Selasa, 30 Juni 2015

The Time We Were Not In Love Episode 2

Dalam hidup setiap orang akan ada sebuah masa yang menjadi titik balik dalam hidupnya. Hana datang ke acara pernikahan mantan pacarnya Ho Joon untuk emmpertahankan martabatnya, namun semuanya menjadi kacau karena Won yang membuat keributan. Hana menjadi tersudutkan.

Semua orang di kantornya menyalahkannya. Boss nya berkata jika Min Ji adalah keponakan istri Presdir perusahaannya. Ho Joon dan Min Ji pun menyalahkannya, tim desain pun berkata jika dengan kepribadiannya itu Hana pantas dicampakan. 

Hana semakin tersebut dan hampir terjatuh ke rel kereta api, untuk menyelamatkan diri dia memegang dasi Boss nya. Min Ji mempersiapkan sebuah gunting membuat Hana berteriak, “Andewww!”

Tentu saja itu hanya mimpi buruk Hana. Kenyataannya Hana sedang tertidur di dalam kereta dan bermimpi buruk di sudutkan semua orang, sampai dia memegang erat tas salah seorang penumpang di sampingnya. Hana terbangun saat orang itu menegurnya. Hana jadi malu di buatnya.

Semua ini salah Won! Saat membeli kopi, Hana menelpon Won untuk mengeluhkan mimpi buruknya, jika saja Won tidak memukul Ho Joon hari itu, dia tidak akan mimpi buruk seperti itu. Hana merasa frustasi, sebentar lagi Ho Joon dan Min Ji akan pulang dari bulan madu, apakah dia harus cuti beberapa hari? Won berkata mengapa Hana begitu peduli? Tentu saja, orang-orang bahkan sedang bertaruh apakah dia akan mengundurkan diri atau tidak. Sigh, orang-orang di kantor Hana sungguh memiliki banyak waktu luang. Itulah.. Hana juga korban disini, padahal orang yang membutuhkan penghiburan adalah dirinya kan?

Hana mengambil kopinya, tanpa dia sadari ada seorang pria muda yang memperhatikannya sejak tadi dan menyadari Hana meninggalkan berkasnya. Won menyarankan agar Hana pergi bekerja dengan tenang dan tidak membesar-besarkan masalah ini, lagi pula dia kan pandai berakting. Itu memang mudah untuk diucapkan.

Pria muda tadi memanggil Hana dan memberikan berkasnya yang tertinggal. Saat Pria itu bertanya apakah Hana mengingatnya, Hana memutuskan hubungan teleponnya dengan Won. Pria tidak menyangka mereka akan bertemu lagi, Hana sama sekali tidak mengingatnya, dan dia pun berpikir apakah pria itu sedang mencoba merayunya? Seorang pria muda dan tampan? Hana jadi bangga sendiri.

Hana meminta maaf karena tidak bisa mengingat pertemuan mereka, dia berterimakasih karena telah mengembalikan berkasnya dan pamit pergi dengan ‘cantik’ bahkan berusaha berjalan seanggun mungkin saat menjauhi pria itu. Hana tersenyum bangga, dia tidak sangka jika seorang pemuda muda dan tampan akan terpesona padanya.

Melihat angka penjualan sepatunya, Hana merasa tidak percaya padahal mereka sudah melakukan special event selama satu minggu penuh. Asisten Hong mengatakan jika itu semua karena Sepatu Go Yeon Jung, apa gunanya menjual banyak sepatu seharga 10 dolar jika mereka tidak bis menjual ratusan sepatu seharga 100 dolar. Hana cemas, Asisten mencoba menghibur jika Boss nya akan memahaminya karena itu bukan salah Hana.

Tapi ternyata, Boss menyalahkan Hana karena tidak mengecek kondisi Model nya dulu sebelum mereka menandatangani kontrak. Hana minta maaf, apakah masalah akan selesai dengan minta maaf. Boss nya menjadi bertambah stress karena masalah itu dan juga apa yang Hana lalukan di pernikahan Ho Joon? Bukan kah dia sudah memperingatkan agar Hana menjaga perilakunya dan tidak membuat rekan kerjanya merasa tidak nyaman.

Hana kembali ke kantornya dan berniat berusaha membuat rencana lagi untuk meningkatkan penjualan. Dia kehilangan kacamata dan berusaha mencarinya di kolong meja. Saat itulah Asisten Hong datang bersama seorang intern baru. Asisten Hong heran Hana tidak ada di mejanya, dan saat Asisten Hong memanggilnya kepala Hana terbentur meja membuat asisten Hong jadi malu.

Asisten Hong memperkenalkan si Intern baru, Hana kaget melihat Intern yang di bawa Asisten Hong. Pria muda dan tampan yang merayunya tadi? Dia memperkenalkan diri dengan nama Ki Sung Jae. Asisten Hong meracau tentang ketampanannya, dan Hana mengisyaratkan agar dia berhenti. Hana memperkenalkan diri sebagai Kepala Bagian tim Marketing dan Asisten Hong yang akan memberikan pengarahan pada Sung Jae selama dia bekerja di kantor, saat ada tugas lapangan, dia akan ikut dengan Hana atau Hyun Seo.

Asisten Hong membawa Sung Jae pergi untuk memberi pengarahan. Hana mencoba mengingat siapa Sung Jae, dan akhirnya dia mengingatnya. Sung Jae pernah membantunya saat dia membawa setumpuk dus sepatu di departemen store. Bahkan saat itu Sung Jae tersenyum manis padanya. Hana jadi penasaran pada sosok Sung Jae bahkan mengintipnya yang sedang diberi pengarahan dari kantornya.

Won sedang mempersiapkan beberapa catatan sebelum meeting, sementara Min Guk dan Dong Gun sibuk melihat foto wanita yang menjadi pasangan kencan buta Woo Jin. Semuanya cantik, tapi kan itu hanya foto. Woo Jin berkata semuanya secantik itu, tapi… mereka semua tidak ada yang menggugah hatinya dan dia mulai mengatakan alasan mengapa tidak satupun diantara mereka yang menarik hatinya bahkan si cantik Kim Ji Won sekalipun. Won hanya tersenyum melihat tingkah laku para hobae nya itu dan dia kembali pada pekerjaannya.

