Dalam hidup setiap orang akan ada sebuah masa yang menjadi
titik balik dalam hidupnya. Hana datang ke acara pernikahan mantan pacarnya Ho
Joon untuk emmpertahankan martabatnya, namun semuanya menjadi kacau karena Won
yang membuat keributan. Hana menjadi tersudutkan.
Semua orang di kantornya menyalahkannya. Boss nya berkata
jika Min Ji adalah keponakan istri Presdir perusahaannya. Ho Joon dan Min Ji
pun menyalahkannya, tim desain pun berkata jika dengan kepribadiannya itu Hana
pantas dicampakan.
Hana semakin tersebut dan hampir terjatuh ke rel kereta api,
untuk menyelamatkan diri dia memegang dasi Boss nya. Min Ji mempersiapkan
sebuah gunting membuat Hana berteriak, “Andewww!”
Tentu saja itu hanya mimpi buruk Hana. Kenyataannya Hana
sedang tertidur di dalam kereta dan bermimpi buruk di sudutkan semua orang,
sampai dia memegang erat tas salah seorang penumpang di sampingnya. Hana
terbangun saat orang itu menegurnya. Hana jadi malu di buatnya.
Semua ini salah Won! Saat membeli kopi, Hana menelpon Won
untuk mengeluhkan mimpi buruknya, jika saja Won tidak memukul Ho Joon hari itu,
dia tidak akan mimpi buruk seperti itu. Hana merasa frustasi, sebentar lagi Ho
Joon dan Min Ji akan pulang dari bulan madu, apakah dia harus cuti beberapa
hari? Won berkata mengapa Hana begitu peduli? Tentu saja, orang-orang bahkan
sedang bertaruh apakah dia akan mengundurkan diri atau tidak. Sigh, orang-orang
di kantor Hana sungguh memiliki banyak waktu luang. Itulah.. Hana juga korban
disini, padahal orang yang membutuhkan penghiburan adalah dirinya kan?
Hana mengambil kopinya, tanpa dia sadari ada seorang pria
muda yang memperhatikannya sejak tadi dan menyadari Hana meninggalkan
berkasnya. Won menyarankan agar Hana pergi bekerja dengan tenang dan
tidak membesar-besarkan masalah ini, lagi pula dia kan pandai berakting. Itu
memang mudah untuk diucapkan.
Pria muda tadi memanggil Hana dan memberikan berkasnya yang
tertinggal. Saat Pria itu bertanya apakah Hana mengingatnya, Hana memutuskan
hubungan teleponnya dengan Won. Pria tidak menyangka mereka akan bertemu lagi,
Hana sama sekali tidak mengingatnya, dan dia pun berpikir apakah pria itu
sedang mencoba merayunya? Seorang pria muda dan tampan? Hana jadi bangga
sendiri.
Hana meminta maaf karena tidak bisa mengingat pertemuan
mereka, dia berterimakasih karena telah mengembalikan berkasnya dan pamit pergi
dengan ‘cantik’ bahkan berusaha berjalan seanggun mungkin saat menjauhi pria
itu. Hana tersenyum bangga, dia tidak sangka jika seorang pemuda muda dan
tampan akan terpesona padanya.
Melihat angka penjualan sepatunya, Hana merasa tidak percaya
padahal mereka sudah melakukan special event selama satu minggu penuh. Asisten
Hong mengatakan jika itu semua karena Sepatu Go Yeon Jung, apa gunanya menjual
banyak sepatu seharga 10 dolar jika mereka tidak bis menjual ratusan sepatu
seharga 100 dolar. Hana cemas, Asisten mencoba menghibur jika Boss nya akan
memahaminya karena itu bukan salah Hana.
Tapi ternyata, Boss menyalahkan Hana karena tidak mengecek
kondisi Model nya dulu sebelum mereka menandatangani kontrak. Hana minta maaf,
apakah masalah akan selesai dengan minta maaf. Boss nya menjadi bertambah
stress karena masalah itu dan juga apa yang Hana lalukan di pernikahan Ho Joon?
Bukan kah dia sudah memperingatkan agar Hana menjaga perilakunya dan tidak
membuat rekan kerjanya merasa tidak nyaman.
Hana kembali ke kantornya dan berniat berusaha membuat
rencana lagi untuk meningkatkan penjualan. Dia kehilangan kacamata dan berusaha
mencarinya di kolong meja. Saat itulah Asisten Hong datang bersama seorang
intern baru. Asisten Hong heran Hana tidak ada di mejanya, dan saat Asisten
Hong memanggilnya kepala Hana terbentur meja membuat asisten Hong jadi malu.
Asisten Hong memperkenalkan si Intern baru, Hana kaget
melihat Intern yang di bawa Asisten Hong. Pria muda dan tampan yang merayunya
tadi? Dia memperkenalkan diri dengan nama Ki Sung Jae. Asisten Hong meracau
tentang ketampanannya, dan Hana mengisyaratkan agar dia berhenti. Hana
memperkenalkan diri sebagai Kepala Bagian tim Marketing dan Asisten Hong yang
akan memberikan pengarahan pada Sung Jae selama dia bekerja di kantor, saat ada
tugas lapangan, dia akan ikut dengan Hana atau Hyun Seo.
Asisten Hong membawa Sung Jae pergi untuk memberi
pengarahan. Hana mencoba mengingat siapa Sung Jae, dan akhirnya dia
mengingatnya. Sung Jae pernah membantunya saat dia membawa setumpuk dus sepatu
di departemen store. Bahkan saat itu Sung Jae tersenyum manis padanya. Hana
jadi penasaran pada sosok Sung Jae bahkan mengintipnya yang sedang diberi
pengarahan dari kantornya.
Won sedang mempersiapkan beberapa catatan sebelum meeting,
sementara Min Guk dan Dong Gun sibuk melihat foto wanita yang menjadi pasangan
kencan buta Woo Jin. Semuanya cantik, tapi kan itu hanya foto. Woo Jin berkata
semuanya secantik itu, tapi… mereka semua tidak ada yang menggugah hatinya dan
dia mulai mengatakan alasan mengapa tidak satupun diantara mereka yang menarik
hatinya bahkan si cantik Kim Ji Won sekalipun. Won hanya tersenyum melihat
tingkah laku para hobae nya itu dan dia kembali pada pekerjaannya.
