Minggu, 22 Juni 2014

God's Quiz 4 Episode 3 part 2


Jin Woo dan Kyung Hee pergi ke tempat latihan balet Seo Yeon Joo, Jin Woo menatap para penari balet yang sedang latihan dengan takjub. Kyung Hee berkomentar, akhir-akhir ini Jin Woo terlihat mesum. Apa? Jin Woo langsung beralasa bahwa dia hanya melihat dari sudut pandang artistic.

Dua orang penari balet yang dimintai keterangan berkata bahwa mereka hanya bertemu sekali atau dua kali saja dengan Seo Yeon Joo meskipun mereka satu unit. Seo Yeon Joo bukan orang yang temperamental, namun dia agak ketus meskipun harus di akui dia adalah penari yang hebat. Dia agak Egois, menempatkan dirinya sebagai sebuah standard. Dia tidak suka membahas tentang usianya.


Kyung Hee penasaran tentang hubungan Seo Yeon Joo dengan Sutradara Kang Min Cheol. Katanya mereka memiliki hubungan yang istimewa? Salah satu penari berkata, Istimewa? Memang istimewa. Namun nada bicaranya merendahkan. Temannya memperingatkannya agar tidak melanjutkan kata-katanya.

Karuan saja Kyung Hee jadi curiga dan meminta mereka mengatakan yang sejujurnya. Jin Woo yang juga ada disana mengompor mereka untuk mengatakannya, “Ka-ta-kan. Ka-ta-kan. Ka-ta-kan” Bagaimanpun juga mereka harus mengataka pada mereka yang sebenarnya.

Kedua penari itu menceritakan bagaimana hubungan Seo Yeon Joo dan Kang Min Chul sebenarnya. Mereka adalah sepasang kekasih rahasia. Mereka berdua pernah memergoki keduanya sedang bercumbu di ruang ganti.

Kang Min Chul marah besar mendengar tuduhan yang dilontarkan Detektif Nam dan Kyung Hee, “Itu cuma rumor tak berdasar! Siapa yang mengatakan hal kotor itu?”

Sebut saja itu memang rumor tak berdasar, namun kemarahan Kang Min Chul pada Ahn Hee Yeon karena masalah surat wasiat adalah fakta. Seharusnya harta Seo Yeon Joo jatuh pada yayasan atas nama Kang Min Chul, tapi ternyata hartanya malah jatuh ke tangan kedua putrinya.

Detektif Nam membuat kesimpulan, “Karena itulah kau mendatangi rumah Seo Yoon Joo dan saat kau sedang mengutarakan keluhanmu, kau menjadi marah dan tak sengaja mencekiknya hingga tewas! Dan kau menggantungnya di tumbuhan merambat”

Kang Min Chul tidak terima dengan tuduhan itu, dia berkata alibinya sangat kuat, selama 3 hari berturut-turut dua ada di studio. Memang benar, alibi Kang Min Chul sudah di buktikan. Sehari sebelum terjadinya insiden dia membeli satu pak rokok di mini market lantai satu di gedung tempat tinggalnya. Saat terjadinya insiden keesokan harinya dia membeli sandwich juga dsana.

Dalam data Seo Yeon Joo sebelumnya, ada komponen kimia dalam tubuhnya yang tidak dapat diidentikasi. Hari ini analisi zat tersebut sudah keluar.   Itu adalah obat yang bernama Protorade. Obat ini adalah obat lima kali lebih kuat dari steroid anabolik. Itu adalah cairan obat yang digunakan atlet profesional Amerika secara diam-diam. Itu obat jenis baru. Tapi obat tersebut illegal untuk di impor.

Kenapa Seo Yeon Joo menggunakan obat tersebut? Apakah tidak ada efek sampingnya? Tentu saja ada. Terlalu banyak menggunakannya akan menyebabkan kekacauan mental, kelumpuhan sistem pernafasan, dan dapat menyebabkan pernafasan berhenti secara tiba-tiba. Tunggu…  pernafasan yang berhenti mendadak…  Jin Woo kembali mengecek hasil otopsi Seo Yeon Joo.

Detektif Nam bertanya, “Ploto..  Apa benar itu obat kuat?” Yups sangat kuat, Dalam sekejap, obat tersebut dapat memperbaiki fungsi motorik. Tapi karena terlalu kuat, maka harus digunakan sedikit saja.

