Kamis, 24 Maret 2016

Goodbye Mr Black Episode 2 part 2



Killer menendang orang yang kehilangan jejak Ji Won dan berbicara dalam bahasa Thailand seharusnya dia tidak melakukan kesalahan! Killer tampak sangat marah, orang tersebut memelas meminya maaf. Ji yang mengamati dari lorong melalui sebuah celah sangat yakin jika dia adalah orang yang dia temui di kantor Ayahnya. Mengapa orang itu menyuruh seseorang mengikutinya? Ji Won harus menemukan jawabannya.


Saat Killer marah-marah, Meutong ada dalam ruangan itu, dia sedang mengobati anak buah Killer yang tertikam. Saat keluar Meutong emngeluh pada dirinya sendiri bahwa sebenernya dia bosan melakukan ini, jika ada kesempatan dia ingin membiarkan mereka mati. Tapi semuanya demi uang, dia harus melakukan semua ini.

Saat melintasi lorong, Meutong di tarik seseorang. Itu adalah Ji Won yang membekapnya dan bertanya siapa pria Korea yang ada di dalam. Meutong merasa terancam, dia mengambil pisau bedah di tas nya dan menancapkannya pada perut Ji Won. Dengan refleks Ji Won langsung memukul Meutong hingga pingsan.  Namun masalahnya, tubuh Meutong terjatuh hingga menjatuhkan bekas perahu yang ada di ujung lorong.

Ji Won langsung panik, karena jatuhnya Meutong menarik perhatian orang-orang yang berjaga di luar gudang. Mereka jadi penasaran dan berjalan untuk mengecek keadaan Meutong. Ji Won pun segera meloncati jendela dan masuk ke dalam ruangan sebelah. Saat sedang berlindung di ruangan itu, Ji Won menemukan foto keluarganya, Ayah, Ji Soo dan dirinya yang berlumuran darah. Saat itu Ji Won sadar jika ditempat inilah sesungguhnya Ayahnya menghembuskan nafas terakhirnya

Merasa sangat terpukul, Ji Won menjadi tidak waspada sehingga tidak menyadari orang-orang telah mengepungnya dan memukulnya dengan kayu. Foto keluarganya terjatuh dan diinjak orang yang memukulinya, amarah Ji Won pun naik dan memukuli orang-orang itu dengan tangannya. Setelah mengalahkan semua orang yang menyerangnya, Ji Won mengambil foto itu dan memasukannya dalam saku.

Saat keluar dari ruangan seorang pria Thailand menodongkan senjata padanya. Tentu saja dia juga salah satu anak buah Killer. Ji Won mengangkat tangannya, pura-pura menyerah, namun saat pria itu lengah, dengan cepat Ji Won merepot senjatanya dan balik menodongkan senjata itu. Pria itu ketakutan dan langsung bersimpuh, saking gemetarnya dia menceburkan dirinya ke sungai dan Ji Won membuang senjata itu.

Ji Won berbicara dengan Seon Jae di telepon untuk mengatakan bahwa Ayahnya di bunuh, dia sudah menemukan buktinya. Seon Jae langsung panik dan bertanya dimana Ji Won sekarang. Dia ada di tempat Ayahnya dibunuh, dia tidak tahu lokasinya, sepertinya mereka menjual obat.

Seon Jae langsung merasa panik setelah Ji Won mendengar Ji Won memiliki bukti, dia menelpon Baek Eun Do dan bertanya bagaimana pria tua itu mengurus masalah ini? Ji Won saat ini ada di gudang persembunyiannya.

Orang-orang suruhan Killer telah mengepung Ji Won, sehingga Ji Won tidak bisa berbicara lebih lama dengan Seon Jae, dia harus segera melarikan diri. Setelah mengelak dari beberap orang yang mengepungnya, Ji Won berhasil menaiki jet sky dan menjalakannya dengan kecepatan penuh. Killer keluar dan melihat Ji Won, dia pun berteriak memerintahkan anak buahnya untuk tidak melepaskan Ji Won.

Semua orang dikerahkan untuk mengejar Ji Won, bahkan Killer pun ikut mengejar Ji Won yang mengendari jet sky di depan sana. Beberapa orang yang mengejar Ji Won menggunakan Jet sky juga dan berhasil menyusul Ji Won, namun Ji Won terus menghindar bahkan saat tembakan bertubi-tubi di arahkan padanya.

