Minggu, 19 April 2015

Let's Eat 2 Episode 3 part 2



 

Mengapa Soo Ji menjadi masalah terbesar dalam rencana Soo Ji menikahi Sang Woo? Dae Young tidak habis pikir mengapa Soo Ji berkata dia sudah menonton film itu? lalu apakah Soo Ji harus berbohong? Meskipun Soo Ji sudah menontonnya harusnya Soo Ji pura-pura belum menonton jadi dia dan Sang Woo bisa pergi menonton bersama. Akh… Soo Ji sama sekali tidak memikirkan hal itu.


Lalu apakah Soo Ji adalah pekerja paruh waktu di restoran itu? Mengapa Soo Ji melakukan hal yang tidak mereka minta? Soo Ji kan hanya berusaha menunjukkan sisi feminimnya. Feminim apaan? Soo Ji hanya menunjukkan sisi seorang ibu. Dan Soo Ji harus tahu pria tidak suka berkencan dengan ibu mereka, tapi dengan wanita. Sekali lagi, Soo Ji pun tampaknya tidak mengerti tentang yang satu itu.

Dan yang paling menyebalkannya adalah, untuk apa Soo Ji membuka botol Soju dengan sendok? Apakah dia ingin pamer? Soo Ji berbangga diri, itu adalah hal yang tidak bisa dilakukan semua wanita. Haaahh… itulah mengapa Soo Ji tidak bisa bertingkan seperti wanita normal lainnya. Dae Young tidak segan menyebut Soo Ji bodoh karena saking kesalnya. Tadinya Dae Young percaya saja karena Soo Ji bilang pernah berkencan, tapi ternyata dia salah paham~~

Dae Young mengajak Soo Ji masuk ke dalam mobil, karena dia akan mengatakan langkah selanjutnya. Soo Ji dan Dae Young masuk bersamaan, dan Dae Young memulai case per case nya. Kasus pertama, Soo Ji harus meminjam uang pada Sang Woo.

Belum apa-apa Soo Ji langsung protes mengapa dia harus meminjam uang pada Sang Woo segala, bahkan jika dirinya tidak punya uang banyak pun dia tidak akan meminjamnya dari Sang Woo. Dae Young mengabaikan protes Soo Ji dan melanjutkan ceritanya. Soo Ji terpaksa harus meminjam uang 10 dolar dari Sang Woo karena dompetnya ketinggalan dan dia tidak punya uang untuk naik bus. Soo Ji bisa pulang dengan jalan kaki kok. *Capek deh*

Anggaplah Soo Ji akhirnya meminjam uang, bagaimana Soo Ji akan membayarnya? Tentu saja dia akan membayarnya dengan bunga. Salah! Hmmm… apakah Soo Ji harus menyimpan diam-diam dalam dompetnya? Dae Young berusaha mengarahkan Soo Ji agar dia tidak membayarnya dengan uang. Soo Ji memberang apakah Dae Young sedang mengajarkannya untuk mencuri, kenapa harus tidak di bayar? Halah… bukan begitu.. Soo Ji bisa mentraktir Sang Woo untuk makan malam bersama sebagai gantinya. Akh… benar-benar Soo Ji tidak pernah berpikir sejauh itu.

Kasus ke-2. Soo Ji pergi bertemu ke minimarket untuk membeli sesuatu, kemudian dia bertemu dengan Sang Woo, apa yang akan dia lakukan? Soo Ji langsung berteriak, dia harus segera kabur karena Sang Woo akan melihatnya dalam keadaan yang buruk, pakaian training, kacamata besar dan rambut berantakannya. Sigh… Dae Young meminta Soo Ji membayangkan dia bertemu Sang Woo dalam keadaan rapi  dan pakaian yang bagus.

Baiklah Soo Ji mulai membayangkan dirinya dengan pakaian yang cantik dan sebuah topi di kepalanya yang membuat wajahnya menjadi kelihatan lebih kecil. Sang Woo melihat Soo Ji membawa barang belanjaan yang cukup berat dan bertanya apakah itu sulit membawa barang-barang itu sendirian? Apa yang akan Soo Ji katakan? 