So Eun datang membawakan minuman untuk semua orang. Es Mocha untuk Won, Esspresso untuk Woo Jin, Latte untuk Min Guk dan Ice Americano untuk Dong Gun. So Eun membawakan semua itu atas dasar pengetahuannya pada kopi kesukaan semua Sunbae nya. Won tersenyum melihat pengertian So Eun, sementara yang lain memuji So Eun memiliki selera yang bagus. Tak lupa So Eun juga membawakan minuman untuk Mi Hyang, sepertinya itu jus dan menyimpannya di atas meja.

Dong Gun bertanya pada Woo Jin, bagaimana pendapatnya tentang wanita dengan selera yang bagus (seperti So Eun).  Min Guk berkata, So Eun tidak cocok untuk Woo Jin, wanita seperti So Eun cocoknya dengan Won. Woo Jin protes, Kenapa? Kepribadian Won yang sinis dan dingin membutuhkan wanita yang cerdas dan pengertian seperti So Eun, benarkan sunbae-nim? Min Guk bertanya pada Won. So Eun tersenyum mendengarnya dan Won hanya berkata agar mereka berhenti. Tapi Min Guk tak bisa dikontrol dan terus menggoda Won dan So Eun. Won kesal dan menggebrak meja. Dia menatap So Eun seolah ingin minta maaf.
 
Mi Hyang dan para pramugari lain datang. Mi Hyang menemukan minumannya dan bertanya apa itu? Dia ingin kopi. Semua orang langsung menyodorkan kopi mereka padanya, kecuali Won ;p

Hana dan Sung Jae pergi untuk melakukan tugas lapangan. Sung Jae bertanya apakah setiap mereka akan keluar kantor seperti itu? Itu adalah tugas mereka untuk meningkatkan pendapatan toko. Hana berterimakasih untuk yang waktu itu. Akh.. Hana sudah mengingat kejadian di departemen store yah? Hana minta maaf karena waktu itu tidak sempat berterimakasih, untuk mereka bertemu lagi.

Sun Jae berkata saat itu dia berpikir Hana seumuran dengannya. Makanya tadi pagi dia berniat menegurnya, Hana kaget, dan Sung Jae menjelaskan bahwa dia hanya berpikir jika Hana seumuran dengannya. Sekarang dia meminta bimbingan dari Hana agar bisa bekerja dengan serius di bidang fashion marketing.

Seorang pelanggan datang ke toko untuk protes, minta uangnya di kembalikan karena sepatunya tidak muat. Hana melihat sepatu itu sudah terlalu lama dipakai jadi mereka tidak bisa melakukannya. Pelanggan itu tidak peduli dan ingin uangnya kembali. Hana bertanya sebelah mana yang tidak muatnya. 

Pelanggan itu jadi marah, Hana membuka sepatu si pelanggan dan mengecek bentuk kakinya dimana bagian belakangnya lebih tebal dibanding bagian depan kakinya, pantas saja dia merasa sakit saat memakainya. Hana berkata jika mereka akan memperbaiki sepatunya dengan menyesuaikan bentuk kaki si pelanggan. Karena pelayanan Hana, si pelanggan pun setuju. Manager toko terkesan pada cara Hana menangani pelanggan, dia pun bersedia berbagi ide dengan Hana untuk meningkatkan penjualan toko.

Sung Jae yang ada disana menatap takjub pada cara kerja Hana, bahkan mengatakan bahwa tadi Hana sangat mempesona ketika mereka ada di ruang penyimpanan. Sung Jae merasa dia sepertinya dia tertarik pada Hana. Mendengar hal itu Hana tersenyum kecil, namun gugup juga saat turun dari tangga dan Sung Jae menghalangi jalannya untuk pergi dari lorong sempit ruang penyimpanan.

Hana lembur lagi, hingga tanpa dia sadari semua orang sudah pulang, seperti biasanya. Tiba-tiba Sung Jae muncul dan membawakan snack dan minuman untuknya. Sung Jae berkata tidak baik seorang wanita sendirian sampai larut malam seperti itu, jadi dia akan menunggu Hana sampai selesai. Hana bingung dengan sikap Sung Jae tapi dia juga tidak bisa mengatakan apapun.

Pulang kerja, dia menelpon Won untuk menceritakan tentang sikap Sung Jae padanya. Apakah itu karena dia masih muda? Memang berapa umurnya? 26 tahun. Masih anak-anak. Tapi Sung Jae sama sekali tidak terlihat merasa tidak nyaman saat bersama Hana, apakah Won tahu apa yang dia ucapkan saat dia menunggui Hana lembur? “Sangat berbahaya bagi seorang wanita untuk sendirian” bukan kah itu lucu. Wah… Anak itu benar-benar bisa bersosialisasi dengan baik, Won berkomentar. Lalu apa yang Hana lakukan? Alam bawah sadar Hana ingin memarahinya, tapi akhirnya dia hanya membiarkannya saja.

Won berkata, Hana terlalu jauh menganggapi hal ini, dimana Won, kemungkinan Sun Jae melihat Hana sebagai seorang wanita adalah 1 %, jadi sebaiknya Hana sadar! Hana kesal dan menyerang Won, pasti Won iri kan? Won tidak populer di kalangan hobae wanitanya, karena terlalu keras dan membosankan. Sementara Hana dicintai Intern baru, karena itulah Won mengejek nya. Benarkan? Won menyangkal dan berkata dia juga populer, kalau tidak percaya, Hana datang saja. Hana tidak peduli dan menutup telepon.

Won jadi kesal karena kata-kata Hana barusan, dan saat itu, ada yang memanggilnya, “Sunbae” Won menoleh dan disana ada So Eun yang tersenyum padanya.

Ternyata So Eun memintanya untuk duduk berdampingan di dalam bis. Ketiga rekan kerja Won terlihat senang melihat hal itu, dan mengacungkan jempol mereka membuat Won sebal.