Lalu apa yang akan terjadi jika obat itu disuntikan pada Seo Yeon Joo? Jika melihat jumlah pemakaiannya, cukup memungkinkan untuk berjalan dari rumahnya ke lokasi insiden. Obatnya juga memiliki khasiat mengurangi rasa sakit, jadi ia tidak merasa sakit. Jadi dugaan kalau ia tidak dapat berjalan menuju lokasi kejadian telah menghilang.

Pertanyaan selanjutnya, Bagaimana Seo Yeon Joo mendapatkan obat itu, padahal penjualan obat itu adalah sesuatu yang illegal. Sepertinya ia tidak mendapatkannya sendiri.

Lalu.. tentang penyebab kematiannya, dibandingkan Asfiksi, sepertinya pernafasan yang berhenti secara tiba-tiba lebih akurat. Pada kasus dimana pelaku sedikit lebih pandai, Untuk dapat dikatakan sebagai bunuh diri, maka dibuat tampak seperti asfiksia. Kemungkinan pelaku membuatnya tewas karena efek samping obatnya. Maka masalah yang tersisa adalah kenapa ia menyuntikannya, dan siapa yang memberikan obat sebelumnya.

Yang paling dicurigai adalah Ahn Hee Yeon. Dia bekerja sebagai konsltan diet, dimana dalam bisnis itu dia bisa mengimpor obat dengan mudah.

Polisi langsung mencari tempat biasa Hee Yeon memesan obat dan setelah mengumpulkan bukti-bukti mereka memastikan jika di tempat itu terjadi penyelundupan besar-besaran. Pegawai di tempat itu mencoba melakukan negosiasi dnegan polisi, namun dekektif Nam tidak menggubris dan malah bertanya, “Kalian memiliki Plutorade atau apapun itu namanya 'kan??” si pegawai bingung.

Namun detektif Nam sudah memiliki cukup bukti dan meminta nya untuk mengatakan dengan siapa dia melakukan transaksi obat itu? Sulit untuk langsung memberitahukannya, si pegawai jadi cemas. Padahal beberapa informasi sudah bocor. Detektif Nam pun memerintahkan untuk memeriksa kontak di ponsel si pegawai.

Dengan bukti yang kuat, mereka kembali memanggil Hee Yeon dan membuat tuduhan bahwa dialah yang memberikan obat Protorade dan mendapatkannya dari hasil penyelundupan. Obat itulah yang menyebabkan Seo Yeon Joo tewas. Jika Obat itu, disuntikan dengan dosis yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang tewas.

Hee Yeon membela diri. Dia memang memberikan obat itu pada sang ibu, namun tidak bertujuan untuk membuatnya mati. Itu adalah permintaan ibunya, dia bilang jika sedag latihan obat itu bisa memberinya kekuatan untuk berpikir. Tapi bagaimanapun, entah Hee Yeon berniat untuk emmbunuhnya atau tidak, Hee Yeonlah yang memberikannya dan menjadi penyebab kematiannya.

“Seo Yeon Joo disuntikan obat itu dengan dosis berlebihan dan pergi ke hutan untuk berlatih, dan pada akhirnya ia tewas karena efek sampingnya” Hee Yeon bersikeras bahwa dia sama sekali tidak berniat seperti itu. Dia sudah memberikan obat itu sesuai dosisnya, mengapa mereka memperlakukan Hee Yeon seperti pembunuh?

Untuk sementara waktu, Hee Yeon menjadi tersangka utamanya. Dia bahkan di kurung di sel. Hyo Yeon diantar pengacara, mengunjungi Hee Yeon dan menangis melihat nasib Eonninya. “Eonnie…  Aku tahu itu bukan salahmu. Aku tahu kau melakukannya demi ibu. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku tidak bisa hidup” Hyo Yeon mulai menangis.

Hee Yeon berjanji pada adinya jika dia tidak akan membiarkannya sendirian, hangan khawatir. Hyo Yeon meminta Eonnie nya untuk berjanji. Hyo Yeon hampir terjatuh namun dia berpeganggan pada besi sel penjara.

Jin Woo melihat peristiwa itu, dan merasa curiga pada sikap Hyo Yeon, bukan kah dia juga menderita Huntington’s Chorea?? Belum lagi Jin Woo juga melihat beberapa luka pada pergelangan tangan Hyo Yeon. Seperti luka sayat yang dibuatnya sendiri.