Dengan PD nya Soo Ji berkata, “Sulit? Ini bukan masalah bagiku” sambil mengangkat jempolnya dan terawa membahana, hahahaha... Dae Young kesal dan menekan jempol Soo Ji hingga di meringis kesakitan, untuk apa Soo Ji menganggkat jempolnya, memangnya dia Kim Goo Ra? 

Saat seperti itu adalah waktu yang tepat untuk Soo Ji meminta bantuan Sang Woo. Akh… Dae Young melanjutkan lagi. Soo Ji meminta Sang Woo membawakan barangnya, lalu Sang Woo tak sengaja memagang tangan Soo Ji saat akan mengambilnya. Sang Woo lalu bertanya, “Mengapa tanganmu sangat dingin?” Apa yang akan Soo Ji katakan?

Bukannya menjawab, Soo Ji malah terbuai dengan khayalannya karena membayangkan Sang Woo menyentuh tangannya. 

Dae Young kesal dan menyuruh Soo Ji untuk menjawab pertanyaannya. Soo Ji berpikir agak lama, lalu berkata, “Aku memiliki suhu tubuh yang rendah..” Zonk lagi deh~~ Dae Young merasa Soo Ji tidak punya kesempatan untuk berkencan dengan sikapnya yang seperti itu.

Soo Ji tampak kecewa dan bertanya, lalu apakah Dae Young ingin menghentikan kontrak mereka? Lalu Dae Young tidak berhasil menjadi Raja Asuransi? Tentu saja Dae Young tidak berpikir seperti itu. Soo Ji langsung sumringah lagi. Dae Young sudah terlanjut terlibat, jadi dia akan membantu Soo Ji secara pribadi. Mulai sekarang Soo Ji jangan melakukan apa-apa saat bertemu Sang Woo kecuali jika Soo Ji pergi bersama Dae Young (untuk bertemu Sang Woo) Dae Young pun mengingatkan agar Soo Ji tidak mengajak Hong In Ah jika mereka pergi bersama, karena dia hanya pengganggu. Soo Ji mengangguk dengan antusias tanda setuju dengan ide Dae Young.

Taek Soo menelpon Dae Young dan bertanya kapan Dae Young pulang, dia sudah menunggu di depan rumahnya. Dae Young heran mengapa Taek Soo menunggunya, bukannya bagus ada orang yang menunggunya? Taek Soo saja senang jika hantu menunggunya. Tapi tidak dengan Dae Young, dia akan pulang terlambat malam ini. Taek Soo tidak peduli, di meminta Dae Young memberi tahu kode rumahnya, Dae Young menolak, mengapa dia harus memberikannya? Nanti Taek Soo menginap setiap malam di rumahnya. Dae Young meminta Taek Soo pergi saja dan menutup teleponnya.

Dae Young merasa kesal, dia bahkan tidak bisa pulang semaunya karena Taek Soo. Dia menatap Soo Ji yang masih kegirangan dengan rencana baru mereka. Dae Young meminta Soo Ji menemaninya menonton film. Tidak bisa, Soo Ji harus berolahraga karena hari ini dia memakan daging dan sari apel, itu pasti melebihi asupan kalorinya. Dae Young lelah mendengar acara diet Soo Ji, dia memohon pada Soo Ji, jika tidak dia hanya akan berakhir dengan minum lagi.

Baiklah, Soo Ji setuju menemani Dae Young menonton film sebagai tanda terima kasihnya untuk hari ini. Soo Ji bertanya film apa yang akan mereka tonton? Secara bersamaan  mereka berkata, “Film Aksi” Akh selera mereka ternyata sama. Soo Ji pun meminta Dae Young segera menyalakan mesin mobilnya^^

Walaupun Dae Young menyuruhnya pulang, Taek Soo tidak menyerah. Dia mencoba menebak-nebak kode kamar Dae Young. Menganggap Dae Young orang yang berpikiran sederhana dia mencoba kode 1111. Gagal. Ternyata Dae Young lebih pintar dari yang dia duga. Mengingat nama Go Dae Young dia teringat angka 9 (Go) dan 0 (Young), Taek Soo pun mencoba kode 9090, namun gagal lagi. Akh… Go Dae Young sudah berubah rupanya.

