Sabtu, 22 November 2014

The King’s Face Episode 1 dan 2

Huuahhh suka banget nih nonton King’s Face, berasa udah lama banget gak nonton Saeguk yang seperti ini, membuatku menangis karena kisah tragisnya, dimana tangis itu keluar begitu saja namun juga membuatku tertawa karena beberapa Scene lucu nya, dan Action Scenenya… Ommo… Indah banget, meski itu hanya trik komputer dan kamera, namun hasil-hasilnya benar-benar memuaskan, jadinya aku gak ada niat untuk men-skip bagian Action Scenenya itu^^.


Aku tidak berniat membuat Recap lengkapnya, mungkin ini hanya sekedar Review singkat dari episode 1 dan 2, dan bisa jadi alurnya tidak berurutan seperti yang ada di drama.

Awal Episode, penonton sudah di suguhi Big Spoiler, bahwa Kim Gae Hee (Jo Yoon Hee) pada akhirnya akan menjadi Selir Raja Seonjo (Lee Sung Jae), ayah Gwang Hee (Seo In Guk). Saat itu keadaan istana begitu rusuh, para pejabat meminta Raja menarik keputusannya untuk menggulingkan Gwanghee dari jabatannya sebagai putra mahkota. Raja Seonjo sama sekali tidak peduli, dia malah sedang bersantai saja dengan selir cantiknya Kim Gae Hee yang entah kenapa aku rasa menjadi otak dari ide penggulingan Gwanghee sebagai Putra Mahkota.

Sejabin dan Putra Gwanghee Seja di tangkap setelah keputusan Raja tentang penggulingan Gwanghee sebagai putra mahkota di turunkan. Sementara Gwanghee… dia berdiri di ruangan keramat tempat lukisan-lukisan para Raja terdahulu tergantung. Gwanghee menatap wajah para leluhurnya dan dia bertanya pada dirinya sendiri, benarkan dia tidak pantas untuk menjadi Raja?

Drama ini akan menceritakan perjalanan Gwanghee sejak sebelum dia terpilih menjadi putra mahkota dan akhirnya berhasil menjadi Raja ke 15 Joseon.

Gwanghee adalah putra kedua dari Raja Seonjo, Raja ke-14 Joseon yang sempat di ramalkan tidak cocok menjadi Raja oleh seorang Face Reader karena dia akan menyengsarakan rakyat. Sejak kecil Seonjo tidak terima dengan pendapat dari Face Reader itu dan setelah akhirnya dia naik tahta menjadi raja di usia yang masih sangat muda, Seonjo tak segan-segan menghukum setiap Face Reader yang mengatakan jika dirinya tak pantas menjadi Raja.

Ramalan, Face Reader itu ternyata bukan isapan jempol belaka, setelah beberapa tahu Seonjo menduduki tahtanya sebagai Raja, Rakyat sangat menderita. Bencana kelaparan terjadi di berbagai daerah. Seonjo tampak peduli pada Rakyatnya dengan mengunjungi daerah yang terkena bencana, namun dia mendapatkan sikap sinis dari beberapa penduduk. Seonjo pun menjanjikan kesejahteraan untuk penduduk daerah itu. Namun dia berbisik pada pengawalnya untuk membereskan penduduk yang berani menghinanya tadi. Ommo… Seonjo ini raja muka dua >.<

Pangeran Gwanghee mendapatkan perawatan akupuntur dari Ahli Pembaca wajah istana, dia menjahili kasimnya dengan berpura-pura kesakitan. Sang Ahli pembaca wajah menegurnya dan melarangnya bergerak selama perawatan berlangsung bahkan jika itu untuk menyambut Ayahnya yang baru pulang dari bertugas di luar istana karena perawatan akupuntur itu pun adalah perintah Raja.