So Eun berterimakasih untuk bantuan Won waktu itu, saat itu dia tidak tahu bagaimana menangani penumpangnya. Won berkata itu bukan masalah besar. Tapi bagi So Eun itu sangat penting. Sebenarnya So Eun ingin mengajak Won makan karena kejadian itu, apakah Won mau? Won ragu-ragu untuk menerimanya, tapi kemudian dia teringat pada kata-kata Hana tentang dirinya yang tidak populer dan akhirnya dia menerima ajakan So Eun membuat gadis itu sangat gembira karena bisa makan bersama Won.

Di sebuah restoran, So Eun memperagakan bagaimana cara memasak makanan yang akan mereka makan, Won tampak takjub, namun kaget saat So Eun menyodorkan makanan yang tadi dia panaskan. Won berkata dia akan makan sendiri, tapi So Eun mengatakan Won telah mempermalukan tangannya, jadi.. “Aaaa..” Won bingung dan merasa tidak enak juga. Dia melihat kanan kiri dan menerimanya. So Eun tersenyum, dia tampak benar-benara bahagia.

Hana mendapat SMS dari Sung Jae saat dia sedang mencari informasi tentang Go Yeon Joong di rumahnya. Di SMS terakhir Sung Jae, dia menggunakan tanda hati membuat Hana berpikir seperti menerima SMS dari pacar saja. Apakah mungkin Sung Jae itu…? Tidak.. tidak…

So Eun kaget saat Won bercerita jika Kepala Kabin, Choi Mi Hyang adalah penggemar berat Mir MBLAQ, dia sama sekali tidak seperti itu. Saat bekerja memang tidak terlihat, tapi di rumah dia seperti gadis kecil. Jadi Won dan Mi Hyang itu sepupu yah? Berarti saat di rumah Won memanggilnya Noona? Begitulah. So Eun merasa iri, karena dia anak tunggal, tidak ada seorang pun yang bisa dia panggil Eonnie atau Oppa. Hmm… apakah So Eun boleh memanggil Won dengan sebutan Oppa?

Won kaget mendengarnya. Apa? So Eun berkata lagi, “Ijinkan aku memanggilmu Oppa” Won diam saja dan So Eun menganggapnya sebuah persetujuan dan mulai memanggil Won dengan sebutan ‘Oppa’

Hana menelpon dan bertanya dimana Won, mengapa sangat berisik? Dia sedang makan dengan Hobae nya. So Eun lalu bertanya Won, “Oppa… haruskah aku memesan bir lagi?” Won kaget dan mengiyakan saja. Hana yang mendengar lewat telepon langsung bereaksi, “Oppa??? Kau bilang hobae-mu kan? Apakah kau sekarang berkencan di tempat kerja?” Won menyangkal dan berkata hobae nya itu sedang bermain-main. Hana pikir mereka tidak bisa bicara lama, jadi Hana akan menutup teleponnya saja dan meminta Won menelponnya lagi setelah tiba di rumah.

Setelah Won menutup teleponnya, So Eun bertanya, Siapa? Pacar? Won berkata hanya teman. “Hubungan antara pria dan wanita, munginkah hanya teman?” So Eun merasa tidak percaya. Won menegaskan mereka benar-benar hanya teman.

So Eun jadi tersenyum mendengarnya. Mengapa So Eun tersenyum? Won bertanya.  So Eun merasa senang. Jika itu benar, artinya Won tidak memiliki kekasih, dan Jika itu tidak benar, So Eun senang karena Won sengaja membohonginya. Won terpana mendengar apa yang dikataan So Eun, ternyata dia itu tipe orang yang berpikir apa yang dianggap nyaman olehnya. Won menyukainya, karena artinya So Eun orang yang optimis. Mereka berdua pun tersenyum.

“Oppa?” Hana merasa terganggu dengan panggilan So Eun pada Won. Dia yakin Won sedang berkencan. Sejak kapan dia berkencan. Hana merasa Won sangat beruntung. Akhirnya Hana mencoba untuk tidur.

Won tiba di depan rumahnya, dan mengingat kata-kata So Eun tentang hubungannya dengan Hana. Hubungan diantara pria dan wanita, mungkinkah hanya teman? Won jadi teringat pada apa yang terjadi di masa SMA mereka.

Seorang teman Won dari sekolah lain memintanya datang untuk kencan buta, apakah tidak apa-apa meski dia dari sekolah lain? Pokoknya datang saja. Won menggerutu, kenapa tiba-tiba mengatur kencan buta padahal dia harus belajar untuk ujian. Tapi akhirnya Won bersiap-siap juga, bahkan berlatih memperkenalkan diri setelah berganti gaya rambut berkali-kali, “Aku… Wonna”

Hana pun di telepon Na Young untuk datang ke kencan buta, karena yang datang kali ini adalah anak laki-laki dari SMA Joogang, mereka smua seperti Raja. Hana bersemangat, kenapa Na Young tidak memberitahunya dari awal, dia bahkan belum bersiap-siap. Dia hanya akan memakai pakaian biasa saja yah? Padahal Hana sibuk sekali memilih pakaian dan berusaha terlihat cantik dengan melepas kacamata dan mengikat rambutnya.

Saat Hana keluar rumah, Won juga baru akan pergi. Mereka bertemu dengan canggung, Hana bertanya Won mau kemana? Perpustakaan, dan Hana menjawab dia akan pergi ke gereja bersama Na Young saat Won bertanya padanya. Mereka pun pergi ke arah yang berlawan.

Tapi ujungnya mereka bertemu di tempat kencan buta itu, hahaha… Hana menatap Won seolah bertanya apakah ini perpustakaan? Won juga bertanya, apakah ini gereja? Won berbisik pada temannya, jika mereka adalah anak perempuan dari sekolahnya. Temannya berkata, Won nikmati saja acara ini.

Pempimpin kencan buta itu mulai memandu, bahwa tema kencan kali ini adalah, Biar Waktu yang menentukan Takdir. Jadi para wanita bisa mengumpulkan barang di atas meja dan para pria akan memilihnya. Hana memperhatikan jika teman-temannya akan menyimpan ikat rambut. Hana pamit ke toilet dan mengajak Won keluar dengan isyaratnya.