So Eun datang membawakan minuman untuk semua orang. Es Mocha
untuk Won, Esspresso untuk Woo Jin, Latte untuk Min Guk dan Ice Americano untuk
Dong Gun. So Eun membawakan semua itu atas dasar pengetahuannya pada kopi
kesukaan semua Sunbae nya. Won tersenyum melihat pengertian So Eun, sementara
yang lain memuji So Eun memiliki selera yang bagus. Tak lupa So Eun juga
membawakan minuman untuk Mi Hyang, sepertinya itu jus dan menyimpannya di atas
meja.
Dong Gun bertanya pada Woo Jin, bagaimana pendapatnya
tentang wanita dengan selera yang bagus (seperti So Eun). Min Guk berkata, So Eun tidak cocok untuk Woo
Jin, wanita seperti So Eun cocoknya dengan Won. Woo Jin protes, Kenapa?
Kepribadian Won yang sinis dan dingin membutuhkan wanita yang cerdas dan
pengertian seperti So Eun, benarkan sunbae-nim? Min Guk bertanya pada Won. So
Eun tersenyum mendengarnya dan Won hanya berkata agar mereka berhenti. Tapi Min
Guk tak bisa dikontrol dan terus menggoda Won dan So Eun. Won kesal dan
menggebrak meja. Dia menatap So Eun seolah ingin minta maaf.
Mi Hyang dan para pramugari lain datang. Mi Hyang menemukan
minumannya dan bertanya apa itu? Dia ingin kopi. Semua orang langsung
menyodorkan kopi mereka padanya, kecuali Won ;p
Hana dan Sung Jae pergi untuk melakukan tugas lapangan. Sung
Jae bertanya apakah setiap mereka akan keluar kantor seperti itu? Itu adalah
tugas mereka untuk meningkatkan pendapatan toko. Hana berterimakasih untuk yang
waktu itu. Akh.. Hana sudah mengingat kejadian di departemen store yah? Hana
minta maaf karena waktu itu tidak sempat berterimakasih, untuk mereka bertemu
lagi.
Sun Jae berkata saat itu dia berpikir Hana seumuran
dengannya. Makanya tadi pagi dia berniat menegurnya, Hana kaget, dan Sung Jae
menjelaskan bahwa dia hanya berpikir jika Hana seumuran dengannya. Sekarang dia
meminta bimbingan dari Hana agar bisa bekerja dengan serius di bidang fashion
marketing.
Seorang pelanggan datang ke toko untuk protes, minta uangnya
di kembalikan karena sepatunya tidak muat. Hana melihat sepatu itu sudah
terlalu lama dipakai jadi mereka tidak bisa melakukannya. Pelanggan itu tidak
peduli dan ingin uangnya kembali. Hana bertanya sebelah mana yang tidak
muatnya.
Pelanggan itu jadi marah, Hana membuka sepatu si pelanggan dan
mengecek bentuk kakinya dimana bagian belakangnya lebih tebal dibanding bagian
depan kakinya, pantas saja dia merasa sakit saat memakainya. Hana berkata jika
mereka akan memperbaiki sepatunya dengan menyesuaikan bentuk kaki si pelanggan.
Karena pelayanan Hana, si pelanggan pun setuju. Manager toko terkesan pada cara Hana menangani pelanggan,
dia pun bersedia berbagi ide dengan Hana untuk meningkatkan penjualan toko.
Sung Jae yang ada disana menatap takjub pada cara kerja Hana, bahkan mengatakan
bahwa tadi Hana sangat mempesona ketika mereka ada di ruang penyimpanan. Sung
Jae merasa dia sepertinya dia tertarik pada Hana. Mendengar hal itu Hana
tersenyum kecil, namun gugup juga saat turun dari tangga dan Sung Jae
menghalangi jalannya untuk pergi dari lorong sempit ruang penyimpanan.
Hana lembur lagi, hingga tanpa dia sadari semua orang sudah
pulang, seperti biasanya. Tiba-tiba Sung Jae muncul dan membawakan snack dan
minuman untuknya. Sung Jae berkata tidak baik seorang wanita sendirian sampai
larut malam seperti itu, jadi dia akan menunggu Hana sampai selesai. Hana
bingung dengan sikap Sung Jae tapi dia juga tidak bisa mengatakan apapun.
Pulang kerja, dia menelpon Won untuk menceritakan tentang
sikap Sung Jae padanya. Apakah itu karena dia masih muda? Memang berapa
umurnya? 26 tahun. Masih anak-anak. Tapi Sung Jae sama sekali tidak terlihat
merasa tidak nyaman saat bersama Hana, apakah Won tahu apa yang dia ucapkan
saat dia menunggui Hana lembur? “Sangat berbahaya bagi seorang wanita untuk
sendirian” bukan kah itu lucu. Wah… Anak itu benar-benar bisa bersosialisasi
dengan baik, Won berkomentar. Lalu apa yang Hana lakukan? Alam bawah sadar Hana
ingin memarahinya, tapi akhirnya dia hanya membiarkannya saja.
Won berkata, Hana terlalu jauh menganggapi hal ini, dimana
Won, kemungkinan Sun Jae melihat Hana sebagai seorang wanita adalah 1 %, jadi
sebaiknya Hana sadar! Hana kesal dan menyerang Won, pasti Won iri kan? Won
tidak populer di kalangan hobae wanitanya, karena terlalu keras dan
membosankan. Sementara Hana dicintai Intern baru, karena itulah Won mengejek
nya. Benarkan? Won menyangkal dan berkata dia juga populer, kalau tidak
percaya, Hana datang saja. Hana tidak peduli dan menutup telepon.
Won jadi kesal karena kata-kata Hana barusan, dan saat itu, ada yang memanggilnya, “Sunbae” Won menoleh dan disana ada So Eun yang tersenyum padanya.
Ternyata So Eun
memintanya untuk duduk berdampingan di dalam bis. Ketiga rekan kerja Won
terlihat senang melihat hal itu, dan mengacungkan jempol mereka membuat Won
sebal.
