Hae Sung dan Jina berhasil
menghindar dari crane yang terjatuh, namun kecelakaan beruntun tidak dapat
terhindar, karena sebuah mobil jalannya terhalang oleh crane yang terjatuh
mobil di belakannya jadi menabrak mobil depan dan yang lainnya bahkan masuk ke
lokasi kontruksi sebuah bangunan di perempatan Yonggwang Gu tersebut.
Keadaan sangat kacau, beberapa
orang terluka. Hae Sung segera menelpon 119 untuk memintan bantuan, sementara
Jina segera memeriksa keadaan beberapa korban. Seorang reporter yang terjatuh
dari taksi langsung merekam TKP untuk mendapatkan gambar ekslusif dari
kecelakaan tersebut.
Hae Sung yang melihat Ddol Mi
hanya bengong melihat kecelakaan itu segera menghampirinya dan mengajaknya
untuk memeriksa para korban, dia bahkan mengambil stetoskop Ddol Mi dan mengenalkan dirinya dengan sok. Ddol
Mi sebal, namun dia mengikuti Hae Sung untuk memeriksa korban yang terluka.
Kebanyakan korban mendapatkan
luka luar seperti patah tulang dan luka bakar karena ledakan yang terjadi di
beberapa restoran. Hae Sung tidak kesulitan menanganinya hingga Chief Choi
memanggilnya untuk menangani korban yang dadanya tertusuk palang besi dan
tampaknya merobek paru-parunya. Hae Sung mencegah seorang petugas 119 yang akan
mencabut besi tersebut, karena dikhawatirkan akan memecahkan pembuluh darahnya.
Sebaiknya di lepas di RS saja.
Hae Sung berinsiatif untuk
memotong palang besi tersebut agar korban bisa dibawa ke RS dengan ambulans
dengan lebih mudah. Hae Sung menanyakan alat las, tapi Chief Choi bertanya
apakah orang tersebut bisa menanhan panas nya alat las sangat panas? Akh benar juga. Chief Choi pun akhirnya minta dibawakan mesin pemotong
besi.
Setelah palang besinya berhasil
dipotong, Hae Sung mengantar pasien tersebut ke ambulans dan meminta petugas
119 untuk mengantarnya ke RS yang bisa melakukan operasi secepatnya. Petugas
119 akan berusaha semaksimal mungkin, namun saat keadaan kacau seperti ini akan
sulit menemukan RS yang mau melakukan operasi.
Hae Sung melihat Ddol Mi sedang
mengobati seorang wanita yang tangannya patah. Diam-diam dia tersenyum kecil,
namun saat Ddol Mi menatapnya Hae Sung langsung menghilangkan senyumnya,
apalagi Jina memanggilnya karena ada seorang korban yang harus di cek
keadaannya.
Saat kekacauan itu berlangsung,
Woo Sung melihat lokasi kontruksi yang terbuka. Padahal seharusnya lokasi itu
tertutup untuk umum. Merasa penasaran, Woo Sung masuk ke lokasi tersebut dan
menemukan sebuah sinkhole (lubang besar yang menganga karena adanya pergeresan
lempengan batuan di dalam tanah)
Woo Sung melihat ada sebuah mobil
masuk ke dalam sinkhole tersebut dan tepat di tepi sinkhole tersebut ada
seorang wanita yang tertimpa pipa baja. Woo Sung segera menghubungi Chief Choi
untuk melaporkan apa yang ditemukannya.
Chief Choi segera tiba di lokasi
bersama Hae Sung, Jina, Ddol Mi dan para perugas 119 lainnya. Setelah Ddol Mi
memeriksa si wanita, Chief Choi dan Hae Sung dibantu petugas 119 lainnya
mengangkat pipa baja yang menimpa tubuh wanita tersebut. Sementara Ddol Mi
ditugaskan untuk membalut dada pasien yang di pastikan terluka.
Hae Sung dan Jina mengantar
korban wanita tersebut ke ambulans, dan Jina berinisiatif untuk menyertai
korban tersebut hingga ke RS. Jina sudah menghubungi RS Mirae, mereka masih
memiliki 2 tempat tidur kosong di UGD.
Chief Choi membantu petugas 119
untuk menyelamatkan korban yang ada didalam mobil yang terlempat ke dalam
sinkhole, keadaan korban cukup parah sehingga di perlukan alat bantu lain untuk
mengangkatnya.
