Demi menjaga image Wings Air, Ji Won, Yun Seong dan Da Jin
diminta Hong In Tae untuk meminta maaf pada penumpang yang telah dipukul Yun
Seong karena mencoba melecehkan Ji Won. Mereka berusaha membela diri dan
mengatakan bahwa itu adalah usaha untuk mempertahankan diri dari sebuah
pelecehan. Hong In Tae tidak peduli dan tetap meminta mereka untuk meminta
maaf.
Manager datang membawa Pria yang merupakan Penumpang yang dipukul Yun Seong. Hong In Tae
berdiri memberi hormat. Pria tersebut terlihat marah karena merasa
diperlakukan seperti sampah di dalam kabin pesawat. Dia menatap Ji Won dengan
tatapan sinis yang juga dibalas Ji Won dengan tatapan yang sama saat penumpang
tersebut berkata ketus pada Ji Won.
Da Jin bersiap untuk melawan, tapi Yun Seong mencegahnya.
Yun Seong sepertinya ingin melihat dulu situasi agar masalah tidak semakin
keruh.
Hong In Tae meminta Ji Won untuk meminta maaf pada pria itu. Ji Won masih menatap pria tersebut dengan pandangan tak suka.
Pria itu mencibir bahwa dia hanya membuang-buang waktu saja dengan
datang ke tempat itu, dia akan mengajukan tuntutan. Manager menahannya dan
menyuruh Ji Won untuk meminta maaf.
Dengan berat hati dan sambil menahan amarah Ji Won pun akhirnya bertanya apa yang harus
dia lakukan untuk meminta maaf. Pria tersebut berkata bahwa Ji Won harus
berlutut padanya. Da Jin dan Yun Seong kaget mendengar permintaan pria itu. Ji Won mendekat ke arah penumpang tidak tahu malu tersebut
dengan tangan gemetaran yang sebenarnya menahan amarah.
Saat Ji Won bersiap
berlutut di hadapan penumpang tersebut. Yun Seong menarik Ji Won dan membawanya
keluar dari ruangan. Mencegah Ji Won untuk melakukan hal bodoh yang seharusnya
tidak dilakukannya.
Aksi Yun Seong membuat semua orang kaget, tak terkecuali
Hong Mi Joo dan juga Da Jin. Mi Joo bahkan langsung mengikuti Yun Seong yang
membawa Ji Won keluar ruangan.
Pria itu tentu saja merasa semakin di permalukan, dia
mulai mengumbar ancaman bahwa Wings Air harus bersiap-siap. Dia meminta
perminta maaf-an Publik. Da Jin jengah mendengar kicauan pria itu dan
berkata satu-satunya orang yang seharusnya meminta maaf adalah pria itu
sendiri.
Da Jin mendekat ke arah pria tersebut yang semakin
marah mendengar kata-kata Da Jin. Pria itu bertanya, apa Da Jin tidak tahu
siapa dirinya sehingga berani berkata seperti itu? Da Jin sepertinya tidak
peduli bahkan ketika manager berusaha mencegahnya terus bicara, Da Jin tetap
berencana melawan kata-kata penumpang tersebut.
Da Jin berkata, dia sangat mengenal orang seperti penumpang
tersebut. Orang yang tak berguna yang bahkan tidak menyadari bahwa dirinya
sendiri adalah sampah. Pria tersebut semakin geram, suasana ruangan
semakin panas.
Rombongan Pramugari masuk ke ruangan dan berkata bahwa
perkataan Da Jin benar, penumpang tersebut adalah sampah. Da Jin meminta pria
itu untuk meminta maaf pada para pramugari. Pria itu tampak sangat tidak nyaman
mendengar permintaan Da Jin dan kedatangan para pramugari sebagai saksi. Saat
melihat Da Jin, pria itu teringat insiden yang dilakukan Da Jin terhadapnya.
Pria itu tersenyum penuh kelicikan.
Pria itu mendekat pada Da Jin, dan berkata sepertinya Da Jin
tampak akrab baginya. Pria itu berbisik pada Da Jin dan berkata, jika Da Jin
mau menunjukan seberapa liar nya Da Jin sebagai wanita, dia akan melupakan
insiden ini. Da Jin kesal mendengar perkataan pria itu dan berkata, “Liar?” Da
Jin mulai membuka kancing Jas seragam pilotnya, kemudian memberikan pukulan di
perut lelaki itu dengan lututnya. Semua orang kaget melihat apa yang dilakukan
Da Jin.