Hingga saat dia berbelok, orang suruhan Killer sudah ada disana, menembakan peluru padanya tanpa ampun. Ji Won menggunakan jet sky nya sebagai tameng, namun mesin jet sky itu tidak bisa bertahan. Sebelum terjadi ledakan Ji Won langsung lompat dan menyelam di dalam air. Dia berusaha menghindari peluru yang ditembakan ke dalam air

Seon Jae menemui Baek Eun Do yang sedang menonton pertandingan tinju, Ji Won adalah seorang pasukan khusus, Seon Jae yakin dia bisa bertahan hidup setelah mencebukan diri ke dalam air. Bagaimana pun mereka harus segera menangkap Ji Won karena dia bilang memiliki bukti. Baek Eun Do tenang-tenang saja dan malah mengomentari siapa yang akan menang di pertandingan Tinju yang sedang ditontonnya. Dia yakin pria hijau yang akan menang walau si pria merah yang terus menyerang. Dan omongannya terbukti.

Seon Jae kesal karena Baek Eun Do seperti tidak peduli, namun Baek Eun Do berkata sepertinya Seon Jae akan kalah dalam pertarungan ini. Apakah dia sebegitu takutnya pada Ji Won? Tentu saja tidak, tapi Seon Jae tetap bersikeras meminta Baek Eun Do segera menemukan Ji Won dan membawanya kehadapan Seon Jae.  Apa yang akan Seon Jae lakukan setelah itu? Membunuhnya? Seo  Jae pun bingung namun dia semakin kesal dan marah. Teruslah melawan saat dia merasa takut, seperti seorang Anjing yang menggonggong.

Killer membawa pria yang senjatanya berhasil di rebut Ji Won ke hadapan Baek Eun Do dan Seon Jae, setelah ditanyai tanpa basa basi Killer membunuhnya begitu saja. Itulah cara kerja Baek Eun Do, dan Seon Jae hanya melongo melihatnya. Manipulasi lagi.

Seperti yang dikatakan Seon Jae, Ji Won berhasil selamat, dan sangat kaget melihat berita tentang kematian pria yang dia rebut senjatanya tadi siang dan dijadikan tersangka utama dalam pembunuhannya karena tertangkap rekaman CCTV sedang menembaknya. Tapi bagaimana bisa? Padahal dia tidak menembaknya. Ji Won segara pergi dari sana sebelum ada orang yang menyadari tentang keberadaannya, juga dengan maksud menghindari polisi.

Semua itu rencana Baek Eun Do, dia membunuh pria itu membuatnya mengambang di sungai dan mengedit CCTV sehingga terlihat bahwa Ji Won menembak pria itu. Trik licik itu berhasil membuat Ji Won menjadi buronan polisi denga tuduhan membunuh seorang pria Thailand penjual obat terlarang dengan motif balas dendam karena telah menjual obat pada Ayahnya.

Kabar ini pun sampai di Korea dan orang-orang mulai membicarakan Sun Woo group. Ayah Seon Jae yang mendengar hal itu tidak percaya dengan berita itu dan membentak orang-orang dengan mengatakan Sun Woo grup bukan orang seperti itu. Ayah Seon Jae mulai panik dan mencoba menelpon Seon Jae, apa yang sebenarnya Seon Jae lakukan saat Ji Won dalam kesulitan seperti ini? (Aigo.. andai saja Ayah tahu jika itu semua ulah Seon Jae)

Ma Ri hendak keluar hotel dia ingin mencari Ji Won, tapi Seon Jae melarangnya karena saat ini polisi di mana-mana. Ma Ri yakin Ji Won tidak melakukan itu, Seon Jae tau, tapi polisi menemukan mayatnya dan memiliki rekaman CCTV. Ma Ri tampak kecewa pada Seon Jae, namun dia juga bingung. Ma Ri kemudian meminta Seon Jae menyuruh polisi pergi dari tempat itu. Seon Jae setuju asal Ma Ri kembali ke kamarnya dan mencegah Ji Soo untuk menonton beritanya.