Gwanghee penasaran tentang perawatan akunpuntur yang diterimanya, dia pergi ke perpustakaan untuk membaca sebuah buku pembaca wajah. Gwanghee menyadari sesuatu akunpuntur yang diterimanya akan membuat wajah nya yang penuh keberuntungan menjadi tidak beruntung. Gwanghee sedih karena hal itu, apa yang sebenarnya diinginkan sang Ayah?

Gwanghee bertemu dengan dua orang pencuri di perpustakaan hingga akhirnya terlibat pertarungan sengit. Gwanghee berhasil melumpuhkan para pencuri, namun mereka juga berhasil kabur. Gwanghee mengejar salah satu pencuri, namun dia malaha menjadi sandera si pencuri saat mereka bertemu dengan pengawal istana. Gwanghee berkata agar para pengawal menembak si pencuri dengan panahnya, tapi tentu saja tidak ada pengawal yang berani. Hingga raja datang dan mengambil busur panah dengan keahliannya, tanpa  memikirkan keselamatan putranya, Seonjo menembakan anak panah itu hingga mencederai si pencuri. Untunglah Gwanghee tidak terluka.

Ternyata pencuri itu ingin mengambil buku keramat tentang pembaca wajah milik kerajaan. Berdasarkan buku itu sudah dipastikan jika Raja Seonjo tidak pantas menduduki tahta sebagai Raja Joseon. Raja merasa murka dan dengan tangannya sendiri dia menebas tubuh si pencuri hingga tewas. Malangnya Gwanghee menyaksikan kejadian itu dan merasa sangat syok melihat tindakan Ayahnya.

Mengetahui Gwanghee ada disana, Seonjo mengajak Gwanghee bersauna bersama. Mereka berbincang-bincang sebagai Ayah dan Anak. Gwanghee menyadari jika Ayahnya merasa Unsecure dengan tahtanya karena banyaknya gerakan pemberontakan yang ingin menggantikan kedudukannya sebagai Raja. Gwanghee bergunam dalam hati jika dia akan selalu berpihak pada Ayahnya. Namun sebaliknya, Seonjo malah bergunam dalam hatinya bahwa takdir Gwanghee tidak boleh lebih baik dari dirinya. Itulah tujuannya memberikan perawatan akupuntur pada Gwanghee untuk mengubah fitur wajahnya yang sangat sesuai dengan fitur seorang Raja.

Dari Ahli pembaca wajah Istana, Seonjo mengetahui jika dia dapat mengubah ketidak beruntungannya sebagai Raja dengan menikahi seorang wanita yang dapat melengkapi fitur wajahnya. Selama ini si Ahli Pembaca wajah mencari wanita itu kemana-mana hingga dia bertemu dengan Kim Gae Hee (Jo Yoon Hee) yang berpakaian seorang pria. Dia merasa bingung bagaimana bisa wajah wanita yang cocok dengan Raja Seonjo adalah seorang pria. Namun belakangan akhirnya dia tahu jika Kim Gae Hee sebenarnya adalah seorang wanita.

Kim Gae Hee adalah putri dari Lord Kim, dia berpakaian seolah dia seorang pria karena sebuah alasan. Saat kecil Gae Hee di ramalkan harus mengabdi pada dua orang naga jika dia adalah seorang wanita dan itu akan membuat hidupnya sangat sulit itulah mengapa dia harus hidup sebagai seorang pria agar terhindar dari kesulitan itu. Awalnya Gae Hee tidak mau melakukan itu karena dia memiliki sebuah janji pada cinta pertamanya.

Cinta pertama Gae Hee adalah Gwang Hee, mereka bertemu di kuil saat Gae Hee berdoa setelah kematian Kakak laki-lakinya sementara Gwang Hee ada di kuil untuk memperingati kematian ibunya. Mereka menjadi dekat karena banyak menghabiskan waktu bersama-sama. Gwanghee meminta Gae Hee untuk menjadi istrinya dan berjanji akan kembali menemuinya suatu hari nanti. Gwanghee memberikan sebuah batu giok yang ada ukiran bintang yang dibuatnya untuk melindungi Gae Hee selama dia tidak ada. Tetapi karena Gae Hee harus hidup sebagai seorang pria, Gwanghee kesulitan menemukannya padahal selama ini dia terus mencarinya.