Tentu saja itu pun tidak membuat Taek Soo menyerah begitu saja. Pria itu pergi ke kantor Realestate untuk meminjam kunci cadangan dari Ahjuma Kim. Menyadari dia adalah yang menginap di kamar Dae Young tempo hari Ahjuma Kim menyambutnya dengan ramah bahkan menawarkan minuman padanya. Ahjuma Kim mendengar Taek Soo sedang mencari kamar sewa? Dengan semangat Ahjuma Kim menawarkan lantai 3 di Villa nya yang kosong, walaupun Villa nya bangunan tua, tapi sangat kuat dan juga ada Dae Young yang dikenal Taek Soo di lantai dua, bukan kah itu hal yang bagus?

Taek Soo malah berkata itu adalah hal yang paling buruk. Ahjuma Kim kaget, ternyata Taek Soo dari tadi malah fokus menonton berita dan berkata dia mengatakan hal itu pada berita tentang penangkapan seorang penjahat. Taek Soo berkata jika dirinya dulu seorang detektif. Ahjuma Kim langsung ketakutan apalagi saat Taek Soo bertanya apakah dia bisa melihat kamar di lantai 3 sekarang? Ahjuma Kim langsung bertanya kapan kontrak rumah lama Taek Soo berakhir. Bulan depan. Dengan cepat Ahjuma Kim berkata itu tidak sesuai dengan waktu penyelesaian renovasi kamar di Villa nya.

Masih terlihat ketakutan dan panik, Ahjuma Kim menatap ponselnya lalu berkata sudah waktunya dia menjemput putranya dan mengusir Taek Soo secara tidak langsung.

Kembali ke Villa Sejong, Taek Soo masih penasaran untuk menunggu Dae Young datang, saat sedang menunggu dia mendengar bunyi besi berderit dari lantai atas. Insting detektifnya membuat Taek Soo mencari sumber bunyi itu dan dia terhalang oleh pintu trails menuju atap Villa. 

Nenek Lee datang dengan membawa pisau membuat Taek Soo ketakutan, dia bertanya mengapa orang sembarang seperti Taek Soo datang ke Villa orang? Taek Soo mengatakan dia kenalan Dae Young, tapi karena Dae Young belum datang dia menunggu disini, dia memberi salam pada Nenek Lee dan berkata Dae Young sering bercerita tentangnya.

Taek Soo bertanya mengapa Nenek Lee membawa pisau? Akh.. dia berencana mengambil kimchi di atap. Kemudian mereka mendengar suara barang jatuh dari atas atap. Nenek Lee langsung panik, Taek Soo sepertinya menjadi sangat penasaran, namun Nenek Lee mengajaknya untuk ikut dengan dia saja. Nenek Lee butuh bantuan Taek Soo.

Karena pakaiannya yang sangat kotor, di rumah Nenek Lee Taek Soo malah berakhir dengan membuka semua pakaiannya untuk di cucikan Nenek Lee yang mengeluhkan betapa banyaknya kotoran di pakaian itu, bahkan Taek Soo bukan seorang kakek, mengapa dia tidak mencuci pakaiannya. Taek Soo mengeluhkan dia memang seorang pria lajang tua yang hidup sendiri. Saat dia tinggal bersama anak pertamanya di Seoul, pakaiannya seperti Artis, tapi sekarang dia tinggal sendirian. Taek Soo tampak nelangsa dan bertanya apakah dia harus menginap untuk menunggu pakaiannya kering?

