Jin Woo dan Kyung Hee pergi ke tempat
latihan balet Seo Yeon Joo, Jin Woo menatap para penari balet yang sedang
latihan dengan takjub. Kyung Hee berkomentar, akhir-akhir ini Jin Woo terlihat
mesum. Apa? Jin Woo langsung beralasa bahwa dia hanya melihat dari sudut
pandang artistic.
Dua orang penari balet yang
dimintai keterangan berkata bahwa mereka hanya bertemu sekali atau dua kali
saja dengan Seo Yeon Joo meskipun mereka satu unit. Seo Yeon Joo bukan orang
yang temperamental, namun dia agak ketus meskipun harus di akui dia adalah penari
yang hebat. Dia agak Egois, menempatkan dirinya sebagai sebuah standard. Dia
tidak suka membahas tentang usianya.
Kyung Hee penasaran tentang hubungan
Seo Yeon Joo dengan Sutradara Kang Min Cheol. Katanya mereka memiliki hubungan
yang istimewa? Salah satu penari berkata, Istimewa? Memang istimewa. Namun nada
bicaranya merendahkan. Temannya memperingatkannya agar tidak melanjutkan
kata-katanya.
Karuan saja Kyung Hee jadi curiga
dan meminta mereka mengatakan yang sejujurnya. Jin Woo yang juga ada disana mengompor
mereka untuk mengatakannya, “Ka-ta-kan. Ka-ta-kan. Ka-ta-kan” Bagaimanpun juga
mereka harus mengataka pada mereka yang sebenarnya.
Kedua penari itu menceritakan
bagaimana hubungan Seo Yeon Joo dan Kang Min Chul sebenarnya. Mereka adalah
sepasang kekasih rahasia. Mereka berdua pernah memergoki keduanya sedang
bercumbu di ruang ganti.
Kang Min Chul marah besar
mendengar tuduhan yang dilontarkan Detektif Nam dan Kyung Hee, “Itu cuma rumor
tak berdasar! Siapa yang mengatakan hal kotor itu?”
Sebut saja itu memang rumor tak
berdasar, namun kemarahan Kang Min Chul pada Ahn Hee Yeon karena masalah surat
wasiat adalah fakta. Seharusnya harta Seo Yeon Joo jatuh pada yayasan atas nama
Kang Min Chul, tapi ternyata hartanya malah jatuh ke tangan kedua putrinya.
Detektif Nam membuat kesimpulan,
“Karena itulah kau mendatangi rumah Seo Yoon Joo dan saat kau sedang
mengutarakan keluhanmu, kau menjadi marah dan tak sengaja mencekiknya hingga
tewas! Dan kau menggantungnya di tumbuhan merambat”
Kang Min Chul tidak terima dengan
tuduhan itu, dia berkata alibinya sangat kuat, selama 3 hari berturut-turut dua
ada di studio. Memang benar, alibi Kang Min Chul sudah di buktikan. Sehari
sebelum terjadinya insiden dia membeli satu pak rokok di mini market lantai
satu di gedung tempat tinggalnya. Saat terjadinya insiden keesokan harinya dia
membeli sandwich juga dsana.
Dalam data Seo Yeon Joo
sebelumnya, ada komponen kimia dalam tubuhnya yang tidak dapat diidentikasi.
Hari ini analisi zat tersebut sudah keluar.
Itu adalah obat yang bernama Protorade. Obat ini adalah obat lima kali
lebih kuat dari steroid anabolik. Itu adalah cairan obat yang digunakan atlet
profesional Amerika secara diam-diam. Itu obat jenis baru. Tapi obat tersebut
illegal untuk di impor.
Kenapa Seo Yeon Joo menggunakan
obat tersebut? Apakah tidak ada efek sampingnya? Tentu saja ada. Terlalu banyak
menggunakannya akan menyebabkan kekacauan mental, kelumpuhan sistem pernafasan,
dan dapat menyebabkan pernafasan berhenti secara tiba-tiba. Tunggu… pernafasan yang berhenti mendadak… Jin Woo kembali mengecek hasil otopsi Seo
Yeon Joo.
Detektif Nam bertanya,
“Ploto.. Apa benar itu obat kuat?” Yups
sangat kuat, Dalam sekejap, obat tersebut dapat memperbaiki fungsi motorik. Tapi
karena terlalu kuat, maka harus digunakan sedikit saja.
