Woo Il Kyu mengingat kata-kata
dr. Go tentang alasannya membantu Il Kyu. Meski caranya salah, tapi dr. Go
ingin Il Kyu bertahan karena dia pikir Il Kyu akan bekerja dengan baik.
Shi On masuk ke kamar tidur saat
Il Kyu dengan memikirkan hal itu. Shi On jadi panik karena masih merasa
ketakutan pada Il Kyu. Apakah Shi On mau tidur? Shi On bilang bukunya
ketinggalan. Il Kyu tahu Shi On berbohong dan menyuruhnya segera tidur agar
tidak ketiduran di pagi hari.
Kim Sun Joo yang menjadi
sutradara dari drama tahunan untuk menghibur anak-anak telah memutuskan
naskahnya. Peter Pan. Jadi mereka harus
berpakaian aneh dan melakukan hal-hal aneh lagi? Tapi masih mending dari pada
Cinderella kan? Saat itu dr. Cha terkilir pergelangan kakinya ketika memakai
sepatu kaca. Karena malu Yoon Seo bahkan tidak dirawat di RS dan malah pergi ke
akupuntur. Semua tim pediatri tertawa mendengarkan cerita itu.
Yoon Seo bertanya, memangnya itu
kata siapa? Dengan polos Hong Kil Nam berkata dia tahu dari Profesor. Yoon Seo
jadi geram, ternyata Kim Do Han benar-benar besar mulut.
Shi On juga harus berpartisipasi
dalam acara tahun ini. Shi On dengan bangga mengatakan jika dia pernah menjadi
pemeran utama dalam pertunjukan Natal di panti asuhan. Wah,,, ternyata Shi On
ingin menjadi pemeran utama. Apakah akan dikabulkan oleh Sun Joo? Kim Sun Joo
mengatakan dia akan menempel pengumuman tentang cast nya besok.
“Apa Profesor juga tak
berpartisipasi tahun ini?”
“Apa kita harus memaksanya tahun
ini?”
Sepertinya akan sulit, tapi Yoon
Seo merasa yakin bahwa mereka bisa membujuk Kim Do Han untuk tampil di drama
ini. “Profesor memang seperti pisau. Dia akan melakukannya” Mereka akan
memberikan peran bajak laut kapten Hook pada Kim Do Han.
Bagaimana cara Yoon Seo dan Shi
On membujuk Kim Do Han, ternyata mereka menggunakan Joon Young. Shi On meminta
bantuan pada Joon Yeong untuk membujuk Profesornya itu.
Rapat para petinggi RS, yang
dihadiri para Profesor dan para Kepala Departemen. dr. Kim menggebu-gebu untuk menyetuji
proses pengambil alihan RS oleh pihak mana pun selama itu memberikan kemajuan
untuk RS. Kepala departemen lain dan para profesor lainnya menyetujui hal itu.
Hanya Kim Do Han yang menentang, dia berpikr rasanya tidak masuk akal memilih
pasien berdasarkan tingkat pendapatan mereka.
dr. Kim bertanya Kim Do Han itu
dokter atau perwakilan konsumen? Direktur melerai perdebatan ini, karena
pembicaraan mereka sudah melenceng jauh dari topik semula. Peretemuan mereka
bertujuan untuk membicarakan tindakan yang harus mereka ambil sebagai kelompok
dokter terhadap Restrukturisasi RS menjadi RS komersial Anak.
Direktur berharap para dokter
menunjukkan sikap dalam hal ini, bukan hanya sekedar protes saja. dr. Kim
bertanya, jika pendapat mereka saja berbeda-beda bagaimana mereka harus
menunjukkan sikap?
Rapat itu berakhir tanpa
penyelesaian. Usai rapat, dr. Go menghampiri Kim Do Han. Dia bertanya apakah
ada yang bisa dia bantu. Dia ingin ikut berbicara membantu Kim Do Han, tapi dia
tak tahu apapun, yang bisa dia lakukan hanyalah bergabung dengan kelompok Kim
Do Han.
