Selasa, 06 November 2012

[Sinopsis] Yes Captain Episode 7 part 2


Da Jin sedang menikmati paginya di halaman Hotel tempatnya menginap di Inggris. Dia melihat nenek yang ditemuinya di bandara. Dia mendekati nenek itu dan menyapanya. Tiba-tiba petugas sosial yang menemani Nenek ke Inggris datang dan mengabarkan jika dia tidak bisa menghubungi nomor Putra sang Nenek, hal ini membuat Nenek menjadi panik mendengarnya

Da Jin mencoba membantu menelpon, tapi memang tidak tersambung. Petugas sosial berkata, itu sangat aneh, padahal dia jelas-jelas memberitahukan bahwa mereka akan datang hari ini. Mungkin putranya tidak ingin menemui sang nenek, karena saat dia kecil sang nenek membiarkan anak itu untuk diadopsi dan dibawa ke Inggris demi kehidupan yang lebih baik. Petugas Sosial berkata dia hanya punya alamat rumahnya saja, tapi dia tak yakin bisa menemukannya karena ini pertama kalinya dia ke Inggris.

Da Jin pun berinisiatif untuk mengantar Nenek dan Petugas Sosial mencari alamat Putra sang Nenek yang  bernama Lee Jung Sook. Sayangnya, berdasarkan keterangan tetangganya, ternyata Lee Jung Sook sudah pindah minggu lalu. Nenek menjadi sedih mendengar hal itu.

Di perjalanan kembali ke Hotel, Nenek batuk-batuk dan tampak tak sehat. Petugas Sosial bertanya apakah Nenek membawa obat diabetesnya. Nenek berkata dia membawanya, dia ingin bertemu dengan putranya, karena itu dia tidak boleh sakit. Di masa lalu, kehidupannya sangat sulit, dia ingin anaknya hidup dengan orang kaya. Dan sekarang, sebelum dia mati dia ingin melihat putranya sekali saja, itu adalah keinginan terakhirnya.

Yun Seong pergi ke toko kacamata untuk membeli kaca mata Da Jin yang dia rusak di Australia. Sayangnya dia tak menemukan model yang sama. Akhirnya Yun Seong berinisiatif untuk membelikan kaca mata yang sama dengan kaca mata miliknya. (ah,,, Sunglass Couple,,, hehehe)

Saat sampai di hotel, Yun Seong melihat Da Jin sedang berbicara dengan Petugas Sosial. Dia medengarkan pembicaraan Da Jin dengan petugas social yang berkata bahwa Da Jin akan  membawa Jung Soo pada Nenek.

Da Jin pun mulai mencari Jung Soo ke tempat kerjanya, tapi Jung Soo sudah keluar beberapa hari yang lalu. Rekan kerja Jung Soo menyarankan agar Da Jin mencari informasi di tempat kerja istri Jung Soo, Da Jin pun bersemangat untuk mencarinya. Namun saat tiba disana, Da Jin pun tak mendapatkan informasi dari sana. Tanpa Da Jin sadari, Yun Seong mengikuti semua gerak gerik Da Jin saat mencari Jung Soo.

Saat sampai di hotel, Da Jin melihat seorang pria yang mirip dengan pria yang ada di foto Lee Jung Soo yang diberikan oleh petugas social padanya. Setelah memastikannya Da Jin bertanya bukankah orang itu Lee Jung Soo? Apakah dia datang untuk menemui ibunya? 

Da Jin pun menarik orang itu ke arah pintu masuk. Tapi Lee Jung Soo menghentakan pegangan tangan Da Jin dengan kasar dan pergi dengan taksi.

Da Jin memanggilnya dan berkata bagaimana Lee Jung Soo bisa kabur setelah dia mencarinya kemana-mana. Yun Seong datang dengan mobilnya dan menandakan bahwa dia menawarkan tumpangan pada Da Jin untuk mengejar taksi Lee Jung Soo.