Lalu apa yang akan terjadi jika
obat itu disuntikan pada Seo Yeon Joo? Jika melihat jumlah pemakaiannya, cukup
memungkinkan untuk berjalan dari rumahnya ke lokasi insiden. Obatnya juga
memiliki khasiat mengurangi rasa sakit, jadi ia tidak merasa sakit. Jadi dugaan
kalau ia tidak dapat berjalan menuju lokasi kejadian telah menghilang.
Pertanyaan selanjutnya, Bagaimana
Seo Yeon Joo mendapatkan obat itu, padahal penjualan obat itu adalah sesuatu
yang illegal. Sepertinya ia tidak mendapatkannya sendiri.
Lalu.. tentang penyebab
kematiannya, dibandingkan Asfiksi, sepertinya pernafasan yang berhenti secara
tiba-tiba lebih akurat. Pada kasus dimana pelaku sedikit lebih pandai, Untuk
dapat dikatakan sebagai bunuh diri, maka dibuat tampak seperti asfiksia. Kemungkinan
pelaku membuatnya tewas karena efek samping obatnya. Maka masalah yang tersisa
adalah kenapa ia menyuntikannya, dan siapa yang memberikan obat sebelumnya.
Yang paling dicurigai adalah Ahn
Hee Yeon. Dia bekerja sebagai konsltan diet, dimana dalam bisnis itu dia bisa
mengimpor obat dengan mudah.
Polisi langsung mencari tempat
biasa Hee Yeon memesan obat dan setelah mengumpulkan bukti-bukti mereka
memastikan jika di tempat itu terjadi penyelundupan besar-besaran. Pegawai di
tempat itu mencoba melakukan negosiasi dnegan polisi, namun dekektif Nam tidak
menggubris dan malah bertanya, “Kalian memiliki Plutorade atau apapun itu
namanya 'kan??” si pegawai bingung.
Namun detektif Nam sudah memiliki cukup bukti
dan meminta nya untuk mengatakan dengan siapa dia melakukan transaksi obat itu?
Sulit untuk langsung memberitahukannya, si pegawai jadi cemas. Padahal beberapa
informasi sudah bocor. Detektif Nam pun memerintahkan untuk memeriksa kontak di
ponsel si pegawai.
Dengan bukti yang kuat, mereka
kembali memanggil Hee Yeon dan membuat tuduhan bahwa dialah yang memberikan
obat Protorade dan mendapatkannya dari hasil penyelundupan. Obat itulah yang
menyebabkan Seo Yeon Joo tewas. Jika Obat itu, disuntikan dengan dosis yang
berlebihan dapat menyebabkan seseorang tewas.
Hee Yeon membela diri. Dia memang
memberikan obat itu pada sang ibu, namun tidak bertujuan untuk membuatnya mati.
Itu adalah permintaan ibunya, dia bilang jika sedag latihan obat itu bisa
memberinya kekuatan untuk berpikir. Tapi bagaimanapun, entah Hee Yeon berniat
untuk emmbunuhnya atau tidak, Hee Yeonlah yang memberikannya dan menjadi
penyebab kematiannya.
“Seo Yeon Joo disuntikan obat itu
dengan dosis berlebihan dan pergi ke hutan untuk berlatih, dan pada akhirnya ia
tewas karena efek sampingnya” Hee Yeon bersikeras bahwa dia sama sekali tidak
berniat seperti itu. Dia sudah memberikan obat itu sesuai dosisnya, mengapa
mereka memperlakukan Hee Yeon seperti pembunuh?
Untuk sementara waktu, Hee Yeon
menjadi tersangka utamanya. Dia bahkan di kurung di sel. Hyo Yeon diantar
pengacara, mengunjungi Hee Yeon dan menangis melihat nasib Eonninya.
“Eonnie… Aku tahu itu bukan salahmu. Aku
tahu kau melakukannya demi ibu. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku tidak bisa
hidup” Hyo Yeon mulai menangis.
Hee Yeon berjanji pada adinya
jika dia tidak akan membiarkannya sendirian, hangan khawatir. Hyo Yeon meminta
Eonnie nya untuk berjanji. Hyo Yeon hampir terjatuh namun dia berpeganggan pada
besi sel penjara.
Jin Woo melihat peristiwa itu,
dan merasa curiga pada sikap Hyo Yeon, bukan kah dia juga menderita
Huntington’s Chorea?? Belum lagi Jin Woo juga melihat beberapa luka pada pergelangan tangan Hyo Yeon. Seperti luka sayat yang dibuatnya sendiri.