Gwanghee kembali bertemu dengan Gae Hee saat dia melakukan penyelidikan yang menyusup ke dalam istana malam itu. Dia mengingat tanda yang ada di tangan pencuri itu. Gae Hee yang sedang berkeliaran sebagai Kim Yoon Hae di toko buku melihat aksi Gwanghee yang berperan sebagai pembaca wajah namun niatnya adalah untuk mengetahui arti tanda yang ada pada tangan si pencuri. Gae Hee tidak suka dan cara Gwanghee menipu penduduk dan dia pun menantangnya untuk membaca wajahnya. Melihat wajah Gae Hee dari dekat malah membuat Gwanghee gugup, hahaha…

Pertemuan mereka tak berlangsung lama, Gwanghee menjadi incaran preman karena dia melakukan bisnis illegal. Saat bersembunyi di gudang bersama Gae Hee dia di beritahu tentang arti tanda itu. Itu adalah simbol konstelasi. Empat bintang melindungi bintang di tengah. Konstelasi yang terdiri dari lima bintang. Empat bintang adalah pengikut dan yang di tengah adalah raja.

Gwanghee senang karena akhirnya dia tahu arti tanda itu, namun dia tak puas dan ingin tahu lebih banyak, dia kembali mendatangi Gae Hee yang sedang melakukan kerja social memberi makan penduduk yang kelaparan, tapi seorang penduduk mengalami koleps, semua orang berkata itu wabah, namun Gwanghee berpikir itu bukan wabah dan minta di carikan dokter. Benar saja orang itu hanya terkena syok saat mendapatkan makanan setelah lama tidak makan apapun.

Gae Hee mengubah padangannya pada Gwanghee dia mau menunjukan dimana dia melihat tanda konstelasi itu, dia melihatnya dibuku astronomi yang dimilikinya. Gwanghee ingin meminjamnya namun Gae Hee menolaknya. Saat Ayah Gae Hee datang, dia langsung meminta Gwanghee segera pergi dari rumahnya.

Gwanghee dan Gae Hee kembali bertemu saat ritual memanggil hujan yang diadakan Raja. Gae Hee datang sebagai Kim Yoon Hae putra dari Lord Kim yang sebenarnya telah meninggal, namun selama ini kedudukannya digantikan oleh Gae Hee. Gwanghee mengenali Gae Hee, dan itu membuat Gae Hee jadi gugup hingga dia membuat kekacauan di acara itu dengan menumpahkan air untuk persembahan ritual memanggil hujan. Acara itu pun di hentikan, dan si pembaca wajah kembali melihat Gae Hee, pemilik wajah yang sesuai untuk bersanding dengan Raja Seonjo.

Betapa kagetnya, Ahli pembaca wajah tersebut saat dia melihat jika wajah Gae Hee pun sangat cocok dengan Gwanghee. Bagaimana bisa ini terjadi? Apalagi dia melihat bahwa keduanya sudah saling mengenal satu sama lain.

Pertemuan Gwanghee dan Gae Hee terus berlanjut karena Gwanghee yang mencurigai Ayah Gae Hee sebagai orang yang ada hubungannya dengan pencuri tempo hari karena tanda konstelasi tersebut. Gae Hee tidak suka hal itu dan akhirnya dia mengajak Gwanghee ke suatu tempat yang cukup jauh memperlihatkan sisi lain Lord Kim yang sangat peduli pada rakyat Joseon yang kelaparan dan tidak memiliki tempat tinggal. Gae Hee pun akhirnya meminjamkan buku astronomi yang ditulis Ayahnya agar Gwanghee bisa lebih memahami tentang simbol konstelasi itu.

