada
di salon tampak kaget. Dia berbohong jika Ayahnya sedang tidur. Ji Won tidak
percaya karena dia menelpon Ayahnya, ada yang mengangkat namun ditutup kembali.
Dimana Ji Soo sekarang? Ji Soo berbohong lagi dan mengatakan dia ada di rumah. Bersama Ayah? Ji
Soo bingung, dan bertanya apaka dia harus membangunkan Ayahnya? Tidak, jika
memang sedang tidur biarkan saja Ayah beristirahat. Ji Soo merasa lega, dan Ji
Won kemudian berpesan agar Ji Soo terus menemani Ayahnya, dia memiliki firasat
tidak enak.
Cha Jae Hwan masih memiliki kekuatan untuk mengeluarkan foto keluarga dari dompetnya dengan nafas tersendat-sendat. Sementara di ruangan sebelah Seon Jae menjadi tidak fokus. Baek Eun Do bertanya apa yang dia tunggu? Jika Cha Jae Hwan selamat maka hidup Seon Jae
berakhir. Dia tidak bisa kembali ke Angkatan Laut dan juga tidak bisa bekerja
di Perusahaan Sun Woo lagi.
Seon Jae tidak peduli, dia ingin
membunuh Baek Eun Do karena dia adalah seorang pembunuh. Baek Eun Do hanya
ingin memberinya kesempatan. Cha Jae Hwan telah mengabaikannya, tapi Baek Eun
Do ingin menjadi Seon Jae sebagai pemilik Sun Woo Group
“Kau tidak perlu punya hati untuk mendapatkan uang dan kesuksesan. Tapi ada satu hal yang harus kau lalukan meskipun tidak ingin. Dan Kau tahu apa itu”
“Kau tidak perlu punya hati untuk mendapatkan uang dan kesuksesan. Tapi ada satu hal yang harus kau lalukan meskipun tidak ingin. Dan Kau tahu apa itu”
Seon Jae tidak ingin
mendengarnya, dia tidak akan masuk lagi dalam perangkap Baek Eun Do. Jujur
saja, jika bukan Baek Eun Do yang membunuh Cha Jae Hwan, pasti Seon Jae yang
akan melakukannya kan? Seon Jae kesal dan berkata Baek Eun Do lah pembunuhnya.
Apakah Cha Ji Won akan percaya semua itu? Setelah Seon Jae menutup panggilan di
ponsel Cha Jae Hwan?
Baek Eun Do memegang senjata Seon
Jae dan berkata mereka akan menjadi mitra bisnis yang sangat baik. Jika Seon
Jae merasa bersalah maka dia akan membuatkan alasan yang sangat baik untuknya. Semakin
kesal, Seon Jae kembali berteriak pada Baek Eun Do, dan Killer menodongkan
senjata ke kepala Seon Jae membuatnya kehilangan fokus. Baek Eun Do kembali
memprovokasi, Selama ini Seon Jae telah
banyak hidup dalam penderitaan, itulah mengapa dia harus memilih hidup yang
lebih baik. Seon Jae mengingat semua penderitaannya dan dia mulai menangis
meski masih mengarahkan senjatanya.
“Jangan memilih. Percaya saja
padaku. Kemudian… kau bisa mendapatkan semua yang kau inginkan”
Mendengar hal itu, Seon Jae
semakin terlihat putus asa, bahkan saat Baek Eun Do menurunkan senjatanya dia
diam saja. Killer pun menyingkirkan senjata dari kepala Seon Jae. Baek Eun Do
menepuk bahu Seon Jae sambil tersenyum penuh kemenangan karena merasa berhasil
mengusai Seon Jae.
Killer menuntaskan tugasnya
dengan memberikan tembakan maut pada Cha Jae Hwan yang sedang menatap foto
keluarganya dan meninggalkan bercak darah di foto itu. Cha Jae Hwan tidak bisa
bertahan dia tewas setelah tembakan kedua, dan foto keluarga yang tadi
dipegangnya terbang terbawa angin ke salah satu sudut ruangan itu. Mendengar
tembakan maut untuk Cha Jae Hwan, Seon Jae hanya terjatuh pasrah dan tampak
frustasi.