Tuntutan pada Hee Yeon adalah
Impor barang illegal dan pembunuhan tak berencana. Mengapa akhirnya jadi
seperti ini? Jin Woo merasa ini bukan akhir. Apa maksudnya itu? Obat yang
menyebab kematian Seo Yeon Joon bukan yang di cerna melainkan yang disuntikan.
Khasiat obat itu hanya berlangsung selama 4 jam. Apakah tidak ada ampul atau
jarum suntik di temukan di TKP?
Jadi maksudnya, ada seseorang
yang menyuntikannya, mengamankannya dan kemudian menghilangkan jejak. Detektif
Nam bertanya pada Jin Woo, “Siapa?” Jin Woo menjawab dengan cuek, “Mana aku
tahu”
Alibi Ahn Hee Yeon telah
dipastikan. Begitu juga Kang Min Cheol. Mungkinkah… adik Ahn Hee Yeon, Ahn Hyo
Yeon... Ya ampun, dia adalah orang yang tidak pernah di perhitungkan karena alibinya
kuat. Disamping itu, dia tidak dapat mengontrol tubuhnya sendiri.
Jin Woo fokus pada Protorade dan
efek samping yang ditimbulkannya sementara Kyung Hee fokus mencari celah alibi Hee Yeon, dan Kyung Hee menemukan
sebuah keanehan pada alibi itu.
Setelah dianalisis lebih dalam
ternyata Seo Yeon Joon mengidap penyakit lain selain Hungtinton’s Chorea, dia
juga mengidap Aleksia yang tidak terdeteksi lewat pemeriksaan fisik. Aleksia adalah gangguan mengenai pemahaman
membaca. Dia dapat menulis namun tidak dapat membaca. Biasanya ini dikenal
dengan buta huruf.
Penyakit ini adalah akibat dari
rusaknya koneksi antara hubungan asosiasi visual dengan bahasa. Biasanya
berkaitan dengan kerusakan otak karena kecelakaan atau karena gangguan otak
lainnya. Dari mana Jin Woo bisa tahu hal itu? Selotif warna warni yang
tertempel di sejumlah elektronik di rumahnya. Seo Yeon Joo tidak bisa membaca
tombol-tombol pada peralatan elektroniknya jadi, dia mewarnainya untuk
memberinya kode.
Lalu dari diari Seo Yeon Joo
juga. Mulai dari setahun sebelum penyakitnya memburuk, ia berhenti menulis
diarinya Rasa stres itu terpancar di diarinya itu menunjukkan bahwa dia
frustasi karena tidak bisa membaca tulisannya sendiri.
Kemudian tentang surat wasiat dan
naskah tariannya? Dia pasti tidak bisa
membacanya, walaupun ia sendiri yang menulisnya. Jadi artinya walaupun
wasiatnya berubah dari yang telah ditulisnya, dia tetap tidak tahu. Betul
sekali, kemudian tentang naskah Tarian Ular yang akan dilakukannya, naskah dan
apa yang dibacakan oleh Hyo Yeon sangat berbeda. Karena Seo Yeon Joo tidak
dapat membaca, dia tidak bisa apa-apa selain percaya pada apa yang dibacakan
orang lain untuknya.
Jadi artinya semua itu telah
direncanakan. Seseorang yang mengetahui mengenai penyakit Seo Yeon Joo menggunakan
gejala penyakitnya untuk menyerangnya. Lalu ada kemungkinan putri pertamanya
yang merancangnya setelah meyakinkan adiknya dan pengacaranya. Hipotesisnya
memungkinkan, tapi tidak ada bukti kalau seseorang yang menyebabkan
kematiannya. Dari olah TKP juga tidak muncul adanya tersangka.
Kyung Hee mendapat laporan jika dugaan Kyung Hee benar. Ahn Hee Yeon tidak menggunakan mobilnya
dari Anseong ke kantornya. Dari mana Kyung Hee tahu tentang hal ini? Perkiraan
waktu tempuh dari rumah Seo Yeon Joo ke kantor Ahn Hee Yeon adalah satu jam dua
puluh menit. Tapi pada kenyataannya dibutuhkan waktu lebih dari satu jam
setengah. Kondisi jalan menuju kantornya pada saat itu tidak terlalu padat.