Pria itu menggeram kesakitan sambil menahan amarah, dia
bahkan kesal saat Manager mencoba membantunya. Pria itu berkata bahwa dia tidak
akan membiarkan kejadian ini begitu saja dan melangkah keluar ruangan saking
kesalnya. Da Jin berteriak pada pria itu, “Bukankan itu Liar?”
Hong In Tae mengingatkan Da Jin, orang yang sebaiknya
berhati-hati adalah Da Jin, lalu pergi ke luar ruangan. Da Jin baru sadar apa
yang diperbuatnya barusan pasti akan membuat masalah baginya.
Da Jin mulai
mengacak-ngacak rambutnya. Sementara para pramugari mengerumuninya dan
mengagumi tidakan Heroik yang dilakukan Da Jin barusan.
Yun Seong menarik Ji Won hingga menuju lapangan parkir. Ji
Won melepaskan tarikan tangan Yun Seong hingga membuat mereka berhenti. Yun
Seong bertanya apakah Ji Won bodoh? Rela meminta maaf pada orang itu di hadapan
banyak orang. Ji Won berkata dia pun tak ingin melakukannya. Maka Ji Won tidak
perlu melakukannya, kata Yun Seong.
Ji Won berkata jika dia tidak melakukannya, maka Yun Seong
akan berada dalam situasi yang sulit. YUn Seong mengingatkan, jika masalahnya
seperti sekarang ini, Ji Won tidak seharusnya melakukan perminta maaf-an itu.
Mi Joo datang dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan.
Mi Joo bertanya pada Ji Won, apakah dia akan meninggalkan masalah ini seperti
ini saja? Ji Won berkata dia lah yang akan menanggung semua kesalahan. Yun
Seong langung meyela dan berkata bahwa dia yang akan bertanggung jawab
sepenuhnya. Yun Seong memohon pada Mi Joo untuk mengaturnya menjadi seperti
itu.
Yun Seong masuk ke dalam mobilnya kemudian pergi
meninggalkan Ji Won dan Mi Joo.
Mi Joo langsung memperingatkan Choi Ji Won, bahwa dirinya
dan Yun Seong berada dalam hubungan special. Ji Won bertanya mengapa Mi Joo
mengatakan hal tersebut padanya. Mi Joo ingin Ji Won memperhatikan tindakannya.
(Ommo,,,, Mi Joo mulai terbakar api cemburukah? bukannya dia bilang dia akan
bertindak jadi adik Yun Seong ya,, apa ini??)
Mi Joo pergi meninggalkan Ji Won yang juga sepertinya tidak
senang dengan perkataan Mi Joo, dia menatap kepergian Mi Joo, kemudian menatap
mobil Yun Seong yang sudah mulai menghilang dari pandangannya. (Sekarang
giliran Ji Won yang terbakar api cemburu, ckckckck)
Han Da Jin, kena sial lagi. Manager Tim memerahinya karena
mengatai pria yang melakukan pelecehan terhadap Ji Won sebagai sampah. Manager
bilang saat membakar sampah membutuhkan bensin, dan Han Da Jin adalah bensin
yang dapat memperbesar api saat membakar sampah. Manager bertanya apa yang akan
Da Jin lakukan sekarang. Da Jin bilang dia akan mengikuti keputusan Manager.
Maka manager berkata Jika perusahaan dituntut maka Da Jin akan kehilangan
pekerjaannya. Manager pun menyuruh Da Jin untuk pergi.
Mi Joo menjadi galau diruangannya karena insiden hari ini.
Mi Joo mencoba menelpon seseorang, tapi
tidak tersambung. Mi Joo kesal dan membanting ponselnya hingga rusak
(sayang banget tuh ponsel)
Dong Soo datang ke sebuah kedai minuman dan melihat Da Jin
yang sendirian di mejanya. Dong Soo kegirangan karena Da Jin sendirian. Dong
Soo merapikan dulu penampilannya sebelum menemui Da Jin, tapi tingkahnya malah
membuat para pengunjung lain salah paham karena wajah Dong Soo seolah mengejek
mereka. Dong Soo pun masuk ke dalam.