Setelah korban berhasil di
evakuasi, Ddol Mi mencari Hae Sung yang ternyata sedang tertidur belakang mobil
pemadam kebakaran. Ddol Mi menendang kaki Hae Sung pelan-pelan untuk
membangunkannya, tapi setelah di tending berkali-kali Hae Sung tidak bangun
juga, akhirnya Ddol Mi menendang dengan keras. Hae Sung panik dan Ddol Mi
segera memberitahu jika pasien yang terjatuh ke dalam sinkhole telah di
evakuasi. Hae Sung baru sadar dan akhirnya segera berlari ke lokasi kontruksi.
Kondisi korban sangat parah,
organ-organ pentingnya bekerja dengan tidak baik, dan Hae Sung menduga ginjal
korban tersebut robek, namun untuk memastikannya pasien harus segara di CT Scan
dan diketahui apa saja organ yang rusaknya. Korban harus segera di bawa ke RS,
namun ambulans baru bisa datang 15 menit lagi. Ddol Mi pun berinisiatif agar
mereka memakai ambulans RS nya, lalu apakah Ddol Mi akan ikut mengantar pasien?
Itu tidak masalah, karena dia tidak ingin melihat pasien itu mati di depan
matanya.
Ddol Mi membalikan kata-kata Hae
Sung sebelumnya, bahwa ijazak kedokterannya di berikan bukan karena Menteri
kesehatan sedang tidak ada kerjaan, tapi untuk menolong orang-orang. Hae Sung tampak kagum pada semangat Ddol Mi
dan mengatakan jika dia sudah menghubungi RS Mirae, seorang dokter sudah
menunggu Ddol Mi di ruang CT Scan.
TKP jatuhnya crane sudah
terkendali, dua korban dari lokasi kontruksi itu adalah yang terparah. Para
petugas 119 pun memutuskan untuk kembali setelah mengevakuasi semua korban.
Hanya Woo Sung yang memilih tetap tinggal untuk membereskan beberapa sampah di
lokasi kontruski. Hae Sung menemaninya, dia bertanya mengapa Woo Sung tidak
menggunakan helm saat bertugas, itu sangat berbahaya. Bagaimana jika Woo Sung
terluka?
Woo Sung merasa kesal, dan
meminta Hae Sung untuk tidak mempedulikannya. Hae Sung berkata, jika terjadi
apa-apa pada Woo Sung, bagaimana Ibu? Apa yang harus Hae Sung katakan pada Ibu?
Woo Sung kesal dan berkata itu semua salah Hae Sung. Ayah meninggal dan Ibu
menjadi dalam kondisi vegetative seperti sekarang. Sebaiknya Hae Sung bertugas
dengan nyaman saja di RS nya yang hebat itu, selamatkanlah orang-orang kecuali
kedua orang tuanya.
Hae Sung lepas kendali mendengar
kata-kata Woo Sung dan akhirnya menamparnya. Woo Sung tidak berhenti, dia tetap menyalahkan
Hae Sung untuk apa yang terjadi pada ibunya, bahkan setelah Hae Sung
meninggalkannya, Woo Sung tetap berteriak bahwa Hae Sung adalah orang yang
jahat. Dia yang membuat ibunya di rawat di RS Mirae dengan kondisi seperti itu,
tidak bisa berbicara dan mengemis kehidupan.
Apa yang sebenarnya terjadi di
masa lalu? Saat Woo Sung sedang wamil, keluarga Hae Sung mengalami kecelakaan.
Ayahnya meninggal dan Ibunya tidak juga sadarkan diri setelah satu bulan di
operasi. Woo Sung menduga adanya Malpraktik. Dia meminta Hae Sung untuk mencari
tahu apa yang terjadi pada Ibu hingga kondisinya menjadi seperti itu. Namun
sepertinya Hae Sung tidak melakukan hal tersebut dan memilih membuat
kesepakatan dengan RS Mirae untuk memberikan perawatan pada Ibu. Tentu saja itu
membuat Woo Sung sangat kesal dan marah pada kakaknya tersebut.
Di bantu Intern Ahn, Ddol Mi
melakukan CT Scan pada korban yang dibawanya ke RS Mirae. Ddol Mi berbicara
dengan logat Busan membuat Intern Ahn tidak paham apa yang dia katakan dan
merasa lucu dengan cara Ddol Mi berbicara, itu membuat Ddol Mi kesal pada calon
dokter muda tersebut.