So Eun berterimakasih untuk bantuan Won waktu itu, saat itu
dia tidak tahu bagaimana menangani penumpangnya. Won berkata itu bukan masalah
besar. Tapi bagi So Eun itu sangat penting. Sebenarnya So Eun ingin mengajak
Won makan karena kejadian itu, apakah Won mau? Won ragu-ragu untuk menerimanya,
tapi kemudian dia teringat pada kata-kata Hana tentang dirinya yang tidak
populer dan akhirnya dia menerima ajakan So Eun membuat gadis itu sangat
gembira karena bisa makan bersama Won.
Di sebuah restoran, So Eun memperagakan bagaimana cara
memasak makanan yang akan mereka makan, Won tampak takjub, namun kaget saat So
Eun menyodorkan makanan yang tadi dia panaskan. Won berkata dia akan makan
sendiri, tapi So Eun mengatakan Won telah mempermalukan tangannya, jadi..
“Aaaa..” Won bingung dan merasa tidak enak juga. Dia melihat kanan kiri dan
menerimanya. So Eun tersenyum, dia tampak benar-benara bahagia.
Hana mendapat SMS dari Sung Jae saat dia sedang mencari
informasi tentang Go Yeon Joong di rumahnya. Di SMS terakhir Sung Jae, dia
menggunakan tanda hati membuat Hana berpikir seperti menerima SMS dari pacar
saja. Apakah mungkin Sung Jae itu…? Tidak.. tidak…
So Eun kaget saat Won bercerita jika Kepala Kabin, Choi Mi
Hyang adalah penggemar berat Mir MBLAQ, dia sama sekali tidak seperti itu. Saat
bekerja memang tidak terlihat, tapi di rumah dia seperti gadis kecil. Jadi Won
dan Mi Hyang itu sepupu yah? Berarti saat di rumah Won memanggilnya Noona?
Begitulah. So Eun merasa iri, karena dia anak tunggal, tidak ada seorang pun
yang bisa dia panggil Eonnie atau Oppa. Hmm… apakah So Eun boleh memanggil Won
dengan sebutan Oppa?
Won kaget mendengarnya. Apa? So Eun berkata lagi, “Ijinkan
aku memanggilmu Oppa” Won diam saja dan So Eun menganggapnya sebuah persetujuan
dan mulai memanggil Won dengan sebutan ‘Oppa’
Hana menelpon dan bertanya dimana Won, mengapa sangat
berisik? Dia sedang makan dengan Hobae nya. So Eun lalu bertanya Won, “Oppa…
haruskah aku memesan bir lagi?” Won kaget dan mengiyakan saja. Hana yang
mendengar lewat telepon langsung bereaksi, “Oppa??? Kau bilang hobae-mu kan?
Apakah kau sekarang berkencan di tempat kerja?” Won menyangkal dan berkata
hobae nya itu sedang bermain-main. Hana pikir mereka tidak bisa bicara lama,
jadi Hana akan menutup teleponnya saja dan meminta Won menelponnya lagi setelah
tiba di rumah.
Setelah Won menutup teleponnya, So Eun bertanya, Siapa?
Pacar? Won berkata hanya teman. “Hubungan antara pria dan wanita, munginkah
hanya teman?” So Eun merasa tidak percaya. Won menegaskan mereka benar-benar
hanya teman.
So Eun jadi tersenyum mendengarnya. Mengapa So Eun tersenyum?
Won bertanya. So Eun merasa senang. Jika
itu benar, artinya Won tidak memiliki kekasih, dan Jika itu tidak benar, So Eun
senang karena Won sengaja membohonginya. Won terpana mendengar apa yang
dikataan So Eun, ternyata dia itu tipe orang yang berpikir apa yang dianggap
nyaman olehnya. Won menyukainya, karena artinya So Eun orang yang optimis. Mereka
berdua pun tersenyum.
“Oppa?” Hana merasa terganggu dengan panggilan So Eun pada
Won. Dia yakin Won sedang berkencan. Sejak kapan dia berkencan. Hana merasa Won
sangat beruntung. Akhirnya Hana mencoba untuk tidur.
Won tiba di depan rumahnya, dan mengingat kata-kata So Eun
tentang hubungannya dengan Hana. Hubungan diantara pria dan wanita, mungkinkah
hanya teman? Won jadi teringat pada apa yang terjadi di masa SMA mereka.
Seorang teman Won dari sekolah lain memintanya datang untuk
kencan buta, apakah tidak apa-apa meski dia dari sekolah lain? Pokoknya datang
saja. Won menggerutu, kenapa tiba-tiba mengatur kencan buta padahal dia harus
belajar untuk ujian. Tapi akhirnya Won bersiap-siap juga, bahkan berlatih
memperkenalkan diri setelah berganti gaya rambut berkali-kali, “Aku… Wonna”
Hana pun di telepon Na Young untuk datang ke kencan buta,
karena yang datang kali ini adalah anak laki-laki dari SMA Joogang, mereka smua
seperti Raja. Hana bersemangat, kenapa Na Young tidak memberitahunya dari awal,
dia bahkan belum bersiap-siap. Dia hanya akan memakai pakaian biasa saja yah?
Padahal Hana sibuk sekali memilih pakaian dan berusaha terlihat cantik dengan
melepas kacamata dan mengikat rambutnya.
Saat Hana keluar rumah, Won juga baru akan pergi. Mereka
bertemu dengan canggung, Hana bertanya Won mau kemana? Perpustakaan, dan Hana
menjawab dia akan pergi ke gereja bersama Na Young saat Won bertanya padanya.
Mereka pun pergi ke arah yang berlawan.
Tapi ujungnya mereka bertemu di tempat kencan buta itu,
hahaha… Hana menatap Won seolah bertanya apakah ini perpustakaan? Won juga
bertanya, apakah ini gereja? Won berbisik pada temannya, jika mereka adalah
anak perempuan dari sekolahnya. Temannya berkata, Won nikmati saja acara ini.
Pempimpin kencan buta itu mulai memandu, bahwa tema kencan
kali ini adalah, Biar Waktu yang menentukan Takdir. Jadi para wanita bisa
mengumpulkan barang di atas meja dan para pria akan memilihnya. Hana
memperhatikan jika teman-temannya akan menyimpan ikat rambut. Hana pamit ke
toilet dan mengajak Won keluar dengan isyaratnya.