Dong Soo menemui Da Jin dan bertanya Apa yang membuat Da Jin memanggilnya untuk
minum bersama? Apa yang terjadi pada Da Jin.
Saat Da Jin yang sudah cukup mabuk berniat mengambil lagi
soju. Dong Soo menghalanginya dan menggantikan isi gelas Da Jin dengan air
mineral. Dong Soo berkata bahwa dia sudah mendengar insiden yang dilakukan Da
Jin terhadap salah satu penumpang pria. Da Jin berkomentar ternyata gossip
sangat cepat tersebar. Dong Soo membela Da Jin, dari yang dia dengar Da Jin
melakukan itu untuk pertahanan diri, mana mungkin Da Jin dipecat karena hal
itu.
Da Jin tetap cemas
dia akan di pecat karena insiden itu. Da Jin mulai mencemaskan banyak hal. Ppo
Song harus membeli seragam TK nya yang baru bulan depan. Dia harus mencarikan
tutor untuk Ppo Song belajar bahasa Inggris dan,, bibinya,,, Hutang bibinya,
mana mungkin Da Jin melupakannya. Dong Soo kemudian berkomentar agar Da Jin
tidak mencemaskan masalah uang. Jika Da Jin dipecat dia akan bertanggung jawab
pada kehidupan Da Jin.
Da Jin hanya tertawa miris, dan berkata tentu akan sangat
menyenangkan jika kehidupannya ada yang menanggung, namun tentu saja dia tidak
bisa melakukan itu.
Da Ji bangun dari duduknya dengan sempoyongan. Dong Soo
berusaha menahan Da Jin namun Da Jin meolaknya. Sambil berjalan sempoyongan Da
Jin keluar dari kedai minuman.
Da Jin berjalan sendirian dalam keadaan mabuk, sementara
Dong Soo mengikutinya dari belakang. Dong Soo membunyikan klakson dan meminta
Da Jin agar gadis itu masuk mobi. Tapi Da Jin sama sekali tidak
mempedulikannya.
Da Jin berbalik, membuat Dong Soo kaget. Da Jin menyebutkan nomor polisi mobil Dong Soo dan
menyuruhnya belok kiri, belok kanan, belok kiri, belok kanan kemudian
memintannya untuk berbalik arah. Dong Soo menuruh dan mulai memundurkan
mobilnya sambil melihat ke belakang. Saat dia berbalik ke depan Da Jin sudah
tidak ada.
Da Jin berjalan dengan sempoyongan menuju rumahnya. Seperti
biasa, dia akan melewati rumah Yun Seong. Di depan rumah Yun Seong, Da Jin
berhenti dan menatap lampu kamar Yun Seong yang mati. Da Jin akhirnya bersandar
di dekat pagar rumah Yun Seong.
Sementara itu, Dong Soo sibuk mencari Da Jin yang tiba-tiba
menghilang dari pandangannya dengan meninggalkan mobilnya disuatu tempat.
Yun Seong baru saja datang dengan mobilnya. Saat akan masuk
rumah, dia kaget melihat Da Jin yang duduk di dekat pintu masuk rumahnya sambil
tertidur. Yun Seong menatap Da Jin , dan buru-buru mendekatinya saat tubuh Da
Jin hampir terjatuh karena tertidur sambil duduk.
Yun Seong mencoba membangunkan Da Jin, mulai dari
memanggilnya Pilot Han dan Ha Da Jin berkali-kali, namun Da Jin tidak juga
terbangun. Yun Seong pun akhirnya berteriak “Da Ji-na, bangun”
Bertepatan dengan panggilan Da Jin-na yang keluar dari mulut
Yun Seong, Dong Soo datang dan bertanya, mengapa Pilot Han bisa menjadi Da
Jin-na bagi Yun Seong. Yang berhak memanggil Da Jin dengan sebutan Da Ji-na
hanyalah Dong Soo. Mendengar hal itu, Yun Seong segera melepaskan tangannya
dari punggung Da Jin. Dong Soo berkata pada Yun Seong, jika Da Jin dipecat itu
semua karena Kapten Kim Yun Seong.