Tuntutan pada Hee Yeon adalah Impor barang illegal dan pembunuhan tak berencana. Mengapa akhirnya jadi seperti ini? Jin Woo merasa ini bukan akhir. Apa maksudnya itu? Obat yang menyebab kematian Seo Yeon Joon bukan yang di cerna melainkan yang disuntikan. Khasiat obat itu hanya berlangsung selama 4 jam. Apakah tidak ada ampul atau jarum suntik di temukan di TKP?

Jadi maksudnya, ada seseorang yang menyuntikannya, mengamankannya dan kemudian menghilangkan jejak. Detektif Nam bertanya pada Jin Woo, “Siapa?” Jin Woo menjawab dengan cuek, “Mana aku tahu”

Alibi Ahn Hee Yeon telah dipastikan. Begitu juga Kang Min Cheol. Mungkinkah… adik Ahn Hee Yeon, Ahn Hyo Yeon... Ya ampun, dia adalah orang yang tidak pernah di perhitungkan karena alibinya kuat. Disamping itu, dia tidak dapat mengontrol tubuhnya sendiri.

Jin Woo fokus pada Protorade dan efek samping yang ditimbulkannya sementara Kyung Hee fokus mencari  celah alibi Hee Yeon, dan Kyung Hee menemukan sebuah keanehan pada alibi itu.

Setelah dianalisis lebih dalam ternyata Seo Yeon Joon mengidap penyakit lain selain Hungtinton’s Chorea, dia juga mengidap Aleksia yang tidak terdeteksi lewat pemeriksaan fisik.  Aleksia adalah gangguan mengenai pemahaman membaca. Dia dapat menulis namun tidak dapat membaca. Biasanya ini dikenal dengan buta huruf.

Penyakit ini adalah akibat dari rusaknya koneksi antara hubungan asosiasi visual dengan bahasa. Biasanya berkaitan dengan kerusakan otak karena kecelakaan atau karena gangguan otak lainnya. Dari mana Jin Woo bisa tahu hal itu? Selotif warna warni yang tertempel di sejumlah elektronik di rumahnya. Seo Yeon Joo tidak bisa membaca tombol-tombol pada peralatan elektroniknya jadi, dia mewarnainya untuk memberinya kode.

Lalu dari diari Seo Yeon Joo juga. Mulai dari setahun sebelum penyakitnya memburuk, ia berhenti menulis diarinya Rasa stres itu terpancar di diarinya itu menunjukkan bahwa dia frustasi karena tidak bisa membaca tulisannya sendiri.

Kemudian tentang surat wasiat dan naskah tariannya?  Dia pasti tidak bisa membacanya, walaupun ia sendiri yang menulisnya. Jadi artinya walaupun wasiatnya berubah dari yang telah ditulisnya, dia tetap tidak tahu. Betul sekali, kemudian tentang naskah Tarian Ular yang akan dilakukannya, naskah dan apa yang dibacakan oleh Hyo Yeon sangat berbeda. Karena Seo Yeon Joo tidak dapat membaca, dia tidak bisa apa-apa selain percaya pada apa yang dibacakan orang lain untuknya.

Jadi artinya semua itu telah direncanakan. Seseorang yang mengetahui mengenai penyakit Seo Yeon Joo menggunakan gejala penyakitnya untuk menyerangnya. Lalu ada kemungkinan putri pertamanya yang merancangnya setelah meyakinkan adiknya dan pengacaranya. Hipotesisnya memungkinkan, tapi tidak ada bukti kalau seseorang yang menyebabkan kematiannya. Dari olah TKP juga tidak muncul adanya tersangka.

Kyung Hee mendapat laporan jika dugaan Kyung Hee benar. Ahn Hee Yeon tidak menggunakan mobilnya dari Anseong ke kantornya. Dari mana Kyung Hee tahu tentang hal ini? Perkiraan waktu tempuh dari rumah Seo Yeon Joo ke kantor Ahn Hee Yeon adalah satu jam dua puluh menit. Tapi pada kenyataannya dibutuhkan waktu lebih dari satu jam setengah. Kondisi jalan menuju kantornya pada saat itu tidak terlalu padat.

