Rabu, 03 September 2014

Samchongsa Episode 3: Secret Mission


Makin ke sini, rasanya karakter Sohyun Seja semakin complicated dan misterius. Bener-bener berbeda dari Sohyun Seja di drama lain. Dan aku sangat suka cara Lee Jin Wook memerankan karakternya. Bahkan katanya Lee Jin Wook menggunakan Saeguk Tone, walaupun dia sedang tidak take, jadi orang-orang dilokasi syuting pun memperlakukan dia sebagai Seja Jooha, hahaha. Huum,, sepertinya para kru nya sudah tidak lagi memanggilnya Sun Woo yah^^ hehehehe..


Dal Hyang kaget saat melihat Mi Ryung  dan No Soo menemui pasukan se bataliyon dan Mi Ryung berbicara dengan bahasa yang tidak di mengerti Dal Hyang pada pemimpin pasukan itu. Setelah Mi Ryung mengatakan bahwa Dal Hyang adalah orangnnya Seja, Yong Gol Dae pun menyuruh pasukannya memanah Dal Hyang.

Kaget! Jelas saja, dia bahkan tidak mengerti mengapa dirinya tiba-tiba di serang oleh puluhan anak panak itu. Kuda yang ditungganginya langsung menghadang puluhan panah itu hingga tubuh Dal Hyang terguling dan dia bersembunyi di balik pohon. Dal Hyang bingung, namun instingnya mengharuskan dia menyelamatkan diri bagaimanapun caranya.

Dengan bersembunyi di balik Kuda yang berlari karena terhujam belasan panah, Dal Hyang berhasil melarikan diri dari tempat itu, namun dia di kejar oleh Yong Gol Dae dan orang-orangnya. Setelah meninggalkan kuda yang tak kuat berlari lagi, Dal Hyang masuk ke dalam hutan, berusaha bersembunyi dan mencari jalan untuk kabur dari tempat itu.

Seja-bin sangat khawatir melihat darah mengucur dari tangan suaminya, namun Seja menolak istrinya itu dan menyuruhnya keluar setelah memanggil Kasim. Dengan hati sedih, Seja-bin keluar dari kamar suaminya dan menangis tersedu. Seja-bin bertemu dengan Seung Po dan melihat darah ditangannya, dia mengerti jika Seung Po pasti tahu perihal darah itu. Seja-bin meminta Seung Po menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Merasa bingung, Seung Po tidak tahu apa yang harus dikatakannya pada Seja-bin, namun… Seja-bin merasa kesal, haruskah dia juga di tolak oleh seorang pengawal Seja? Dia pasti akan mengambil tindakan jika sampai itu terjadi. Seung Po pun mau tak mau harus menceritakannya.

Saat kasim masuk, yang pertama kali dikatakan Seja adalah pertemuannya dengan Mi Ryung. “Aku baru saja melihat Mi Ryung, dia masih hidup”

Kasim kaget mendengarnya. Itu sangat tidak mungkin, 5 tahun lalu kematian Mi Ryung sudah di pastikan oleh Ayahnya sendiri tidak mungkin Tuan Yoon berbohong pada mereka. Jadi kasim tidak melihat sendiri mayat Mi Ryung? Kasim langsung cemas, tapi tetap saja, itu hal yang sangat mustahil. Mungkin Seja salah lihat?

Bagaimanapun Seja harus memastikan hal tersebut, dia meminta Kasim untuk menemui Tuan Yoon besok subuh sebelum dia melakukan apapun.

Seung Po tidak bisa menjelaskan detailnya pada Seja-bin, yang jelas tangan Seja terluka dan mereka tidak bisa memanggil dokter kerajaan karena pihak istana tidak boleh tahu tentang luka ini. Seja-bin tidak mengerti, tapi hanya itu yang bisa Seung Po katakan untuk saat ini.

Seja keluar dan melihat Seja-bin masih berada di depan kamarnya.
Seja: Apa kau masih disini? Jangan khawatir, kembalilah ke kamarmu, ini bukan apa-apa
Seja-bin: *Cemas* Bagaimana mungkin bukan apa-apa padahal Anda berdarah?
Seja: Apakah kau pikir ini benar-benar darah? Kau sudah tertipu, aku hanya bermain-main dengan cat warna.
Seja-bin: *Kaget* Apa yang Anda katakan?

Seung Po menatap Seja dengan cemas, bagaimana bisa dia mengatakan lelucon seperti itu pada istrinya yang jelas-jelas mencemaskannya. Seja menatap Seung Po, melihat reaksinya dia tahu Seung Po sudah memberitahu istrinya, namun Seja tidak mau kalah.

Seja: Kelemahan terbesarmu, adalah karena kau tidak bisa diajak bercanda. Tolong pikirkan itu.
Seja-bin: *kehabisan kata-kata*

Seja mengajak Seung Po untuk pergi dari sama, Seja-bin bertanya mau kemana Seja dengan kondisi terluka seperti itu, namun Seja sama sekali tidak menggubrisnya.

Seung Po merasa tak enak, dia mencoba menenangkan Seja-bin dengan mengatakan mereka akan pergi ke tabib, sebaiknya Seja-bin tidak perlu knawatir. Seja-bin hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan suaminya itu.

Min Seo membangunkan seorang tabib yang sedang tertidur dan mengatakan dia mendapatkan pasien. Tabib tersebut bingung, namun Min Seo mengancamnya dengan menghunuskan pedang. Seja muncul di balik pintu dan meminta maaf karena membangunnnya, tapi rasanya sakit sekali, dia meminta Tabib itu menolongnya. Menyadari pasiennya adalah Seja, tabib itu langsung menunduk memberi hormat.