 Yun Seong dan Da Jin pun berhasil mengikuti taksi yang dinaiki Lee Jung Soo hingga sampai ke rumahnya. Sebelum Da Jin menemui Lee Jung Soo, Yun Seong bertanya apakah Da Jin harus melakukan ini? Da Jin berkata Lee Jung Soo pasti sangat merindukan ibunya, makanya dia datang ke depan hotel.

Da Jin pun menggedor pintu rumah Lee Jung Soo, pria itu keluar dan berkata dirinya bukan Lee Jung Soo saat Da Jin sekali lagi bertanya apakah dia Lee Jung Soo. Lee Jung Soo pun masuk lagi ke dalam. Da Jin kembali memanggil-manggilnya sambil menggedor-gedor pintu rumahnya tapi dia tak keluar lagi.

Tak berapa lama, seorang wanita keluar dari rumah itu. Sepertinya istri Lee Jung Soo. Wanita itu pergi untuk mengambil pakaian kering yang telah dijemurnya. Da Jin bertanya apakah hubungan Jung Soo dan Ibunya buruk? Istri Jung Soo berkata dia sudah merasa kesepian sejak pergi meninggalkan rumah (orang tua yang mengadopsinya) sejak dia berusia 15 tahun. Lee Jung Soo membenci ibunya yang telah mencampakannya. Istrinya berharap Da Jin tidak mengganggunya lagi.

Yun Seong mengajak Da Jin pergi, tapi Da Jin terlihat enggan. Yun Seong mengingatkan bukankah istri Jung Soo bilang supaya tidak mengganggunya lagi, Da Jin tidak akan mengerti perasaan anak yang dicampakan oleh orang tuanya. Da Jin membenarkan dia tidak akan tahu, karena dia tidak pernah merasa dicampakan oleh orang tuanya. Dia tumbuh dengan banyak cinta dari orang tuanya, sehingga dia tidak bisa mengerti perasaan Lee Jung Soo. Tapi Da Jin tahu, Lee Jung Soo akan menyesal jika dia tidak menemui ibunya sekarang. Orang tua tak selamanya ada, dan dia tahu dengan baik bagaimana rasanya penyesalan setelah menyakiti orang tua namun tak sempat meminta maaf.

Da Jin berkata dia ingin memberikan kenangan yang indah untuk Ibu Lee Jung Soo yang dengan semangat berkata dia melakukan penerbangan ini untuk bertemu dengan anaknya yang sudah lama tak ditemuinya. Da Jin tidak ingin Ibu Jung Soo mengenang pesawat sebagai alat transportasi saja ataupun sepotong baja.

Yun Seong berkata Da Jin juga harus memikirkan dari sisi Lee Jung Soo. Akan tidak benar jadinya jika seorang anak yang ditinggalkan orang tuanya dia akan merasa baik-baik saja. Yun Seong berkata bahwa semuanya terserah Da Jin saja, tapi dia akan pergi. Yun Seong pun meninggalkan Da Jin sendirian di depan rumah Lee Jung Soo.

Da Jin menunggu di depan rumah itu hingga menjelang petang, dan kaget saat melihat Yun Seong kembali. Ternyata Yun Seong pergi untuk membeli makanan membuat Da Jin tersenyum melihat makanan yang ditunjukkan Yun Seong padanya.

Mereka pun pergi memakan makanan itu di suatu tempat di dekat rumah Lee Jung Soo. Da Jin makan dengan rakus, sedangkan Yun Seong makan dengan elegan.

Saat Da Jin tersedak, Yun Seong menatapnya sejenak lalu membuka tutup botol salah satu air mineral. Da Jin sudah mengulurkan tangannya berpikir Yun Seong membukakan botol air mineral itu untuknya, tapi Da Jin salah, Yun Seong ternyata membuka botol air itu untuk diminumnya sendiri.

Malam itu Da Jin dan Yun Seong menunggu di depan rumah Lee jung Soo di dalam mobil sewaan Yun Seong. Yun Seong bertanya pada Da Jin, mau sampai kapan Da Jin menunggu? Da Jin menjawab dia hanya akan memintanya sekali lagi, jika Lee Jung Soo masih menolak menemui ibunya, dia akan pergi.