Bagaimana dengan transportasi umum? Saat itu, dia tertangkap di CCTV terminal. Tapi mobilnya datang ke Seoul pada jam 8:30 keesokan paginya. Dia terlihat di CCTV jalan raya olympic. Jika itu benar, berarti ada yang membawa mobil Ahn Hee Yeon dan berada di rumah Seo Yeon Joo. Karena alibi Ahn Hee Yeon kuat, dia tidak mempedulikan mobilnya.

Apakah memori card alat navigasi mobil Hee Yeon diperiksa juga? Ada rekaman pencarian alamat tempat kerjanya Ahn Hee Yeon. Bagi orang yang sudah bertahun-tahun bolak-balik pergi kesana, Tidak mungkin ia mencari arah tujuan untuk pergi ke tempat kerjanya. Lalu, siapa sebenarnya yang mengendarai mobilnya?

Jin Woo mempertanyakan, setelah sampai begini jauh, apakah mereka masih belum bisa merasakan siapa yang pelakunya? Nampaknya Jin Woo sudah yakin mengenai siapa pelakunya.

Ahn Hyo Yeon sedang menari dengan penuh tawa di tempat ibunya mati terlilir akar tanaman. Setelah menyelesaikan sebuah tarian dan menatap langit, dia melihat Detektif Nam dan Kyung Hee datang. Mereka datang untuk menangkapnya.

Hee Yeon dan Hyo Yeon di panggil ke ruang Investigasi bersama-sama. “Saat terjadinya kasus, orang yang bersama ibumu saat itu adalah Ahn Hyo Yeon, kan?” Hee Yeon tampak pura-pura tidak mengerti. Hyo Yeon  dan Hee Yeon ke rumah terpencil Seo Yeon Joo tanpa ada yang tahu. Setelah meninggalkan Hyo Yeon disana, Hee Yeon kembali ke Seoul dengan transfortasi umum dan Hyo Yeon melakukan pembunuhan di pagi harinya. Keesokan harinya, Hyo Yeon mengendari mobil ke tempat kerja Hee Yeon dan kembali ke rumah dnegan diam-diam.

Hee Yeon merasa itu tidak masuk akal. Hyo Yeon bahkan tidak dapat berjalan dengan baik, jadi bagaimana dia dapat mengemudi?

Jin Woo mengumumkan dari luar ruang investigasi, “Baru saja hasil tes darah Ahn Hyo Yeon telah keluar. Jadi harap tenang dan dengarkan aku”

Pertama-tama, terdeteksinya penggunaan Protorade dalam jumlah besar. Digunakan secara rutin. Dengan dosis yang diberikan, dia memiliki kemampuan untuk mengemudi. Dan juga, efek samping Protorade dapat menyebabkan tidak sadarkan diri, Hingga dapat mencederai diri sendiri. Dan pada Ahn Hyo Yeon tanda-tanda itu jelas terlihat.

Berikutnya, kekuatan dan refleks otot. Ahn Hyo Yeon, dapat mencengkram jeruji besi saat terpeleset. Dengan kondisi Hyo Yeon karena penyakitnya, tidak mungkin fungsi motorik seperti itu dapat bekerja.

Jadi, berkat penggunaan Protorade saat terjadinya insiden, Ahn Hyo Yeon jadi bisa mengemudi.  Karena dia tidak tahu rute menuju kantor kakaknya, dia mencarinya di alat sistem navigasi. Polisi telah melakukuan penyelidikan lebih lanjur karena di temukan banyaknya bukti kecelakaan kecil di mobil Hee Yeon.
 
Enam bulan lalu, di pelataran parkir apartemen. Hee Yeon mengajari Hyo Yeon mengemudi. Karena Hyo Yeon tidak memiliki SIM, jadi polisi sama sekali tidak mencurigainya. Hee Yeon dan Hyo Yeon memanfaakan penyakit yang di derita ibu mereka untuk membunuhnya.

Kenyataan tentang Seo Yeon Joo yang tidak bisa membaca karena penyaki Aleksianya, Hyo Yeon lah yang pertama kali mengetahuinya. Pada selotip warna-warni, terdapat sidik jari Ahn Hyo Yeon. Sangat jelas. Orang berikutnya yang mereka  manfaatkan adalah pengacara keluarga. Dengan cara mengubah wasiat yang tadinya akan di berikan Seo Yeon Joo pada yayasan Kang Min Chul.