Tidak berhasil menangkap Dal Hyang, Yong Gol Dae meradang, siapa yang telah berani menipunya? Kim Ja Jum atau putra mahkota? Ataukah mereka berdua bekerja sama? Mi Ryung juga tidak tahu, Yong Gol Dae memastikan, jika Putra Mahkota sampai tewas dan semua menjadi rumit, dia tidak akan melepaskan Mi Ryung dan No Soo.

No Soo bertanya apa yang dikatakan Yong Gol Dae pada Mi Ryung? Setelah Mi Ryung memberinya jawaban, No Soo menjamin bahwa Seja tidak akan mati, dia menusuknya tidak terlalu dalam, dia tidak punya kesempatan untuk itu. Seandainya dia tahu jika orang tadi adalah Seja, dia akan membunuh  Seja dengan tangannya sendiri. Apa yang sudah dilakukan Joseon pada mereka berdua? Itu adalah kesempatannya untuk menghabisi keluarga kerajaan. Mi Ryung hanya tersenyum kecil menanggapi ocehan No Soo itu.

Menjelang subuh, Dal Hyang pulang ke penginapan dengan wajah kusut dan kacau, pemilik penginapan saja sampai kaget melihatnya. Apa yang terjadi pada Dal Hyang? Bukan kah dia semalam pergi ke pesta? Apakah itu hanya terjadi dalam satu malam? Dal Hyang merasa dia sudah melewati waktu satu tahun. Dal Hyang berjalan gontai ke dalam kamarnya. Pemilik penginapan bingung apa yang terjadi padanya hanya dalam waktu sehari?

Dal Hyang berbaring di kamarnya, dia menjadi sangat sensitive, bahkan saat ada yang datang Dal Hyang siap sedia dengan panahnya membuat orang tersebut kaget. Dia adalah Pan Se, pelayan Seung Po yang diminta untuk melihat keadaan Dal Hyang. Seperti yang Pan Se lihat, keadaan Dal Hyang tidak baik-baik saja, tapi dia masih hidup. Pan Se memberikan surat dari Seung Po untuk Dal Hyang.

Jika kau membaca ini... itu berarti kau masih hidup. Maafkan aku tidak bisa mengurusmu… tapi aku sedang mengurus temanku yang cengeng... yang menangis karena luka kecil. Dia terkenal cengeng,
jadi kau tidak perlu khawatir. Dia sedang pemulihan sekarang. Aku harus dengar apa yang terjadi padamu, jadi ikuti Pan Se. Tentu saja, ini harus dirahasiakan.

Samchongsa

Teman yang dimaksud Seung Po tentu saja Seja, namun dia membual tentang Seja yang cengeng karena luka kecil, saat Seja di obati yang meringis kesakitan malah Seung Po, sementara Seja hanya menahan sakit dalam diam, hahaha

Kemana kah Panse membawa Dal Hyang pergi? Ternyata ke rumah Menteri Choi Myung Gil yang merupakan guru dari para Samchongsa. Saat Dal Hyang tiba, Seung Po dan Dal Hyang sedang di omeli oleh Menteri Choi. 

Seja lega karena Dal Hyang berhasil selamat, namun dia mempertanyakan mengapa Dal Hyang tidak berhasil mengatasi si mata satu. Dal Hyang minta maaf itu karena… Dal Hyang tak melanjutkan, itu rasanya seperti mencari alasan. Dal Hyang minta maaf atas kelalaiannya. Dal Hyang mengembalikan pedang Seja dan meminta maaf karena dia kehilangan si mata satu dan wanita yang kabur bersamanya. Mereka berdua menemui sejumlah pasukan di hutan.

Seja menduga itu adalah Utusan Manchu, Ah… pantas saja mereka berbicara dalam bahasa aneh, dan ada seorang jenderal juga yang memimpin mereka. Apakah itu Yong Gol Dae? Wah.. Yong Gol Dae, jendral yang kejam itu? Dal Hyang kaget mendengarnya, Seja juga tidak tahu, kan Dal Hyang yang melihatnya. Seja kemudian tertawa.


Melihat tawa Seja, Menteri Choi yang belum selesai memarahi Seung Po dan Min Seo menegur Seja juga. Itu juga salah Seja, tidak seharusnya dia tertawa seperti itu.

Menteri Choi mengomel tentang tugasnya sebagai seorang calon raja, seharusnya tidak terus-terusan berkeliaran dengan dua orang pengawalnya itu.

Seja minta maaf dan tersenyum diam-diam, apalagi melihat Seung Po yang malah menirukan gaya Menteri Choi yang sedang mengomel.

Omelan Menteri Choi terhenti saat dia menyadari kehadiran Dal Hyang, siapa dia? Seja memperkenalkan Dal Hyang sebagai orang yang telah membantu mereka. Dal Hyang menyapa Menteri Choi dengan hormat dan mengatkan dia membawa surat dari Ayahnya untuk Menteri Choi. Jadi Ayah Dal Hyang mengenal Menteri Choi? Seja dan yang lainnya tidak tahu menahu tentang hal ini.

Setelah membaca surat Ayah Dal Hyang, Menteri Choi mencoba mengingatnya, Park Oh Son? Dal Hyang menjelaskan Ayahnya adalah sepupu kakak ipar sepupunya paman Menteri Choi, itu tampak membingungkan, namun Menteri Choi mencoba mengingatknya, Akh… apakah dia itu tinggi dan putih. Dal Hyang tampak kecewa karena Ayahnya pendek dan hitam. Akh.. sudahlah, yang penting Dal Hyang itu anaknya Park Oh Soon, nanti juga menteri Choi akan mengingatnya.

Dal Hyang sudah melalui banyak hal sebelum menerima sertifikatnya, Menteri Choi tidak akan berbasa basi lagi. Menteri  Choi menjelaskan bahwa  Negara mereka sedang berada dalam keadaan tidak baik. Jika mereka perang lagi, maka dinasiti Joseon mungkin akan punah dan tidak bisa bangkit lagi. Pemerintah sedang mencoba mencari solusinya, tapi yang terjadi adalah… para menteri hanya memikirkan kepentingan pribadinya saja.