Waktunya para PNS pulang kerja, Hong In Ah bertanya apakah Sang Woo tidak pulang? Dia harus membereskan beberapa hal, Akh… pasti karena agar Sang Woo bisa bebas di akhir pekan yah? Hong In Ah menggosipkan rekan kerjanya yang terlibat Affair dengan  pegawai baru, Sang Woo kaget bukankan dia sudah menikah? Itulah… mereka berselingkuh, berani sekali. Tapi yang lebih buruk dari itu adalah orang yang menyebarkannya. Sang Woo jadi bingung, bukan kah Hong In Ah juga sedang menyebarkan rumor itu? Akh bukan seperti itu… Sepertinya Hong In Ah tidak ingin memperpanjang ceritanya dan diapun pamit pulang.

Sang Woo pun pulang ke apartemennya, saat dia masuk ke dalam lift, ada 3 orang yang ikut masuk. Mereka mengobrol dan tertawa bersama. Sang Woo memperhatikan orang-orang yang akan pergi ke lantai 3 itu dengan tatapan iri. Apalagi saat dia tiba di lantai tujuannya dan telah disambut oleh orang yang akan mereka kunjungi. Sang Woo tampaknya merasa sangat iri melihatnya, apalagi saat tiba di apartemen dia hanya disambut oleh mesin pembersih debu. Merasa begitu kesepian, Sang Woo pun keluar lagi dari apartemennya untuk pergi ke suatu tempat.

Dae Young mengetuk pintu kamar Soo Ji dan menemukan Soo Ji yang penuh keringat sehabis berolah raga. Ooo baunya… Dae Young meminta Soo Ji segera bersiap-siap untuk pergi makan malam dengan Sang Woo. Woohooo… apakah Dae Young membuat janji dengannya? Soo Ji langsung bersemangat. Tidak, dia akan menjadikannya seperti kebetulan bertemu dan mengajaknya makan. Soo Ji bingung, bagaimana caranya, apakah Dae Young tahu dimana Sang Woo berada?

Instagramnya. Oh ya, Soo Ji melihat Sang Woo memposting gambar baru, sepertinya dia sedang berada di sebuah café. Dari gelas kopinya Dae Young tahu dimana Sang Woo berada, Soo Ji semkin bersemangat dan berkata akan bersiap-siap. Tapi… Soo Ji hanya satu kali makan dalam sehari, bisakah dia hanya berpura-pura makan malam saja? Tentu saja itu tidak masalah.

Soo Ji dan Dae Young pergi ke café yang dimaksud, dan benar saja Sang Woo ada disana. Soo Ji langsung kegirangan dan mengajak Dae Young menemuinya. Sang Woo sedang asyik mendengarkan music saat keduanya mendekat. Dae Young berusaha menyapa Sang Woo yang mengenali Soo Ji, namun memanggilnya sebagai penulis Park. Dae Young berdehem dan bertanya apakah Sang Woo sendirian? Dae Young berkata dia dan Soo Ji datang untuk mencari makan malam apakah Sang Woo ingin ikut bersama mereka?

Sang Woo berkata dia hanya minum kopi disini dan berencana untuk makan cake dan roti di tempat itu sebagai makan malam. Soo Ji langsung memberi isyarat pada Dae Young untuk meyakinkan Sang Woo. Dengan lihainya Dae Young berkata, apakah itu cukup untuk makan malam? Bukan kah membosankan menghabisakan waktu sendiri setelah bekerja? Mereka bisa minum Soju bersama saat makan malam. Sang Woo tampak tertarik, haruskan dia ikut bersama mereka. Tentu saja! Dae Young langsung mengambil tas dan mantel Sang Woo, sementara Soo Ji membimbing Sang Woo untuk ikut bersama mereka.

Menu makan malam kali ini adalah ikan laut mentah. Dae Young menjelaskan, saat musim semi ikan laut adalah yang terbaik jika mereka memakannya dengan tulangnya rasanya akan benar-benar membunuh. Soo Ji hanya senyum-senyum saja, menjaga image di depan Sang Woo yang tampak tertarik dengan penjelasan Dae Young.