Ditemani seorang residen, Woo Jin
memeriksa pasien yang dia operasi, pasien tersebut mengalami demam yang tak
terduga pasca operasi, Woo Jin merasa heran mengapa pasien bisa demam. Residen
yang menemaninya juga merasa aneh, tapi dia yakin Woo Jin tidak mungkin
melakukan kesalahan. Woo Jin pun menjelasakan dengan kondisi pasien yang tidak
baik, itu bisa saja terjadi. Woo Jin memberitahu apa yang harus dilakukan
Residen untuk merawat pasien tersebut.
Residen mendapat telepon dari UGD
yang minta disediakan 2 tempat tidur, Residen sangat kesal karena mereka tidak
bisa menyediakannya. Woo Jin bertanya ada apa? Residen menjelaskan jika sejak
tadi UGD meminta disediakan 2 tempat tidur untuk korban kecelakaan crane yang
terjatuh. Woo Jin mengatakan dia yang akan menanganinya.
Woo Jin mengecek ke UGD, ada Jina
dan pasien wanita yang dada nya terluka dan Ddol Mi dengan pasien pria yang
telah dipastikan mengalami robek ginjal menurut hasil CT Scan. Woo Jin
memutuskan menerima pasien wanita untuk di observasi sementara untuk pasien
pria nya lebih baik di pindahkan ke RS lain karena semua dokter Urologi sedang
tidak ada.
Ddol Mi berpendapat, Bukankah Woo
Jin adalah dokter bedah? Tidak sulit baginya untuk melakukan operasi pada
pasien robek ginjal tersebut kan? Woo Jin
bertanya siapa Ddol Mi? Ddol Mi memperkenalkan diri dan membuat Woo Jin
mengingatnya sebagai wanita muda yang pernah berfoto bersamanya sambil mencuri
ciuman di pipinya.
Woo Jin berkata pada Ddol Mi
bahwa Urologi bukanlah spesialisnya, mengirimkan pasien robek ginjal itu ke RS
yang memiliki dokter spesialis Urologi adalah yang terbaik. Woo Jin pun pergi
meninggalkan mereka.
Jina merasa itu tidak benar dan
mengejar Woo Jin mempertanyakan apakah benar Woo Jin melakukan itu demi pasien?
Bukankah itu hanya karena Woo Jin tidak ingin ambil resiko melakukan operasi
yang tidak sesuai dengan spesialisasinya? Woo Jin takut akan muncul gugatan
yang akan mencoreng nama baiknya kan? Woo Jin tidak membantah hal itu, lalu
apakah dia salah? Woo Jin hanya ingin memberikan operasi yang terbaik yang bisa
dia lakukan terhadap pasien.
Woo Jin merasa Jina yang tidak
tahu tugas nya sebagai seorang perawat tidak berhak berkata seperti itu
padanya. Mungin bagi Jina itu adalah tindakan yang berani, tapi bagi Woo Jin
itu adalah tindakan yang sembrono. Woo Jin mengingatkan Jina, jika dia
mengatakan hal itu tanpa melibatkan perasaan pribadi.
Ahjussi Supir Ambulans RS Busan
yang datang bersama Ddol Mi tampak bingung mengapa pasien robek ginjal itu di
bawa lagi keluar? Ahjussi mengatakan jika RS Busan sudah kesal pada mereka,
apalagi Ddol Mi tidak bisa dihubungung. Batre HP Ddol Mi hampir habis, jadi dia
mematikannya. Ahjussi mengajak Ddol Mi untuk segera pulang. Jina keluar dan
meminta Ahjussi untuk mengantar mereka mencarikan RS untuk pasien tersebut.
Ahjussi menolak dan mengajak Ddol Mi pulang ke Busan.
Ddol Mi panik saat tekanan darah
pasien menurun, Park Jina berteriak pada Ahjussi untuk segera menyalakan
ambulans. Ahjussi kalah dan akhirnya mengantar Ddol Mi dan Park Jina mencarikan
RS untuk pasien tersebut.
RS Hankang Mirae tiba-tiba
dikunjungi banyak pasien karena kecelakaan jatuhnya crane. Suster Kim bingung
karena mereka tidak memiliki peralatan yang memadai. Tapi Hae Sung bersikeras
untuk merawat pasien-pasien tersebut, lagi pula mereka semua hanya luka ringan.
Hae Sung melihat mendengar
seorang reporter sedang menelpon, dia melihat tangan reporter tersebut terluka.
Sambil memeriksa luka Reporter yang
bernama Bae Myung Gyoon tersebut, Hae Sung bertanya mengapa akhir-akhir ini
sering terjadi Sinkhole? Apakah kecelakaan yang terjadi hari ini karena
bangunan yang tidak memadai? Meskipun ada dugaan seperti itu, tapi alasan yang
jelasnya belum diketahui.