Ternyata simbol konstelasi yang ada di tangan si pencuri memang ada hubungannya dengan Lord Kim. Tanda itu digunakan oleh Jung Yeo Rip pemimpin Perkumpulan Daedong  untuk menandai anggotanya. Perkumpulan Daedong berada di daerah Jinahn, wilayah Joseon yang paling sering diserang Jepang. Anggota mereka adalah para pria muda terlatih beladiri nya sehingga mereka bisa melindungi daerah Jinahn dari serangan para tentara Jepang.

Sayangnya keberhasilan Jung Yeo Rip dalam melindungi wilayah Jinahn ini sama sekali tidak mendapatkan penghargaan dari Seonjo yang malah berpikir jika perilaku Jung Yeo Rip malah seperti Raja di wilayah Jinahn, dan setelah berdiskusi dengan salah seorang pejabat Seonjo mendapat kesimpulan jika Jung Yeo Rip sepertinya sedang merencanakan pemberontakan terhadap pemerintahan dan akhirnya Seonjo memerintahkan agar Jung Yeo Rip dan semua anggota perkumpulan Daedong di tangkap.

Namun hal ini sebenarnya hanyalah konspirasi si pejabat untuk melenyapkan perkumpulan Daedong yang semakin kuat di daerah Jinahn. Saat Jung Yeo Rip bersedia dibawa ke istana, gubernur Jinahn malah dengan sengaja membuat kekacauan hingga terjadi pertumpahan darah yang cukup parah diantara anggota perkumpulan Daedong dan petugas militer Joseon. Hingga akhirnya Gubernur Jinahn dan Jung Yeo Rip tewas dalam pertarungan tersebut.

Do Chi (Shin Sung Rok) adalah tangan kanan Jung Yeo Rip. Dia orang kepercayaan pria itu, seorang ahli pembaca wajah yang ingin membuktikan bahwa Raja Seonjo memang di ramalkan tidak memiliki fitur wajah sebagai seorang Raja berdasarkan buku Keramat Pembaca Wajah milik kerajaan. Itulah mengapa Do Chi memerintahkan dua orang anggota perkumpulan Daedong untuk mencuri buku tersebut dan Jung Yeo Rip khawatir tentang hal itu. Dia mengirim Do Chi pergi ke Hanyang untuk membereskan masalah ini, namun… saat Do Chi pergi menuju ibu kota pertumpahan darah itu terjadi.

Do Chi kembali namun dia sudah terlambat. Jung Yeo Rip sudah terluka parah, Jung Yeo Rip berpesan pada Do Chi agar dia meneruskan impiannya untuk menemukan orang yang pantas memimpin Joseon dan membuat perubahan agar Rakyat Joseon bisa hidup lebih sejahtera. Jung Yeo Rip berpesan agar Do Chi meminta bantuan Lord Kim untuk mewujudkan impian mereka tersebut.

Masalah konspirasi ini ternyata melebar kemana-mana, si Pejabat yang dimintai pendapat tentang Jung Yeo Rip oleh raja akhirnya malah mem plot Pangeran Imhae, kakak pertama Gwanghee sebagai dalang pemberontakan yang dilakukan Jung Yeo Rip karena kata-kata ancaman Imhae terhadap dirinya yang menyebutkan bahwa Imhae adalah calon Putra Mahkota, padahal Seonjo belum berniat memilih penerusnya. Akhirnya pangeran Imhae pun di jebloskan ke penjara.

Gwanghee kaget mendengar masalah ini, dan si Pejabat meminta Gwanghee diam saja dan tidak melakukan apapun untuk menolong Imhae demi posisi nya di masa depan. Gwanghee pun menjadi galau apalagi saat dia menyadari jika masalah isu pemberontakan ini akan membahayakan Lord Kim dan keluarganya karena simbol konstelasi yang ada di tubuh para angora perkumpulan Daedong. Apa yang akan terjadi pada Gae Hee?

