Jumat, 15 Mei 2015

Let's Eat 2 Episode 9 part 2



Dae Young merasa bosan sendirian di rumah, bahkan dia tidak menemukan acara TV yang menarik. Apakah ini yang disebut kesepian hingga membosankan di tempat asing? Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi, Soo Ji yang datang minta segera di bukakan pintu, apa lagi sekarang?


Soo Ji datang dengan jubah mandi dan rambut basah yang tergelung, Soo Ji tampak kedinginan. Dae Young heran apakah Soo Ji tidak pergi kencan? Dia akan pergi tapi biarkan dia ikut mandi dulu, pemanas air di rumahnya rusak, Soo Ji sudah mencoba mandi dengan air dingin tapi tidak kuat. Soo Ji masuk ke dalam kamar mandi bahkan sebelum Dae Young mengijinkannya, kemudian mengucapkan terimakasih setelah masuk.

Dae Young mencoba membaca komik dan mendengarkan suara gemericik air di kamar mandi, dia merasa tidak nyaman dan mengeluhkan kedatangan Soo Ji dalam keadaan basah ke rumahnya dan meninggalkan percikan air di lantai. Dae Young mengelap air itu dengan tissue sambil mengomel. Soo Ji kemudian mengapa tidak ada handuk di kamar mandi? Seharusnya Soo Ji membawanya kan? Soo Ji meminta Dae Young meletakan handuk di depan pintu kamar mandi dan berbalik di kamarnya hingga hitungan 10. Dae Young kesal, itu adalah rumahnya! Lalu apakah Dae Young mau melihat tubuh Soo Ji?

Pada akhirnya Dae Young hanya bisa menuruti permintaan Soo Ji, menyimpan handuk di depan kamar mandi dan berbalik di kamarnya hingga hitungan 10. Setelah hitungan ke 10, Dae Young berniat mengomel pada Soo Ji, namun mendadak bungkam saat melihat Soo Ji yang sedang mengeringkan rambut basahnya yang tergerai. Soo Ji terlihat sangat cantik.

Soo Ji bertanya, ada apa? Apakah Dae Young tergoda olehnya karena melihatnya rambut basahnya yang tergerai? Apakah Dae Young baru pertama kali melihat perempuan seperti itu? Dae Young langsung menyadarkan dirinya dan berkata tentu saja itu bukan pertama kalinya, Dae Young seperti itu karena kaget, Soo Ji begitu jelek! Mendengar ejekan Dae Young Soo Ji kesal, namun tak berniat memperpanjang masalah, dia bertanya apakah Dae Young menyimpan kardus di dekat jalan keluar sebagai tempat sampah? Dae Young membenarkan dan Soo Ji berjalan keluar sambil membuang sampah.

Setelah Soo Ji keluar, Dae Young malah terhanyut oleh wangi sampo Soo Ji cukup lama, hingga akhirnya dia tersadar dan membuka gorden rumahnya. Dae Young mencoba menghilangkan wanginya dengan mengipas-ngipaskan bukunya dan tanpa sadar menyenggol tropi raja asuransinya. Dae Young kaget dan mengambil tropi yang terjatuh itu. 

DaeYoung menatap tropi itu dan berkata pada dirinya sendiri. “Aku tidak seharusnya seperti ini. Baek Soo Ji sudah berkencan. Aku harus jadi raja asuransi lagi dan secepatnya kembali ke Seoul. Fighting!”

Soo Ji dan Sang Woo tiba di tempat parkir gedung bioskop untuk acara kencan mereka. Setelah Sang Woo menghentikan mobilnya dan bertanya apakah ada film yang ingin Soo Ji tonton, Soo Ji malah mendekatkan wajahnya ke depan Wajah Sang Woo secara tiba-tiba. 

Sang Woo sangat kaget dan juga gugup, dia berkata, “Bukan kah ini terlalu cepat?” tapi Sang Woo tersenyum malu-malu. Namun maksud Soo Ji bukan ingin mencium Sang Woo, dia berbisik bahwa Hong In Ah ada disana. Sang Woo melihat ke arah yang ditunjukkan Soo Ji, benar ada Hong In Ah disana. Soo Ji mencoba menutupi Sang Woo dan juga menyembunyikan dirinya hingga Hong In Ah masuk ke dalam, mereka berdua pun merasa lega.