Da Jin akhirnya terbangun mendengar suara
ribut-ribut. Dong Soo membantu Da Jin yang masih sempoyongan untuk bangun. Da
Jin akhirnya terbangun dari tidurnya tapi masih dalam keadaan mabuk. Da Jin
melihat Yun Seong dan tersenyum “Akh,, Ini adalah Kapten, Kapten,,, Figthing!”
Kata Da Jin sambil mengacungkan kepalan tangannya memberi semangat pada Yun
Seong.
Dong Soo mengajak Da Jin pulang sambil memapahnya, sementara
Yun Seong hanya bisa menatap kepergian mereka dari kejauhan.
Esok harinya Da Jin membaca pengumuman bahwa Kim Yun Seong
dipanggil oleh Komite Pertimabangan diskualifikasi. Da Jin segera menemui Yun
Seong dan bertanya mengapa hanya Yun Seong yang dipanggil, padahal dia pun ikut
andil dalam masalah ini. Yun Seong berkata semua telah diputuskan, jika Da Jin
ingin membantu sebaiknya Da Jin diam dan tidak mengganggunya.
Da Jin mencari Ji Won di ruangan para pramugari. Seorang
pramugari berkata bahwa Ji Won sedang berada dalam penerbangan. Da Jin kemudian
diminta untuk menandatangani sebuah petisi yang menyatakan bahwa Kim Yun Seong
tidak bersalah, para pramugari sedang berusaha untuk membantu Kim Yun Seong. Da
Jin pun menandatanganinya.
Pramugari junior yang ternyata bernama Sa Rang menganggumi
aksi Da Jin tempo hari. Da Jin tak mengerti. Sa Rang memperagakan aksi Da Jin
yang memukulkan lututnya pada perut Pria yang melecehkan Ji Won, namun dia
malah menyakiti Pramugara senior yang berdiri disampingnya, tak elak insiden
itu membuat semua orang tertawa tak terkecuali Da Jin.
Da Jin akhirnya memutuskan menemui Direktur Wings Air. Dia
meminta nomor Tony Brown, Inspektur Penerbangan yanga akan memberikan bintang
pada Wings Air. Da Jin berkata jika mereka mendapatkan 5 bintang dari Tony
Borwn, Da Jin berharap mereka bisa menyelamatkan Yun Seong. Direktur tak yakin
dengan hal itu, namun Direktur mencoba membantu dengan memberikan alamat hotel
tempat Tony Brown biasa menginap saat di Korea.
Dong Soo melihat Da Jin berjalan, dia mencoba menyapa Da
Jin, namun Da Jin mengabaikannya. Dong Soo berkata apakah dirinya orang yang
transparan? Da Jin hanya menyuruh Dong Soo tidak menghalangi jalannya. Saat Da
Jin telah menjauh, Dong Soo pun berteriak, “Han Da Jin! Aku khawatir kau bolos
kerja setelah kau minum” Da Jin berbalik, Dong Soo jadi salah tingkah karena
merasa telah mempermalukan Da Jin dengan berteriak seperti itu di depan banyak
orang.
Da Jin mendekat ke arah Dong Soo membuat Dong Soo merasa
semakin bersalah dan mencoba menjelaskan. Da Jin kemudian bertanya apakah Dong
Soo punya waktu luang. Dengan penuh semangan Dong Soo berkata dia punya banyak
waktu luang.
Da Jin meminta Dong Soo mengantarnya ke Hotel dimana Tony
Brown kemungkinan menginap. Da Jin bertanya pada resepsionis apakah dia Tony
Brown menginap di hotel tersebut? Resepsionis mengecek dan membenarkannya. Da
Jin meminta resepsionis untuk menelpon Tony Brown dikamarnya. Sayangnya Tony
Brown tidak mengangkatnya. Dengan terpaksa Da Jin memohon agar resepsionis
memberikan nomor kamar Tony Brown, karena Da Jin ada keperluan mendesak pada
Tony Brown.
Resepsionis meminta maaf karena dia tidak bisa membantu,
berdasarkan peraturan hotel mereka tidak boleh memberikan nomor kamar orang
yang menginap di hotel tersebut. Da Jin mengerti dan kemudian pergi dengan lemas.