Luka reporter itu tidak parah,
Hae Sung hanya membantu membersihkannya. Reporter Bae memuji Hae Sung hebat
karena mengobati para korban sendirian bahkan disaat tidak ada fasilitas UGD.
Selama masih ada obat, dokter dan perawat, RS itu bisa berubah jadi UGD.
Eun Soo Yool (Kim Jung Hwa) memanggil
Hae Sung, dia adalah seorang psikiater di RS Mirae Hankang. Soo Yool datang
untuk memberi selamat karena Hae Sung mendapatkan tempat kerja baru, tanpa basa
basi Hae Sung malah meminta Soo Yool untuk membantunya mengobati para pasien,
padahal sudah masa-masa Soo Yool merawat orang-orang saat dia menjadi Intern,
sudah 10 tahun yang lalu.
Hae Sung mendapat telepon dari
Jina, ternyata Ddol Mi yang berbicara, Ddol Mi mengatakan tentang kondisi
pasien robek ginjal yang di tolak RS Mirae, dan mereka sampai saat ini belum
mendapatkan RS yang mau menerimanya. Kondisi pasien itu semakin memburuk, Jina
dan Ddol Mi bingung harus membawa pasien tersebut kemana.
Hae Sung mengatakan agar mereka
membawa pasien robek ginjal itu ke RS Hankang Mirae saja. Hae Sung yang akan
mengoperasinya, tapi kan tidak ada ruang operasi dan UGD disana? Hae Sung akan
membuka kembali ruang UGD yang telah ditutup dan mempersiapkan ruang
operasinya. Keselamatan pasien itu adalah yang paling utama, karena dia tidak
ingin pasien tersebut meninggal di perjalanan mencari RS. Tak lupa Hae Sung
berbicara pada Jina untuk membawa Ddol Mi bersamanya untuk membantunya
melakukan operasi.
Dengan tegas, Hae Sung meminta
Suster Kim mempersiapkan ruang operasi dan memanggil ahli bius juga. Suster Kim
mengatakan itu mustahil dan tidak ingin melakukannya. Hae Sung meninggikan
suaranya membuat suster Kim mau tak mau melakukannya.
Pasien datang dalam keadaan
jantung berhenti berdetak, Ddol Mi sedang berusaha keras mengembalikan detak
jantungnya, Ahjussi supir ambulan mengajaknya untuk segera pulang, tapi Hae
Sung berkata Ddol Mi tidak bisa ikut pulang sekarang. Ddol Mi bingung sendiri,
dia ingin menyelamatkan pasien itu, tapi juga ingin pulang ke Busan. Sementara,
Reporter Bae yang menyaksikan kejadian tersebut sibuk mengambil video untuk
dijadikan berita ekslusifnya.
Setelah berjuang keras, Hae Sung
akhirnya berhasil mengembalikan denyut nadi si pasien, selain Ddol Mi dan Jina,
Soo Yool pun ikut membantu Hae Sung untuk melakukan operasi tersebut. Meskipun
ada diantara mereka yang baru saja pertama kali bertemu, tapi sesuai dengan
profesi mereka sebagai dokter, tugas mereka adalah menyelamatkan pasien
tersebut. Pasien mungin Ayah dan Suami bagi seseorang, dan tugas mereka adalah
mengembalikannya ke tengah-tengah keluarganya.
Ja Hyuk sedang membacakan cerita
untuk Dong Ha, putra dari Chief Kang yang sudah tertidur pulas. Setelah
memindahkan Dong Ha ke kamar mereka berdua minum wine dengan tenang berdua.
Chief Kang bertanya apa bagusnya mainan mobil pemadam kebakaran Dong Ha itu,
sampai dia ingin membeli seri lainnya. Itu bagus jika seorang anak laki-laki
menyukai mainan seperti itu. Ja Hyuk berkata jika dia ingin menjadi Ayah yang
baik untuk Dong Ha karena dia tidak sempat menjadi Ayah yang baik untuk putranya
yang kini sudah kuliah di luar negeri.
Chief Kang menyalakan tv, Ja Hyuk
protes, tidak bisakah mereka minum wine dengan tenang? Namun siaran tv sedang
menayangkan berita kecelakaan jatuhnya crane di perempatan Yonggwang Gu. Itu
kan daerah konstitusi Ja Hyuk? Chief Kang mendapat telepon dari RS, karena
kecelakaan crane tersebut UGD jadi sangat sibuk. Chief Kang harus bergegas kembali ke
RS? Lalu wine mereka?