Dengan sigap  Hee Yeon menukar wasiatnya dan agar terlihat otentik kau hanya perlu mendapatkan tanda tangan asli. Pengacara Kim telah mengakui kesalahannya. Jadi  polisi tidak perlu memanggilnya. Hee Yeon dan Hyo Yeon telah memperhitungkannya dengan sangat cermat. Supaya hasilnya sempurna.

Pembunuhan tidak berencana dan impor obat ilegal, adalah  dua vonis hukuman tidak terlalu berat Tetapi, penggunaan obat untuk adikmu yang sedang sakit akan menjadi pertimbangan, Vonis hukuman Hee Yeon bisa dikurangi banyak. Jika Hee Yeon dipenjara selama beberapa tahun dan saat bebas ada 10 milyar won menunggumu… ataukah 12.7 milyar?

“Kau mencuri warisan yang harusnya diperoleh kekasih ibumu, Kang Min Cheol”

Hee Yeon akhirnya mengakui semuanya”Segalanya...Aku yang mengatur segalanya. Tapi Hyo Yeon tidak tahu apa-apa...”

Jin Woo jadi gemas mendengar pengakuan Hee Yeo itu, “Eh, bohong lagi Jangan berlebihan, sekarang tunjukkan dirimu yang sebenarnya, Ahn Hyo Yeon. Naskah yang kau bacakan untuk ibumu dan naskah buah terlarang yang kau kerjakan sejak lama adalah sama”

Dewi kecantikan berwujud ular. Yang merebut semua keindahan di seluruh dunia. Keindahan yang sebenarnya adalah kematian itu sendiri. Ini adalah konsep utama dari ceritanya. Hyo Yeon membunuh Seo Yeon Joo dengan mengikuti cerita dari naskah yang ditulisnya. Karena Seo Yeon Joo tidak dapat membaca, dia berpikir jika naskah yang dibacakan Hyo Yeon adalah yang ditulis oleh Profesor Lee. Jin Woo berpendapat, semuanya sudah dipikirkan oleh Ahn Hyo Yeon sebagai penulis ceritanya

Sejak tadi Jin Woo menjelaskan pendapatnya, Hyo Yeon sudah menggiti ujung jari-jarinya hingga mulutnya berlumuran darah. Hee Yeon melarang adiknya untuk mengatakan apapun. Tapi… Hyo Yeon memiliki keputusan lain. Dia tertawa mengerikan membuat semua orang merasa heran, lalu Hyo Yeon menatap Eonnie nya.

“Sudah cukup, Eonni. Hasil kerja orang-orang ini sangat bagus. Mereka sangat pandai. atau jangan-jangan ceritaku ada cacatnya”



 Apakah itu artinya Hyo Yeon mengakuinya? Hee Yeon membentak adiknya, “Diam Hyo Yeon!”

“Kau yang diam, bodoh. Aku tidak membunuh ibu, aku hanya membiarkannya meninggalkan hidupnya tanpa rasa sesal. Tanpa penyesalan”

Sejak awal, bagi Seo Yeon Joo. Hyo Yeon seperti  putrinya yang tidak pernah ada. Saat Hyo Yeon sakit panas, Hee Yeon yang sibuk merawatnya dan memanggil ambulan. Seo Yeon Joo sama sekali tidak peduli meskipun dia jelas-jelas melihat Hyo Yeon tak berdaya.

Saat latihan balet, Hee Yeon menunjukkan bakat yang luar biasa, Profesor Lee dan Hyo Yeon senang melihat bakat Hee Yeon, tapi tidak begitu bagi Seo Yeon Joo. Baginya, Hee Yeon adan Hyo Yeon hanyalah beban.

Mereka pasti tidak tahu kan? Tidak semua wanita di dunia ini berjiwa keibuan. Bagi Seo Yeon Joo semua orang adalah rivalnya. Dia tidak ingin anak-anak yang dilahirkannya lebih diperhatikan dibanding dirinya. Melihat bakat Hee Yeon dalam bidang balet, Seo Yeon Joo bahkan tega mendorong putrinya dari tangga hingga membuatnya menyerah pada balet, karena Hee Yeon sadar ibunya tak menyukai itu.

Bahkan saat suatu hari, Suami kedua Seo Yeon Joo menodai Hee Yeon, Seo Yeon Joo hanya diam saja. Dia malah terlihat puas karena rivalnya menderita. Mengapa? Karena pria itu, adalah Si jahanam yang dapat membuatnya sempurna di panggung. Seo Yeon Joo membutuhkannya.