Mengapa Hong In Ah tidak pulang ke Seoul di akhir pekan? Waktunya benar-benar tidak tepat, namun Sang Woo mengatakannya dengan sebuah makian membuat Soo Ji kaget. Sang Woo panik karena keceplosan dan meralat ucapannya, namun Soo Ji yang merasa suasana jadi canggung malah ikutan memaki juga. 

Sang Woo kemudian tersenyum dan jujur pada Soo Ji. Dia tidak tahu apakah Soo Ji sudah mendengar dari Dae Young atau belum, tapi, “Aku memiliki dua kehidupan. Yang satu adalah PNS Lee Sang Woo, satu lagi adalah Lee Sang Woo sebagai manusia biasa” Mulai sekarang Soo Ji akan perlahan-lahan melihat Sang Woo sebagai manusia biasa. Sang Woo berharap Soo Ji tidak terkejut, apakah tidak apa-apa? Soo Ji tersenyum dan berkata itu kedengarannya bagus.

Akh, lalu bagaimana? Apakah mereka harus menonton dengan pergi terpisah? Soo Ji masuk duluan dan Sang Woo akan masuk 10 menit setelahnya. Tidak perlu, Soo Ji tidak apa-apa jika tidak menonton film, bagaimana kalau mereka makan saja? Namun Sang Woo tidak menyimak usul Soo Ji itu, dia malah mengatakan dia puny aide bagus, Sang Woo mendownload film yang ingin dia lihat di tablet PC nya, bagaimana jika mereka menonton itu saja di mobil. Soo Ji hanya menyetujuinya begitu saja dan berkata dia menyukainya. Sang Woo pun merasa itu adalah ide yang bagus.

Dae Young membantu Ahjuma di supermarket untuk menjual ikan segar tanpa kolesterol, beberapa pengunjung membelinya dan Ahjuman mengucapkan terimakasih atas bantuan Dae Young. Pasti sangat berat untuk Ahjuma yah? Sakit kaki dan sebagainya, Ahjuma mengatakan bukan saja sakit kaki tapi juga pundak dan punggungnya. Dae Young pun mengambil kesempatan ini untuk menawarkan asuransi Arhitis, wah Ahjuma baru tahu ada asuransi seperti itu.

Tidak hanya itu, Dae Young pun membantu petugas yang membereskan troli dan menyimpan brosur produk asuransi baru di setiap troli yang ada disana. Muncul Nenek Lee Jeom Yi yang bertanya apa yang sedang Dae Young lakukan? Dia sedang membagikan brosur asuransi, memangnya dengan ada yang mau beli yah di jaman serba mahal seperti ini? Dae Young mencari kemungkinan 1 %  dari membagikan brosur dan dia tidak ingin melewatkannya. Nenek Lee memuji kegigihan Dae Young. Nenek bertanya apakah Dae Young membawa mobil? Nenek meminta Dae Young menemaninya belanja.

Nenek membeli detergen, Dae Young menyarankan deterjen yang sedang promo, beli satu gratis satu. Nenek mengeluh itu terlalu banyak bagaimana dia bisa menggunakan deterjen sebanyak itu? Karena Dae Young tidak mencuci, Dae Young bisa membagi deterjennya dengan Soo Ji, orang yang hidup sendiri itu harus berhemat.

Dae Young membeli beberapa bungkus kertas dengan jumlah yang cukup banyak, Nenek Lee protes dia tidak akan berbagi barang seperti itu. Dae Young bilang dia yang akan menggunakannya untuk mengucapkan selamat hari anak pada orang tua yang membeli asuransi untuk anaknya. Tapi bukan kah anak-anak lebih menyukai mainan? Dia akan memberikannya pada orang tua yang membayar asuransi mereka, jadi dia memilih barang yang lebih dihargai orang tuanya.

Kemudian Dae Young meihat sampo yang Soo Ji gunakan saat dia numpang mandi di rumahnya. Dae Young langsung teringat pada betapa cantiknya Soo Ji hari itu dan membeli beberapa botol sampo dalam berbagai varian. Nenek Lee bertanya apakah Dae Young juga akan memberikan itu pada kliennya? Dae Young membenarkan, dan mereka melanjutkan belanja.

Nenek Lee mengajak Dae Young ke pasar untuk membeli sayuran dan juga celana dalam. Tapi itu bukan untuk Dae Young, melainkan untuk Joo Seung, Dae Young tampak itu karena Nenek begitu perhatian pada Joo Seung, dia jadi berpikir apakah Joo Seung itu anak rahasia Nenek Lee? Bukan begitu, Nenek hanya kasihan pada Joo Seung yang tinggal sendirian.

