Tensi ketegangan di dua episode
ini agak menurun yah, tidak ada yang mengejutkan bahkan sedikit membingungkan,
aku menantikan aksinya Kang Joo Seon, tapi ternyata Nothing, jadinya kurang berkesan deh jadi penjahat
level tertinggi di Hwajung.
Gwanghae syok saat menemukan buku
laporan penyebab kematian Seonjo di rumah Lee Deok Hyung. Apakah Lee Deok Hyung
mencurigainya? Ya itulah kenyataannya, dan dia sedang melalukan sesuatu dengan
bukti itu, sesuatu yang membuat Gwanghae mungkin harus meninggalkan tahtanya.
Gwanghae kecewa dengan hal itu, karena ternyata Lee Deok Hyung tidak
mempercayainya. Ternyata Gwanghae tidak tahu menahu tentang racun itu, hmmm ini
agak membuatku kecewa. Tapi baiklah aku anggap side evil nya Gwanghae tetap
muncul di episode 1 dengan tidak memberikan minum pada Seonjo atau berusaha
memanggill tabib secepatnya.
Kenyataan bahwa kematian Seonjo
karena di racun saat membuat Gwanghae terpukul apalagi dia tahu jika yang
memberikan racun pada Ayahnya adalah Kim Gae Shi, Gwanghae bahkan membuktikan
hal itu dengan melihat bekas luka memar di tangan Kim Gae Shi, memar yang tidak
menghilang karena dia juga ikut memakan racunnya saat mencicipi semua makanan
untuk Seonjo.
Gwanghae kecewa dan marah,
bagaimana bisa Gae Shin masih berani menatapnya setelah dia melakukan itu pada
Ayahnya? Kim Gae Shi punya alasan untuk itu, tentu saja dia ingin menjaga
Gwanghae agar tetap hidup dan mendapatkan tahtanya seperti yang sekarang
terjadi. Jika Seonjo tidak mati hari itu, maka Gwanghae lah yang mati. Kim Gae
Shi hanya tidak ingin kehilangan Gwanghae dan ingin Gwanghae bisa mewujudkan
mimpinya selama ini. Menjadi penguasa Joseon dan mengubah Joseon menjadi Negara
yang lebih baik.
Kim Gae Shi rela bunuh diri
setelah dikeluarkan dari istana, dia juga akan mengajak Lee Yi Chum untuk
melakukan hal itu sehingga tidak ada yang tahu tentang hal tersebut, tapi…
Gwanghae harus menyingkirkan orang yang tahu tentang masalah ini agar tahta Gwanghae
tidak terusik. Apakah artinya Gwanghae harus membunuh Lee Deok Hyung? Itulah
keingina Kim Gae Shi, namun tentu saja itu adalah keputusan berat bagi
Gwanghae.
Lee Deok Hyung adalah teman
seperjuangannya, mereka memiliki mimpi yang
sama untuk membuat Joseon lebih baik dan mensejahterakan Rakyat, namun karena
seperslisihan di pemerintahan hubungan mereka retak. Gwanghae bahkan berniat
mengajak Lee Deok Hyung kembali ke istana untuk menciptakan pemerintahan yang
bersih dan tanpa kebohongan seperti yang diimpikan mereka selama ini.
Gwanghae lalu bertanya, apakah ini ulah orang
yang sama? Yang mendorong mereka untuk membunuh Yeongchan dan Jung Myung? Kim
Gae Shi terdiam tanda membenarkan. Jadi… yang mengirim racun itu bukanlah Lee
Deok Hyung, menurut Gae Shi, jika memang Lee Deok Hyung tahu pun dia tidak akan
berbuat seperti itu. Gae Shin yakin tujuan orang itu memberi peringatan pada
mereka bahwa Lee Deok Hyung mengetahui perihal kematian Seonjo yang sebenarnya.
Kim Gae Shi mengajak Lee Yi Chum
bunuh diri bersama sebagai hukuman karena mereka telah membunuh Ayah Gwanghae,
tentu saja Lee Yi Chum menolak, setelah apa mereka lakukan untuk Gwanghae
bagaimana bisa dia harus kehilangan segalanya?
Gwanghae memanggil Lee Deok Hyung
ke istana dan mengatakan tentang ada orang yang lebih berkuasa di banding tahta
Raja. Dia juga yang mengatur semua kekacauan ini, termasuk kematian Yeongchan
dan Jung Myung. Apakah Lee Deok Hyung akan tetap melakukan rencananya untuk
mengungkapkan penyebab kematian Seonjo. Lee Deok Hyung meminta maaf karena dia
menjadi orang yang keras kepala. Lee Deok Hyung memilih berselisih jalan dengan
Rajanya itu.
Sebelum pergi Lee Deok Hyung
mengatakan pada Gwanghae agar dia bisa menjaga tahtanya dan menjadi Raja yang
bisa membawa Joseon kea rah yang lebih baik. Tampaknya Lee Deok Hyung tahu apa
yang akan dilakukan Gwanghae setelah dia menolaknya.
