Da Jin sedang menikmati paginya di halaman Hotel tempatnya
menginap di Inggris. Dia melihat nenek yang ditemuinya di bandara. Dia
mendekati nenek itu dan menyapanya. Tiba-tiba petugas sosial yang menemani Nenek ke Inggris datang dan mengabarkan jika dia tidak bisa menghubungi
nomor Putra sang Nenek, hal ini membuat Nenek menjadi panik mendengarnya
Da Jin mencoba membantu menelpon, tapi memang tidak
tersambung. Petugas sosial berkata, itu sangat aneh, padahal dia jelas-jelas
memberitahukan bahwa mereka akan datang hari ini. Mungkin putranya tidak ingin
menemui sang nenek, karena saat dia kecil sang nenek membiarkan anak itu untuk
diadopsi dan dibawa ke Inggris demi kehidupan yang lebih baik. Petugas Sosial
berkata dia hanya punya alamat rumahnya saja, tapi dia tak yakin bisa
menemukannya karena ini pertama kalinya dia ke Inggris.
Da Jin pun berinisiatif untuk mengantar Nenek dan Petugas
Sosial mencari alamat Putra sang Nenek yang
bernama Lee Jung Sook. Sayangnya, berdasarkan keterangan tetangganya,
ternyata Lee Jung Sook sudah pindah minggu lalu. Nenek menjadi sedih mendengar
hal itu.
Di perjalanan kembali ke Hotel, Nenek batuk-batuk dan tampak
tak sehat. Petugas Sosial bertanya apakah Nenek membawa obat diabetesnya. Nenek
berkata dia membawanya, dia ingin bertemu dengan putranya, karena itu dia tidak
boleh sakit. Di masa lalu, kehidupannya sangat sulit, dia ingin anaknya hidup
dengan orang kaya. Dan sekarang, sebelum dia mati dia ingin melihat putranya
sekali saja, itu adalah keinginan terakhirnya.
Yun Seong pergi ke toko kacamata untuk membeli kaca mata Da
Jin yang dia rusak di Australia. Sayangnya dia tak menemukan model yang sama.
Akhirnya Yun Seong berinisiatif untuk membelikan kaca mata yang sama dengan
kaca mata miliknya. (ah,,, Sunglass Couple,,, hehehe)
Saat sampai di hotel, Yun Seong melihat Da Jin sedang
berbicara dengan Petugas Sosial. Dia medengarkan pembicaraan Da Jin dengan
petugas social yang berkata bahwa Da Jin akan
membawa Jung Soo pada Nenek.
Da Jin pun mulai mencari Jung Soo ke tempat kerjanya, tapi
Jung Soo sudah keluar beberapa hari yang lalu. Rekan kerja Jung Soo menyarankan
agar Da Jin mencari informasi di tempat kerja istri Jung Soo, Da Jin pun
bersemangat untuk mencarinya. Namun saat tiba disana, Da Jin pun tak
mendapatkan informasi dari sana. Tanpa Da Jin sadari, Yun Seong mengikuti semua
gerak gerik Da Jin saat mencari Jung Soo.
Saat sampai di hotel, Da Jin melihat seorang pria yang mirip
dengan pria yang ada di foto Lee Jung Soo yang diberikan oleh petugas social
padanya. Setelah memastikannya Da Jin bertanya bukankah orang itu Lee Jung Soo?
Apakah dia datang untuk menemui ibunya?
Da Jin pun menarik orang itu ke arah
pintu masuk. Tapi Lee Jung Soo menghentakan pegangan tangan Da Jin dengan kasar
dan pergi dengan taksi.
Da Jin memanggilnya dan berkata bagaimana Lee Jung Soo bisa
kabur setelah dia mencarinya kemana-mana. Yun Seong datang dengan mobilnya dan
menandakan bahwa dia menawarkan tumpangan pada Da Jin untuk mengejar taksi Lee
Jung Soo.
Yun Seong dan Da Jin pun berhasil mengikuti taksi yang
dinaiki Lee Jung Soo hingga sampai ke rumahnya. Sebelum Da Jin menemui Lee Jung
Soo, Yun Seong bertanya apakah Da Jin harus melakukan ini? Da Jin berkata Lee
Jung Soo pasti sangat merindukan ibunya, makanya dia datang ke depan hotel.