Selesai belanja, Nenek dan Dae Young melewati restoran tempat Hye Rim bekerja, Nenek melihat ada Joo Seung disana. Nenek meminta Dae Young berhenti, bukan kah itu Joo Seung? Dae Young menduga Joo Seung sedang membantu Hye Rim bekerja. Hye Rim? Ya dia wanita yang disukai Joo Seung. Hye Rim keluar dan menggandeng tangan Joo Seung, bertanya apakah Joo Seung lelah? Dia bermanis-manis pada Joo Seung, membuat Nenek tidak suka. Nenek pikir Joo Seung selalu keluar rumah karena stres tidak lulu ujian PNS, tapi ternyata dia mengajar wanita, bagaimana jika dia berakhir menjadi pengangguran seumur hidupnya?

Dae Young berkata agar Nenek tidak mencemaskan Joo Seung karena dia sudah dewasa. Nenek mengeluh, meski Joo Seung seumuran dengan Dae Young, tapi terkadang dia terlihat seperti anak-anak yang tinggal sendiria. Itulah mengapa Nenek begitu mengkhawatirkannya.

Saat menonton film di tablet PC nya Sang Woo di dalam mobil, Soo Ji malah sibuk menonton Sang Woo ;p Dia terus-terusan mengagumi ketampan wajah Sang Woo, sambil tersenyum-senyum. 

Sang Woo yang merasa sejak tadi diperhatikan jadi bertanya apakah Soo Ji ingin mengatakan sesuatu? Soo Ji kaget dan mencari alasan. Dia melihat film yang mereka tonton, Roaring Current (dibintangi Kwon Yul, Choi Min Shik, dll). Soo Ji melihat wajah Kwon Yul yang berperan sebagai Putra Jenderal Lee Soon Shin, dia berkata aktor itu terlihat keren. Sang Woo melihat dengan lebih seksama dan menyetujuinya. 

Soo Ji pun berkomentar jika aktor tersebut tampak seperti Sang Woo (hahaha, lha emang kan, itu Kwon Yul >.<) namun Sang Woo menyangkal jika mereka tampak berbeda. Tapi aktingnya bagus, dia akan menjadi aktor yang hebat

Film pun berlanjut, menampilkan seorang jenderal yang berniat meninggalkan pasukannya. Soo Ji terlihat kesal dan mulai bicara sendiri, “Dia pasti sudah gila. Mana ada jenderal yang meninggalkan pasukannya sendiri? Bagaimana dengan Rakyat? Apa dia ingin mereka mati atau bagaimana? Pria ini benar-benar yah... ” Sang Woo kaget melihat tingkah Soo Ji, dan Soo Ji langsung panik saat menyadari dia berbicara sendiri di depan Sang Woo.

Soo Ji merasa sangat malu dan minta maaf, dia terlalu lama hidup sendiri sehingga dia jadi sering bicara pada dirinya sendiri seperti itu. Sang Woo tidak mempermasalahkannya, itu sering terjadi pada orang yang fokus terhadap sesuatu. Sang Woo juga kadang seperti itu saat bermain game, dengan berkata, “Goal” Soo Ji jadi lega mendengarnya dan mereka pun tertawa bersama.

Nenek Lee mendatangi restoran Hye Rim dan menilai Hye Rim dengan pandangan tidak baik. Saat Hye Rim menanyakan pesanannya, Nenek bersikap rese dengan mengatakan menunya terlalu kecil, Hye Rim tidak habis akal dan memfotokan menu itu, dia menunjukkan menu populer di restorannya, namun Nenek terus bersikap ketus hingga Hye Rim menawarkan Nenek Lee menjadi modelnya.

Hye Rim berkata jika dia adalah Beauty Blogger yang tugasnya mereview produk kecantikan. Produk terbaru yang akan di reviewnya adalah cream anti-aging, eh maksudnya krim penghilang kerutan. Dibandingkan dengan dia yang memakainya akan lebih baik jika Nenek yang menjadi modelnya. Kulit Nenek sangat bagus. Nenek merasa tersanjung dan langsung setuju, apalagi saat mendengar dia akan mendapatkan produk gratis jika bersedia menjadi model Hye Rim.
 