Tapi kemudian Da Jin berbalik dan berkata pada resepsionis,
“ Orang ini,,, aku sangat menghormatinya. Dia adalah seorang pilot. Dia sangat bangga
dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. Namun, ia dituduh baru-baru ini. Dia
mungkin tidak bisa terbang lagi. Kami sangat membutuhkan bantuan Tony Brown.
Aku benar-benar ingin dia terbang lagi.”
Da Jin memohon pada resepsionis agar memberikan nomor kamar
Tony Brown. Namun Resepsionis tetap menolak dengan alasan kebijakan hotel. Ini
membuat Dong Soo berang dan mulai membentak resepsionis. Da Jin mencoba
menenangkan Dong Soo, dan akhirnya memilih menyerah.
Sebelum Da Jin dan Dong Soo mencapai pintu keluar,
resepsionis itu berkata, “Mr. Tony menyukai Mentimun” Dong Soo mencibir, siapa
yang bertanya apa yang disukai Tony Brown. Namun dia dan Da Jin menyadari
sesuatu, “Mentimun,,, Tony,,,” Dong Soo pun berkata pada Da Jin, bahwa dirinya pasti seorang yang jenius.
Da Jin dan Dong Soo telah berada di depan kamar 502* kamar
Tony Brown menginap. Dong Soo merasa bangga karena dapat memecahkan perumpamaan yang diberikan resepsionis untuk memberitahu nomor kamar
Tony Brown.
(*aku gak tau apa hubungan mentimun dengan 502)
Da Jin mengetuk pintu kamar Tony Bown, hingga pemilik kamar
keluar. Da Jin kaget melihat siapa yang membuka pintu, dia adalah pria yang
ditemuinya di bandara, yang salah memakai rambut palsunya. Tony Brown bertanya
ada apa Da Jin kemari, dia mengenal Da Jin sebagai karyawan Wings Air dan
berkata dia belum selesai memberikan penilaian pada Wing Airs kemudian menutup
pintu, sama sekali tidak meberikan kesempatan Da Jin berbicara. Dong Soo jadi
kesal dan mulai mengetuk kembali pintu kamar hotel Tony Brown.
Da Jin menghentikan Dong Soo dan mengajaknya pergi. Dong Soo
berkata, Da Jin sudah sejauh ini, apa dia hanya akan menyerah. Da Jin tidak
tahu lagi harus berbuat apa. Da Jin pun teringat sesuatu, foto langit yang dia
temukan setelah dia bertemu dengan pria ber wig itu.
Da Jin kembali mengetuk pintu kamar Tony Brown. Da Jin
menyerahkan sebuah amplop putih yang membuat Tony Brown salah paham. Tony Brown
berpikir amplop putih itu bersisi uang suap yang disiapkan Da Jin, Tony Brown
jadi sedikit kesal dan berkata dia bukan orang seperti itu dan menutup kembali
pintu kamarnya. Da Jin gagal mengembalikan foto langit itu juga gagal membujuk
Tony Brown agar bisa membantu Yun Seong.
Ji Won bersama beberapa pramugari menemui Manager Tim dan
menyerahkan petisi yang telah ditandatangai banyak orang. Mereka berkata itu
bukti bahwa Kapten Kim Yun Seong tidak melakukan kesalahan. Manager hanya
tertawa mengejek dan berkata agar mereka meninggalkannya saja disana. Manager
berkata semua belum diputuskan, hanya karena Yun Seong dibawa ke Komite
pertimbangan diskualifikasi, itu belum menentukan dia diberhentikan.
Saat keluar mereka bertemu dengan Mi Joo dan bertanya apa
yang terjadi. Pramugara meminta Mi Joo menandatangani petisi Yun Seong tidak
bersalah. Mi Joo mencibir dan berkata, hal tersebut tidak akan mencegah Yun
Seong dibawa ke Komite Pertimbangan Diskualifikasi. Mi Joo berkata pada JI Won,
sebaiknya dia berpikir lebih realistis (Mi Joo sepertinya lebih senang Ji Won
meminta maaf pada pria yang melecehkannya yang telah dipukul Yun Seong). Mi Joo
pun pergi, namun dia berbalik dan berkata dia akan menandatangi petisi
tersebut, meskipun itu tidak realistis, tapi jika itu memberikan sedikit
harapan itu adalah hal yang baik.