Gwanghee semakin mencemaskan Gae Hee setelah dia tahu identitas Gae Hee yang sebenarnya. Sepulang dari perjalanan jauh mereka, mereka terjebak dalam situasi yang membuat Gae Hee harus melawan seorang pria Arogan untuk adu minum. Gae Hee menang, namun ujungnya dia tetap KO dan tidak sadarkan diri karena terlalu banyak mabuk. Saat itulah Gae Hee menyentuh wajah Gwanghee, memintanya untuk menyanyikan lagu yang menentramkan hatinya. Batu Giok pemberian Gwanghee pun terjatuh dari baju Gae Hee, akhirnya Gwanghee tahu jika orang yang di hadapannya yang dia kenal sebagai Kim Yoon Hae selama ini adalah Gae Hee, wanita yang selama ini terus di carinya.

Paginya saat Gae Hee terbangun dalam keadaan panik, Gwanghee mencoba untuk tetap bersikap tenang dan seolah dia tak mengetahui apapun, setelah Gae Hee pergi untuk pulang ke rumahnya kasim pun bertanya mengapa Gwanghee tidak mengatakan apapun pada Gae Hee, bukankah selama ini dia terus mencarinya. Gwanghee berkata pasti ada alasan mengapa dia harus hidup sebagai pria. Gwanghee takut saat Gae Hee tahu dia telah menyadari identitas dirinya yang sebenarnya Gae Hee akan menghilang lagi.

Gwanghee dan Gae Hee berjanji untuk bertemu karena Gwanghee harus mengembalikan buku astronomi yang di pinjamnya. Gae Hee mengunggu Gwanghee namun pria itu tidak juga muncul, padahal Gwanghee melihat Gae Hee dari kejauhan dengan tatapan sedih. Dia mencemaskan nasib Gae Hee, apa yang akan terjadi padanya?

Gae Hee merasa kecewa, setelah lelah menunggu dia pun pergi dari tempat janjian mereka. Di perjalanan menuju pulang dia bertemu dengan si Ahli pembaca wajah Istana yang mengenalinya sebagai seorang wanita. Ahli Pembaca wajah itu mengajak Gae Hee berbicara dan berkata jika selama ini dia telah lama mencari fitur wajah yang seperti yang dimiliki oleh Gae Hee. Dia mencarinnya atas perintah baginda Raja karena wajah Gae Hee memiliki fitur wajah yang di takdirkan untuk menjadi Selir Raja Seonjo.

Mendengar perkataan Ahli pembaca wajah itu Gae Hee merasa kesal, namun si pembaca wajah memberikan sebuah ancaman kecil pada Gae Hee dan memintanya untuk menghubungi dirinya jika Gae Hee berubah pikiran.

Gae Hee menggalau saat akan kembali ke rumah, dia bertemu dengan Gwanghee yang juga tampak menggalau. Gae Hee bertanya apakah Gwanghee mencari Gae He eke rumahnya? Dia tiba-tiba harus bertemu dengan orang lain. Gwanghee penasaran mengapa wajah Gae Hee tampak cemas? Gae Hee mendengar tentang isu pemberontakan yang melibatkan simbol konstelasi, dia cemas pada nasib Ayahnya. Gwanghee menjamin Gae Hee dan Lord Kim akan baik-baik saja. Gae Hee pun menangis karena terharu di depan Gwanghee namun kemudian dia menyesali tangisannya karena itu sama sekali bukan tindakan manly.

Dua orang pengawal istana yang mengendari kuda hampir saja menyerempet Gae Hee. Gwanghee dengan sigap menarik Gae Hee untuk menghindarinya dan membawa Gae Hee ke dalam pelukannya. Setelah kuda pengawal itu berlalu pun Gwanghee tetap memeluk Gae Hee malah semakin erat dan dia kemudian memanggil nya “Gae Hee-ya…” Otomatis Gae Hee sadar jika Gwanghee sudah mengenalinya dan dia pun memangis dalam pelukan Gwanghee.