Istilahnya, semua orang sedang mencoba mencari solusi untuk menyelamatkan Joseon, namun tidak ada satu pun diantara mereka yang tahu caranya. Sangat sulit menjadi petugas militer dalam kondisi Negara yang carut maru itu, jadi… Menteri Choi ingin memberikan pertanyaan pada Dal Hyang, “Bagaimana kau akan menjalani kehidupan sebagai petugas militer? Bagaimana kau akan melindungi Negri ini?”

Kim Ja Jum telah melarikan diri dan berhasil keluar dari Han Yang. Min Seo dan Seung Po melaporkan hal tersebut pada Seja, yang terpenting saat ini adalah Yong Gol Dae, Kim Ja Jum akan selalu berpegang pada pihak yang lebih kuat, tapi kenapa Yong Gol Dae mau bertemu dengan Kim Ja Jum, apa sebenarnya rencana mereka?

Seja teringat pada Mi Ryung muda yang menangis dan berkata, “Bukan kah kita saling mencintai? Aku pikir Jooha mencintaiku”

Lamunanya buyar karena Kasim datang dan berkata bahwa Tuan Yoon tidak melihat mayat Mi Ryung. 5 tahun lalu, saat terjadi kebakaran di rumah Tuan Yoon, Mi Ryung yang menggantung dirinya berada di gudang yang terbakar, tapi hanya pelayannya yang melihat jasad Mi Ryung, dan karena mayatnya sudah sangat rusak, dia menguburkannya di hutan. Tuan Yoon sangat syok dengan kematian putrinya, jadi dia tidak ingin melihat mayatnya.

Lalu mengapa Kasim tidak bertanya pada pelayannya? Karena pelayan itu mati gantung diri beberapa hari kemudian karena sebab yang tidak jelas. Jadi… ada kemungkinan jika wanita yang Seja lihat itu adalah Mi Ryung? Entahlah Seja juga tidak yakin, karena kejadiannya sangat cepat.

Apa yang akan Seja lakukakan jika Mi Ryung masih hidup? Seja menatap langit dan berkata hari sebentar lagi terang, mereka harus kembali ke istana. Apa yang sebenarnya terjadi pada Mi Ryung 5 tahun lalu?

Tiba di istana, Seja mendapat laporan jika Seja-bin telah pergi duluan untuk menyapa Raja setelah menunggu kedatangan Seja cukup lama. Seja heran, bagaimana bisa istrinya itu pergi sendirian untuk menyapa Raja.

Seja-bin bertanya pada Kasim raja apakah Ayah mertuanya itu sudah bangun? Tentu saja, tapi… kasim bingung mengapa Seja-bin datang sendirian? Seja-bin berbohong dan mengatakan Seja demam, jadi dia memutuskan untuk datang menyapa sendirian saja. Kasim tak banyak bertanya lagi, dia membawa Seja-bin ke Kediaman Raja.

Saat Seja-bin menunggu pintu kamar raja di buka, dia tercengang dengan kedatangan suaminya. Seja berbisik pada istrinya, “Kau bahkan tidak bisa berbohong  dengan baik. Apa yang akan kau lakukan?”

Seja-bin menahan tangis melihat kedatangan suaminya yang tiba-tiba, apalagi saat Seja menyuruhnya tersenyum. Seja-bin akhirnya menangis.

Melihat keadaan istrinya, setelah Kasim mengumumkan kedatangan mereka pada Raja, Seja menyuruh dayang menutup pintunya lagi, dan membiarkan Seja-bin menangis dulu, sementara Kasim kaget melihat apa yang sedang terjadi antara sepasang suami istri ini.

Seja: Apakah kita harus kembali
Seja-bin: *menahan tangis dan menghapusnya*  

Seja-bin: Tidak. Hamba siap.
Seja: Apa kau yakin?

Seja-bin tidak menjawab pertanyaan suaminya dan memerintahkan Dayang untuk membuka pintu, apalagi Raja bertanya-tanya apa yang sedang terjadi di luar. Saat pintu terbuka, Seja-bin melangkah lebih dulu masuk ke ruang Raja dan meninggalkan Seja di belakang yang menatap Seja-bin dengan tatapan yang sulit di artikan.

Saat Seja dan Seja-bin memberi hormat pada Raja, terlihat jelas Seja menahan sakit di tangannya, dan memperlihatkan wajah kesakitannya itu pada sang istri.

Seja-bin jadi kikuk dan cemas, apalagi saat Raja bertanya apakah Seja sakit? Dia tampak tak baik. Wajah Seja-bin tampak panik, namun dengan tenang Seja berkata pada Ayahnya jika dia sepertinya salah tidur saja, jadi Ayahnya tidak usah khawatir.

Seja bertanya tentang tidur Ayahnya semalam. Raja meminta maaf karena  dirinya Seja jadi tidak tidur nyenyak semalam, bukan masalah bagi Seja, lalu bagaimana tidur Ayahnya semalam? Raja merasa dirinya terlalu cemas, semalam itu Cuma mimpi, bahkan para utusan belum datang.

“Tolong pahami aku. Setelah Ibumu meninggal... aku tidak punya tempat bersandar. Istana ini begitu sepi. Akan bagus jika memiliki seorang cucu. Apakah belum ada kabar? Apa kalian sudah berusaha?”

Mendengar pertanyaan Mertuanya, Seja-bin malah terisak, dia menangis. Raja kaget melihatnya, “Bing-gu.. apakah kau menangis?”  Seja-bin menyangkal dan berusaha menahan tangis, tapi dia malah semakin terisak.

Seja juga bingung melihat istrinya yang tiba-tiba menangis, ada apa dengan Seja-bin? 