Bagaimana dengan transportasi
umum? Saat itu, dia tertangkap di CCTV terminal. Tapi mobilnya datang ke Seoul
pada jam 8:30 keesokan paginya. Dia terlihat di CCTV jalan raya olympic. Jika
itu benar, berarti ada yang membawa mobil Ahn Hee Yeon dan berada di rumah Seo
Yeon Joo. Karena alibi Ahn Hee Yeon kuat, dia tidak mempedulikan mobilnya.
Apakah memori card alat navigasi
mobil Hee Yeon diperiksa juga? Ada rekaman pencarian alamat tempat kerjanya Ahn
Hee Yeon. Bagi orang yang sudah bertahun-tahun bolak-balik pergi kesana, Tidak
mungkin ia mencari arah tujuan untuk pergi ke tempat kerjanya. Lalu, siapa
sebenarnya yang mengendarai mobilnya?
Jin Woo mempertanyakan, setelah
sampai begini jauh, apakah mereka masih belum bisa merasakan siapa yang
pelakunya? Nampaknya Jin Woo sudah yakin mengenai siapa pelakunya.
Ahn Hyo Yeon sedang menari dengan
penuh tawa di tempat ibunya mati terlilir akar tanaman. Setelah menyelesaikan
sebuah tarian dan menatap langit, dia melihat Detektif Nam dan Kyung Hee
datang. Mereka datang untuk menangkapnya.
Hee Yeon dan Hyo Yeon di panggil
ke ruang Investigasi bersama-sama. “Saat terjadinya kasus, orang yang bersama
ibumu saat itu adalah Ahn Hyo Yeon, kan?” Hee Yeon tampak pura-pura tidak
mengerti. Hyo Yeon dan Hee Yeon ke rumah
terpencil Seo Yeon Joo tanpa ada yang tahu. Setelah meninggalkan Hyo Yeon
disana, Hee Yeon kembali ke Seoul dengan transfortasi umum dan Hyo Yeon
melakukan pembunuhan di pagi harinya. Keesokan harinya, Hyo Yeon mengendari
mobil ke tempat kerja Hee Yeon dan kembali ke rumah dnegan diam-diam.
Hee Yeon merasa itu tidak masuk
akal. Hyo Yeon bahkan tidak dapat berjalan dengan baik, jadi bagaimana dia
dapat mengemudi?
Jin Woo mengumumkan dari luar
ruang investigasi, “Baru saja hasil tes darah Ahn Hyo Yeon telah keluar. Jadi
harap tenang dan dengarkan aku”
Pertama-tama, terdeteksinya penggunaan
Protorade dalam jumlah besar. Digunakan secara rutin. Dengan dosis yang
diberikan, dia memiliki kemampuan untuk mengemudi. Dan juga, efek samping Protorade
dapat menyebabkan tidak sadarkan diri, Hingga dapat mencederai diri sendiri. Dan
pada Ahn Hyo Yeon tanda-tanda itu jelas terlihat.
Berikutnya, kekuatan dan refleks
otot. Ahn Hyo Yeon, dapat mencengkram jeruji besi saat terpeleset. Dengan
kondisi Hyo Yeon karena penyakitnya, tidak mungkin fungsi motorik seperti itu
dapat bekerja.
Jadi, berkat penggunaan Protorade
saat terjadinya insiden, Ahn Hyo Yeon jadi bisa mengemudi. Karena dia tidak tahu rute menuju kantor
kakaknya, dia mencarinya di alat sistem navigasi. Polisi telah melakukuan
penyelidikan lebih lanjur karena di temukan banyaknya bukti kecelakaan kecil di
mobil Hee Yeon.
Enam bulan lalu, di pelataran
parkir apartemen. Hee Yeon mengajari Hyo Yeon mengemudi. Karena Hyo Yeon tidak
memiliki SIM, jadi polisi sama sekali tidak mencurigainya. Hee Yeon dan Hyo
Yeon memanfaakan penyakit yang di derita ibu mereka untuk membunuhnya.
Kenyataan tentang Seo Yeon Joo
yang tidak bisa membaca karena penyaki Aleksianya, Hyo Yeon lah yang pertama
kali mengetahuinya. Pada selotip warna-warni, terdapat sidik jari Ahn Hyo Yeon.
Sangat jelas. Orang berikutnya yang mereka
manfaatkan adalah pengacara keluarga. Dengan cara mengubah wasiat yang
tadinya akan di berikan Seo Yeon Joo pada yayasan Kang Min Chul.