Da Jin tidak terlalu nyaman dengan perutnya, karena sejak tadi berbunyi terus, bukan karena lapar, sepertinya dia ingin buang air besar, tapi bingung harus bagaimana. Da Jin bilang dia kedinginan, Yun Seong mengambilkan selimut yang ada di jok belakang dan mempersilahkan Da Jin memakainya jika Da jIn membutuhkannya. Da Jin bertanya apakah Yun Seong sengaja mempesiapkan selimut itu? Yun Seong mengelak dan berkata selimut itu sudah tersedia di mobil.
Perut Da Jin masih saja berbunyi. Yun Seong merasa tak enak, dia memutuskan keluar mobil untuk menghirup udara segar. Sementara Da Jin hanya bisa meringis menahan malu. Namun dia menemukan sebuah fakta. Selimut yang diberikan Yun Seong adalah selimut baru karena masih ada harganya, itu artinya Yun Seong memang sengaja membeli selimut itu. Da Jin bengong dengan harga selimut itu yang mahal menurutnya “ 55 Pounds?” (kira-kira berapa rupiah ya??)

Da Jin sepertinya tidak bisa menahan lebih lama lagi “Nature Call “ dia pun akhirnya buang hajat di antara semak-semak yang ada di lapangan di sekitar rumah Lee Jung Soo. Sementara Yun Seong menungguinya di tempai yang agak jauh. Da Jin berkata agar Yun Seong jangan pergi meinggalkannya, tapi Yun Seong tidak menyahut panggilannya saat Da Jin memanggilnya. Setelah berkali-kali akhirnya Yun Seong berkata bahwa dia tidak pergi.

Da Jin berkomentar sepertinya Yun Seong tidak  pernah menyanyi, Da Jin meminta Yun Seong bertepuk tangan. Yun Seong pun bertepuk tangan dengan terpaksa, Da Jin tidak mendengarnya dan meminta Yun Seong bertepuk tangan lebih keras lagi,,, lagi,,, dan lagi,,, sampai Yun Seong bertepuk tangan dengan penuh kekesalan. (wkwkwkwkwk,,, aku ngakak banget liat scene ini,, mau-maunya tuh Yun Seong di suruh-suruh tepuk tangan sama Da Jin, Captain yang dingin itu??)

Malam semakin larut, Yun Seong dan Da Jin sudah terlelap di dalam mobil. Yun Seong terbangu di tengah malam dan melihat selimut yang dipakai Da Jin melorot, Yun Seong membenarkannya dan mencoba kembali tertidur, namun saat melihat Da Jin sepertinya masih kedinginan dia akhirnya memberikan selimut yang dipakainya pada Da Jin.

Yun Seong akhirnya tertidur tanpa selimut. Saat giliran Da Jin yang terbangun saat menjelang pagi hari, dia melihat Yun Seong tak berselimut. Akhirnya Da Jin memberikan selimutnya pada Yun Seong dan keluar dari mobil.

Da Jin melihat jendela rumah Lee Jung Soo yang masih menyala dan terlihat siluet Jung Soo yang sedang mondar mandir. Da Jin bergunam, ternyata Lee Jung Soo tidak bisa tidur nyenyak, dia merasa masih punya kesempatan untuk membujuknya.

Pagi hari, Lee Jung Soo akhirnya keluar rumah. Da Jin berusaha membujuk Lee Jung Soo menemui ibunya. Dia berharap Jung Soo bisa melupakan apa yang terjadi di masa lalu. Da Jin mengerti kekecawaan Lee Jung Soo pada ibunya,  tapi Lee Jung Soo harus tahu bahwa ibunya selalu mencari-cari Lee Jung Soo, sayang nya dia tidak punya kesempatan untuk menemuinya. Da Jin sangat berharap Lee Jung Soo mau menemui ibunya.