***

In Guk keren banget pas Action Scene, dia juga lucu pas lagi sama Kasim dan Gae Hee, saeguk tone nya juga menakjubkan, tapi… yang bikin aku deg-deg-an pas nonton King’s Face ini malah King Seonjo. Ugh… dilemma berat, secara karakter King Seonjo itu enggak banget kan? Dia terobsesi dengan tahtanya sebagai Raja, dia juga raja bermuka dua, di depan rakyat pura-pura baik padahal di belakang dia tidak bisa memberi ampun pada Rakyat yang menghinanya. Dan apa yah… intinya… Seonjo ini iri sama Gwanghee karena anaknya itu lebih ganteng yah? Hahahaha… *bercanda denk* Intinya sih Seonjo ini Iri pada Gwanghee yang sudah memiliki firur wajah penuh keberuntungan dan sangat sesuai untuk menjadi seorang Raja, makanya dia berusaha mengubah fitur keberuntungan itu dengan perawatan akupuntur.

Meski karakternya Seonjo ini terkesan psycho dan obsesi banget, tapi kok yah… aku takjub gitu tiap kali dia beraksi. Apalagi pas dia menebaskan pedangnya, dan yang paling keren pas dia memembakan panahnya pada si pencuri yang sedang menyandera Gwanghee, KEREN >.<

Aktingnya Jo Yoon Hee di King’s Face lumayan lah, walo aku masih lebih suka pas dia jadi Min Young di Nine #plak. Satu hal yang aku kagumi, ini Yoon Hee cucok banget yah pake baju cowok, keliatan ganteng gitu hahaha… wajah feminim nya berasa ilang gitu wkwkwkwk. Mungkin karena dia sering memerankan karakter tomboy juga kali yah makanya jadi berasa cocok gitu pake baju cowok.

Chems nya Yoon Hee sama In Guk lumayan lucu, aku suka liatnya, Scene mereka benar-benar menghibur, walo agak aneh itu pas In Guk meluk Yoon Hee yang masih pake baju cowok gitu, walo yah… setidaknya Gwanghee itu sudah tahu jika yang dia peluk adalah Gae Hee, si Cinta pertama yang selama ini dia cari kemana-mana.

Melihat prolognya King’s Face sih, sepertinya Gae Hee akhirnya jadi selirnya Raja Seonjo yah, dan Gwanghee menikah dengan Lady Yoo yang akhirnya jadi Putri Mahkota saat Gwanghee di nobatkan menjadi Seja. Kasian tuh Putri Mahkota sama Pangerannya kek di paksa pergi gitu dari istana pas Gwanghee digulingkan dari kedudukannya.

Aku jadi penasaran aja gimana akhirnya Gae Hee yang jelas-jelas cinta pertama Gwanghee akhirnya memilih jadi Selirnya Seonjo, trus pas baca sejarahnya Gwangheegun tertulis jika Gwanghee punya selir yang namanya Kim Gae Shi, karakter Selir Kim Gae Shi ini pernah muncul di drama King’s Woman, dia adalah wanita yang juga di cintai Gwnaghee dan Seonjo seperti yang ada di drama ini. Tapi katanya kalo di drama itu Kim Gae Shi akhirnya jadi Selirnya Gwanghee sama seperti sejarahnya, nah kalo Gae Hee kan malah jadi Selir Seonjo, aku jadi ragu apakah karakter Gae Hee ini sama dengan Kim Gae Shi atau tidak di sejarahnya?