Kim Do Han tersenyum mendengar
perkataan dr. Go. “JIka anda setuju dengan pendapatku, itu sudah cukup” dr. Go
mengakatan dia akan selalu sependapat dengan Kim Do Han. Meskipun menjadi
pemimpin itu sulit, Kim Do Han pun tahu jika tak semua orang menjadi pemimpin.
Kim Do Han dan dr. Go melihat dr.
Kim berbicara dengan WaPresdir Kang. dr. Go mencibir, “Lihat, lihat dia. Aku
tahu dia akan seperti itu” Kim Do Han terlihat tak senang dengan hal itu.
WaPresdir Kang bertemu dengan
Park Shi On, dia bertanya pada Shi On, “dr. Park.. Apa aku masih tampak seperti
orang jahat?” Dengan polos Shi On menjawab bahwa WaPresdir Kang sekarang itu
setengah baik dan setengah jahat.
WaPresdir Kang memahami jika
bagian jahatnya adalah karena pekerjaannya, tapi apa bagian baiknya? Shi On
berkata, bagian baiknya adalah karena WaPresdir Kang sudah mempercayai Profesor
dan tim pediatri untuk mengoperasi Joon Yeong.
“Di dunia ini, Aku paling
berterima kasih kepada orang-orang yang memercayai orang lain. Jika orang-orang
memercayaimu, kau merasa lebih kuat”
Kepercayaan akan membuat
seseorang terisi penuh, karena kepercayaan seperti pompa yang mengisi ban
sepeda dengan udara. Jika dipenuhi dengan udara, akhirnya akan melaju seperti
angin, “Ssing Ssing. Ssing Ssing”
WaPresdir Kang tertegun mendengar
perkataan Shi On. Kepercayaan?
Yoon Seo bertanya pada Kim Do
Han, apakah dia tidak bisa lebih memaksa dr. Kim tentang operasi In Hae? Kim Do
Han mengingatkan tentang kasus bayi premature Dong Soo. Apakah Kim Do Han takut
jika dia harus berhadapan dengan komite disiplin lagi?
Tidak. Bukan karena hal itu. Kim
Do Han sedang menunggu sampai dia memiliki tujuan yang benar untuk mengambil
alih operasi In Hae.
Pada kasus Dong Soo, beredar
rumor bahwa Kim Do Han menolak mengoperasi karena dia merasa tidak mampu. Saat
itu Kim Do Han melakukan operasi pada Dong Soo, bukan karena harga dirinya
terluka, tapi katena dia memiliki tujuan yang benar, yaitu untuk bertanggung
jawab terhadap pasien.
Yoon Seo mengerti, jadi
sebenarnya Kim Do Han sudah merencanakannya sejak awal ya? Kim Do Han
menjelaskan bahwa tujuan itu haruslah didukung oleh dasar yang kuat dan rencaa
alternative. Saat itu Kim Do Han memiliki Park Shi On yang memberikan saran
alternative yang baik.
Saat ini, Kim Do Han sedang
mencari tujuan yang benar untuk
mengoperasi In Hae, waktunya tak akan lama. Yoon Seo hanya harus menunggu. Yoon
Seo kagum pada profesornya dan berkata Profesornya itu hebat, tapi dia juga
bersiap-siap mengacungkan jempolnya. Secara refleks Kim Do Han berkata agar
Yoon Seo tidak mengacungkan jempolnya. Tapi dia tetap melakukannya.
Ketua Lee menemui dr. Go, dia
mengomel kenapa dr. Go tidak pernah datang ke rumah, istrinya mengomeli dirinya
karena hal itu. dr. Go mengingatkan bukankah kakak iparnya sendiri yang
menyuruhnya untuk tidak menemuinya lagi. Masalah dia diomeli bukan urusannya.
