Young Jo datang ke rumah Ibunya dalam keadaan mabuk berat,
dan memanggil-manggil Ibunya dengan tidak sabar. Ny. Kim kaget melihat tangan
Young Jo yang terluka, apalagi Young Jo mulai meracau mengatakan hal-hal aneh.
Ny. Kim panik, bermaksud mengobati luka di tangan Young Jo, namun Young Jo
menolak dengan menepis uluan tangan ibunya sambil berkata: “Disana tidak
sakit,,, disini yang sakit” sambil menunjuk ke dadanya. (Menunjukkan bahwa
hatinya lah yang sakit bukan tangannya). Namun Ibunya belum mengerti, dia masih
lebih mengkhawatirkan keadaan tangan
Young Jo yang terluka dan segera membersihkan darah di tangan Young Jo.
Young Jo menatap wajah ibunya, lalu berkata: “Omma,,,
Omma,,, Omma,, begitu baik rasanya memanggilmu seperti itu” Ny. Kim heran
dengan sikap Young Jo dan menghentikan aktifitasnya, dia pun kini menatap putra
bungsunya. Dia mungkin baru sadar ada yang salah dengan putranya ini.
Kim Hye Soon: “Yang aku katakan benarkan? Ada yang salah
dengan Yoon Myung Ja dan Yoo Kyung? Apa masalahnya?”
Young Jo: “Sebelum berbicara tentang mereka, lebih baik membicarakan masalahmu. Omma… mengapa Omma begitu? Mengapa Kau harus hidup begini hingga akhir?”
Young Jo: “Sebelum berbicara tentang mereka, lebih baik membicarakan masalahmu. Omma… mengapa Omma begitu? Mengapa Kau harus hidup begini hingga akhir?”
Kim Kye Soon diam dan menunduk, dia hanya meneruskan
membersihkan luka Young Jo tanpa menjawab apapun, karena dia tak tahu harus
menjawab apa.
Young Jo: “Aku mendengar Choi Jong Dal Ahjussi menyukaimu.
Sebagai Janda dengan seorang anak, akan lebih baik kau hidup bersamanya.
Mengapa kau malah berhubungan dengan pria yang sudah menikah dan melahirkan
aku. Kau tahu, apa yang dilakukan Choi Jong Dal pada Yoon Myung Ja ahjuma
setelah itu? Dia dia membuang anaknya, dan kau tahu apa yang dilakukan anak
itu. Kau tahu apa yang dilakukan anak itu padaku?”
Kim Kye Son tidak tahu apa yang harus dikatakannya untuk
menjawab pertanyaan Young Jo. Dia malah bertanya: “Siapa yang kau maksud? Jung
Eun? Atau Yoo Kyung?”
Young Jo menangis sambil menatap ibunya, dan memanggilnya,
“Omma,, Omma, sangat baik rasanya memanggilmu seperti itu. Tapi seorang gadis
kecil tidak bisa memanggil Ibunya seperti itu karena kesalahanmu” Young Jo
berteriak pada Ibunya saat mengatakan hal itu.
Han Soo datang dan aneh melihat kelakuan Young Jo yang
berani berteriak pada Ibunya.
Young Jo tetap bertanya pada Ibunya sambil berteriak: “Apa
hidup Ibu tak cukup? Omma,, mengapa hidup Myung Ja Ahjumma dan Yoo Kyung
berakhir seperti ini? Mengapa Omma membuat hidup orang lain seperti itu?”
Han Soo kesal melihat Young Jo berteriak pada ibunya, dia
pun menarik Young Jo untuk menjauh. dan bertanya megapa Ibunya membiarkan Young
Jo berbuat seperti itu padanya, sambil memukul Young Jo punggung Young Jo. Kim
Kye Soon melarang Han Soo memukul Young Jo lagi dan membiarkannya mengatakan
apa yang ingin dikatakannya.