Ji Won menelpon Ma Ri, karena
tidak percaya pada Ji Soo, Ma Ri yang sedang memasak mendengarkan dengan
seksama hingga lidahnya kepanasan saat merasa masakannya. Ji Won cemas dan Ma
Ri berkata dia sepertinya punya bakat memasak. Ji Won bercanda, jika Ma Ri
melukai dirinya dia tidak akan menikahi gadis itu. Ma Ri pun membalas dengan
mengatakan hal yang serupa.
“Akh aku merindukanmu” kata Ji
Won kemudian. Ma Ri akan mengabaikannya jika hanya kata-kata. Dia baru percaya
jika Ji Won segera menemuinya setelah training berakhir. Ma Ri pamit untuk
mandi, tapi Ji Won melarangnya karena dia tidak akan bisa menelpon Ma Ri lagi
setelah trainingnya dimulai.
Ji Won menawarkan untuk menikah
di Thailand, Ayahnya tidak bisa berjalan setelah operasi, jadi sebelum operasi
dilakukan akan sangat menyenangkan jika bisa menikah dengan kaki telanjang di
Pantai Thailand. Apalagi mereka juga sering kesana saat kecil. Ma Ri langsung
setuju karena khawatir akan menikah di tempat latihan militer.
Seon Jae tiba di hotel dalam
keadaan kacau dan frustasi. Saat Ji Won tiba-tiba menyerangnya dan mengatakan
apa yang disembunyikan darinya? Seon Jae pun langsung bereaksi berlebihan
hingga mendorong Ji Won ke tembok dan tanpa sadar menjatuhkan pena perekamnya.
Ji Won kaget, mengapa Seon Jae
bereaksi sangat berlebihan. Ji Won hanya bingung mengapa Seon Jae ada di
Thailand? Akh… Seon Jae tampak lelah dan berkata dia sedang melakukan tugas
dari Cha Jae Hwan tentang masalah sumber
energi di Thailand.
Wajah Seon Jae yang tampak pucat
membuat Ji Won khawatir apalagi Ji Won melihat darah di lengan Seon Jae, apakah
Seon Jae sakit? Merasa tertekan Seon Jae bahkan mengelak saat Ji Won akan
menyentuhnya, dia berkata tadi hidungnya berdarah, sepertinya dia kelelahan.
Seon Jae pamit untuk istirahat.
Mengikuti Seon Jae menuju
kamarnya, Ji Won merasa heran dengan stamina Seon Jae. Padahal jika latihan
militer dia selalu kuat. Sebaiknya Seon Jae jangan ke kanak-kanakan dan mereka
minum bersama saja. Seon Jae pun menolak dengan halus. Ji Won pun akhirnya
tidak memaksa walau mengatakan Seon Jae tidak lagi menyenangkan.
Di dalam kamarnya, Seon Jae
mencoba membersihkan darah Cha Jae Hwan di lengan bajunya dengan frustasi dan
panik. Lalu dia teringat pada pena perekamnya tapi tidak ada. Dia segera keluar
untuk mencarinya dan menemukannya di lorong hotel . Dia mendengarkan suara Cha
Jae Hwan pada perekam itu, namun segera mematikannya saat mendengar suara Ji
Won.
Ji Won berbicara pada salah
seorang pegawai untuk memperhatikan Seon Jae karena dia harus pergi pagi-pagi
sekali. Sepertinya dunia bisnis lebih melelahkan daripada kehidupan militer
bagi Seon Jae. Apakah perlu dibawakan obat? Tidak usah, karena Seon Jae sedang
istirahat. Siapkan saja sarapan untuknya besok pagi.
Seon Jae yang sejak tadi
bersembunyi mencoba menahan suaranya mendengarkan Ji Won dengan pegawai itu.
Apakah dia merasa bersalah di saat Ji Won mencemaskan dirinya padahal dia
terlibat konspirasi atas kematian Ayah Ji Won?
Seon Jae pun menangis di kamar mandi sambil menyalakan shower. Setelah beberapa lama dia bangkit dan menatap wajahnya di cermin. Apakah sedang berusaha membuang hati dan rasa bersalahnya?
Seon Jae pun menangis di kamar mandi sambil menyalakan shower. Setelah beberapa lama dia bangkit dan menatap wajahnya di cermin. Apakah sedang berusaha membuang hati dan rasa bersalahnya?
Paginya Ji Won mencoba menelpon
Ayahnya sebelum pergi ke camp latihan.