Setelah Ma Ri kembali ke kamar, Seo Jin Tak mendekati Seon Jae dan mempertanyakan hal ini. Sungguh sketsa yang sangat baik. Cha Jae Hwan meninggal karena obat terlarang dan Cha Ji Won jadi buronan sebagai pelaku pembunuhan. Bukankan sketsa ini dibuat oleh Seon Jae? Tak senang mendengarnya Seon Jae berkata, apa maksudnya itu? Cha Jae Hwan adalah Abeoji baginya dan Cha Ji Won adalah sahabatnya! Seo Jin Tak tampaknya tidak percaya pada ucapan Seon Jae.

Meskipun hotel di jaga dengan sangat ketat oleh polisi, namun Ji Won berhasil masuk dan pergi ke kamar Ma Ri. Ji Won memeluk Ma Ri dari belakang dan memintanya jangan berbalik karena dia tidak ingin Ma Ri melihatnya dalam keadaannya yang sangat kacau. Ma Ri tidak peduli dan berbalik. Ji Won berkata dia tidak melakukan itu. Ma Ri menyentuh wajah Ji Won dan dia mempercayainya, dia ingin Ji Won pulang ke Korea bersamanya. Ji Won tersenyum pahit, dia tidak bisa melakukan itu. Ji Won meminta Ma Ri untuk membawa Ji Soo pulang dan dia janji akan segera menyusul.

Mendengar suara orang yang membuka pintu, Ma Ri meminta Ji Won menunggu, dia akan memeriksa siapa yang datang. Namun Ji Won memilih pergi, Seon Jae yang datang dan bertanya apa yang sedang di lakukan Ma Ri? Ma Ri menangis dan berkata Ji Won baru saja datang, Seon Jae langsung mencari keluar, tapi sepertinya Ji Won sudah pergi, Ma Ri menangis lagi.

Seon Jae tidak menyerah, dia mencari Ji Won di lantai bawah karena merasa yakin dia masih ada di sekitar hotel. Saat melewati lorong sepi, Ji Won mendorong Seon Jae ke belakang dan bertanya apa yang terjadi? Mengapa kabar kematian Ayahnya karena obat terlarang menjadi tersebar ke media? Itu semua adalah salah Ji Won. Tapi Ji Won tidak melakukan itu, seseorang menjebaknya dan juga Ayahnya.

Sepertinya Ji Won tahu siapa yang menjebaknya, apakah Seon Jae ingat, pria yang berbau mesiu yang datang ke kantor Ayahnya tempo hari. Dia melihat pria itu di gudang itu, apakah Seon Jae tau mengapa mereka mendatangi Ayahnya? Saat  itu Seon Jae menberikan dokumen pada mereka kan? Seon Jae pura-pura bingung dan berkata dia tidak tahu, yang dia tahu mereka hanya tamu Cha Jae Hwan.

Ji Won akan mencari tahu alasan kedatangan mereka dan mengapa mereka melakuan semua itu. Dia harus kembali ke Korea. Seon Jae ingin membantu, namun Ji Won melarangnya karena dia tidak ingin Seon Jae terlibat masalah. Seon Jae bingung dan berkata Ji Won bisa mengambil jalur melalui perbatasan ke Cina agar bisa kembali Ke Korea. Ji Won berterimakasih pada Seon Jae dan segera pergi.

Khaya sedang dipermainkan 2 orang preman yang mengambil dompet yang dia temukan. Ji Won datang membantunya dan melumpuhkan para preman itu dengan mudah. Setelah mereka pergi, Ji Won mengambil dompet yang ditemukan Khaya dan berkata dia harus melewati perbatasan, bisakah Khaya menyiapkan ID Card Palsu untuknya? Ji Won memberikan semua uang yang dimilikinya. Saat Ji Won hendak pergi Khaya berkata membutuhkan foto Ji Won, tapi sayangnya Ji Won tidak punya foto.

Ji Won meminta Khaya untuk mencarikan orang yang wajahnya mirip dengannya saja. Ji Won mendekat dan meminta Khaya untuk mengingat wajahnya. Khaya yang kaget dengan refleks mendorong Ji Won dan bertanya bagaimana dia bisa menemukan orang yang mirip Ji Won? Karena kebutuhan yang sangat mendesak, Ji Won bahkan memberikan jam tangannya pada Khaya dan memohon agar Khaya membantunya.  