Young Jo kembali meracau, mengabaikan teriakan Han Soo padanya,
“Urri Han Byul,, bagaimana? Bagaimana dengan nasibnya?” Kim Kye Soon keget
mendengar pertanyaan terakhir Young Jo, begitu juga Han Soo yang bertanya apa
maksud perkataan Young Jo dan meminta Kim Kye Soon untuk tidak mendengarkan
Young Jo dan menyuruhnya membiarkan Young Jo tidur.
Kim Kye Soon: “Apa hubungannya dengan Han Byul? Katakanlah,
apa yang sebenarnya ingin kau katakan?”
Young Jo tak menjawab, dia hanya menangis menatap Kim Kye
Soon lalu meleaskan tangannya dari genggaman ibunya dan pergi keluar dari rumah
Ibunya.
Kim Kye Soon panik, dia ingin mengejar Young Jo, karena dia sadar ada
yang terjadi pada putranya itu. Namun Han Soo mencegahnya, dan berkata lebih
baik Ibunya membiarkan Young Jo pergi.
Jung Eun mengunggu di halaman dengan cemas, dia menunggu
siapapun yang datang, entah itu Young Jo ataupun Lee Ae Rin, dia ingin
memastikan apakah Yoo Kyung sudah mengatakannya pada Young Jo atau belum.
Lee Ae Rin datang dan kaget melihat Jung Eun yang ada di
halaman.
Lee Ae Rin: “Jung Eun-na”
Jung Eun: “Dia mengatakannya sejauh mana? Apa dia mengatakan
semuanya?”
Lee Ae Rin tak berani menjawab, dia hanya bisa menatap Jung
Eun yang penuh kecemasan dan kekhawatiran. Jung Eun mengerti dengan diamnya Lee
Ae Rin, itu berarti Yoo Kyung telah mengatakan semuanya.
Malam itu, Young Jo terlalu tertekan untuk langsung kembali
ke rumah Ahjussi dan bertemu Jung Eun, dia akhirnya terbaring disebuah taman
dengan bunga yang berguguran. Ditemani udara dingin malam dan bungan-bunga yang
berguguran, Young Jo memikirkan semuanya.
Young Jo menangis, menyesali semua yang telah terjadi.
Pagi hari, Jung Eun masuk ke ruang bawah tanah rumah Ahjussi
yang selama ini jadi kamar Young Jo. Dia menatap kamar itu dengan sedih,,
karena pemiliknya belum juga pulang. Jung Eun pun akhirnya keluar dari kamar
itu.
Han Byul berteriak dari kamar Jung Eun, memberitahu ibunya bahwa Hak Gu samsoon-nya memakai kosmetik Jung Eun untuk perawatan. Hak Gu berusaha mendiamkan Han Byul.
Ahjumma membuka pintu dan memukul Hak Gu karena berani melakukan hal itu. Jung
Eun pun ikutan marah, Hak Gu bilang pria juga butuh kosmetik untuk menjaga
wajahnya dan meminta Jung Eun membelikan untuknya. Jung Eun pun tersenyum dan
berkata dia setuju membelikan Hak Gu kosmetik.
Ahjumma bertanya,
mengapa Young Jo tidak pulang semalam. Jung Eun bilang Young Jo menginap di
rumah Ibunya. Ahjumma memperingatkan Jung Eun untuk tidak sembarangan memberi
ijin Young Jo menginap di luar, karena itu tidak baik. Ahjumma meminta pendapat
Lee Ae Rin, Lee Ae Rin bilang iya benar, namun dengan ragu-ragu dan penuh rasa
khawatir juga, karena Lee Ae Rin tahu apa yang menyebabkan Young Jo tak pulang
semalam kerumah mereka.
Young Jo sedang duduk di depan pintu gerbang rumah Ahjussi
saat Jung Eun akan pergi kerja.
Jung Eun kaget melihat keadaan Young Jo yang belum menyadari
keberadaannya.
Young Jo: “Dimana Han Byul?”
Jung Eun: “Han Byul sudah pergi ke sekolah”
Young Jo: “Ah,,,”
Jung Eun: “Hari ini aku ada latihan pembacaan Skrip,
sepertinya akan pulang malam”
Young Jo: “Iya, mobilku juga ada disana, nanti aku akan
pergi menjemputmu”
Jung Eun: “Baiklah, sampai jumpa”
Jung Eun pun pergi berangkat kerja. Young Jo menatap Jung
Eun dengan sedih, dia merasa bersalah juga sekaligus masih tak habis pikir
mengapa Jung Eun mau melakukan semua ini.