Namun tidak berhasil juga, hanya layanan operator saja yang menjawab. Ji Won
sangat cemas, namun dia harus segera pergi ke camp latihan.
Setelah memastikan Ji Won masuk
ke kapal yang akan membawanya ke camp latihan, Seon Jae melaporkan kepergian
Seon Jae pada Baek Eun Do. Maka kamuflase atas kematian Cha Jae Hwan pun
dimulai.
Alih-alih akibat luka tembak,
kematian Cha Jae Hwan dilaporkan sebagai akibat dari mengkonsumsi obat
terlarang dan serangan jantung. TKP telah disiapkan dengan rapi bahkan pelaku
penjual obat nya pun telah disiapkan dan ditangkap oleh polisi. Seon Jae bahkan
ikut serta dalam acara kamuflase itu dengan menyimpan obat dan jarum suntiknya
di kamar resort yang bisa digunakan Cha Jae Hwan untuk menginap.
Seon Jae melihat jenazah Cha Jae
Hwan bersama seorang pegawai di RS, dia sangat bersedih dan menangis melihat
kondisinya. Lalu berpesan pada pegawai itu jika masalah Cha Jae Hwan yang
menggunakan obat terlarang tidak boleh bocor ke media. Setelah pegawai itu
pergi, Seon Jae berhenti menangis dan menatap jenazah Cha Jae Hwan dengan
dingin lalu berkata, “Jangan salahkan aku, Presdir lah yang lebih dulu
mengabaikan aku”
Sun Woo Group langsung ricuh,
semua orang datang ke kantor setelah mendengar kematian Cha Jae Hwan. Seo Jin
Tak menelpon Baek Eun Do untuk bertanya apa yang sedang terjadi? Baek Eun Do
mengatakan jika umur manusia Tuhan yang mengatur dan tidak bersedia menjelaskan
alasan dia ingin Cha Jae Hwan menyelesaikan sendiri masalah penggelapan dana
yang di lakukan Seon Jae. Merasa tidak percaya pada Baek Eun Do, Seo Jin Tak
langsung memesan tike penerbangan ke Thailand secepatnya.
Ji Won bergitu bersama di camp
latihan. Dia bahkan memberikan ide untuk mengganti lokasi latihan saat ada
prakiraan akan datannya angin topan. Namun kemudian seseorang datang dan
menyampaikan kabar buruk padanya. Ayahnya telah diberitakan meninggal di
Thailand.
Dengan diantar taksi, Ji Won
datang ke tempat persemayamannya. Ji Won menatap peti mati itu dengan padangan
kosong dan berjana perlahan. Di membuka peti mati itu dan mulai menangis tak
terima. Ji Won bertanya pada Seon Jae apa yang sedang dilakukan Ayahnya disana? Ji Won berteriak meminta Ayahnya bangun ada banyak hal yang ingin dia katakan.
Seon Jae berusaha menenangkan Ji Won agar tidak bersikap seperti itu. Seon Jae mengatakan jika kematian Cha Jae Hwan bukan hanya sekedar serangan jantung, tapi karena obat terlarang. Ji Won tentu tidak percaya bahkan setelah dia melihat foto dari TKP. Hal seperti ini sangat mudah direkayasa.
Seon Jae berusaha menenangkan Ji Won agar tidak bersikap seperti itu. Seon Jae mengatakan jika kematian Cha Jae Hwan bukan hanya sekedar serangan jantung, tapi karena obat terlarang. Ji Won tentu tidak percaya bahkan setelah dia melihat foto dari TKP. Hal seperti ini sangat mudah direkayasa.
Tidak mungkin Ayahnya
mengkonsumsi obat terlarang. Tapi semua bukti sangat mendukung, bahkan
obat-obatan yang sama ditemukan di resort tempatnya menginap. Sepertinya itu
karena rasa sakit di kakinya. Ji Won menjadi sangat marah dan bertanya apakah
Seon Jae sedang menuduh Ayahnya mengkonsumsi obat terlarang?
Iya dia memang berpikir seperti
itu. Akan lebih baik jika penyebab kematiannya adalah karena obat terlarang
daripada dia serangan jantung. Itu sangat menyakitkan. Polisi Thailand setuju
menyembuntikan masalah tentang obat terlarang jika mereka mengkremasinya hari
ini. Sebaiknya mereka melakukan itu sebelum rumor tersebar.