Lalu bagaimana Khaya akan menemukan Ji Won? Siapkan saja, Ji Won yang akan datang mengambilnya. Bagaimana bisa?

“Aku akan menemukanmu dimanapun kau berada”

Ji Won pergi setelah mengatakan hal itu, sementara Khaya bingung bagaimana bisa Ji Won menemukannya? Khaya memanggil Ji Won sekali lagi, namun Ji Won sudah berlari dan tak berniat berbalik lagi.

Khaya pergi menemui Meutong yang awalnya mengusirnya. Namun setelah melihat Khaya membawa uang, barulah Meutong bersedia berbisnis dengannya. Khaya mencari KTP yang fotonya mirip Ji Won, namun itu bukan sesuatu yang mudah. Meutong tampak kesal karena sekarang Khaya sudah menjual ID Card tanpa melalui dirinya. Khaya tidak mendengarkan dan meminta lebih banyak ID Card, apakah Meutong tidak punya stok ID Card dari orang yang beralis tebal, putih dan bibirnya merah?

Meutong yang masih kesal malah bertanya, apakah dia manusia? Dia terdengar seperti drakula? Lebih baik Khaya berhenti mencuri bisnisnya. Meutong mengambil sebuah Koran dan meminta Khaya menemukan orang yang menjadi cover halaman utama Koran tersebut. Meutong menawarkan imbalan yang cukup besar jika Khaya menemukannya.

Tertarik mendengar jumlah imbalannya, Khaya menatap Koran itu dan kaget saat melihat foto Ji Won terpampang disana? Apa yang dilakukan orang itu? Meutong kesal karena Khaya tidak juga belajar membaca dan membacakan bahwa Ji Won adalah pembunuh yang melarikan diri. Khaya semakin kaget, Orang itu adalah pembunuh? Siapa yang dibunuhnya? Mungkin tidak ada, sepertinya dia dijebak.

Orang yang ditemukan sebagai korbannya adalah anak buah Killer, tapi sebaiknya Khaya bertingkah seolah tidak tahu apapun agar selamat. Hanya cukup menemukan orang itu dan dia akan mendapatkan uangnya. Khaya tampak tak tertarik, dia malah mengambil Koran itu termasuk uang dan beberapa ID Card koleksi Meutong.

Khaya mencari Ji Won di pantai, dan benar saja Ji Won dengan cepat menemuinya. Khaya memberikan ID Card palsu untuk Ji Won berserta Koran yang menunjukkan dia buronan juga uang dan jam tangan milik Ji Won.

“Bawa ini, dan jangan muncul lagi di hadapanku”

Ji Won kaget saat melihat Koran tersebut, berarti Khaya tahu jika dia adalah seorang buronan atas tuduhan pembunuhan? Khaya berkata agar Ji Won segera pergi. Tanpa banyak bicara Ji Won hanya mengambil ID Cardnya dan mengembalikan Koran, uang juga jam tangannya pada Khaya, barulah dia pergi. Khaya berteriak agar Ji Won membawa semuanya.

Khaya mengejar Ji Won dan menyadari jika Ji Won sangat tinggi. Tentu Ji Won tahu jika penduduk asli Thailand kebanyakan pendek. Khaya memberi saran bahwa Ji Won harus menunggu 2 hari untuk melewati perbatasan. 2 hari lagi ada pasar tradsional di dekat perbatasan, banyak orang yang datang untuk menjual barang pada hari itu dan Ji Won bisa pergi. Karena tinggi badannya Ji Won akan mudah ditemukan.

Ji Won menyadari Khaya sedang membantunya dan balik memberi saran agar dia kabur jika ada yang mengganggunya. “Berhati-hatilah… jangan sampai terluka” Kemudian dia pun pergi. Khaya bingung padahal Ji Won yang sedang melarikan diri. Khaya pun berteriak jika tertangkap dia tidak akan membantu Ji Won. Dan jangan pernah mengatakan apapun tentang dirinya. Khaya tampak bingung dan kembali berteriak jika Khaya bukan nama aslinya. Namun Ji Won tak pernah berbalik seperti biasanya.