Young Joo masuk rumah dan bertemu Lee Ae Rin yang
mengajaknya untuk berbicara dengannya sebentar.
Lee Ae Rin: “Kau pasti kaget ya?”
Young Joo: “Tidak tahu harus bertanya dari mana? Jika
mengungkit masa lalu rasanya tiada akhirnya”
Lee Ae Rin: “Yang paling membuat gelisah adalah kenyataan,
putri sendiri ada di deapan mata tapi tidak menyadarinya. Saat Yoo Kyung jadi
PD aku setiap hari beretemu dengannya tapi tidak menyadarinya, sepertinya itu
memberikan banyak luka padanya”
Young Joo: “Aku bisa memahami posisi Yoo Kyung dan Ahjumma,
tapi Jung Eun sungguh membuatku tidak mengerti, Si bodoh ini,, melakukan semua ini sebenarnya demi apa?”
Lee Ae Rin: “Karena tidak punya tempat pulang, makanya hidup
bersama. Ibu kandung Jung Eun sudah meninggal, bahkan dia tak bisa bertemu
dengannya untuk terakhir kalinya. Dalam suatu ladang, bagaimana sebuah pohon
tanpa akar bisa hidup? Karena itu tidak bisa pergi kemanapun, maka kami berdua
saling mengangkat menjadi Ibu dan anak. Bukankah kau juga datang kesini karena
keadaan yang sama? Dalam keadaan sama-sama terpuruk, akhirnya hidup bersama di
rumah ini”
Young Joo tak bisa berkata apapun lagi, dia mencoba mencerna
kata-kata Lee Ae Rin, sepertinya kata-katanya ada benarnya juga. Semua ini
terjadi akibat keadaan.
Yoo Kyung menelpon Lee Ae Rin untuk berterima kasih namun berkata bahwa dia
tak biasa sarapan nasi di pagi hari, Lee Ae Rin pun bilang, kalo begitu mereka
sama, mereka berbicara layaknya Ibu dan anak yang baru bertemu.
Young Joo keluar dari kamarnya, Lee Ae Rin kaget kepergok
Young Joo sedang berbicara dengan Yoo Kyung. Lee Ae Rin pun mengajak Young Joo
untuk menjemput Han Byul di sekolahnya.
Diperjalanan menuju sekolah Han Byul, Young Joo dan Lee Ae
Rin berbincang.
Lee Ae Rin: “ Jika melihat Jung Eun mencemaskan Yoo Kyung,
jika melihat Yoo Kyung aku mengkahwatirkan Jung Eun, rasanya seperti
berselingkuh. Apa kau mengerti perasaan seperti ini?”
Young Joo: “Sepertinya aku bisa memahaminya”
Lee Ae Rin: ”Seharusnya perasaanmu sebagai ayah pun sama
terhadap Ibu yang merawat dan melahirkannya. Han Byul pun terjepit diantara dua
Ibu”
Young Joo: “Apa yang anda katakan? Tentu saja tidak ada hal
seperti itu. Aku tidak akan pernah menemui Yoo Kyung lagi, aku tidak akan
memaafkannya”
Lee Ae Rin: “Tapi dia ibu kandung Han Byul”
Young Joo melihat Han Byul sedang bermain bola bersama
teman-temannya dan merasa takjub karena kini dia tahu bahwa anak yang selama
ini sudah dia anggap sebagai putrinya sendiri ternyata memang putri kandungnya.
Young Joo: “Inilah yang disebut dengan keajaiban, Anak yang
bahkan tidak tahu telah lahir kedunia ini, sampai dia dibuang pun aku tahu.