Manager Tim memberitahu Hong In Tae bahwa Tony Brown menelpon bahwa dia akan mengumumkan hasil penilaiannya terhadap penerbangan Wings Air besok. Manager dan Hong In Tae berpikir bahwa ini menjadi waktu yang tepat untuk menyingkirkan Yun Seong. Karena Kapten Kim Yun Seong telah memukul seorang penumpang saat Tony Brown sedang memberikan penilaian terhadap maskapai penerbangan mereka.
Tuan Kang sedang membersihkan mobilnya sambil menyanyi
didepan rumah Choi Ajussi. Bibi Yang keluar sambil membawa Ppo Song. Tuan Kang
langsung kegirangan dan menyuruh Ppo Song segera masuk mobil karena cuaca
sangat dingin. Setelah Ppo Song masuk Tuan Kang bertanya pada bibi Yang apakah
dia akan duduk di belakang. Bibi Yang berkata dia akan duduk di depan, dan itu
membuat Tuan Kang kegirangan.
Tuan Kang sedang menunggu bibi Yang di depan TK Ppo Song.
Bibi Yang meminta maaf karena membuat Tuan Kang menunggu lama. Tuan Kang
mencegahnya dan berkata, “Cinta… Tidak mengenal kata menyesal” Kemudian Tuan
Kang memberikan minuman yang dia keluarkan dari balik jaketnya, Tuan Kang
memberikan minuman tersebut sambil berkata, “Aku sudah menghangatkannya dengan
hatiku yang membara” Semua gombalan Tuan Kang tentu saja membuat Bibi Yang
tersipu malu dan berkata bahwa Tuan Kang sangat perhatian.
Tuan Kang berkata, mulai sekarang dia akan menjadi 9-1-1 nya
Yang Mal Ja. Bibi Yang bingung, Tuan Kang pun menjelaskan bahwa saat Yang Mal
Ja membutuhkannya tuan Kang akan siap sedia datang kapanpun. Bibi Yang makin
terharu apalagi saat mendengar Tuan Kang menamai hari ini dengan nama “Mal’s
Day” dan mengajak Bibi Yang untuk pergi ke gereja terdekat dan membuat beberapa
kenangan indah. Bibi Yang kemudian berkata bahwa dia ingin makan spageti dengan
saus. Tuan Kang pun bersedia mengabulkannya.
(Aku tahu, kenapa
Dong Soo bisa All for You banget sama Da Jin, lha bapaknya pandai
menggombal kayak gini)
Hari dimana Kim Yun Seong dipanggil ke Komite Pertimbangan
Diskualifikasi pun tiba. Para pramugari dan Da Jin cemas menanti di depan
ruangan tempat Yun Seong disidang.
Di dalam ruangan sidang, Yun Seong mulai diintrogasi tentang
insiden di pesawat dari Inggris menuju Korea hari itu. Mulai dari mengapa dia
terlambat datang hingga merembet ke kasus pemukulan yang dilakukannya terhadap
penumpang yang melecehkan Ji Won.
Yun Seong berkata dia terlambat datang hari itu karena
keadaan Nenek yang menjadi salah satu penumpangnya sangat kritis hingga harus
dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan terlebih dahulu. Yun Seong
merasa dirinya bertanggung jawab terhadap keselamatan semua penumpangnya.
Pernyataan Yun Seong ini, dijadikan tameng oleh Hong In Tae
untuk menekan Yun Seong. Hong In Tae setuju dengan pendapat Yun Seong yang
harus bertanggung jawab terhadap semua penumpangnya. Namun bagaimana bisa orang
yang berpikiran seperti itu malah memukul penumpangnya sendiri. Yun Seong
berkata dia tidak bisa membiarkan orang yang tidak tahu malu seperti penumpang
yang telah dipukulnya.
Hong In Tae berkata Orang yang tidak tahu malu itu tetap
saja penumpang mereka. Yun Seong berkata bahwa orang tersebut bahkan tidak bisa
dimaafkan hanya karena dia seorang penumpang. Yun Seong berpendapat, sekalipun
perusahaan mereka bangkrut, Mereka harus tetap memberikan perlindungan terhadap
para Pramugari. Hong In Tae berkata, jika Yun Seong pergi maka mereka akan
melindungi para pramugari.