Ketua Lee kesal dengan jawaban
adik iparnya, tapi dia tak ambil pusing. Dia mengatakan dr. Go memiliki
kesempatang terakhir untuk menyingkirkan semua orang yang menentangnya. dr. Go
bertanya mengapa dia harus melakukan hal itu. Yang penting lakukan saja, Ketua
Lee menjanjikan posisi, direktur pusat RS Sung Won jika dia melakukannya dengan
benar. dr. Go tak percaya dengan apa yang didengarnya.
Shi On menatap Ayahnya, dia sudah
berkompromi dengan hatinya dia tidak lagi meminta Ayahnya meminta maaf padanya.
Dia hanya ingin agar Ayahnya tak lagi memukuli ibunya, dia sudah sangat
berterimakasih.
Shi On menemui ibunya di kantin,
dia bertanya apakah ibunya sudah makan siang? Ibunya berkata dia belum makan
dan akan makan setelah selesai kerja. Shi On juga belum makan, namun saat
ibunya menyuruhnya untuk makan di kantin, Shi On mengajak ibunya untuk makan di
luar.
Shi On dan ibu pun makan di luar.
Ibu bertanya mengapa Shi On tiba-tiba makan di luar, dia baru saja gajian. Ibu
berkata agar Shi On tidak menghambur-hamburkan uang. Shi On meminta ibunya
untuk makan dan ibu menurutinya. Ibu nya tak perlu lagi membuatkan sop bola
kentang untuknya lagi. Jika ibunya ingin makan, mulai sekarang, katakanlah pada
Shi On. Ibu jadi terharu mendengar kata-kata Shi On.
Shi On penasaran dengan satu hal
mengapa ibunya tidak pergi mencarinya setelah dia meninggalkannya dulu. Ibu nya
tahu dirinya di kejar sang Ayah, jadi dia memutuskan untuk tidak muncul
dihadapan Shi On dan Direktur Choi agar segalanya tidak menjadi lebih buruk. Ibu
tahu dirinya memalukan. Tapi melihat Direktur membesarkan Shi On dengan baik,
dia tak punya pilihan lain selain mempercayainya.
Ibu pasien baru Shi On protes
setelah mengetahui kondisi Shi On, dia minta ganti dokter. Ibu yang lain
membela Shi On dan mengatakan tidak ada yang salah dengan dr. Park, dia adalah
dokter residen yang hebat. Tapi si Ibu tetap ngotot untuk ganti dokter karena
dia tidak ingin mempercayakan anaknya pada seseorang yang cacat.
Yoon Seo merasa ibu tersebut
keterlaluan, tapi Shi On datang dan mengijinkan Ibu tersebut untuk berganti
dokter.
Yoon Seo bertanya, apakah Shi On
baik-baik saja setelah insiden permintaan pergantian dokter itu? Shi On berkata
dia baik-baik saja. Dia sadar benar yang mempercayai dirinya hanyalaj orang yan
dekat dengannya. Orang yang pertama kali bertemu dengannya tidak akan langsung
percaya padanya.
Fakta bahwa dirinya berbeda dari
yang lain, sudah tak terlalu menyakiti hatinya. Jika dia bekerja dengan dengan
baik, dia yakin semua orang akan mempercayainya. Tapi… ada satu hal yang
menyakiti Shi On, karena dia berbeda dengan orang lain.
Shi On menatap Yoon Seo sekilas,
namun mengurungkan niatnya untuk mengatakan apa yang menyakitinya… “Tidak, buka
apa-apa” pastinya hal itu berkaitan dengan Yoon Seo sehingga Shi On tidak jadi
bilang.
Yoon Seo mendiskusikan masalah
ini dengan Kim Do Han. Yoon Seo khawatir Shi On terluka. Kim Do Han berpendapat
Shi On baik-baik saja, sekarang Park Shi On menjadi cukup percaya diri karena
menerima dukungan dan pujian yang sangat baik. Yang lebih penting dari itu,
kejeniusan Park Shi On yang luar biasa sudah tak mutlak lagi.