Da Jin pun menggedor pintu rumah Lee Jung Soo, pria itu keluar
dan berkata dirinya bukan Lee Jung Soo saat Da Jin sekali lagi bertanya apakah
dia Lee Jung Soo. Lee Jung Soo pun masuk lagi ke dalam. Da Jin kembali
memanggil-manggilnya sambil menggedor-gedor pintu rumahnya tapi dia tak keluar
lagi.
Tak berapa lama, seorang wanita keluar dari rumah itu.
Sepertinya istri Lee Jung Soo. Wanita itu pergi untuk mengambil pakaian kering
yang telah dijemurnya. Da Jin bertanya apakah hubungan Jung Soo dan Ibunya
buruk? Istri Jung Soo berkata dia sudah merasa kesepian sejak pergi
meninggalkan rumah (orang tua yang mengadopsinya) sejak dia berusia 15 tahun.
Lee Jung Soo membenci ibunya yang telah mencampakannya. Istrinya berharap Da
Jin tidak mengganggunya lagi.
Yun Seong mengajak Da Jin pergi, tapi Da Jin terlihat
enggan. Yun Seong mengingatkan bukankah istri Jung Soo bilang supaya tidak
mengganggunya lagi, Da Jin tidak akan mengerti perasaan anak yang dicampakan
oleh orang tuanya. Da Jin membenarkan dia tidak akan tahu, karena dia tidak
pernah merasa dicampakan oleh orang tuanya. Dia tumbuh dengan banyak cinta dari
orang tuanya, sehingga dia tidak bisa mengerti perasaan Lee Jung Soo. Tapi Da
Jin tahu, Lee Jung Soo akan menyesal jika dia tidak menemui ibunya sekarang.
Orang tua tak selamanya ada, dan dia tahu dengan baik bagaimana rasanya
penyesalan setelah menyakiti orang tua namun tak sempat meminta maaf.
Da Jin berkata dia ingin memberikan kenangan yang indah
untuk Ibu Lee Jung Soo yang dengan semangat berkata dia melakukan penerbangan
ini untuk bertemu dengan anaknya yang sudah lama tak ditemuinya. Da Jin tidak
ingin Ibu Jung Soo mengenang pesawat sebagai alat transportasi saja ataupun
sepotong baja.
Yun Seong berkata Da Jin juga harus memikirkan dari sisi Lee
Jung Soo. Akan tidak benar jadinya jika seorang anak yang ditinggalkan orang
tuanya dia akan merasa baik-baik saja. Yun Seong berkata bahwa semuanya
terserah Da Jin saja, tapi dia akan pergi. Yun Seong pun meninggalkan Da Jin
sendirian di depan rumah Lee Jung Soo.
Da Jin menunggu di depan rumah itu hingga menjelang petang,
dan kaget saat melihat Yun Seong kembali. Ternyata Yun Seong pergi untuk
membeli makanan membuat Da Jin tersenyum melihat makanan yang ditunjukkan Yun
Seong padanya.
Saat Da Jin tersedak, Yun Seong menatapnya sejenak lalu membuka
tutup botol salah satu air mineral. Da Jin sudah mengulurkan tangannya berpikir
Yun Seong membukakan botol air mineral itu untuknya, tapi Da Jin salah, Yun
Seong ternyata membuka botol air itu untuk diminumnya sendiri.
Malam itu Da Jin dan Yun Seong menunggu di depan rumah Lee
jung Soo di dalam mobil sewaan Yun Seong. Yun Seong bertanya pada Da Jin, mau
sampai kapan Da Jin menunggu? Da Jin menjawab dia hanya akan memintanya sekali
lagi, jika Lee Jung Soo masih menolak menemui ibunya, dia akan pergi.
Da Jin tidak terlalu nyaman dengan perutnya, karena sejak
tadi berbunyi terus, bukan karena lapar, sepertinya dia ingin buang air besar,
tapi bingung harus bagaimana. Da Jin bilang dia kedinginan, Yun Seong
mengambilkan selimut yang ada di jok belakang dan mempersilahkan Da Jin
memakainya jika Da jIn membutuhkannya. Da Jin bertanya apakah Yun Seong sengaja
mempesiapkan selimut itu? Yun Seong mengelak dan berkata selimut itu sudah
tersedia di mobil.
Perut Da Jin masih saja berbunyi. Yun Seong merasa tak enak,
dia memutuskan keluar mobil untuk menghirup udara segar. Sementara Da Jin hanya
bisa meringis menahan malu. Namun dia menemukan sebuah fakta. Selimut yang
diberikan Yun Seong adalah selimut baru karena masih ada harganya, itu artinya
Yun Seong memang sengaja membeli selimut itu. Da Jin bengong dengan harga
selimut itu yang mahal menurutnya “ 55 Pounds?” (kira-kira berapa rupiah ya??)