Ji Won malah mempertanyakan
ponsel Ayahnya, ada seseorang yang mengangkat panggilannya saat dia menelpon.
Ji Won harus tahu siapa orang itu. Seon Jae agak gugup dan berkata penjual
obatnya sudah tertangkap. Ji Won tidak percaya pada polisi Thailand, dia akan
menyelidikinya dari awal dan mengajak Seon Jae ke kedutaan. Seon Jae mencoba
mencegahnya karena akan merusak reputasi Ji Won dan juga Ayahnya. Ji Won tidak
peduli dan berkata agar tidak menyentuh jasad ayahnya, dia akan pergi ke kedutaan.
Senjara terakhir Seon Jae adalah
memberikan rekap medis Cha Jae Hwan yang mengatakan jika beliau sudah tidak
lagi mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit. Dan obat terlarang yang digunakan
Cha Jae Hwan efeknya sama dengan penghilang rasa sakit itu. Dr Lee bahkan
merasa karena hal itu.
“Presdir… tidak maksudku Abeoji
telah meninggal, mari kita lindungi reputasinya, aku mohon”
Seon Jae mengatakan itu sambil menangis
penuh permohonan pada Ji Won dan membuatnya tampak goyah dengan keputusan dan
keyakinannya.
Seo Jin Tak datang, dan dia
bertanya-tanya tentang penyebab kematian Cha Jae Hwan. Ini bukan masalah
pribadi saja, Perusahaan juga ingin sebab yang jelas dari kematiannya, jadi dia
mengusulkan untuk di lakukan otopsi agar rumor yang aneh tidak semakin
tersebar.
Seon Jae yang berbicara dengan
Seo Jin Tak mengatakan bahwa Ji Won lah yang harus memutuskan itu. Jika Seo Jin
Tak tak akan memberi penghormatan lebih baik dia pergi. Seo Jin Tak tampak tak
terima dan Ji Won akhirnya berbicara jika Cha Jae Hwan adalah Ayahnya dan
masalah Otopsi…
Ma Ri dan Ji Soo datang, dan Ji
Soo langsung menangis kencang melihat jasad sang Ayah yang terbaring kaku. Ji
Won menatap adiknya dan Ma Ri, dia harus mengambil keputusan, dan akhirnya
mengatakan tidak ingin melakukan otopsi.
Hari itu juga jasad Cha Jae Hwan
segera di kremasi diiringi tangisan memilukan dari Ji Soo yang ditenangkan Ma
Ri. Sementara Ji Won merasakan duka mendalam hingga tak sanggup mengeluarkan
air matanya lagi. Seon Jae menatap Ji
Soo dan Ji Won dengan sedih yang tercampur rasa bersalah, tapi dia tak bisa
berbuat apa-apa lagi.
Ji Won mengenang saat dia menemui
Ayahnya ketika pertama kali resmi menjadi angkatan laut. Ji Won memberinya
hormat dan berterimakasih karena telah mengijinkannya masuk Navy. Ayahnya
bercanda dia tidak memberinya ijin, dia hanya mendukung keputusan Ji Won.
Kemudian dia memberi hadiah sebuah kompas emas untuk putranya tersebut. Agar Ji
Won tidak salah jalan saat mewujudkan impiannya.
Ji Won menatap kompas tersebut
sambil menahan air matanya. Ma Ri yang sejak tadi menangis, menatap Ji Won dan
semakin sedih karenanya. Saat Ji Won memberikan penghormatan terakhir untuk
Ayahnya, dia tak lagi bisa menahan airmatanya dan akhirnya menangis juga.
Khaya merasa lapar dan berniat
minum air mineral saat menunggu kedatangan Meutong. Dia langsung teringat pada
Ji Won yang menyebutnya “cute” dia mengeluh, cute? Setelah minum, Khaya melihat
luka ditangannya dan kembali teringat Ji Won yang membersihkan lukanya dan
berkata itu pasti sakit, Heu sakit apanya? Sama sekali tidak sakit kok.