Yun Seong tidak diam saja, dia melawan dengan berkata, yang
seharusnya dilakukan wakil direktur saat ini adalah meminta maaf bukannya
memeras. Yun Seong meminta Hong In Tae meminta maaf karena telah memihak pada
pihak yang bersalah bukannya membela awak kabinnya. Hong In Tae menjadi geram
mendengar kata-kata Yun Seong.
Peninjauan Komiite Pertimbangan Diskualifikasi terhadap Kapten Kim Yun Seong akan
dilanjutkan minggu depan. Manager Tim orang yang pertama keluar dan meminta
para Pramugari yang berkerumun di depan ruanga sidang untuk pergi, dia tidak
ingin lagi menerima petisi apapun. Para Anggota Komite keluar namun Yun Seong
sama sekali tidak terlihat Da Jin langsung masuk ke dalam ruangan sidang dan
menemukan Yun Seong yang masih duduk dengan tegak.
Ji Won yang belum lama datang menatap Da Jin yang mencari
Yun Seong, tak lama Yun Seong keluar dari ruangan sidang tanpa mengatakan
apapun dan meninggalkan semua orang. Da Jin berusaha mengejarnya, sedang kan Ji
Won hanya bisa menatap kepergian Yun Seong.
Di atas Ayunan dia depan rumah Choi Ajussi, Da Jin
mencemaskan nasib Yun Seong. Dia meyakinkan dirinya bahwa semuanya akan
baik-baik saja karena itu hanya usaha mempertahankan diri. Namun di dalam
hatinya dia tetap cemas. Da Jin menatap langit dan meminta bantuan pada Ayahnya
Di rumahnya Ji Won pun mencemaskan hal yang sama dia pun berdiri
disamping jendela dan menatap langit malam dan meminta bantuan pada Kapten Han
Kyu Pil oada apa yang akan terjadi selanjutnya.
Dua orang wanita mencemaskan nasib seorang pria pada orang
yang sama ditempat yang berbeda, sungguh ironi.. #abaikan
Bagaimana nasib Yun Seong selanjutnya? nantikan di part-2 nya.
Bagaimana nasib Yun Seong selanjutnya? nantikan di part-2 nya.
makasih mbak akhirnya sinopsis yes captain episode 9 part 1 di posting juga, ditunggu kelanjutannya semoga ga lama :)
BalasHapusoh ya mbak kalo mau beli dvdnya dimana ya ?
aku baru beli dvd nya di glody.. teks nya parah deh...
BalasHapusmending donlot aja
kalo mau download ni drama yang ga perlu pake registrasi d mana yha?
BalasHapusmohon bantuannya..
_Diva_
http://doramax264.com/9607/take-care-of-us-captain-k-drama/
Hapusdiva coba kesitu...
mbak download di doramax ga bisa
HapusAk dah slsai ntnya. Epsod 9dst konfliknya dah mlai bgus. Sling cmbru gtu. Cma ya it translatnya prah gila.....
BalasHapusYg part 2'y blm d lnjut y?
BalasHapusD tnggu kelanjutan'y y ^^
di tunggu part 2 nya.
BalasHapusSEMANGAT
di tunggu part 2 nya.
BalasHapusSEMANGAT
CHAIYO
@all:
BalasHapusmaaf ya,, mungkin part-2 nya agak lama,, aku agak sibuk sampe hari rabu,, belum sempet lanjut nulis lagi,, janji deh,, sebelum hari kamis pasti dah aku post,,,terimakasih untuk selalu menantikan sinopsis Yes Captain,,
mbak irfa di daftar sinopsisnya belum dirubah ya disitu masih tertulis take care of us, captain episode 3 yang lainnya masih berwarna hitam
BalasHapusMAKASI YA,,DITUNGGU SINOPSIS LANJUTANNYA YA...
BalasHapusbbrrrr...............tak berkomentar,hanya menunggu pengakuan bang TONY, semoga membantu yoon sung, dan berkata semua berkat Da Jin....(ngarepnya gitu)
BalasHapus