Dengan sigap Hee Yeon menukar wasiatnya dan agar terlihat
otentik kau hanya perlu mendapatkan tanda tangan asli. Pengacara Kim telah
mengakui kesalahannya. Jadi polisi tidak
perlu memanggilnya. Hee Yeon dan Hyo Yeon telah memperhitungkannya dengan
sangat cermat. Supaya hasilnya sempurna.
Pembunuhan tidak berencana dan
impor obat ilegal, adalah dua vonis
hukuman tidak terlalu berat Tetapi, penggunaan obat untuk adikmu yang sedang
sakit akan menjadi pertimbangan, Vonis hukuman Hee Yeon bisa dikurangi banyak.
Jika Hee Yeon dipenjara selama beberapa tahun dan saat bebas ada 10 milyar won
menunggumu… ataukah 12.7 milyar?
“Kau mencuri warisan yang
harusnya diperoleh kekasih ibumu, Kang Min Cheol”
Hee Yeon akhirnya mengakui semuanya”Segalanya...Aku
yang mengatur segalanya. Tapi Hyo Yeon tidak tahu apa-apa...”
Jin Woo jadi gemas mendengar
pengakuan Hee Yeo itu, “Eh, bohong lagi Jangan berlebihan, sekarang tunjukkan
dirimu yang sebenarnya, Ahn Hyo Yeon. Naskah yang kau bacakan untuk ibumu dan
naskah buah terlarang yang kau kerjakan sejak lama adalah sama”
Dewi kecantikan berwujud ular. Yang
merebut semua keindahan di seluruh dunia. Keindahan yang sebenarnya adalah
kematian itu sendiri. Ini adalah konsep utama dari ceritanya. Hyo Yeon membunuh
Seo Yeon Joo dengan mengikuti cerita dari naskah yang ditulisnya. Karena Seo
Yeon Joo tidak dapat membaca, dia berpikir jika naskah yang dibacakan Hyo Yeon
adalah yang ditulis oleh Profesor Lee. Jin Woo berpendapat, semuanya sudah
dipikirkan oleh Ahn Hyo Yeon sebagai penulis ceritanya
Sejak tadi Jin Woo menjelaskan
pendapatnya, Hyo Yeon sudah menggiti ujung jari-jarinya hingga mulutnya
berlumuran darah. Hee Yeon melarang adiknya untuk mengatakan apapun. Tapi… Hyo
Yeon memiliki keputusan lain. Dia tertawa mengerikan membuat semua orang merasa
heran, lalu Hyo Yeon menatap Eonnie nya.
“Sudah cukup, Eonni. Hasil kerja
orang-orang ini sangat bagus. Mereka sangat pandai. atau jangan-jangan ceritaku
ada cacatnya”
Apakah itu artinya Hyo Yeon
mengakuinya? Hee Yeon membentak adiknya, “Diam Hyo Yeon!”
“Kau yang diam, bodoh. Aku tidak
membunuh ibu, aku hanya membiarkannya meninggalkan hidupnya tanpa rasa sesal.
Tanpa penyesalan”
Sejak awal, bagi Seo Yeon Joo.
Hyo Yeon seperti putrinya yang tidak
pernah ada. Saat Hyo Yeon sakit panas, Hee Yeon yang sibuk merawatnya dan
memanggil ambulan. Seo Yeon Joo sama sekali tidak peduli meskipun dia
jelas-jelas melihat Hyo Yeon tak berdaya.
Saat latihan balet, Hee Yeon
menunjukkan bakat yang luar biasa, Profesor Lee dan Hyo Yeon senang melihat
bakat Hee Yeon, tapi tidak begitu bagi Seo Yeon Joo. Baginya, Hee Yeon adan Hyo
Yeon hanyalah beban.
Mereka pasti tidak tahu kan? Tidak
semua wanita di dunia ini berjiwa keibuan. Bagi Seo Yeon Joo semua orang adalah
rivalnya. Dia tidak ingin anak-anak yang dilahirkannya lebih diperhatikan
dibanding dirinya. Melihat bakat Hee Yeon dalam bidang balet, Seo Yeon Joo
bahkan tega mendorong putrinya dari tangga hingga membuatnya menyerah pada
balet, karena Hee Yeon sadar ibunya tak menyukai itu.
Bahkan saat suatu hari, Suami
kedua Seo Yeon Joo menodai Hee Yeon, Seo Yeon Joo hanya diam saja. Dia malah
terlihat puas karena rivalnya menderita. Mengapa? Karena pria itu, adalah Si
jahanam yang dapat membuatnya sempurna di panggung. Seo Yeon Joo
membutuhkannya.