Raja Injo menjadi serba salah, apakah sebagai Ayah salah jika dia bertanya seperti itu? Bukan begitu, tapi… Seja-bin tidak bisa menahan tangisnya. Sementara Seja hanya meringis kecil saat Raja melihat kearahnya, dia juga bingung menjelaskan mengapa istrinya itu menangis.

Keluar dari Ruangan Raja, Seja-bin masih menangis, bahkan saat dia berjalan menuju kediamannya. Seja mengikuti dari belakang dan menatap Seja-bin yang sudah berjalan di depannya. Lagi-lagi Seja memberikan tatapan yang sulit di artikan, dan tampaknya dia setengah tersenyum? Halah… apakah menyenangkan melihat Seja-bin tampak tertekan seperti itu Seja-nim??

Kasim melaporkan pada Seja-bin tentang kondisi Seja. Lukanya tidak terlalu dalam, dan setelah mengobati lukanya, Seja berada di rumah Menteri  Choi, jadi sepertinya Seja sudah terlepas dari bahaya. Seja-bin mengerti dan menyuruh Kasim pergi.

Setelah mendapat kabar tentang keadaan suaminya, Seja-bin kini bisa bernafas lega.

Hari ini adala acara penobatan kelulusannya ujian militer, Dal Hyang berjalan sendirian dan melihat sekelompok Prajurit. Dia teringat pertanyaan Menteri Choi padanya, dan dia harus mendapatkan jawaban itu sebelum dia dilantik, bagaimana caranya melindungi Negeri ini?

Upacara penobatan akan segera di mulai para sarjana dan pegawai militer yang sudah lulus berbaris berdasarkan nomor urutnya. Park Dal Hyang ada di barisan terakhir, namun hal itu tidak mengurangi rasa bahagianya karena berhasil lulus ujian militer.

Para menteri yang semalam tertangkap bersama Kim Ja Jum merasa cemas, kemana Kim Ja Jum? Dia yang sudah membuat mereka terlibat dalam masalah, jika Seja tidak hadir hari ini, artinya lukanya parah. Tapi.. bahjan Raja tidak mengatakan apa-apa, sepertinya dia tidak tahu.

Seja datang dan bertanya mengapa mereka belum masuk? Seja menggoda para Menteri dengan berkata semalam dia bermimpi, ada pengkhianat yang berusaha menyerang Joseon bahkan sebelum peran di mulai. Itu sungguh konyol, tapi untungnya itu hanya mimpi. Para menteri langsung pucat pasi mendengar sindiran Seja itu.

Menteri Choi meminta Seja masuk dan dia yang akan mengurus sisanya. Menteri Choi meminta mereka semua menceritakan apa yang terjadi semalam.

Acara penobatan pun di mulai, Saat Raja datang, Seja menunduk dengan takjim. Setelah semua siap, satu persatu para lulusan Sarjana dan Militer di panggil saling bergantian sesuai peringkatnya. Para orang tua pun melihat dari tempatnya dengan penuh kebanggan.

Saat Dal Hyang di panggil, Seja berserta Seung Po dan Ah Min Seo menatap bangga padanya.

Seja-bin pin datang melihat dari kejauhan. Dia tersenyum bangga, dia sudah memenuhi janjinya saat remaja untuk  datang ke cara penobatan kelulusan Dal Hyang. Setelah melihat Dal Hyang masuk ke tempat acara penobatan dan menempati posisinya, Seja-bin mengajak dayang-dayang pergi dari sana.

Acara penobatan itu berlangsung dengan khidmat dan aman, namun di tengah Acara Kasim meminta Seja untuk melihat kearah keluarga, disana ada Miryung! Kasim pun mengenalinya, dia adalah Mi Ryung.

Kasim memberitahu Seja tentang kehadiran Mi Ryung, dan lagi-lagi tatapan mata Seja dan Mi Ryung saling terpaku satu sama lain, tapi… kali ini mereka saling menatap dengan penuh kebencian. Terutama Mi Ryung, seolah dia sengaja menampakan dirinya pada Seja, agar Seja tahu dirinya masih hidup, dan siap untuk menghancurkan Seja. 

Seja memerintahkan Kasim untuk menangkap Mi Ryung, kasim pun bergerak cepat. Namun Mi Ryung tak bodoh, dia tahu jika Seja sedang mengincarnya dia pun pergi dari tempat itu dan main petak umpet dengan Kasim. Mi Ryung berhasil meloloskan diri dan dia bertemu dengan Seja-bin. Ups!

Pertemuan itu tak terduga, dia menatap sinis pada Seja-bin yang tersenyum padanya setelah bertanya apakah dia baik-baik saja, karena mereka hampir bertabrakan. Saat Seja-bin hendak pergi, Mi Ryung bertanya, “Apakah Anda Seja-bin mama?” Sanggung menegur Mi Ryung, lancing sekali dia bertanya seperti itu pada Seja-bin. Mi Ryung meminta maaf, karena dia tak percaya jika Seja-bin ada di hadapannya.

Seja-bin memahaminya dan dia pun pergi sementara Mi Ryung menatap kepergiannya dengan tatapan penuh kebencian. Tempat itu… seharusnya miliknya kan? Seja-bin merasa aneh pada wanita yang ditemuinya barusan, Seja-bin menoleh kebelakang dan dia tak lagi melihat siapapun.

Upacara penobatan sedang berlangsung, Kasim datang dengan wajah menyesal. Seja bertanya, dia kehilangan jejak Mi Ryung? Ya, Kasim pun meminta maaf. Seja terdiam, berpikir… langkah apa yang selanjutnya harus dia lakuan untuk mengurus masalah Mi Ryung ini?

Usai acara penobatan, Dal Hyang membereskan seragamnya. Pan Se datang berkata bahwa dia membawa pesan dari Seung Po. Apakah ada masalah lagi? Pan Se tidak paham dan menyerahkan surat yang dititipkan Seung Po untuk Dal Hyang.