Apakah Ja Hyuk kecewa padanya? Mereka bisa mempertimbangkan kembali rencana pernikahan mereka. Tentu saja tidak. Ja Hyuk suka Kang Joo Ran yang gila kerja. Ja Hyuk pun melepas Chief Kang ke RS dan berkata jika dia akan menemani Dong Ha hingga Ahjumma datang besok pagi.
Reporter Bae bertanya beberapa hal pada Suster Kim yang sedang mempersiapkan ruang UGD, dia merasa ini tidak masuk akal dan terus menggerutu tentang Hae Sung yang merupakan seorang dokter buangan dari RS Mirae yang tukang bikin onar. Setelah merasa mendapat cukup informasi, Reporter Bae pun meninggalkan Suster Kim.
Apakah Ja Hyuk kecewa padanya? Mereka bisa mempertimbangkan kembali rencana pernikahan mereka. Tentu saja tidak. Ja Hyuk suka Kang Joo Ran yang gila kerja. Ja Hyuk pun melepas Chief Kang ke RS dan berkata jika dia akan menemani Dong Ha hingga Ahjumma datang besok pagi.
Reporter Bae bertanya beberapa hal pada Suster Kim yang sedang mempersiapkan ruang UGD, dia merasa ini tidak masuk akal dan terus menggerutu tentang Hae Sung yang merupakan seorang dokter buangan dari RS Mirae yang tukang bikin onar. Setelah merasa mendapat cukup informasi, Reporter Bae pun meninggalkan Suster Kim.
Chief Kang bingung karena UGD
tampak tenang, melihat di berita sepertinya beberapa korban terluka sangat
parah. Perawat mengatakan jika tadi memang ada dua pasien UGD dari korban
kecelakaan crane tersebut. Tapi Profesor Han Woo Jin menolak seorang pasien
yang mengalami robek ginjal dengan alasan tidak ada ahli bedah urologi. Chief
Kang menghela nafas panjang, perawat lalu bertanya apakah pemikiran Chief Kang
juga sama dengannya? Andai saja ada Dokter Lee Hae Sung pasti ceritanya akan
lain. Chief Kang tidak menjawab dan bertanya pasien mana yang harus dia rawat
terlebih dahulu?
Operasi yang sedang dilakukan Hae
Sung dkk berjalan cukup sulit, karena kondisi vital pasien yang terus menurun.
Ddol Mi begitu gugup hingga dia tidak sengaja melakukan kesalahan saat memotong
benang operasi. Hae Sung membentak nya, jangan hanya karena Ddol Mi belum
pernah melakukan operasi, dia terus saja melakukan kesalahan!
Soo Yool mengingatkan Hae Sung,
dialah yang meminta mereka untuk membantunya melakukan operasi, tidak bisakah
Hae Sung berbicara lebih sopan? Hae Sung menetralkan emosinya dan meminta maaf
karena dia terlalu tegang. Ddol Mi kesal
pada Hae Sung, namun dia menahannya dalam hati. Dia berhasil mengendalikan rasa
gugupnya karena saat Hae Sung memintanya memotong benang operasi lagi, dia
berhasil melakukannya.
Denyut jantung pasien kembali
berhenti, dengan cepat mereka berusaha mengembalikan detak jantungnya. Setelah
kembali stabil, Hae Sung merasa ginjal pasien yang robek tidak bisa diperbaiki
lagi, satu-satunya jalan hanyalah angkat ginjal. Tapi mereka belum mendapat
pesetujuan keluarga pasien, bagaimana Hae Sung mendapat gugatan. Hae Sung akan
dengan senang hati mendapatkan gugatan dari pasien tersebut, selama dia bisa
hadir di pengadilan dalam keadaan hidup.
Saat Hae Sung keluar dari ruang
operasi, Reporter Bae sudah bersiap-siap untuk merekam interview pada Hae Sung,
dengan headline Mengapa dokter RS Hankang Mirae yang fasilitasnya tidak memadai
berani menerima pasien yang ditolak RS Mirae?
Semua orang menonton interview
Hae Sung, termasuk juga Ketua Yayasan dan Direktur RS Mirae, Chief Kang dan
para dokter UGD lainnya juga Woo Jin, orang yang secara bertanggung jawab atas
penolakan pasien robek ginjal tersebut.
Dalam interview nya Hae Sung
mengatakan, seharusnya dokter yang menolak pasien tersebut tahu, jika ada
kemungkinan pasien ini akan meninggal di perjalanan, dia hanya ketakutan untuk
melakukan operasi. Dibanding dari menyelamatkan pasien, dokter itu lebih
memilih menyelamatkan dirinya sendiri. Lalu mengapa Hae Sung menerima pasien itu?