Mereka pun janjian di taman setelah Hye Rim selesai bekerja, saat ditanya apa pesanan Nenek, dengan hati riang Nenek memesan apapun, dan kegirangan karena akan menjadi model produk kecantikan. Setelah Hye Rim pergi, nenek masih senang luar biasa, namun dia teringat pada tujuannya untuk membicarakan Joo Seung, hmm.. nanti saja deh saat mereka bertemu di taman.


Hye Rim datang dengan tergesa sambil membawa koper besar untuk menemui Nenek yang sudah menunggunya cukup lama di taman. Nenek kaget apakah itu barang dagangannya? Bukan itu adalah barang-barangnya, Hye Rim di usir dari asrama, karena tidak ingin membuat orang tuanya cemas dia harus menumpang di rumah teman. Hye Rim memberikan produk anti-aging pada Nenek dan mengatakan Nenek hanya perlu menggunakannya selama dua minggu dan mereka bisa melihat hasilnya. Hye Rim pun mengambil foto Nenek sebelum pemakaian dan dua minggu yang akan datang akan kembali mengambil foto Nenek setelah memakai produk itu. Hye Rim meminta nomor ponsel Nenek agar bisa menghubunginya 2 minggu yang akan datang.

Setelah Nenek memberikan nomor ponselnya, Hye Rim berterimakasih dan pamit pergi. Nenek teringat pada tujuannya dan mencoba memanggil Hye Rim, namun dia sudah pergi, akhirnya Nenek berkata dia akan membicarakan tentang Joo Seung dua minggu yang akan datang saja. Nenek mencoba krim tersebut ke tangannya dan menyukai wanginya.

Sang Woo dan Soo Ji selesai menonton film. Sang Woo mengatakan filmnya bagus, bagaimana menurut Soo Ji? Soo Ji setuju saja dengan pendapat Sang Woo dan memasang senyum bahagianya. Sang Woo membereskan peralatan nonton mereka dan menyimpannya di kursi belakang, saat kepala Sang Woo begitu dekat dengan lehernya Soo Ji tampak sangat gugup apalagi Sang Woo membereskan semuanya dalam waktu yang cukup lama, membuat kegugupan Soo Ji bertahan cukup lama.

Akhirnya Soo Ji merasa lega saat Sang Woo kembali ke posisinya, namun dia masih dalam tahap meredekana debaran jantungnya. Sehingga saat Sang Woo mengajaknya pulang, Soo Ji jadi salah paham, dia kaget dan bertanya dengan gugup bukan kah terlalu cepat untuk mereka pergi ke rumah Sang Woo? Sang Woo jadi ikutan bingung, karena yang dia maksud pulang ke rumah masing-masing. Soo Ji sangat malu karena telah salah paham, tapi Sang Woo malah tertawa melihat ekspresi Soo Ji.

Sang Woo pun berkata, dengan ini dia mengundang Soo Ji secara resmi untuk kapan-kapan datang ke rumahnya, Soo Ji merasa sangat senang mendapat undangan tersebut. Sang Woo melihat jamnya, sepertinya masih terlalu cepat jika mereka harus pulang, apakah Soo Ji mau mereka jalan-jalan sambil mnegemudi saja? Soo Ji senang dengan apapun usul Sang Woo, dan saat Sang Woo akan menjalankan mobilnya setelah keduanya memakai sabuk pengaman, Soo Ji tambah bahagia karena Sang Woo tiba-tiba menggenggam tangannya >.<

Dae Young sedang mempersiapkan hadiah untuk para kliennya saat dia mendengar bunyi pintu rumah Soo Ji terbuka. Apakah Soo Ji sudah pulang? Mengapa kencannya begitu singkat? Dae Young mengambil satu sampo dan membuka pintu rumahnya. Dia bingung melihat pintu rumah Soo Ji yang terbuka, dia mengendap-ngendap dengan waspada dan melihat seorang pria sedang memungut bra Soo Ji yang berada di bawah jemurannya.

Langsung saja Dae Young menciduk orang tersebut dan memelintir tangannya, dia berpikir pria itu adalah pencuri mesum. Ternyata dia adalah suami Ahjuma Kim, si pemilik Villa Sejong. Ahjuma Kim membawanya untuk memperbaiki pemanas di rumah Soo Ji, dan suaminya tidak bermaksud mesum, dia hanya memungut bra Soo Ji yang terjatuh. Dae Young pun minta maaf, karena Ahjuma Kim bilang tidak akan segera memperbaiki pemanasnnya, dia jadi salah paham. Suami Ahjuma Kim pergi untuk memperbaiki pemanas dengan tangan kesakitan dan terlihat kesal pada Dae Young.