Setelah insiden itu, Hyo Yeon
yang mengetahui apa yang terjadi melihat kakaknya menangis. Hyo Yeon bertanya
mengapa Hee Yeon diam saja? Hee Yeon ketakutan, dia takut pada Ibu dan Ayah
tirinya. Hyo Yeon memeluknya dan meminta Eonnie untuk menunggu sebentar.
Suatu hari saat si ayah tiri
sedang memasang hiasan di genting rumah mereka. Hyo Yeon memiliki sebuah
rencana untuk membalaskan dendamnya. Dia menjatuhkan Ayah tirinya dari tangga
yang digunakannya untuk naik ke atas, hingga si Ayah tiri akhirnya tewas.
“Aku tak akan tinggal diam pada
orang-orang yang berlaku tidak adil pada kita” Itu adalah Janji Hyo Yeon pada
Eonnienya. Hee Yeon tidak pernah menyangka jika adiknya tega melakukan itu.
Sejak kejadian itu Hee Yeon
semakin murung. Hyo Yeon tidak bisa tinggal diam, dia memberikan semangat pada
Eonninya. “Mulai sekarang, eonni harus melakukan apa yang kukatakan. Paham?” Hyo Yeon mengajak Hee Yeon menari bersamanya,
akhirnya Hee Yeon berjanji bahwa dia akan menuruti semua kata-kata Hyo Yeon. “Akan
kulakukan apa yang kau suruh. Semuanya.”
Rencana pembunuhan ibunya, memang
Hyo Yeon yang merancangnya, juga tentang penukaran surat wasiat yang di
tinggalkan ibunya agar semua harta warisan jatuh ke tangan mereka. Itu adalah
Janji Hyo Yeon pada Hee Yeon, “Suatu hari, kita akan membuat semuanya jadi
milik kita. Kita akan menjadi orang yang paling bahagia”
“Karakter ular dalam Tarian Ular
itu bukanlah dewi kecantikan, melainkan iblis. Yang terobsesi pada keindahannya
sendiri, musiknya membutakan segalanya Bahkan saat ibu menarikannya, dia tidak
pernah memahaminya”
Kelemahan Seo Yeon Joo adalah
sangat mudah tergoda. Sangat mudah. Oleh karena itu Seo Yeon Joo tidak protes
saat Hyo Yeon memberikan suntikan Protorade dalam dosis tinggi dengan
iming-imung bahwa dia akan bisa bergerak bebas semaunya.
“Pertunjukan Tarian Ular mu, akan
jadi yang terbaik” Hyo Yeon meralatnya, “Tidak, memang sudah terbaik”
Hyo Yeon bahkan memberikan
kalimat pujian untuk membuai Ibu yang sudah dia berikan obat. “Omma kaulah yang
terindah didunia ini. Tidak dapat tertandingi oleh aku dan kakak”
Dalam keadaan antara sadar dan
tidak Seo Hyeon Joo mengatakan,”Putriku, putriku Hyo Yeon, Aku menyayangimu”
Hyo Yeon membalas dia juga menyayangi ibunya.
Hyo Yeon menggiring ibunya masuk
ke hutan dengan pakaian tarinya. Saat Seo Yeon Joo menarikan gerakan tari
ularnya, tangan, kaki dan kepalanya mulai terlilit akar rambat pohon. Dan efek
samping obat Protorade pun bekerja. Nafas Seo Yeon Joo berhenti seketika dam
akhirnya dia tewas tergantung di akar-akar rambat itu.
Hyo Yeon menyaksikan semua itu,
dia menatap ibunya yang sudah tidak bernyawa, “Omma.. Dari saat aku di lahirkan.
Saat inilah, kau terlihat sangat cantik”
“Aku serius. Momen kematiannya
sangat indah karena ia mati demi kebaikan kami” tanpa rasa bersalah sedikitpun
Hyo Yeon mengatakan itu dengan tenangnya. Hee Yeon yang mendengarkan adiknya berbicara dengan Kyung Hee, Nampak
sangat gelisah.
Apakah Hyo Yeon begitu senang
melihat kematian ibunya? Tentu saja. Dia sudah melakukan apa yang diinginkan
ibunya
“Aku mengantarkan kematiannya
pada bentuk terindah yang dapat dilakukannya”
Kyung Hee tidak sependapat, “Walaupun
betapa terlukanya dirimu dulu, itu tidak bisa jadi alasan atas perbuatan
salahmu”
Siapa yang bilang Hyo Yeon
membenarkan perbuatan mereka? Dia dan Eonnienya berharap orang lain untuk
mengerti mereka.