Yoon Seo bingung, “Tak mutlak
lagi?” Kim Do han melatihnya karena dia ingin Shi On mengembangkan
kemampuannya, karena itulah satu-satunya cara Shi On agar dapat bertahan. Tapi
sekarang hal itu sudah tidak terlalu berarti lagi. Sebelumnya Shi On hanya
memiliki kemampuan luar biasa itu, tapi sekarang perkembangannya melebihi hal
itu.
“Itu sebabnya walau kemampuan itu
hilang, Dia tetap bisa menjadi Dokter
yang cukup baik, Walaupun memiliki sedikit kekurangan”
Yoon Seo tersenyum mendengar
penjelasan profesornya. Jadi Shi On sekarang sudah menjadi pilihan kedua dari
pilihan yang diajukan Kim Do Han padanya dulu. “Seorang Dokter biasa yang
memiliki akal sehat” Kim Do Han pun baru menyadari hal itu dan ikut tertawa bersama Yoon Seo.
Shi On kembali masuk ke kamar
residen saat Il Kyu baru bangun tidur. Shi On masih tampak panik dan ketakutan.
DIa berkata dia datang benar-benar bukan untuk tidur. Il Kyu mengerti dan
merasa ingin makan sesuatu yang pedas.
Il Kyu pun memanggil Shi On, dia
meminta Shi On untuk membawakan sup daging sapi pedas, dia merasa sup yang dulu
di berikan Shi On padanya sangat lezat. Shi On mulai tenang dan berkata akan
segera membawakan pesanan Il Kyu.
Shi On pulang ke rumah untuk
membawa sup daging pedas untuk Il Kyu. Shi On menatap tempat tidurnya dan teringat saat pertama kali dia melihat Yoon Seo yang tertidur disana.
Sementara itu Yoon Seo sedang memikirkan kata-kata Shi On tentang apa menyakitinya karena dia berbeda dengan orang lain. Tiba-tiba Yoon Seo mendengar suara Shi On.
Sementara itu Yoon Seo sedang memikirkan kata-kata Shi On tentang apa menyakitinya karena dia berbeda dengan orang lain. Tiba-tiba Yoon Seo mendengar suara Shi On.
“Maafkan aku karena tadi aku tak bisa memberitahumu. Satu-satunya
alasan kenapa aku terluka bila berbeda dari orang lain. Itu
karena kau, Dokter”
Yoon Seo melihat ke bawah balkon
tempat dia berdiri, ada Shi On disana, yang sedang berbicara pada langit.
“Aku benar-benar baik saja
sekarang bila berbeda dari orang lain.
Hatiku tak terluka. Tapi... Setiap aku melihatmu, hatiku sakit. Jika aku adalah
pria yang memukau, Aku bisa membuatmu lebih bahagia,... Aku bisa berbuat lebih
banyak hal untukmu. Aku bisa menyanyikan
banyak lagu indah untukmu” Shi On pun
mulai bernyanyi untuk Yoon Seo:
♫
Jika aku menjadi langit ♫
♫
Aku ingin bermandikan wajahmu ♫
♫
Malam diselimuti langit merah ♫
♫
Seperti mentari terbenam ♫
♫
Aku ingin menyinari pipimu♫
♫ Apa pun yang terjadi di dunia ini, ♫
♫ Aku ingin menjadi apa yang kubisa untukmu ♫
♫ Seperti hari ini, ♫
♫
Karena kita bersama♫
♫
Entah bagaimana itu membuatku sangat
bahagia ♫
♫
Apa kau tahu? Kau satu-satunya yang kucintai ♫
♫
Begitulah perasaanku kepadamu. ♫
Selama lagu
itu dinyanyikan Shi On membayangkan kisah cintanya yang indah dengan Yoon Seo,
dimana dia dan Yoon Seo pergi kencan yang romantis, saling tertawa dan saling
berkasih-kasihan seperti pasangan lainnya. Yoon Seo yang mendengar lagu itu pun
menjadi terharu.