Tapi mengapa Ahjuma Kim tidak memanggil tukang saja untuk memperbaikinya? Suaminya itu bisa memperbaiki apapun mengapa dia harus membayar tukang dengan mahal. Bagaimana pun Ahjuma harus segera memperbaikinya, karena dia juga terpengaruh dengan rusaknya pemanas di rumah Soo Ji. Kenapa? Apakah pemanasnya juga rusak? Bukan begitu… sudahlah yang penting selamat bekerja. Saat Dae Young akan pergi, dia teringat sesuatu. Bagaimana Ahjuam Kim masuk? Tentu saja dengan kunci utama. Lalu apakah Ahjuma menelpon Soo Ji dia akan datang? Untuk apa? Soo Ji kan sudah tahu dia akan memperbaiki pemanasnya.

Itulah  salahnya, jika Ahjuma memberitahunya, Soo Ji tidak akan mengeringkan pakaian dalamnya seperti itu dan lagi kunci utama itu bisa disalah gunakan seperti kasus Joo Hwan tempo hari. Ahjuma berkata dia bekerja sebaik mungkin, dan lagi mengapa Dae Young jadi tukang mengeluh seperti ini, apakah dia juga tertular Soo Ji? Apa maksudanya itu, dia memang begitu kok. Dae Young merasa kesal dan akhirnya pergi dari rumah Soo Ji, membiarkan Ahjuma dan suaminya membenarkan pemanas air di rumah Soo Ji.

Malam pun tiba. Happy tampak ketakutan karena sesuatu, dia segera masuk ke dalam rumah kardusnya dan menutup pintu nya (Wah… dia sepintar barassi ternyata^^)

Sementara Dae Young bersiap untuk tidur setelah menyimpan komiknya, namun dia mendengar suara langkah kaki yang berhenti di lantai 2. Itu pasti Soo Ji. Dae Young tersenyum dan pergi menemuinya. Dae Young memberikan sampo yang di belinya saat Soo Ji membuka pintu. Soo Ji menerimanya denga  tidak semangat dan masuk tanpa mengucapkan apapun. Dae Young kecewa karena Soo Ji bahkan tidak mengucapkan terimakasih padanya. Dae Young ikut masuk ke rumah Soo Ji dan melihat wajahnya tak bersemangatnya.

Dae Young jadi curiga, apakah terjadi sesuatu? Soo Ji berkata, Sang Woo tidak seperti yang dia bayangkan. Soo Ji pikir, Sang Woo itu pria yang gentle dan lembut. Tapi apa? Dae Young penasaran, apakah dia pri yang kasar terhadap wanita? Tidak… Soo Ji tersenyum lebar, Sang Woo bukan hanya gentle dan lembut, dia juga pandai memaki, suka bercanda dan memiliki charisma sebagai manusia biasa. Sang Woo adalah pria yang lebih baik dari yang Soo Ji pikirkan.

Mendengar pujian Soo Ji, Dae Young menjadi tak habis pikir, Soo Ji lebih menyukai Sang Woo karena dia pandai memaki? Sang Woo bahkan mengatakan jika dia menyukai Soo Ji setelah dipukul, apakah mereka itu pasangan mesum? Soo Ji bahkan tidak mendengarkan ejekan Dae Young dan tetap terbuai pada pesona Sang Woo.

Tiba-tiba saja terdengar suara perut kelaparan Soo Ji. Apakah selama mereka kencan Soo Ji dan Sang Woo tidak makan?  Dae Young merasa heran. Soo Ji berpikir, benar… Soo Ji sama sekali tidak makan, sepertinya dia sudah merasa kenyang dengan melihat Sang Woo saja. Soo Ji tampak bahagia saat mengatakan hal itu, tapi tidak dengan Dae Young, karena merasa itu konyol.

Dae Young berniat pulang, dan Soo Ji mencegahnya. Soo Ji ingin memamerkan kencannya pada seluruh dunia, tapi Dae Young tahu kan, satu-satunya orang yang bisa dia ajak bicara hanyalah Dae Young, jadi Soo Ji ingin Dae Young mendengarkan ceritanya. Dae Young kembali dan memberikan telapak tangannya, Soo Ji salah paham dan malah memberikan tos dengan teriakan “Fighting!” Dasar bodoh, bukan itu maksud Dae Young, dia minta uang sampo dan obat. Soo Ji tampak kecewa.