Meutong pun datang, Khaya
menyambutnya dengan senang hati bahkan membawakan tas kerjanya. Dia bahkan
bertanya tentang siapa yang dirawatnya kali ini? Meutong sudah paham benar
gelagat Khaya dan bertanya apa dia sedang butuh uang? Khaya mengangguk penuh
semangat dan memeberika 3 pasport yang dia dapatkan. Meutong pun memberinya
uang, namun langsung dimasukan ke dalam tas Khaya dan berkata agar gadis itu
tidak menghambur-hamburkannya.
Setelah Meutong pergi, Khaya baru
sadar jika uang yang dberikannya tidak sesuai. Khaya protes bahwa bisnisnya
tidak lancar sehingga dia tidak punya uang. Bukan kah bisnis Khaya selalu tidak
lancar? Meutong memberi alasan, bahkan mengecoh Khaya sehingga dia bisa kabur
kedalam rumahnya.
Meutong menyapa foto putrinya dan
mengacuhkan Khaya yang terus berteriak di luar rumah sambil mengeluh jika dia
baik pada Khaya karena gadis itu adalah orang Korea. Meutong membuka brangkas
nya dan disana tersimpan puluhan keping emas batangan dan tumpukan uang yang
sangat banyak. Meutong menyapa mereka dan menyiman uang yang didapatnya hari
ini.
Kesal karena Khaya terus
berteriak, Meutong keluar rumah dan tiba-tiba saja Khaya menumpahkan sampah
pada kepalanya. “Khaya!!” Itu adalah adalah balasan karena Meutong selalu
mengambil uangnya. Khaya pun meninggalkan Meutong yang sangat geram padanya.
Ma Ri dan Ji Won menjaga Ji Soo
yang terbaring lemah di tempat tidur. Ma Ri berkata dia akan menjaga Ji Soo,
sebaiknya Ji Won beristirahat juga.
Ji Won hendak pergi dan meminta Ma Ri menjaga Ji Soo, dia merasa sesak dan ingin mencari udara segar. Ma Ri khawatir dan berpesan agar Ji Won segera kembali. Ji Won tersenyum dan berkata dia baik-baik saja.
Ji Won hendak pergi dan meminta Ma Ri menjaga Ji Soo, dia merasa sesak dan ingin mencari udara segar. Ma Ri khawatir dan berpesan agar Ji Won segera kembali. Ji Won tersenyum dan berkata dia baik-baik saja.
Menyusuri jalanan Thailand, Ji
Won tiba di TKP tempat jasad Ayahnya di temukan. Berdasarka foto-foto yang
dilihatnya dia mulai membayangkan bagaimana Ayahnya membeli obatterlarang dan
menggunakannya di dalam mobil itu. Bahkan, Ji Won membayangkan mengapa Ayahnya
tidak menjawab teleponnya adalah karena saat itu berada di dalam pengaruh obat.
Apakah Ji Won mulai percaya jika
Ayahnya mengkonsumsi obat terlarang? Ji Won juga merasa frustasi dengan hal itu
dan memilih pergi dari sana. Saat melintasi sebuah taksi, dia melihat ada
seseorang yang mengikutinya di belakang. Ji Won pura-pura tidak sadar dan terus
berjalan, hingga dia berhasil mengambil kesempatan untuk menghilangkan jejak
dari orang tersebut.
Ji Won malah berbalik mengikuti
orang tersebut, karena merasakan hal yang janggal hingga ada orang yang
mengikutinya. Dan dia tiba di sebuah gudang-gudang kumuh di tepi sungai.
Bersembunyi di lorong, Ji Won melihat ke ruangan yang dimasuki orang yang mengikutinya. Itu adalah tempat pembuatan obat terlarang? Ji Won memperhatikan dengan seksama, dan dia mengenali seseorang di sana. Pria berbau mesiu yang ditemuinya di kantor Ayahnya beberapa hari yang lalu. Killer.
bersambung ke part 2 (Coming Soon)
Bersembunyi di lorong, Ji Won melihat ke ruangan yang dimasuki orang yang mengikutinya. Itu adalah tempat pembuatan obat terlarang? Ji Won memperhatikan dengan seksama, dan dia mengenali seseorang di sana. Pria berbau mesiu yang ditemuinya di kantor Ayahnya beberapa hari yang lalu. Killer.
bersambung ke part 2 (Coming Soon)
***
Jujur aku kaget dengan karakter Seon Jae, aku tidak menganggap perubahannya drastis sih, karena sejak episode pertama pun sudah ada tanda-tanda rasa iri Seon Jae terhadap Ji Won, tapi sih tapi pas dia langsung berubah ekspresi setelah ditinggal berdua dengan jasad Cha Jae Hwan, aku hanya melongo, sebegitu tidak merasa bersalahkan Min Seon Jae?