Hana menunjukkan ikat rambut yang dipakainya, dia berkata
dia akan menyimpan itu di atas meja. Akh… itu seperti memecahkan soal yang Won
sudah tahu jawabannya yah? Tenang saja, dia tidak akan memilih ikat rambut
Hana. Mereka harus sama-sama berjuang. “Fighting! Atas nama Persahabatan!”
Waktunya Won dan si kacamata yang memilih dua ikat rambut
yang tersisa. Hana tampaknya tertarik pada si kacamata dan menaruh harapan
besar agar Won tidak memilih miliknya. Pemimpin acara mengatakan jika dalam
hitungan 3 mereka berdua tidak memilih maka mereka akan kena Bom (mungkin
hukuman) 1… 2… 3… dan Won mengambil ikat rambut Hana setelah merasa cukup
bingung. Hana kaget, Na Young tampak kecewa, karena ikat rambut satunya milik
Na Young.
Jadilah Hana berakhir dengan berkencan dengan Won di tempat bermain. Hana merasa kesal bagaimana Won tidak bisa membedakan corak ikat rambut Hana, dia bahkan sudah menunjukkannya. Won tidak bisa mengenalinya, kenapa tadi Hana tidak langsung bilang apa corak ikat rambutnya. Pada akhirnya Hana malah main game dengan Won seperti ini, untuk saja dia menang ;p
Won dan Hana bersepeda bersama di pinggir sungai Han, Won
sengaja memainkan kuncir rambut Hana dan mereka tertawa bersama. Hana pergi
duluan dan saat Hana berhenti, Won juga ikut berhenti di belakangnya. Hana
berbalik pada Won dengan senyum cerianya, Won terpesona pada senyumannya Hana,
senyuman yang akan selalu terekam dalam
ingatannya.
Di dalam kamarnya yang gelap, Won menatap kamar Hana yang
sudah gelap saat mengingat semua itu. Won tampak sedih, dan dia menoleh kea rah
kotak kenangannya. Dia membuka kotak itu dan menemukan foto-foto SMA nya
bersama Hana, dan ada foto Hana yang sendiri juga. Won tersenyum melihat
foto-foto itu, namun ekspresinya langsung berubah saat dia melihat foto mereka
bersama Na Young. Dalam kotak itu pun ada buku puisi “The Love of One Eyed
Fish”
Hana mendapat oleh-oleh dari Min Ji, Asisten Hong mengatakan
wanginya saat enak. Bagaimana bisa Min Ji memiliki selera yang bagus. Juga
dalam memilih pria. Hana langsung menatap tajam. Asisten Hong sadar sudah salah
bicara dan berkata jika Manager Go Yeon Jeong mengatakan dia sudah kembali ke
Korea. Hana mengajak Asisten Hong pergi menemuinya.
Sebelum pergi, Hana melihat Min Ji mengobrol bahagia dengan
tim desain. Dia berkata pada dirinya, ini adalah waktunya untuk tidak
menghindari mereka. Menunjukkan bahwa dirinya hidup dengan baik adalah balas
dendam paling ampuh. Hana mencoba tegar, namun akhirnya dia memilih bersembunyi
di balik tiang, dia belum bisa menghadapi Min Ji.
Mereka pergi bersama Sung Jae juga, namun ada masalah karena
Go Yeon Jeong menolak untuk syuting. Bagaimana jika mereka tidak bisa melakukan
Lauching produk? Mereka harus membujuknya, bagaimana pun juga Koleksi Sepatu Go
Yeon Jeong harus habis sebelum musim ini berakhir.
Ternyata Go Yeon Jeong tidak ada di rumah. Hana memutuskan
menunggunya sampai pulang, tapi asisten Hong harus pulang cepat karena hari itu
adalah hari peringatan kematian Ayahnya. Jadilah tinggal Hana dan Sung Jae yang
menunggu Go Yeon Jeong hingga larut malam.
Kemana sebenarnya Go Yeon Jeong pergi? Apakah sangat jauh?
Sung Jae berkata, dia juga akan melakukan itu, ingin bersembunyi dari semua
orang. Sung Jae melakukan itu saat kekasihnya mengkhianatinya. Mungkin itu
adalah proses... belum sempat Sung Jae menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba Hana
buang angin dan bunyinya cukup keras. Hahahaha…
Suasana jadi canggung, Sung Jae mencoba mengabaikannya, dan
berkata, “Itu adalah proses menemukan orang yang lebih baik” tapi sepertinya
bau. Maka Hana pun langsung membuka kaca mobil dan mengatakan bahwa udaranya
sangat segar mengapa mereka tidak membukanya sejak tadi? Padahal dalam hati
Hana sangat merasa malu.
Sung Jae mengantar Hana pulang, bahkan membuka kan pintu
mobil saat Hana akan keluar. Dia mengatakan dia yang akan mengembalikan mobil
perusahaan. Mereka pun berpisah. Saat membersihkan wajah, Hana teringat kembali
saat dia tidak sengaja buang angin. Itu memalukan tapi lucu, dan melihat reaksi
Sung Jae sepertinya Hana malah senang.
Di akhir pekan, Hana menghabiskan waktunya dengan menonton
sebuah video lucu di laptop sambil bermalas-malasan. Ibu masuk ke kamar Hana
untuk mengantarkan semangka. Dia melihat kamar putrinya sangat berantakan,
sampah dan pakaian kotor dimana-mana. Ibu bertanya apakah Hana tidak bisa
membangtunya dengan membuang bekas maskernya dalam tong sampan? Hana mencoba
melakukannya tapi dia gagal.
Ini adalah akhir pekan, apakah Hana tidak ingin keluar
rumah? Untuk apa dia keluar rumah di akhir pekan? Hana hanya fokus pada video
yang ditontonnya dan tertawa cekikikan, bahkan dia tidak bisa meihat
dimana ibunya meletakan semangka. Ibu
heran melihat Hana dan mendorong piring yang berisi semangka itu dengan
kakinya, bahkan ibunya seperti itu pun Hana sama sekali tidak memperhatikan.
Ibu merasa cemas melihat keadaan Hana, dia sepertinya agak
linglung. Dae Bok berkata Hana sedang melepaskan jiwanya. Ayah heran, mengapa Hana itu baik dalam segala
hal, tapi selalu berakhir dengan pria yang salah. Ibu kemudian bertanya pada
Dae Bok, bukankah Won belum memiliki kekasih? Ayah juga berpikir yang sama,
mereka masih punya Won.