Da Jin sepertinya tidak bisa menahan lebih lama lagi “Nature
Call “ dia pun akhirnya buang hajat di antara semak-semak yang ada di lapangan
di sekitar rumah Lee Jung Soo. Sementara Yun Seong menungguinya di tempai yang
agak jauh. Da Jin berkata agar Yun Seong jangan pergi meinggalkannya, tapi Yun
Seong tidak menyahut panggilannya saat Da Jin memanggilnya. Setelah
berkali-kali akhirnya Yun Seong berkata bahwa dia tidak pergi.
Da Jin berkomentar sepertinya Yun Seong tidak pernah menyanyi, Da Jin meminta Yun Seong bertepuk tangan. Yun Seong pun bertepuk tangan dengan terpaksa, Da Jin tidak mendengarnya dan meminta Yun Seong bertepuk tangan lebih keras lagi,,, lagi,,, dan lagi,,, sampai Yun Seong bertepuk tangan dengan penuh kekesalan. (wkwkwkwkwk,,, aku ngakak banget liat scene ini,, mau-maunya tuh Yun Seong di suruh-suruh tepuk tangan sama Da Jin, Captain yang dingin itu??)
Da Jin berkomentar sepertinya Yun Seong tidak pernah menyanyi, Da Jin meminta Yun Seong bertepuk tangan. Yun Seong pun bertepuk tangan dengan terpaksa, Da Jin tidak mendengarnya dan meminta Yun Seong bertepuk tangan lebih keras lagi,,, lagi,,, dan lagi,,, sampai Yun Seong bertepuk tangan dengan penuh kekesalan. (wkwkwkwkwk,,, aku ngakak banget liat scene ini,, mau-maunya tuh Yun Seong di suruh-suruh tepuk tangan sama Da Jin, Captain yang dingin itu??)
Malam semakin larut, Yun Seong dan Da Jin sudah terlelap di
dalam mobil. Yun Seong terbangu di tengah malam dan melihat selimut yang
dipakai Da Jin melorot, Yun Seong membenarkannya dan mencoba kembali tertidur,
namun saat melihat Da Jin sepertinya masih kedinginan dia akhirnya memberikan
selimut yang dipakainya pada Da Jin.
Yun Seong akhirnya tertidur tanpa selimut. Saat giliran Da
Jin yang terbangun saat menjelang pagi hari, dia melihat Yun Seong tak
berselimut. Akhirnya Da Jin memberikan selimutnya pada Yun Seong dan keluar
dari mobil.
Da Jin melihat jendela rumah Lee Jung Soo yang masih menyala
dan terlihat siluet Jung Soo yang sedang mondar mandir. Da Jin bergunam,
ternyata Lee Jung Soo tidak bisa tidur nyenyak, dia merasa masih punya
kesempatan untuk membujuknya.
Pagi hari, Lee Jung Soo akhirnya keluar rumah. Da Jin berusaha membujuk Lee Jung Soo menemui ibunya. Dia berharap Jung Soo bisa melupakan apa yang terjadi di masa lalu. Da Jin mengerti kekecawaan Lee Jung Soo pada ibunya, tapi Lee Jung Soo harus tahu bahwa ibunya selalu mencari-cari Lee Jung Soo, sayang nya dia tidak punya kesempatan untuk menemuinya. Da Jin sangat berharap Lee Jung Soo mau menemui ibunya.
Lee Jung Soo tidak peduli dan berkata bahwa Wanita itu
adalah orang asing baginya. Dia meminta Da Jin untuk tidak datang lagi. Da Jin
bertanya lalu mengapa Lee Jung Soo ke hotel, bukankah dia ingin menemui ibunya,
bahkan Lee Jung Soo masih bisa berbahasa Korea, itu berarti dia tak pernah
melupakan negaranya, artinya dia pun tak pernah melupakan ibunya. Da Jin
mencoba mengatakan bahwa ibunya sangat mencintai Jung Soo dan selalu menangis
setiap mengingatnya. Namun Lee Jung Soo tidak peduli, mengabaikan semua
kata-kata Da jIn dan tetap pergi tanpa mempedulikan Da Jin yang memanggilnya
berkali-kali.