Tapi aku malah bisa melihat proses pertumbuhannya dengan mata ku sendiri. Ini
benar-benar sebuah Mukjizat”
Han Byul melihat Young Joo dan memanggilnya “Appa”. Han Byul menghampiri Young Joo yang menyambutnya dengan penuh kasih sayang dan tangan terbuka bersiap untuk menggendongnya. Young Joo langsung mengangkat Han Byul ke pangkuannya dan menata putri kecilnya itu dengan penuh kasih sayang.
Han Byul melihat Young Joo dan memanggilnya “Appa”. Han Byul menghampiri Young Joo yang menyambutnya dengan penuh kasih sayang dan tangan terbuka bersiap untuk menggendongnya. Young Joo langsung mengangkat Han Byul ke pangkuannya dan menata putri kecilnya itu dengan penuh kasih sayang.
Han Byul: “Appa, kenapa Appa datang kesini?”
Young Jo: “Karena merindukan Han Byul, makanya datang
kesini”
Young Joo hanya tersenyum untuk menjawab pertanyaan putrinya
itu. Han Byul pun langsung memeluk Young Joo penuh kasih sayang. (Ikatan batin
antara Ayah dan anak kah?). Lee Ae Rin yang melihat hal itu hanya bisa menangis
melihat pemandangan yang sangat indah tersebut.
Young Joo berterimakasih sekaligus berniat mengembalikan CD
yang berisi file Asli skandal Video tujuh tahun lalu pada Song PD. Namun Song
PD tak mau menerimanya dan meminta Young Joo menyimpannya saja, karena mungkin
suatu saat CD itu akan dibutuhkan oleh Young Joo. Song PD mempertanyakan jadi
Seo Jung Eun bukan putri Lee Ae Rin kan? Saat Filmnya dirilis pertanyaan ini
akan muncul, video ini bisa membersihkan nama Jung Eun dari skandal tujuh tahun
lalu. Tapi itu pun akan menimbulkan pertanyaan baru, siapa sebenarnya
pelakunya dan siapa sebenarnya putri Lee Ae Rin. Song PD pun memberitahu, jika
Direktur Choi Jong Dal pun sedang menyelidiki masalah ini. Young Joo terlihat
tidak senang, karena jika sakandal video ini terbongkar, maka terbongkarlah
sudah semua identitas sebenarnya dari Jung Eun dan Yoo Kyung.
Kang Woo sedang berlari di treadmile dengan hati kacau, dia
memikirkan kata-kata Yoo Kyung padanya tentang apa yang telah dilakukan ayahnya
pada Yoo Kyung, dia pun mencoba berspekulasi, apakah semua tragedy ini terjadi
berawal dari perbuatan jahat Ayahnya yang telah meisahkan Yoo Kyung dari ibu
kandungnya. Kang Woo jadi tak tenang dan memutuskan mengajak Young Joo untuk
bertemu.
Young Joo datang menemui Kang Woo yang menunggunya di sebuah
restoran.
Young Joo: “Maaf sudah menunggu lama, aku ada sedikit
masalah”
Kang Woo: “Apa kau sudah makan?”
Young Joo: “Sudah, jangan khawatir”
Kang Woo menatap Young Joo, dia merasa bersalah pada Young
Joo karena telah memukul Young Joo malam itu. Young Joo melihat Kang woo yang
merasa bersalah, dia pun berkata: “Bukan kau saja yang bisa memukul, aku juga
bisa memukul sesuatu” (tembok maksudnya…)
Kang Woo: “Aku sudah mendengar tentang putrimu secara tidak
sengaja. Aku tidak tahu apakah aku harus mengucapkan selamat. Perasaanmu tidak
bisa aku tebak”
Young Joo menghela nafas lalu berkata: “Aku sangat marah,
tapi tidak tahu harus marah pada siapa? Yoo Kyung? Aku sangat ingin
membunuhnya. Jung Eun pun membuat kepalaku pusing. Myung Ja ahjuma dan ibuku
pun aku membenci keduanya namun sekaligus merasa kasihan. Tapi orang yang
paling bodoh di dunia ini adalah aku.”