Hana menunjukkan ikat rambut yang dipakainya, dia berkata dia akan menyimpan itu di atas meja. Akh… itu seperti memecahkan soal yang Won sudah tahu jawabannya yah? Tenang saja, dia tidak akan memilih ikat rambut Hana. Mereka harus sama-sama berjuang. “Fighting! Atas nama Persahabatan!”

Waktunya Won dan si kacamata yang memilih dua ikat rambut yang tersisa. Hana tampaknya tertarik pada si kacamata dan menaruh harapan besar agar Won tidak memilih miliknya. Pemimpin acara mengatakan jika dalam hitungan 3 mereka berdua tidak memilih maka mereka akan kena Bom (mungkin hukuman) 1… 2… 3… dan Won mengambil ikat rambut Hana setelah merasa cukup bingung. Hana kaget, Na Young tampak kecewa, karena ikat rambut satunya milik Na Young.

Jadilah Hana berakhir dengan berkencan dengan Won di tempat bermain. Hana merasa kesal bagaimana Won tidak bisa membedakan corak ikat rambut Hana, dia bahkan sudah menunjukkannya. Won tidak bisa mengenalinya, kenapa tadi Hana tidak langsung bilang apa corak ikat rambutnya. Pada akhirnya Hana malah main game dengan Won seperti ini, untuk saja dia menang ;p

Won dan Hana bersepeda bersama di pinggir sungai Han, Won sengaja memainkan kuncir rambut Hana dan mereka tertawa bersama. Hana pergi duluan dan saat Hana berhenti, Won juga ikut berhenti di belakangnya. Hana berbalik pada Won dengan senyum cerianya, Won terpesona pada senyumannya Hana, senyuman yang akan selalu terekam  dalam ingatannya.

Di dalam kamarnya yang gelap, Won menatap kamar Hana yang sudah gelap saat mengingat semua itu. Won tampak sedih, dan dia menoleh kea rah kotak kenangannya. Dia membuka kotak itu dan menemukan foto-foto SMA nya bersama Hana, dan ada foto Hana yang sendiri juga. Won tersenyum melihat foto-foto itu, namun ekspresinya langsung berubah saat dia melihat foto mereka bersama Na Young. Dalam kotak itu pun ada buku puisi “The Love of One Eyed Fish”

Hana mendapat oleh-oleh dari Min Ji, Asisten Hong mengatakan wanginya saat enak. Bagaimana bisa Min Ji memiliki selera yang bagus. Juga dalam memilih pria. Hana langsung menatap tajam. Asisten Hong sadar sudah salah bicara dan berkata jika Manager Go Yeon Jeong mengatakan dia sudah kembali ke Korea. Hana mengajak Asisten Hong pergi menemuinya.

Sebelum pergi, Hana melihat Min Ji mengobrol bahagia dengan tim desain. Dia berkata pada dirinya, ini adalah waktunya untuk tidak menghindari mereka. Menunjukkan bahwa dirinya hidup dengan baik adalah balas dendam paling ampuh. Hana mencoba tegar, namun akhirnya dia memilih bersembunyi di balik tiang, dia belum bisa menghadapi Min Ji.

Mereka pergi bersama Sung Jae juga, namun ada masalah karena Go Yeon Jeong menolak untuk syuting. Bagaimana jika mereka tidak bisa melakukan Lauching produk? Mereka harus membujuknya, bagaimana pun juga Koleksi Sepatu Go Yeon Jeong harus habis sebelum musim ini berakhir.

Ternyata Go Yeon Jeong tidak ada di rumah. Hana memutuskan menunggunya sampai pulang, tapi asisten Hong harus pulang cepat karena hari itu adalah hari peringatan kematian Ayahnya. Jadilah tinggal Hana dan Sung Jae yang menunggu Go Yeon Jeong hingga larut malam.

Kemana sebenarnya Go Yeon Jeong pergi? Apakah sangat jauh? Sung Jae berkata, dia juga akan melakukan itu, ingin bersembunyi dari semua orang. Sung Jae melakukan itu saat kekasihnya mengkhianatinya. Mungkin itu adalah proses... belum sempat Sung Jae menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba Hana buang angin dan bunyinya cukup keras. Hahahaha…

Suasana jadi canggung, Sung Jae mencoba mengabaikannya, dan berkata, “Itu adalah proses menemukan orang yang lebih baik” tapi sepertinya bau. Maka Hana pun langsung membuka kaca mobil dan mengatakan bahwa udaranya sangat segar mengapa mereka tidak membukanya sejak tadi? Padahal dalam hati Hana sangat merasa malu.

Sung Jae mengantar Hana pulang, bahkan membuka kan pintu mobil saat Hana akan keluar. Dia mengatakan dia yang akan mengembalikan mobil perusahaan. Mereka pun berpisah. Saat membersihkan wajah, Hana teringat kembali saat dia tidak sengaja buang angin. Itu memalukan tapi lucu, dan melihat reaksi Sung Jae sepertinya Hana malah senang.

Di akhir pekan, Hana menghabiskan waktunya dengan menonton sebuah video lucu di laptop sambil bermalas-malasan. Ibu masuk ke kamar Hana untuk mengantarkan semangka. Dia melihat kamar putrinya sangat berantakan, sampah dan pakaian kotor dimana-mana. Ibu bertanya apakah Hana tidak bisa membangtunya dengan membuang bekas maskernya dalam tong sampan? Hana mencoba melakukannya tapi dia gagal.

Ini adalah akhir pekan, apakah Hana tidak ingin keluar rumah? Untuk apa dia keluar rumah di akhir pekan? Hana hanya fokus pada video yang ditontonnya dan tertawa cekikikan, bahkan dia tidak bisa meihat dimana  ibunya meletakan semangka. Ibu heran melihat Hana dan mendorong piring yang berisi semangka itu dengan kakinya, bahkan ibunya seperti itu pun Hana sama sekali tidak memperhatikan.
Ibu merasa cemas melihat keadaan Hana, dia sepertinya agak linglung. Dae Bok berkata Hana sedang melepaskan jiwanya. Ayah  heran, mengapa Hana itu baik dalam segala hal, tapi selalu berakhir dengan pria yang salah. Ibu kemudian bertanya pada Dae Bok, bukankah Won belum memiliki kekasih? Ayah juga berpikir yang sama, mereka masih punya Won.