Apakah dia begitu percaya diri? Percaya diri? Melihat kondisi fasilitas di RS
tersebut saja, kepercayaan dirinya langsung hilang, dia hanya berpikir untuk
menyelamatkan pasien dan mengembalikannya pada keluarganya.
Ketua Yayasan terlihat kecewa
pada direktur RS, Apakah Hae Sung adalah dokter yang dia pecat? Itu adalah
karena Hae Sung selalu membuat onar dan merugikan RS. Ketua Yayasan memintanya
untuk mmpekerjakan Hae Sung kembali, dia tidak ingin RS Mirae menjadi RS yang
seperti itu. Jika terasa sangat berat Direktur bisa melepas jabatannya untuk
memimpin RS.
Direktur RS berkata, dia juga
dokter, dia mengembangkan RS Mira menjadi seperti sekarang untuk melakukan
penelitian menyembuhkan penyakit ketua Yayasan dan Putranya, apakah dia tidak
ingin Ji Won segera sembuh? Tentu saja Ketua Yayasan ingin Ji Won segara
sembuh, karena dosa yang dilakukannya, putrnya menderita penyakit seperti itu.
Direktur meminta ketua Yayasan untuk mempercayainya dia akan menyelesaikan hal
ini.
Park Jina dan Eun Soo Yool keluar
bersama setelah selesai membantu Hae Sung melakukan operasi, Soo Yool
mengeluhkan tadinya dia ingin merayakan selesainya jurnalnya bersama Hae Sung
tapi apa yang dia dapatkan? Jina mengingatkan bukankah Soo Yool sangat paham
seperti apa Hae Sung? UGD dibuat seperti roller coaster dan membuat pusing
semua orang. Soo Yool mengusulkan mungkin mereka harus memberinya midazolam
(semacam obat penenang) ;p
Sejak kecil Soo Yool selalu
bermain bersama Hae Sung dan selalu kehabisan energi. Sudah lama tidak bertemu,
di traktir makan saja tidak, bahkan dia tidak sadar jika mereka berdua sudah
pulang, dasar pria jahat. Namun Jina
merasa sangat menyegarkan, perasaan telah berhasil menolong nyawa seseorang.
Soo Yool membenarkan, setiap hari dia mengadapi pasein OCD dan Depresi, rasanya
memang menyegarkan.
Ddol Mi masih kesal pada Hae Sung
yang membentaknya saat operasi, sehingga dia terus bersikap ketus pada pria itu
saat Ddol Mi menjaga Menteri Seok . Hae Sung malah menggodanya apakah Ddol Mi tidak melihat interview nya? Padahal dia
terlihat tampan saat inteeview. Ddol Mi mendapat telepon dari Atasannya, Chief
Ortopedi RS Busan yang kecewa karena dia tidak datang juga. Chief Ortopedi
mengatakan jika Ddol Mi dipecat.
Ddol Mi syok, dan kesal saat melihat Hae Sung yang tampak tak peduli jika Ddol Mi dipecat padahal itu semua karena Hae Sung. Dengan entengnya Hae Sung malah berkata, “Sudah tahu ke-3 yah? Tinggal satu tahun lagi” Sayang sekali masa Residen Ddol Mi itu, Ddol Mi memastikan dia akan pulang ke Busan bagaimanapun juga. Bagaimana? Pesawat dan Kereta Api sudah tidak mungkin. Kan masih ada Bis malam!
Saking kesalnya Ddol Mi keluar
dari UGD namun tak lama dia kembali karena baru ingat jika dompetnya
ketinggalan di dalam ambulans. Dia ingin Hae Sung memberikannya uang tunai. Hae
Sung tidak punya, lagi pula Bank sudah tutup tengah malam seperti ini. Hae Sung
bersiap untuk tidur di dekat pasien karena dia lelah sekali. Ddol Mi merengek
kan Hae Sung bisa mengambil di ATM. Hae Sung menolak, besok pagi saja. Dia ingin
tidur dulu, dan meminta Ddol Mi untuk menjaga pasien mereka.
Siapa yang paling disalahkan
Direktur RS atas kejadian penolakan pasien tersebut? Tentu saja Chief Kang,
karena kejadiaannya terjadi di bagian UGD, dia meminta Chief Kang bertanggung
jawab penuh dan mencari solusi menyelesaikan masalah ini.