Esok harinya, Kim Sun Joo
menempelkan penguman tentang pertunjukan Petre Pan yang akan dilakukan pada
dokter tim pediatri, para anak dan orang tua di bangsal anak sangat antusias
menantikan pertunjukan drama itu.
Sun Jo pun menempel pengumuman
casting. Hong Kil Nam menggerutu karena dia jadi bajak laut no.2 kenapa dia
mendapatkan peran jahat lagi, dan harus nomor 2? Kim Sun Joo melarangnya untuk
protes, karena casting itu tanggung jawab sutradara.
Shi On mendapatkan peran utama.
Dia berkata dia bisa memerankannya dengan baik dan akan tampil dengan segenap
jiwa. Tapi… siapa yang akan memerankan kapten Hook? Sepertinya Yoon Seo, Shi On
dan Sun Joo sudah merencanakan hal itu,
“Tunggu saja.. Bukan begitu dr.
Park?”
Semuanya menjadi penasaran, tapi
mereka bertiga memilih untuk merahasiakannya dulu.
Siapa lagi, kalau bukan Kim Do
Han. Saat pertama kali mendengar permintaan Joon Yeong, Kim Do Han merasa ragu.
Itu adalah keinginan Joon Young, dia ingin melihat Kim Do Han dalam pertunjukan
itu. Jika melihatnya dia merasa akan lebih baik dan lebih cepat pulih.
Kim Do Han menawar dengan
melakukan hal lain. Joo Yeong berkata jika tidak bisa, dia tidak akan menonton
pertunukannya. Dia hanya akan minum obat dan tidur saja. Kim Do Han tidak bisa
menolak lagi.
Tim pediatri pun mulai latihan untuk pertujukan peter pan di sela waktu istirahat mereka. Kim Do Han berlatih memerankan Kapten Hook dimana dia datang untuk menyerang Peter Pan (Park Shi On) da Tinkerbell (Yoon Seo).
Dengan gaya kakunya Kim Do Han
mengucapkan dialognya, “Baiklah, dasar Peter Pan keparat... Buka kurung,
keluarkan pedang” -->dialog aslinya: Baiklah, dasar Peter Pan keparat...
(keluarkan pedang [kacau nih profesor
kim, masa tanda baca nya ikutan di baca juga, wkwkwkw]
Anak buahnya menjadi kesal,
mengapa yang di dalam tanda kurung pun dibaca juga, Kim Do Han benar-benar tak
tahu apa-apa. Dia beralasan bahwa dia hanya ingin memebua latian mereka
sempurna. Tapi sayangnya tak ada yang percaya dengan alasannya, dengan kesal
Kim Do Han pun bertanya, “Memangnya sejak awal kalian langsung bisa?” dan dia mulai
menyalahkan naskahnya, padahal yang lain menyukainya.
Mereka kembali memulai latihan
dari awal lagi. Saat Kim Do Han datang sebagai kapten Hook, kali ini Shi On
menggenggam erat tangan Yoon Seo, membuat Yoon Seo jadi gugup dan tidak fokus
pada latihan. Dia malah memperhatikan Shi On dengan gugup dan mencoba fokus
pada dialognya. [Akh~~ dr. Cha,, akui saja perasaanmu pada Shi On >.< ]
Yoon Seo merasa gugup dan bingung sendiri dengan apa yang dia rasakan saat Park Shi On menyentuhnya. Namun satu hal, dia merasa bahagia karena hal itu.
Yoon Seo melihat In Hae duduk di tempat favorite Shi On, dia langsung bertanya sedang apa In Gae berada disana? In Hae bilang dia merasa punggungnya pegal karena berbaring sangat lama. Yoon Seo mengerti dan mengijinkannya untuk duduk sebentar tapi In Hae harus segera kembali ke kamarnya.