Saat Soo Ji mengeluarkan dompetnya, Dae Young langsung merebutnya dan mengambil sendiri uang ganti sampo dan obat. Dengan agak kesal, Dae Young pergi dari rumah Soo Ji yang bingung dengan tingkah Dae Young. 

Namun Soo Ji mengabaikan kelakuan Dae Young dan mengeluarkan ponselnya dengan gembira, dia berniat mengirim pesan pada Sang Woo, apakah kekasihnya itu sudah tiba di rumah dengan selamat atau belum.

Lampu di lantai 2 tiba-tiba menyala, Joo Seung dan Hye Rim datang mengendap-ngendap. Joo Seung membawa Hye Rim ke atap dan menunjukkan tempat tinggalnya. Hye Rim akan menumpang di container itu selama satu hari karena orang tua temannya tiba-tiba datang. Joo Seung tidak mempermasalahkan hal itu dan mempersilahkan Hye Rim masuk. Saat Hye Rim masuk ke dalam kontainernya, Joo Seung tersenyum mengerikan.

***

Akh… Dae Young benar-benar sudah melihat Soo Ji sebagai wanita yah? Sigh… aku rasa aturan drama tvN pun akan berlaku pada Let’s Eat season 2. Jika memang Soo Ji akan berakhir dengan Dae Young, semoga alasan putusnya Soo Ji dan Sang Woo bisa aku terima dan SWnim benar-benar wajib menjelaskan mengapa Dae Young dan Soo Kyung putus sebelum Dae Young pergi ke Sejong ini, karena kalau tidak, mungkin aku akan menganggap Soo Ji adalah pelarian dari rasa kesepian Dae Young karena kehilangan Soo Kyung, heu…

Tentang Joo Seung, meski senyum mengerikannya bukan berarti dia berniat buruk pada Hye Rim, tapi sampai episode ke depannya, dia tetap menjadi pria misteriusnya Let’s Eat 2, penasaran nih, apa benar Joo Seung itu pernah bunuh orang?

BTW ini Let’s Eat 2 promosi banget project-project maincastnya sebelumnya yah hahaha… Yoon Doo Joon dengan BEAST nya, bahkan sudah dua kali di sebut di episode 1 dan episode 9. Lalu Seo Hyun Jin dengan Samchongsanya, walo bukan maksud Samchongsa nya Seja dan Sejabin, dan Kwon Yul, wkwkwkw… niat amat itu film yang ditonton Sang Woo dan Soo Ji ternyata filmnya Kwon Yul ;p. Mana Sang Woo muji diri sendiri lagi, hahaha… 

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

2 komentar:

  1. Mba ak dah nton smp epsode 12. Dan ak te2p pgen so ji ma dae yong. Ak lbih nggak tega lht ekspresi sdihnya dae yong drpda ekspresi sdihnya sang wo. He...he, pndpat ak lho mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. mmm, kalo saya sih ngeliat ekspresinya sang woo itu bukan ekspresi sedih, tapi ekspresi cemburu dan kayaknya saya juga gampang kesian jadi jatuhnya malah simpati ma dae yong haha
      tapi tetep ga tega ah sama sang woo kalo mereka putus,
      sang woo keliatan udah nyaman sama soo ji dan bukannya sang woo yang diidamkan soo ji sejak awal
      yah memang namanya pacaran bisa putus nyambung
      tapi (lagi) mereka bisa kok mengatasi permasalahan masing-masing dengan usia sekarang
      ngeliat dae yong yang kritis terhadap niatan soo ji yang pingin cepet nikah soalnya jadi bikin kurang sreg
      beda sama soo ji dan sang woo yang kayaknya udah punya pandangan ke depannya...
      so, kalopun sang woo dan soo ji putus nantinya masih ngarep dia temenan aja sama dae yong
      karena rasanya gimana gitu kalo dae yong di season 1 udah punya pasangan trus season 2 mendadak punya pasangan baru^^"

      dan tentang project maincast
      saya cuma ketawa waktu soo ji yang pertama muji kwon yul di film itu trus disetujuin sang woo wkwkwkwk
      menurut saya sih, lets eat 2 mau bilang kalo pemain mereka itu ga sembarangan
      doo joon si leader beast yang bisa akting, seo hyun jin yang populer lewat karakter samchongsanya, dan kwon yul plus roaring current yang cukup menyedot animo penikmat film korea >.<
      gatau deh kalo nanti juga nyebut pinocchio atau drama barunya joo seung...

      mbak irfa semangat xD

      Hapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^