Ada dua lembar kertas, selembar kertas surat kepemilikan budak, dan satunya lagi surat pribadi dari Seung Po yang berisi ucapan selamat atas upacara penobatan dan pemberian hadiahnya. Dia memberikan Pan Se sebagai hadiah untuk Dal Hyang.

Dal Hyang berkata pada Pan Se, apakah dia tau apa isi surat itu? Tentu saja Pan Se tidak tahu, dia hanya seorang budak. Itu adalah tentang Pan Se, Seung Po memberikan Pan Se padanya. Apa? Jedeeerr, petir pun meledak. Pan Se begitu kaget, pasti ada yang salah, Tuan Seung Po pasti memberikan orang lain, tidak mungkin dirinya. Pan Se memperhatikan ruang tinggal Dal Hyang, Pan Se langsung keluar ruangan.

Mau kemana? Pan Se akan memastikan jika semua ini adalah kesalahan, tidak mungkin, surat kepemilikan budaknya memang atas Pan Se, sesuai dengan apa yang tertulis pada suratnya. Pan Se beralasan dia bukan tidak ingin melayani Dal Hyang, tolong jangan salah paham, dia hanya ingin memastikan bahwa tidak ada kesalahan. Pan Se pergi bahkan sempat terjatuh karena tanah yang licin. Saat itu, di luar memang sedang hujan. Dal Hyang sadar bahwa Pan Se pergi karena tidak menyukai Dal Hyang.

Dal Hyang menghela nafas dan menatap keluar, tiba-tiba dia teringat saat Yoon Seo datang menemuinya malam itu. Tiba-tiba saja dia melihat sebuah cahaya lampu, apakah…. Yoon Seo datang menemuinya lagi? Tapi… yang datang ternyata suaminya Yoon Seo, hahahaha…

Yups, Seja yang datang, Dal Hyang langsung salah tingkah karena hal yang tak terduga ini, saat memikirkan cinta pertamanya, malah suami wanita itu yang datang, Ugh! Seja heran mengapa Dal Hyang melihat keluar? Apakah dia tahu jika Seja akan datang? Tentu saja… Dal Hyang bingung harus menjawab apa.

Seja masuk dan menyuruh Kasim untuk mengamankan tempat itu, mencegah tidak ada siapapun yang mendakat. Seja menyuruh Dal Hyang untuk menutup pintu, dia tidak ingin ada orang yang melihat mereka.

Setelah pintu di tutup, Seja duduk di depan meja dan menyuruh Dal Hyang duduk juga. Apakah Seja datang sendirian? Kenapa? Apakah Samchongsa harus selalu datang bersama? Mengapa Seja jauh-jauh datang menemui Dal Hyang? Seja bisa saja memanggilnya untuk datang.

“Aku suka keluar dari istana. Seperti kau tahu, aku tidak terlahir sebagai Putra Mahkota. Ayahku menjadi Raja secara tidak terduga. Dan aku, juga menjadi Pangeran. Aku lahir dan dibesarkan di luar istana. Jadi aku suka berada di luar. Lagi pula aku tidak bisa menemukan tempat bagus untuk menemuimu. Terlalu banyak mata dimana-mana”

“Pertemuan kita malam ini adalah rahasia. Bahkan Seung Po dan Min Seo pun tidak tahu”

Dal Hyang tidak mengatakan apapun, kemudian Seja mengambil sertifikat kelulusan Dal Hyang, bagaimana rasanya mendapatkan sertifikat itu? Dal Hyang tidak tahu karena dia belum mulai bertugas. Hmm,, dimana Dal Hyang ingin ditugaskan? Apakah dia mau menjadi Pengawal di Istana? Dal Hyang kaget mendapat tawaran itu, Istana bukan tempat yang bisa dimasuki semaunya kan? Bisa saja jika Seja yang memintanya.

Menteri Choi sudah mengatakan Seja bisa menempatakan Dal Hyang agar bekerja padanya. Toh Dal Hyang juga sudah terlibat dalam urusan Seja, Seung Po dan Min Seo juga menyukainya. Dal Hyang tersenyum mendengar tawaran Seja  itu.

“Tapi aku menolaknya” Dal Hyang agak kaget mendengar Seja tidak menginginkan hal itu.

“Memikirkan bahwa kau akan sering bertemu isteriku jika kau bekerja untukku. Bagaimana jika kau jatuh cinta lagi padanya. Dia juga tidak menyukaiku akhir-akhir ini. Bagaimana jika kalian berdua kawin lari?”

Dal Hyang ingin protes mendengar praduga Seja itu, namun dengan Senyumnya Seja berkata, “Aku hanya bercanda” hahahaha…

“Aku mengatakan tidak karena aku ingin memberimu misi berbeda. Kau akan ditugaskan ke Youngjubdogam”

“Youngjubdogam…”

“Kau akan menjadi penjaga utusan Manchu, Yong Gol Dae. Aku punya alasan mengirimkanmu kesana. Temukan wanita yang kau kejar malam itu”

“Namanya adalah Mi Ryung. Dia mungkin menyebut dirinya Hyang Sun. Kau satu-satunya orang yang tahu wajahnya. Jelas, dia berhubungan  dengan tim utusan. Temukan dia dan bawa kesini dengan segala cara. Itu misi pertamamu sebagai pejabat militer”

Esok harinya Dal Hyang pun menjalankan tugasnya sebagai penjaga utusan Manchu, dalam sebuah tandu duduk seorang putri dan dia adalah Mi Ryung? Dal Hyang kaget melihatnya, sementara Mi Ryung malah tersenyum melihat Dal Hyang, tentu saja dia pasti mengingat Dal Hyang sebagai orang yang mengejarnya malam itu.