Jin Woo berkata, “Aku
memahaminya. Lalu bagaimana denganmu Hee Yeon-ssi? Apakah sekarang kau
bahagia?” Hee Yeon tertunduk pasrah, dia sama sekali tidak terlihat bahagia.
Akhirnya dia menjawab. “Entahlah”
Hyo Yeon marah mendengar jawaban
Eonnienya itu, “Apa maksudmu?” Hee Yeon
selama ini berpikir jika mereka bisa bahagia jika menutup segalanya,
Tapi… Hyo Yeon semakin marah, Tapi Apa???
“Tidak ada satupun yang tersisa
dariku. Semua yang kumiliki telah hilang” mendengar jawaban kakaknya Hyo Yeon
mengambil sebuah kesimpulan, “Apa maksudmu? Apa Omma berarti segalanya bagimu?”
Hee Yeon tidak menjawab dan malah memangis. Hyo Yeon memaksa Eonnie nya untuk
berbiacara.
“Kau pikir untuk apa aku
melakukan semua ini?! Untuk siapa?” Mendengar pertanyaan Hyo Yeon, Hee Yeon
semakin tidak sanggup membendung tangisnya lagi. Apalagi Hyo Yeon terus memaksanya
berbicara.
Jin Woo mendatangi lokasi
kematian Seo Yeon Joo. Dia seolah melihat Ahn Hee Yeon dan Ahn Hyo Yeon kecil
yang sedang menari bersama di tempat itu dengan bahagia di tempat itu.
“Hyo Yeon, kau mau pergi ke
tempat yang jauh?
“Kenapa begitu? Percaya saja
padaku”
“Kita akan menjadi ular jika kita
hidup di Hutan Ular. Itu lebih menakutkan bagiku. Karena itulah mari kita pergi
jauh”
“Tidak, kita harus menjadi ular
yang lebih besar dan memakan segalanya”
Kyung Hee mempertanyakan, apakah menurut
Jin Woo, Bagi Ahn Hee Yeon ibunya berarti segalanya? Tidak. Bagi Ahn Hee Yeon,
adiknya adalah segalanya. Tetapi, karena dirinya, adiknya berubah menjadi
monster. Dan akhirnya dia menyadarinya. Adik yang berarti segalanya baginya
telah hilang sejak lama... dan sekarang, berubah menjadi manusia yang berbeda. Akhirnya
dia merasa menyesal dan bersalah.
Sang adik berpikir kalau
tindakannya adalah untuk kebahagiaan mereka. Ahn Hyo Yeon tidak menciptakan
dunia yang baru dengan kakaknya, dia malah menciptakan neraka baru. Siapa yang
bisa bahagia ditempat seperti itu?
Jin Woo menemui Da Mi di RS dan
mendapatkan protes dari anak itu, “Kenapa kau terus mengunjungiku walau sudah
kukatakan aku baik-baik saja?” Jin Wo menyangkal, dia tidak mengunjungi Da Mi.
Dia adalah dokter di RS dan bekerja ditempat itu.
Oh iya… Da Mi lupa.
“Da Mi-ya. Kenapa kau tidak
pernah sekalipun melihat wajah ibumu?” Jin Woo sangat penasaran. Da Mi tahu Jin
Woo akan menanyakannya. Da Mi pun bercerita jika saat kecil, Ibunya meninggalkan
dirinya. Tidak! Dia membuang Da Mi begitu saja.
“Ayahku bilang kalau aku
menangis. Anggap saja ibumu sudah mati”
Jadi Ibu Da Mi belum benar-benar
mati? Tapi Da Mi meganggapnya sudah mati? Akh.. Jin Woo hampir saja percaya
jika ibunya benar-benar sudah meninggal. Yah… tapi dia tidak ada disamping Da
Mi, apa bedanya dengan sudah mati.
“Kau seharusnya tetap bersyukur
kalau ia masih hidup. Kau bisa selalu bertemu dengannya nanti” Jin Woo memberi
saran. Apakah Da Mi akan merasa bahagia jika bertemu ibunya nanti? Da Mi tampak
tidak yakin dengan hal itu. Namun Jin Woo berpendapat Da Mi pasti bahagia,
karena bagaimana pun dia tetap Ibu Da Mi.