Lee Jung Soo tidak peduli dan berkata bahwa Wanita itu adalah orang asing baginya. Dia meminta Da Jin untuk tidak datang lagi. Da Jin bertanya lalu mengapa Lee Jung Soo ke hotel, bukankah dia ingin menemui ibunya, bahkan Lee Jung Soo masih bisa berbahasa Korea, itu berarti dia tak pernah melupakan negaranya, artinya dia pun tak pernah melupakan ibunya. Da Jin mencoba mengatakan bahwa ibunya sangat mencintai Jung Soo dan selalu menangis setiap mengingatnya. Namun Lee Jung Soo tidak peduli, mengabaikan semua kata-kata Da jIn dan tetap pergi tanpa mempedulikan Da Jin yang memanggilnya berkali-kali.

Yun Seong mengingatkan Da Jin untuk segera pergi. Da Jin sudah melakukan hal yang lebih dari cukup untuk membujuk Lee Jung Soo menemui ibunya. Da Jin mengacak-ngacak rambutnya merasa frustarsi karena tidak berhasil membujuk Lee Jung Soo, namun dia tak punya pilihan, dia hanya bisa menurut pada Yun Seong.

Sebelum pulang, Da Jin dan Yun Seong mampir dulu ke sebuah tebih yang indah (bener-bener indah menurutku).

Da Jin berkata pada Yun Seong, dia merasa kasihan pada Lee Jung Soo dan ibunya. Mereka pasti sebenarnya saling merindukan tapi tidak bisa bertemu. Da Jin berterimakasih pada Yun Seong yang telah membantunya. Yun Seong mengatakan tidak apa-apa. Lalu Da jIn bertanya mengapa Yun Seong menyewa mobil di perjalanannya ke Inggris kali ini, apakah Yun Seong harus berpergian ke suatu tempat. Yun Seong langsung salah tingkah, dan berkata dia ingin menemui temannya. Da Jin percaya saja dan memuji bahwa pergaulan Yun Seong sangat luas. (padahal kan Yun Seong Khusus menyewa mobil buat ngikutin gerak gerik Da Jin dalam mencari Lee Jung Soo, Hmm,,, gengsinya Captain emang setinggi gunung yah??)


Dengan sedih Da Jin mengabarkan pada nenek jika  Putranya Lee Jung Soo tidak ingin menemuinya. Nenek menjadi sedih karenanya.

Da Jin memberikan alamat Lee Jung Soo pada Nenek, mungkin lain kali, dikunjungan Nenek selanjutnya ke Inggris dia bisa mengunjungi putranya. Nenek menerima alamat itu dan menatapnya dengan haru, lalu memeluk kertas itu seolah benda adalah putranya, dia menangisi alamat itu sambil memangil-manggil nama sang anak.

Siang harinya, Da Jin dan Yun Seong telah bersiap untuk penerbangan mereka kembali ke Seoul. Saat Da Jin dan Yun Seong mengobrolkan tentang rencana penerbangan, Petugas Sosial yang mengantar nenek ke Inggris menemui Da Jin dan bertanya apakah Da Jin melihat Nenek? Da Jin bertanya apakah Nenek tidak ada di kamarnya? Petugas Sosial berkata Nenek berkata dirinya pusing jadi dia pikir Nenek tertidur dikamarnya, tetapi malah tidak ada. Da Jin berpraduga mungkin saja nenek pergi ke rumah Lee Jung Soo. Da Jin berinisiatif untuk menjemput Nenek, dia berjanji pada Yun Seong bahwa dia tidak akan terlambat untuk penerbangan. Masalahnya Yun Seong tidak bisa membiarkan Dan Jin pergi sendiri, akhirnya dia pun ikut pergi untuk menjemput Nenek bersama Da Jin.

Benar saja, Nenek pergi ke rumah Lee Jung Soo. Nenek menangis memanggil-manggil Jung Soo di balik pintu rumahnya. Lee Jung Soo yang ada di dalam menjadi begitu gelisah, tapi dia tak juga membukakan pintu, padahal Nenek terus menerus memanggil namanya sambil meminta maaf dan mengatakan bahwa dia tak punya pilihan selain membiarkan Jung Soo diadopsi di masa lalu.