Namun saat Dae Young akan menuangkan saus lada merah pada ikan hidangan ikan mentahnya, Soo Ji langsung protes. Saus lada merah hanya untuk orang yang tidak bisa makan ikan mentah. Untuk menikmati ikan mentah hanya tinggal mencampurkannya dengan wassabi dan kecap. Dae Young membantah, itu memang enak untuk ikan berwarna, tapi untuk ikan yang dagingnya putih rasa ikannya harus dibangkitkan dengan menambahkan saus lada merah dan cuka.

Belum sempat Dae Young selesai menjelaskan, Soo Ji sudah menyela lagi, apa maksud Dae Young? Saus lada merah akan mengalahkan rasa ikannya, lagi pula apakah Dae Young tahu berapa banyak kalori yang terkandung dalam saus lada merah? Apa gunanya mereka makan ikan mentah kalau begitu? Dae Young ingin mencoba menjelaskan teorinya namun melihat ekspresi wajah Soo Ji dia berhenti, dan setuju saja pada pendapat Soo Ji.

Sejak tadi Sang Woo hanya mengamati perdebatan mereka, namun dia lebih tertarik saat menerima telepon. Sang Woo pun pergi untuk menjawab panggilan yang masuk ke ponselnya. Dae Young sedikit kesal dan makan ikan mentah dengan wasabi dan kecap. Melihat hal itu Soo Ji mengejeknya, setelah merasakannya Dae Young pasti setuju dengan nya kan? Bahkan dia tidak mengatakan apa-apa. Dae Young membantah bukan seperti itu, dia hanya tidak ingin membuat Soo Ji marah lagi jika mereka berdebat lagi. Di dunia ini, pria mana yang menyukai wanita yang cepat marah? Aiyoo… Dae Young tak habis pikir dengan sikap Soo Ji.

Sang Woo kembali setelah menjawab telepon, dan terlihat sangat sumringah. Dae Young bertanya apakah itu dari kekasihnya? Sang Woo berkata dia tidak memiliki kekasih, Soo Ji langsung senang mendengarnya. Dae Young merasa heran mengapa orang sempurna seperti Sang Woo tidak memiliki kekasih? Memangnya bagaimana tipe wanita kesukaan Sang Woo, mungkin Dae Young bisa mengatur kencan buta untuk Sang Woo.

Hmmm… Sang Woo menyukai wanita yang sehat. Soo Ji langsung bersemangat. Lalu dia juga suka wanita yang bersih… dan akh… Sang Woo menyukai wanita yang Chubby. Soo Ji langsung kegirangan, begitu juga dengan Dae Young, sepertinya Soo Ji bisa memenuhi kriteria wanita kesukaan Sang Woo. Soo Ji senyum-senyum setelah mendengar tipe idealnya Sang Woo, dia pun langsung makan dan lupa bahwa dia berniat untuk pura-pura makan malam.

Saking Soo Ji sangat menikmati makanannya, dia bahkan tidak peduli dengan sekitarnya. Bahkan tidak sadar jika Dae Young menatapnya heran karena Soo Ji makan begitu lahap. Tidak hanya hidangan ikan mentah yang dia makan dengan lahap, tapi dia juga menghabiskan semangkuk nasi campur nya. 

Kemudian Dae Young fokus lagi pada makanannya dan mengabaikan Soo Ji, dia tidak ingin kalah dengan Soo Ji dalam hal menikmati makanannya dan dia tetap mencampur ikan mentah dengan saus lada merahnya.Sementara Sang Woo yang vegetarian makan bubur jagung dan sup sayurannya dengan nikmat, Soo Ji melihat Sang Woo yang merasakan kepanasan saat menikmati makanannya dan dia merasa Sang Woo sangat mempesona sehingga membuatnya tersenyum malu-malu sebelum dia kembali menikmati makanannya


Saat Soo Ji masih sibuk makan, Dae Young bertanya pada Sang Woo, Jika Sang Woo menyukai wanita yang sehat, bersih dan Chubby, jika diibaratkan dengan selebritis wanita yang seperti siapa yang sebenarnya Sang Woo sukai? Dae Young harus tahu dengan pasti agar mudah mengenalkan Sang Woo pada wanita-wanita itu.