2 hari kemudian, Ji Won datang ke perbatasan. Saat melewati pemeriksaan dia menyerahkan ID Card dari Khaya. Petugas tampak curiga dan meminta Ji Won melepas topinya dengan bahasa Thailand. Ji Won yang tidak mengerti hanya berkata bahwa dia akan menjual barang (dalam bahasa Thailand) petugas meminta Ji Won membuka topinya sekali lagi dan Ji Won mengatakan hal yang sama.

Petugas semakin curiga dan bersiap melaporkan Ji Won. Melihat gelagat petugas, Ji Won bersiap melarikan diri, namun Khaya datang dan menunjukkan identitasnya. Khaya mengatakan pada petugas jika Ji Won adalah tunangannya dan dia sedikit tidak waras. Khaya mengusir bahkan mendorong Ji Won untuk menunggunya di luar antrian.

Ji Won yang bingung, cukup kaget saat Khaya mendorongnya. Khaya menyelesaikan urusan dengan petugas dan berkata pada Ji Won jika dia hampir saja ketahuan. Ji Won berterimakasih. Khaya berkata pada petugas jika Ji Won adalah tunangannya, jadi mereka harus berjalan berdekatan. Khaya juga meminta Ji Won untuk membuka mulutnya seperti orang yang kurang waras. Ji Won bingung dan Khaya memperagakannya membuat Ji Won otomatis tersenyum.

Sayangnya rencana mereka tak berhasil saat Khaya melihat Killer, Ji Won juga kaget dan mereka berdua berbalik menghindari Killer. Ji Won memutuskan pergi sendiri dan melarang Khaya untuk mengikutinya. Kim Ji Ryun yang baru tiba melihat Cha Ji Won dari kejauhan dan memanggilnya. Tentu saja ini membuat Killer mengetahui bahwa Ji Won ada disana.

Saat Kim Ji Ryun memanggilnya, Ji Won sepat berhenti dan memastikan situasi, namun dia menyadari jika Killer hendak mengejarnya, dia pun langsung berlari sekencang-kencangnya.

Khaya tidak tinggal diam, dia menumpahkan jus dagangannya untuk menghalagi anak buah Killer mengejar Ji Won, namun itu hanya sementara saja. Kim Ji Ryun membantu Khaya yang sempat terjatuh dan bertanya apa yang terjadi? Khaya kesal dan berteriak, “Karena dirimu, Orang itu bisa saja terbunuh!” Kim Ji Ryun kaget mendengarnya.

Ji Won terus berlari bahkan tidak peduli lagi pada tas yang dibawanya. Dia hanya ingin lepas dari orang-orang yang mengejarnya.

Kim Ji Ryun datang dengan motornya dan sempat menghalagi anak buah Killer yang begitu semangat mengejat Ji Won yang berhasil melewati pagar. Namun itu juga hanya sementara, mereka kembali melanjutkan acara pengejaran itu.

Akhirnya Ji Won terkepung di satu titik karena ada anak buah killer yang lain yang suda menunggunya di depan. Ji Won berpikir, dan saat Killer datang dengan mobilnya, Ji Won masuk ke sebuah bangunan dan naik tangga ke atas. Killer mengejarnya hingga kea tap. Ji Won mencari jalan untuk lari dan dengan menggunakan handuk dia memilih menggelantungi tali dengan hiasan yang terbentang dari banging tersebut ke bangunan di depannya.

Killer tak tinggal diam, dia menembaki Ji Won hingga sebuah tembakan mengenai dirinya. Ji Won terjatuh di jalanan. Killer terus menembakinya.


Saat sebuah truk melintas, Ji Won memilih berbaring lurus di jalanan dan menghilang bersama truk tersebut. Killer menjadi frutasi dan berteriak. Ji Won melarikan diri dengan berpegangan pada bagian bawah truk meski dia harus menahan sakit karena luka tembaknya.

Seo Jin Tak bersama jejeran petinggi Sun Woo grup menemui Ji Soo di hotel. Kesehatan Ji Soo belum pulih, tentu saja Seo Jin Tak paham, namun para petinggi Sun Woo grup datang kesana bukan tanpa alasan. Seo Jin Tak mengajak Ji Soo untuk duduk dan berbincang dengan mereka. Ji Soo tampak bingung namun dia tahu dia harus melalukan itu.