Yun Seong mengingatkan Da Jin untuk segera pergi. Da Jin
sudah melakukan hal yang lebih dari cukup untuk membujuk Lee Jung Soo menemui ibunya.
Da Jin mengacak-ngacak rambutnya merasa frustarsi karena tidak berhasil membujuk Lee Jung Soo, namun dia tak punya pilihan, dia hanya bisa menurut pada Yun Seong.
Sebelum pulang, Da Jin dan Yun Seong mampir dulu ke sebuah
tebih yang indah (bener-bener indah menurutku).
Da Jin berkata pada Yun Seong, dia merasa kasihan pada Lee
Jung Soo dan ibunya. Mereka pasti sebenarnya saling merindukan tapi tidak bisa
bertemu. Da Jin berterimakasih pada Yun Seong yang telah membantunya. Yun Seong
mengatakan tidak apa-apa. Lalu Da jIn bertanya mengapa Yun Seong menyewa mobil
di perjalanannya ke Inggris kali ini, apakah Yun Seong harus berpergian ke
suatu tempat. Yun Seong langsung salah tingkah, dan berkata dia ingin menemui
temannya. Da Jin percaya saja dan memuji bahwa pergaulan Yun Seong sangat luas.
(padahal kan Yun Seong Khusus menyewa mobil buat ngikutin gerak gerik Da Jin
dalam mencari Lee Jung Soo, Hmm,,, gengsinya Captain emang setinggi gunung
yah??)
Dengan sedih Da Jin mengabarkan pada nenek jika Putranya Lee Jung Soo tidak ingin menemuinya.
Nenek menjadi sedih karenanya.
Da Jin memberikan alamat Lee Jung Soo pada Nenek, mungkin lain kali, dikunjungan Nenek selanjutnya ke Inggris dia bisa mengunjungi putranya. Nenek menerima alamat itu dan menatapnya dengan haru, lalu memeluk kertas itu seolah benda adalah putranya, dia menangisi alamat itu sambil memangil-manggil nama sang anak.
Da Jin memberikan alamat Lee Jung Soo pada Nenek, mungkin lain kali, dikunjungan Nenek selanjutnya ke Inggris dia bisa mengunjungi putranya. Nenek menerima alamat itu dan menatapnya dengan haru, lalu memeluk kertas itu seolah benda adalah putranya, dia menangisi alamat itu sambil memangil-manggil nama sang anak.
Siang harinya, Da Jin dan Yun Seong telah bersiap untuk
penerbangan mereka kembali ke Seoul. Saat Da Jin dan Yun Seong mengobrolkan
tentang rencana penerbangan, Petugas Sosial yang mengantar nenek ke Inggris
menemui Da Jin dan bertanya apakah Da Jin melihat Nenek? Da Jin bertanya apakah
Nenek tidak ada di kamarnya? Petugas Sosial berkata Nenek berkata dirinya
pusing jadi dia pikir Nenek tertidur dikamarnya, tetapi malah tidak ada. Da Jin
berpraduga mungkin saja nenek pergi ke rumah Lee Jung Soo. Da Jin berinisiatif
untuk menjemput Nenek, dia berjanji pada Yun Seong bahwa dia tidak akan
terlambat untuk penerbangan. Masalahnya Yun Seong tidak bisa membiarkan Dan Jin
pergi sendiri, akhirnya dia pun ikut pergi untuk menjemput Nenek bersama Da
Jin.
Benar saja, Nenek pergi ke rumah Lee Jung Soo. Nenek menangis memanggil-manggil Jung Soo di balik pintu rumahnya. Lee Jung Soo yang ada di dalam menjadi begitu gelisah, tapi dia tak juga membukakan pintu, padahal Nenek terus menerus memanggil namanya sambil meminta maaf dan mengatakan bahwa dia tak punya pilihan selain membiarkan Jung Soo diadopsi di masa lalu.
Nenek terus meminta maaf sambil menangis, dibalik pintu Jung
Soo pun menangis apalagi saat Nenek memasukan gumpalan uang
untuknya, dia tak bisa lagi menahan tangisnya, namun dia tetap tak juga menemui
Sang Ibu yang merasa sangat bersalah padanya.
Da Jin dan Yun Seong yang sudah tiba dengan taksi merasa tak tega menyela adegan menyedihkan itu dan menunggu sejenak. Hingga akhirnya mereka berhasil membawa Nenek untuk kembali ke Hotel.