Setelah insiden itu, Hyo Yeon yang mengetahui apa yang terjadi melihat kakaknya menangis. Hyo Yeon bertanya mengapa Hee Yeon diam saja? Hee Yeon ketakutan, dia takut pada Ibu dan Ayah tirinya. Hyo Yeon memeluknya dan meminta Eonnie untuk menunggu sebentar.

Suatu hari saat si ayah tiri sedang memasang hiasan di genting rumah mereka. Hyo Yeon memiliki sebuah rencana untuk membalaskan dendamnya. Dia menjatuhkan Ayah tirinya dari tangga yang digunakannya untuk naik ke atas, hingga si Ayah tiri akhirnya tewas.

“Aku tak akan tinggal diam pada orang-orang yang berlaku tidak adil pada kita” Itu adalah Janji Hyo Yeon pada Eonnienya. Hee Yeon tidak pernah menyangka jika adiknya tega melakukan itu.

Sejak kejadian itu Hee Yeon semakin murung. Hyo Yeon tidak bisa tinggal diam, dia memberikan semangat pada Eonninya. “Mulai sekarang, eonni harus melakukan apa yang kukatakan. Paham?”  Hyo Yeon mengajak Hee Yeon menari bersamanya, akhirnya Hee Yeon berjanji bahwa dia akan menuruti semua kata-kata Hyo Yeon. “Akan kulakukan apa yang kau suruh. Semuanya.”

Rencana pembunuhan ibunya, memang Hyo Yeon yang merancangnya, juga tentang penukaran surat wasiat yang di tinggalkan ibunya agar semua harta warisan jatuh ke tangan mereka. Itu adalah Janji Hyo Yeon pada Hee Yeon, “Suatu hari, kita akan membuat semuanya jadi milik kita. Kita akan menjadi orang yang paling bahagia”

“Karakter ular dalam Tarian Ular itu bukanlah dewi kecantikan, melainkan iblis. Yang terobsesi pada keindahannya sendiri, musiknya membutakan segalanya Bahkan saat ibu menarikannya, dia tidak pernah memahaminya”

Kelemahan Seo Yeon Joo adalah sangat mudah tergoda. Sangat mudah. Oleh karena itu Seo Yeon Joo tidak protes saat Hyo Yeon memberikan suntikan Protorade dalam dosis tinggi dengan iming-imung bahwa dia akan bisa bergerak bebas semaunya.

“Pertunjukan Tarian Ular mu, akan jadi yang terbaik” Hyo Yeon meralatnya, “Tidak, memang sudah terbaik”

Hyo Yeon bahkan memberikan kalimat pujian untuk membuai Ibu yang sudah dia berikan obat. “Omma kaulah yang terindah didunia ini. Tidak dapat tertandingi oleh aku dan kakak”
 
Dalam keadaan antara sadar dan tidak Seo Hyeon Joo mengatakan,”Putriku, putriku Hyo Yeon, Aku menyayangimu” Hyo Yeon membalas dia juga menyayangi ibunya.

Hyo Yeon menggiring ibunya masuk ke hutan dengan pakaian tarinya. Saat Seo Yeon Joo menarikan gerakan tari ularnya, tangan, kaki dan kepalanya mulai terlilit akar rambat pohon. Dan efek samping obat Protorade pun bekerja. Nafas Seo Yeon Joo berhenti seketika dam akhirnya dia tewas tergantung di akar-akar rambat itu.

Hyo Yeon menyaksikan semua itu, dia menatap ibunya yang sudah tidak bernyawa, “Omma.. Dari saat aku di lahirkan. Saat inilah, kau terlihat sangat cantik”

“Aku serius. Momen kematiannya sangat indah karena ia mati demi kebaikan kami” tanpa rasa bersalah sedikitpun Hyo Yeon mengatakan itu dengan tenangnya. Hee Yeon yang mendengarkan adiknya berbicara dengan Kyung Hee, Nampak sangat gelisah.

Apakah Hyo Yeon begitu senang melihat kematian ibunya? Tentu saja. Dia sudah melakukan apa yang diinginkan ibunya

“Aku mengantarkan kematiannya pada bentuk terindah yang dapat dilakukannya”

Kyung Hee tidak sependapat, “Walaupun betapa terlukanya dirimu dulu, itu tidak bisa jadi alasan atas perbuatan salahmu”

Siapa yang bilang Hyo Yeon membenarkan perbuatan mereka? Dia dan Eonnienya berharap orang lain untuk mengerti mereka.