Dae Bok protes, apakah mereka akhirnya akan menjodohkan Hana
dan Won? Mereka tidak boleh melakukan itu pada Won. Memangnya kenapa? Selama
ini Won sudah melakukan segalanya berada disamping Hana, masa dia juga harus
menjaga Noona nya itu seumur hidupnya? Itu sama memasukannya ke dalam Hwangsang
(mungkin dianalogikan sebagai masalah besar) Ayah sebal dan berkata Dae Bok
harus membayar semangkanya jika dia mengatakan hal yang tidak masuk akan
tentang Hana. Dae Bok langsung menghindar dan berkata akan membawa Won ke
rumah.
Selesai menonton video, Hana bersantai di tempat tidur. Dia
teringat saat seorang wanita memanggil Won ‘Oppa’. Hana jadi berpikir, apakah
tidak ada pria yang bisa dia ajak berkencan? Muncul lah satu persatu pria fantasi
Hana.
Pria fantasi pertama, Chu Sung Hoon, seorang Atlit yang
penuh perhatian. Tapi… wanita idealnya adalah model? Ha! Eleminasi!
Muncul pria fantasi lain, Yoong Sang Hyun yang bernyanyi
untuk Hana. Akh… Hana bahagia sekali mendengarnya. Dia adalah seorang composer,
tapi… dia terlalu populer dikalangan wanita. Dan juga sudah menikah. Eleminasi!
Yang ketiga adalah Ohn Joo Wan yang tiba menari aneh di
depan Hana. Akh… seorang CEO Shoping Mall. Orang yang pandai dan penuh
perasaan. Tapi… dia adalah pria pelit yang berhati dingin? Eleminasi!
Hana frutasi dan Sung Jae pun muncul dalam fantasinya dengan
senyum manis di wajahnya, Hana terpesona. Tapi Hana… dia lebih muda 8 tahun
darimu! Hana tidak bisa memilihnya. Hana mengeleminasi Sung Jae dengan
terpaksa.
Apakah tidak ada seorang pria pun yang benar-benar di
kenalnya? Dan saat menoleh kesamping dan Won di tempat tidurnya. Dia pun tersenyum
manis pada Hana, senyum khas nya. “Wonnie??” Heu… “Kau… bahkan lebih…lebih…
lebih… tidak mungkin!” Hana merasa kesal dengan fantasinya sendiri.
Ibu memanggil Hana untuk makan, dengan malas-malasan dia
akhirnya keluar kamar dan turun ke bawah. Hana kaget saat melihat Won ada
disana, dengan senyum yang sama seperti yang ada dalam fantasinya. Won
melambaikan tangan padanya. Hana bingung mengapa Won ada disana?
Ibu berkata, dia cemas Hana tidak suka makan sendirian, jadi
mereka memanggil Won. Memangnya Ayah dan Ibu akan pergi kemana? Tentu saja ke
toko, dan Dae Bok juga ikut. Ayah menitipkan Hana pada Won. Hana mendekati meja makan dan menyapa Won, dia melihat
hidangan di meja makan. Nasi goreng bentuk hati? Selalu saja, orang tuanya
berlebihan seperti itu!
Akhirnya Won dan Hana mencampurkan nasi mereka dalam mangkok
dan memakannya bersama sambil menonton
tv. Hana bertanya apakah Won tidak pergi bersama gadis yang memanggilnya ‘Oppa’
itu? Won terdiam dan berkata dia hanya hobae nya. Apakah boleh seorang sunbae
dipanggil Oppa oleh hobae nya? Bukankah pekerjaan Won itu bukan pekerjaan
sembarangan?
Akh.. itu karena dia masih muda dan senang bermain-main. Memangnya
berapa umurnya? Sepertinya 25 tahun. Hana langsung menatap sinis membuat Won
bertanya memangnya anak itu (Sung Jae) memanggil Hana apa sih? Ketua Tim, karena
itu adalah jabatannya. Hubungan antara pria dan wanita itu dilihat dari sebutan
masing-masing. “Jika kau adalah Sunbae nya, dia harus memanggilmu sunbae-nim.
Kenapa harus Oppa??!” Hana tampaknya tidak suka mendengar So Eun memanggil Won
dengan sebutan Oppa.
Won merasa tidak masalah dengan hal itu. Memangnya jika Sung
Jae nanti memanggilnya Hana dengan sebutan Hana-ssi atau Noona, Hana tidak akan
mengijinkannya? Tidak! Hana adalah wanita yang memisahkan antara urusan pribadi
dan pekerjaan. Won tersenyum kecil mendengarnya.
Hana sibuk menonton TV dan tertawa saat melihat adegan lucu,
Won mendapatkan telepon dan menutup mulut Hana yang berisik karena dia tidak
bisa mendengar siapa yang menelpon.
Won dan Hana pergi belanja sayuran bersama di supermarket.
Mereka sangat kompak dan keduanya tampak sangat menikmati acara belanja itu.
Ternyata Mi Hyang yang menelpon Won dan memintanya untuk membeli sayuran serta
bahan-bahan lainnya karena dia akan membuat makanan untuk Mir MBLAQ, idolanya.
Won merasa Mi Hyang berlebihan, jika dia mencintainya kenapa bukan dia saja
yang belanja sendiri. Won berkata ini yang terakhir kalinya.
Hana berkata, Won mengatakan hal itu ketika terakhir kali Mi
Hyang meminta bantuannya. Tapi dia yakin Won pasti akan melakukannya lagi di
masa depan. Hana tau kan bagaimana Mi Hyang jika sudah merajuk, Won bahkan
tidak bisa menolak.
Yah Hana tahu itu, Won memilih menahan diri, karena jika itu
Hana, dia sudah berdebat dengannya. Itu karena kepribadian Won memang baik.
Karena itulah, dia bisa berteman dengan Hana selama 17 tahun. Hah? Sepertinya
Won salah pengertian, Hana lah yang menerima Won, Hana tahu benar betapa
kasarnya Won, orang-orang saja yang tidak tahu.