Kang Woo: “Diantara semua orang yang kau benci dan kasihan
itu pun ada Ayahku kan? Sejak dulu aku penasaran, dan terus menduga-duga orang yang
menbuang bayi dari Myung Ja Ahjuma adalah ayahku kan? Aku tidak berani Tanya pada
Yoo Kyung”
Young Joo tak sanggup menjawab, dia hanya menatap cemas pada
Kang Woo yang mengerti arti diamnya Young Joo berarti “Iya”
Kang Woo: “Jadi semua masalah ini berawal dari Ayahku, tapi
aku masih berani memukulmu saat aku tak tahu apapun. Ayahku,, harus berbuat apa
untuk menebu kesalahannnya itu…”
Kang Woo hampir menangis, namun dia sadar dengan bersikap
seperti ini dia hanya membebani Young Joo.
Kang Woo: “Maaf, masalahmu pun sudah rumit, aku malah
begini. Jadi apa rencanamu?”
Young Joo: “Rencana apa maksudmu?”
Kang Woo: “Jung Eun-ssi sepertinya sudah mempersiapkan diri
untuk melepasmu pergi dari sisinya”
Kang Woo: “Sejak hari pertunangan, dia terus gemetar karena
takut kau tinggalkan”
Young Joo: “Mengapa aku harus meninggalkan Jung Eun? Hal
yang seperti itu tidak akan pernah terjadi”
Kang Woo: “Kau pikir,
mengapa Han Yoo Kyung mengatakan semua ini padamu? Wanita itu telah
mempertaruhkan nyawanya padamu, karena berharap bisa kembali bersamamu”
Young Jo paham betul maksud Kang Woo, tapi dia sudah kadung benci pada Yoo Kyung, jadi pastinya tidak akan meninggalkan Jung Eun hanya demi kembali pada Yoo Kyung.
bersambung ke part-3
Note:
Miane,, Updatenya lama banget,, masih bersambung pula,, Menjelang UN kerjaan makin sibuk,, bukan siswa saja yang stress pas mau UN gurunya juga,, hehehe,, so yang nunggu kelanjutan sinopsisnya karena ga bisa nonton di Indosiar kemaren-kemaren harap bersabar ya,,, aku juga berusaha tetap melanjutkan menulis sinopsis ini kok,, tapi karena keterbatasan waktu jadi nyicilnya agak lama,,,
Young Jo paham betul maksud Kang Woo, tapi dia sudah kadung benci pada Yoo Kyung, jadi pastinya tidak akan meninggalkan Jung Eun hanya demi kembali pada Yoo Kyung.
bersambung ke part-3
Note:
Miane,, Updatenya lama banget,, masih bersambung pula,, Menjelang UN kerjaan makin sibuk,, bukan siswa saja yang stress pas mau UN gurunya juga,, hehehe,, so yang nunggu kelanjutan sinopsisnya karena ga bisa nonton di Indosiar kemaren-kemaren harap bersabar ya,,, aku juga berusaha tetap melanjutkan menulis sinopsis ini kok,, tapi karena keterbatasan waktu jadi nyicilnya agak lama,,,
waaaahhhh,,, akhirnya dilanjutin jga,, sneng bgt deh,,, :)
BalasHapusbtul bgt tuh,, gru jg ikutan stress,, aplgi pas TO trnyata ad ajj yg nilainya d bwah rta2,, pengen nangis jdinya,,
Irfa betul banget menjelang UN semuanya sibuk ... jadi penulisan sinop juga terhambat....
BalasHapusakhirnya di lanjutin juga....
BalasHapussemangat......
saking penasaranya aq ngcek google mulu,,,,
gpp mbak , tetap sabar menunggu kok ^_^
BalasHapusuda dilanjutin aja uda seneng kok kak irfa ^_^
BalasHapusgpp mbak irfa,biar lama tp ttp setia menunggu... Smga kerjaan mbak irfa lancaaarrr.... Adikku udh mulai ujian praktek d SMP,mhn do'anya dr smua biar lancar... #ulli
BalasHapusbaru bisa komen...
BalasHapustapi sinopnya keren...
g bisa liat filmnya...
tp udh bsa sneng, coz bsa sinop ni...