Selebritis? Hmmm Girl Days Min Ah. 
\

Jawaban Sang Woo langsung membuat Soo Ji tersedak higga batuk-batuk kecil saking kagetnya. Soo Ji minta ijin ke Toilet. 

Soo Ji masih batuk-batuk saat tiba di toilet, namun dia mencoba menenangkan dirinya. Mendengar nama Min Ah dari mulut Sang Woo benar-benar membuatnya Syok. Soo Ji langsung mencari foto Min Ah di Internet dan kesal melihatnya. Seperti yang dia duga, Min Ah sama sekali tidak Chubby seperti yang dikatakan Sang Woo. Apakah mata para pria itu bermasalah? Jika wanita sekurus Min Ah disebut Chubby, lalu bagaimana dengan dirinya? Saking kesalnya Soo Ji melayangkan tinju nya ke arah cermin seperti sedang berolah raga saja dan mulai bicara sendirian meluapkan kekesalannya.

Dae Young memuji selera Fashion Sang Woo yang sangat pas dengan tubuhnya. Sepertinya Sang Woo banyak melakukan olah raga untuk menjaga bentuk tubuhnya. Wah… bagaimana Dae Young tahu? Dia mengatakan hanya menebak saja, padahal sebenarnya dia menyelidiki hobi Sang Woo itu dari akun instagramnya. Bersepeda, bermain bola, Sang Woo melakukan semua berbagai kegiatan olah raga.

Sebenernya Sang Woo tidak hobi juga sih, tapi karena dia tidak ada kerjaan dan harus menurunkan berat badannya, dia melakukan hal itu. Begitukah? Dae Young juga suka berolahraga dengan melakukan ini dan itu, tapi… Soo Ji yang paling senang berolahraga. Sang Woo bingung, “Soo Ji? Siapa itu?” Halah… 

Dae Young menjelaskan Soo Ji itu penulis yang makan bersama mereka, Penulis Baek Soo Ji, akhh… Tanpa sengaja Dae Young menyebut Soo Ji dengn Baek Dweaji saat menjelaskan bahwa Soo Ji suka sekali melakukan segala hal yang berhubungan dengan olah raga, mungkin sekali-kali Sang Woo bisa berolahraga bersamanya. Sang Woo malah tertawa, dan Dae Young jadi bingung, apanya yang lucu.

“Baek Dweaji?” Waduh, Dae Young salah bicara deh, Apakah tadi dia menyebut Soo Ji seperti itu? 

Dae Young  hanya kebiasaan, itu adalah panggilan Soo Ji di masalalu. Sang Woo yang tadinya masih tertawa-tawa kecil langsung berhenti saat melihat Soo Ji datang. Dae Young melihat Soo Ji yang menatap penuh amarah padanya. 

Melihat tensi antara Dae Young dan Soo Ji, Sang Woo pun pamit pergi karena itu sudah jam 10. Dia mengajak Dae Young untuk minum bersama lagi lalu kali, dan Baek Dwe.. Sang Woo menahan senyumnya dan mengganti panggilannya, “Penulis Baek, Pulanglah ke rumah dengan hati-hati” Soo Ji bingung karena dia sedang kesal pada Dae Young, namun harus menerima salam pamitnya Sang Woo.

Setelah Sang Woo pergi, Dae Young hanya bisa pasrah menerima omelan Soo Ji. Dia minta maaf karena memanggilnya begitu lagi, itu jadi semacam kebiasaan. Tapi ternyata Soo Ji sama sekali tidak marah… Soo Ji malah terpaku takjub sambil duduk disamping Dae Young, lalu bergunam, “Penulis Baek… bukan Penulis Park… dia memanggilku penulis Baek!” Soo Ji kegirangan bukan main.