Dal Hyang teringat percakapannya dengan Seja tadi malam,

Seja: Ingatlah! Ini hanya antara kau dan aku. Seharusnya ini tidak akan mempengaruhi hubungan kita dengan Manchu. Jadi selesaikan masalah ini secara diam-diam. Temukan dia dan bawa padaku. Apakah ada pertanyaan?

Dal Hyang: *tampak bingung* Apakah… ini tugas resmi kenegaraan ataukah urusan Pribadi Anda?
Seja:  Ini bisa jadi keduanya.
Dal Hyang: Lalu… apa yang akan Anda lakukan setelah menemukannya?
Seja: *tampak ragu* Yah… terakhir kali aku bertemu dengannya adalah 5 tahun lalu. Aku harap kali ini akan berbeda.
Dal Hyang: Apa yang sebenarnya terjadi 5 tahun lalu?

Seja: Akh.. sekarang kau banyak bicara…
Dal Hyang: Karena Anda bertanya apakah saya punya pertanyaan…
Seja: Saat itu…

Seja pun mengingat apa yang terjadi pada dirinya dan Mi Ryung muda 5 tahun lalu. Dalam sebuah gudang dia dan kasim berhadapan dengan Mi Ryung yang terikat sambil menangis seolah memohon ampun. Mi Ryung berkata bukan kah mereka itu saling mencintai? Dia pikir Seja mencintainya…

Seja muda tampak bingung (dan tampan #eh?). Kasim memperhatikan reaksi Seja dari pinggir. Akhirnya Seja berkata pada Mi Ryung, “Bunuh dirimu sendiri” Mi Ryung syok merasa tak percaya dengan apa yang dikatakan Seja.

“Saat itu aku membunuhnya” Dal Hyang kaget mendengar apa yang baru saja di katakan Seja. Seorang Sohyun Seja, membunuh gadis remaja? Apa yang sebenarnya terjadi?

Seja: Tapi dia masih hidup, jadi… aku kaget melihat dia masih hidup
Dal Hyang: Lalu… Saat menemukannya sekarang…

Seja: Aku tidak yakin… Aku harus bertemu dengannya dulu untuk mengetahui apa yang akan aku lakukan. Ada dua jalan, Aku akan membunuhnya lagi, atau… Aku akan jatuh cinta dan kabur bersamanya
Dal Hyang: *syok dan pusing* Apakah Anda… Sedang bercanda saat ini…

Seja: Sesi tanya jawab sudah selesai. Sekarang lakukan tugasmu!

***

WHAT??? Seja menyuruh Mi Ryung membunuh dirinya sendiri? Apa yang sebenarnya terjadi? Jujur saja twist seperti ini tidak pernah aku pikirkan sebelumnya, maksudnya… aku merasa kematian Mi Ryung yang palsu itu memang sangat berbau konspirasi, tapi ternyata Seja yang memerintahkan Mi Ryung membunuh dirinya sendiri? Apa salah Mi Ryung? Aku pikir Seja tidak mungkin melakukan itu jika Mi Ryung tidak melakukan kesalahan kan?

Song Jae Jung SWnim memang pandai membuat twist yang mengejutkan seperti ini, benar-benar mengejutkan. Mengingat Sohyun Seja adalah Athos dan Mi Ryung adalah Milady aku jadi penasaran dengan apa yang terjadi pada Athos dan Milady di cerita asli Three Musketeer, ternyata Milady itu dulunya istrinya Athos dan saat tahu Milady melakukan sebuah kejahatan, katanya Athos pun membunuh istrinya itu dengan tangannya sendiri. Aku juga tidak tahu kejahatan seberat apa yang dilakukan Milady pada Athos, tapi aku sangat penasaran apa yang sebenarnya di lakukan Mi Ryung hingga Seja menyuruhnya untuk bunuh diri.

Melihat tatapan sinisnya pada Seja-bin, entah mengapa aku merasa Mi Ryung semacam memiliki kesalahpahaman terhadap Seja-bin, dan dia pun dengan sengaja menunjukkan dirinya di depan Seja dengan terang-terangan menabuhkan genderang perang, menatapnya dengan berani, seolah dia sangat ingin membunuh Seja. Mi Ryung menjadi karakter yang benar-benar misterius di drama ini.

Kesalahan apa yang dilakukan Mi Ryung 5 tahun lalu, pastilah sangat berat, terlepas dia adalah korban konspirasi atau bukan. Jika Seja sampai menyuruhnya untuk bunuh diri, kesalahnya pasti sangat mempermalukan keluarga kerajaan dan juga keluarganya. Hingga Seja tidak bisa sekedar menolaknya untuk menjadi calon Seja-bin, karena itu pasti akan menimbulkan rumor dan membongkar kesalahan yang Mi Ryung lakukan.

Kematian palsunya pun sangat misterius, Ayahnya tampak tak tahu apa-apa, tapi… bisa jadi dia sebenarnya tahu jika putrinya masih hidup. Siapa yang membayar si pelayan untuk berbohong tentang tubuh Mi Ryung yang sudah tak bisa dikenali dan langsung menguburnya, dan mengapa si pelayan malah membunuh dirinya sendiri tak lama setelah kematian Mi Ryung. Pertanyaan terbesarnya, Siapa yang menyelamatkan Mi Ryung? Dan membesarkannya menjadi seorang pembawa pesan yang bisa berkomunikasi dengan orang Manchu. Apakah itu Kim Ja Jum??? Terlalu banyak misteri~~~

Sohyun Seja menjadi karakter yang semakin complicated, ekspresi datar Lee Jin Wook, aku rasa sangat membantu menutupi karakter aslinya yang membingungkan. Dia tampak sangat dekat dengan Seung Po dan Min Seo, namun ternyata dia menyembunyikan perihal kematian Mi Ryung dari mereka berdua. Hingga Seung Po tidak mengerti mengapa Mi Ryung memutuskan gantung diri sebelum pernikahan  mereka.