Dae Bok protes, apakah mereka akhirnya akan menjodohkan Hana dan Won? Mereka tidak boleh melakukan itu pada Won. Memangnya kenapa? Selama ini Won sudah melakukan segalanya berada disamping Hana, masa dia juga harus menjaga Noona nya itu seumur hidupnya? Itu sama memasukannya ke dalam Hwangsang (mungkin dianalogikan sebagai masalah besar) Ayah sebal dan berkata Dae Bok harus membayar semangkanya jika dia mengatakan hal yang tidak masuk akan tentang Hana. Dae Bok langsung menghindar dan berkata akan membawa Won ke rumah.

Selesai menonton video, Hana bersantai di tempat tidur. Dia teringat saat seorang wanita memanggil Won ‘Oppa’. Hana jadi berpikir, apakah tidak ada pria yang bisa dia ajak berkencan? Muncul lah satu persatu pria fantasi Hana.

Pria fantasi pertama, Chu Sung Hoon, seorang Atlit yang penuh perhatian. Tapi… wanita idealnya adalah model? Ha! Eleminasi!

Muncul pria fantasi lain, Yoong Sang Hyun yang bernyanyi untuk Hana. Akh… Hana bahagia sekali mendengarnya. Dia adalah seorang composer, tapi… dia terlalu populer dikalangan wanita. Dan juga sudah menikah. Eleminasi!

Yang ketiga adalah Ohn Joo Wan yang tiba menari aneh di depan Hana. Akh… seorang CEO Shoping Mall. Orang yang pandai dan penuh perasaan. Tapi… dia adalah pria pelit yang berhati dingin? Eleminasi!

Hana frutasi dan Sung Jae pun muncul dalam fantasinya dengan senyum manis di wajahnya, Hana terpesona. Tapi Hana… dia lebih muda 8 tahun darimu! Hana tidak bisa memilihnya. Hana mengeleminasi Sung Jae dengan terpaksa.

Apakah tidak ada seorang pria pun yang benar-benar di kenalnya? Dan saat menoleh kesamping dan Won di tempat tidurnya. Dia pun tersenyum manis pada Hana, senyum khas nya. “Wonnie??” Heu… “Kau… bahkan lebih…lebih… lebih… tidak mungkin!” Hana merasa kesal dengan fantasinya sendiri.

Ibu memanggil Hana untuk makan, dengan malas-malasan dia akhirnya keluar kamar dan turun ke bawah. Hana kaget saat melihat Won ada disana, dengan senyum yang sama seperti yang ada dalam fantasinya. Won melambaikan tangan padanya. Hana bingung mengapa Won ada disana?

Ibu berkata, dia cemas Hana tidak suka makan sendirian, jadi mereka memanggil Won. Memangnya Ayah dan Ibu akan pergi kemana? Tentu saja ke toko, dan Dae Bok juga ikut. Ayah menitipkan Hana pada Won. Hana mendekati meja makan dan menyapa Won, dia melihat hidangan di meja makan. Nasi goreng bentuk hati? Selalu saja, orang tuanya berlebihan seperti itu!

Akhirnya Won dan Hana mencampurkan nasi mereka dalam mangkok dan memakannya bersama  sambil menonton tv. Hana bertanya apakah Won tidak pergi bersama gadis yang memanggilnya ‘Oppa’ itu? Won terdiam dan berkata dia hanya hobae nya. Apakah boleh seorang sunbae dipanggil Oppa oleh hobae nya? Bukankah pekerjaan Won itu bukan pekerjaan sembarangan?

Akh.. itu karena dia masih muda dan senang bermain-main. Memangnya berapa umurnya? Sepertinya 25 tahun. Hana langsung menatap sinis membuat Won bertanya memangnya anak itu (Sung Jae) memanggil Hana apa sih? Ketua Tim, karena itu adalah jabatannya. Hubungan antara pria dan wanita itu dilihat dari sebutan masing-masing. “Jika kau adalah Sunbae nya, dia harus memanggilmu sunbae-nim. Kenapa harus Oppa??!” Hana tampaknya tidak suka mendengar So Eun memanggil Won dengan sebutan Oppa.

Won merasa tidak masalah dengan hal itu. Memangnya jika Sung Jae nanti memanggilnya Hana dengan sebutan Hana-ssi atau Noona, Hana tidak akan mengijinkannya? Tidak! Hana adalah wanita yang memisahkan antara urusan pribadi dan pekerjaan. Won tersenyum kecil mendengarnya.

Hana sibuk menonton TV dan tertawa saat melihat adegan lucu, Won mendapatkan telepon dan menutup mulut Hana yang berisik karena dia tidak bisa mendengar siapa yang menelpon.

Won dan Hana pergi belanja sayuran bersama di supermarket. Mereka sangat kompak dan keduanya tampak sangat menikmati acara belanja itu. Ternyata Mi Hyang yang menelpon Won dan memintanya untuk membeli sayuran serta bahan-bahan lainnya karena dia akan membuat makanan untuk Mir MBLAQ, idolanya. Won merasa Mi Hyang berlebihan, jika dia mencintainya kenapa bukan dia saja yang belanja sendiri. Won berkata ini yang terakhir kalinya.

Hana berkata, Won mengatakan hal itu ketika terakhir kali Mi Hyang meminta bantuannya. Tapi dia yakin Won pasti akan melakukannya lagi di masa depan. Hana tau kan bagaimana Mi Hyang jika sudah merajuk, Won bahkan tidak bisa menolak.

Yah Hana tahu itu, Won memilih menahan diri, karena jika itu Hana, dia sudah berdebat dengannya. Itu karena kepribadian Won memang baik. Karena itulah, dia bisa berteman dengan Hana selama 17 tahun. Hah? Sepertinya Won salah pengertian, Hana lah yang menerima Won, Hana tahu benar betapa kasarnya Won, orang-orang saja yang tidak tahu.