Jin Woo berkata, “Aku memahaminya. Lalu bagaimana denganmu Hee Yeon-ssi? Apakah sekarang kau bahagia?” Hee Yeon tertunduk pasrah, dia sama sekali tidak terlihat bahagia. Akhirnya dia menjawab. “Entahlah”

Hyo Yeon marah mendengar jawaban Eonnienya itu, “Apa maksudmu?” Hee Yeon  selama ini berpikir jika mereka bisa bahagia jika menutup segalanya, Tapi… Hyo Yeon semakin marah, Tapi Apa???

“Tidak ada satupun yang tersisa dariku. Semua yang kumiliki telah hilang” mendengar jawaban kakaknya Hyo Yeon mengambil sebuah kesimpulan, “Apa maksudmu? Apa Omma berarti segalanya bagimu?” Hee Yeon tidak menjawab dan malah memangis. Hyo Yeon memaksa Eonnie nya untuk berbiacara.
 
“Kau pikir untuk apa aku melakukan semua ini?! Untuk siapa?” Mendengar pertanyaan Hyo Yeon, Hee Yeon semakin tidak sanggup membendung tangisnya lagi. Apalagi Hyo Yeon terus memaksanya berbicara.

Jin Woo mendatangi lokasi kematian Seo Yeon Joo. Dia seolah melihat Ahn Hee Yeon dan Ahn Hyo Yeon kecil yang sedang menari bersama di tempat itu dengan bahagia di tempat itu.

“Hyo Yeon, kau mau pergi ke tempat yang jauh?

“Kenapa begitu? Percaya saja padaku”

“Kita akan menjadi ular jika kita hidup di Hutan Ular. Itu lebih menakutkan bagiku. Karena itulah mari kita pergi jauh”

“Tidak, kita harus menjadi ular yang lebih besar dan memakan segalanya”

Kyung Hee mempertanyakan, apakah menurut Jin Woo, Bagi Ahn Hee Yeon ibunya berarti segalanya? Tidak. Bagi Ahn Hee Yeon, adiknya adalah segalanya. Tetapi, karena dirinya, adiknya berubah menjadi monster. Dan akhirnya dia menyadarinya. Adik yang berarti segalanya baginya telah hilang sejak lama... dan sekarang, berubah menjadi manusia yang berbeda. Akhirnya dia merasa menyesal dan bersalah.

Sang adik berpikir kalau tindakannya adalah untuk kebahagiaan mereka. Ahn Hyo Yeon tidak menciptakan dunia yang baru dengan kakaknya, dia malah menciptakan neraka baru. Siapa yang bisa bahagia ditempat seperti itu?

Jin Woo menemui Da Mi di RS dan mendapatkan protes dari anak itu, “Kenapa kau terus mengunjungiku walau sudah kukatakan aku baik-baik saja?” Jin Wo menyangkal, dia tidak mengunjungi Da Mi. Dia adalah dokter di RS dan bekerja ditempat itu.

Oh iya… Da Mi lupa.

“Da Mi-ya. Kenapa kau tidak pernah sekalipun melihat wajah ibumu?” Jin Woo sangat penasaran. Da Mi tahu Jin Woo akan menanyakannya. Da Mi pun bercerita jika saat kecil, Ibunya meninggalkan dirinya. Tidak! Dia membuang Da Mi begitu saja.

“Ayahku bilang kalau aku menangis. Anggap saja ibumu sudah mati”

Jadi Ibu Da Mi belum benar-benar mati? Tapi Da Mi meganggapnya sudah mati? Akh.. Jin Woo hampir saja percaya jika ibunya benar-benar sudah meninggal. Yah… tapi dia tidak ada disamping Da Mi, apa bedanya dengan sudah mati.

“Kau seharusnya tetap bersyukur kalau ia masih hidup. Kau bisa selalu bertemu dengannya nanti” Jin Woo memberi saran. Apakah Da Mi akan merasa bahagia jika bertemu ibunya nanti? Da Mi tampak tidak yakin dengan hal itu. Namun Jin Woo berpendapat Da Mi pasti bahagia, karena bagaimana pun dia tetap Ibu Da Mi.

