Rabu, 12 Oktober 2011

[FanFiction] Tamra The Island: Makan Siang

Judul Episode 3: Makan Siang

Karakter:
Beo Jin (Mangaji)
Park Kyu (Kiyangdari)
Tae Sang Gung (Ibu Beo Jin)
Tuan Jang (Ayah Beo Jin)
Beo Seol (Adik Beo Jin)
Bong Sam (Pelayan Park Kyu)

Warning:
Cerita ini memang berawal dari ending cerita drama Tamra the Island, jika ada kesamaan tokoh, cerita, setting waktu dan tempat itu memang disengaja. Para penggemar Park Kyu- Beo Jin mari kita membayangkan kisah ini benar-benar terjadi... Maaf Jika terjadi perusakan karakter di Fanfic ini, rasanya agak sulit mempertahankan imej cool Park Kyu di Fanfic ini,,,,

Setting:
FF ini akan menceritakan  kehidupan Beo Jin dan Park Kyu setelah Park Kyu menjadi Gubernur Jeju.

Pulau Jeju

Sudah sebulan sejak Park Kyu menjadi Gubernur Jeju, kinerjanya sebagai Gubernur pulau itu benar-benar menakjubkan. hanya dalam waktu sebulan saja, pejabat muda itu mampu meningkatkan penghasilan masayarakat pulau Jeju hingga 10%. Namun gubernur kita ini memiliki masalah,  karena kesibukannya Park Kyu sering lupa untuk makan, tak hanya sarapa yang sering ia lewatkan dirumahnya, tetapi juga makan siang yang sering terlewat karena kesibukannya mengamati apa yang harus ditingkatkan lagi di pulau itu. Bong Sam pelayan setianya sangat khawatir pada keadaan tuannya ini, dia pun membicarakan hal ini pada Jang Beo Jin, saat dia berkunjung ke rumah keluarga Beo Jin.


Beo Jin: “Jadi maksudmu, Tuan gubernur akhir-akhir ini sering melewatkan sarapan dan makan siangnya?”
Bong Sam: “Benar Nona, aku khawatir sekali, padahal aku sudah susah payah membuat masakan kesukaan Tuan muda setiap kali aku membawakan makan siang untuknya, namun saat aku mengambilnya kembali, wadah itu masih terisi penuh. Apa mungkin Tuan mulai tidak menyukaiku?”
Beo Jin: “Akh,, itulah alasannya kenapa dia semakin kurus akhir-akhir ini… padahal saat dulu tinggal di rumah kami, dialah yang selalu menghabiskan makanan di rumah ini.”
Bong Sam: “Benarkah?”
 

Mendengar hal itu Bong Sam jadi sedih, sudah seminggu ini Park Kyu memang hanya makan untuk makan malam saja, sementara sarapan dan makan siang yang di buatkan Bong Sam untuknya selalu dilewatkannya. Bagaimana bisa saat dulu tinggal di rumah kumuh ini Tuannya jadi banyak makan. Lalu dia melirik Beo Jin yang sedang menyantap makanannya dengan lahap. Bong sam lalu berpikir, ‘apa mungkin karena gadis ini? melihat caranya makan membuatku lapar juga…’ lalu Bong Sam pun mendapat ide cemerlang.


Bong Sam: “Nona,, aku punya ide!”
Beo Jin menatap Bong Sam dan cepat-cepat mengunyah makanannya lalu menelannya buru-buru.
Beo Jin: “Ide apa?”
Bong Sam: “Bagaimana jika kau yang mengantar makan siang untuk Tuan”
Beo Jin: “Aku? kenapa harus aku? Aku kan bukan pelayannya?”
Bong Sam: “Tapi aku tahu, Nona juga merindukan Tuan bukan? Bukankan sudah seminggu kalian tidak bertemu, karena Tuan sibuk berkeliling Desa, jadi setiap kali Nona berkunjung ke rumah pun kalian tidak pernah bertemu.” 


Beo Jin menatap Bong Sam, benar juga sih, piker gadis itu.  Sudah seminggu ini, Park Kyu memang jadi orang yang sulit sekali ditemui Beo Jin. Padahal sebelumnya Park Kyu sering sekali mampir ke rumahnya untuk mengobrol dengan ibunya atau membantu ayahnya membuat sepatu jerami, tak jarang dia juga sering membawakan kertas gambar untuk Beo Seol. Walau Park Kyu tak pernah berbuat apa-apa untuknya, tapi Beo Jin senang bisa melihat Park Kyu saat lelaki itu datang ke rumahnya. Tapi sekarang,,,
Park Kyu sangat sibuk dan tak lagi datang ke rumah keluarga Jang.