Tentang kisah cinta pertama Sohyun Seja ini, sebenarnya sempat disinggung di Cruel Palace, aku tidak tahu apakah dalam sejarahnya memang begitu atau tidak. Dalam drama Cruel Palace, Seja-bin pernah menyinggung tentang cinta pertamanya Sohyun Seja ini saat mereka sudah berada di Cina. Seja-bin ingin memperbaiki hubungannya dengan suaminya, dia tahu jika selama pernikahan mereka Seja bersikap dingin karena cinta pertamanya bunuh diri karena Seja-bin lah yang terpilih menjadi pendamping hidup Sohyun Seja dengan alasan background keluarga yang kuat. Dalam Sejarahnya, Lady Kang ini adalah generasi ke-17 dari jenderal Besar di dinasti Guryeo Kang Gam Chan.

Namun di Samchongsa ini, ceritanya sangat jauh berbeda, Seja-bin bukan lah pilihan pertama istana, dan dia menjadi korban karena kematian Mi Ryung. Dia berusaha menerima takdirnya, dan berusaha melakukan posisinya sebagai Seja-bin dengan sebaik-baiknya. Tapi Seja tampaknya tak melakukan hal yang sama. Seja-bin berpikir itu karena cinta pertama Seja yang meninggal, tapi kenyataan bahwa Seja lah yang memerintahkan agar Mi Ryung membunuh dirinya menjadi sesuatu yang rumit untuk memahami mengapa Seja bersikap menjaga jarak dari Seja-bin.

Aissshh,,,, aku suka sekali pada karakter Seja-bin ini, jujur saja… awalnya aku nyiperin Seja sama Mi Ryung lho, sebelum drama ini tayang, apa yah,,, Lee Jin Wook dan Yoo In Young tampak bisa menciptakan chemistry yang luar biasa, tapi… ternyata hubungan Seja dan Seja-bin ingin sangat menakjubkan >.< Walau kadang aku kesal setengah mati pada Seja yang terlalu cuek bebek pada istrinya dan selalu berkata seenak udelnya pada Seja-bin tanpa sedikitpun memikirkan perasaannya, tapi… Aku suka karakter Seja yang seperti itu, geram-geram gemes lah pokoknya^^

Hmm… melihat reaksi Seja-bin saat Raja bertanya tentang cucu, sepertinya selama 5 tahun pernikahan mereka pasangan ini tidak pernah tidur bersama yah? Saat menangis, Seja-bin mungkin berpikir bagaimana bisa dia memberikan cucu pada Raja jika suaminya itu sama sekali tak pernah menyentuhnya, bahkan perhatiannya sebagai istri selalu di tolak oleh Seja. Dan reaksi Seja di depan Raja… Ommo… apa maksudnya senyum meringis itu? Raja aja jadi bingung, hahahaha…

Lalu tatapan Seja pada Seja-bin saat melihat istrinya pergi dari istana Raja sambil menangis itu lho,, haduuhh… kok mencurigakan, aku masih nggak bisa nebak-nebak apa sebenarnya yang dipikirkan Seja tentang istrinya. Jelas dia belum mencintai istrinya itu, tapi sih tapi.. acara teasing-teasing Sohyun Seja terhadap Seja-bin itu benar-benar menggemaskan >.<

Aku harap perkembangan hubungan mereka berdua akan semakin menggemaskan secara bertahap, tapi… aku juga penasaran ingin melihat Seja mencintai Seja-bin, pengennya sih jangan sampe nunggu season 2 nih, dan Preview episode 4nya… Ugh >.< bikin aku pengen teriak dan gak bosen rerunnya^^

Pas nontonnya sih, sebenarnya aku berasa dejavu pada Scene itu, teringat honeymoon-nya Sun Woo dan Min Young di Nepal. See… Scenenya tampak serupa kan? Tapi situasinya sangat jauh berbeda, hahaha. Sun Woo-Min Young adalah Honeymoon without Wedding couple, sementara  Seja dan Seja-bin adalah Wedding without Honeymoon couple, benar-benar kontras, wkwkwk

Jo Gwi Im (Horse Doctor) VS Kang Yoon Seo (Samchongsa)
Oh iya, aku bener-bener takjub sama Seo Hyun Jin nih, sebenernya aku udah tahu sejak lama jika Seo Hyun Jin ini berperan sebagai salah satu Selir Raja In Jo di drama Horse Doctor. Tapi beberapa malam lalu aku iseng-iseng mererun episodenya Horse Doctor dimana Seo Hyun Jin tampil sebagai Jo Gwi Im, ibu tiri Sohyun Seja yang menghasut Raja Injo untuk memusuhi anaknya dan merencanakan pembunuhan Sohyun Seja dengan sangat rapi. Aku terpesona! Seo Hyun Jin Jjang banget >.< Aktingnya bener-bener beda saat dia menjadi Seja-bin, bahkan pancaran matanya pun sangat jauh berbeda.

Berharapnya sih, Karakter Seja-bin ini tidak hanya sekedar menjadi love interestnya Seja dan Dal hyang saja, pengennya karakter dia semakin berkembang dan akan turut terlibat membantu suaminya untuk melindungi Joseon.