Dae Young yang bingung dengan reaksi Soo Ji semakin bingung mendapat pelukan dari Soo Ji yang sedang terkena eforia karena Sang Woo memanggil namanya. Itu adalah pertama kalinya Sang Woo memanggilnya seperti itu.


Soo Ji benar-benar terlihat bahagia dan berterimakasih pada Dae Young sambil memegang dan menjawil pipinya. Dae Young sudah mengatakan hal yang benar. Soo Ji bahkan tidak peduli kenyataan jika Sang Woo tahu panggilan masa lalunya adalah Baek Dweaji.

“Huaaaah Daebak! Sekarang dia tahu namaku” Soo Ji bahkan minum Soju lagi untuk merayakan kebahagiannya itu. Sementara Dae Young masih merasa heran dengan mood Soo Ji yang begitu mudah berubah, padahal tadinya dia sudah siap menerima amarah Soo Ji.

Dae Young menemani Soo Ji berolahraga di taman. Sambil melakukan sit up nya, Soo Ji bertanya pada Dae Young, jika dia terus seperti itu, mungkin tahun ini dia bisa menikahkan? Dae Young menyangsikan hal itu. Seperti Soo Ji telah banyak makan ikan mentah, namun dia masih belum merasa cukup, begitu juga dengan pengalaman kencannya. Jika Soo Ji berpengalaman dalam berkencan, lalu Dae Young apa? Profesor dalam berkencan? Lalu mengapa sang Profesor sama sekali tidak punya kekasih? Dae Young berkata saat ini dia sedang tidak punya keinginan untuk berkencan.

Soo Ji kaget dan berhenti melakukan gerakan sit up nya lalu bertanya, Kenapa? Apakah Dae Young pernah disakiti oleh wanita? Dae Young hanya menatap Soo Ji sekilas dan tidak menjawab. Soo Ji malah jadi lebih khawatir, dan bertanya, apakah mungkin Dae Young meminjamkan uang pada mantan pacarnya? Berapa? Tidak apa-apa jika tidak lebih dari 500 dolar, Soo Ji juga meminjamkan uang 150 dolar pada mantannya dan belum dikembalikan, jadi Dae Young bukan satu-satunya yang seperti itu. Dae Young membantah, “Aku belum pernah meminjamkan uang sebelumnya”

Lalu… apakah wanita itu bersembunyi dari Dae Young? Ohh… itu pasti sangat menyakiti perasaan Dae Young, Soo Ji juga tahu perasaan itu. Tidak. “Hal seperti itu tidak pernah terjadi padaku” Sekali lagi Dae Young membantah. “Akh… lalu apakah dia berselingkuh? Pasti itu membuat kepalamu sangat pusing”

Aiyooo… Dae Young berpikr Soo Ji berpengalaman dalam berkencan, tapi sepertinya hanya pengalaman buruk yang di dapat Soo Ji. Itu tidak lebih baik dari hidup sendiri. Bahkan jika Soo Ji bertemu dengan pria, mengapa dia bisa bertemu dengan pria seperti itu? Soo Ji mengeluh, Sepertinya dulu dia terlalu cantik, dia masih harus menurunkan berat badannya 5 kg lagi.

Dae Young merasa kesal dan berkata jika tidak semua pria mengencani para wanita karena penampilan mereka, itu hanya obat untuk mereka saja. Soo Ji jadi bingung, dia yang mengalaminya mengapa Dae Young yang kesal. Apakah Soo Ji tidak marah jika mendengar temannya di selingkuhi?

Sudahlah… yang penting sekarang jika dia berkencan dengan Sang Woo dia tidak akan mengalami hal buruk seperti di masa lalu lagi. Sang Woo sudah kaya, dia tidak akan meminjam uang padanya. Soo Ji juga tahu tempat tinggalnya, jadi tidak akan sulit untuk mencarinya jika dia bersembunyi, dan semisal dia berselingkuh, dia akan menguploadnya di website pemerintahan. Soo Ji  langsung merasa bangga dengan pemikirannya.