Bong Sam: “Jika Nona yang mengantar makan siang untuk Tuan, mungkin dia mau memakannya,, atau Nona harus memastikan Tuan muda untuk memakannya. Jadi Nona bisa bertemu dengan Tuan setiap hari, bagaimana menurutmu Nona?”
Beo Jin: “Kurasa ide mu bagus juga. Kita tidak bisa membuat Tuan Gubernur sakit karena kelaparan. Kita harus memaksanya untuk makan!”
###

Hari itu pun tiba, hari pertama Beo Jin mengantarkan makan siangnya untuk Park Kyu. Beo Jin sengaja meminta jam makan siangnya lebih lama dari biasanya pada pejabat di kantor pajak. Dia berharap dengan begitu, dia bisa lebih lama bersama Park Kyu. Hari Ini Bong Sam sudah memasakan makanan kesukaan Park Kyu lagi dan Beo Jin yang akan mengirimkan makan siang ini, serta memastikan Park Kyu memakan makan siangnya. Hari ini Beo Jin sengaja memilih memakai Hanbook terbaiknya untuk bertemu Park Kyu. Bagaimana pun tak bisa dipungkiri dai sangat meridukan Kiyangdarinya, jadi dia ingin terlihat baik didepan pujaan hatinya itu.


Beo Jin bediri di depan Kantor Gubernur dan mulai menyapa para prajurit yang ada di sana.
“Halo paman? Apakah Tuan Gubernur ada? Aku ingin mengantarkan makan siang untuknya.” kata Beo Jin memulai usahanya.  Pengawal itu menoleh e arah Beo Jin, dia adalah salah satu dari dua pengawal yang dulu membawa Park Kyu ke Pulau Jeju untuk pertama kalinya.
“Oh,, Nona Jang, apa kabarmu?”
“Baik paman, bagaimana apakah Tuan Gubernur ada?” Tanya Beo Jin sekali lagi.
“Tuan Gubernur? sepertinya dia tidak ada, sejak tadi pagi dia bilang dia akan pergi ke desa sebelah untuk membereskan masalah yang ada di sana, mungkin akan kembali ke sini nanti sore.”
Beo Jin menatap ke kantor Gubernur dengan kecewa, jadi dia tidak ada? piker Beo Jin.
“Begitu ya paman,, kao begitu aku titip ini,, ini makan siang untuk Tuan Gubernur” kata Beo Jin lalu menyerahkan bungkusan yang berisi makanan itu pada prajurit tersebut.
“Baiklah Nona, nanti akan aku sampaikan”
“Kalau begitu aku pergi dulu” kata Beo Jin dengan nada kecewa dan sedih karena tidak bisa bertemu Park Kyu lagi.

###

Kegagalan Beo Jin di kali pertamanya membawakan makan siang untuk Park Kyu, ternyata tidak sia-sia,, karena malam harinya saat Beo Jin baru saja pulang lembur dari pekerjaannya dia mendapati Park Kyu yang sedang duduk di dipan depan rumah Beo Jin.
“Kiyangdari” pekik Beo Jin kegirangan, lalu berlari menuju tempat Park Kyu berada.
“Mangaji, mengapa kau berlari seperti itu?” cemas Park Kyu melihat tingkah Beo Jin
Bukannya menjawab pertanyaan Park Kyu, dia malah duduk di samping Park Kyu dan memberedelnya dengan pertanyaan:
“Kiyangdari sedang apa kau di sini? Apakah masalah di desa sebelah sudah seledai? Apakh kau sudah memakan makanan yang aku kirimkan?”
Park Kyu menatap Beo Jin dengan bingung, So,, Park Kyu bingung harus menjawab pertanyaan Beo Jin yang mana dulu.
“Bisakah kau mengulangi pertanyaan mu satu persatu, aku agak bingung harus jawab yang mana dulu” kata Park Kyu tetap tenang seperti biasa.
“Ah,, maaf,, apa aku terlalu banyak bertanya?” kata Beo Jin malu, dan menundukan kepalanya karena merasa bersalah
“Tidak,, hanya aku harap kau menanyakan semua itu satu persatu”
“Baiklah,, akan aku ulangi, sedang apa kau di sini?” Ulang Beo Jin pelan-pelan.
Belum sempat Park Kyu menjawab, ibu Beo Jin keluar dari dapur dan membentak Beo Jin.
“Beo Jin! mengapa kau tidak sopan seperti itu pada Tuan gubernur?”
“Akh,, maaf Ommo,, aku kebiasaan” kata Beo Jin kaget
“Hilangkan kebiasaan burukmu itu! Cepat cuci tangan, Tuan Gubernur mala mini akan makan malam di rumah kita” perintah Ibu Beo Jin pada Putri sulungnya itu.
Ibu Beo Jin kembali menghilang ke dapur karena belum selesai memasak untuk makan malam. Beo Jin menatap Park Kyu.
“Kiyangdari benarkah kau akan makan malam dirumah kami?” Tanya Beo Jin tak percaya
“Ya betul,, aku sangat merindukan masakan Tae Sang Gung” jawab Park Kyu beralasan (padahal kan dia datang ke situ gara-gara kangen Beo Jin)
“Baiklah,, kalau begitu aku cuci tangan dulu” kata Beo Jin kegirangan, lalu pergi menuju kamar mandi.