Won memilih sebotol anggur untuk Mi Hyang. Hana protes, mereka telah 17 tahun tinggal bersama, mengapa Won tidak tahu juga apa anggur kesukaan Mi Hyang? Hana mengembalikan Anggur yang Won pilih dan memilih Anggur untuk Mi Hyang.

Saat membongkar belanjaan Mi Hyang kagum, sejak kapan Won ingat anggur kesukaannya? Won memberikan acungan jempol pada Hana karena telah memilihkan anggur yang tepat. Mi Hyang meminta Won dan Hana untuk membantunya memasak makanan kesukaan Mir MBLAQ.

Won merasa tidak habis pikir, memangnya si Mir, Milk, atau siapapun namanya itu akan ingat pada kakak sepupunya itu jika dia terus memasakan makanan untuknya? Won tidak tahu saja bagaimana Mir, dia itu sangat menyukai makanan yang dibuat Mi Hyang. Bahkan Managernya memintaku untuk menjadi ketua fansclub nya. Heu… tapi menurut Won, itu sih karena si manager saja yang ingin makan masakan Mi Hyang, dia menyebutkan makanan yang telah dibuatkan Mi Hyang untuk Mir, sama sekali tidak seperti makanan kesukaan para Idol.

Mi Hyang jadi berpikir, mungkin kah begitu, dia harus mengkonfirmasikannya secara langsung. Hana langsung mendatangi Mi Hyang dan minta disuapi oleh makanan yang sedang di buat Mi Hyang. Akh.. rasanya sangat enak. Hana berkata jika dia jadi Mir, dia tidak akan ragu untuk menikahi Mi Hyang. Akhh… mengapa Hana seperti itu, membuat Mi Hyang melambung saja.

Won protes, apakah Hana tidak tahu berapa jauh perbedaan umur Mi Hyang dan idolanya itu. Mi Hyang mulai menghitung, rasanya tidak terlalu jauh.. tapi.. apa pentingnya umur. Benarkan Hana? Hana setuju dan bertanya, Seandainya Mir mengajak Mi Hyang untuk berkencan dengannya, apakah Mi Hyang akan menerimanya? Akh… Hana terus saja membuat Mi Hyang kesenangan. Dari tempatnya, Won menatap Hana penuh arti saat gadis itu tertawa bersama Mi Hyang.

So Eun melihat seorang Nenek yang kesulitan mengangkat barang bawaannya. Dia menawarkan diri untuk membantu. Tapi roda tas itu rusak, jadi susah untuk di seret. So Eun menyimpan kopernya dan mengangkatkan tas itu untuk si Nenek, itu kan berat? So Eun bilang tidak apa-apa.

Won melihat apa yang So Eun lakukan untuk si Nenek, dia menghampiri mereka dan mengambil tas itu dari tangan So Eun. Won yang akan membawakannya. So Eun jadi tidak enak dan berkata, kalau begitu dia akan menmbawakan koper Won. Itu bagus. Tapi… mana koper So Eun? Akh… dia melupakannya. So Eun pergi untuk mengambilnya, tapi dia kembali lagi dan membawa koper Won bersamanya saat dia akan mengambil kopernya yang tertinggal di belakang. Melihat kelakuan kikuk So Eun, sekali lagi Won tersenyum karenanya.

Hana sibuk mengatur display di toko sepatu dengan batuan Sung Jae. Sekali waktu Hana hampir menjatuhkan sebuah sepatu dan saat mencoba mengambilnya Sung Jae tidak sengaja menyentuh tangan Hana. Mereka jadi canggung, untung ada pelanggan yang minta diambilkan nomor lain dari sepatu yang sedang dia coba. Hana pun pergi ke ruang penyimpanan, dan Sung Jae menyusulnya saat ada pelanggan lain yang minta diambilkan nomor lain juga.

Saat Hana akan mengambil dus sepatunya, Sung Jae berkata biar dia saja yang mengambilnya, dia melihat Hana menggunakan Heels, dia cemas Hana jatuh atau sesuatu. Hana  gugup saat dia dan Sung Jae berdekatan satu sama lain di lorong sempit itu. Mereka saling memandang, dan Sung Jae masih memegang pergelangan tangannya. Hingga Sung Jae melepaskan Hana dan mengambil sepatu yang diminta pelanggan.

Sung Jae tidak melepaskan pandangannya dari Hana, bahkan saat dia sibuk melayani pelanggan, dia melihat Hana memukul-mukul betisnya, pegal karena bekerja menggunakan Heels. Maka saat toko tutup, Sung Jae memberikan sandal pada Hana, berkata dia meminjamnya dari manager toko. Hana merasa terharu dan terlihat sangat gembira saat memakainya.

Akhirnya Sung Jae mengantarkan Hana pulang. Won yang keluar untuk membuang sampah melihat mereka berdua. Dia bahkan memperhatikan Hana yang memakai sandal, dan Sung Jae membawakan septunya.

Hana berkata pada Sung Jae, pasti tidak menyenangkan yah karena bekerja seharian di departemenstore. Jika Sung Jae tertarik pada bisnis pembuatan sepatu, dia akan berbicara dengan Kepala department. Sung Jae merasa dia menyukai pekerjaannya yang sekarang. “Berkat Noona, aku belajar banyaK” Hana langsung tercengang saat mendengar Sung Jae memanggilnya Noona.

Sung Jae berkata, jam kerja sudah habis, Hana bukan Ketua Tim dan dia juga intern. Hana tampak gugup, tapi berusaha tidak menunjukkannya. Bingung harus mengatakan apa akhirnya berkata jika mereka sudah sampai. Hana akan masuk, jadi Sung Jae bisa pergi.

Tapi saat Hana berbalik, dia melihat Won yang sejak tadi memperhatikan mereka berdua di depan rumahnya. Hana langsung tersenyum lebar dan memanggilnya, “Wonna… apa yang kau lakukan?” Won menghampiri mereka dan berkata dia keluar untuk buang sampah. Dengan canggung, Hana memperkenalkan Sung Jae pada Won sebagai intern di tempat kerjanya. Orang yang pernah dia ceritakan, “Aku... Bocah..” Hana memegang tangan Won, memintanya untuk tidak mengatakan itu.