“Tapi seorang ibu selalu berada disisi anaknya. Jika tidak, maka dia bukanlah seorang ibu”

Jin Woo termangu mendengar kata-kata gadis kecil itu. Apa yang dikatakan Da Mi sama sekali tidak salah.

Jin Woo dan Kyung Hee keluar bersama dari kantor forensik. Shi Woo dan Tae Kyung pun baru keluar dari ruangan sebelah. Shi Woo tampak kaget dengan keakraban mereka, namun belum sempat mempertanyakannya, Jin Woo memuji hasil kerja Shi Woo dan mengajak Shi Woo dan Tae Kyung makan bersama. Mereka berempat tampak sangat akrab.

Di sebuah ruangan gelap, seorang pria bertato sedang melakukan push up saat dia bangkit dan berdiri nafasnya sangat memburu dan melihat pada satu titik dimana foto Kyung Hee terpasang disana. Siapakah pria bertato itu? Mengapa dia mengincar Kyung Hee?

***

Haduh… Background story episode kali ini nyesek abis, Hyo Yeon menjadi monster seperti itu awalnya kesalahan ibunya, tapi Hee Yeon juga ikut andil membiarkan Hyo Yeon terjerumus dalam obsesinya untuk membalas dendam pada ibunya.

Seandainya… seandainya Hee Yeon berhasil membujuk Hyo Yeon untuk pergi bersamanya dan menjauh dari ibunya, mungkin Hee Yeon benar-benar bisa menciptakan dunia baru bagi mereka berdua. Bukan neraka baru seperti yang di ciptakan Hyo Yeon.

Seo Yeon Joo… adalah orang paling psyco di episode kali ini. Kok… tega sih dia dorong anak sendiri sampe terluka seperti itu hanya karenamerasa tersaingi. Parahnya dia juga tega bener mengumpankan anak sendiri pada pria yang sudah menikahinya, jahaaattnnya~~~ Ada pepatah Singa tidak akan pernah memakan anaknya sendiri. Lalu… apakah Seo Yeon Joo lebih kejam dari Singa? Akh… Lupa… dia itu lah Ular. Bahkan Hyo Yeon menyebutnya iblis, heeeuuu…

Kejahatan yang di lakukan seorang anak, bisa jadi adalah karena hasil didikan orang tuanya saat dia masih belia. Hyo Yeon di besarkan oleh ibunya tanpa perhatian dan selalu diabaikan, bukan hanya itu saja, si Ibu juga memperlihatkan prilaku kejam terhadap Hee Yeon, yang membuat Hyo Yeon ingin membalas dendamkan rasa sakit yang diterima sang kakak. Sejak Hyo Yeon tega membunuh Ayah tirinya, sejak hari itu, dia telah berubah menjadi monster ciptaan Seo Yeon Joo dan Ahn Hee Yeon dengan cara yang berbeda.

Pesan bagi orang tua, didiklah anak-anak dengan penuh kasih sayang, niscaya mereka juga akan menjadi pribadi yang penuh kasih sayang dan berpikiran lurus.

Suka lihat Chems nya Da Mi sama dr. Han, soo sweet banget mereka, adduuhh,, klo Da Mi gak punya ortu, mending dr. Han dan Det. Kang cepet nikah aja, trus adopsi Da Mi jadi anak mereka *ngaco* Baru sadar, Da Mi itu anak yang duduk diantara Ryu Duk Hwan dan Yoon Joo Hee pas reading Scripct yah^^ aku kirain itu anak mereka,ternyata dia penggantinya Prof. Jang di season ini sebagai teman curhatnya dr. Han, hehe^^

Ehm,,, ada yang pake baju couple nih di episode 3 ini, *ngarang* habisnya kok sweet sih itu dr. Han dan Detektif Kang, warna bajunya sama-sama biru, janjian yah? Akh makin gemes aja melihat mereka berdua. Meski kok ya… aku rada curiga sama Det. Kang, dia tampak menyembunyikan sesuatu dari dr. Han, matanya tiap kali dr. Han membicarakan tentang kepercayaan dan orang yang paling disayangi, mata Det. Kang auranya berubah. Tapi… semoga ini hanya perasaanku saja^^

1 komentar:

  1. Aku bingung mau komen apa..
    Dalm dunia nyata ada gak ya keluarga kayak gitu? Bener2 deh..

    oya yg suka baju dan dress cantik bisa follow @switlov_style di twitter atau instagram @switlovshop ^^

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^