“Tapi seorang ibu selalu berada
disisi anaknya. Jika tidak, maka dia bukanlah seorang ibu”
Jin Woo termangu mendengar
kata-kata gadis kecil itu. Apa yang dikatakan Da Mi sama sekali tidak salah.
Jin Woo dan Kyung Hee keluar
bersama dari kantor forensik. Shi Woo dan Tae Kyung pun baru keluar dari
ruangan sebelah. Shi Woo tampak kaget dengan keakraban mereka, namun belum
sempat mempertanyakannya, Jin Woo memuji hasil kerja Shi Woo dan mengajak Shi
Woo dan Tae Kyung makan bersama. Mereka berempat tampak sangat akrab.
Di sebuah ruangan gelap, seorang
pria bertato sedang melakukan push up saat dia bangkit dan berdiri nafasnya
sangat memburu dan melihat pada satu titik dimana foto Kyung Hee terpasang
disana. Siapakah pria bertato itu? Mengapa dia mengincar Kyung Hee?
***
Haduh… Background story episode
kali ini nyesek abis, Hyo Yeon menjadi monster seperti itu awalnya kesalahan
ibunya, tapi Hee Yeon juga ikut andil membiarkan Hyo Yeon terjerumus dalam
obsesinya untuk membalas dendam pada ibunya.
Seandainya… seandainya Hee Yeon
berhasil membujuk Hyo Yeon untuk pergi bersamanya dan menjauh dari ibunya,
mungkin Hee Yeon benar-benar bisa menciptakan dunia baru bagi mereka berdua.
Bukan neraka baru seperti yang di ciptakan Hyo Yeon.
Seo Yeon Joo… adalah orang paling
psyco di episode kali ini. Kok… tega sih dia dorong anak sendiri sampe terluka
seperti itu hanya karenamerasa tersaingi. Parahnya dia juga tega bener
mengumpankan anak sendiri pada pria yang sudah menikahinya, jahaaattnnya~~~ Ada
pepatah Singa tidak akan pernah memakan anaknya sendiri. Lalu… apakah Seo Yeon
Joo lebih kejam dari Singa? Akh… Lupa… dia itu lah Ular. Bahkan Hyo Yeon
menyebutnya iblis, heeeuuu…
Kejahatan yang di lakukan seorang
anak, bisa jadi adalah karena hasil didikan orang tuanya saat dia masih belia.
Hyo Yeon di besarkan oleh ibunya tanpa perhatian dan selalu diabaikan, bukan
hanya itu saja, si Ibu juga memperlihatkan prilaku kejam terhadap Hee Yeon,
yang membuat Hyo Yeon ingin membalas dendamkan rasa sakit yang diterima sang
kakak. Sejak Hyo Yeon tega membunuh Ayah tirinya, sejak hari itu, dia telah
berubah menjadi monster ciptaan Seo Yeon Joo dan Ahn Hee Yeon dengan cara yang
berbeda.
Pesan bagi orang tua, didiklah
anak-anak dengan penuh kasih sayang, niscaya mereka juga akan menjadi pribadi
yang penuh kasih sayang dan berpikiran lurus.
Suka lihat Chems nya Da Mi sama dr.
Han, soo sweet banget mereka, adduuhh,, klo Da Mi gak punya ortu, mending dr.
Han dan Det. Kang cepet nikah aja, trus adopsi Da Mi jadi anak mereka *ngaco*
Baru sadar, Da Mi itu anak yang duduk diantara Ryu Duk Hwan dan Yoon Joo Hee
pas reading Scripct yah^^ aku kirain itu anak mereka,ternyata dia penggantinya
Prof. Jang di season ini sebagai teman curhatnya dr. Han, hehe^^
Ehm,,, ada yang pake baju couple
nih di episode 3 ini, *ngarang* habisnya kok sweet sih itu dr. Han dan Detektif
Kang, warna bajunya sama-sama biru, janjian yah? Akh makin gemes aja melihat
mereka berdua. Meski kok ya… aku rada curiga sama Det. Kang, dia tampak
menyembunyikan sesuatu dari dr. Han, matanya tiap kali dr. Han membicarakan
tentang kepercayaan dan orang yang paling disayangi, mata Det. Kang auranya
berubah. Tapi… semoga ini hanya perasaanku saja^^
Aku bingung mau komen apa..
BalasHapusDalm dunia nyata ada gak ya keluarga kayak gitu? Bener2 deh..
oya yg suka baju dan dress cantik bisa follow @switlov_style di twitter atau instagram @switlovshop ^^