Da Jin dan Yun Seong yang sudah tiba dengan taksi merasa tak tega menyela adegan menyedihkan itu dan menunggu sejenak. Hingga akhirnya mereka berhasil membawa Nenek untuk kembali ke Hotel.
Di Heathrow International Airport, Jae Soo cemas karena Da
Jin dan Yun Seong belum juga kembali.
Kapten Choi yang datang bersama rombongan Cabin Crew menemui Jae Soo dan bertanya tentang Da Jin, akhirnya dengan
terpaksa Jae Soo menceritakan kebenarannya hingga Kapten Choi tahu alasan
mengapa Yun Seong dan Da Jin belum tiba di bandara hingga saat ini.
Cabin Crew yang sudah mengetahui rumor tentang Da Jin dan Yun
Seong yang belum juga datang, Di dalam pesawat mereka mulai bergosip apa mereka
tahu apa akibatnya jika meeka terlambat. Mereka pasti akan dipenggal. Dengan
keterlambatan mereka artinya mereka sudah siap melepaskan pekerjaan mereka.
Salah satu Pramugari berkata, bahwa
mereka selalu melakukan pekerjaan dengan baik, seharusnya mereka di maafkan. Kapten Choi mencoba mengalihkan kecemasan para cabin crew dengan berkata bahwa mereka harus memulai
briefing.
Choi Ji Won yang ada di situ hanya bisa bungkam mendengar Yun Seong dan Da Jin
belum juga datang karena menjemput seorang Nenek.Pewasat akan segara lepas landas. Kapten Choi berkata mereka harus segera pergi, mereka tak bisa lagi menunggu Da Jin dan Yun Seong. Jae Soo berkata dia akan mempersiapkan agar mereka bisa segara pergi.
Apa yang membuat Yun Seong dan Da Jin tdak juga tiba di
bandara? Ternyata mereka terjebak kemacetan yang cukup parah. Da Jin putus asa
melihat hal ini. Dia mengusulkan pada Yun Seong agar mereka pergi dengan
berlari saja, dengan begitu mereka lebih cepat sampai di bandara. Yun Seong
setuju.
Saat Da Jin membukakan pintu untuk Nenek, tubuh tua Nenek terjatuh ke jalan dari dalam mobil dalam keadaan tak sadarkan diri. Hal ini tentu saja membuat Da Jin dan Yun Seong menjadi begitu panik.
Saat Da Jin membukakan pintu untuk Nenek, tubuh tua Nenek terjatuh ke jalan dari dalam mobil dalam keadaan tak sadarkan diri. Hal ini tentu saja membuat Da Jin dan Yun Seong menjadi begitu panik.
bersambung ke episode 8
Komentar:
Satu kata, I Love Captain,,,,,,
Bukan maksud membandingkan Yun Seong dan Dong Soo, tapi jujur saja aku lebih menyukai perhatian Captain ke Da Jin, meski mungkin semua berawal dari rasa bersalah. Tapi Captain yang diam-diam mengikuti Da Jin itu,,, Aigo,,, So Sweet,,,
Episode 8 nya akan Update di blog Anis,,, ditunggu ya,,,
Komentar:
Satu kata, I Love Captain,,,,,,
Bukan maksud membandingkan Yun Seong dan Dong Soo, tapi jujur saja aku lebih menyukai perhatian Captain ke Da Jin, meski mungkin semua berawal dari rasa bersalah. Tapi Captain yang diam-diam mengikuti Da Jin itu,,, Aigo,,, So Sweet,,,
Episode 8 nya akan Update di blog Anis,,, ditunggu ya,,,
semangat
BalasHapusitu pas Da Jin jongkok buang hajat disana ada poster baliho gede gambar pemain sepak bola yang lagi tutup mata, pas banget sama adegannya ya hahaha....
BalasHapuslanjutkan...............
BalasHapuslanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut
BalasHapussemangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat
mba ikan terbang ga jadi nayangin.. meskipun ikan terbang tidak jadi nayangin aku harap mba irfa mau buat sinopsisnya hingga tamat
BalasHapusSemangat y mba buat lanjutin sinopsisnya,......
BalasHapusane tunggu ya lanjutannya ... maturnuwun lho ....
BalasHapussuka banget sinopsis udah tak tunggu tunggu
BalasHapusI love it!
BalasHapusI love it!
BalasHapusjd pensaran umurnya ji jin he berpa, ya?? kira2 terpau berapa umur mereka,...ada yg tauu?? mb anis, irfa
BalasHapus