Won memilih sebotol anggur untuk Mi Hyang. Hana protes,
mereka telah 17 tahun tinggal bersama, mengapa Won tidak tahu juga apa anggur
kesukaan Mi Hyang? Hana mengembalikan Anggur yang Won pilih dan memilih Anggur
untuk Mi Hyang.
Saat membongkar belanjaan Mi Hyang kagum, sejak kapan Won
ingat anggur kesukaannya? Won memberikan acungan jempol pada Hana karena telah
memilihkan anggur yang tepat. Mi Hyang meminta Won dan Hana untuk membantunya
memasak makanan kesukaan Mir MBLAQ.
Won merasa tidak habis pikir, memangnya si Mir, Milk, atau
siapapun namanya itu akan ingat pada kakak sepupunya itu jika dia terus
memasakan makanan untuknya? Won tidak tahu saja bagaimana Mir, dia itu sangat
menyukai makanan yang dibuat Mi Hyang. Bahkan Managernya memintaku untuk
menjadi ketua fansclub nya. Heu… tapi menurut Won, itu sih karena si manager
saja yang ingin makan masakan Mi Hyang, dia menyebutkan makanan yang telah
dibuatkan Mi Hyang untuk Mir, sama sekali tidak seperti makanan kesukaan para
Idol.
Mi Hyang jadi berpikir, mungkin kah begitu, dia harus
mengkonfirmasikannya secara langsung. Hana langsung mendatangi Mi Hyang dan
minta disuapi oleh makanan yang sedang di buat Mi Hyang. Akh.. rasanya sangat
enak. Hana berkata jika dia jadi Mir, dia tidak akan ragu untuk menikahi Mi
Hyang. Akhh… mengapa Hana seperti itu, membuat Mi Hyang melambung saja.
Won protes, apakah Hana tidak tahu berapa jauh perbedaan
umur Mi Hyang dan idolanya itu. Mi Hyang mulai menghitung, rasanya tidak
terlalu jauh.. tapi.. apa pentingnya umur. Benarkan Hana? Hana setuju dan
bertanya, Seandainya Mir mengajak Mi Hyang untuk berkencan dengannya, apakah Mi
Hyang akan menerimanya? Akh… Hana terus saja membuat Mi Hyang kesenangan. Dari
tempatnya, Won menatap Hana penuh arti saat gadis itu tertawa bersama Mi Hyang.
So Eun melihat seorang Nenek yang kesulitan mengangkat
barang bawaannya. Dia menawarkan diri untuk membantu. Tapi roda tas itu rusak,
jadi susah untuk di seret. So Eun menyimpan kopernya dan mengangkatkan tas itu
untuk si Nenek, itu kan berat? So Eun bilang tidak apa-apa.
Won melihat apa yang So Eun lakukan untuk si Nenek, dia
menghampiri mereka dan mengambil tas itu dari tangan So Eun. Won yang akan
membawakannya. So Eun jadi tidak enak dan berkata, kalau begitu dia akan
menmbawakan koper Won. Itu bagus. Tapi… mana koper So Eun? Akh… dia
melupakannya. So Eun pergi untuk mengambilnya, tapi dia kembali lagi dan
membawa koper Won bersamanya saat dia akan mengambil kopernya yang tertinggal
di belakang. Melihat kelakuan kikuk So Eun, sekali lagi Won tersenyum karenanya.
Hana sibuk mengatur display di toko sepatu dengan batuan
Sung Jae. Sekali waktu Hana hampir menjatuhkan sebuah sepatu dan saat mencoba
mengambilnya Sung Jae tidak sengaja menyentuh tangan Hana. Mereka jadi
canggung, untung ada pelanggan yang minta diambilkan nomor lain dari sepatu
yang sedang dia coba. Hana pun pergi ke ruang penyimpanan, dan Sung Jae
menyusulnya saat ada pelanggan lain yang minta diambilkan nomor lain juga.
Saat Hana akan mengambil dus sepatunya, Sung Jae berkata
biar dia saja yang mengambilnya, dia melihat Hana menggunakan Heels, dia cemas
Hana jatuh atau sesuatu. Hana gugup saat
dia dan Sung Jae berdekatan satu sama lain di lorong sempit itu. Mereka saling
memandang, dan Sung Jae masih memegang pergelangan tangannya. Hingga Sung Jae
melepaskan Hana dan mengambil sepatu yang diminta pelanggan.
Sung Jae tidak melepaskan pandangannya dari Hana, bahkan
saat dia sibuk melayani pelanggan, dia melihat Hana memukul-mukul betisnya,
pegal karena bekerja menggunakan Heels. Maka saat toko tutup, Sung Jae
memberikan sandal pada Hana, berkata dia meminjamnya dari manager toko. Hana
merasa terharu dan terlihat sangat gembira saat memakainya.
Akhirnya Sung Jae mengantarkan Hana pulang. Won yang keluar
untuk membuang sampah melihat mereka berdua. Dia bahkan memperhatikan Hana yang
memakai sandal, dan Sung Jae membawakan septunya.
Hana berkata pada
Sung Jae, pasti tidak menyenangkan yah karena bekerja seharian di
departemenstore. Jika Sung Jae tertarik pada bisnis pembuatan sepatu, dia akan
berbicara dengan Kepala department. Sung Jae merasa dia menyukai pekerjaannya
yang sekarang. “Berkat Noona, aku belajar banyaK” Hana langsung tercengang saat
mendengar Sung Jae memanggilnya Noona.
Sung Jae berkata, jam kerja sudah habis, Hana bukan Ketua
Tim dan dia juga intern. Hana tampak gugup, tapi berusaha tidak menunjukkannya.
Bingung harus mengatakan apa akhirnya berkata jika mereka sudah sampai. Hana
akan masuk, jadi Sung Jae bisa pergi.
Tapi saat Hana berbalik, dia melihat Won yang sejak tadi memperhatikan
mereka berdua di depan rumahnya. Hana langsung tersenyum lebar dan
memanggilnya, “Wonna… apa yang kau lakukan?” Won menghampiri mereka dan berkata
dia keluar untuk buang sampah. Dengan canggung, Hana memperkenalkan Sung Jae
pada Won sebagai intern di tempat kerjanya. Orang yang pernah dia ceritakan,
“Aku... Bocah..” Hana memegang tangan Won, memintanya untuk tidak mengatakan
itu.