Hana mengenalkan Won sebagai temannya pada Sung Jae, dan Won berkata dia sudah sering mendengar tentang Sung Jae yang sering membantu Hana. Sung Jae berkata, malah dia yang banyak belajar dari Noona. Untuk menghilangkan kecanggungan itu, Hana berkata Sung Jae bisa pergi sekarang, dan sampai berjumpa lagi besok.

Tinggallah Hana dan Won yang berakhir dengan saling tersenyum canggung, Hana tampak bingung dan berniat masuk ke dalam rumah, jadilah Won juga berjalan menuju rumahnya. Tapi saat mereka akan membuka pintu pagar, Won menatap Hana yang juga menatapnya dan mengajak Hana untuk mengobrol. Akh… sadar dua sahabat ini >.<

Hana bertanya pada Won, bagaimana menurut Won tentang Sung Jae? Seperti yang Hana katakan, dia seperti anak jaman sekarang pada umumnya.

“Dia begitu berani, saat mengantarku pulang tadi dia memanggil ku Noona dan berkata jika diluar jam kantor Aku bukan Ketua Tim dan dia bukan Intern” Hana tertawa malu-malu saat mengatakannya. Dan merasa Sung Jae sangat lucu dengan bersikap seperti itu.

Won menatap Hana, merasa aneh pada sahabatnya itu, “Apa ini? Kau berdebar karena anak itu?” Hana menyangkal. Tapi Won memberikan tatapan tak percaya padanya dan akhirnya Hana bingung sendiri dan berkata dia juga tidak tahu.

“Apa ini? Kau menganggapnya sebagai pria setelah dia memanggilmu Noona?”

Bukan begitu. Hana hanya merasa dia adalah anak yang tampan dan pekerja keras, serta memperlakukannya dengan baik. Nah kan? Hana merasa berdebar karena Sung Jae. Hana kesal dengan tuduhan Won dan berteriak, “Yak! Emang berapa umurku sampai harus berdebar karena anak laki-laki seperti dia?!!”

Lalu kenapa Hana diam saja saat Sung Jae memanggilnya Noona, padahal sebelumnya Hana bilang dia adalah wanita yang memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan. Hubungan antara wanita dan pria ditentukan oleh cara mereka saling memanggil. Hana kesal Won membalikan kata-katanya dan dia berteriak lagi pada Won.

Baiklah Won tidak akan mempermasalahkannya. “Baiklah. Teruskan saja. Karena akhirnya jadi seperti ini, kejarlah pria muda itu, dan nikahi dia tahun depan. Lahirkan anak kembar dan berbahagialah… teruskan saja hidupmu seperti itu” Hana kesal mendengar kata-kata Won tapi dia tidak tahu harus membalas apa.

“Akh.. Apakah aku harus segera menyediakan uang 5000 dolar itu? Bisakah aku membayarnya dengan mencicil?” Hana sudah tidak tahan mendengar Won yang terus mengejeknya, dia mencekik leher Won dan memelintir lehernya. Hana  berkata dia tidak menerima cara mencicil, Won harus membayarnya secara tunai. Bahkan dalam keadaan leher yang dipelintir, Won masih bisa mengoceh berkata dia akan mencicil 100 dolar setiap bulan. Hana semakin kencang memelintir leher Won hingga Won tidak tahan lagi dan minta di lepaskan.

Hana menugaskan Sung Jae untuk mengecek barang di pabrik daripada membawanya bekerja bersamanya. Hari itu hujan. Hujan di musim panas, penerbangan Won dibatalkan untuk pertama kalinya sejak dia bekerja di perusahaan Airlines itu. Min Guk merasa itu adalah hari yang bersejarah, sepertinya mereka perlu merayakannya? Min Guk mengajak Won minum bersama, tapi Won menolaknya.

Won mengirim SMS pada Hana, dan mengajaknya untuk makan ceker pedas bersama. Tapi Hana sedang sibuk melayani pelanggan di toko sepatu, dan merasa kehilangan Sung Jae yang tidak ada untukn membantunya mengambil sepatu di ruang penyimpanan.

Tidak mendapatkan balasan dari Hana, akhirnya Won kembali mengirim SMS, berkata akan menjemputnya di kantor. Dan itu memang sudah jam pulangnya Hana. Karena hari hujan, Hana menunggu di depan gedung sambil menikmati hujan. Min Ji datang dan ikut menunggu. Sebuah mobil datang, Ho Joon yang menjemput Min Ji. Hana merasa tidak nyaman dan berusaha tidak menunjukkannya, tapi matanya jelas memperlihatkan luka dan rasa tidak nyaman. Namun dia tidak ingin memperlihatkan itu pada Min Ji apalagi Ho Joon.

Hana melihat seorang wanita yang masuk ke dalam taksi dengan payungnya. Dia tidak membawa payung. Dia memilih untuk merobos hujan dan menunggu taksi, tapi tak ada taksi yang lewat. Namun… tiba-tiba saja ada seseorang yang memayunginya.

Itu bukan Won, karena dia masih ada di sekitar tempat kerjanya. Mengecek apakah Hana membalas SMS nya, dan saat itu seseorang memanggilnya, “Oppa” So Eun berlari kecil dan masuk kedalam payungnya. So Eun tersenyum padanya.

Lalu siapa yang memayungi Hana? Tentu saja dia adalah Sung Jae.

***

Yang paling mengesankan di episode 2 ini adalah epilognya, flash back yang berbeda dari beberapa Scene flash back antara Hana dan Won.

Won bukan tidak sengaja terus terlambat keluar rumah, tapi dia sengaja menunggu Hana keluar duluan dan barulah keluar sehingga akhirnya dia kalah dan dengan sukarela membelikannya roti bakar.

Saat bermain game bersama teman-teman sekelasnya. Hana yang terakhir naik dipunggung Won sebenarnya hampir jatuh, tapi dia menahan Hana dengan tangganya sehingga Hana tidak jatuh dan akhirnya anak laki-laki lah yang kalah.