Yoon Seo melihat In Hae duduk di tempat favorite Shi On, dia langsung bertanya sedang apa In Gae berada disana? In Hae bilang dia merasa punggungnya pegal karena berbaring sangat lama. Yoon Seo mengerti dan mengijinkannya untuk duduk sebentar tapi In Hae harus segera kembali ke kamarnya.
Saat Yoon Seo akan pergi, In Hae
memanggilnya. Dia meminta Yoon Seo untuk duduk disampingnya. In Hae berkata
pada Yoon Seo,
“Dr. Park sangat menderita. Melebihi
anak-anak yang sakit di sini”
Flash back pembicaran Shi On dan
In Hae. Shi On mengatakan pada In Hae,
“Walau aku sudah lebih baik
sekarang. Tapi aku tak pandai mengungkapkan perasaanku seperti orang lain. Tapi belakangan
ini, kupikir itu adalah hal yang baik. Karena aku tak perlu menunjukkan perasaanku pada Dr. Cha.”
“Tapi terkadang, aku berharap bisa menunjukkannya. Tapi ketika aku
mencobanya, aku tak bisa melakukannya
dengan baik. Kau tahu, Aku berharap ada layar elektronik di hatiku”
In Hae berkata pada Yoon Seo, dr.
Park mengatakan padanya dia berharap dr. Cha bisa melihatnya dengan jelas. Yoon
Seo mendesis, “Dasar Bodoh”
Yoon Seo bersiap untuk pulang
saat Shi On datang ke ruang staf, Yoon Seo bertanya apakah Shi On tidak ingin
mengantarnya pulang? Ini sudah larut malam. Shi On menyetujuinya, dia akan mengantar
Yoon Seo hingga pintu gerbang. Yoon Seo menolak, dia ingin Shi On mengantarnya
sampai rumah. Shi On awalnya ragu, namun menyanggupinya juga.
Selama di perjalanan, Shi On
menyadari ada yang salah dengan Yoon Seo, dia pun bertanya apakah ada masalah?
Yoon Seo membenarkan dan mengatakan masalahnya setelah Shi On memintanya.
“Seorang anak bodoh membuatku
putus asa”
Shi On yang awalnya tak sadar
jika yang dibicarakan adalah dirinya bertanya siapa anak itu? Yoon Seo berkata,
itulah maksudnya,, dia terus-terusan membuat Yoon Seo putus asa. Shi On belum
mengerti juga dan merasa itu adalah hal yang salah, seharusnya Yoon Seo selalu
merasa nyaman. “Tidak, aku tak merasa nyaman”
“Shi On. Kenapa kau selalu
berpura-pura baik-baik saja an selalu menderita sendirian?”
Barulah Shi On sadar, “Apa
mungkin orang yang membuatmu putus
asa... Aku orangnya?”
Yoon Seo membenarkan. Memangnya
siapa lagi yang selalu ada disampingnya. Shi On menjelaskan bahwa dia berusaha
untuk tidak membuat Yoon Seo tak nyaman padanya.
Yoon Seo langung berkata, “Jangan
berpikir untuk memasang layar elektronik
di hatimu, Langsung saja katakan apa
yang ada dalam pikiranmu”
Shi On jadi tergagap, dia ingin
berkata, jika seperti itu dia tidak akan bisa untuk bertemu Yoon Seo lagi, tapi
sebelum itu Yoon Seo sudah mengatakan jika Shi On tetap bisa menemuinya,
“Karena aku ingin menemuimu sama
seperti kau ingin menemuiku. Kau tak tahu siapa yang belakangan ini membuatku tertawa dan menangis, 'kan? Kau tak
tahu siapa yang membuat hatiku sakit,
'kan?”