Hana mengenalkan Won sebagai temannya pada Sung Jae, dan Won
berkata dia sudah sering mendengar tentang Sung Jae yang sering membantu Hana.
Sung Jae berkata, malah dia yang banyak belajar dari Noona. Untuk menghilangkan
kecanggungan itu, Hana berkata Sung Jae bisa pergi sekarang, dan sampai
berjumpa lagi besok.
Tinggallah Hana dan Won yang berakhir dengan saling
tersenyum canggung, Hana tampak bingung dan berniat masuk ke dalam rumah,
jadilah Won juga berjalan menuju rumahnya. Tapi saat mereka akan membuka pintu
pagar, Won menatap Hana yang juga menatapnya dan mengajak Hana untuk mengobrol.
Akh… sadar dua sahabat ini >.<
Hana bertanya pada Won, bagaimana menurut Won tentang Sung
Jae? Seperti yang Hana katakan, dia seperti anak jaman sekarang pada umumnya.
“Dia begitu berani, saat mengantarku pulang tadi dia
memanggil ku Noona dan berkata jika diluar jam kantor Aku bukan Ketua Tim dan
dia bukan Intern” Hana tertawa malu-malu saat mengatakannya. Dan merasa Sung
Jae sangat lucu dengan bersikap seperti itu.
Won menatap Hana, merasa aneh pada sahabatnya itu, “Apa ini?
Kau berdebar karena anak itu?” Hana menyangkal. Tapi Won memberikan tatapan tak
percaya padanya dan akhirnya Hana bingung sendiri dan berkata dia juga tidak
tahu.
“Apa ini? Kau menganggapnya sebagai pria setelah dia
memanggilmu Noona?”
Bukan begitu. Hana hanya merasa dia adalah anak yang tampan
dan pekerja keras, serta memperlakukannya dengan baik. Nah kan? Hana merasa
berdebar karena Sung Jae. Hana kesal dengan tuduhan Won dan berteriak, “Yak! Emang
berapa umurku sampai harus berdebar karena anak laki-laki seperti dia?!!”
Lalu kenapa Hana diam saja saat Sung Jae memanggilnya Noona,
padahal sebelumnya Hana bilang dia adalah wanita yang memisahkan urusan pribadi
dan pekerjaan. Hubungan antara wanita dan pria ditentukan oleh cara mereka
saling memanggil. Hana kesal Won membalikan kata-katanya dan dia berteriak lagi
pada Won.
Baiklah Won tidak akan mempermasalahkannya. “Baiklah. Teruskan
saja. Karena akhirnya jadi seperti ini, kejarlah pria muda itu, dan nikahi dia
tahun depan. Lahirkan anak kembar dan berbahagialah… teruskan saja hidupmu
seperti itu” Hana kesal mendengar kata-kata Won tapi dia tidak tahu harus
membalas apa.
“Akh.. Apakah aku harus segera menyediakan uang 5000 dolar
itu? Bisakah aku membayarnya dengan mencicil?” Hana sudah tidak tahan mendengar
Won yang terus mengejeknya, dia mencekik leher Won dan memelintir lehernya. Hana berkata dia tidak menerima cara mencicil, Won
harus membayarnya secara tunai. Bahkan dalam keadaan leher yang dipelintir, Won
masih bisa mengoceh berkata dia akan mencicil 100 dolar setiap bulan. Hana
semakin kencang memelintir leher Won hingga Won tidak tahan lagi dan minta di
lepaskan.
Hana menugaskan Sung Jae untuk mengecek barang di pabrik
daripada membawanya bekerja bersamanya. Hari itu hujan. Hujan di musim panas,
penerbangan Won dibatalkan untuk pertama kalinya sejak dia bekerja di
perusahaan Airlines itu. Min Guk merasa itu adalah hari yang bersejarah,
sepertinya mereka perlu merayakannya? Min Guk mengajak Won minum bersama, tapi
Won menolaknya.
Won mengirim SMS pada Hana, dan mengajaknya untuk makan
ceker pedas bersama. Tapi Hana sedang sibuk melayani pelanggan di toko sepatu,
dan merasa kehilangan Sung Jae yang tidak ada untukn membantunya mengambil sepatu
di ruang penyimpanan.
Tidak mendapatkan balasan dari Hana, akhirnya Won kembali
mengirim SMS, berkata akan menjemputnya di kantor. Dan itu memang sudah jam
pulangnya Hana. Karena hari hujan, Hana menunggu di depan gedung sambil
menikmati hujan. Min Ji datang dan ikut menunggu. Sebuah mobil datang, Ho Joon
yang menjemput Min Ji. Hana merasa tidak nyaman dan berusaha tidak
menunjukkannya, tapi matanya jelas memperlihatkan luka dan rasa tidak nyaman.
Namun dia tidak ingin memperlihatkan itu pada Min Ji apalagi Ho Joon.
Hana melihat seorang wanita yang masuk ke dalam taksi dengan
payungnya. Dia tidak membawa payung. Dia memilih untuk merobos hujan dan
menunggu taksi, tapi tak ada taksi yang lewat. Namun… tiba-tiba saja ada
seseorang yang memayunginya.
Itu bukan Won, karena dia masih ada di sekitar tempat
kerjanya. Mengecek apakah Hana membalas SMS nya, dan saat itu seseorang
memanggilnya, “Oppa” So Eun berlari kecil dan masuk kedalam payungnya. So Eun
tersenyum padanya.
Lalu siapa yang memayungi Hana? Tentu saja dia adalah Sung
Jae.
***
Yang paling mengesankan di episode 2 ini adalah epilognya,
flash back yang berbeda dari beberapa Scene flash back antara Hana dan Won.
Won bukan tidak sengaja terus terlambat keluar rumah, tapi
dia sengaja menunggu Hana keluar duluan dan barulah keluar sehingga akhirnya
dia kalah dan dengan sukarela membelikannya roti bakar.
Saat bermain game bersama teman-teman sekelasnya. Hana yang
terakhir naik dipunggung Won sebenarnya hampir jatuh, tapi dia menahan Hana
dengan tangganya sehingga Hana tidak jatuh dan akhirnya anak laki-laki lah yang
kalah.