Benar. Gwanghae memerintahkan Lee
Yi Chum membunuh Lee Deok Hyung dan membayar dosa mereka dengan memberikan kesetiaan
seumur hidup pada Gwanghae. Kematian Lee Deok Hyung dikabarkan karena terkena
penyakit. Dan orang yang paling terpukul karena hal itu adalah Hong Young,
kelapa Biro Keamanan, Ayah Hong Joo Won.
Apakah Lee Deok Hyung benar-benar
meninggal? Ntahlah… kematiannya kurang meyakinkan, karena setelah mayat itu di
bawa dari rumah Lee Deok Hyung malah di perlihatkan Lee Deok Hyung yang sedang
menatap ibu kota.
Joo Won membaca laporan kasus
kematian putri, melihat bahwa mayat putri tidak ditemukan dia merasa yakin
suatu saat dia bisa menemukan Jung Myung. Untuk meluapkan amarahnya, Joo Won
berdiri di tengah jalan saat Gwanghae sedang keluar dari istana. Dia mengatakan
Gwanghae tidak layak berada di tahta itu, dia tidak layak jadi Raja. Pengawal
menangkapnya, namun saat tahu Joo Won adalah putra Hong Young, Gwanghae
mendekatinya dan memerintahkan pengawal melepaskannya. Gwanghae berkata mata
Joo Won penuh kemarahan, tapi ini bukan saatnya. Joo Won tidak bisa
melakukannya sendirina, dan dia juga masih kecil. Joo Won harus banyak belajar
lagi dan menjadi kuat. Saat itu Gwanghae akan dengan senang hati mendapatkan
tusukan di punggungnya dari Joo Won.
Tahun ke 10 pemerintahan
Gwanghae, 5 tahun kemudian dari setelah Pangeran Yeongchan dan Putri Jung Myung
dinyatakan meninggal. Ratu Inmok di usir dari istana dan berjanji dalam
hatinya untuk membuat Gwanghae merasakan sakit yang sama dengan yang dia alami.
Joo Won telah menjadi pegawai
pemerintahan, namun dia menolak bekerja di pemerintahan walaupun dia adalah Sarjana
yang lulus di peringkat pertama dan memilih bekerjadi di Biro Persenjataan. Dia
adalah seorang yang disiplin dengan pekerjaannya dan bekerja dengan sungguh
untuk menciptaka senjata api yang diinginkan Gwanghae. Sejak 5 tahun yang lalu, Biro Persenjataan
telah berdiri secara resmi dengan dukungan para pejabat yang mayoritas
pendukung Gwanghae.
Keputusan Joo Won bekerja di biro
persenjataan bahkan membuatnya berselisih paham dengan Ayahnya yang membenci
Gwanghae karena kematian Lee Deuk Hyung yang dia percaya bukan karena penyakit.
Joo Won juga tidak menyukai Gwanghae, masih tidak mengakuinya sebagai Raja,
namun dia jelas tahu bahwa impian Gwanghae agar Joseon bisa membuat senjata api
sendiri adalah sesuatu yang menakjubkan, dan dia mendukungnnya, itulah mengapa
dia memutuskan untuk bekerja di Biro Persenjataan dan mau saja di tugaskan
menjadi utusan ke Jepang untuk membeli Belerang secara illegal.
Sayang sekali peran Kang Joo Seon
yang aku nantikan sama sekali tidak terlihat di dua episode ini, dia hanya
mengatur pembuangan belerang yang di pesan Gwanghae dari Jepang sehingga Biro
persenjataan kekurangan bahan baku, selebihnya dia masih belum bergerak lebih jauh lagi untuk
mengoyak pemerintahan Gwanghae, malah beberapa pejabat baru seperti Lee Gwi yang
tempak rese melihat keberhasilan Gwanghae menciptakan senjata api. Dia
ketakutan jika Dinasti mendengar kabar ini hubungan baik Joseon dan Ming akan
hancur dan Ming bisa aja menyerang Joseon dan perang tak bisa lagi
terhindarkan. Hal itu akan sangat menimbulkan
dampak buruk bagi para bangsawan sepertinya yang selama ini membangun hubungan
bisnis yang baik dengan Ming.
Lee Yi Chum sudah naik pangkat,
wajahnya semakin nyinyir dan menyebalkan, tapi Sayang lagi-lagi aksi kejamnya
juga berkurang. Akh… sebenernya bukan salah karakter mereka juga sih, tapi
ceritanya yang menuntut seperti itu, karena di episode 7 dan 8 ini, lebih di
fokuskan juga pada perjuangan Jung Myung di Nagasaki yang ingin kembali ke
Joseon.
Mari bahas tentang Jung Myung
sekilas saja. Jadi setelah ledakan di tambang itu, Jung Myung berhasil tetap hidup, namun karena lukanya
yang cukup parah identitasnya sebagai perempuan terbongkar. Dia akan di jual ke
rumah bordil oleh Maruno. Sebagai pembelaan diri, Jung Myung mengaku bagwa
dirinya putri Joseon. Maruno mungkin bisa saja percaya pada Jung Myung, jika
dia tidak mendengar kabar tentang Putri Joseon dan Pangeran Agung telah dibunuh
Raja Joseon.