Yoon Seo mendesis, “Tentu saja
kau tak tahu”
Namun Shi On sadar, “Kurasa itu
karena aku”
“Sejak pertama datang, aku punya
banyak kekurangan. Tapi kau memperlakukanku seperti adikmu sendiri. Kurasa aku membuatmu terlalu mengkhawatirkanku”
Yoon Seo menyangkalnya, itu bukan
karena Shi On seperti adiknya. Lalu kenapa?
“Belakangan ini... Aku menjadi
sedikit aneh. Sebenarnya bukan menjadi aneh... Kurang lebih seperti itu. Jadi...
Aku tak suka ketika kau dekat dengan
wanita lain. Dan aku tak suka ketika kau memintaku mengatur kencan buta
untukmu. Itu menggangguku”
Apakah itu benar? Shi On masih
merasa ragu. Saat ini bahkan Yoon Seo tidak suka jika Shi On bergantung padanya
lagi. “Sekarang,... Aku... Aku...”
Yoon Seo pun memeluk Shi On dengan
perasaan takut dan gugup.
***
Akhirnya Yoon Seo mengatakan
perasaan yang sebenarnya juga pada Shi On^^
Rasanya episode 18 ini nggak ada scene Kim Do Han dan Yoo Chae Kyung ya >.< padahal aku nunggu-nunggu scene mereka berdua,,, makin lama makin suka aja liat mereka berdua.
Setelah Shi On menjadi cupid untuk Chae Kyung dan Kim Do Han,,, kini giliran In Hae yang jadi cupid buat Shi On dan Yoon Seo^^
Rasanya episode 18 ini nggak ada scene Kim Do Han dan Yoo Chae Kyung ya >.< padahal aku nunggu-nunggu scene mereka berdua,,, makin lama makin suka aja liat mereka berdua.
Setelah Shi On menjadi cupid untuk Chae Kyung dan Kim Do Han,,, kini giliran In Hae yang jadi cupid buat Shi On dan Yoon Seo^^
Wahhh...akhirx kluar juga part 2 nya..
BalasHapusMakasih mbak....
Semangatttt.. wat nulis sinop episod selnjutx..
Ditunggu episope 19 ny a :)
BalasHapusMakasih sinopsisnya,,, akhirnya yoon seo nyatain perasaan sm shi on. Di tnggu kLanjutanNya. Fightinggggg
BalasHapusnggak sabar lihat pertunjukannya,
BalasHapuseps 19 ditunggu selalu...
mbak maaf ya sebelumnya.... ngakak deh baca tulisan berkasih-kasihan. hahaha, tidak bisakah di ganti dg berkisah-kasih.
BalasHapushihihihi..
d tunggu sinopsis slnjtnya :)
tingal tersisa 2 episode lg, happy ending nggak ya??? semangat ya mba di tunggu klanjutannya, fighting ^^
BalasHapushe'em, gak ada chae kyung + kim do han..... :(
BalasHapuskim do han jadi bajak laut, pantes ya kayaknya.... hahahaha
ditunggu epi selanjutnya
Sekian lama aku menunggu, akhirnya sinopsisnya keluar jugaaa :)) makasih mbaa
BalasHapusGomawo part 2nya, ditunggu selanjutnya...
BalasHapusMb irfa, yon sheo kan bukan jd tinkerbel tp jd windy, yg jd tinkerbel kan perawat jo...hehee
di tunggu episode 19 nya mba irfa gomawo.........
BalasHapusCie ad yg jadian nich dipart ini. Heheehee,
BalasHapusTeteh yg smngat y nulis sinop ny. Ditunggu buat kelanjutan ny.
Fighting teteh!!!!
yang di tunggu2 akhirnya...
BalasHapusakhirnya ada yang menyatakan cinta..
semangat episode selanjutnya...ditunggu sangat...
"^"
BalasHapusitu lagunya judulnya aapa ya...?
BalasHapus