Aku jadi mikir, selama ini hidup bersama keluarga Ji Won dia memanfaatkan mereka untuk mendapatkan keluarga baru. Namun apakah dia benar-benar menganggap mereka keluarga? Dia tidak mempercayai Ji Won 100 % sebagai sahabatnya, dan juga tidak menyadari kasih sayang yang begitu besar dari Cha Jae Hwan untuknya. Min Seon Jae benar-benar tidak tertolong.
Orang yang paling mengerikan di dunia ini memang orang yang tidak bisa mensyukuri apa yang dia miliki, dia selalu merasa kurang dan selalu menginginkan kehidupan orang lain, dan Min Seon Jae adalah tipe yang seperti itu. Itulah mengapa dia selalu merasa hidupnya penuh derita karena tidak bisa mensyukuri apa yang dia miliki.
Dan Baek Eun Do sangat paham karakter Seon Jae itu, jadilah dia menyiapkan perangkap yang sangat rapi untuk menjebak Min Seon Jae menjadi budaknya, dengan menawarkan Sun Woo Group akan menjadi miliknya agar menghapus seluruh penderitaan hidupnya selama ini. Akan kah Seon Jae benar-benar bahagia setelah menjadi budak Baek Eun Do??
Poor Ji Won, tiba-tiba mendapat kabar buruk tentang kematian Ayahnya, dengan alasan karena obat terlarang? Meski awalnya tidak percaya jika Ayahnya bisa terjerumus dalam dunia hitam itu, namun setelah melihat laporan kesehatannya, mau tak mau timbul keraguan dalam harinya dan khawatir dengan reputasi Ayahnya setelah meninggal. Itulah mengapa dia memutuskan segera mengkremasi mayat sang Ayah. Ji Won juga pasti tidak ingin Ji Soo semakin bersedih jika tahu Ayahnya meninggal karena obat terlarang.
Meski Ji Won terlihat slenge'an sebagai Navy, tapi dia jeli dan peka. Dia langsung aware pas ada yang nguntit, eh hebatnya malah balik jadi diam-diam mengikuti orang itu. Akhirnya ketemu deh gudang tempat pembuatan obat terlarang itu, terbukti deh kalo Ji Won itu tentara Navy yang handal dan akirnya dia bertemu dengan Killer, kenyataan yang sebenarnya akan mulai terkuak dari sini.
Lucu banget liat Khaya kepikiran Ji Won terus ;p bagi Khaya Ji Won adalah tipe orang baru yang ditemuinya. Orang yang asing yang tulus padanya, berbeda dengan orang-orang yang ada disekitarnya selama ini, jadi ya tidak heran yah kesannya Ji Won pada Khaya dalem banget >.<
Meutong itu dokter juga yah? Daebak, banyak amat kerjaannya, dan duitnya di brangkas, wuuiiihhh.... apakah uang itu yang akan dijadikan modal oleh Ji Won yang kelak berubah jadi Mr Black untuk mewujudkan rencana balas dendamnya?
Terimakasih mbk sinopsisnya keren banget ...dramanya seruu abisss bikin penasaran terus. ..
BalasHapusAh saya mulai menangis di episode ini..
BalasHapusThanks sinopsisnya irfa
Suka sinopnya lanjut terus mbak
BalasHapusSuka sinopnya lanjut terus mbak
BalasHapusKereeeeen… di tunggu sinopsis selanjutnya… gomawoyo eonni
BalasHapusKereeeeen… di tunggu sinopsis selanjutnya… gomawoyo eonni
BalasHapusSeru, suka banget ma Khaya...:)
BalasHapuswaah makin pnasaran gmn lanjutannya..
BalasHapusPertama terlihat Seon Jae seneng kalo Ji Won susah adalah waktu tim Ji Won menang perang-perangan tapi karena turun sendiri jadi Ji Won kena hukuman oleh atasannya (ayahnya Ma Ri)
BalasHapusKedua terlihat tidak suka pada Ji Won saat makan malem en Ji Won bilang ke ayahnya mau nikahi Ma Ri.