Chief Kang mencari tahu identitas
pasien robek ginjal tersebut, pertama-tama dengan menemui wanita yang bersama
pria itu di mobil. Chief Kang kaget, karena dia ingin dengan jelas bahwa dia
adalah wanita yang dia lihat bersama menteri kesehatan. Namun wanita itu
mengatakan dia tidak mengenal pria yang bersamanya.
Keengganan wanita itu mengatakan
identitas pria tersebuta membuat Chief Kang segera meminta barang-barang pasien
yang tertinggal di TKP pada petugas 119. Dalam dompetnya dia menemukan KTP atas
nama Menteri Kesehatan, Seok Jung Won. dan dia juga memastikan nomor ponsel sang menteri. Jadi
sudah bisa dipastikan jika pasien yang di operasi Hae Sung adalah menteri
Kesehatan.
Direktur RS marah besar mendengar
hal ini, Woo Jin dan Chief Kang sama-sama telah menghancurkan impian mereka
untuk memperoleh dana dari pemerintah dengan menolak Menteri Kesehatan.
Direktur RS meminta mereka berdua keluar
dari ruangannya, namun Chief Kang tidak pergi dia melakukan negosiasi dengan
Direktur RS.
Chief Kang memberi ide gara
Direktur RS mengakui kesalahannya dan meminta Hae Sung memindahkan Menteri
Kesehatan ke RS Mirae untuk mendapatkan perawatan lebih baik. Mereka bisa
mengambil keuntungan dari hal ini, karena Menteri Kesehatan mengalami
kecelakaan bersama selingkuhannya, mereka bisa melakukan kesepakatan dengan
Menteri Kesehatan untuk mendapatkan dana bantuan tersebut. Direktur RS merasa
itu ide yang sangat baik dan setuju melakukannya.
Direktur RS datang ke ruang UGD dadakan RS Hankang Mirae, Ddol Mi bingung dan menduga dia adalah keluarga pasien, namun dia dengan santai mengecek kondisi vital pasien yang semuanya dalam keadaan stabil. Direktur RS meminta Ddol Mi meninggalkan ruangan UGD karena dia ingin berbicara berdua dengan Hae Sung dan dia pun membangunkan Hae Sung yang sedang tertidur.
Hae Sung kaget melihat keberadaan
direktur RS disana. Apalagi saat dia mendengar permintaannya untuk memindahkan
pasien ke RS Mirae dan Hae Sung bisa ikut serta bersamanya. Hae Sung menolak,
apakah itu karena apa yang Hae Sung katakan di interview? Apapun yang terjadi
dia akan melindungi pasien tersebut dan merawatnya hingga sembuh. Direktur RS
sangat kesal mendengar penolakan Hae Sung dan pergi dengan marah!
Reporter Bae sempat menemui Profesor yang ikut seminar bersama Ja Hyuk untuk menanyakan alasan banyaknya sinkhole yang terjadi di kota Seoul. Setelah memperlihatkan fenomena yang terjadi di sepanjang pantai Korea, Profesor tersebut mengatakan jika gempa di Seoul sepertinya akan segera datang. Tidak tahu kapan tepatnya,tapi pasti akan segera terjadi.
Sayangnya saat reporter Bae ingin menjadikan penyelidikannya diinformasikan pada masyarakat, Anchorman menolak dengan alasan tidak ingin membuat panik warga.
Reporter Bae sempat menemui Profesor yang ikut seminar bersama Ja Hyuk untuk menanyakan alasan banyaknya sinkhole yang terjadi di kota Seoul. Setelah memperlihatkan fenomena yang terjadi di sepanjang pantai Korea, Profesor tersebut mengatakan jika gempa di Seoul sepertinya akan segera datang. Tidak tahu kapan tepatnya,tapi pasti akan segera terjadi.
Sayangnya saat reporter Bae ingin menjadikan penyelidikannya diinformasikan pada masyarakat, Anchorman menolak dengan alasan tidak ingin membuat panik warga.
Pagi nya, Ddol Mi membangunkan Hae
Sung dengan kesal untuk menagih janji agar Hae Sung segera memberinya uang tunai,
Bank kan sudah buka? Hae Sung malah bertanya tentang keadaan pasien, Dool Mi
menjelaskan semua baik-baik saja dan dia
sudah menitipkan pasien pada Suster Kim, jadi tunggu apa lagi? Mereka pun pergi
saat Suster Kim datang.