Lalu saat mereka bertemu di depan rumah sebelum pergi kencan
buta. Setelah keduanya mengambil jalan masing-masing. Won berbalik menatap Hana
dan memperhatikan ikatan rambutnya dengan seksama dan tersenyum melihatnya.
Jadi… saat acara kencan buta itu Won sudah mengenali ikat rambut Hana, dan
sengaja mengambilnya agar mereka bisa berkencan?
Ommo… Wonna… sudah sekian lama kau mencintai Hana… lalu
mengapa aku selalu mengatakan tidak akan pernah mencintainya bahkan jika mereka
berdua terdampar di pulau terpencil sekalipun.
***
Aku rasa di episode 2 ini, porsi nya Sung Jae kok lebih
banyak dari Won yah? Iya sih… dia kan
cowok baru yang menggetarkan hati Hana, tapi yah… sudahlah… moga episode ke
depannya Scene Won dan Hana di perbanyak lagi.
Lucu banget pas Hana memikirkan pria-pria fantasinya. Gil Ra
Im ketemu OSKA lagi nih ceritanya, hahaha… dan Ohn Joo Wan, OMG, kocak banget
berpose kek gitu, itu Jo Bo Ah gak ilfeel liat cowoknya jadi kek gitu? Hahaha…
Yang tersweet adalah saat Hana memikirkan Won juga, artinya
dia sebenernya juga suka kan sama Won? Tapi dia memblocking hatinya untuk itu
karena mungkin teringat kata-kata Won yang tidak akan pernah mencintainya. Jadi
meskipun dia mengatakan Won adalah yang lebih lebih lebih tidak mungkin, tapi
dia tidak mengatakan Won di eliminasi. Trus kaget banget pas tiba-tiba liat Won
ada di meja makan rumahnya.
Ntah kenapa aku masih merasa kata-kata Won ke Hana agak
kejam dengan bilang tidak akan pernah mencintainya. Seperti yang Hana katakan
itu jadi semacam kutukan untuk Hana, kata-kata Won benar-benar tertanam di
dalam hatinya dan membuat alam bawah sadar Hana menjadi tidak percaya diri
untuk bisa dicintai secara sederhan. Ayah Hana saja sampe bilang, Hana itu baik
dalam melakukan segala hal lalu kenapa selalu tidak beruntung memilih pria,
seolah ada yang salah pada Hana yang membuat hubungannya dengan para pria itu
tidak berjalan lancar, mungkin kah itu efek dari ketidak percayaan dirinya
karena kata-kata Won?
Aku kok suka yah sama karakter Lee So Eun… suka juga liat
scene dia godain Won dengan pesona cute dan warm nya. Choo Soo Hyun manis
banget disini, mungkin setelah mereka pacaran nanti pun aku akan menikmati
Scene Won dan So Eun, semoga saja di episode yang akan datang dia tidak akan
menjadi tipe SLF yang nyebelin seperti di drama romcom kebanyakan^^
Tentang keluarga Won, Hana bilang Won dan Mi Hyang tinggal
serumah selama 17 tahun, tapi Won dan
Hana sudah bertetangga sejak kecil kan? Bukan hanya sejak 17 tahun lalu?
Keluarga Won, katanya ada di Kanada, kapan mereka pergi? 17 tahun lalu? Semoga
itu akan dijelaskan nantinya, karena bisa jadi itu juga salah satu indikasi
kenapa Won ngomong kejam ke Hana.
Akh… satu lagi… Na Young, kenapa wajah Won berubah gelap
saat dia melihat foto dirinya bersama Hana dan Na Young? Padahal pas liat foto
dia dan Hana hanya berdua, dia ceria banget lho… apa Na Young penyebannya
kenapa Won bilang gak bisa cinta sama Hana? Dan buku Puisi The Love of One Eyed
Fish nya muncul lagi….
Halah… ini Won jadi misterius gini deh, bahkan aku juga
bingung tentang kerjaan dia yang jadi Asisten Kepala Kabin. Padahal pas SMA kan
dia keknya ambisi banget pengan jadi Sutradara, pasti ada sesuatu yang
membuatnya meninggalkan cita-cita itu kan?
ommo ommo... keren unnie... semangat lanjutt terus.....
BalasHapuskalo menurut aq sii kekny won ampe ngekeuh bgt ga mu ama ha na fktor utmanya na young deh .. pi mtifna blom tau sii ... hehehe
Penasaran kelanjutannya apa,
BalasHapusCeritanya seru banget!!!
Seneng banget pas L muncul>,<
Eonni semangat nulis, fighting!!!
Jadi penasaran seperti apa kelanjutannya..
BalasHapusPaling suka epilognya, manis bangeet.. :")
BalasHapusaku suka drama ini.... seneng bgt bacanya,,
BalasHapusunnie ku cantik bgt disini, knp cuma da Oska knp ga sekalian kim Joo Won jg (tiba2 jd inget hyun bin) hehe
makasih mba irfa dah buat recapnya
Irfa..mau tanya dong.
BalasHapusIni SLM si L atau jae myung (pinochio)?yg nantinya jd saingannya won.
HJW cantik bgt rambutnya panjang..
Mksh Irfa..
SLM nya Yoon Kyung Sang, yang jadi jae myung di Pinochio, katanya sih kemungkinan dia muncul sekitar episode 5 atau 6, L hanya cameo 3 episode yang akan bikin Hana patah hati
Hapusbaca sinopnya mba irfa aja udah senyum senyum sendiri, apalagi kalo udah nonton dramanya..
BalasHapuswonna, ada apa dengan dirimuuu? ><
yoon gyunsang juga kapan nongolnya? tapi gpp sih, liat L juga emeeesh ^^
Pengen nya L pemeran utama nya... :(
BalasHapusSumpah,,, ak ikutan penasaran ama rasa penasarannya mb irfa...
BalasHapusBanyak teka teki...
Dilanjut ya mbak.... Thanks
Ahhh suara Lee Jin Wook bikin nagih buat nonton drama ini .. besok donlot lagi ahh .. hehe
BalasHapusmakasih mimin udah mau review in....
BalasHapuseh jangan lupa baca juga Sinopsis Drama Korea Terbaru hanya diblog Drama Korea Terbaru dan Film Drama Korea Terbaru