###
Park Kyu sangat menikmati makan malamnya malam ini, setelah beberapa malam dia melewati makan malamnya sendirian di rumah dan itupun selalu dilakukannya hampir menjelang tengah malam karena kesibukannya. Usai makan malam, Ayah Beo Jin masuk ke kamar karena kesehatannya yang sedang tidak baik, sedangkan Ibu dan Beo Sol pergi ke dapur untuk membereskan perabot makan malam mereka, saat Beo Jin berniat membantu, Ibu Beo jin melarangnya dan meminta Beo Jin untuk menemani Park Kyu saja. Beo Jin pun duduk di samping Park Kyu.


Park Kyu: “Mangaji,,, aku dengar tadi siang kau datang ke kantorku?”
Beo Jin: “Akh,, Iya,,, Bong Sam yang memintaku untuk mengantarkan makan siang Tuan”
Park Kyu: “Sudah ku bilang,, jangan memanggilku Tuan,, itu terdengar sangat aneh,,”
Beo Jin: “Benar juga,, aku lupa!”
Park Kyu: “Aku senang kau datang tadi siang,, tapi maaf aku tak ada di kantor”
Beo Jin: “Tidak apa-apa,, apakah masalah di desa sebelah sudah selesai?”
Park Kyu: “Syukurlah masalahnya lebih mudah diselesaikan dari yang aku kira,,, Ehm,, mengenai makanan yang kau kirimkan,,,”
Beo Jin: “Iya? Kenapa dengan makanan itu?”
Park Kyu: “Apakah itu masakan mu?”
Beo Jin: “Bukan itu masakan Bong Sam”
Park Kyu: “Akh sudah kuduga,,, rasanya memang seperti masakan Bong Sam,, ternyata benar!”
Beo Jin: “Jadi kau memakannya?”
Park Kyu: “Tentu saja,,, kau sudah lelah mengantarkannya untukku mana boleh aku tidak memakannya..”
Beo Jin: “Benarkah? Lalu mengapa Jika Bong Sam yang mengantarkannya kau tidak memakannya?”
Park Kyu: “Ah,, itu,,, karena sebenarnya aku mulai bosan dengan masakan Bong Sam,,,”
Beo Jin: “Begitukah? Lalu jika lain kali aku yang membuatkan makan siang untukmu,, apakah kau akan memakannya?”
Park Kyu: “Tentu saja,, aku pasti memakannya,,,”
Beo Jin: “Baiklah,, kalo begitu mulai besok aku akan membuatkan makan siang untukmu Kiyangdari,,”
Park Kyu: “Dan mengantarkannya untuk ku?”
Beo Jin: “Iya”
Park Kyu: “Dan menemaniku makan siang juga?”
Beo Jin: “Baiklah,,”
Park Kyu: “Janji?”
Beo Jin: “Apa?”
Park Kyu: “Menemaniku makan siang setiap hari”
Beo Jin: “Apa harus setiap hari?”
Park Kyu: “Tentu saja,,, jika kau tidak datang,, aku akan melewatkan makan siangku lagi,, seperti hari-hari sebelumnya”
Beo Jin: “Baiklah,, baiklah,, aku akan datang untuk menemaimu makan siang setiap hari”
Park Kyu: “Aku Bahagia” (kemudian tersenyum lebar)
Lalu malam itu mereka lewati dengan bahagia sambil menatap bintang yang bertebaran di Langit Pulau Jeju. Malam ini Langit terlihat sangat cerah…

###
Mulai hari itu, Beo Jin selalu membawakan makan siang untuk Park Kyu dan mereka makan siang bersama. Suatu Hari di jam makan siang:


Park Kyu: “Makanan apa ini? Apakah makanan ini layak dimakan oleh manusia?”
Beo Jin: “Ini namanya Nasi Campur, aku mencampurkan Nasi dengan sayur-sayuran, dan menambahkan saus kacang di dalamnya, bukankah dulu kau menyukai makanan ini saat tinggal di rumah kami?”
Park Kyu: “Itu karena aku sangat kelaparan,, akh,, Jika seperti ini,, lebih baik aku memakan masakan Bong Sam saja”
Beo Jin: “Ya sudah jika Tuan tidak mau memakannya,,, Tuan pergi saja makan dengan Bong Sam,, Jangan menyuruhku lagi membuat makan siang untukmu!”
Park Kyu: “Mangaji,, jangan marah seperti itu..”
Beo Jin: “Jangan memanggilku Mangaji lagi,, aku ini sudah bukan pembuat Onar,, aku kesal mendengarmu memanggilku dengan sebutan itu”
Park Kyu: “Lalu aku harus memanggilmu apa?”
Beo Jin: “Aku ini punya nama!”
Park Kyu: “Baiklah,, Nona Jang Beo Jin,, aku harap kau tidak marah,,, aku pasti akan memakan masakanmu ini”
Beo Jin: “Rasanya aneh mendengarmu memanggilku dengan sebutan Nona… jangan panggil aku seperti itu!”
Park Kyu: “Lalu,, aku harus memanggilmu apa?”
Beo Jin: “Namaku saja,, Beo Jin,, hanya Beo Jin saja,, apa kau bisa Tuan?”
Park Kyu: “Namamu saja,,, baiklah,, ehemm,, ehemm,, Beo Jin-na,,”
Beo Jin terkekeh mendengar Park Kyu memanggil namanya,,
Beo Jin: “Itu lebih baik,,, kalo begitu cepat makan makanan ini,,, besok aku bawakan lagi Nasi Campur!”
Park Kyu: “Lagi…?? Akh,, aku harap saat kau jadi Istriku,, kau tidak setiap hari memasakanku Nasi Campur,, aku bisa mati bosan memakannya,, Kue Dadarmu sebenarnya lebih baik,,”
Beo Jin: “Istri?”
Beo Jin jadi malu mendengar kata itu dari mulut sang Gubernur.
Park Kyu yang sudah siap menyaupkan Nasi Campur buatan Beo Jin ke mulutnya berhenti sejenak dan menatap Beo Jin yang tertunduk malu.
Park Kyu: “Iya,, memangnya kau tidak mau?”
Beo Jin: “Bukan begitu,, hanya saja,, aku tidak pernah memikirkannya…”
Park Kyu: “Ya sudah kalau kau tidak mau,, jangan dipikirkan,, aku juga tidak akan memikirkannya lagi,,”  (kemudian menyuapkan Nasi Campurnya)
Beo Jin: “Siapa bilang aku tidak mau.. Besok aku akan membuatkan Kue Dadar untuk Tuan,,” (wajah Beo jin semakin memerah)
Sambil tetap memakan Nasi Campurnya,, Park Kyu pun tersenyum mendengar kata-kata Beo Jin.
###

Haha.. Stress tingkat tinggi FanFic apaan nih,,, halah,, karakter Park Kyu kok jadi terkesan manja yah,, Mohon maaf kepada pengarang Manhwa Tamra The Island jika aku sudah merusak karakter Park Kyu.
Spoiler untuk Episode 4: Welcome Back William
William kembali mengunjungi Tamra bersama Yan, saat itu Park Kyu sedang pergi ke Han Yang tanpa pamit pada Beo Jin. Beo Jin yang kesepian sangat senang dengan kedatangan William. Namun saat William lagi-lagi mengajaknya untuk pergi ke Inggris bersamanya Beo Jin yang tadinya ingin menolak,, jadi berpikir ulang saat dia tahu, Park Kyu sudah mengatakan pada William jika dia mengijinkan Beo Jin untuk pergi bersama William. Ada apa sebenarnya dengan Park Kyu? Mengapa Tingkahnya jadi Aneh sejak pulang dari Han Yang? Apakah Beo Jin akhirnya akan pergi bersama William? Atau tetap berada di samping Park Kyu yang sikapnya berubah jadi dingin dan tak terkesan tak menginginkan kehadiran Beo Jin lagi dalam hidupnya??

1 komentar:

  1. coment q buat FF ke-3 ni kereeeeeeen...
    sebenarnya dalam FF ini tidak trlalu menghilangkan karakter park kyu yg cool. park kyu kan kadang dingin kadang juga hangat.
    penasaran dengan FF selnjutnya.
    di tunggu kelanjutannya...
    oya.. beo jin nya jgn di bwa ke inggris! kasian dunk akang Park Kyu nya.. ntar jd sedih lagi. Q gax tega ngliat park kyu menangis, kalo dia sedih Q pun jd ikut sedih. maklum Q xn penggemar berat IM JU HWAN :)
    #VD

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^