Cek info lebih lanjut, selir Gwanghee Kim Gae Shi ini katanya dulunya adalah Selir nya raja Seonjo yang di lengserkan dari istana, Nah Lho? Jadi setelah gak jadi Selir Seonjo dia diambil selir sama Gwanghee gitu?? OMG… jadi makin penasaran ini gimana kelanjutkan drama cinta segitiganya Gwanghee-Gae Hee-Seonjo

Oh iya ada beberapa karakter yang tidak sempat aku ceritakan. Selirnya Seonjo yang diperankan Kim Gyu Ri juga ratunya Seonjo, soalnya kehadiran mereka sekilas-sekilas sih, cuman nongol pas ada pejabat yang laporan sama keduanya setelah rapat dengan Raja.

Ada satu Scene Krusial yang kelewat juga denk, pas Raja bakar buku Rahasia Pembaca Wajah milik kerajaan. Kasimnya udah harap-harap cemas banget tuh, tapi Seonjo sudah membulatkan tekad untuk membakar buku yang mengancam tahtanya itu. Selama ini dia sudah menahan diri, padahal dia ingin membakar buku itu sejak dia nobatkan jadi raja. Sekarang dia punya alasan yang kuat karena buku itu diincar oleh orang yang ingin menggulingkan tahtanya sebagai Raja.

Sebenarnya saat menonton King's Face ini aku merasakan tensi yang sama dengan saat aku menonton Iljimae, mungkin karena karakter Raja Seonjo di King's Face sama dengan karakter Raja Injo di Iljimae. Apalagi mereka juga mengatakan kata-kata yang mirip dengan makna yang sama. Jika Injo di Iljimae berkata, "Tidak boleh ada dua matahari dalam satu Langit" maka Seonjo di King's Face berkata, "Tidak boleh ada dia Naga dalam satu langit" maknanya sama persis bahwa kedua Raja Psyco ini tidak ingin disaingi oleh siapapun dan rela melakukan apa saja untuk menyingkirkan orang-orang yang membahayakan tahtanya.

Aku jadi sedikit menyelidiki latar belakang Seonjo mengapa dia bisa se-unsecure Injo yang mendapatkan Tahta setelah menggulingkan Gwanghee, ternyata Seonjo juga mendapatkan Tahtanya karena Raja sebelumnya tidak memiliki keturunan, jadi dia merasa tidak tenang dengan Tahtanya. Injo dan Seonjo sama-sama bukan sebagai anak Raja saat mereka mewarisi Tahtanya. Itulah mengapa keduanya iri pada para putranya yang mendapatkan tahta karena mereka Anak Raja dan dianggap lebih pantas menjadi Raja dibanding Ayahnya oleh orang lain. Padahal yah... baik Gwanghee putra Seonjo dan Sohyun Seja putra Injo benar-benar menyayangi Ayahnya dan sama sekali tidak ada niat untuk memberontak pada Ayah mereka. 

 *written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

7 komentar:

  1. Seo In Guk cakep ya,,,, palagi pakek hanbook OMG keren pulak nih orang ya hihihihi,,, suka juga komentarnya mbak irfa ,,, Semangat ya mbak recapnya




    Ofie

    BalasHapus
  2. ya betul suka bgt sama in guk,,ganteng maksimal,,,recapnya keren makasih mba irfa



    nazah

    BalasHapus
  3. aneh ya sama raja di drama ini,,,kenapa harus iri sm anak sendiri,,padahal anak nya baik gt ganteng pula

    BalasHapus
  4. Komentarnyaaaaaaa kereeeewwwwn bgt

    BalasHapus
  5. Kepengen ngakak gimana gitu, liat muka In Guk disini, atau memang akunya yang ngga bisa move on dari karakter Yoon Jae? :D
    lanjutin nulisnya Mbak,, semangaat \^o^/

    BalasHapus
  6. irfa, ini bakalan tragis endingnya?

    BalasHapus
  7. Suka bingit, tapi kok awalnya drama korea kerajaan slalu sama ya, slalu cinta pertama ketika masih kecil

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^