Jung Myung syok mendengar
kematian adiknya, dia pasrah dan memilih mati. Dia bahkan meminta Ja Gyung
membunuhnya, namun Ja Gyung berkata jika sebaiknya Jung Myung melakukannya
sendirian. Memilih mati sebagai Putri atau Hidup sebagai budak.
Jung Myung memilih hidup dan karena Ja Gyung
memohon pada Maruno, Jung Myung tetap diijinkan tinggal di tambang dengan
berpakaian sebagai pria walau Maruno dkk tahu Jung Myung adalah wanita. Ja
Gyung yang tidak tahu nama Jung Myung memberinya nama Hwa Yi, nama kakak
perempuannya yang telah tiada.
Kepintaran Jung Myung menjadi
andalan Maruno untuk menyelesaikan masalah di pertambangan juga memperlancar negosiasinya dengan para pembeli
belerang. Selama 5 tahun, Jung Myung hidup sebagai Hwa Yi di Nagasaki, namun
saat mendengar akan ada utusan Joseon yang akan datang ke Edo, keinginannya
untuk kembali ke Joseon menguat kembali.
Jung Myung memaksa Maruno
membawanya ke Edo, padahal perempuan tidak boleh datang ke Edo tanpa ijin
kerajaan, namun Jung Myung tetap bersikeras. Dia bahkan ketahuan oleh Nenek
pemeriksa perempuan yang menyamar jadi pria, namun beruntung untusan Joseon
datang dan membuatnya lolos untuk pergi ke Edo.
Selama di Edo, Jung Myung mencari
celah untuk berhubungan dengan salah satu utusan Joseon, dia bertemu Joo Won
yang sedang mencari pedagang illegal Belerang atas perintah Gwanghae. Jung
Myung membantu Joo Won yang bermasalah dengan salah satu kelompok Preman di
Edo, dia membawa Joo Won melarikan diri bersamanya dan memperkenalkan diri
sebagai pedagang belerang dengan nama Hwa Yi.
Melihat rekasi Joo Won yang
tampak tak tertarik memperkenalkan dirinya, Jung Myung berprasangka, pastilah
seorang bangsawan seperti Joo Won tidak ingin berkenalan dengan seorang budak
sepertinya. Joo Won merasa tidak enak, dan akhirnya memperkenalkan dirinya
sebaga Hong Joo Won, dan Oh! Jung Myung ingat benar siapa itu Hong Joo Won,
pria yang hampir menjadi suaminya?
***
Semoga Hwajung tetap akan menjadi judul yang tepat untuk drama ini, menurut asianwiki Hwajung itu kependekan dari Hwaryeohan Jungchi yang artinya Splendid Politic. Itulah kenapa judul english drama ini jadi Splendid Politic. Tapi melihat episode 8, kok rasanya Splendid Politic nya makin tidak terasa yah? Kenapa malah Jung Myung jadi pusat ceritanya coba ikh? Mentang-mentang dulunya drama ini mau dikasih judul Princess Jung Myung, heu...
Jujur aja, aku kurang suka sama karakter Jung Myung, iya sih dia pintar, tapi pikirannya dangkal. Mungkin karena aku pendukung Gwanghae 10000 % kali yah, jadi melihat Jung Myung menderita aku biasa aja liatnya, soalnya pernah melihat putri yang hidupnya jauh menderita dari dia, tapi gak cengeng begitu. Dan aku takjub sama Ja Gyung pas dia nyuruh Jung Myung bunuh diri aja, dan seperti yang aku duga, dia gak akan berani (soalnya kalo Jung Myung nya meninggal drama ini kan tamat ;p)
Liat komen netizen pedes-pedes ya sama akting nya Lee Yeon Hee dan Seo Kang Joon, yah kalo dibandingkan cast lain sih memang mereka masih kaku, semoga kedepannya lebih baik aja deh. Belum sempet nonton episode 9 dan 10 nya, katanya makin banyak yah scene Jung Myung nya yah? Jangan-jangan nanti drama ini ganti judul jadi Hwayi deh, nama lain Jung Myung yang dikasih Ja Gyung ;p.
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
hihihi, sama mbak...
BalasHapusdari awal nganggepnya juga gwanghee itu turut dalam pembunuhan ayahnya karena dia tidak segera menolong sang ayah waktu keracunan
dan emang udah mulai kurang respect waktu jungmyung keluar istana...
mungkin nanti waktu ketemu orabeoninya lagi kali ya?
pingin tau gimana aksinya buat merebut tahta itu
trus bakalnya ino juga belum ada, jadi belum kerasa gregetnya
yah, anggap aja kita diberi waktu menghela nafas :P
resiko mah alur seperti ini di drama 50 episode
kalo dicepetin intrik politiknya (padahal saingan gwanghee belum ada) mungkin takut ganjil juga
entahlah
Mbak, episode 9 sama 10 lbih bagus...
BalasHapusMba lnjutanx mn kan uda lbih 20 episode
BalasHapus