Seon Jae mendapat kabar dari Baek Eun Do jika Ji Won berhasil melarikan diri padahal mereka berhasil menangkapnya. Seon Jae sangat kesal mendengarnya. Tapi tenang saja, Ji Won terluka, mereka akan mencarinya di seluruh rumah sakit, tinggal masalah waktu saja mereka akan menemukan Cha Ji Won.

Killer bahkan mendatangi Meutong dengan membawa foto Khaya dan Ji Won di area perbatasan. Meutong berkata dia tidak mengenal orang itu, namun Killer tak puas dan berkata jika Ji Won mencoba melewati perbatasan dengan identitas palsu. Killer pasti tahu jika Meutong sering menjual identitas palsu pada orang-orang bermasalah.

Khaya pulang ke rumah berharap Ji Won mengikutinya seperti beberapa hari lalu. Khaya berkata dia sudah datang, namun tidak ada yang menyahutnya. Akh kenapa juga Khaya harus memikirkannya dia tidak peduli orang itu (Ji Won) hidup atau mati?

“Aku tidak boleh mati”

Khaya mendengar suara lemah Ji Won, dan menemukan Ji Won duduk di dekat teras rumahnya. Khaya loncat dan melihat Ji Won memengangi bahunya yang berlumuran darah. Khaya bertanya apa yang terjadi? Dengan lemah Ji Won berkata, “Aku tidak punya tempat tinggal, aku juga tidak punya uang… Tapi malam ini, biarkan aku tinggal disini” Kemudian Ji Won pun tak sadarkan diri. Khaya langsung panik dan meminta Ji Won untuk membuka matanya.

***

Dari keterangan foto CCTV nya Ji Won dan Khaya di perbatasan, diketahui jika seting drama ini adalah tahun 2011, karena di foto itu tertulis tanggal 9 Desember 2011. Itu sangat menjelaskan mengapa ponsel yang mereka tidak update dan fashionnya juga terkesan jadul.

Sayang sekali bagian editing drama ini tidak memberi keterangan yang jelas tentang setingnya ini. Premis cerita drama ini sebenarnya sangat menarik, dan eksekusinya pun sudah bagus, karakternya cukup kuat, tapi sayang sekali editingnya masih terasa kasar. Semoga bisa lebih baik lagi.

Komentar lainnya menyusul yah^^

7 komentar:

  1. iyaa emg mbc itu kayanya kekurangan nya dri dulu gak ada keterangan waktu. sama kaya dramanya jisung yg secret jd kita sendiri yg menebak nebak >< aku selalu ngulang Kata kata khaya deh yg ini "khaya nae ireumeun anniya ~~ gwiyowo 😍❤ hihiiiy ~~

    gmb n mba irfa ppaiting !!

    BalasHapus
  2. iya ya.. saya juga bingung dengan seting nya.. sepertinya agak jadul. kualitas warna filmya juga seperti masa lampau. hp yg dipakkai juga biasa aja. dan yang jadi pertanyaan, sebenarnya perusahaan bapaknya cha ji won itu di korea atau di thailand ya? trus sahabatnya cha ji won yang berkhianat itu di eps 3 kok kayaknya lompat sana sini, awalnya di thailand, trus nyampe lagi di korea. trus dia nyampe lagi di Thailand. #cukup membingungkan... (tapi tetep nonton, karena ngefans banget sma MCW dan shootingnya di Thailand.. seperti memories in bali... :D)

    BalasHapus
  3. Bertahan nonton krn LJW. Sebentar2 korea, sebentar thai. Editing jg kurang rapi. Time lapse yg membingungkan. Apakah nanti bakal ada adegan 5 tahun kemudian? Mari bertahan demi LJW 😂😂

    BalasHapus
  4. Bertahan nonton krn LJW. Sebentar2 korea, sebentar thai. Editing jg kurang rapi. Time lapse yg membingungkan. Apakah nanti bakal ada adegan 5 tahun kemudian? Mari bertahan demi LJW 😂😂

    BalasHapus
  5. Aku nungguin nu sinopsisnya. tiap hari bolak balik blog nunggu sinopsisnya... keren bangat nii dramaaa
    kk penulis semangatt untuk nulisnya
    aku penggemar ini drama

    BalasHapus
  6. Terima kasih yach sinopsis y. Keren bgt cerita y baca y bikin deg degan.

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^