Dae Young merasa heran mengapa Soo Ji malah memikirkan semua itu sekarang. Seharusnya dia berharap semua itu tidak akan terjadi, dia jadi penasaran kencan seperti apa yang Soo Ji lakukan di masa lalu? Soo Ji tidak peduli dengan pendapat Dae Young dan melanjutkan kembali sit up nya. Lalu berkata, “Sekarang Aku sempurna” dengan penuh percaya diri. Dae Young tak menanggapi lagi dan memilih menatap langit, membiarkan Soo Ji meneruskan kegiatan sit up nya.

***

Ahjuma Kim dan Nenek Lee memasang gembok di pintu trails menuju atap. Nenek Lee berkata Dae Young terus bertanya tentang atap Villa mereka, tapi dia bukan orang yang pikun sehingga tidak mengatakan apapun pada Dae Young. Ahjuma Kim juga mengatakan jika orang yang selalu datang ke mengunjungi  Dae Young adalah seorang detektif, mereka berdua harus lebih hati-hati mulai sekarang agar tidak ketahuan oleh Dae Young dan Soo Ji.

***

Apa yang sebenarnya di sembunyikan Ahjuma Kim dan Nenek Lee di atap? Sepertinya memang ada yang tinggal di Atap yah? Tapi mengapa mereka berdua harus menyembunyikannya dari Dae Young dan Soo Ji? Apakah orang itu adalah seorang kriminal? Karena sepertinya Ahjuma Kim langsung ketakutan saat mengetahui Taek Soo dulunya seorang detektif.

Ya ampun Neng Soo Ji ini, keterlaluan polosnya atau malah mendekati Naif yah? Hahaha… aku ngakak deh liat Dae Young ngajarin Soo Ji trik-trik berkencan, tapi Soo Ji nya ya gitu deh… gak ngerti situasi… paling parah pas yang Dae Young udah memandu biar Soo Ji dan Sang Woo  bisa nonton bareng, dia malah dengan PD nya bilang udah nonton, itu wajahnya Dae Young langsung hopeless gitu, parah… parah…

Tapi bahagia untuk Soo Ji itu sederhana yah? Segitu girangnya dia pas Sang Woo manggil dia dengan sebutan Penulis Baek, bahagia banget kek nya karena Sang Woo akhirnya bisa inget namanya >.< Dae Young aja sampe bingung ;p

Masih penasaran nih kenapa Dae Young putus sama Soo Kyung, katanya bukan karena alasan-alasan yang disebutakn Soo Ji, apa mungkin ada salah paham diantara mereka? Atau memang karena merasa sudah tidak cocok aja yah? Tapi keknya Dae Young cukup sedih membicarakan masalah percintaannya ke Soo Ji.

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

4 komentar:

  1. Entah kenapa ngerasa love line nya makin di perbanyak.. pdhl lebih suka ngedenger review mereka ttng makanan, seperti kritikus handal.. hahaha~ siapa tau aja dapat rezeki buat ngunjungin negara mereka.. hehehe~

    Blm sempat nge watch ep 3, pdhl udah di dl..

    Thanks anyways unni for the recap ^^ ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. geeeeeeeeeeeeeeee >.<
      jarang liat ge komen nih, sekalinya komen nggak nyangka ge komen ginian hahaha
      iya, jadi jarang komenin makanan ya? kurang dana? kekenyangan??? wkwkwkwk
      apalah itu, ngarepnya tetep ada review tentang makanan lah di setiap episode, namanya juga lets eat :P
      karena emang suka kok sama loveline berselubung frenemiesnya hehe
      btw, upload episodenya agak lama ga sih mbak?

      Hapus
  2. Sbnrnya alasan putusnya dae young sm yg di lets eat 1 knp ya >,<

    BalasHapus
  3. olala kayaknya penulis baek soo ji gak pernah nulis cerita cinta jadi gak tau trik kencan, wkwkwk ><
    Thank You irfa eunni

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^