Lalu saat mereka bertemu di depan rumah sebelum pergi kencan buta. Setelah keduanya mengambil jalan masing-masing. Won berbalik menatap Hana dan memperhatikan ikatan rambutnya dengan seksama dan tersenyum melihatnya. Jadi… saat acara kencan buta itu Won sudah mengenali ikat rambut Hana, dan sengaja mengambilnya agar mereka bisa berkencan?

Ommo… Wonna… sudah sekian lama kau mencintai Hana… lalu mengapa aku selalu mengatakan tidak akan pernah mencintainya bahkan jika mereka berdua terdampar di pulau terpencil sekalipun.

***

Aku rasa di episode 2 ini, porsi nya Sung Jae kok lebih banyak dari Won yah?  Iya sih… dia kan cowok baru yang menggetarkan hati Hana, tapi yah… sudahlah… moga episode ke depannya Scene Won dan Hana di perbanyak lagi.

Lucu banget pas Hana memikirkan pria-pria fantasinya. Gil Ra Im ketemu OSKA lagi nih ceritanya, hahaha… dan Ohn Joo Wan, OMG, kocak banget berpose kek gitu, itu Jo Bo Ah gak ilfeel liat cowoknya jadi kek gitu? Hahaha…

Yang tersweet adalah saat Hana memikirkan Won juga, artinya dia sebenernya juga suka kan sama Won? Tapi dia memblocking hatinya untuk itu karena mungkin teringat kata-kata Won yang tidak akan pernah mencintainya. Jadi meskipun dia mengatakan Won adalah yang lebih lebih lebih tidak mungkin, tapi dia tidak mengatakan Won di eliminasi. Trus kaget banget pas tiba-tiba liat Won ada di meja makan rumahnya.
Ntah kenapa aku masih merasa kata-kata Won ke Hana agak kejam dengan bilang tidak akan pernah mencintainya. Seperti yang Hana katakan itu jadi semacam kutukan untuk Hana, kata-kata Won benar-benar tertanam di dalam hatinya dan membuat alam bawah sadar Hana menjadi tidak percaya diri untuk bisa dicintai secara sederhan. Ayah Hana saja sampe bilang, Hana itu baik dalam melakukan segala hal lalu kenapa selalu tidak beruntung memilih pria, seolah ada yang salah pada Hana yang membuat hubungannya dengan para pria itu tidak berjalan lancar, mungkin kah itu efek dari ketidak percayaan dirinya karena kata-kata Won?

Aku kok suka yah sama karakter Lee So Eun… suka juga liat scene dia godain Won dengan pesona cute dan warm nya. Choo Soo Hyun manis banget disini, mungkin setelah mereka pacaran nanti pun aku akan menikmati Scene Won dan So Eun, semoga saja di episode yang akan datang dia tidak akan menjadi tipe SLF yang nyebelin seperti di drama romcom kebanyakan^^

Tentang keluarga Won, Hana bilang Won dan Mi Hyang tinggal serumah selama 17  tahun, tapi Won dan Hana sudah bertetangga sejak kecil kan? Bukan hanya sejak 17 tahun lalu? Keluarga Won, katanya ada di Kanada, kapan mereka pergi? 17 tahun lalu? Semoga itu akan dijelaskan nantinya, karena bisa jadi itu juga salah satu indikasi kenapa Won ngomong kejam ke Hana.

Akh… satu lagi… Na Young, kenapa wajah Won berubah gelap saat dia melihat foto dirinya bersama Hana dan Na Young? Padahal pas liat foto dia dan Hana hanya berdua, dia ceria banget lho… apa Na Young penyebannya kenapa Won bilang gak bisa cinta sama Hana? Dan buku Puisi The Love of One Eyed Fish nya muncul lagi….

Halah… ini Won jadi misterius gini deh, bahkan aku juga bingung tentang kerjaan dia yang jadi Asisten Kepala Kabin. Padahal pas SMA kan dia keknya ambisi banget pengan jadi Sutradara, pasti ada sesuatu yang membuatnya meninggalkan cita-cita itu kan?

12 komentar:

  1. ommo ommo... keren unnie... semangat lanjutt terus.....
    kalo menurut aq sii kekny won ampe ngekeuh bgt ga mu ama ha na fktor utmanya na young deh .. pi mtifna blom tau sii ... hehehe

    BalasHapus
  2. Penasaran kelanjutannya apa,
    Ceritanya seru banget!!!
    Seneng banget pas L muncul>,<
    Eonni semangat nulis, fighting!!!

    BalasHapus
  3. Jadi penasaran seperti apa kelanjutannya..

    BalasHapus
  4. Paling suka epilognya, manis bangeet.. :")

    BalasHapus
  5. aku suka drama ini.... seneng bgt bacanya,,
    unnie ku cantik bgt disini, knp cuma da Oska knp ga sekalian kim Joo Won jg (tiba2 jd inget hyun bin) hehe
    makasih mba irfa dah buat recapnya

    BalasHapus
  6. Irfa..mau tanya dong.
    Ini SLM si L atau jae myung (pinochio)?yg nantinya jd saingannya won.
    HJW cantik bgt rambutnya panjang..
    Mksh Irfa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. SLM nya Yoon Kyung Sang, yang jadi jae myung di Pinochio, katanya sih kemungkinan dia muncul sekitar episode 5 atau 6, L hanya cameo 3 episode yang akan bikin Hana patah hati

      Hapus
  7. baca sinopnya mba irfa aja udah senyum senyum sendiri, apalagi kalo udah nonton dramanya..
    wonna, ada apa dengan dirimuuu? ><
    yoon gyunsang juga kapan nongolnya? tapi gpp sih, liat L juga emeeesh ^^

    BalasHapus
  8. Pengen nya L pemeran utama nya... :(

    BalasHapus
  9. Sumpah,,, ak ikutan penasaran ama rasa penasarannya mb irfa...
    Banyak teka teki...
    Dilanjut ya mbak.... Thanks

    BalasHapus
  10. Ahhh suara Lee Jin Wook bikin nagih buat nonton drama ini .. besok donlot lagi ahh .. hehe


    BalasHapus
  11. makasih mimin udah mau review in....

    eh jangan lupa baca juga Sinopsis Drama Korea Terbaru hanya diblog Drama Korea Terbaru dan Film Drama Korea Terbaru

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^