Hae Sung menghitung uang yang dia ambil dan tertarik
pada gunting-gunting yang di bawa Ddol Mi, itu adalah gunting-gunting dari
salon ibunya, Ddol Mi memintanya karena terlihat keren dan sangat berguna. Hae Sung memberikan uang seharga tiket
pesawat dan uang makan. Ddol Mi sudah dipecat, memangnya dia bisa makan?
Hae Sung hanya tersenyum kecil
dan memberikan sisa uang di tangannya sebagai uang hiburan. Ddol Mi sudah
residen tahun ke-3 dan dia dicepat karena dirinya, Hae Sung merasa bersalah
tapi juga berterimakasih. Ddol Mi tampak tidak terhibur, dia sangat ingin
menjadi dokter, Ayahnya senang sekali saat Ddol Mi diterima di Fakultas
kedokteran, tapi sekarang dia dipecat karena menyelamatkan pasien. Ddol Mi
merasa tidak sanggup bertemu dengan Ayahnya.
Hae Sung berbisik dengan santai
jika Ddol Mi tidak di pecat, Hae Sung sudah menelpon Kepala Bagian RS Busan dan
mengatakan bahwa Ddol Mi telah membantunya dengan sangat baik selama operasi
dan betapa beruntungnya dia memiliki Residen seperti Ddol Mi, padahal kalau
saja dia tau yang sebenarnya Ddol Mi buruk melakukan ‘cut’ saja. Ddol Mi
tadinya bingung, dan akhirnya memukul-mukul Hae Sung karena merasa sebal,
karena semalaman dia tidak bisa tidur karena berpikir dia telah di pecat.
Hae Sung menghentikan pukulan
Ddol Mi dan menatap langit di luar dengan serius. Mereka berdua keluar dan
melihat begitu banyak pelangi, semua orang pun tampak takjub, beberapa orang
malah mengambil foto pelangi tersebut.
Tiba-tiba saja pohon-pohon
bergetar sangat hebat, kaca akuarium di ruang Direktur RS Mirae retak secara
tiba-tiba. Ruang UGD RS Hankang Mi Rae pun berguncang hebat, kereta bawah tanah
pun terguncang dengan keras. Lalu jalanan tempat Hae Sung dan Ddol Mi menatap
pelangi pun retak dimana-mana, sebuah bangunan yang berada disana pun perlahan
mulai ambruk. Hae Sung mengajak Ddol Mi lari untuk menghindari sebuah ledakan
akibat guncangan hebat tersebut.
Apakah kali ini gempa dahsyat
benar-benar terjadi di Kota Seoul??
***
Ommo… ternyata ada Kim Jung Hwa
nya juga toh drama ini… duh ngumpul semua ini aktris-aktris fav ku >.<
Setelah Yoon Joo Hee, sekarang Kim Jung Hwa? Dan scene mereka sangat lucu,
apalagi saat membicarakan Hae Sung^^
Hae Sung ini senang sekali
mengerjai Ddol Mi, bahkan dia tersenyum diam-diam saat Ddol Mi sibuk menekan
dada pasien untuk mengembalikan detak jantungnya dalam keadaan bingung karena
Ahjussi Supir ambulans mengajaknya pulang, wkwkwk…
Masalahnya tampak ruwet nih,
karena ternyata pasien robek ginjal itu adalah Menteri Kesehatan, apakah
rencana Chief Kang itu akan berhasil? Sementara Bencana gempa terpampang di
depan mata mereka?
Mantap irfa!
BalasHapusIta jadi ingat film volcano, sama2 ttg bencana yg belum pernah terjadi di suatu kota, krisis, menegangkan, banyak visual efek. Tapi volcano kan film, wajar dibikin semenarik, setegang, sebanyak itu efeknya karena biaya produksinya besar pastinya, sedangkan d-day ini drama, berepisode-episode! Entah biaya produksinya besar atau tim pro nya benar-benar hebat bisa bikin drama sekeren ini. Walaupun cerita pasien tertusuk besi itu, mengingatkan ita pada salah satu episode di grey's anatomy ;)
Tapi tetap irfa yang paling keren, bisa bikin orang yang gak tertarik sama drama ini, sekarang jadi tertarik: D
Gomawo irfa.
Fighting!
scene pas Dol Mi mengembalikan detak jantung bikin ketawa ... padahal suasana tegang banget ya aku malah ngakak lihatnya ... penasaran juga apa yg terjadi sama ibunya Hae Sung...
BalasHapuslanjut Irfa Eps 3....
Pokoknya, serasa liat film hollywood. keinget semua film2 hollywood yang tentang bencana alam. Lebih menarik daripada 2012, hehe
BalasHapus