Nenek terus meminta maaf sambil menangis, dibalik pintu Jung Soo pun menangis apalagi saat Nenek memasukan gumpalan uang untuknya, dia tak bisa lagi menahan tangisnya, namun dia tetap tak juga menemui Sang Ibu yang merasa sangat bersalah padanya.

Da Jin dan Yun Seong yang sudah tiba dengan taksi merasa tak tega menyela adegan menyedihkan itu dan menunggu sejenak. Hingga akhirnya mereka berhasil membawa Nenek untuk kembali ke Hotel.

Di Heathrow International Airport, Jae Soo cemas karena Da Jin  dan Yun Seong belum juga kembali. Kapten Choi yang datang bersama rombongan Cabin Crew menemui Jae Soo dan bertanya tentang Da Jin, akhirnya dengan terpaksa Jae Soo menceritakan kebenarannya hingga Kapten Choi tahu alasan mengapa Yun Seong dan Da Jin belum tiba di bandara hingga saat ini.

Cabin Crew yang sudah mengetahui rumor tentang Da Jin dan Yun Seong yang belum juga datang, Di dalam pesawat mereka mulai bergosip apa mereka tahu apa akibatnya jika meeka terlambat. Mereka pasti akan dipenggal. Dengan keterlambatan mereka artinya mereka sudah siap melepaskan pekerjaan mereka. Salah satu Pramugari berkata, bahwa mereka selalu melakukan pekerjaan dengan baik, seharusnya mereka di maafkan. Kapten Choi mencoba mengalihkan kecemasan para cabin crew dengan berkata bahwa mereka harus memulai briefing.
Choi Ji Won yang ada di situ hanya bisa bungkam mendengar Yun Seong dan Da Jin belum juga datang karena menjemput seorang Nenek.

Pewasat akan segara lepas landas. Kapten Choi berkata mereka harus segera pergi, mereka tak bisa lagi menunggu Da Jin dan Yun Seong. Jae Soo berkata dia akan mempersiapkan agar mereka bisa segara pergi.

Apa yang membuat Yun Seong dan Da Jin tdak juga tiba di bandara? Ternyata mereka terjebak kemacetan yang cukup parah. Da Jin putus asa melihat hal ini. Dia mengusulkan pada Yun Seong agar mereka pergi dengan berlari saja, dengan begitu mereka lebih cepat sampai di bandara. Yun Seong setuju.

Saat Da Jin membukakan pintu untuk Nenek, tubuh tua Nenek terjatuh ke jalan dari dalam mobil dalam keadaan tak sadarkan diri. Hal ini tentu saja membuat Da Jin dan Yun Seong menjadi begitu panik.

bersambung ke episode 8

Komentar:
Satu kata, I Love Captain,,,,,,
Bukan maksud membandingkan Yun Seong dan Dong Soo, tapi jujur saja aku lebih menyukai perhatian Captain ke Da Jin, meski mungkin semua berawal dari rasa bersalah. Tapi Captain yang diam-diam mengikuti Da Jin itu,,, Aigo,,, So Sweet,,, 

Episode 8 nya akan Update di blog Anis,,, ditunggu ya,,,

11 komentar:

  1. itu pas Da Jin jongkok buang hajat disana ada poster baliho gede gambar pemain sepak bola yang lagi tutup mata, pas banget sama adegannya ya hahaha....

    BalasHapus
  2. lanjutkan...............

    BalasHapus
  3. lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut
    semangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat

    BalasHapus
  4. mba ikan terbang ga jadi nayangin.. meskipun ikan terbang tidak jadi nayangin aku harap mba irfa mau buat sinopsisnya hingga tamat

    BalasHapus
  5. Semangat y mba buat lanjutin sinopsisnya,......

    BalasHapus
  6. ane tunggu ya lanjutannya ... maturnuwun lho ....

    BalasHapus
  7. suka banget sinopsis udah tak tunggu tunggu

    BalasHapus
  8. jd pensaran umurnya ji jin he berpa, ya?? kira2 terpau berapa umur mereka,...ada yg tauu?? mb anis, irfa

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^