Penasaran nih, kira-kira di Samchongsa ini bakal ada gak yah karakter Jo Gwi Im ini? Diantara para selir Raja Injo dia adalah yang paling berambisi untuk menjadikan anaknya raja dan menyingkirkan Sohyun Seja, dia merasa posisinya akan terancam jika Sohyun Seja naik tahta menjadi raja, apa mungkin malah Jo Mi Ryung yang karakternya kelak malah akan berkembang jadi Jo Gwi Im*? (*Gwi Im adalah salah satu gelar kehormatan untuk Selir)

Scene Seja dan Dal Hyang di episode kali ini, lucu banget, haha… pas Seung Po dan Min Seo dimarahi Menteri Choi, Seja malah sibuk interogasi Dal Hyang, trus yah… itu niat banget Seja ngerjain Dal Hyang pake bilang dia nggak mau Dal Hyang jadi pengawal istana karena dia takut Dal Hyang dan istrinya bakal kawin lari, wkwkwk.. Seja ngomongnya sambil nahan tawa tuh sebenernya, tapi Dal Hyang nanggepinya serius amat, sampe mengo pas Seja bilang dia bercanda, hahaha…

Trus pas disuruh cari Mi Ryung, Seja ini aneh banget pake bilang dia nggak tahu Mi Ryung mau diapain? Apakah  akan dibunuh lagi? Or malah dia berniat kabur sama doi, Dal Hyang pan jadi galau tuh, dia pasti mikirin nasib Yoon Seo juga dengan kata-kata Seja itu, gimana nasib Yoon Seo sebagai Seja-bin jika Seja malah kabur sama Mi Ryung?

Dan Bromance nya^^ Uhuy… makin suka aja nih. Seung Po lucu amat pas Seja lagi di obtain, malah dia yang meringis, seolah dia yang kesakitan, hahaha… Liat reaksi Seung Po beneran keinget Young Hoon yang stress liat Sun Woo kena kanker otak. Lee Jin Wook itu selalu dapet Bromance yang mantep nih >.<

Belum lagi liat Seja sama Menteri Choi, Uhuk… Sun Woo dimarahi sama Hyung, hihihihi… Tapi sekarang Hyung nya malah jadi gurunya, hehehe…

Isshhh… makin gak sabar nunggu episode 4 nya nih^^


*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

10 komentar:

  1. hiyaaaahh seja sungguh membingungkan! suka deh dia itu kya hyung yg slalu pengen ngelindungin adiknya, sikap nya ke dalhyang itu seja baik bgt! pas liat yoonseo snyum ke dalhyang aku kok jd ngerasa sesuatu, snyumnya itu bkan skedar snyum bangga tp lebih klu menrtku, di sini kyanya gk bisa ngeshipin dalhyang sm yoonseo, apalgi sm miryeong yaiks ~ berasa ke masa mhiyd huhu ayongku :3 *sorry typo* aku nyiperin dalhyang sm seja aja hihi ~

    BalasHapus
  2. aq nonton drama ini krn yong hwa,tp jd jatuh cinta sm drama ini n semua karakternya..sayang bgt cuman seminggu sekali-cape hati nungguinnya..suka bgt sm hub seja-seja bin..g sbr pengen cpt seja jth cinta sm seja bin biar tahu rasa,hehehe-abisny gemes lht jaim n cueknya-

    BalasHapus
  3. Dari kemarin ngunjungin blog irfa nungguin sinopnya. Walaupun dah nonton pake sub english. Tp kalo lum baca komentar irfa tuh rasanya gimana....gitu,.
    Thank irfa...
    Kasihan lihat seja- bin.
    Seja - bin fighting!

    BalasHapus
  4. Gak kuat liat ekspresi seja sama seja bin...wheyoo???udah mengharu biru...tanggapannya tetep aja datar...seja seja ekspresimu bikin spechless kali yah....!trims bak irfa!

    BalasHapus
  5. Hai Irfa.. makasih ya udh bikin sinop dramanya LJW.. dlu ga ngeh kenapa Irfa sukaa bgt sama LJW, tp begitu nonton NINE, lgsg deh drama barunya LJW ada d dftr teratas drama yg harus kutonton ^^. Tambah sukaa lg krn LJW jadian sm GHJ. Walwpun aku SoGong shipper, tp aku ikhlas lahir batin liat mereka berdua jadian.hahaa. sbnrnya 2 th yg lalu aku sering mampir di blog nya Irfa, tp stlh kuliah lg jd ga bsa terlalu updet sinop kdrama.. mian ya baru komen skrg ^^

    BalasHapus
  6. Kok koment nya kebanyakan ttg seja sih... Dal hyang nya mana ?? Dikit sekali.... Hehehehe. Btw, gomawo sinop nya. Ditunggu episode selanjutnya. :)

    BalasHapus
  7. gagal fokus ke DalHyang gegara scene Seja x Seja-bin yang terlalu imut.
    kuharap mereka bakal se-cute Seja x Seja-bin nya Princess Hours. Haha.

    BalasHapus
  8. Hahahaha nunggu komen (ga sempet baca sinopnya mbak irfa T.T) episode 4 aja deh
    Emang karakternya seja ini ngingetin sama ki tae,
    Tapi kalo ki tae menampakkan dirinya sebagai orang yang memanfaatkan jang mi, kalo seja aish bukan menampakkan diri mah tapi lebih menyembunyikan sesuatu
    Padahal dari mata mereka ada yang sama wkwkwk ngomong apa saya…
    Trus, seja bin sama jang mi ga bisa bo.ong ya LOL
    Ga nyangka saya kalo bakal suka 3musketeers karena mereka berdua sama si jung hae in, temen seagensinya yong hwa (bisa dilihat di MV mwoya.nya AOA Black :P)
    THANK YOU so much buat mbak irfa yang promosiin drama ini
    Tapi saya udah terlanjur terharu dan terbawa perasaan ngeliat god quiznya dr. han duluan mbak :(
    Pingin komen-komenan sama mbak irfa, tapi masih sibuk ya ga bisa ninggal drama ini?^^”

    BalasHapus
  9. Hahaha suka bgt sm mba irfa, kurang lengkap rasa klo udh nonton tp blm baca sinposis n coment mba irfa suka cengar cengir ndiri baca..gumawo mbaa...

    BalasHapus
  10. menurutku nich, Sejabin pergi sendirian menyapa Raja karena ingin minta dilengeserkan, makanya matanya berkaca2 waktu sampai di depan ruangan Raja.Di ep 8 dan 9 kan akhirnya Sejabin benar2 minta dilengserkan

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^